CARA MEREVISI PESANPESAN BISNIS

Cara Merevisi Pesan-Pesan Bisnis
A. Keterampilan Merevisi
Menulis pesan-pesan bisnis tidaklah semudah menulis surat kepada saudara kandung, orang tua, atau sahabat akrab. Menulis surat usaha nir sanggup ditulis sekali jadi. Menulis surat usaha bukanlah permainan sulap, bim salabim pribadi jadi. Untuk menciptakan surat usaha yang baik perlu suatu proses yg cukup. Jika penulisan draft sudah diselesaikan, masih diperlukan penelaahan (review) serta perbaikan lagi, baik berdasarkan sudut isi maupun pengorganisasian, gaya (style) bahasa yg dipakai, susunan bahasa, serta format penulisannya :

1. Cara Mengedit Isi dan Pengorganisasiannya
Untuk mengevaluasi aktivitas suatu pesan usaha secara menyeluruh, holistik dokumen perlu terlebih dahulu dibaca dengan cepat. Pada saat melakukan evaluasi, perlu dipusatkan perhatian dalam isi, organisasi, dan alur surat-surat usaha tadi. Dilain pihak, pada komunikasi usaha, perlu Anda perhatikan bahan-bahan yg perlu, krusial, serta relevan dengan pesan-pesan yang ingin Anda sampaikan. Jangan sekali-kali Anda memasukkan bahan-bahan yang tidak perlu, nir penting, dan nir relevan menggunakan pesan-pesan yg Anda sampaikan.

Pada fase awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal serta akhir, lantaran pesan-pesan tadi mempunyai efek besar terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan reaksi dalam pembacanya. Untuk pesan-pesan yg lebih panjang, beberapa paragraf pertama meliputi subjek, maksud, dan organisasi bahan.

2. Mengedit Gaya Penulisan
Setelah Anda merasa yakin terhadap isi dan pengorganisasian suatu pesan-pesan bisnis, maka Anda perlu memusatkan perhatian pada gaya penulisan. Cobalah tanya dalam diri sendiri, apakah Anda sudah mendapatkan suatu kesan yg baik bagi audiens Anda? Gunakan istilah-istilah frasa yg mampu menghidupkan pesan-pesan Anda, sehingga semakin menarik bagi audiens Anda. Pada saat yg sama, Anda perlu mencek apakah pesan-pesan yg disampaikan. Jelas, nir membingungkan, dan mudah dipahami oleh audiens, apakah kabar penting telah dinyatakan, dan apakah transisi yang dipakai di antara kalimat dinyatakan secara kentara?

Di samping itu, untuk lebih memudahkan audiens Anda menangkap pesan-pesan Anda, maka perlu dibentuk judul, sub-subjudul, indentasi, huruf tebal, garis bawah, huruf miring, alfabet berwarna, tabel, gambar, serta sejenisnya.

3. Mengedit Format
Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan-pesan bisnis merupakan mengedit format secara holistik. Di samping melakukan penelaahan terhadap rapikan bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan tulis, serta pertanda baca, maka format penulisannya tidak boleh diabaikan begitu saja. Kalau format penulisannya menarik, maka audiens Anda akan senang membacanya. Terlebih lagi, format penulisan yang ditata rapi, higienis, nir penuh coretan, serta kertas yg digunakan berkualitas baik.

B. Memilih Kata Yang Tepat
Pemilihan kata adalah cara menentukan istilah-kata yg digunakan untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yg terkandung pada kalimat yg disampaikan kepada orang lain mudah buat dimengerti, Anda wajib bisa menentukan kata-kata menggunakan sebaikbaiknya.

Dalam mengungkapkan pesan-pesan bisnis pada audiens, peranan kata menjadi krusial merupakan. Penggunaan istilah yang sama sekali nir diketahui atau sangat asing bagi audiens, bukan saja pemborosan atau membuang-buang saat, namun yang lebih penting berdasarkan itu merupakan penyampaian maksud/tujuan komunikasi menjacti terganggu. Oleh karenanya, supaya maksud komunikasi dapat tercapai, maka perlu diperhatikan beberapa hal ini dia :

1. Pilihlah Kata yg Sudah Familiar/Dikenal
Dalam membicarakan pesan-pesan usaha gunakanlah kata-kata yg sudah familiar, istilah-istilah yang generik, istilah-istilah yg lazim digunakan, sehingga mudah dipahami sang audiens. Jangan menggunakan istilah-kata atau istilah yg nampaknya mentereng, bombastis, tetapi justru hanya menciptakan gundah audiens.

