CARA MEMBUAT PESTISIDA DARI BAWANG PUTIH AMPUH BASMI HAMA ULAT

Guna menghemat porto yang dibutuhkan buat membeli produk-produk sejenis fungisida serta insektisida buatan pabrik, sebenarnya kita jua mampu menciptakan sendiri pestisida alami dimana fungsi serta khasiatnya tidak kalah dengan pestisida yang dijual di toko-toko. Untuk membuat pestisida alami ini, adapun perlatan serta bahan yg diharapkan diantaranya:
Alat dan bahan yang diharapkan adalah
  • 3 butir bawang putih 
  • mortar dan alu, untuk menumbuk bawang
  • sendok 
  • 1 sendok sabun cair 
  • 1 liter air botol mineral siklus ulang 

Bagaimana cara mengolahnya? 
dengan menggunakan mortar dan alu, tumbuklah bawang putih sampai sebagai lumat lembut lalu campurkan menggunakan 1 liter air. Masukkan cairan ke pada botol kemudian simpan pada suhu kamar selama 24 jam sebelum bisa digunakan. Pestisida bawang putih harus digunakan nir lebih menurut tiga hari selesainya proses penyimpanan.
Cara Menggunakan Pestisida Bawang Putih 
Untuk menggunakan pestisida alami berdasarkan bawang putih, kita bisa memakai indera semprot biasa. Saring pestisida bawang putih serta masukkan ke dalam semprotan dan campurkan pula sabun cair ke dalam sprayer.
Pestisida organik siap digunakan, lakukan penyemprotan secara merata pada daun yg terlihat terkena hama contohnya ulat pemakan daun, semprot sampai daun basah sang pestisida. Pestisida bawang putih pula sanggup disiramkan ke tanah untuk mencegah hama tiba berdasarkan tanah.
Mengapa menggunakan sabun cair dalam pestisida bawang putih? 
Fungsinya merupakan buat menaikkan kerja pestisida saat disemprotkan dalam flora yg memiliki daun berlilin misalnya daun talas serta brokoli. Daun lilin akan sangat sulit menyerap pestisida karena air tidak akan menempel serta bahkan cenderung jatuh ke tanah sehabis disemprot. Hal ini pula terjadi waktu kita menyemprot pestisida pada hama yang kulitnya ditutupi dengan lilin.

Sumber: Youtube

BUDIDAYA BAWANG MERAH

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bawang merahmerupakan salah satu komoditas sayuran unggulan Jawa Timur yg  sangatfluktuatif  harga juga produksinya.  Hal ini terjadi karena pasokanproduksi yang nir seimbang antara panenan dalam musimnya serta panenan di luarmusim, salah satu diantaranya disebabkan tingginya intensitas serangan hama danpenyakit terutama apabila penanaman dilakukan pada luar animo.  Selain itubawang merah adalah komoditas yang nir dapat disimpan usang, hanya bertahan3-4 bulan padahal konsumen membutuhkannya setiap waktu.
Masalahutama usahatani bawang merah di luar musim adalah tingginya resiko kegagalanpanen karena lingkungan yg kurang menguntungkan , terutama serangan hama danpenyakit.  Hama dan penyakit penting dalam bawang merah diantaranya : ulatbawang (Spodoptera exigua) dan Thrips , sedangkan penyakitnya meliputiantraknose, fusarium dan trotol.
Keberadaanhama serta penyakit tadi menyebabkan petani memakai pestisida secaraberlebihan karena petani beranggapan bahwa keberhasilan usahatani ditentukanoleh keberhasilan pengendalian hama serta penyakit, yaitu menggunakan meningkatkantakaran, frekuensi dan komposisi jenis adonan pestisida yg digunakan. Akibatnya biaya usatani bawang merah semakin tinggi dan laba yangdiperoleh tidak seimbang dan  nir memperhatikan konsep pertanian ramahlingkungan. Dampak lain penggunaan pestisida yang berlebihan yaitu ledakan darihama sekunder.
Untukmengantisipasi masalah di atas galat satu bisnis yaitu mencari dan menggali varietas-varietasbawang merah yang memiliki sifat-sifat unggul terutama dalam hal produksiserta ketahanan terhadap hama dan penyakit primer sebagai akibatnya varietas bawang merahtersebut bisa berproduksi walaupun agresi hama dan penyakit cukup berat.bilamana varietas unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit diperoleh makavarietas tadi dapat ditanam dalam luar trend sehingga transedental produksibawang merah dapat terjamin.
1.2Tujuan

Adapun tujuan adalah sebagi berikut :
1.untuk sebagai petunjuk bagi pelaku utama dalammelaksanakan budidaya bawang merah
2.untuk mempertinggi pendapatan petani serta keluarganya.

