CONTOH SURAT KETERANGAN PENGHASILAN GURU HONORER

Contoh Surat Keterangan Penghasilan Guru Honorer
Berikut ini merupakan sebuah Contoh Surat Keterangan Gaji. Surat fakta honor guru honorer SD. Apabila anda membutuhkan surat ini silahkan dikopi dan edit sesuai selerea anda.

Yang bertanda tangan pada bawah ini,
Nama                     : GUN BAMBANG,S.pd
Pangkat / NIP         : Penata Tk.I / 19650615 199307 1001
Jabatan                  : Kepala Sekolah
Unit Kerja               : Sekolah Dasar Negeri tiga Tarub Kecamatan Tawangharjo
Dengan ini memperlihatkan bahwa :

Nama                     : SITI INDARTI, S.pd.sd
Tempat, Tgl Lahir   :Grobogan, 22 Februari 1972
Jabatan                  : Guru Non PNS
Unit Kerja               : Sekolah Dasar Negeri tiga Tarub Kecamatan Tawangharjo
Penghasilan yang bersangkutan sebagai tenaga pendidik mulai tahun 2006 s/d kini sebagai berikut :



File Terkait Popular


Semoga dengan adanya file Tentang Contoh Surat Keterangan Penghasilan Guru Honorer dan jenis berkas file lainnya, yang berhubungan dengan Surat Keterangan Penghasilan Guru yang admin berkas download guru Share di atas bisa membantu dan memenuhi Semua Kelengakapan Administrasinya di Sekolah.



CARA MENULIS SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN BENAR BESERTA CONTOHNYA

Bagaimana cara membuat surat lamaran kerja yang baik serta sahih, supaya lamaran kerja kita gampang diterima?
Apakah anda baru saja menuntaskan pendidikan, dan berencana untuk mencari pekerjaan yg anda impikan?
Namun anda masih bingung bagaimana caranya menulis surat lamaran kerja yang baik dan sahih, supaya bisa menggunakan gampang diterima bekerja.
Atau mungkin anda sudah berkali-kali mengirimkan surat lamaran kerja ke banyak sekali instansi ataupun berbagai perusahaan yg anda senangi, namun belum pula ada panggilan?
Apa yang keliru pada surat lamaran kerja yang telah anda buat serta kirimkan?
Bisa jadi surat lamaran kerja yang anda buat belum memenuhi kondisi-kondisi yang ditetapkan oleh instansi atau perusahaan tersebut.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yang benar
Atau mungkin ada yang kurang lengkap dari surat lamaran kerja yang sudah susah payah anda buat.
Disini kita coba mengembangkan bagaimana cara menulis surat lamaran kerja yg baik dan sahih, sebagai akibatnya surat lamaran kerja yang anda kirimkan dapat diterima.
Mendapatkan pekerjaan yang baik, menduduki posisi atau jabatan yang tinggi dan penghasilan yang relatif adalah asa menurut seluruh orang.
Karena jika kita sudah menerima pekerjaan yg baik, posisi atau jabatan yg cantik, menerima penghasilan yg lumayan besar .
Kita akan menggunakan gampang mengatur perekonomian serta memenuhi semua kebutuhan hayati kita.
Pada zaman sekarang ini, tidak bisa kita pungkiri, bahwa jumlah orang yang melamar kerja jauh lebih poly dibanding menggunakan penyedia pekerjaan.
Dalam situasi ini, berbagai instansi atau perusahaan penyedia pekerjaan pasti akan lebih selektif untuk menerima para calon pekerja.
Ditambah lagi dengan aneka macam persyaratan yg mereka tuntut buat dipenuhi oleh pelamar pekerjaan.
Mungkin bagi sebagian orang yang mempunyai modal dan talenta dalam berusaha sendiri atau berwiraswasta, hal ini tidak menjadi kasus bagi mereka.
Bahkan mereka yang berwiraswasta atau memiliki kapital untuk membuka usaha sendiri akan membuka peluang pekerjaan bagi orang lain.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yang benar
Namun bagi kita yg nir mempunyai modal atau bakat buat berusaha sendiri atau berwiraswasta, jalan satu-satunya buat menerima penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup, merupakan dengan mencari pekerjaan menggunakan melamar pada aneka macam perusahaan atau instansi yang sedang membutuhkan tenaga kerja.
Namun, dalam zaman kini ini, persaingan dalam menerima pekerjaan telah semakin berat.
Untuk itu kita harus melengkapi diri menggunakan pendidikan yang tinggi, dengan aneka macam ketrampilan serta kemampuan supaya bisa mempunyai nilai lebih serta kelebihan khusus, guna dapat sebagai galat satu orang yg sedang diperlukan sang perusahaan atau suatu instansi penyedia pekerjaan.
Melamar pekerjaan merupakan keliru satu langkah pertama untuk kita dapat menandakan kemampuan serta keahlian kita terhadap perusahaan atau instansi tadi.
Dengan mengirimkan surat lamaran kerja, dan menulis surat lamaran kerja yg indah dan sahih, adalah satu langkah penting pada pertanda siapa diri kita pada perusahaan atau instansi tersebut.

Cara Membuat Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar

Berikut kita berikan banyak sekali model bagaimana menciptakan atau menulis surat lamaran kerja yg baik dan benar, sehingga kita dapat memenuhi hasrat berdasarkan penyedia pekerjaan.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yang benar

Contoh surat lamaran kerja
Beberapa contoh surat lamaran kerja yg dapat anda jadikan panduan pada menulis surat lamaran kerja
Contoh 1, cara menulis surat lamaran kerja yg benar
______________________________________________________
Jakarta, 01 Januari 2017 (isi dengan lokasi anda serta lepas menciptakan surat lamaran)
Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada yth :
Bapak / Ibu HRD PT. ___________ (Isi nama perusahaan yang dituju)
Di ____________(Isi kota perusahaan yg dituju)
Dengan hormat
Berdasarkan iklan lowongan kerja yang saya dapatkan melalui internet, bahwa perusahaan yg Bapak / Ibu Pimpin sedang membutuhkan energi kerja, maka menggunakan ini saya :
Nama .................................:__________
Alamat...............................:__________
Tempat / lepas lahir.....:__________
Pendidikan terakhir.........:__________
Telepon / Handphone ....:__________
Bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan ke perusahaan yang bapak / bunda pimpin, menggunakan posisi yang dapat diubahsuaikan menggunakan kualifikasi pendidikan saya.
Sebagai bahan pertimbangn, bersama ini turut aku lampirkan Curriculum Vitae (CV) serta foto terbaru sebanyak 1 lembar.
Demikianlah surat lamaran kerja ini aku buat, menggunakan asa Bapak / bunda bisa mendapat aku bekerja pada peusahaan yg Bapak / Ibu pimpin.
Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu, aku ucapkan terima kasih.
Hormat saya
(Tanda tangan)
(Nama lengkap Anda)
______________________________________________________
Contoh 2, cara menulis Surat Lamaran Kerja yg benar

______________________________________________________

(isi dengan lokasi anda serta lepas menciptakan surat lamaran) Jakarta, 01 Januari 2017

Hal : Lamaran Pekerjaan
Lampiran : Satu Berkas
Kepada : Yth. Bapak/Ibu Kepala Bagian HRD ___________ (Isi nama perusahaan yang dituju)
Di Tempat
Dengan hormat
Saya yang bertanda tangan pada bawah ini :
Nama .................................:__________
Alamat...............................:__________
Tempat / lepas lahir.....:__________
Pendidikan terakhir.........:__________
Telepon / Handphone ....:__________
Status perkawinan .........:__________
Bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan menjadi (isi jabatan yg anda lamar) pada perusahaan Bapak/Ibu.
Sebagai bahan pertimbangan bersama surat ini aku lampirkan :
1. Daftar riwayat hidup
2. Fotocopy Ijazah pendidikan terakhir
3. Fotokopi KTP
4. Pas foto 4x6
Demikian surat lamaran kerja ini aku ajukan, besar harapan aku bisa diterima bekerja disini.
Atas saat dan perhatian yg bapak/bunda berikan saya ucapkan poly terima kasih.
Hormat saya
(Tanda tangan)
(Nama lengkap Anda)
______________________________________________________
Contoh tiga, Cara menulis Surat Lamaran kerja yg benar
______________________________________________________
(Isi menggunakan lokasi anda dan tanggal menciptakan surat lamaran) Jakarta, 01 Januari 2017...........

Kepada Yth,................................

HRD PT (Isi nama perusahaan yang dituju)

di Tempat....................................

Dengan hormat,
Sesuai menggunakan informasi pada website di internet, bahwa PT_(Nama perusahaan yang dituju) membutuhkan energi kerja menjadi (posisi yg diperlukan) , maka yang bertanda tangan dibawah ini, aku :
Nama .................................:__________
Alamat...............................:__________
Tempat / lepas lahir.....:__________
Pendidikan terakhir.........:__________
Telepon / Handphone ....:__________
Status perkawinan .........:__________
Alamat Email ..................:__________
Bermaksud buat mengisi lowongan pada pekerjaan tadi. Bersama ini, sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan daftar riwayat hidup dan data pendukung lainnya.
Besar harapan saya untuk dapat bergabung dalam perusahaan yg Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan poly terima kasih.
Hormat saya..........


(Tanda tangan)...................

(Nama lengkap Anda)

______________________________________________________
Setelah cara menulis surat lamaran kerja yang sahih sudah kita ketahui, yg tidak kalah krusial lagi dalam melamar pekerjaan, adalah kelengkapan data yang turut kita lampirkan di pada surat lamaran kerja yg kita kirimkan.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yang benar
Kelengkapan data melamar pekerjaan
Berikut beberapa data yang dapat kita lampirkan menjadi bahan referensi serta pertimbangan bagi perusahaan atau instansi yang kita tuju.
  • Surat Lamaran Kerja yang baik dan Benar.
  • Daftar Riwayat Hidup atau yg biasa disebut CV (Curriculum Vitae).
  • Foto Copy Ijazah terakhir.
  • Foto Copy KTP serta Foto terkini anda.
  • Sertifikat yg anda miliki, sesuai dengan pekerjaan yg dilamar.
  • Surat surat keterangan, rekomendasi pengalaman kerja (apabila anda pernah bekerja sebelumnya), ini juga wajib diadaptasi menggunakan pekerjaan yg anda lamar.
  • SKCK (surat liputan catatan kepolisian atau surat keterangan berkelakuan baik.
  • Surat berita sehat dari dokter atau tempat tinggal sakit.

Perlu diingat, pada menulis surat lamaran kerja, mampu saja anda buat kreasi anda sendiri, selama nir berlebih-lebihan, baik dalam menentukan kosa kata, pastikan nir terdapat istilah yang salah atau kurang alfabet .
Dan pastikan semua data yg kita lampirkan , disesuaikan menggunakan posisi atau jabatan yg kita inginkan. Jangan sampai kesalahan dalam melampirkan data malah membuat anda terlihat tidak profesional dimata penyedia pekerjaan.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yang benar
Demikianlah sedikit citra mengenai bagaimana cara menulis Surat Lamaran Kerja yang baik dan benar, semoga dapat membantu serta memberi manfaat bagi kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan aneka macam asal

CARA MENULIS SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN BENAR BESERTA CONTOHNYA

Bagaimana cara menciptakan surat lamaran kerja yg baik dan sahih, agar lamaran kerja kita gampang diterima?
Apakah anda baru saja menyelesaikan pendidikan, dan berencana buat mencari pekerjaan yang anda impikan?
Namun anda masih bingung bagaimana caranya menulis surat lamaran kerja yang baik serta benar, agar dapat menggunakan mudah diterima bekerja.
Atau mungkin anda sudah berkali-kali mengirimkan surat lamaran kerja ke berbagai instansi ataupun aneka macam perusahaan yg anda senangi, namun belum juga ada panggilan?
Apa yg galat dalam surat lamaran kerja yang telah anda untuk serta kirimkan?
Bisa jadi surat lamaran kerja yang anda buat belum memenuhi kondisi-kondisi yg ditetapkan oleh instansi atau perusahaan tersebut.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yg benar
Atau mungkin ada yg kurang lengkap dari surat lamaran kerja yang sudah susah payah anda buat.
Disini kita coba menyebarkan bagaimana cara menulis surat lamaran kerja yang baik serta sahih, sehingga surat lamaran kerja yg anda kirimkan dapat diterima.
Mendapatkan pekerjaan yang baik, menduduki posisi atau jabatan yg tinggi dan penghasilan yg relatif adalah cita-cita menurut semua orang.
Karena jika kita sudah menerima pekerjaan yang baik, posisi atau jabatan yang cantik, mendapatkan penghasilan yg tidak mengecewakan akbar.
Kita akan dengan gampang mengatur perekonomian dan memenuhi seluruh kebutuhan hayati kita.
Pada zaman sekarang ini, tidak bisa kita pungkiri, bahwa jumlah orang yang melamar kerja jauh lebih poly dibanding menggunakan penyedia pekerjaan.
Dalam situasi ini, banyak sekali instansi atau perusahaan penyedia pekerjaan pasti akan lebih selektif buat mendapat para calon pekerja.
Ditambah lagi menggunakan aneka macam persyaratan yang mereka tuntut buat dipenuhi sang pelamar pekerjaan.
Mungkin bagi sebagian orang yang mempunyai kapital dan bakat dalam berusaha sendiri atau berwiraswasta, hal ini nir menjadi masalah bagi mereka.
Bahkan mereka yang berwiraswasta atau mempunyai kapital buat membuka usaha sendiri akan membuka peluang pekerjaan bagi orang lain.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yg benar
Namun bagi kita yg tidak memiliki kapital atau bakat buat berusaha sendiri atau berwiraswasta, jalan satu-satunya buat mendapatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup, merupakan menggunakan mencari pekerjaan menggunakan melamar pada berbagai perusahaan atau instansi yg sedang membutuhkan tenaga kerja.
Namun, pada zaman sekarang ini, persaingan pada menerima pekerjaan telah semakin berat.
Untuk itu kita wajib melengkapi diri dengan pendidikan yg tinggi, dengan aneka macam ketrampilan serta kemampuan agar bisa mempunyai nilai lebih dan kelebihan spesifik, guna bisa sebagai keliru satu orang yg sedang diperlukan sang perusahaan atau suatu instansi penyedia pekerjaan.
Melamar pekerjaan adalah salah satu langkah pertama buat kita bisa menerangkan kemampuan dan keahlian kita terhadap perusahaan atau instansi tersebut.
Dengan mengirimkan surat lamaran kerja, serta menulis surat lamaran kerja yg mengagumkan dan sahih, adalah satu langkah penting pada mengambarkan siapa diri kita pada perusahaan atau instansi tersebut.