2. Pilihlah Kata-Kata yang Singkat
Di samping Anda memilih kata-kata yang telah familiar, Anda perlu jua memilih kata-istilah yang singkat untuk penyampaian pesan-pesan Anda. Penggunaan kata-istilah yg singkat, selain efisien jua gampang dipahami oleh audiens.

3. Hindarkan Kata-Kata yang Bermakna Ganda
Dalam menentukan kata-kata buat menyarnpaikan pesan-pesan usaha, Anda perlu jua menghindarkan kata-istilah yg memiliki berbagai pengertian. Pernilihan terhadap istilah-istilah tersebut akan mengakibatkan penafsiran yg bermacam-macam pada audiens. Akibat selanjutnya adalah kernungkinan tidak tercapainya maksud penyarnpaian pesan-pesan bisnis Anda.

C. Membuat Kalimat Efektif
Kalimat merupakan sarana untuk membicarakan pesan kepada orang lain. Dengan kalimat Anda bisa memanggil, memarahi, menasehati, mengemukakan pendapat, menyuruh orang lain, memperingatkan orang lain, serta mengumumkan sesuatu. Agar pesan yang Anda sampaikan dapat dengan mudah dimengerd pembaca, kalimat harus disusun secara efektif Apa yg dimaksud menggunakan kalimat efektif (effective sentence)? Kalimat efektif adalah bentuk kalimat yg secara sadar serta sengaja disusun untuk mencapai daya kabar yg sempurna serta baik.

Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Sebagaimana Anda ketahui bahwa senap kalimat paling nir terdiri atas subjek serta predikat. Masing-masing subjek pada suatu kalimat akan menjawab pertanyaan "siapa" atau "apa yg dilakukan sang kata kerja. Subjek (subject) merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu-yang sedang dikatakan serta umumnya berupa kata benda.

Bagaimana Anda bisa mengenali subjek suatu kalimat? Untuk bisa mengenali subjek suatu kalimat, Anda bisa mengajukan pertanyaan "siapa" atau "api" sebelum kata kerja. Sebagai contoh sederhana adalah sebagai berikut:

Johni Mathis adalah penyanyi temama di Amerika Serikat. 
Sumarni berbelanja di Pasar Klewer Solo.

Siapa penyanyi ternama pada Amerika Serikat? Siapa yg berbelanja di Pasar Klewer Solo? Jawaban atas ke 2 pertanyaan tadi merupakan subjek kalimat. Jadi, Johni Mathis dan Sumami adalah subjek suatu kalimat.

Predikat (predicate) umumnya istilah kerja, berkaitan erat menggunakan apa yg sebagai subjeknya. Ia menyebutkan tentang apa yang dilakukan oleh subjek. Bagaimana Anda dapat mengenali predikat? Anda dapat mengenali predikat iengan cara mengaJukan pertanyaan "melakukan apa" selesainya subjek.

Manto membeli permen pada toko Pqjok. 
Seorang polisi menangkap pencuri ayam.

Manto melakukan kegiatan apa? Seorang polisi melakukan kegiatan apa? Jawaban atas kedua pertanyaan tersebut adalah predikat dalam kalimat tersebut. Kedua kata tersebut, membeli dan menangkap, adalah kata. Kerja yaitu suatu istilah yg melakukan tindakan (action).

Di samping subjek dan predikat, suatu kalimat dapat dilengkapi menggunakan pelengkap (complements) yang akan memperjelas arti suatu kata kerja. Ada beberapa jenis pelengkap antara lain objek eksklusif (direct object) serta objek tik pribadi (indirect object). Untuk bisa mengetahui objek pribadi, Anda bisa mengajukan pertanyaan "siapa" atau "apa' sehabis kata kerja. Sebagai model merupakan menjadi berikut:

Jamal Mirdad menerima piala Citra.
Sumaryono terpilih sebagai ketua karang taruna.

Jamal Mirdad menerima apa? Sumaryono terpilih sebagai apa? Jawaban terhadap ke 2 pertanyaan tadi, merupakan objek langsung.