II.BUDIDAYABAWANG MERAH
2.1 SyaratTumbuh

Bawang merahakan tumbuh menggunakan baik jika ditanam pada tanah sawah atau tegalan dengantekstur sedang hingga liat. Selain itu tempat pertumbuhan bawang merah yangbaik sanggup pula pada tanam dalam jenis tanah Alluvial yang mempunyai pH lima.6 - 6.lima,dengan ketinggian 0-400 mdpl, serta kelembaban 50-70 %, dan suhu 25-32 drajatC.
2.2 Pemulihat Bibit
Adapun persyaratanbibit bawang merah yg baik antara lain : Umur simpan bibit sudah memenuhi ,yaitu sekitar 3-4 bulan, walaupun untuk umur simpan yg lebih muda bibit tetaptumbuh tetapi dalam pertumbuhan berikutnya akan lebih rendah hasilnyadibandingkan bibit yang sudah siap tanam (sudah relatif umur simpannya) Umurpanen waktu calon umbi bibit ditanam pada lapang  , buat varietas Baujimaupun Super Philip usahakan 65 – 70 har Ukuran bibit sedang , sekitar lima-6gram .  Penggunaan bibit yang berukuran terlalu akbar akan meningkatkanbiaya lantaran kebutuhan bibit semakin banyak.kebutuhan bibit setiap hektarberkisar 800 – 1000 kg , tergantung dari besarnya bibit. Dan biaya untukpembelian bibit kurang lebih separo berdasarkan seluruh porto produksi.
Umbi bibit berwarna merah cerah,menggunakan kulit mengkilat, Umbi bibit bernas , sehat, padat , nir keropos dantidak lunak.  Jika ada umbi bibit yang tidak memiliki sifat demikiansebaiknya tidak dipakai sebagai bibit. Umbi bibit tidak terserang hama danpenyakit. Sebelum ditanam, umbi bibit dibersihkan dulu berdasarkan kulit-kulit yangkering dan jika pertunasan belum kelihatan diujung umbi, maka usahakan ujungumbi dipotong 1/tiga supaya mempercepat  munculnya tunas
2.3Persiapan lahan
Bawangmerah  membutuhkan kondisi tanah yang lebih gembur dibanding tanamansayuran lainnya .  Oleh karenanya pengolahan tanah dalam bawang merahdilakukan sampai beberapa kali hingga tanah benar-benar sebagai gembur. Bila tanah yang digunakan adalah tanah bekas ditanami jagung juga tebu, makasisa tanaman tadi harus dibersihkan sampai akar-akarnya supaya tidakmengganggu pertumbuhan bawang merah. Dapat jua menggunakan herbisida sebelumtanah di olah untuk mematikan rumput serta gulma lainnya ,seperti Goal maupunRoundup yg diberikan dua minggu sebelum tanah diolah. Tanah diolah dengancara dibajak lebih dari 4 kali hingga tanah menjadi gembur serta tanahdikeringkan lebih berdasarkan seminggu .kemudian tanah dihaluskan lagi, sehabis halusdapat dibuat bedengan menggunakan berukuran .untuk musim kemarau : tinggi bedengan 25cm, kedalaman parit 30-40 cm , lebar parit 50 centimeter. Untuk musimhujan      : tinggi bedengan 40 cm, kedalamanparit  50 cm , lebar parit 50 cm.
Padabudidaya bawang merah sangat diperlukan pembentukan bedengan, dimana adanyabedengan berfungsi supaya tanaman bawang merah tidak selalu tergenang air , danair yg disiramkan segera habis terserap.  Setelah bedengan terbentuk,maka ditaburi pupuk kotoran ternak (pupuk kandang ) yg sudah benar-benarmatang, ditandai menggunakan kotoran ternak sudah misalnya tanah yang gembur. Dosis buat kotoran ayam sebanyak 5 ton/ha, sedangkan buat kotoran sapi maupunkambing lebih kurang 10-15 ton/ha.  Namun takaran ini bisa menjadi lebih banyakmaupun lebih sedikit tergantung menurut kesuburan tanah.              
Pupukkandang yang diberikan bersamaan menggunakan pembuatan bedengan merupakan perlakuanpemberian pupuk dasar   .  Selain itu diberikan pula pupuk SP 36dengan takaran 200 kg/ha swebagai pupuk dasar , yg ditaburkan merata padaseluruh bagian atas bedengan.  Pupuk sangkar juga SP 36 diberikan seminggusebelum tanam. Setelah tanah dipupuk maka tanah diairi agar pupuk dapat meresapke pada tanah.
2.4Penanaman
Musim tanamoptimal buat bawang merah yaitu pada akhir musim hujan  bulan Maret –April dan demam isu kering Mei – Juni, tetapi di wilayah sentra produksi dapatdijumpai penanaman bawang merah tanpa mengenal isu terkini,  Untuk penanaman diluar ekspresi dominan (off season) perlu memperhatikan pengendalian hama dan penyakitlebih cermat.
Penanamandilakukan sehabis tanah serta bibit sudah dipersiapkan, dimana sebelum dilakukanpenanaman tanah harus diari agar ketika penanaman syarat tanah gembur Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa bibit sebelum ditanam lebihbaik dibersihkan dan diseleksi terlebih dulu supaya pertumbuhan tanaman menjadibaik.  Jika nir diseleksi ditakutkan tercampurnya bibit yang jelekkarena terjangkit penyakit misalnya Fusarium , maka akan menyebabkan pertanamanhancur karena Fusarium tadi. Pembersihan bibit dilakukan sehari sebelumditanam dan ujung bibit sudah dipotong , serta esoknya bisa dilakukanpenanaman.
