SEJARAH PENGERTIAN DAN DAKWAH TABLIGH

Sejarah, Pengertian Dan Dakwah Tabligh
Jama’ah Tabligh didirikan dalam akhir dasa warsa 1920-an oleh Maulana Muhammad Ilyas Kandhalawi di Mewat, sebuah provinsi di India. Nama Jama'ah Tabligh hanyalah merupakan sebutan bagi mereka yg sering membicarakan, sebenarnya bisnis ini tidak memiliki nama tetapi cukup Islam saja nir ada yg lain. Bahkan Muhammad Ilyas mengungkapkan saya harus memberikan nama pada usaha ini maka akan saya beri nama "gerakan iman". Ilham buat mengabdikan hidupnya total hanya buat Islam terjadi ketika Maulana Ilyas melangsungkan Ibadah Haji ke 2-nya pada Hijaz dalam tahun1926. Maulana Ilyas menyerukan slogannya, ‘Aye Musalmano! Musalman bano’ (dalam bahasa Urdu), yang adalah ‘Wahai umat muslim! Jadilah muslim yang kaffah (menunaikan seluruh rukun dan syari’ah seperti yang dicontohkan Rasulullah)’. Tabligh resminya bukan merupakan grup atau ikatan, akan tetapi gerakan muslim buat sebagai muslim yang menjalankan agamanya, serta hanya satu-satunya gerakan Islam yang nir memandang dari-usul mahdzab atau aliran pengikutnya. Dalam saat kurang menurut dua dekade, Jamaah Tabligh berhasil berjalan di Asia Selatan. Dengan dipimpin sang Maulana Yusuf, putra Maulana Ilyas sebagai amir/pimpinan yg ke 2, gerakan ini mulai menyebarkan aktivitasnya dalam tahun 1946, serta pada ketika 20 tahun, penyebarannya sudah mencapai Asia Barat Daya dan Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara. Sekali terbentuk pada suatu negara, Jamaah Tablih mulai membaur menggunakan warga lokal. Meskipun negara barat pertama yg berhasil dijangkau Tabligh adalah Amerika Serikat, tapi fokus utama mereka merupakan di Britania Raya, mengacu pada populasi padat orang Asia Selatan disana yg datang dalam tahun 1960-an dan 1970-an.

Jamaah ini mengklaim mereka nir menerima bantuan dana menurut manapun buat menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional Tabligh didanai sendiri oleh pengikutnya. Tahun 1978, Liga Muslim Dunia mensubsidi pembangunan Masjid Tabligh di Dewsbury, Inggris, yang lalu menjadi markas akbar Jama’ah Tabligh di Eropa. Pimpinan mereka diklaim Amir atau Zamidaar atau Zumindaar.

Ada yg menyampaikan bahwa jamaah tabligh adalah penganut khurafat karna ucapnya kuburan maulana Ilyas di Nizamudin pada tawafkan padahal pada Nizamudin terdapat dua masjid yang pertama merupakan masjid suatu gerombolan yg di dalammya terdapat kuburan dan yang ke 2 adalah masjid yg didalamnya jangankan kuburan bahkan tulisan pun bersih serta telah dijadikan sentra penyebaran bisnis da'wah Rasulullah Muhammad SAW yg kini sudah menyebar ke semua global. 

Usaha ini telah merubah poly kalangan mulai menurut orang miskin, kaya, pemulung, pejabat, polisi, tentara, bahkan preman dan pembunuh bayaran.

a) Aktivitas Dakwah
Markas internasional pusat tabligh adalah di Nizzamudin, India. Kemudian setiap negara pula mempunyai markas sentra nasional, dari markas pusat dibagi markas-markas regional/wilayah yang dipimpin oleh seorang Shura. Kemudian dibagi lagi menjadi ratusan markas kecil yg disebut Halaqah. Kegiatan di Halaqah adalah musyawarah mingguan, serta sebulan sekali mereka khuruj selama tiga hari. Khuruj merupakan meluangkan waktu buat secara total berdakwah, yang umumnya dari masjid ke masjid dan dipimpin sang seorang Amir. Orang yg khuruj tidak boleh meninggalkan masjid tanpa seizin Amir khuruj. Tapi para karyawan diperbolehkan tetap bekerja, dan pribadi mengikuti aktivitas sepulang kerja.