Cara Membuat Surat Lamaran Kerja yg Baik serta Benar

Berikut kita berikan aneka macam model bagaimana membuat atau menulis surat lamaran kerja yang baik dan sahih, sehingga kita bisa memenuhi harapan menurut penyedia pekerjaan.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yg benar

Contoh surat lamaran kerja
Beberapa contoh surat lamaran kerja yang dapat anda jadikan panduan pada menulis surat lamaran kerja
Contoh 1, cara menulis surat lamaran kerja yang benar
______________________________________________________
Jakarta, 01 Januari 2017 (isi dengan lokasi anda dan tanggal menciptakan surat lamaran)
Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada yth :
Bapak / Ibu HRD PT. ___________ (Isi nama perusahaan yg dituju)
Di ____________(Isi kota perusahaan yg dituju)
Dengan hormat
Berdasarkan iklan lowongan kerja yg aku dapatkan melalui internet, bahwa perusahaan yg Bapak / Ibu Pimpin sedang membutuhkan energi kerja, maka menggunakan ini aku :
Nama .................................:__________
Alamat...............................:__________
Tempat / lepas lahir.....:__________
Pendidikan terakhir.........:__________
Telepon / Handphone ....:__________
Bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan ke perusahaan yang bapak / ibu pimpin, dengan posisi yang dapat diubahsuaikan dengan kualifikasi pendidikan aku .
Sebagai bahan pertimbangn, beserta ini turut aku lampirkan Curriculum Vitae (CV) dan foto terkini sebanyak 1 lembar.
Demikianlah surat lamaran kerja ini saya buat, menggunakan harapan Bapak / ibu dapat menerima saya bekerja di peusahaan yg Bapak / Ibu pimpin.
Atas perhatian dan pertimbangan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
(Tanda tangan)
(Nama lengkap Anda)
______________________________________________________
Contoh 2, cara menulis Surat Lamaran Kerja yang benar

______________________________________________________

(isi dengan lokasi anda dan tanggal menciptakan surat lamaran) Jakarta, 01 Januari 2017

Hal : Lamaran Pekerjaan
Lampiran : Satu Berkas
Kepada : Yth. Bapak/Ibu Kepala Bagian HRD ___________ (Isi nama perusahaan yg dituju)
Di Tempat
Dengan hormat
Saya yg bertanda tangan pada bawah ini :
Nama .................................:__________
Alamat...............................:__________
Tempat / lepas lahir.....:__________
Pendidikan terakhir.........:__________
Telepon / Handphone ....:__________
Status perkawinan .........:__________
Bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan menjadi (isi jabatan yg anda lamar) di perusahaan Bapak/Ibu.
Sebagai bahan pertimbangan beserta surat ini saya lampirkan :
1. Daftar riwayat hidup
2. Fotocopy Ijazah pendidikan terakhir
3. Fotokopi KTP
4. Pas foto 4x6
Demikian surat lamaran kerja ini saya ajukan, besar harapan aku dapat diterima bekerja disini.
Atas ketika serta perhatian yg bapak/bunda berikan aku ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya
(Tanda tangan)
(Nama lengkap Anda)
______________________________________________________
Contoh tiga, Cara menulis Surat Lamaran kerja yang benar
______________________________________________________
(Isi dengan lokasi anda dan lepas membuat surat lamaran) Jakarta, 01 Januari 2017...........

Kepada Yth,................................

HRD PT (Isi nama perusahaan yg dituju)

di Tempat....................................

Dengan hormat,
Sesuai menggunakan informasi dalam website di internet, bahwa PT_(Nama perusahaan yang dituju) membutuhkan tenaga kerja sebagai (posisi yang dibutuhkan) , maka yg bertanda tangan dibawah ini, aku :
Nama .................................:__________
Alamat...............................:__________
Tempat / lepas lahir.....:__________
Pendidikan terakhir.........:__________
Telepon / Handphone ....:__________
Status perkawinan .........:__________
Alamat Email ..................:__________
Bermaksud buat mengisi lowongan pada pekerjaan tadi. Bersama ini, sebagai bahan pertimbangan aku lampirkan daftar riwayat hayati serta data pendukung lainnya.
Besar harapan aku buat bisa bergabung pada perusahaan yg Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatian Bapak/Ibu aku ucapkan poly terima kasih.
Hormat saya..........


(Tanda tangan)...................

(Nama lengkap Anda)

______________________________________________________
Setelah cara menulis surat lamaran kerja yang benar telah kita ketahui, yang tak kalah penting lagi pada melamar pekerjaan, adalah kelengkapan data yg turut kita lampirkan di dalam surat lamaran kerja yg kita kirimkan.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yg benar
Kelengkapan data melamar pekerjaan
Berikut beberapa data yang dapat kita lampirkan sebagai bahan referensi serta pertimbangan bagi perusahaan atau instansi yang kita tuju.
  • Surat Lamaran Kerja yang baik serta Benar.
  • Daftar Riwayat Hidup atau yg biasa dianggap CV (Curriculum Vitae).
  • Foto Copy Ijazah terakhir.
  • Foto Copy KTP dan Foto terkini anda.
  • Sertifikat yang anda miliki, sinkron dengan pekerjaan yang dilamar.
  • Surat referensi, rekomendasi pengalaman kerja (apabila anda pernah bekerja sebelumnya), ini jua harus diadaptasi dengan pekerjaan yang anda lamar.
  • SKCK (surat keterangan catatan kepolisian atau surat kabar berkelakuan baik.
  • Surat berita sehat dari dokter atau rumah sakit.

Perlu diingat, pada menulis surat lamaran kerja, bisa saja anda untuk kreasi anda sendiri, selama tidak berlebih-lebihan, baik dalam menentukan kosa istilah, pastikan nir ada kata yang keliru atau kurang huruf.
Dan pastikan semua data yang kita lampirkan , disesuaikan menggunakan posisi atau jabatan yang kita inginkan. Jangan hingga kesalahan dalam melampirkan data malah membuat anda terlihat tidak profesional dimata penyedia pekerjaan.
Bagaimana menciptakan surat lamaran kerja yg benar
Demikianlah sedikit gambaran mengenai bagaimana cara menulis Surat Lamaran Kerja yang baik serta benar, semoga bisa membantu dan memberi manfaat bagi kita semua !
CARA FLEXI
dikutip menurut banyak sekali sumber

DERIVATIF TINJAUAN HUKUM DAN PRAKTEK DI PASAR MODAL INDONESIA

Derivatif : Tinjauan Hukum Dan Praktek Di Pasar Modal Indonesia
I. MENGENAL PASAR MODAL
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar Modal merupakan kegiatan yg bersangkutan menggunakan Penawaran Umum serta perdagangan Efek, Perusahaan Publik yg berkaitan menggunakan Efek yg diterbitkannya, serta lembaga serta profesi yang berkaitan dengan Efek.

2. Lembaga Penunjang Pasar Modal
a. Bursa Efek
Bursa Efek adalah Pihak yg menyelenggarakan serta menyediakan sistem serta atau wahana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka. Pengertian ini mencakup juga sistem dan atau wahana buat mempertemukan penawaran jual serta beli Efek, meskipun sistem serta atau wahana tadi tidak meliputi sistem dan atau wahana untuk memperdagangkan Efek.

b. Biro Administrasi Efek. 
Biro Administrasi Efek (BAE) adalah pihak yg berdasarkan kontrak menggunakan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek serta pembagian hak yg berkaitan dengan Efek.

c. Kustodian. 
Kustodian adalah Pihak yg menaruh jasa penitipan Efek serta harta lain yg berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, merampungkan transaksi Efek, serta mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Kegiatan bisnis sebagai Kustodian tadi dapat diselenggarakan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang sudah menerima persetujuan berdasarkan Bapepam.

d. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian adalah Pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, serta Pihak lain. Saat ini dilakukan sang PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

e. Bank Kustodian
Bank Kustodian merupakan pihak yang memberikan jasa Penitipan Kolektif dan harta lainnya yg berkaitan menggunakan Efek. Penitipan Kolektif yang dimaksud disini adalah jasa penitipan atas Efek yg dimilki beserta sang lebih menurut satu Pihak yang kepentingannya diwakili sang Kustodian.

f. Lembaga Kliring dan Penjaminan.
Lembaga Kliring dan Penjaminan merupakan Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring serta penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa, yaitu kontrak yang dibentuk sang Anggota Bursa Efek, yaitu Perantara Pedagang Efek yg telah memperoleh biar bisnis dari Bapepam dan memiliki hak buat mempergunakan system serta atau sarana Bursa Efek berdasarkan peraturan Bursa Efek, sesuai dengan persyaratan yang dipengaruhi sang Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam meminjam Efek, atau kontrak lain tentang Efek atau harga Efek. Saat ini dilakukan sang PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

g. Wali Amanat. 
Wali Amanat merupakan pihak yg mewakili kepentingan Pemegang Efek bersifat utang. Bank Umum yg akan bertindak sebagi Wali Amanat harus terlebih dahulu terdaftar di Bapepam buat menerima Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat.

h. Pemeringkat Efek. 
Perusahaan Pemeringkat Efek merupakan pihak yang menerbitkan peringkat-peringkat bagi surat utang (debt securities), misalnya obligasi serta commercial paper. Sampai waktu ini, Bapepam telah menaruh biar bisnis kepada dua Perusahaan Pemeringkat Efek yaitu PT Pefindo dan PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia.

3. Profesi Penunjang Pasar Modal
a. Akuntan Publik 
Akuntan Publik adalah pihak yang memberikan pendapat atas kewajaran, pada seluruh hal yg material, posisi keuangan, hasil bisnis serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yg berlaku generik. Akuntan yg melakukan kegiatan pada bidang Pasar Modal wajib terlebih dahulu terdaftar pada Bapepam buat menerima Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal buat Akuntan.

b. Konsultan Hukum.
Konsultan Hukum yang melakukan aktivitas pada bidang Pasar Modal harus terlebih dahulu terdaftar di Bapepam buat mendapatkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal buat Konsultan Hukum.

c. Penilai. 
Penilai adalah Pihak yang melakukan evaluasi terhadap aktiva tetap perusahaan. Penilai yg melakukan aktivitas di bidang Pasar Modal wajib terlebih dahulu terdaftar pada Bapepam buat mendapatkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal buat Penilai.

d. Penasihat Investasi.
Penasihat Investasi merupakan Pihak yang memberi petuah pada Pihak lain tentang penjualan atau pembelian Efek menggunakan memperoleh imbalan jasa.

e. Notaris. 
Notaris merupakan Pejabat Umum yg berwenang menciptakan Akta Anggaran dasar dan Akta Perubahan Anggaran Dasar termasuk pembuatan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Antar Penjamin Emisi Efek, Perjanjian Perwaliamanatan, Perjanjian Agen Penjual serta perjanjian lain yang dibutuhkan. Notaris yg melakukan kegiatan pada bidang Pasar Modal wajib terlebih dahulu terdaftar pada Bapepam buat mendapatkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal buat Notaris.

4. Pelaku Pasar Modal
a. Perusahaan Efek. 
Perusahaan Efek adalah pihak yg melakukan kegiatan bisnis sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, serta atau Manajer Investasi.

1) Penjamin Emisi Efek. 
Penjamin Emisi Efek merupakan pihak yang menciptakan kontrak dengan Emiten buat melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten menggunakan atau tanpa kewajiban buat membeli residu Efek yg nir terjual.

2) Perantara Pedagang Efek. 
Perantara Pedagang Efek merupakan pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek buat kepentingan sendiri atau pihak lain.

3) Manajer Investasi. 
Manajer Investasi merupakan pihak yang aktivitas usahanya mengelola Portofolio Efek buat para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif buat sekelompok nasabah, kecuali perusahaan iuran pertanggungan, dana pensiun, dan bank yg melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku.

b. Emiten.
Emiten merupakan Pihak yang melakukan Penawaran Umum. Sedangkan Penawaran Umum yang dimaksud disini adalah aktivitas penawaran Efek yg dilakukan sang Emiten buat menjual Efek kepada warga menurut rapikan cara yg diatur pada Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

c. Perusahaan Publik.
Perusahaan Publik merupakan Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (3 ratus) pemegang saham serta memiliki kapital disetor sekurang-kurangnya Rp. Tiga.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham serta kapital disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

d. Investor atau Pemodal
Investor adalah pihak yang melakukan kegiatan investasi atau menanamkam modalnya di pasar kapital. Investor yang dikenal di pasar modal terdiri dari investor perorangan serta kelembagaan.

II. INSTRUMEN ATAU PRODUK PASAR MODAL
Instrumen atau produk yg diperdagangkan pada Pasar Modal diklaim menggunakan Efek. Efek merupakan surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, pertanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, serta setiap derivatif menurut Efek.

Yang dimaksud dengan "derivatif dari Efek" merupakan turunan dari Efek, baik Efek yg bersifat utang maupun yg bersifat ekuitas, seperti opsi serta waran.

Yang dimaksud dengan "opsi" pada penerangan nomor ini merupakan hak yg dimiliki sang Pihak buat membeli atau menjual kepada Pihak lain atas sejumlah Efek dalam harga serta pada ketika eksklusif.

Yang dimaksud dengan "waran" pada penjelasan angka ini merupakan Efek yg diterbitkan sang suatu perusahaan yg memberi hak pada pemegang Efek buat memesan saham dari perusahaan tadi dalam harga eksklusif setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak Efek dimaksud diterbitkan.