Untukmempercepat proses penanaman, maka sebaiknya bedengan  yang akan ditanamisudah digariti sinkron dengan jarak tanam yg dipakai , sehingga penanamanlebih mudah dilaksanakan.  Jarak tanam yang dianjurkan yaitu 20 cm x 15cm, namun bila umbi bibit akbar maka bisa menggunakan jarak tanam 20 x 20cm.  Penanaman dilakukan menggunakan cara menanam dua/tiga bagian umbi ke dalamtanah, sedangkan 1/3 bagiannya ada di atas tanah.
2.5Pengairan
Bawang merahmembutuhkan air dalam kondisi yang relatif sejak pertumbuhan awal hinggamenjelang panen.  Air yg diberikan pada flora walaupun dengan carapenggenangan/leb, tetapi harus segera meresap ke dalam tanah.  Bila tidakdemikian maka tumbuhan akan sebagai busuk dan sebagai asal penyakit. Oleh karenanya pembuatan bedengan sangat dibutuhkan dalam budidaya bawang merah.  Hal ini berhubunga sifat tanaman bawang merah yg membentuk umbi didalam tanah sehingga air yg terlalu banyak akan membuat umbi sebagai busuk .
Pada musimkemarau , pengairan dapat diberikan setiap hari semenjak tumbuhan ditanam hinggatanaman membangun umbi serta dikurangi setelah umbi terbentuk.  Namunwalaupun demam isu kemarau , jika kondisi tanah setelah diairi serta selang dua haritanah masih basah, maka tanaman nir perlu diairi.  Oleh karena itudituntut kepekaan petani pada mengamati kebutuhan air bagi tanamannya.
Untuk musimhujan pengairan yg diperlukan lebih sedikit yaitu selang dua harisekali.  Seperti di atas maka yg penting melihat syarat kelembabantanah, jika tanah masih lembab usahakan nir perlu diairi.  Yang pentingdiamati yaitu sesudah turun hujan, sebaiknya flora bawang merah disiramidengan air bersih yang tujuannya buat menghilangkan inokulum berdasarkan penyakityang kemungkinan melekat di daun.
Carapengairan bisa dilakukan dengan penggenangan/leb maupun denan caradisiram/disirat.  Kedua cara tadi sebenarnya memiliki kelebihan dankekurangan.  Untuk cara leb usahakan dilakukan pada kondisi tanah yg porous,sebagai akibatnya air yg tergenang cepat habis (tuntas), walaupun cara ini membutuhkanwaktu yg lebih pendek dibandingkan cara disiram.  Sedangkan cara sirammembutuhkan energi lebih banyak dan saat lebih lama .  Namun di daerahtertentu ke 2 cara tersebut jua dilakukan bersamaan .
2.2Pemupukan
Pemupukanpada bawang merah sangat dibutuhkan buat mendukung pertumbuhan flora danproduksi umbi yang lebih baik.  Tetapi pemupukan nir perlu diberikansecara berlebihan lantaran pupuk malahan akan terbuang dengan percuma. Sepertimisalnya sehabis tanaman menciptakan umbi, maka sebaiknya pemupukandihentikan.  Terkadang ada petani yg permanen memberikan pupuk walaupuntanaman sudah berumur diatas 4- hari, dan ini hanya membuang pupuk dengansia-sia. 
Dosis pupuksebenarnya bukan merupakan patokan yang harus ditepati, lantaran memupuk suatutanaman akan tidak selaras pada setiap kondisi kesuburan tanah yangberbeda.   Namun takaran pupuk yg dapat dianjurkan pada jenis tanahaluvial, misalnya wilayah Banyuanyar, Probolinggo maupun Sidokare-Rejoso, Nganjukseperti berikut. Pupuk dasar menggunakan 10 t/ha pupuk kandang serta SP 36 200kg/ha yg diberikan 7 hari sebelum tanam.  Sedangkan pemupukan berikutnyamenggunakan pupuk urea 200 kg/ha, ZA 450 kg/ha dan KCl 200 kg/ha yg diberikanseparo-separo dalam saat flora berumur 15 hari serta 30 hari sehabis tanam. Carapemupukan menggunakan meletakkan pada larikan di sekitar flora, kemudian ditutupdengan tanah.
Pemberianpupuk pelengkap yang poly tersebar pada pasar sebenarnya kurang bermanfaat bagipeningkatan pertumbuhan serta produksi bawang merah.  Namun pupuk pelengkaptersebut hanya menjadi tambahan nutrisi pelengkap karena pada umumnyamengandung unsur mikro.  Untuk flora bawang merah, unsur mikro kurangdiperlukan karena tumbuhan bawang merah berumur pendek yaitu lebih kurang 60-70hari.  Sedangkan unsur mikro proses pelarutannya dan penyerapannya kedalam tanaman usang sehingga lebih sinkron bagi tanaman sayuran yang berumurpanjang misalnya cabai atau tomat.
2.6 Pengendalian gulma