Bagaimana dengan objek tidak eksklusif? Objek tak eksklusif adalah kata benda yg mengungkapkan kepada siapa atau aktivitas apa yang dilakukan oleh kata kerja. Sebagai contoh merupakan sebagai berikut:

Ia menulis surat buat Johny.
Majikan memberi bingkisan pada karyawan.

la menulis surat buat siapa? Majikan mernberi bingkisan pada siapa? Jawaban terhadap kedua pertanyaan tadi adalah objek tak eksklusif.

1. Tiga Jenis Kalimat
Secara umum, ada 3 jenis kalimat, yaitu kalimat sederhana, kalimat majernuk, serta kalimat kompleks.

a. Kalimat Sederhana
Suatu kalimat sederhana (simpk sentence) hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Tetapi, nir menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik pribadi juga tak eksklusif.

b. Kalimat Majemuk
Kalimat majernuk (compound sentence) berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mernpunyai klausa dependen. Klausa independen adalah anak kalimat yang dapat berdiri sendiri atau mernpunyai pengertian yang utuh. Sedangkan klausa dependen adalah anak kalimat yang nir bisa berdiri sendiri, sehingga nir mempunyai pengertian yang utuh. Suatu kalimat majemuk dihubungkan dengan istilah penghubung i serta, namun, atau.

c. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks (complex sentence) berisi sebuah klausa independen serta satu atau lebih klausa dependen.

Dalam menyusun suatu kalimat, gunakanlah jenis kalimat mana yang paling sempurna atau sinkron menggunakan pernikiran atau wangsit yang Anda miliki. Apabila Anda memiliki dua buah ide yg mempunyai taraf kepentingan yang sama, maka Anda dapat menentukan kalimat majernuk atau penggabungan kedua kalimat sederhana. Namun, apabila salah satu ide mempunyai tingkat kepentingan yg lebih rendah ketimbang yang lain, maka Anda bisa memilih kalimat kompleks.

2. Cara Mengembangkan Paragraf
Secara urnum terdapat 2 pendekatan yg bisa digunakan buat menyebarkan suatu paragraf, yaitu pendekatan induktif serta deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu, lalu baru dibuat konklusi. Sedangkan pendekatan deduktif dimulai berdasarkan konklusi lalu baru diikuti menggunakan alasan-karena. Lebih lanjut, suatu paragraf dapat dikembangkan menggunakan menaruh gambaran atau contoh, perbandingan (persarnaan dan disparitas), pernbahasan karena-akibat, penjabaran, dan Pernbahasan pernecahan kasus. Pendekatan mana yg akan Anda pilih sangat tergantung dalam subjek Anda, maksud audiens, serta maksud suatu pesan.

a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraf, Anda dapat memakai suatu gambaran atau model yg bisa menaruh citra terhadap ilham atau gagasan urnum.

b. Perbandingan (Persamaan serta Perbedaan)
Anda bisa membuatkan suatu paragraf dengan cara membandingkan persarnaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran.

c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika Anda berbagi suatu paragraf, Anda dapat memfokuskan perhatian. Pada alasan-alasan terhadap sesuatu hal. Mengapa sesuatu hal. Tersebut harus dipilih atau dilakukan? Apa alasan yg mendasari suatu keputusan?

d. Klasifikasi
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara. Melakukan klasifikasi atau pengelompokan ide-pandangan baru urnum ke pada pandangan baru-wangsit yg lebih khusus.

e. Pembahasan Pemecahan Masalah
Cara lain buat berbagi paragraf merupakan dengan menyajikan masalah, kernudian disajikan bagaimana cara pernecahan perkara tadi.

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya menggunakan pengaruh yg Anda berikan pada audiens merupakan menggunakan memusatkan wangsit/gagasan tunggal (kesatuan inspirasi) buat setiap paragraf serta perlu tetap dijaga agar suatu parag penulisannya singkat saja. Oleh karena tidak ada ketentuan secara niscaya bera kalimat buat setiap paragraf, maka Anda bisa berbagi sendid aneka macam macam variasi, jangan terlalu singkat tetapi juga jangan terlalli panjang. Yang penting suatu paragraf harus merupakan kesatuan inspirasi atau gagasan yang utuh, jelas, dan memakai kata-istilah transisi menjadi penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.

Comments