Transaksi Bursa merupakan kontrak yg dibuat sang Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yg dipengaruhi oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam meminjam Efek atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek

1. Saham (Stocks)
Saham pada dasarnya merupakan bukti pemilikan atas suatu perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Setiap unit bisnis berbentuk PT harus memiliki saham. Anggaran dasar sebuah PT tetapkan kapital dasar (authorized capital) perusahaan menggunakan ketentuan nir boleh lebih mini menurut Rp 20 juta. Pada waktu ratifikasi pendirian PT, sekurang-kurangya 25% dari modal dasar, yg ditetapkan dalam aturan dasar tersebut, sudah disetor penuh. Bukti penyetoran itulah yg disebut saham. Umumnya, saham-saham itu memiliki nilai nominal yg berfungsi diantaranya sebagai nilai minimum penyetoran dan porsi pemilikan terhadap perusahaan. Jadi, bila PT A mempunyai 10 juta saham yg sudah disetor penuh, serta Anda mempunyai 10.000 pada antaranya, artinya Anda mempunyai klaim sebanyak satu per mil terhadap aktiva dan utang perusahaan. Karakteristik yuridis pemegang saham, bisa digambarkan menggunakan tiga istilah berikut: 
  • limited risk, berarti pemegang saham hanya bertanggung jawab hingga jumlah yg disetorkannya ke pada perusahaan.
  • ultimate control, bermakna pemegang sahamlah yg (secara kolektif) menetapkan tujuan dan arah perusahaan, dan 
  • residual claim, menampakan posisi para pemegang saham sebagai orang terakhir yang mendapat pembagian output usaha perusahaan (dalam bentuk dividen) serta residu aset dalam likuidasi, yaitu sehabis hak-hak para kreditur terpenuhi semuanya.
Peraturan perundangan yg berlaku di Indonesia mengharuskan seluruh saham mempunyai hak bunyi, apalagi dalam Perusahaan Publik. Tetapi, pada praktek, lantaran pemegang saham publik itu jumlahnya sanggup ratusan ribu, pelaksanaan hak bunyi ini acapkali dilaksanakan menggunakan mekanisme proxy. Anda tentu bisa membayangkan bagaimana jadinya apabila Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebuah perusahaan publik dihadiri seratus ribu lebih pemegang saham. Di Amerika Serikat, saham preferen (preferred stock) biasanya tidak memiliki hak bunyi. Karena itu, saham preferen pada sana umumnya bersifat kumulatif. Sedangkan buat yang dianggap belakangan, Anda bisa meminta bantuan pialang atau agen untuk membantu menghitung yield-nya.

a. Saham Biasa (Common Stocks)
Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan pada pasar modal, saham biasa (common stock) adalah yg paling dikenal masyarakat. Di antara emiten (perusahaan yg menerbitkan surat berharga), saham biasa jua merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana berdasarkan rakyat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi pemodal maupun bagi emiten. Apakah Saham itu? Secara sederhana, saham bisa didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan pada suatu perusahaan. Wujud saham merupakan, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik perusahaan yg menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama menggunakan menabung di bank. Setiap kali kita menabung, maka kita akan mendapat slip yg menyebutkan bahwa kita sudah menyetor sejumlah uang. Bila kita membeli saham, maka kita akan menerima kertas yg mengungkapkan bahwa kita memiliki perusahaan penerbit saham tadi.

b. Saham Preferen (Preferred Stocks)
Saham Preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik campuran antara obligasi serta saham biasa, karena sanggup membuat pendapatan permanen (seperti bunga obligasi), namun juga sanggup nir mendatangkan output misalnya yang dikehendaki investor. Saham preferen serupa menggunakan saham biasa lantaran 2 hal, yaitu: mewakili kepemilikan ekuitas serta diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar dividen. Sedangkan persamaan antara saham preferen menggunakan obligasi terletak dalam 3 hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya; dividennya permanen selama masa berlaku (hidup) berdasarkan saham; memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) menggunakan saham biasa. Oleh karena saham preferen diperdagangkan dari output yg ditawarkan kepada investor, maka secara simpel saham preferen dilihat menjadi surat berharga menggunakan pendapatan tetap serta karena itu akan bersaing dengan obligasi di pasar. Walaupun demikian, obligasi perusahaan menduduki loka yang lebih senior dibanding menggunakan saham preferen.

Pada dasarnya, ada dua laba yang diperoleh pemodal menggunakan membeli atau memiliki saham:

1) Dividend
Yaitu pembagian laba yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yg didapatkan perusahaan. Dividen diberikan sesudah menerima persetujuan menurut pemegang saham dalam RUPS. Jika seseorang pemodal ingin menerima dividen, maka pemodal tadi wajib memegang saham tadi pada kurun ketika yg relatif usang yaitu sampai kepemilikan saham tadi berada pada periode dimana diakui menjadi pemegang saham yg berhak menerima dividen. Umumnya, dividen merupakan keliru satu daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang misalnya misalnya pemodal institusi atau dana purna tugas serta lain-lain. Dividen yg dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai - adalah kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai (cash devidend) pada jumlah rupiah eksklusif buat setiap saham - atau bisa jua berupa dividen saham (stock devidend) yg berarti pada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sebagai akibatnya jumlah saham yg dimiliki seseorang pemodal akan bertambah menggunakan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2) Capital Gain.
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya kegiatan perdagangan saham pada pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham ABC menggunakan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya menggunakan harga per saham Rp 3.500 yg berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebanyak Rp 500 buat setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar laba melalui capital gain. Misalnya seorang pemodal membeli saham dalam pagi hari serta lalu menjualnya lagi dalam siang hari jika saham mengalami kenaikan. Saham dikenal dengan karakteristik high risk - high return. Artinya saham merupakan surat berharga yg memberikan peluang keuntungan tinggi tetapi pula berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal buat mendapatkan return atau keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam saat singkat. Namun, seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham pula dapat menciptakan pemodal mengalami kerugian besar pada saat singkat.

Risiko-risiko yg dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya:
(a) Tidak Mendapat Dividen.
Perusahaan akan memberikan dividen jika operasi perusahaan membuat keuntungan. Dengan demikian perusahaan nir bisa memberikan dividen apabila perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal buat mendapatkan dividen dipengaruhi oleh kinerja perusahaan tersebut.

(b) Capital Loss.
Dalam kegiatan perdagangan saham, nir selalu pemodal mendapatkan capital gain alias laba atas saham yang dijualnya. Ada kalanya pemodal harus menjual saham menggunakan harga jual lebih rendah berdasarkan harga beli. Dengan demikian seorang pemodal mengalami capital loss. Misalnya seseorang pemodal mempunyai saham Indosat (ISAT) menggunakan harga beli Rp 9.000 namun beberapa saat lalu dijual dengan harga per saham Rp 8.000,- yg berarti pemodal tadi mengalami capital loss Rp 1.000 buat setiap saham yang dijual. Dalam jual beli saham, terkadang buat menghindari potensi kerugian yang makin akbar seiring menggunakan terus menurunnya harga saham, maka seorang investor rela menjual saham dengan harga rendah. Istilah ini dikenal menggunakan istilah cut loss. Disamping risiko diatas, seseorang pemegang saham jua masih dihadapkan menggunakan potensi risiko lainnya yaitu:

(c) Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara pribadi kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai menggunakan peraturan pencatatan saham pada Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tadi akan dikeluarkan berdasarkan Bursa atau pada-delist. Dalam syarat perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, merupakan sesudah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan pada para kreditur atau pemegang obligasi, dan bila masih masih ada residu, baru dibagikan kepada para pemegang saham.

(d) Saham dihapuscatatkan menurut Bursa Efek (Delisting)
Risiko lain yg dihadapi sang para pemodal merupakan apabila saham perusahaan dikeluarkan berdasarkan pencatatan pada Bursa Efek alias di-delist. Suatu saham perusahaan pada-delist dari Bursa biasanya karena kinerja yg tidak baik misalnya dalam kurun waktu tertentu nir pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, nir menunjukkan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, serta berbagai kondisi lainnya sinkron dengan Peraturan Pencatatan Efek pada Bursa (akan dijelaskan lebih lebih jelasnya dalam bagian lain). Saham yg sudah didelist tentu saja nir lagi diperdagangkan di Bursa, tetapi tetap bisa diperdagangkan di Luar Bursa dengan konsekuensi nir masih ada patokan harga yang jelas dan bila terjual biasanya menggunakan harga yang jauh menurut harga sebelumnya.

2. Obligasi (Bond)
Obligasi merupakan surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi dana (pada hal ini pemodal) menggunakan yang diberi dana (emiten). Jadi surat obligasi merupakan selembar kertas yg menyatakan bahwa pemilik kertas tadi telah membeli hutang perusahaan yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar bunga atas obligasi tadi dalam lepas-tanggal yg telah dipengaruhi secara periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang tadi pada ketika jatuh tempo dengan mengembalikan jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yang terutang. Pada umumnya, instrumen ini memberikan bunga yg permanen secara periodik. Bila bunga pada sistem ekonomi menurun, nilai obligasi naik;dan kebalikannya jika bunga semakin tinggi, nilai obligasi turun.

Banyak sekali disparitas antara saham dan obligasi. Yang satu bukti pemilikan, serta yg lainnya merupakan bukti utang. Salah satu disparitas itu adalah aspek jatuh temponya: obligasi walaupun jangka panjang, permanen ada jatuh temponya (kecuali perpectual bonds yg kini hampir musnah), sedangkan saham tidak mempunyai jatuh tempo. 

Varian jenis-jenis obligasi nyaris tak terbatas. Rumpun aktiva keuangan yang bernama obligasi bisa dikelompokkan berdasar tipe emiten, berdasar maturity atau masa jatuh temponya, berdasar jaminan, berdasar terdapat atau tidaknya indeksasi pelunasan, dari variasi penetapan taraf bunga, berdasarkan ada atau tidaknya hak penukaran atau konversi, dan seterusnya. Di pasar modal Indonesia, waktu ini, diperdagangkan 2 jenis obligasi, yaitu: obligasi biasa dan konversi. Tapi, dalam gerombolan obligasi biasa terdapat variasi yg cukup kaya, yaitu: obligasi yang diterbitkan oleh BUMN serta perusahaan partikelir; obligasi yg mempunyai taraf bunga permanen dan mengambang; obligasi yg memiliki agunan atau penanggung dan yang nir; serta seterusnya. 

Bagi pemodal, 2 hal saja yang krusial diperhatikan, yaitu taraf risiko dan potensi keuntungan. Untuk yg pertama mampu dipakai peringkat obligasi tersebut menjadi acuan.

Berkaitan menggunakan perdagangan obligasi, dikenal istilah-kata berikut: 
  • Face value atau nilai pari, memperlihatkan besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan. 
  • Jatuh tempo, adalah lepas ditetapkannya emiten obligasi wajib membayar balik uang yang telah dikeluarkan investor pada saat membeli obligasi. Jumlah uang yg wajib dibayar sama besarnya dengan nilai pari obligasi. Tanggal jatuh tempo tersebut tercantum dalam sertifikat obligasi. 
  • Bunga atau kupon, adalah pendapatan (yield) yg diperoleh pemegang obligasi, yang mana periode waktu pembayarannya dapat berbeda-beda contohnya terdapat yang membayar sekali pada tiga bulan, enam bulan atau sekali dalam setahun.
Dalam melakukan investasi menggunakan membeli obligasi, investor harus mengerti dan menyadari benar mengenai manfaat dan risiko yg terkandung pada instrumen obligasi.

a. Manfaat Obligasi
Obligasi dikenal menjadi Fixed Income Securities atau surat berharga yg menaruh pendapatan permanen, yaitu berupa bunga atau kupon yang dibayarkan menggunakan jumlah yang permanen (misalnya sebanyak 16% per tahun) dalam ketika yg telah ditetapkan, misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan atau satu tahun sekali. Obligasi pula mengenal penghasilan menurut capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan menggunakan harga pembelian.

b. Risiko Obligasi
Kesulitan buat menentukan penghasilan obligasi adalah sulitnya memperkirakan perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung menurut perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank memperlihatkan kecenderungan meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian karena harga obligasi akan turun. Di samping risiko perkembangan suku bunga yang sulit dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko callability, pelunasan sebelum jatuh tempo. Betapa menguntungkannya jika kita memiliki obligasi yang membayar bunga permanen pada ketika suku bunga menurun. Namun sayangnya laba misalnya ini nir selamanya mampu dinikmati. Banyak obligasi yang telah dikeluarkan oleh emiten, mampu ditarik pulang sebelum datang saat jatuh tempo.

3. Obligasi Konversi (Convertible Bond)
Obligasi konversi, sekilas tidak terdapat bedanya dengan obligasi biasa, misalnya, memberikan kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan mempunyai nilai pari. Hanya saja, obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu sanggup ditukar menggunakan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan buat melakukan konversi. Misalnya, setiap obligasi konversi sanggup dikonversi menjadi 3 lbr saham biasa selesainya 1 Januari 2006. Persyaratan ini tidak sama diantara obligasi konversi yang satu dengan yg lainnya. Obligasi konversi (convertible bond), telah dikenal di pasar modal Indonesia. Untuk kalangan emiten swasta, sebenarnya obligasi konversi lebih dulu populer daripada obligasi. Kecenderungan melakukan emisi obligasi baru menunjukkan kegiatan yang semakin tinggi dari tahun 1992, sedang obligasi konversi sudah memasuki pasar menjelang akhir tahun 1990.

4. Reksa Dana (Mutual Funds)
Reksa dana adalah salah satu cara lain investasi bagi warga pemodal, khususnya pemodal mini dan pemodal yg nir mempunyai banyak ketika serta keahlian buat menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana didesain sebagai wahana buat menghimpun dana menurut warga yang memiliki kapital, memiliki hasrat buat melakukan investasi, namun hanya memiliki ketika dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana jua diharapkan dapat menaikkan kiprah pemodal lokal buat berinvestasi di pasar modal Indonesia. Dilihat menurut asal istilah-nya, Reksa Dana dari berdasarkan kosa kata “reksa” yg berarti jaga atau pelihara serta istilah “dana” yg berarti formasi uang, sehingga reksa dana bisa diartikan sebagai “gugusan uang yg dipelihara beserta buat suatu kepentingan”. Umumnya, Reksa Dana diartikan menjadi wadah yg dipergunakan buat menghimpun dana berdasarkan rakyat pemodal buat selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. 

Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi pada Reksa Dana, antara lain:
a. Pemodal walaupun tidak memiliki dana yg cukup akbar bisa melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sebagai akibatnya bisa memperkecil risiko. Sebagai model, seorang pemodal menggunakan dana terbatas bisa mempunyai portfolio obligasi, yg tidak mungkin dilakukan bila tidak nir memiliki dana besar . Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana pada jumlah yang akbar sebagai akibatnya akan memudahkan diversifikasi baik buat instrumen pada pasar modal juga pasar uang, artinya investasi dilakukan pada banyak sekali jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi. 
b. Reksa Dana mempermudah pemodal buat melakukan investasi pada pasar kapital. Menentukan saham-saham yang baik buat dibeli bukanlah pekerjaan yg mudah, namun memerlukan pengetahuan serta keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tadi. 
c. Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tadi dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot buat memantau kinerja investasinya lantaran hal tersebut telah dialihkan pada manajer investasi tersebut. 

Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan aneka macam peluang laba, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, diantaranya:
a. Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan. 
Risiko ini dipengaruhi sang turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk pada portfolio Reksa Dana tadi. 

b. Risiko Likuiditas 
Risiko ini menyangkut kesulitan yg dihadapi sang Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tadi. 

c. Risiko Wanprestasi 
Risiko ini adalah risiko terburuk, dimana risiko ini dapat muncul waktu perusahaan iuran pertanggungan yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana nir segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya wanprestasi berdasarkan pihak-pihak yang terkait menggunakan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang bisa menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana. 

Dilihat berdasarkan bentuknya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
a. Reksa Dana Berbentuk Perseroan (Corporate Type)
Dalam bentuk Reksa Dana ini, perusahaan penerbit Reksa Dana menghimpun dana dengan menjual saham, serta selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut di investasikan pada aneka macam jenis Efek yg diperdagangkan pada pasar kapital maupun pasar uang. Reksa Dana bentuk Perseroan dibedakan lagi menurut sifatnya menjadi Reksa Dana Perseroan yg tertutup serta Reksa Dana Perseroan yg terbuka. Bentuk ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 
1) Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas (PT). 
2) Pengelolaan kekayaan Reksa Dana berdasarkan pada kontrak antara Direksi Perusahaan menggunakan Manajer Investasi yang ditunjuk. 
3) Penyimpanan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian. 

b. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Contractual Type)
Reksa Dana bentuk ini, merupakan kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan, pada mana Manajer Investasi diberi kewenangan buat mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang buat melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah yang lebih populer serta jumlahnya semakin bertambah dibandingkan dengan Reksa Dana yg berbentuk Perseroan. Bentuk ini bercirikan: 
1) Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif. 
2) Pengelolaan Reksa Dana dilakukan sang Manajer Investasi dari kontrak. 
3) Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan sang Bank Kustodian dari kontrak.

5. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (Indonesian Depository Receipt)
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) adalah Efek yang memberikan hak pada pemegangnya atas Efek Utama yg dititipkan secara kolektif dalam Bank Kustodian yg sudah menerima persetujuan Bapepam. Bapepam telah mengeluarkan peraturan mengenai SPEI ini, namun hingga ketika ini belum terdapat perusahaan yang menerbitkan Efek jenis ini di Indonesia.

III. DERIVATIF
1. Pengertian Derivatif
Derivatif merupakan sebuah kata portofolio yg mengaitkan suatu kenaikan jumlah produk dan jenis-jenis produk dengan seperangkat penggunaan yang semakin membingungkan. Kelompok-gerombolan asli menurut produk yang dianggap menjadi derivatif sudah diperluas buat meliputi: jenis produk baru, penjabaran produk baru, pasar-pasar baru, para pengguna baru, serta bentuk risiko baru. Dua penjabaran terbesar menurut derivatif merupakan derivatif berbasis forward (forward-based derivatives) serta derivatif berbasis option (options-based derivatives). Sebenarnya masih banyak pembagian terstruktur mengenai lainnya, yang mencakup strip dan mortgage-backed securities, tetapi yang populer adalah dua pembagian terstruktur mengenai primer tadi pada atas.

2. Pengertian Transaksi Derivatif
Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yg dikenal menjadi counterparties (pihak-pihak yang saling berafiliasi). Dalam kata generik, transaksi derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya tergantung dalam – diturunkan berdasarkan – nilai aset, taraf surat keterangan atau indeks. Saat ini, transaksi derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga (interest rate), kurs tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) serta indeks (index) lainnya. Mayoritas transaksi derivatif merupakan produk-produk Over the Counter (OTC) yaitu kontrak-kontrak yg bisa dinegosiasikan secara pribadi serta ditawarkan eksklusif kepada pengguna akhir, menjadi lawan dari kontrak-kontrak yg telah distandarisasi (futures) dan diperjualbelikan pada bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir (end user) fungsi dari suatu transaksi derivatif merupakan buat melindungi nilai (hedging) beberapa jenis risiko eksklusif. 

3. Alasan penggunaan derivatif, diantaranya:
a. Peralatan buat mengelola risiko;
b. Pencarian buat output yang lebih besar ;
c. Biaya pendanaan yg lebih rendah;
d. Kebutuhan-kebutuhan yg selalu berubah dan sangat bervariasi menurut sekelompok pengguna;
e. Hedging risiko-risiko waktu ini serta masa tiba;
f. Mengambil posisi-posisi risiko pasar;
g. Memanfaatkan ketidakefisienan yang terdapat di antara pasar-pasar.

4. Pelaku Transaksi Derivatif:
a. Pengguna Akhir (End Users)
Berdasarkan Laporan G-30 tahun 1993, sebagian besar pengguna akhir derivatif yaitu kurang lebih 80% adalah perusahaan-perusahaan, disamping badan-badan pemerintah dan sektor publik. Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir memakai instrumen derivatif merupakan: 
1) Untuk sarana lindung nilai (hedging);
2) Memperoleh porto dana yg lebih rendah;
3) Mempertinggi keuntungan;
4) Untuk mendiversifikasikan sumber-asal dana;
5) Untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melalui posisi yang diambil.

b. Pialang (Dealer)
Terdiri berdasarkan forum-forum keuangan yg bertindak sebagai pialang. Fungsi dari dealer antara lain:
1) Menjaga likuiditas serta terus menerus tersedianya transaksi;
2) Memenuhi permintaan pengguna akhir menggunakan segera;
3) Memberikan kemampuan buat menaikkan likuiditas pasar serta efisiensi harga.

5. Sejarah Perkembangan Derivatif pada Dunia
Pasar Derivatif dimulai lebih kurang tahun 1950-an pada Amerika Serikat. Pada masa itu bursa financial futures dunia seluruhnya berbasis pada Amerika Serikat dimana dalam awalnya seluruh produk derivatif diperdagangkan di bursa. Chicago Board of Trade (CBOT) dan Chicago Mercantile Exchange (CME) adalah bursa financial futures yang pertama dan hingga sekarang tetap adalah pusat perdagangan derivatif tunggal terbesar. Bila digabung menggunakan New York Mercantile Exchange (NYME), CBOT dan CME sampai beberapa tahun terakhir ini telah menguasai kurang lebih 90% menurut semua produk derivatif yang diperdagangkan. Namun ketika ini hanya setengahnya yang diperjualbelikan pada Amerika Serikat. Perkembangan London Internasional Futures and Options Exchange (LIFFE) dan bursa-bursa di Eropa lainnya seperti Matif di Paris dan Deutsche Terminborse (DTB) di Frankfurt ditambah dengan perluasan di Tokyo, Hong Kong dan Singapura sudah menyebarluaskan dampak derivatif ke semua global. Pangsa pasar derivatif global yg semakin tinggi dengan pesat sudah dicapai oleh produk derivatif ini menggunakan warta bahwa volume yang diperdagangkan monoton mengembang di Amerika Serikat.

Sementara itu, transaksi perdagangan derivatif di bursa Euronext per September 2003 meningkat 26% dibandingkan dengan volume transaksi dalam bulan September 2002. Bursa Euronext adalah adonan menurut bursa-bursa derivatif pada Eropa yg beranggotakan bursa derivatif Amsterdam, Brussels, Lisbon, Paris dan London. Berdasarkan data LIFFE, Euronext mencatatkan volume perdagangan derivatif sebanyak 73,8 juta kontrak futures maupun options pada bulan September 2003. Sedangkan sepanjang bulan Januari-September 2003, Euronext membukukan transaksi perdagangan derivatif sebanyak 532 juta kontrak futures dan options dengan homogen-homogen sekitar dua,7 juta kontrak per hari.

IV. INSTRUMEN DERIVATIF DI PASAR MODAL 
Derivatif terdiri berdasarkan dampak yg diturunkan dari instrumen pengaruh lain yg dianggap “underlying”. Ada beberapa macam instrument derivatif pada Indonesia, seperti Bukti Right, Waran, serta Kontrak Berjangka. Derivatif merupakan instrumen yg sangat berisiko bila nir digunakan secara hati-hati.

1. Bukti Right
a. Definisi
Sesuai menggunakan undang-undang Pasar Modal, Bukti Right didefinisikan sebagai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada harga yg sudah ditetapkan selama periode tertentu. Bukti Right diterbitkan dalam penawaran umum terbatas (Right Issue), dimana saham baru ditawarkan pertama kali kepada pemegang saham lama . Bukti Right jua bisa diperdagangkan pada Pasar Sekunder selama periode eksklusif. Jika pemegang saham tidak menukar Bukti Right tadi maka akan terjadi dilusi pada kepemilikan atau jumlah saham yang dimiliki akan berkurang secara proporsional terhadap jumlah total saham yang diterbitkan perusahaan.

b. Manfaat Bukti Right:
Investor memiliki hak istimewa buat membeli saham baru pada harga yg sudah ditetapkan menggunakan menukarkan Bukti Right yg dimilikinya. Hal ini memungkinkan investor buat memperoleh keuntungan menggunakan membeli saham baru dengan harga yg lebih murah.

Contoh: Jika seorang investor membeli Bukti Right di Pasar Sekunder dalam harga Rp 200, dengan harga pelaksanaan (exercise price) Rp 1.500. Pada tanggal aplikasi harga saham perusahaan X diasumsikan melonjak hingga Rp dua.000 per lbr. Ia bisa membeli saham PT. X hanya dengan membayar Rp 1.700, yaitu Rp 1.500 (harga pelaksanaan) + Rp 200 (harga Right). Kemudian investor tersebut akan memperoleh keuntungan Rp 300 yang dari menurut Rp 2.000 – Rp 1.700.

Bukti Right dapat diperdagangkan dalam Pasar Sekunder, sebagai akibatnya investor bisa menikmati capital gain, waktu harga jual menurut Bukti Right tadi lebih besar berdasarkan harga belinya.

c. Risiko memiliki Bukti Right:
Jika harga saham dalam periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaan, maka investor tidak akan mengkonversikan Bukti Right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli Bukti Right.

Contoh: Seorang investor membeli Bukti Right di Pasar Sekunder dalam harga Rp 200 dengan harga aplikasi Rp 1.500. Kemudian pada periode aplikasi, harga saham turun sebagai Rp. 1,200 per saham. Investor tadi tentunya nir akan menukarkan Bukti Right yg dimilikinya, lantaran jika ia melakukannya, maka dia wajib membayar Rp 1.700 (Rp 1.500 harga aplikasi + Rp 200 harga right). Sementara itu apabila ia tidak menukarkan Bukti Right yg dimilikinya, maka dia mengalami kerugian Rp 200 atas harga Right tersebut.

Bukti Right dapat diperdagangkan dalam pasar sekunder, sehingga investor dapat mengalami kerugian (capital loss), ketika harga jual menurut Bukti Right tersebut lebih rendah dari harga belinya.

2. Waran (Warrant)
a. Definisi
Waran biasanya inheren pada saham menjadi daya tarik (sweetener) dalam penawaran generik saham ataupun obligasi. Biasanya harga pelaksanaan lebih rendah menurut dalam harga pasar saham. Setelah saham ataupun obligasi tadi tercatat pada bursa, waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Periode perdagangan waran lebih usang dari dalam bukti right, yaitu tiga tahun sampai 5 tahun. Waran merupakan suatu pilihan (option), dimana pemilik waran mepunyai pilihan untuk menukarkan atau nir warannya dalam saat jatuh tempo. Pemilik waran bisa menukarkan waran yg dimilikinya 6 bulan sehabis waran tadi diterbitkan sang emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan.

b. Manfaat berdasarkan Waran:
Pemilik waran mempunyai hak buat membeli saham baru perusahaan dengan harga yg lebih rendah dari harga saham tersebut di Pasar Sekunder menggunakan menukarkan waran yg dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga aplikasi.

Contoh: Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp 200 per lembar dengan harga aplikasi Rp 1.500, dan pada lepas aplikasi, harga saham perusahaan semakin tinggi menjadi Rp 1.800 per saham, maka beliau akan membeli saham perusahaan tadi menggunakan harga hanya Rp 1.700 (Rp 1.500 + Rp 200). Apabila beliau pribadi membeli saham perusahaan tadi pada pasar sekunder, beliau harus mengeluarkan Rp 1.800 per saham.

Apabila waran diperdagangkan pada Bursa, maka pemilik waran memiliki kesempatan buat memperoleh laba (capital gain) yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar berdasarkan harga beli.

c. Risiko mempunyai Waran:
Jika harga saham dalam periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah berdasarkan harga pelaksanaannya, investor nir akan menukarkan waran yg dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga dia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut.

Contoh: apabila seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp 200, dan harga pelaksanaan Rp. 1.500. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yg bersangkutan turun sebagai Rp 1.200. Jika hal tersebut terjadi, maka investor nir akan menukarkan waran yang dimilikinya, lantaran dia harus mengeluarkan Rp 1.700 (Rp 1.500 harga pelaksanaan + Rp 200 harga Waran). Apabila dia tidak menukarkan Waran yg dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp 200, yaitu harga beli waran tadi. 

Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan bisa diperdagangkan pada bursa, maka pemilik waran pula dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.

4. Kontrak Berjangka atas Indeks Efek (Index Futures)
a. Definisi:
Adalah kontrak atau perjanjian antara 2 pihak yang mengharuskan mereka buat menjual atau membeli produk yg sebagai variabel pokok pada masa yang akan datang dengan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya. Obyek yg dipertukarkan dianggap “Underlying Asset”.

Setiap pihak sebelum membuka kontrak wajib menyetorkan margin awal, dan karena kontrak tadi mempunyai ketika yg terbatas, maka dalam saat jatuh tempo posisi kontrak harus ditutup dalam berapapun harga yg terjadi bursa. Margin itu sendiri harus berada pada suatu level harga eksklusif serta apabila margin tersebut turun pada bawah level tadi, yg umumnya diakibatkan kerugian yang sangat akbar, forum kliring akan meminta investor buat menambah dananya balik .

Bagaimanapun, harus diperhatikan bahwa semua transaksi dalam kontrak berjangka dilakukan pada Bursa Efek.

Di Indonesia, waktu ini bentuk kontrak berjangka yang tersedia merupakan LQ45 Kontrak Berjangka Indeks Efek yang diselenggarakan sang Bursa Efek Surabaya. 

b. Manfaat Kontrak Berjangka Indeks
1) Instrumen Hedging
Hedging dimaksudkan buat melindungi nilai investasi sebagai akibatnya bisa meminimalkan risiko. 

Contoh: seseorang investor yang memiliki portofolio berencana buat menjual salah satu sahamnya pada masa yang akan tiba, tapi beliau ingin menentukan pendapatan yang diperolehnya menggunakan tetapkan harga jual sahamnya ketika ini.

Pilihan apa yg tersedia bagi investor? Dia dapat membuka kontrak jual di masa yg akan tiba, sebagai akibatnya berapapun harga yg terbentuk dalam ketika jatuh tempo, investor permanen akan menjual saham tersebut menggunakan harga yang telah ditetapkan sebelumnya.

2) Spekulasi
Investor dapat berspekulasi dengan melakukan perdagangan indeks berjangka daripada melakukan transaksi buat masing-masing saham. Hal ini dimungkinkan karena adanya “leverage”. Dengan “leverage” investor dapat memperoleh laba dari konvoi harga dengan kapital yg lebih sedikit apabila dibandingkan dengan kapital yang wajib dimuntahkan bila melakukan transaksi perdagangan masing-masing saham pada atas.

3) Arbitrase
Dengan arbitrase, investor dapat memperoleh keuntungan berdasarkan perbedaan antara harga pada pasar spot serta pasar berjangka.

c. Risiko Kontrak Berjangka Indeks Efek
Pada saat jatuh tempo, investor wajib menutup atau merampungkan posisinya, walaupun harga yg terjadi tidak sama dengan harapannya, sehingga investor bisa mengalami kerugian yang sangat besar jika dibandingkan dengan modal awalnya.

Apabila investor mengalami kerugian yang akbar, maka dia diharuskan untuk menyetor tambahan dana ke lembaga kliring.

5. Opsi (Options)
Opsi adalah suatu kontrak berupa hak tapi bukan suatu kewajiban bagi pembeli kontrak buat membeli atau menjual suatu aset tertentu kepada penjual kontrak pada jangka ketika yang sudah dipengaruhi atau disepakati. Sebagai galat satu instrumen turunan atau derivatif di pasar modal, ada beberapa aset yg dapat melandasi opsi tadi, yaitu saham, obligasi, mata uang, serta juga komoditi.