Gulma merupakantumbuhan pengganggu yg menyebabkan tumbuhan utama terganggupertumbuhannya.  Untuk flora bawang merah yg umbinya terbentuk didalam tanah maka kehadiran guilma sangat mengganggu karena pencucian gulmaharus hati-hati serta ditakutkan tentang serta mengganggu umbinya. Pembersihangulma dilakukan dengan cara menyiang menggunakan intensif sesuai dengan kondisigulma yang ada menggunakan cara mencabut gulma hingga terangkat akar-akarnya sertamenggunakan herbisida pra tumbuh menggunakan takaran sinkron anjuran.
Cara membersihkandan mencabut gulma harus hati-hati agar tidak mengganggu tumbuhan bawang merahapalagi bila telah berumbi.  Pembersihan umumnya menggunakan indera sepertisosrok bambu mini sehingga gulma dapat terangkat sampai ke akarnya.  Bilatanaman telah menciptakan umbi yang agak besar maka usahakan pengendalian gulmadihentikan.
2.7Pengendalian Hama serta Penyakit
üHama Ulat Bawang

Ulat Spodopteraexigua dijumpai hampir pada setiap umur flora bawang merah. Ulatberukuran panjang sampai + 25 mm, berwarna hijau atau coklat dengangaris tengah berwarna kuning. Serangga dewasa meletakkan telur pada daun bawangmerah serta gulma yg tumbuh disekitarnya. Siklus hayati hama ini sempurna yaitutelur, larva, pupa dan imago yang berupa ngengat (Duriat, dkk., 1994). Padasaat awal pertumbuhan bawang merah, umumnya dijumpai grup telur serta larvastadia awal (instar 1 atau 2). Populasi ini akan terus semakin tinggi mulai tanamanberumur dua minggu hingga flora  pada panen. Fye serta Mc Ada (1972) dalamSmits (1987), lamanya siklus hayati ulat sangat tergantung dalam temperatur.temperatur yg makin tinggi akan memperpendek lamanya stadia telur, larva,pupa dan ngengat. Periode ngengat berkisar antara 10 – 20 hari. Setiap individubetina dapat bertelur antara 500 – 600 buah. Setelah 2 – 6 hari telur menetas,larva menciptakan lubang pada permukaan daun kemudian masuk ke bagian pada daun. Larva mempunyai lima – 6 stadia menggunakan kisaran umur 8,20 – 18,70 hari. Fasepupa  berkisar 5,10 – 7,70 hari. Pada bulan Agustus – Oktober, kemampuanngengat buat bertelur lebih tinggi (Sutarya , 1996).
Ulatmenyerang tanaman menggunakan cara memakan daun bagian pada, daun bawang merahtinggal epidermisnya saja, sebagai akibatnya pada daun terlihat bercak-bercak putihtransparan. Serangan hama ini kerusakan dapat  menyebabkan kehilanganhasil 56,94 – 57 % (Dibyantoro, 1993; Sastrosiswoyo, 1994), bahkan dalam daerahKab. Probolinggo pada ketika tanam bulan Agustus bisa mengakibatkan kerusakan 100% sehingga menyebabkan puso ( Rosmahani dkk., 2001)
Hama initermasuk hama yg menyerang poly spesies tanaman inang.  Menurut Smits(1987), hama ini memiliki lebih dari 200 spesies tanaman inang yg termasukdalam  lebih berdasarkan 40 famili yang tidak selaras, tetapi tumbuhan inang yg utamaadalah keluarga bawang-bawangan, cabe merah dan jagung (Duriat dkk., 1994).
Kondisi Pengendalian Saat Ini
Pola tanamyang umum dikerjakan sang petani bawang terutama dilahan irigasi, merupakan padi –bawang merah – bawang merah – bawang merah atau padi – bawang merah – cabaimerah – bawang merah.  Padi ditanam dalam isu terkini penghujan. Waktu yangdipilih untuk merotasi tanah dengan tanaman padi nir serentak. Sejak akhirmusim penghujan sampai dengan pertengahan trend penghujan berikutnya petanimenanam bawang merah dalam lahannya atau kadang-kadang pada sela dengan tanamanjagung. Pola tanam demikian adalah pola tanam yang tidak memutus siklushidup hama S. Exigua. Keadaan ini menyebabkan tersedianya semua stadiapertumbuhan bawang merah dan tersedianya inokulum hama ulat S. Exigua.pada areal yg luas di lapangan.
Penggunaaninsektisida buat mengendalikan hama ulat S. Exigua masih menjadiandalan primer para petani, sebagai akibatnya insektisida menjadi agunan utama untukkeberhasilan usahatani. Menurut Stallen dkk.(1990) pada sentra produksi bawangmerah, petani umumya mengendalikan ulat dengan menggunakan insektisida yangberedar di pasaran dengan frekuensi dan takaran yang relatif tinggi. Volume larutaninsektisida yg digunakan dalam setiap pelaksanaan berkisar 560 – 1.588 liter perha. Petani melakukan penyemprotan secara terpola tiga – 4 hari sekali, sehinggadalam satu isu terkini tanam melakukan penyemprotan 15 – 20 kali (Dibyantoro, 1995),bahkan pada animo tanam bulan Agustus interval penyemprotan semakin tinggi menjadi 1– 2 hari sekali, sehingga dalam satu ekspresi dominan tanam dapat mencapai 50 kaliaplikasi insektisisda (Rosmahani dkk., 1998). Apabila udara panas terus menerus,maka pengendalian ulat menggunakan  cara mekanis ( merogoh dan membuangkelompok telur maupun ulat) dan menggunakan cara aplikasi insektisida (interval 1 –2hari sekali) tetap nir bisa mengendalikan populasi ulat  S. Exiguayang meningkat cepat pada waktu satu minggu dapat menyebabkan tumbuhan bawangmerah puso (Rosmahani  dkk., 2001)
