PARAFRASE PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR

Puisi Cintaku Jauh pada Pulau adalah salah satu puisi percintaan karya Chairil Anwar. Serang sastrawan yg sang HB Jassin disebut menjadi Pelopor Angkatan 45.


Puisi Cintaku Jauh pada Pulau  menceritakan kisah cinta jarak jauh. Menurut istilah kini , Chairil Anwar dalam puisi ini sedang menjalani LDR-an. Puisi ini mengisahkan cinta yg terpisah oleh jarak dan terpisah sang maut. 

Dalam penggambaran dalam puisi ini, Chairil Anwar menganalogikan hayati (kisah cintanya) menggunakan bahtera serta bahari. Sesuatu yang perlu perjuangan serta pelayaran buat sanggup menyatakan rasa cintanya.


Untuk lebih gampang memahami sebuah puisi, maka bisa dilakukan menggunakan cara membuat parafrase (memparafrasekan) puisi tadi. Tetapi, sebelum membuat parafrasenya, lebih baik apabila diketahui puisi lengkapnya.


Berikut puisi lengkapnya.


Cintaku Jauh pada Pulau



Karya Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau,
gadis cantik, kini iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,

di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, bahari jelas, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.

Di air yg tenang, pada angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil mengatakan:
“Tujukan bahtera ke pangkuanku saja,”

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk menggunakan cintaku?!

Manisku jauh pada pulau,
kalau ‘ku mati, beliau meninggal iseng sendiri.

(Chairil Anwar, 1946)

Parafrase puisi Cintaku Jauh pada Pulau digunakan serta dibentuk agar lebih mudah memahamipuisinya. Dengan membuat parafrase, istilah-istilah puisi yg dalam serta singkat sanggup lebih mudah dipahami. 

Parafrase Puisi Cintaku Jauh pada Pulau

(gadis) Cintaku (berada) jauh pada pulau (lain),
gadis (yang )anggun, sekarang (sedang) iseng sendiri

(ketika) Perahu (sudah) melancar, (ketika) bulan memancar,
di leher(nya) (ingin) kukalungkan ole-ole buat si (gadis) pacar(ku itu).
angin membantu (perjalanan perahu), bahari terperinci (sang cahaya bulan), akan tetapi terasa
aku tidak ‘kan (pernah) sampai padanya.

Di (saat) air (laut) yg tenang, pada (waktu) angin (bertiup) mendayu,
di (saat) perasaan (rindu) penghabisan segala (rasa, dan perahu) melaju
(saat perahu berlayar, justru)Ajal (sedang) bertakhta, sembari menyampaikan:
“Tujukan bahtera ke pangkuanku saja,”

Amboi! Jalan (buat menuju ke arah cintaku) telah bertahun ku tempuh!
Perahu yang (kunaiki) bersama (segala rasa rindu serta sang-oleh) ‘kan merapuh!
Mengapa (justru) Ajal (yg) memanggil(ku) dulu
Sebelum sempat (aku bertemu dan) berpeluk dengan cintaku?!

(gadis) Manisku (tetap) jauh di pulau,
kalau ‘ku mangkat (serta tidak sempat bertemu), (sampai) beliau mangkat (akan meninggal) iseng sendiri (buat menungguku).

Berdasarkan proses parafrase di atas, puisi Cintaku Jauh pada Pulau karya Chairil Anwar ini bisa diubah dalam bentuk paragraf narasi menjadi:

Gadis cintaku sedang berada jauh pada pulau lain. Gadis yang sangat anggun itu sedang menungguku sendirian.


Ketika bahtera yang kusiapkan buat menemui telah berlayar, di saat bulan memancarkan cahayanya. Aku berangkan menemuinya dengan membawakan kalung dan oleh-sang untuknya. Laut sangat hening, angin pun membantu menggunakan meniup perahu ke arah tujuan.laut pun sangat terang. Tapi aku justru merasa tidak akan pernah sampai kepadanya.


Saat bahari hening serta perasaan sangat rindu, justru saya merasa saya akan segera mati. 


Padahal jalan yg kulalui buat menemui gadis cintaku sudah usang kutempuh, sudah bertahun-tahun. Tapi upaya yang selama ini beserta angan-angan rindu serta oleh-sang yg sudah kusiapkan tampaknya akan hancur. Mengapa wajib bertemu ajal sebelum bertemu dengan cintaku. 


Gadis manisku masing sendiri, serta tetap sendiri. Jika saya meninggal beliau pun akan sendiri hingga mangkat .



Dari narasi di atas, bisa diketahui bahwa aku sedang berusaha menuju menemui gadis pujaan hatinya. Dalam upaya menyatakan serta menemui cintanya, seakan-akan seluruh hal mendukung. Akan tetapi dalam perjalan justru ajal yang tiba terlebih dahulu datang. Perjalanan yg sudah usang ditempuh dan diperjuangkan kalah oleh datangnya ajal tersebut.