6. Opsi Saham (Stock Options)
Opsi saham adalah suatu kontrak yg menggunakan saham sebagai aset landasan (underlying). Opsi saham merupakan instrumen turunan atau derivatif karena nilainya diturunkan dari nilai serta karakteristik aset yang melandasinya.

Opsi saham mulai diperdagangkan di Inggris pada abad ke 18 serta di Amerika Serikat dalam abad ke 14, walaupun ketika itu belum ada baku serta bentuk opsi, dan belum diatur secara organisasi seperti bursa imbas yang dikenal dewasa ini. Pada tahun 1973, Chicago of Options Exchange (CBOE) mulai dengan 16 jenis saham sebagai dasar perdagangan opsi menggunakan seperangkat ketentuan dalam melakukan perdagangan. Walaupun terdapat beberapa modifikasi penyesuaian terhadap dimensi teknologi, tetapi konsep opsi CBOE dipandang sebagai acuan dasar pengembangan perdagangan di beberapa bursa imbas sejak dasa warsa 1980-an hingga kini .

Perbedaan antara opsi saham serta saham biasa terletak dalam kontrak antara pembeli dan penjual. Pembeli akan membayar dalam suatu harga buat memenuhi hak-hak eksklusif dan penjual akan menaruh haknya menjadi imbalan berdasarkan harga tadi. Tidak misalnya saham biasa, jumlah opsi yg beredar tergantung pada jumlah pembeli serta penjual yang tertarik buat mendapat dan mengkonversikan haknya.

7. Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities)
Efek Beragun Aset adalah Efek yang diterbitkan oleh Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yg portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yg ada dari surat berharga komersial, tagihan kartu kredit, tagihan yg timbul pada kemudian hari (future receivables), anugerah kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau apartemen, Efek bersifat hutang yg dijamin oleh Pemerintah, Sarana Peningkatan Kredit (Credit Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), dan aset keuangan setara serta aset keuangan lain yang berkaitan menggunakan aset keuangan tersebut.

8. Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA)
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yg mengikat pemegang Efek Beragun Aset dimana Manajer Investasi diberi kewenangan buat mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi kewenangan buat melaksanakan Penitipan Kolektif.

IV. MEKANISME PERDAGANGAN
1. Umum
Melakukan transaksi di pasar modal tidak terdapat bedanya dengan bertransaksi di pasar-pasar komoditas lainnya. Transaksi akan terjadi apabila ada penjual serta pembeli yang menemukan titik temu berdasarkan harga yang diminta serta yang ditawarkan. Misalnya saja, anda ingin memiliki saham A. Tahun ini perusahaan A mengalami penjualan yang cukup tinggi dan membukukan laba yang cukup mengesankan. Yang anda perlu lakukan merupakan pergi menghubungi perusahaan investasi serta meminta layanan broker perusahaan tadi buat membantu anda. Berikut ini merupakan urutan-urutan yg sanggup anda ikuti:
a. Anda menjadi klien membuka opening account di perusahaan impak yang dianggap buat mengelola dana. 
b. Perusahaan impak mencatat nama anda pada file customer perusahaan dan menyimpannya sebagai data perusahaan. 
c. Apabila anda ingin melakukan transaksi (beli atau jual), anda tinggal menghubungi broker anda serta beritahukan saham yang anda inginkan, jumlah, beserta harganya. 
d. Broker anda, yg selanjutnya akan bertindak menjadi sales person, akan meneruskan order yg anda lakukan (baik beli maupun jual) pada dealer di perusahaan investasi tersebut. 
e. Dealer akan menghubungi floor trader atau petugas di bursa buat memasukkan order yang diinginkan. 
f. Saat order (contohnya order beli) yg anda berikan cocok menggunakan order jual yg ada, maka transaksi berhasil terjadi (done). 
g. Floor trader akan mengkonfirmasi transaksi yang sudah terjadi pada dealer perusahaan investasi yg selanjutnya akan meneruskannya pada broker. Broker akan memberitahukan keterangan tersebut kepada anda. 
h. Perusahaan investasi anda akan mengirimkan konfirmasi kepada anda yg berisikan lebih jelasnya menurut transaksi yg telah terjadi beserta komisi yang harus anda berikan atas jasa broker. 
i. Uang yang wajib anda berikan bila melakukan transaksi beli biasanya empat hari selesainya transaksi (T+4) serta uang yg akan anda terima apabila melakukan transaksi jual adalah pada kurun waktu T + 6 atau enam hari setelah transaksi. 

2. Derivatif
a. Bukti Right
Hampir semua peraturan perdagangan Bukti Right mengikuti prosedur perdagangan Saham.

Pada tanggal pelaksanaan, investor membayarkan sejumlah dana ke emiten melalui Perusahaan Efek, dan menjadi imbalannya, mereka akan mendapat sejumlah Saham baru.

b. Waran
Pemegang Waran bisa menukarkan Waran yang dimilikinya sebagai saham biasa menggunakan membayarkan sejumlah dana ke emiten melalui Perusahaan Efek. Seperti halnya perdagangan Bukti Right, hampir seluruh peraturan perdagangan Waran, mengikuti mekanisme perdagangan Saham.

c. Kontrak Berjangka Indeks Saham (KBIE-LQ 45)
1) Fasilitas Perdagangan
(a) Periode perdagangan di BES sama menggunakan periode perdagangan saham di BEJ, yg berdasarkan system “tawar menawar” secara elektronik yg beroperasi secara terus menerus selama jam perdagangan.
(b) Perdagangan didukung oleh sistem yang disebut “Futures Automated Trading System (FATS)”, dan dapat dilakukan berdasarkan tempat kerja masing-masing Perusahaan Efek, serta didukung sang sistem Risk Monitoring On Line (RMOL). RMOL ini adalah sistem pelaporan secara pribadi, yg memungkinkan investor memonitor posisi kontrak yang masih terbuka serta saldo akhir menurut kapital investor.

2) Jenis Kontrak:
(a) Kontrak Bulanan, merupakan tipe kontrak yang jatuh tempo pada hari Bursa terakhir bulan bersangkutan 
(b) Kontrak Dua Bulanan, adalah tipe kontrak yg jatuh tempo pada hari Bursa terakhir bulan berikutnya selesainya kontrak bulanan
(c) Kontrak Kuartal, adalah tipe kontrak yang jatuh tempo dalam kuartal terdekat setelah kontrak dua bulanan Seperti juga halnya dengan investasi di Saham, investor jua wajib membuka rekening pada Perusahaan Efek. Untuk setiap kontrak, investor harus menempatkan setoran (margin) awal sejumlah Rp. Tiga juta per kontrak. Order berdasarkan investor kemudian akan dimasukkan ke dalam sistem FATS oleh “trader” buat diproses lebih lanjut. Yang membedakan adalah penyelesaian dalam T+1, bukan T+tiga seperti yang berlaku pada perdagangan saham pada BEJ.

3) Spesifikasi Kontrak Berjangka Indeks LQ45:
(a) Indeks LQ45 dijadikan sebagai dasar atau “underlying” yang dihitung serta diterbitkan sang Bursa Efek Jakarta.
(b) Setiap indeks poin dikonversikan ke pada mata uang dengan menggunakan “multiplier”, yg ketika ini besarnya Rp. 500,000 buat setiap poinnya.
(c) Penyelesaian secara tunai (cash settlement)
(d) Penyelesaian T+1
(e) Mekanisme “matching” yg digunakan buat mempertemukan order adalah berdasarkan prioritas harga dan prioritas ketika.
(f) Hari perdagangan terakhir adalah hari bursa terakhir pada bulan kontrak.
(g) Marjin awal adalah Rp. 3 juta per kontrak terbuka.
(h) Biaya per kontrak waktu ini merupakan Rp. 50,000 belum termasuk PPN.

V. PERATURAN TENTANG DERIVATIF DI PASAR MODAL
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
2. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
3. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan pada Bidang Pasar Modal.
4. Peraturan Bapepam No. IV.A.1 mengenai Tata Cara Permohonan Izin Usaha Reksa Dana Berbentuk Perseroan.
5. Peraturan Bapepam No. IV.A.2 mengenai Pedoman Anggaran Dasar Reksa Dana Berbentuk Perseroan.
6. Peraturan Bapepam No. IV.A.tiga tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan.
7. Peraturan Bapepam No. IV.A.4 mengenai Pedoman Kontrak Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan.
8. Peraturan Bapepam No. IV.A.lima tentang Pedoman Kontrak Penyimpanan Kekayaan Reksa Dana Berbentuk Perseroan.
9. Peraturan Bapepam No. IV.B.1 mengenai Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
10. Peraturan Bapepam No. IV.B.dua mengenai Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
11. Peraturan Bapepam No. IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities).
12. Peraturan Bapepam No. IX.C.10 mengenai Pedoman Bentuk serta Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities).
13. Peraturan Bapepam No. V.G.lima mengenai Fungsi Manajer Investasi Berkaitan Dengan Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities).
14. Peraturan Bapepam No. IX.K.1 mengenai Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities).
15. Peraturan Perdagangan Bursa Efek.

CRM TEKNOLOGI INFORMASI STRATEGI PADA DUNIA USAHA

CRM, Teknologi Informasi Strategi Pada Dunia Usaha 
Era keterangan (Information Age) waktu ini, telah banyak merubah lanskap bisnis pada seluruh bidang. Model usaha yg memiliki keunggulan kompetitif buat bersaing adalah model usaha yang menerapakan teknologi warta, yaitu suatu model bisnis dimana proses bisnisnya dilakukan secara elektronika atau digital melalui jaringan internet. Beberapa sistem aplikasi personal komputer yg sudah poly diterapkan di banyak sektor usaha (enterprise information system), nir terkecuali perhotelan adalah sistem ERP, CRM, ataupun juga SCM. 

CRM merupakan suatu piranti baru yang memiliki tujuan yg berorientasi pada kepuasan pelanggan. Konsep berdasarkan CRM merupakan buat mengenal, mengetahui dan menggali menurut apa yg dibutuhkan dari seseorang pelanggan atau konsumen berdasarkan perusahaan. Menurut Gartner Group, CRM adalah taktik usaha yg fokus dalam pelanggan yg dirancang buat mengoptimasi profitabiliti, revenue, dan customer satisfaction. 

Dengan CRM, perusahaan bisa menciptakan databases tentang pelanggan, yg akan mencatat profile pelanggan misalnya jenis pekerjaan, kesukaan, besarnya penghasilan, jumlah anggota famili. Informasi ini kemudian dapat dipergunakan buat membangun rekanan antara perusahaan menggunakan pelanggan, disampingantara pelanggan satu dengan yang lainnya. 

Di Indonesia pada umumnya atau pada Jogjakarta pada khususnya, saat ini terdapat banyak hotel, baik itu hotel berbintang juga hotel kelas melati. Persaingan diantara hotel-hotel ini demikian ketat, mulai dari pemberian bonus, misalnya potongan harga (discount), paket khusus buat pernikahan atau ulang tahun, dll. Perang tarifpun tidak dapat dihindarkan yang bisa berujung dalam persaingan nir sehat. Apalagi sesudah jumlah kunjungan wisata ke Jogjakarta menurun drastis setelah insiden bom bali beberapa tahun silam. 

Namun demikian, yg menjadi konflik merupakan tidak sekadar dalam jumlah kunjungan turis ke Jogjakarta yang berkurang, yg mengakibatkan tingkat okupansi dari kamar hotel menjadi menurun, namun jua lantaran disebabkan oleh faktor internal hotel, baik itu kasus personal maupun manajemen, ataupun kasus eksternal misalnya syarat lingkungan usaha dan lingkungan ekonomi yg mempengaruhinya. 

Oleh karenanya maka perlu diterapkan suatu strategi yg lebih baik dengan cara mengimplementasikan suatu produk teknologi komunikasi berita (baca infokom), yaitu suatu pelaksanaan CRM. Dengan aplikasi CRM, maka diperlukan akan terjalin rekanan yg lebih kuat diantara perusahaan serta pelanggan, dan dalam gilirannya sedikit demi sedikit loyalitas pelanggan dapat terbangun. Pelanggan yg loyal adalah cermin menurut kepuasan pelanggan, dimana pada waktu ini harga nir menjadi faktor yang primer bagi mereka, tetapi menjadi sesuatu yang relatif. 

Ruang Lingkup
Sekarang ini, hampir semua orang pada kalangan usaha mengungkapkan tentang CRM (Customer Relationship Management). Sebenarnya, CRM ini bukan merupakan hal yg baru pada global usaha.

Untuk lebih terarah penyusunan serta penulisan, topik yang dibahas meliputi:
  • Aplikasi CRM pada proses usaha hotel
  • Evaluasi masalah proses bisnis yg terdapat dalam Hotel menggunakan menggunakan Information Technology?
Tujuan serta Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah buat mengetahui efektifitas CRM yg diterapkan hotel bagi pelanggan dan pula memberikan rekomendasi guna memaksimalkan tampilan informasi yg diberikan ke pelanggan.

Manfaat berdasarkan penelitian ini adalah buat mengetahui hasrat pelanggan serta pula untuk meng-improve Sistem Informasi yg telah berjalan.

Metodologi Penelitian
  • Metode Analisa
Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini merupakan menggunakan menganalisa dan mengidentifikasi masalah serta kebutuhan akan pelanggan menggunakan CRM sebagai evaluasi sistem fakta dalam hotel.
  • Metode Studi Kepustakaan
Metode pengumpulan informasi dipakai melalui studi artikel media internet serta buku-kitab surat keterangan yang dapat dijadikan sumber serta pedoman pada penyusunan penulisan ini.

Customer Relationship Management
a. Konsep CRM
CRM memiliki disparitas menggunakan menggunakan konsep pemasaran generik (mass marketing), dimana dalam konsep pemasaran merupakan bagaimana memasarkan produk secara masal pada konsumen dalam skala pasar homogen juga yang tersegmentasi.

Konsep CRM menekankan dalam pendekatan buat membentuk portofolio melalui jalinan bisnis yang terbentuk menggunakan pelanggan melalui interaksi, memberdayakan hubungan yang terbentuk, pembentukan jaringan, serta meningkatkan komunikasi pada rangka menumbuhkan loyalitas pelanggan. CRM juga mengedepankan sistem kerja sama antara perusahaan dengan pelanggan, dimana sistem ini tidak dimiliki oleh konsep pemasaran secara generik yang menekankan dalam penggunan media periklanan.

CRM mengintegrasikan penjualan, pemasaran, dan strategi pelayanan buat membangun koordinasi dan kerja sama berbasis pengetahuan dengan pelanggan buat kepentingan jangka panjang.

b. Definisi CRM
CRM didefinisikan menjadi suatu rangkaian contoh usaha yang tersusun secara sistematis, yg berfungsi buat mengintegrasikan serta mengotomatisasikan berbagai proses pelayanan pelanggan. CRM lebih menurut sekedar contoh bisnis, CRM dapat juga dipakai sebagai taktik bisnis. Strategi tadi dapat sebagai fungsi-fungsi dalam organisasi agar bisa mencapai tujuan perusahaan yaitu menaikkan keuntungan serta mengelola pelanggan buat mengoptimalkan long-term value.