Alternatif Pengendalian Secara Fisik
Sampai saatini telah poly output penelitian yang menyajikan komponen –komponenpengendalian yg bisa dirakit pada satu pengendalian secara PHT. Diantaranyaadalah penerapan budidaya flora sehat, pergiliran tumbuhan, penanamanserentak, pengendalian secara mekanis, penggunaan seks feromon, penggunaan alatsemprot yang tepat, pengendalian secara biologi. Namun apabila lingkungan sudahkurang sinkron bagi pertanaman bawang merah, terutama dalam waktu tanam bulanAgustus, yang dalam saat tadi temperatur udara sangat panas ( diatas 29 ° C), tidakada curah hujan, asal infeksi hama telah tersedia di sekitar pertanamankarena sudah terdapat pertanaman semenjak awal isu terkini kemarau, populasi hama dapatmeningkat menggunakan sangat cepat pada waktu 1-dua hari diperlukan alternatifkomponen pengendalian yg lain.  Komponen pengendalian yg harusdisertakan merupakan pengendalian fisik menggunakan jalan memberikan kerodong kasa(Gambar 1.) dalam semua flora menggunakan tinggi kerodong 175 cm, yg dipasangsejak sebelum bibit bawang merah ditanam hingga saat panen. Pada keadaan inipetani masih bisa masuk kedalam lerodong kasa buat melakukan aktivitaspemeliharaan tanamannya a.L.: tanam, aplikasi herbisida, penyiangan,penyiraman, monitoring serangan hama, pengendalian  hama ulat secaramekanis dan panen.
üPenyakitLayu Fusarium (Fusarium oxysporum)
Gejala agresi, tumbuhan kuruskekuningan dan busuk bagian pangkal, Tanaman gampang tercabut lantaran pertumbuhanakar terganggu dan membusuk. Tanaman yg terserang segera dicabut dandimusnahkan. Pencegahan di daerah endemis Fusarium, perlu proteksi bibitdengan menaburkan fungisisda dosis 100 gr/100 kg bibit yg diberikan 2 tautiga hari sebelum tanam. Di wilayah endemis sebelum tanam, tanah yang sudahdiolah diberi fungisida misalnya Fapam sebesar 2 cc/l, buat mematikan patogendan Fusarium
üPenyakitBecak Ungu /Trotol (Alternaria porri)
Gejala awal serangan dalam daunmenimbulkan bercak ukuran kecil, berwarna putih menggunakan sentra berwarna ungu, Ujungdaun mengering bahkan daun dapat patah, Jika flora terkena hujan atau embun,segera disiram air higienis buat mengurangi penularan spora penyakit yangmenempel dalam daun, Pengendalian dengan menggunakan fungisida selektif dengandosis sesuai anjuran, bila intensitas serangan mencapai lima % flora terserangperlu, Yang perlu diperhatikan dalam pengendalian hama serta penyakit menggunakanpestisida yaitu :Memilih pestisida yang tepat , sinkron target hama atau targetpenyakit, Jangan menggunakan pestisida lebih dari 1 macam dalam satu waktupenyemprotan, Gunakan beberapa macam pestisida secara bergantian , supaya hamadan penyakit nir kebal terhadap satu macam pestisida, Jangan menggunakandosis yang berlebihan lantaran tidak efektif dan akan menambah porto produksi, Waktupenyemprotan agar diperhatikan , usahakan sebelum mentari terbit atau sorehari. Cara penyemprotan sempurna mengenai sasaran serta searah menggunakan angin 
2.8Panen dan Pasca Panen
Umur panentergantung varietas, namun bisa memakai dasar:                buat konsumsi  : 50-60 hari sehabis tanam (di dataran rendah) 70-75 harisetelah tanam (di dataran tinggi _kerebahan daun 70-80 %, untuk umbi bibit:  65-70 hari setelah tanam (di dataran rendah) , 80-90 hari sesudah tanam(di dataran tinggi kerebahan daun 90 %. Waktu panen udara cerah serta tidaj basah,Keseluruhan daun tampak menguning, Sebagian umbi nampak tersembul keluar.  berarti telah mencapai kering askip. Penyimpananbawang merah bisa dilakukan di atas tanur , menggunakan para-para bambu dandi bawahnya diberi pengasapan. Penyimpanan pada ruang berventilasi sangat baikkarena mempunyai sirkulasi udara yang baik serta dapat mencegah serangan hama danpenyakit seperti tempat tinggal sere serta gudang berpembangkit vorteks (membarui aliranudara jenuh dalam gudang, dengan menghembus ke atas keluar gudang dandigantikan udara luar yang lebih bersih sang adanya vorteks).. Sortasidilakukan buat memisahkan umbi yang sehat , utuh dan menarik dengan umbi yangtelah rusak.  Sortasi dapat mempertinggi nilai jual dan mencegah penularanpenyakit. Grading dilakukan untuk menentukan tingkat mutu produk, sehinggaharga dapat ditentukan sesuai mutunya.  Grading dilakukan pada beberapakelas yaitu kelas I diameter > 2,lima centimeter, kelas II =1,lima-2,lima cm , kelas III <1,lima cm
III.KESIMPULAN
Adapunkesimpulan dalah sebagai berikut :
1.tanamanbawang merah adalah flora umbi-umbian teknis budidayanya sangat simpel serta mudah dipahami sang pelaku utman.
2.tanamanbawang merah merupakan tanaman yg bisa rentan dengan penyakit sebagai akibatnya harusslalu memperhatikan kelembaban lingkungan.