Hingga gadis anggun akan permanen sendiri menunggu aku. 

Demikian parafrase puisi Chairil Anwar yg berjudul Cintaku Jauh pada Pulau. Semoga bermanfat pada memahami puisi karya sastrawan angkatan 45 tadi.

KUMPULAN HASIL ANALISIS PUISI KARYA CHAIRIL ANWAR

Sudah ada banyak output analisis puisi karya Chairil Anwar yang dikerjakan oleh para mahasiswa, para murid, dan para pelajar. Hal mungkin, setiap hari ada ratusan artikel, tugas sekolah, tugas kuliah, sampai soal-soal tentang analisis puisi-puisi karya Chairil Anwar yg tercipta. Baik analisis yg dilakukan menggunakan memperhatikan kaidah penulisan artikel atau makalah yg ilmiah, maupun karya yg dibentuk 1/2 sembarangan, bahkan output salin-tempel.
Karya Ilmiah yang membahas puisi karya Chairil Anwar sebagai objek analisis serta objek penelitian nir sedikit lantaran memang nama besar Chairil Anwar. Karya-karyanya memang fenomenal serta mampu tetap relevan hingga sekarang.
Maka, puisi-puisi Karya Chairil Anwar memang mudah dianalisis karena telah banyak contoh tentang analisis puisi Karya Pelopor Angkatan 45 ini. Contoh-model analisis ini memang sangat majemuk, baik teknik juga teori yg digunakan. Kebanyakan yang gampang dipakai merupakan teori struktural, yaitu membahas sebuah karya sastra (puisi) dengan memperhatikan struktur puisinya. Baik struktur batin maupun struktur lahir (struktur fisik).
Ada juga analisis yang 'hanya' parsial. Misalnya hanya membahas majasnya saja. Membahas pilihan katanya saja, atau membahas tentang contoh parafrase.
Berikut ini adalah daftar contoh hasil analisis puisi karya Chairil Anwar:
1. Analisis Puisi 'Doa' Karya Chairil Anwar Analisis Struktur Lahir dan Struktur Batin
Contoh analisis di atas membahas puisi Doa yang berisi ungkapan keterasingan menurut seorang penyair. Kata-istilah yang dipakai pula istilah-kata yg memberitahuakn kesusahan dan kesedihan. Untuk lebih lengkapnya langsung saja klik judul tautan mengenai analisis puisi Doa karya Chairil Anwar tersebut.
2. Analisis Puisi 'Aku' Karya Chairil Anwar yg Penuh Vitalitas dan Individualitas
Judul analisis pada atas secara eksplisit menampilkan istilah vitalitas dan individualitas. Kedua kata tadi mewakili keseluruhan isi puisi Aku karya Chairil Anwar yg semangat, bentuk, gaya penceritaan puisinya Jauh melampaui zamannya. Untuk membaca analisi puisi 'Aku' milik Chairi Tersebut langsung klik saja tautannya.
3. Parafrase Puisi 'Cintaku Jauh pada Pulau' Karya Chairil Anwar.
Nah, contoh analisis puisi karya Chairil Anwar yg ketiga ini merupakan contoh analisis puisi yang parsial. Maksudnya hanya dibahas berdasarkan keliru satu unsur atau bagian strukturnya saja. Jadi, dalam contoh analisis puisi karya Chairil Anwar ini 'hanya' dibahas tentang parafrasenya saja. Jadi, berkaitan menggunakan makna puisi secara pribadi. Langsung klik tautan di atas buat membacanya.
4. Analisis Struktur Batin Puisi 'Senja pada Pelabuhan Kecil' Karya Chairil Anwar
Contoh analisis yg keempat ini, menampilkan pembahasan mengenai struktur batin. Struktur batin berkaitan pribadi dengan makan. Maka yg poly dibahas adalah puisi karya Chairil Anwar pada atas.
5. Memahami Makna dan Keindahan Puisi 'Cintaku Jauh pada Pulau' Karya Chairil Anwar
Dalam model analisi puisi karya Chairil Anwar ini yg banyak dibahas adalah berkaitan makna. Juga dibahas mengenai hal yg membuat puisi Cintaku Jauh pada Pulau dianggap indah.
6. Chairil Anwar Pun Mati Miskin dan Terpaksa Mencuri
Banyak orang yang tahu bahwa, Chairil Anwar merupakan sastrawan besar . Tapi tidak poly orang memahami bahwa semasa hidupnya, dia sangat kesulitan. Terlebih dampak penyakitnya yang perlu pengobatan yg maksimal . Apa penyakitnya Chairil Anwar dan apa pula yg tela dicurinya. Bisa dibaca melalui link pada atas.