Berikut ini adalah beberapa pendapat menurut para ahli mengenai CRM :
1. Kalakota serta Robinson (2001, p172)
Customer Relationship Management didefinisikan menjadi suatu fungsi terintegrasi yg terdiri berdasarkan strategi sales, marketing dan services yg bertujuan buat menaikkan pendapatan menurut kepuasan pelanggan.

2. Efraim Turban (2004, p148)
Customer Relationship Management merupakan suatu pendekatan service pada pelanggan dalam membangun suatu planning jangka panjang serta memelihara hubungan menggunakan pelanggan sebagai akibatnya bisa menambah nilai bagi kedua pihak baik pelanggan maupun perusahaan.

3. James G.barnes (2003, p187)
CRM herbi mekanisme membentuk sebuah hubungan menggunakan pelanggan termasuk perolehan data, analisis, dan penyederhanaan proses usaha.

4. Budi Sutedjo (2003, p65)
CRM adalah konsep mengenai menciptakan relasi yg erat antara perusahaan, dalam hal ini pihak manajemen dengan para pelanggannya.

5. James A. O’Brien(2002, p130)
CRM merupakan pelaksanaan e-business lintas fungsi yang mengintegrasikan, serta mengotomatisasikan berbagai proses pelayanan terhadap pelanggan pada kegiatan penjualan, direct marketing, proses order atau pesanan, pembukaan rekening atau account, dan dukungan layanan pelanggan.

Sistem Kerja CRM
Berdasarkan pendapat Budi Sutedjo (2003, p65) CRM diawali dengan pengumpulan berita mengenai apa yg diperlukan dan diharapkan oleh pelanggan berdasarkan perusahaan. Dengan mengetahui kebutuhan serta harapan dari pelanggan tadi, perusahaan bisa memanjakan serta “mengikatnya” dalam sebuah “persahabatan”. Menurut konsepnya CRM mengajurkan agar perusahaan membuka saluran-saluran komunikasi semudah mungkin dengan taraf respon yg tinggi, agar pelanggan merasakan kedekatan dengan pihak perusahaan. Dari situ, loyalitasnya terhadap perusahaan sedikit-sedikit akan menjadi tumbuh dan berkembang. Dengan demikian perusahaan akan memperoleh manfaat dari penerapan CRM ini, yakni memiliki pelanggan yang loyal.

Gambar Summarizing CRM Activities Customer Relationship Management

Tujuan CRM
Tujuan CRM yang primer adalah mengelola dan me-manage pelanggan supaya terjadi suatu interaksi yg baik antara perusahaan dan pelanggan.

Adapun tujuan CRM dari Kalakota, Robinson (2001, p173) :
  1. Mengoptimalkan pelanggan yang sudah ada supaya dapat lebih mempertinggi pendapatan perusahaan. Menyiapkan keterangan yang lengkap mengenai pelanggan buat memaksimalkan interaksi pelanggan menggunakan perusahaan melalui penjualan secara up-selling dan cross-selling sebagai akibatnya pada waktu yang bersamaan bisa menaikkan keuntungan dengan cara mengidentifikasikan, menarik dan mempertahankan pelanggan yang paling bagus.
  2. Menggunakan warta yang terintegrasi untuk membuat pelayanan yg paling memuaskan. Dengan memakai keterangan yang diharapkan oleh pelanggan, kita bisa berhemat ketika pelanggan serta menghindari pelanggan dari berbagai macam keluhan kasus. Sebagai model, pelanggan seharusnya nir perlu menaruh liputan yang berulang-ulang tentang dirinya pada aneka macam departemen, namun pelanggan tadi akan lebih bahagia apabila ternyata sudah dikenal menggunakan baik oleh perusahaan.
Memperkenalkan mekanisme dan proses produksi yg konsisten walaupun sudah digunakan secara berulang-ulang. Dengan semakin banyaknya jaringan pelanggan, maka akan poly karyawan yang terlibat didalam transaksi penjualan. Tanpa memperhitungkan ukuran atau taraf kesulitan, perusahaan harus memperbaiki konsistensi proses serta mekanisme dalam hal manajemen serta penjualan.

Manfaat CRM
Menurut pendapat James G.barnes (2003, p187), manfaat yang diperoleh dari penerapan CRM antara lain :
  1. Memfungsikan penjualan menggunakan berbagi sejarah serta profil pelanggan.
  2. Layanan penunjang melalui manajemen agunan.
  3. Pelacakan dan pemecahan duduk perkara.
  4. Penjualan silang dan menjual lebih banyak produk atau yg mendatangkan keuntungan yg akbar dalam segmen pelanggan yang sebagai target kita.
  5. Menarik pelanggan-pelanggan baru menggunakan memberikan layanan yg bersifat langsung.
Sedangkan menurut Turban, Rainer, Porter (2003, p252) manfaat-manfaat yang bisa diperoleh berdasarkan penerapan CRM :
  1. Memberikan kemudahan bagi konsumen buat melakukan usaha/transaksi menggunakan perusahaan.
  2. CRM bisa memfokuskan dalam konsumen akhir buat produk serta servis.
  3. Mendesain ulang bisnis proses berhadapan muka dengan customer.
  4. Meningkatkan profit perusahaan.
  5. Membangun suatu loyalitas konsumen khususnya pada e-commerce.
Tipe-Tipe CRM
Berdasarkan pendapat Turban (2004, p148), CRM terdiri menurut 3 tipe aktifitas:

a. Operasional
Operasional CRM berkaitan dengan fungsi bisnis suatu perusahaan yang mencakup servis pelanggan, manajemen pesanan, invoice/ billing, manajemen serta otomatiosasi penjualan.

b. Analytical
Analytical CRM merupakan suatu aktifitas yg meliputi menyimpan, memindahkan, memproses, mengartikan dan melaporkan data konsumen atau pengguna, yang kemudian menganalisa apa yang mereka perlukan.

c. Kolaborasi
Kolaborasi CRM merupakan aktifitas buat menggabungkan semua komunikasi yg diharapkan, koordinasi dan kerja sama antara vendors serta customer.

Gambar Customer Relationship Management

Aplikasi-Aplikasi CRM
Aplikasi-aplikasi pada CRM dari Patricia Seybold Group (2002), yang dikutip pada kitab Turban (2004, p153) :

1. Customer Facing Application
Aplikasi ini adalah pelaksanaan yg berafiliasi pribadi menggunakan konsumen, dimana sales, field service, dan contact center berinteraksi langsung menggunakan konsumen. Contoh: Customer service, phone service.

2. Customer Touching Application
Aplikasi ini lebih baru, aplikasi ini berupa e-commerce, self service customer support, serta konsumen lebih berinteraksi lagi dalam pelaksanaan elektronika. Contoh: I-CRM

3. Customer Centric Intelligence Application
Sebuah pendekatan bisnis buat melakukan usaha yg memastikan perusahaan buat menjaga serta menaikkan hubungan menggunakan pelanggan terbaik, serta menjadi indera bantu perusahaan agar sebagai lebih customer centric, yang membantu untuk lebih mengerti pelanggan, sehingga menjadi hubungan yg lebih menguntungkan. Contoh: e-CRM.

Hubungan CRM dengan Kepuasan Pelanggan
Menurut James G.barnes (2003, p63), mencapai tingkat kepuasan pelanggan tertinggi merupakan tujuan primer pemasaran. Pada kenyataannya, akhir-akhir ini poly perhatian tercurah dalam kepuasan “total”, yg implikasinya merupakan mencapai kepuasan sebagian saja tidaklah cukup buat menciptakan pelanggan setia dan pulang lagi. Ketika pelanggan merasa puas akan pelayanan yang dihasilkan dalam waktu proses transaksi serta juga puas akan barang atau jasa yang mereka dapatkan, akbar kemungkinan mereka akan balik lagi serta melakukan pembelian-pembelian yang lain dan jua akan merekomendasikan dalam sahabat-sahabat serta keluarganya mengenai perusahaan tadi serta produk-produknya. Juga kecil kemungkinan mereka berpaling ke pesaing-pesaing lain. Mempertahankan kepuasan pelanggan dari waktu ke waktu akan membina hubungan yg baik menggunakan pelanggan. Hal ini dapat menaikkan laba perusahaan pada jangka panjang.

Kepuasan pelanggan memperlihatkan bahwa terpenuhinya suatu kebutuhan membentuk suatu ketenangan bagi pelanggan, apa yang memuaskan satu pelanggan mungkin tidak memuaskan pelanggan yg lainnya. Kenyataannya, apa yang bisa memuaskan pelanggan di satu situasi mungkin tidak bisa memuaskan pelanggan yang sama pada lain situasi. Dengan demikian, kepuasan pelanggan adalah target yg berubah-ubah, karena masing-masing pelanggan mempunyai serangkaian kebutuhan dalam taraf yg berbeda-beda. Oleh karena itu, CRM diperlukan buat menjaga kepuasan pelanggan tersebut.

Kunci primer CRM: Solusi CRM yang baik wajib :
  1. Membedakan pelanggan - seluruh pelanggan tidak sama; kenali serta hargai pelanggan terbaik dengan nir sama.
  2. Membedakan penawaran - pelanggan menghargai penawaran yang customized dalam dirinya.
  3. Pertahankan terus pelanggan yang telah terdapat - lima sampai 10 kali lebih murah apabila mempertahankan pelanggan yg terdapat dibanding menerima pelanggan baru.
  4. Maksimumkan nilai transaksi - jelajahi kemungkinan up-selling serta cross-selling.
  5. Tingkatkan loyalitas - pelanggan yg loyal lebih menguntungkan.
CRM Strategic Framework
Menurut Payne (Payne, 2000), proses pengerjaan CRM dibagi menjadi lima (5) bagian. Awal dari proses CRM dimulai dari proses pengembangan strategi. Proses ini mencakup taktik usaha berupa visi berdasarkan usaha serta karakteristik dalam berkompetisi dan taktik pelanggan berupa pilihan pelanggan, karakteristik pelanggan serta segmen pelanggan. Kedua proses ini penting karena akan menaikkan nilai yg akan diterima sang pelanggan dan perusahaan sesuai menggunakan analisa umur nilai dalam segmentasi pelanggan (Customer Segment Lifetime Value Analysis). Dengan semakin tingginya nilai yang didapat oleh perusahaan maupun pelanggan, hal tersebut akan menunjang integrasi media komunikasi yang berhubungan dengan pelanggan seperti Sales Force, Outlets, Telephony, Direct Marketing, Electronic Commerce serta Mobile Commerce akan semakin tinggi. Hal ini akan membantu menaikkan output yang dihasilkan stakeholder dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Semua proses ini tak tanggal menurut kiprah proses manajemen berita, yg berupa sistem Information Technology, indera bantu analisa, aplikasi front office, aplikasi back office serta data repository. Hal tersebut dapat dicermati pada gambar dibawah ini.

Gambar Tahapan Pengerjaan Keseluruhan (Payne, 2000)

Tahap 1: Strategy Development Process
Saat ini perusahaan mulai melihat serta mengambil tindakan-tindakan buat menjalin, mempererat dan menaikkan interaksi perusahaan menggunakan para pelanggannya. Salah satu cara cepat yang banyak digunakan oleh perusahaan merupakan dengan mengubah sistem lama dengan sistem baru yang dapat memenuhi cita-cita pelanggan. Bagaimanapun CRM bukan hanya suatu solusi Teknologi Informasi buat menerima basis pelanggan yg sempurna dan mengandalkan Teknologi Informasi tersebut buat menaruh kepuasan kepada pelanggan. Namun lebih dari itu, diperlukan integrasi ke banyak sekali proses bisnis perusahaan untuk memberikan pelayanan yg baik pada pelanggan.

Strategi Bisnis
Sebuah pandangan taktik bisnis yang baik akan memberikan suatu dasar yang sesuai menggunakan keadaan perusahaan serta juga kebutuhan pelanggan buat bisa membuat strategi CRM yg tepat. Perusahaan dituntut buat sepenuhnya mengerti posisi perusahaan pada ajang kompetisi buat menaruh yang terbaik bagi pelanggan. Untuk menaruh pelayanan terbaik pada pelanggan, setiap bagian di pada perusahaan dituntut menyadari dan bekerja dalam arah taktik yg sama, dan peka buat mengetahui kebutuhan dan asa pelanggan. Biasanya strategi bisnis ini sangat penting bagi perusahaan yang sedang mengalami transisi dari perusahaan yg berorientasi produk ke arah perusahaan yg berorientasi pelanggan.

Beberapa hal penting yg dapat membantu pada memilih taktik usaha sebuah perusahaan merupakan sebagai berikut :
• Profil perusahaan, tujuan, kinerja, dan posisi.
• Tahapan evolusi industri.
• Profil pesaing dan kegiatannya.
• Jalur pemasaran.
• Platform Teknologi Informasi.

Strategi Pelanggan
Bagian lain dari suatu strategi adalah buat menetapkan pelanggan mana yang harus diberikan perhatian lebih serta dijaga, dan pelanggan mana yg tidak terlalu sebagai prioritas utama. Tidak terdapat perusahaan yg dapat berhasil menerapkan “all things to all people” (keistimewaan yang sama buat seluruh pelanggan), namun perusahaan mencari mana pelanggan mereka yang memberikan donasi besar bagi perusahaan serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan tadi.

Ada beberapa hal tentang pelanggan yang perlu diperhatikan buat membantu perusahaan pada menentukan serta melakukan strategi pelanggan, antara lain:
• Apa yang biasa dilakukan pelanggan, apa yg disukai dan status pelanggan.
• Segmentasi pelanggan.
• Hubungan dengan pelanggan.
• Pengetahuan serta nilai yg dari dalam pelanggan.
• Produk atau jasa terlibat dan kompleksitas berdasarkan konduite pembelian.
• Tahap dua: Value Creation Process

Proses pembentukan nilai (value creation process) menitik-beratkan dalam transformasi output strategy development process ke bentuk yg relevan serta dapat diterapkan. Pelayanan yg kurang baik kepada pelanggan krusial akan mengakibatkan reputasi yg kurang baik di mata pelanggan. Pertukaran nilai antar investasi yg dikeluarkan perusahaan buat memberikan pelayanan pada pelanggan dan laba yang dihasilkan perusahaan berdasarkan pelanggan yg seimbang akan mengklaim kedua belah pihak mendapatkan Return Of Investment yg baik dan pula hubungan yg baik pula. Value creation process meliputi tiga elemen krusial, yaitu menentukan nilai perusahaan yang akan diberikan kepada pelanggan (value customer receives), memilih nilai yg akan dihasilkan perusahaan menurut pelanggannya (value organization receives) dan mengelola pertukaran nilai tersebut dan mengoptimalkan nilai yang diinginkan segmen pelanggan secara terus-menerus.