SEJARAH DI BALIK DAUN SIRSAK

1.PENDAHULUAN

            Sirsak, nangka Belanda,atau durian Belanda (Annonamuricata L.) adalahtumbuhan berguna yang berasal dari Karibia, AmerikaTengah dan Amerika Selatan. Di berbagai wilayah Indonesiadikenal sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangkawalanda, sirsak (Sunda), nangka buris, nangkelan (Madura),srikaya jawa (Bali), boh lôna (Aceh), durioulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau),dan jambu landa (di Lampung, "Nangko Belando" (Palembang). Penyebutan"Belanda" dan variasinya menunjukkan bahwa sirsak (menurut bahasaBelanda: zuurzak, berarti "kantung asam") didatangkan olehpemerintah kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara,yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan dari berdasarkan Eropa.
            Tanaman ini ditanamsecara komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini bisa tumbuh disembarang loka, paling baik ditanam di wilayah yg cukup berair. Nama sirsaksendiei asal menurut bahasa Belanda Zuurzakyang berarti kantung yg asam. Pohon sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter. DiIndonesia sirsak dapat tumbuh menggunakan baik pada ketinggian 1000 m menurut permukaanlaut.
            Buah sirsak bukan buahsejati, yang ukurannya cukup besar sampai 20-30cm menggunakan berat mencapai 2,lima kg.yang dinamakan "buah" sebenarnya merupakan formasi buah-butir (buahagregat) dengan bijitunggal yang saling berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buahsirsak berwarna putih dan memiliki biji berwarna hitam. Buah ini seringkali digunakanuntuk bahan baku juz minuman serta es krim. Buah sirsak mengandung banyak karbohidrat,terutama fruktosa.kandungan gizi lainnya adalah vitamin C, vitamin B1dan vitaminB2 yang relatif poly. Bijinya beracun, serta bisa dipakai menjadi pestisida alami,sebagaimana biji srikaya.
            Buah sirsak memangmenawarkan aneka macam kandungan positif bagi kesehatan manusia, mulai daribuahnya, daunnya, bahkan pohonnya. Telah poly diketahui bahwa butir sirsakbanyak mengandung vitamin C, kandungan serat serta nutrisi krusial lainnya banyakterkandung pada butir yg poly ditemui di negara Tropis ini. Indonesiamerupakan keliru satu negara yang memiliki pohon sirsak yg banyak. Tapiternyata pemanfaatannya hanya sebatas pada buahnya saja, ini karena kurangnyapengetahuan tetang manfaat daun sirsak.
            Daun sirsakternyata mengandung poly manfaat buat bahan pengobatan herbal, dan untukmenjaga kondisi tubuh. Dibalik manfaatnya tersebut ternyata tidak lepas darikandungannya yg poly mengandung acetogenins, annocatacin, annocatalin,annohexocin,annonacin,annomuricin,anomurine,anonol,caclourine,gentisic acid,gigantetronin,linoleic acid,muricapentocin.   Kandungan senyawa ini adalah senyawayang banyak sekali manfaatnya bagi tubuh, sanggup sebagai obat penyakit atau untukmeningkatkan kekebalan tubuh.





2.SEJARAHDI BALIK DAUN SIRSAK

            Bangsa Belanda yangpertama kali membawa benih atau bibit sirsak ke Indonesia,meskipun flora ini asliny bukan dari dari Eropa tapi dari Karibia, AmerikaTengah dan Amerika Selatan. Annona muricata L. Nama latin menurut flora ini termasuk jenistanaman yg mempunyai akar kuat, mampu menghasilkan buah yg menyehatkan.keistimewaan yang dimiliki flora ini terletak pada daunnya yg luar biasa.      Seperti telah diketahui daun sirsak sangatluar biasa yakni mampu Mengganggu pertumbuhan bakteri, membantu menghambatmutasi gen, membantu menghambat per-kembangan virus, membantu menghambatper-kembangan parasit, membantu merusak per-tumbuhan tumor, membantumerileksasi otot, menjadi anti kejang, membantu meredakan nyeri, sanggup menekanperadangan, menurunkan kadar gula darah, menurunkan demam, menurunkan tekanandarah tinggi, menguatkan saraf, membantu menyehatkan jantung, membantumeningkatkan produksi asi pada itu hamil, membantu melebarkan pembuluh darah,membunuh cacing parasait, mengurangi stres, menguatkan pencernaan danmeningkatkan nafsu makan.
            Manfaat daun sirsakternyata 10.000 kali lebih kuat kandungan serta kemampuannya menurut kemoterapidalam mengobati kanker. Ini berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan,dalam masyarakat antik daun sirsak telah diketahui keuntungannya serta banyakdiguinakan buat mengobati penyakit. Sekitar tahun 1965, banyak sekali studipara ilmuwan mengambarkan ekstrak daun sirsak mempunyai khasiat yang lebih baikdari kemoterapi, bahkan ekstrak tersebut bisa memperlambat pertumbuhan kanker.
            Pada tahun 1976, National Cancer Institute di Amerika Serikat sudah melakukanpenelitian ilmiah serta hasilnya menyatakan batang serta daun sirsak efektifmenyerang dan menghancurkan sel-sel kanker. Ini lantaran kandungannya yg sangattinggi senyawa proaktif bagi tubuh, ini jarang ditemukan pada butir lainnya.
            Negeri Ginseng Korea jua tak kalahdalam perkara penelitian, sehabis melakukan penelitian mereka menemukan bahwaada satu senyawa kimia yg berperan selektif membunuh sel kanker usus besarserta 10.000 kali lebih berpotensi menjadi obat kemoterapiyang ditemukan dalam sirsak. Namun dibalik khasiatnya itu ternyata senyawa iniselektif memilih sel sasaran kanker sebagai akibatnya nir menghambat sel-sel yg sehat.
            Manfaat daun sirsaktelah diteliti juga baru-baru ini dalam sebuah studi, bahwa daun pohon sirsaksangat efektif buat kanker prostat, pankreas dan paru-paru.hasil penelitian ini ternyata sudah disimpan selama bertahun-tahun sejak zamandulu, tapi poly orang yang tidak mengetahuinya, entah karena faktor apa.bahkan dari 20 tes laboratorium mengenai manfaat daun sirsak yangdilakukan dari tahun 1970menunjukkan hasil yg luar biasa, daun sirsak memiliki khasiat yg sangatbaik, misalnya:
1)Menyerang sel-sel kanker secaraefektif karena tidak membahayakan sel yang sehat, serta nir mengakibatkan rasamual ekstrim, kehilangan berat badan dan rambut rontok;
2)Daun sirsak mempunyai targetyang efektif dan mampu membunuh sel-sel ganas bagi 12 jenis kanker, termasuk kankerusus besar, payudara,prostat, paru-paru dankankerpankreas;
3)Mampu menaikkan tenaga didalam tubuh --menambah stamina serta vitalitas--
4)Membantu menaikkan sistemkekebalan tubuh serta menghindari infeksi yang mematikan;
5)Mampu mencegah radikal bebas,serta masih banyak lagi khasiat lainnya.