Sewaktu khuruj, kegiatan diisi menggunakan ta'lim (membaca hadits atau kisah sahabat, biasanya berdasarkan buku Fadhail Amal karya Maulana Zakaria), jaulah (mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj menggunakan tujuan mengajak balik dalam Islam yg kaffah), bayan, mudzakarah (menghafal) 6 sifat teman, karkuzari (memberi laporan harian dalam amir), dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur pada masjid. Aktivitas Markas Regional adalah sama, khuruj, namun umumnya hanya menangani khuruj pada jangka waktu 40 hari atau 4 bulan saja. Selain itu mereka jua mengadakan malam Ijtima' (berkumpul), dimana pada Ijtima' akan diisi dengan Bayan (ceramah kepercayaan ) sang para ulama atau tamu berdasarkan luar negeri yg sedang khuruj disana, serta jua ta'lim wa ta'alum.

Setahun sekali, digelar Ijtima' generik pada markas nasional sentra, yg umumnya dihadiri sang puluhan ribu umat muslim berdasarkan semua pelosok wilayah. Bagi umat muslim yang bisa, mereka dibutuhkan buat khuruj ke poros markas sentra (India-Pakistan-Bangladesh/IPB) buat melihat suasana keagamaan yang bertenaga yg mempertebal iman mereka.

b) Asas 6 Sifat
1. Yakin terhadap kalimat Thoyyibah Laa ilaaha ilallah Muhammadur rasulullah.

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.

· Laa ilaaha ilallah 
o Maksudnya: Mengeluarkan keyakinan pada makhluk berdasarkan pada hati serta memasukkan keyakinan hanya kepada Allah pada pada hati.

· Muhammadar rasulullah 
o Maksudnya: Mengakui bahwa satu-satunya jalan hidup buat mendapatkan kejayaan global dan akhirat hanya menggunakan mengikuti cara hayati Rasulullah SAW.

2. Salat khusyu' dan khudu'. Artinya: Salat dengan konsentrasi batin serta rendah diri dengan mengikuti cara yg dicontohkan Rasulullah.
· Maksudnya: Membawa sifat-sifat ketaatan kepada Allah pada salat kedalam kehidupan sehari-hari.

3. Ilmu ma'adz dzikr
· Ilmu, Artinya: Semua petunjuk yang tiba menurut Allah melalui Baginda Rasulullah.
· Dzikir, Artinya: Mengingat Allah sebagaimana Agungnya Allah.

Melaksanakan perintah Allah dalam setiap waktu serta keadaan menggunakan menghadirkan ke-Agungan Allah mengikuti cara Rasulullah.

4. Ikramul Muslimin, Artinya: Memuliakan sesama Muslim.
· Maksudnya: Menunaikan kewajiban pada sesama muslim tanpa menuntut hak kita ditunaikannya.

5. Tashihun Niyah Artinya: Mengikhlaskan niat supaya jauh berdasarkan riya’ serta sum’ah (memperdengarkan amal kebaikan). Akan tetapi, mereka meninggalkan Sunnah serta mengikuti cara-cara nrimo pada dalam tashawwuf.
· Maksudnya:Membersihkan niat pada beramal, semata-mata lantaran Allah.

6. Dakwah dan tabligh. Dakwah, Artinya: Mengajak, sedangkan Tabligh, Artinya: Menyampaikan 

Maksudnya: 
  • Memperbaiki diri, yaitu menggunakan diri, harta, serta ketika seperti yg diperintahkan Allah.
  • Menghidupkan kepercayaan dalam diri sendiri serta insan pada semua alam menggunakan memakai harta dan diri mereka

Comments