• Tahap 3: The Multi-Channel Integration Process
Dalam proses ini ditentukan kombinasi media komunikasi yang paling sesuai bagi pelanggan, bagaimana memastikan pelanggan mengalami pengalaman positif serta citra yg baik tentang perusahaan waktu melakukan hubungan melalui media komunikasi yang disediakan, dan waktu pelanggan berinteraksi dengan satu atau lebih media komunikasi/ fakta tetap ditampilkan berita yang seragam (single unified view).

Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam pemilihan kanal, diantaranya :
• Tujuan dari integrasi multi-kanal tersebut.
• Pilihan kanal yg tersedia.
• Pentingnya pengelolahan integrasi kanal pada memberikan pengalaman yang baik bagi pelanggan.
• Tahap 4: Information Management Process

Information Management Process serius dalam pengumpulan kabar pelanggan berdasarkan seluruh titik hubungan pelanggan ke perusahaan dan kabar penunjang lainnya yg berhubungan dengan pelanggan. Proses ini akan semakin penting seiring dengan perkembangan perusahaan dan interaksi dengan jumlah pelanggan yg terus bertambah. Dalam rangka menjaga perkembangan volume data, maka perusahaan dituntut untuk semakin memperbesar kapasitas data base, sehingga antara data yang satu dengan data yg lainnya diharapkan nir akan terpisah-pisah serta saling mendukung. Sedangkan pada dalam CRM dipakai aplikasi seperti Call Center serta sebagainya yang menuntut adanya integrasi dalam seluruh Sistem Informasi perusahaan buat semua hubungan menggunakan pelanggan. Elemen yg krusial dalam proses ini adalah data repository serta analytical tools, sistem Information Technology, dan aplikasi buat front office dan back office.

• Tahap lima: The Performance Assessment Process
Dari proses ini dibutuhkan perusahaan bisa mengevaluasi apakah tujuan taktik buat CRM yang dilakukan telah tercapai dan bisa diterima, serta output penilaian tadi dipakai menjadi dasar buat perkembangan sistem CRM selanjutnya. Dua elemen utama disini merupakan stakeholder result yg menyediakan pandangan “makro” menurut keseluruhan kinerja interaksi ini dan performance monitoring yg menaruh pandangan yg lebih detil “mikro” menjadi Key Performance Indicator (KPI).

Stakeholder result
Untuk menaikkan nilai shareholder, maka perusahaan diharuskan buat memahami secara mendalam empat kunci utama yg dapat mempengaruhi hasil shareholder menggunakan konteks strategi bisnis dan taktik pelanggan yang sudah dibicarakan sebelumnya. 

Empat kunci tadi merupakan:
• Keuntungan yg didapatkan pegawai.
• Keuntungan yg didapatkan pelanggan.
• Keuntungan yang dihasilkan pemegang saham.
• Pengurangan porto, yaitu memakai sistem elektronika, misalnya automated telephony service dimana biayanya akan lebih murah sebagai akibatnya mengurangi staff; dan menggunakan jalur elektronika baru misalnya fasilitas online self-service, internet ataupun WAP dimana mengurangi porto akuisisi pelanggan baru, transaksi serta layanan.

Performance Monitoring
Dalam hal ini diperlukan sebuah standar, perhitungan dan key performance indicator untuk memastikan aktivitas CRM terencana dan dilakukan secara efektif serta masih ada umpan pulang buat menaikkan kinerja serta proses pembelajaran perusahaan tadi.

Kepuasan Pelanggan
Definisi Kepuasan
Berdasarkan pendapat Kotler (2002, p42), kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan bahagia atau kecewa seorang yang ada sesudah membandingkan antara persepsi/ kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk serta harapannya. Maka sesudah dijelaskan dalam definisi tersebut, kepuasan adalah fungsi menurut persepsi/kesan atas kinerja serta asa. Apabila kinerja berada dibawah asa, pelanggan tidak puas, jika kinerja memenuhi asa, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi asa, pelanggan amat puas serta senang (Oka A. Yoeti, p32, 2000).

Pemicu Kepuasan Pelanggan
Menurut James G. Barnes (2003, p82-89), kepuasan pelanggan seringkali nir ada hubungannya dengan produk atau jasa inti yang ditawarkan, namun tak jarang ada faktor pelayanan yg sebagai pemicu kepuasan pelanggan.

Barnes mendeskripsikan faktor-faktor yg menjadi pemicu kepuasan pelanggan dimasing-masing level berbeda.
• Level 1: Produk atau jasa inti
Ini merupakan hal yang paling mendasar yg ditawarkan kepada pelanggan sekaligus hal yang tersulit bagi perusahaan untuk membuat produk tadi lain daripada yg lain. Dalam pasar yg kompetitif, perusahaan wajib sanggup tetapkan produk pada dasarnya secara sempurna, lantaran jika nir, hubungan menggunakan pelanggan nir akan pernah dimulai.

• Level 2: Sistem serta layanan pendukung
Meliputi layanan-layanan pendukung yg bisa meningkatkan kelengkapan dari layanan atau produk inti, seperti: sistem pembayaran, kemudahan memperoleh produk, jam pelayanan, level karyawan, komunikasi liputan, pendukung teknis serta pemugaran, layanan bantuan via telepon, dan acara-program lain yang mendukung produk inti.

• Level 3: Perfoma teknis
Level ketiga ini pada dasarnya berkaitan menggunakan apakah perusahaan memutuskan produk inti serta layanan pendukungnya menggunakan sahih. Penekanannya adalah perusahaan menampilkan produk pada pelanggan sinkron yg dijanjikan. Ini merupakan komponen yang penting pada menciptakan suatu interaksi. Perusahaan yg berhasil mencapai standar yang tinggi pada memenuhi serta melebihi harapan pelanggan pada pengantaran servis akan mencapai laba kompetitif.

• Level 4: Elemen-elemen pada hubungan pelanggan
Dalam level ini perusahaan bertemu langsung dengan pelanggan. Level ini mengacu dalam interaksi penyedia jasa menggunakan pelanggan melalui tatap muka eksklusif dengan pelanggan atau melalui hubungan berbasis teknologi.

• Level lima: Elemen emosional - dimensi afektif pelayanan
Inti dari level kelima ini merupakan bagaimana kita menumbuhkan perasaan positif dalam diri pelanggan.

Konsep dan Aktivitas CRM 
Customer Relationship Management (CRM) menjadi istilah yg pada beberapa tahun terakhir ini semakin terkenal. Ditambah dengan perkembangan teknologi liputan yg semakin merambah aneka macam pelaksanaan usaha, CRM sebagai galat satu proses usaha yg menarik buat diperbincangkan. Customer Relationship Management meliputi semua aspek yg berkenaan menggunakan hubungan suatu perusahaan menggunakan pelanggannya. Hal ini mampu berupa penjualan jasa ataupun barang. Semuanya berawal menurut kegiatan marketing terhadap pelanggan. Kegiatan marketing mengelola semua aspek menurut daur hayati pelanggan, mulai menurut sales, acquisition, fulfillment, sampai retention, 

Gambar Aplikasi utama CRM

CRM merupakan suatu pendekatan sistematis dalam memanfaatkan liputan dan juga komunikasi buat buat membangun hubungan yg berkesinambungan serta saling menguntungkan dengan pelanggan. CRM adalah taktik komprehensif berdasarkan perusahaan supaya setiap proses dari siklus hayati pelanggan itu dapat dimanfaatkan menggunakan optimal. Pelanggan adalah raja. 

Ada 3 aspek krusial yang perlu dibenahi perusahaan pada proses implementasi CRM: 
• Aspek pertama, orang meliputi internalisasi cara berpikir orang mengenai bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM harus kentara terlebih dahulu serta dipahami secara sahih sang seluruh karyawan pada perusahaan. Selanjutnya adalah aspek kesiapan berdasarkan sisi pengetahuan serta keterampilan. Perusahaan perlu mengadakan training-training serta proses belajar yang menciptakan karyawan lebih siap pada proses implementasi CRM. 
• Aspek kedua merupakan proses serta mekanisme. Dari sisi proses dan prosedur, perusahaan wajib mendefinisikan secara lebih jelas sasaran market yang akan dibidik serta prosedur perusahaan secara lebih rinci dalam melayani konsumen. Hal ini krusial supaya karyawan yang bekerjasama eksklusif dengan konsumen memiliki aturan yg jelas tentang bagaimana melayani pelanggan mereka. Selain itu, satu hal yang jua penting adalah bagaimana perusahaan menghubungkan antara kepuasan pelanggan dengan kinerja karyawan. Artinya, tidak hanya sebagai jargon dan slogan, namun proses layanan pelanggan sebagai sistem yang wajib dijalankan sang semua karyawan.
• Aspek ketiga, sistem dan teknologi. Ada beberapa model pada dalam implementasi aplikasi CRM. Apakah akan menerapkan CRM Analitik atau Operasional? Apakah Akan menerapkan CRM Hosted atau in-house? Tentu ini semua memerlukan perhatikan yg cermat, apalagi jika budget perusahaan serta dukungan SDM IT yg terbatas. 

Gambar Pilar CRM

Secara umum, beberapa aktifitas primer dari konsep CRM merupakan menjadi berikut: 
1. Membangun database pelanggan yang bertenaga 
Database pelanggan yang kuat adalah kunci utama aplikasi CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membentuk database pelanggan yg kuat. Pertama, database pelanggan adalah salah satu aset utama perusahaan, yg juga dapat dihitung performa-nya sebagaimana performa finansial yang lain.

Kedua, database pelanggan bisa dijadikan berukuran tentang ”nilai perusahaan kini ”, dan kemungkinan performanya di masa mendatang. 

Banyak cara yg dapat dilakukan buat mengumpulkan database pelanggan. Misalnya, melalui pengembalian kartu garansi yang harus diisi data lengkap pelanggan, melalui form aplikasi buat pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan, serta yang paling populer tentu saja merupakan menggunakan menerbitkan kartu keanggotaan. 

Gambar Contoh Interaksi Pelanggan

menunjukkan interaksi pelanggan dengan perusahaan menggunakan bebagai macam media, yang dapat dijadikan sebagai media buat menciptakan database pelanggan. 

Gambar  Pulau Informasi Pelanggan

2. Membuat profil menurut setiap pelanggan 
Langkah selanjutnya adalah menciptakan profil dari masing-masing pelanggan. Ini sebenarnya pengembangan lebih lanjut berdasarkan proses segmentasi konsumen yg telah dilakukan perusahaan. 

Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan citra tentang kebutuhan, hasrat, dan juga concern mereka mengenai produk atau layanan perusahaan. 

Ada 2 hal yg dapat sebagai parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan: pertama adalah usage, dan kedua merupakan uses. Usage menyangkut seberapa poly mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya, serta produk atau layanan apa saja yg dipakai. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan menggunakan produk atau jasa perusahaan. Digabungkan menggunakan data-data demografis, psikografis, dan aneka macam data pendukung lain, profiling semacam ini akan memberikan gambaran yg lebih komprehensif mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan. Profil inilah yg kemudian bisa digunakan sang perusahaan buat menentukan aktifitas marketing seperti apa yg cocok diaplikasikan kepada pelanggan.

3. Analisis Profitabilitas menurut tiap-tiap pelanggan 
Dalam analisis profitabilitas, terdapat dua hal yang dinilai berdasarkan masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yg dihasilkan menurut masing-masing pelanggan, dan ke 2 merupakan biaya (cost) yg harus dikeluarkan buat melayani masing-masing pelanggan. 

Aspek revenue dicermati berdasarkan beberapa hal: 
•Dari penggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi sekarang. 
•Menghitung seberapa poly kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut dalam tahun-tahun mendatang. 
•Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yg disediakan perusahaan. 

Sedangkan dari aspek porto, yg perlu dihitung adalah mulai dari biaya akuisisi (acquisition cost) sampai porto buat mempertahankan mereka (retention cost).

Satu lagi biaya yang perlu diperhitungkan merupakan opportunity cost, yaitu biaya peluang atau kesempatan yang diperoleh menurut melayani pelanggan. 

Dengan menghitung dan membandingkan antara aspek penerimaan serta biaya yang wajib dimuntahkan, perusahaan dapat mulai memilah pelanggan mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak serta mana yang tidak terlalu memberikan keuntungan yang akbar. Pemilahan ini akan sebagai alat yang penting supaya perusahaan dapat menaruh layanan yang sinkron menggunakan taraf profitabilitas berdasarkan setiap pelanggan.

4. Interaksi dengan pelanggan yg lebih targeted dan customized 
Dengan profil yg lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah buat melihat kebutuhan yang bhineka dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk menaruh penawaran mengenai produk serta layanan yang diadaptasi kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan pula dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal serta customized. Pelanggan akan lebih merasa diperlakukan secara individual yang tentu saja akan memberikan pengalaman yg lebih menarik serta mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja buat jangka panjang adalah bagaimana hal tadi bisa membangun loyalitas pelanggan buat terus memakai produk atau layanan perusahaan. 

Aplikasi CRM 
Software atau pelaksanaan CRM sekarang ini sudah cukup banyak tersebar di pasaran, kebanyakan dibuat sang perusahaan Amerika serta Eropa yang lebih dulu mengimplementasikan pelaksanaan CRM pada perusahaan mereka. Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal. Pertama, proses otomatisasi menurut semua data yang ingin digunakan perusahaan pada membangun database pelanggan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya mengumpulkan data-data pelanggan, mencatat berapa kali mereka menghubungi perusahaan pada satu bulan, berapa kali mereka memakai produk atau layanan perusahaan, dan aneka macam data lain apabila dilakukan secara manual. Kedua, pelaksanaan CRM menaruh laporan-laporan berdasarkan data yg dikumpulkan sehingga bisa menjadi fakta yg berguna bagi manajemen buat proses pengambilan keputusan. 

Aplikasi CRM dapat dibagi sebagai beberapa kategori: 
1. Bisnis Intelijen 
2. Sales Force Automation 
3. Marketing Automation 
4. Call Center/Service 

Untuk bisnis perhotelan keempat kategori ini relevan buat diintegrasikan kedalam sistem liputan perhotelan. Bisnis intelijen dipakai sebagai tool buat merencanakan stratejik bisnis yg yang jitu buat di pada rangka memenangi persaingan bisnis hotel yg semakin kompetitif. Sales force automation dapat dipakai buat mendukung proses penjualan kamar-kamar hotel ataupun yg lainnya secara otomatif yang tidak dibatasi sang syarat geografis. Tentunya ini memerlukan dukungan teknologi jaringan internet. Marketing automation dapat dipergunakan buat menciptakan peluang dan mengedukasi pasar, sedangkan yg terakhir call service/center digunakan buat membangun loyalitas pengunjung hotel.