3.DAUNSIRSAK SEBAGAI PESTISIDA NABATI

            Pertanian merupakan kegiatanpemanfaatan sumberdaya biologi yang dilakukan insan untuk menghasilakn bahan pangan,bahan standar industri, atau sumber tenaga serta buat mengelola lingkunganhidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumberdaya biologi yg termasuk pada pertanianbiasa dipahami orang menjadi budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasaInggris: crop cultivation), sertapembesaran hewan ternak (raising),meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorgaisme dan bioenzimdalam pengolahan bentuk lanjutan, misalnya pembuatan keju serta tempe, atausekadar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan, atau pendayagunaan hutan.
            Dalam budidaya tanaman , tentu adagangguan hama, atau makluk lain yg mengkategorikan menjadi organisme pengganggutanaman. Pencegahan serta pengendalian mudah sering memakai pestisidasintetis. Celakanya, penggunaan pestisida ini umumnya tanpa terdapat kontrol danbatasan sang si pengguna. Tentu saja penggunaan pestisida yg nir berwawasanlingkungan ini mengakibatkan impak negatif bagi lingkungan ekologis dankelangsungan hidup manusia.
            Alasan lain adalahbahwa Penggunaan pestisida sintetis yg hiperbola dan nir tepat dapatmenyebabkan efek negatif yg cukup berfokus, yaitu timbulnya resurgensi hama, outbreak (peledakan populasi) hamasekunder, serta pencemaran lingkungan hayati. Jika masih dibutuhkan pengendalianorganisme pengganggu flora (OPT) menggunakan menggunakan pestisida, maka dapatdipilih pestisida yang asal menurut bahan-bahan botani atau dikenal dengan namapestisida nabati.
            Secara ekonomisbila dibandingkan dengan pestisida kimia, biaya penggunaan pestisida nabatirelatif lebih murah. Selain itu pestisida botani relatif lebih mudah dibentuk dandidapat sang petani dengan kemampuan dan pengetahuan terbatas. Dari sisi lain,pestisida botani mempunyai keistimewaan yaitu bersifat mudah terurai di alamsehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif lebih kondusif bagi insan danternak peliharaan lantaran residunya gampang terurai. Kekurangan pestisida nabatiumumnya tidak eksklusif mematikan OPT target secara cepat.
            Daun sirsakmengandung bahan aktif annonain dan resin. Pestisida nabati daun sirsakefektif mengendalikan hama thrips.jika ditambahkan daun tembakau dan sirsak akan efektif mengendalikan hamabelalang dan ulat. Sedangkan jika dibubuhi jeringau serta bawang putih akanefektif mengendalikan hama wereng coklat.
            Rimpang jeringau(bahasa Jawa: dlingo) mengandung bahan aktif arosone, kalomenol, kalomen, kalameone, metil eugenol yangjika dikombinasi menggunakan bahan aktif daun sirsak akan efektif mengendalikan hamawereng. Sedangkan tembakau mengandung bahan aktif nikotin yg apabila dikombinasidengan bahan aktif yang terkandung pada daun sirsak akan efektf mengendalikanhama ulat dan belalang.
            Dalam upayapengembangan pestisida botani tadi, beberapa hal yg perlu diperhatikanadalah: 1) Mudah didapat, bahan standar cukup tersedia, berkualitas, kuantitas dankontinuitas terjamin; dua) Mudah dibentuk ekstrak, sederhana dan pada saat yangtidak lama ; tiga) Kandungan senyawa pestisida harus efektif pada kisaran tiga-lima %bobot kemarau bahan; 4) Selektif; lima) Bahan yang dipakai mampu pada bentuksegar/kering; 6) Efek residunya singkat, namun cukup usang efikasinya; 7)Sedapat mungkin pelarutnya air (bukan senyawa sintetis); 8) Budidayanya gampang,tahan terhadap kondisi suhu optimal; 9) Tidak menjadi gulma atau inang hamapenyakit; 10) bersifat multiguna.



4.MEMBUAT PESTISIDA NABATIDAUN SIRSAK

           Pestisida botani adalah salah satu cara yg bisa dilakukan untukmengendali-kan hama tanpa bahan kimia. Penggunaan pestisida nabati jugadigunakan buat meminimalisir penggunaan bahan kimia yang bisa merusaklingkungan. Bahan-bahan alam yang paling menjanjikan prospeknya untukdimanftaatkan menjadi pestisida nabati ada pada tanaman -tumbuhan famili Meliaceae (misalnya mimba), Annonaceae (contohnya sirsak), Rutaceae, Asteraceae, Labiateae danCanellaceae.

4.1.pembuatan pestisida nabatidaun sirsak menjadi pengendali hama thrips

1)Tumbuk 100 lembar daun sirsak;
2)Rendam dalam lima liter air dantambahkan 15 gr deterjen;
3)Diamkan sehari semalam;
4)Saring larutan tersebut dengankain;
5)Encerkan setiap liter larutandalam 10 liter air;
6)Larutan semprot siap dipakai.
4.2.Cara pembuatan pestisidanabati daun sirsak + jeringau + bawang putih buat mengendalikan hama werengcoklat

1)Tumbuk halus segenggam daunsirsak, segenggam jeringau dan 20 siung bawang putih;
2)Rendam bahan-bahan tersebutdengan 20 liter air yang sudah dibubuhi 20 gr deterjen selama dua hari;
3)Saring larutan tadi dengankain;
4)Larutan tadi siapdigunakan.

4.tiga.Cara pembuatan pestisidanabati daun sirsak + daun tembakau buat mengendalikan hama belalang dan ulat

1)Ambil 50 lbr daun sirsak dansegenggam daun tembakau ditumbuk sampai halus;
2)Rendam bahan–bahan tersebutdalam 20 liter air yg telah diberi 20 gram deterjen selama semalam;
3)Saring larutan tadi dengankain;
4)Larutan siap digunakan dandisemprot-kan ke flora.
            Dari beberapa hasilpenelitian dan ujicoba, larutan ekstrak daun sirsak sangat efektif digunakandengan perbandingan 1 : tiga waktu digunakan.

4.4.Hama yg dapat dibasmi pestisida botani daun sirsak

1)Macam-macam aphis
2)Wereng coklat (Nilaparvata)
3)Wereng hijau (Nephotettixvirescenns)
4)Wereng punggungputih (Sogatella furcifera)
5)Kutu sisik hijau (Coccusviridis)
6)Macam-macam ulat
7)Ulat tritip (Plutellaxylostella)
8)Lalat buah (Ceratitiscapitata)
9)Kumbang labu merah(Aulachopora foveicollis)
10)Kepik hijau
11)Hama kapas (Dysdercuskoeniglii).



4.5.Keuntungan Pestisida Nabati Daun Sirsak

            Dilihatdari konsep PHT pestisida botani mempunyai banyak laba atau keunggulantetapi pula masih poly  kelemahannyayang secara rinci diuraikan berikut ini. Menurut Stoll (1995),dibandingkan dengan pestisida sintetik pestisida nabati memiliki sifat yanglebih menguntungkan yaitu:
a)Mengurangi resikohama menyebarkan sifat resistensi,
b)Tidak mempunyai impak yang merugikan bagi musuh alami hama,
c)Mengurangi resikoterjadinya letusan hama ke 2,
d)Mengurangi bahayabagi kesehatan manusia dan ternak,
e)Tidak merusaklingkungan dan persediaan air tanah serta air bagian atas,
f)Mengurangiketergantungan petani terhadap agrokimia, dan
g)Biaya dapat lebihmurah; Bahan nabati mempunyai sifat yang menguntungkan lantaran daya racunrendah,
h)Tidak mendorongresistensi, gampang ter-degradasi, kisaran organisme target sempit,
i)Lebih akrablingkungan serta lebih sinkron dengan kebutuhan keberlangsungan usaha tani skalakecil.

            Pestisidanabati tidak mencemari lingkungan, lebih bersifat spesifik, residu lebih pendek dan kemungkinan berkembangnyaresistensi lebih kecil.

4.6.kelemahan Pestisida Nabati Daun Sirsak
            Pestisidanabati digunakan buat menghindari adanya bahan kimia yang akan terkontaminasipada flora. Akan tetapi, dalammenggunakan pestisida botani, terdapat beberapa kelemahan yang dapat mengurangipeminat masyarakat tani dalampemakaiannya.            Kelemahanpestisida nabati yang perlu kita ketahuiantara lain:
a)Karena bahan nabatikurang stabil gampang terdegradasi sang impak fisik, kimia juga biotikdari lingkungannya, maka penggunaannya memerlukan frekuensi penggunaan yanglebih banyak dibanding-kan pestisida kimiawi sintetik sehinggamengurangi aspek kepraktisannya
b)Kebanyakansenyawaorganik nabati tidak polar sehingga sukar larut di air karena itu diperlukanbahan pengemulsi
c)Bahan botani alamijuga terkandung dalam kadar rendah, sehingga buat mencapai efektivitas yangmemadai diharapkan jumlah bahan flora yg banyak
d)Bahan nabatihanya sinkron jika dipakai dalam tingkat bisnis tani subsisten bukan padausaha pengadaaan produk pertanian massal
e)Apabila bahanbioaktif terdapat pada bunga, biji, butir atau bagian flora yang muncul secaramusiman, mengakibatkan kepastian ketersediaannya yg akan sebagai kendalapengembangannya lebih lanjut
f)Kesulitan memilih dosis, kandungan kadar bahan aktif pada bahan nabatiyang dibutuhkan buat aplikasi pengendali-an di lapangan, sebagai akibatnya hasilnyasulit diperhitungkan sebelumnya.