Implementasi Model Bisnis CRM
1. Segmentasi Pelanggan
Dahulu segmentasi pelanggan dilakukan sang suatu perusahaan buat produk maupun pasar tertentu, misalnya adanya produk atau pasar untuk kelas atas, menengah serta bawah. Tetapi kini ini dalam biasanya perusahaan melakukan segmentasi pelanggan buat lebih memperhatikan nilai berdasarkan pelanggan tadi terhadap usaha perusahaan. Pola yang berkembang waktu ini adalah melakukan segmentasi pelanggan dengan mengkategorikan dan memasarkan produk dengan lebih memperhatikan produk apa yang diperlukan sang pelanggan.

Segmentasi dapat membantu perusahaan buat menaruh pelayanan yg sinkron dengan kebutuhan bagi pelanggan tersebut. Hal ini akan menaruh personalisasi yang bersifat dunia kepada sekelompok pelanggan dalam segmen tertentu. Personalisasi akan membuat pelanggan lebih dikenal serta diakui dibandingkan menggunakan perlakuan yang bersifat umum bagi semua orang. Dengan adanya segmentasi ini strategi CRM akan berkembang sinkron dengan segmen pasar yg ingin didapatkan serta dipertahankan sang perusahaan. 

Untuk melakukan suatu segmentasi terhadap pelanggan bisa dilakukan dalam banyak sekali pendekatan yang berdasarkan berdasarkan profil pelanggan yang didapatkan sang Geographic, Demographic, Psychographics dan Buyer Behavior:

a. Geografi
Pembagian profil pelanggan dari daerah geografis dan kebutuhan pada daerah geografis tersebut. Pembagian geografis dipilih karena setiap daerah geografis mempunyai kebutuhan jenis produk atau pelayanan yang mungkin tidak selaras dengan wilayah lainnya, sehingga pembagian daerah geografis yang sempurna bisa membantu mengenal pelanggan dengan lebih baik juga membantu perusahaan buat mengelola operasional perusahaan menggunakan baik.

b. Demografi
Pembagian profil pelanggan menurut informasi demografi misalnya jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendapatan, serta pekerjaan. Pembagian berdasarkan kabar demografi digunakan buat mengelompokkan serta mengidentifikasi sasaran pelanggan, calon pelanggan yg ingin didapatkan serta besarnya segmen pasar yang diinginkan.

c. Psikografi
Pembagian profil pelanggan menurut gaya hidup serta kepribadian pelanggan, dapat dipakai buat merumuskan pola pembelian pelanggan. Informasi psikografi bisa mempertajam analisa pola pembelian pelanggan yg telah dikumpulkan menggunakan menggunakan informasi demografi.

d. Perilaku Belanja Pelanggan
Perilaku belanja pelanggan membantu mengungkapkan serta memprediksikan faktor yang menghipnotis pelanggan dalam membeli suatu produk, sebagai akibatnya suatu produk atau jasa bisa dibuat dengan memperhatikan keterangan tersebut.

2. Fase-Fase pada CRM

Gambar Customer Life Cycle Management

Tingkat pemahaman serta kedekatan antara pelanggan serta perusahaan akan tumbuh seiring menggunakan berjalannya waktu, hal ini akan terjadi bila keduanya memiliki komitmen buat melakukan suatu kerjasama yg saling menguntungkan dalam jangka saat yg panjang. Hal ini perlu disadari mengingat semakin berkembangnya kompetisi serta semakin mudahnya pelanggan bisa menemukan pemasok lain yg mungkin menaruh kualitas dan harga yang lebih baik berdasarkan perusahaan tersebut. Hal ini akan semakin mendorong perusahaan buat mengelola menggunakan baik siklus pelanggan secara sempurna dan efisien.

Terdapat 3 (3) fase siklus pelanggan pada CRM, yaitu :
1. Mendapatkan pelanggan baru (acquire)

Perusahaan bisa mendapatkan pelanggan baru dengan cara :
a. Melakukan inovasi baru terhadap produk atau fasilitas layanan yang sudah terdapat, sehingga menarik pelanggan lantaran terdapat lebih banyak cara lain pilihan.
b. Memberikan ketenangan dalam pelanggan dalam menerima informasi produk yang mereka butuhkan, misalnya dengan ketepatan saat pada pengiriman barang pesanan.

2. Meningkatkan nilai pelanggan (enhance)
Perusahaan bisa menaikkan nilai pelanggan menggunakan cara :
a. Mengurangi biaya yang kurang perlu, serta lebih berfokus pada peningkatan pelayanan dan pelanggan.
b. Memberikan pelayanan optimal pada pelanggan.

3. Mempertahankan pelanggan yang sudah ada (retain)
Perusahaan bisa mempertahankan pelanggan yg ada dengan cara :
a. Menyediakan ketika buat mendengarkan kebutuhan pelanggan, termasuk ketidak-puasan pelanggan terhadap produk atau pelayanan kita, yg kita manfaatkan buat menjadi lebih baik lagi.
b. Mengirimkan brosur atau indikasi mata dalam event-event tertentu kepada pelanggan yang setia.

Gambar  Model Siklus CRM

Ketiga fase CRM tersebut semuanya saling bekerjasama serta menerapkan ketiganya pada proporsi yg seimbang bukanlah hal yg gampang meskipun bagi perusahaan terbaik sekalipun. Perusahaan lebih sering wajib menentukan salah satu fase sebagai kompetensi utama buat mempertahankan pelanggannya. Perlu diingat disini, fokus dalam suatu kompetensi utama bukan berarti meninggalkan fase yg lain.

Pilihan ini sangatlah penting lantaran akan mengarahkan strategi infrastruktur Teknologi Informasi yg akan dibangun. Membangun kompetensi pada seluruh fase CRM tadi akan menyebabkan ketidak-pastian, tekanan serta akhirnya akan mengakibatkan perusahaan kehilangan arah dalam memilih kebutuhan teknologi yg sesuai menggunakan taktik CRM yg akan dibangun.

Aplikasi CRM di Perhotelan 
Aplikasi teknologi CRM di hotel secara umum poly memperhitungkan faktor-faktor stratejik element yang mencakup: 

• Guest Recognition. 
Guest recognition merupakan upaya buat mengumpulkan warta tentang pelanggan hotel yang menginap, lalu data profil pelanggan tadi didistribusikan pada karyawan yg terdapat dalam front line employee. Tujuannya adalah agar karyawan hotel yg asal dari front line sebagai lebih familiar terhadap profil-profil berdasarkan pelanggan yang tiba secara terpola. 

• Data capture serta maintenance. 
Sebuah hotel harus sanggup meng-capture data secara tepat serta efektif dan wajib dapat juga me-maintain-nya. Data captrue ini adalah buat keperluan memperoleh guest preferences. Tentu saja ia wajib dapat menggunakan piranti yg tepat, karena profil berdasarkan tamu atau pelanggan serta preferencess-nya akan terus berubah sepanjang ketika. Untuk itu, maka strategi CRM yang komplit memerlukan suatu piranti buat melakukan updating terhadap data data tersebut. 

• Channel integration and consistency. 
Kunci utama dari konsep channel integration and consistency ini adalah bahwa setiap tamu akan menerima perlakuan yangs sama terkait dengan kasus guest recognition, dengan tidak melihat channel apa yang mereka pergunakan dalam melakukan intraksi menggunakan perusahaan. 

• Ranking and discrimination 
Beberapa pelanggan akan memiliki nilai yg lebih dibandingkan pelanggan lainnya, jadi sebuah hotel perlu buat memperhatikan pelanggan eksklusif yg kiranya menaruh benefit yang lebih besar dibandingkan menggunakan pelanggan lainnya. Sebaliknya pelanggan yg berpotensial untuk merugikan perusahaan usahakan wajib remove.

• Two-way personalized obrolan 
Pada element ini berorientasi pada bentuk komunikasi personal antara hotel dengan pelanggan serta berusaha buat mengupayakan peluang yang lebih terhadap liputan.mengenai preferensi serta ciri pelanggan.

Konsep berdasarkan CRM di hotel ini adalah berusaha buat melayani konsumen yang tidak sinkron menggunakan perlakuan yang tidak sinkron jua. Selama ini banyak fungsi menurut sistem perhotelan hanyalah sebatas merekam database saja dan belum pernah diberdayakan untuk menjadi suatu wahana piranti CRM. 

1. Analisis Terhadap Sistem Reservasi. 
Pada kebanyakan sistem reservasi di Hotel, alur yang digunakan masih cenderung standar serta masih belum relatif untuk digunakan menjadi dasar atau basic buat menunjang fungsi CRM. Alur diatas tersebut sebatas buat menuntaskan input database serta penyelesaian transaksi, dimana hal itu kurang merefleksikan unsur CRM. 

Gambar Alur Prosedur Reservasi di Hotel 

Prosedur diatas adalah prosedur yg berlaku secara generik pada kebanyakan hotel. Untuk itu perlu dibuat sutau usulan terhadap flow yg terdapat. Format yg diusulkan tidak jauh tidak sinkron namun lebih menekankan dalam tipikal pemerolehan reservasi itu sendiri. Pada gambar  dijelaskan mengenai dekomposisi menurut usulan prosedur reservasi diatas, dimana bisa ditinjau bahwa fungsi menurut front office adalah sangat penting pada kaitannya sebagai intermediasi pada melayani pelanggan secara CRM based. 

Ada beberapa aktivitas yg dapat dilakukan oleh hotel buat melakukan aktivitas pelayanan terhadapa pelanggan: 
1. Tamu hotel melakukan reservasi melalui travel agent, internet maupun menggunakan tiba langsung ke hotel. 
2. Front Office (FO) menerima reservasi, kemudian melakukan input terhadap nama pelanggan untuk menemukan record pelanggan yang sesuai. 
3. Server melakukan pengecekan terhadap profil pelanggan pada database yang dibangun sistem informasi perhotelan, kemudian akan didapatkan keterangan tentang status pelanggan apakah pernah menginap pada hotel apa belum, bila belum maka karyawan FO akan melakukan input lagi, sedangkan jika pelanggan pernah menginap sebelumnya maka akan didapat data lengkap mengenai profil serta preferensi pelanggan. 

Gambar Usulan Dekomposisi menurut Prosedur Reservasi 

4. FO mengirim notifikasi kepada departemen Food & Beverage (F&B), Housekeeping, engineering serta point of sales (POS) buat segera mempersiapkan kamar sinkron menggunakan liputan yang terdapat di dalam database tentang profil dan preferensi pelanggan pada kamar hotel loka pelanggan yang bersangkutan menginap sebelumnya. Adapun setiap terminal pada tiap-tiap departemen diatas tekoneksi pribadi menggunakan server sebagai akibatnya memungkinkan buat melihat fakta secara seketika (real-time). 

5. Setelah kamar disiapkan, maka bagian FO harus melakukan input buat setiap feedback atau order yg dilakukan sang pelanggan, pada umumnya order dapat bersifat ketidakpuasan atau komplain ataupun permintaan tambahan terhadap layanan yg sudah ada. Pelanggan mengungkapkan order melalui phone call lalu FO harus menggunakan cermat menyimpan tipikal order yg bersangkutan ke pada komputer sebagai antisipasi terhadap perubahan pattern pelanggan. Pada tahapan ini adalah posisi yang krusial bagi pihak hotel lantaran loyalitas menurut pelanggan dipengaruhi sang kemampuan pihak hotel buat menyelesaikan setiap incident yg terjadi secara cepat dan memuaskan. 

6. Ketika tamu hendak check out maka tamu yg bersangkutan ditawari buat mengisi checklist yang berisikan tentang komentar tamu terhadap pelayanan yang dilakukan oleh pihak hotel apakah telah sampai mencapai taraf memuaskan apa belum atau masih terdapat kekurangan yang perlu buat diperbaiki lagi.

2. Analisis Terhadap Guest Card File atau Data Pelanggan. 
Ujung tombak dari CRM merupakan terletak dalam database, pada kebanyakan sistem kabar perhotelan, masih ada beberapa kelemahan yg menyebabkan kurang efektifnya pengambilan keputusan sang bagian marketing buat melayani pelanggan secara cepat dan seksama. Sebaiknya format berdasarkan data pelanggan atau guest card meliputi: 

1. Daftar 
Daftar Pelanggan berisikan tamu tamu yang pernah menginap di Hotel.

2. Profil Pelanggan 
Database pelanggan yg terdapat harus komprehensif sehingga dapat digunakan buat menginisiasikan keperluan CRM. Dengan form yg memadai maka pihak hotel akan bisa mengidentifikasikan profil menurut pelanggan yang sedang menginap, dengan demikian divisi pemasaran dapat memprediksi perilaku konsumen dalam menginap. 

Sebaiknya form guest card arsip yang terdapat seharusnya bisa menampilkan semua warta yg berkaitan eksklusif dengan perilaku pelanggan sehari-hari: 

• Field Check In dan Check Out. 
Field ini dipakai untuk mendata warta tentang berapa usang seorang pelanggan akan menginap di hotel. Dari kabar mengenai pola menginap tamu tadi maka pihak hotel akan bisa mengklasifikasikan tipikal tamu yg berpotensi serta yang nir. 

• Field Jam 
Field ini bisa dimanfaatkan sang pihak hotel buat memeriksa pola kedatangan berdasarkan pelanggan, sehingga pihak hotel dapat mempersiapkan diri buat menyambut pelanggan tersebut terlebih lagi jika pelanggan yang bersangkutan tergolong VIP guest. 

• E-mail, no telepon. 
E-mail dan telepon bisa dimanfaatkan menjadi media buat menotifikasi pelanggan sebagai sarana untuk membentuk loyalitas. 

3. Preferens
Dengan preferensi pihak hotel akan bisa menghimpun informasi tentang item-item selera pelanggan ketika pelanggan hendak menginap atau sedang menginap. Pihak hotel dapat segera menyiapkan kebutuhan pelanggan tanpa perlu menanti pelanggan buat melakukan pesanan atau order terlebih dahulu, sehingga dalam praktiknya pelanggan akan merasa buat diperhatikan. 

4. Aktivitas 
Bagian aktivitas dapat membantu pihak hotel untuk melakukan penilaian serta analisis terhadap permintaan mendadak menurut konsumen yg diluar pattern. Dimana permintaan itu dilakukan sang pelanggan waktu menginap di masa lalu atau saat sedang pada masa menginap. Dari keterangan ini beberapa diantaranya akan dapat ditambahkan kedalam data berdasarkan preferensi pelanggan. 

3. Analisis Terhadap Feedback Pelanggan. 
Pada alur Flowchart reservasi diatas diketahui bahwa feedback pelanggan pada dapatkan melalui 2 cara yaitu melalui phone calls atau interkom hotel dan checklist. Tetapi 2 feedback tadi memiliki karakteristik urgensitas yg berbeda. Untuk feedback melalui phone calls taraf urgensitasnya dirasakan lebih tinggi karena harus di-follow up-i secepatnya, sedangkan feedback yang menggunakan check list lebih cenderung bersifat continuous improvement. Tentu saja ini wajib segera diketahui oleh FO buat segera ditindaklanjuti. Untuk itu dibutuhkan piranti yang bisa segera mengkonversikan feedback ini secara cepat atau otomatis dan lalu disimpan kedalam databases sistem kabar hotel yang terdapat.