ENAM PARAMITA SAD PARAMITA ATAU ENAM PERBUATAN LUHUR

Dalam Buddhisme Mahayana, dikembangkan lebih lanjutmenjadi Enam Paramita[Sad Paramita] atau Enam Perbuatan Luhur,serta adalah ajaran pertama yang dilakukan sang para Bodhisattva untukmencapai pandangan Buddha yang tidak terbatas yaitu Cinta Kasih [maitri/metta], Kasih Sayang [karuna], Simpati [mudita] serta Keseimbangan Batin [upeksa/upekkha].dengan demikian tindakan seorang Bodhisattva haruslah sahih-benar terlepas darisemua kepentingan atau pujian pribadi, tanpa ikatan, tanpa batas, tanpahenti dan tanpa perbedaan dalam membantu semua makhluk yg memerlukanpertolongan. Tindakan seseorang Bodhisattva, bisa disamakan menggunakan surya yangmenyinari bumi ini, tanpa membeda-bedakan, tanpa ikatan, tanpa batas, tanpahenti, serta tidak pernah membanggakannya atau mengakui pahalanya.
Enam Paramita tersebut terjalin menjadi satu kesatuan,karena pengaruh menurut ajaran Asanga(pendiri Yogacara) sebagaimanadisebutkan pada Mahayana Sutralankaradengan urutan : dana-sila-ksanti-virya-dhyana-prajna.adapun pada aplikasi paramita ini dapat dibagi dalam 3 tingkatansebagaimana tadi dalam LankavataraSutra, yaitu :
TingkatBiasa;merupakan suatu pelaksanaan paramita dengan harapan buat memperolehpahala baik pada masa kehidupan waktu ini juga pada kehidupan berikutnya.
TingkatLuarbiasa; adalah suatu pelaksanaan paramita menggunakan tujuan buat mencapainirvana, buat tidak dilahirkan kembali.
TingkatTertinggi; adalah suatu aplikasi paramita sang para Bodhisattva dalamusahanya untuk menyelamatkan semuat makhluk dari lingkaran penderitaan [samsara].
bacalah: kelahiran kembali
1. Dana Paramita

DanaParamita merupakan perbuatanluhur tentang beramal, berkorban baik materi juga non-materi. Dana paramitaini bisa digolongkan lagi atas : Dana,Atidana (yang lebih tinggi) serta Mahatidana(yg tertinggi).
Para penerima Danadapat dibagi atas 3 kategori, yaitu (1) dana pada sahabat dan keluarga; (2)dana kepada yg membutuhkan, yg miskin, yg menderita dan yg tidakberdaya; (tiga) dana kepada para bhikshu/bhikkhu serta para brahmana (orang suciHindu). Dana yang diberikan merupakan merupakan milik kekayaan.
Atidana merupakan adalah suatu pemberian dana dimana merupakanmiliknya yang terakhir dengan tujuan pemupukan kebajikan buat mengatasikemelekatan terhadap rasa cinta yg dapat dipercaya menjadi penghambat menujujalan Kebuddhaan, sebagai akibatnya mengakibatkan kepribadian yang luhur. Contohpelaksanaan Atidana dikisahkan menggunakan baik dari cerita Raja Visvantara yangdikutip dari Jatakamala serta Avadana Kalpa Lata.
Pangeran Menyerahkan Semuanya

Visvantara merupakan putra Raja Sanjaya. Beliau sudah membagi habis harta miliknyasebagai derma , sampai akhirnya Beliau menyerahkan juga gajah putih milikkerajaan kepada kaum rahib. Kedermawaannya yang tinggi tersebut menyebabkanayahnya mengusirnya berdasarkan kerajaan buat dikucilkan pada Gunung Vanka.

Visvantara pada bepergian ke Gunung Vanka ditemani sang istrinya serta duaorang anaknya menggunakan menaiki kereta yang ditarik oleh empat ekor kuda. Ditengah perjalanan, mereka bertemu seorang rahib yang meminta kuda-kuda merekadimana diberikan seluruh sang Beliau. Pada kesempatan lain, keretanya jugadiberikan kepada rahib lain yang ditemuinya. Akhirnya mereka meneruskanperjalanan menggunakan berjalan kaki dimana Visvantara menggendong putranya, danistrinya menggendong putrinya. Sesampainya di tempat tujuan, mereka tinggal dirumah yang terbuat berdasarkan daun-daunan.

Pada suatu hari sewaktu istrinya sedang pergi, datanglah seorang brahmanayang meminta kedua orang anaknya buat dijadikan pelayannya. Visvantara tidaksanggup buat menolak permintaan seseorang brahmana, sehingga diserahkannya keduaanaknya tadi jua. Kejadian tadi menggugah Deva Sakra yaitu pemimpinpara Deva yg lalu ada dalam penyamarannya menjadi seorang rahib yangmiskin serta memohon kepada Visvantara agar dapat menyerahkan istrinya kepadanya.tentu saja permohonan inipun dikabulkannya, serta atas ketulusan Visvantarakemudian Deva Sakra berubah menjadi kembali ke bentuk aslinya serta memberkahiVisvantara. Brahmana yg membawa kedua anaknya lalu menyerahkannya kepadakakeknya, Raja Sanjaya .

Kejadian ini menciptakan Raja Sanjaya dan rakyatnya menjadi terharu sehinggaVisvantara dipanggil balik serta diberikan kedudukan balik menjadi pangerankerajaan yang lalu hari menjadi Raja menggantikan ayahnya.

Mahatidana merupakanpengorbanan dana tertinggi karena yg diberikan adalah anggota tubuh seorang Mahasattva. Pengertian anggota tubuh inidapat meliputi daging, darah, organ mata ataupun organ tubuh lainnya, bahkanseluruh tubuhnya karena Sang Mahasattvasudah tiada mempunyai sedikitpun rasa cinta pada semuanya itu. Kesediaannyamemberikan pengorbanan yg akbar ini merupakan pencurahan kasih yang luarbiasa kepada makhluk hayati menggunakan tujuan buat mengakhiri penderitaan. Terdapatbanyak kisah pada pada Jataka yang menceritakan tentang anugerah mahatidanaoleh Sang Bodhisattva Mahasattva.salah satunya adalah kisah pada bawah ini.
Bodhisattva Mengorbankan Tubuh

Pada suatu masa yg silam, hiduplah Raja Maharatha bersama tiga putranya,Mahapranada, Mahadeva, dan Mahasattvavan. Pada suatu hari ketiga pangeranberjalan pada pada suatu hutan yang besar dan sunyi, dimana pada tengah perjalananmereka bertiga bertemu dengan seekor harimau betina yg baru beranak limaekor. Tubuh harimau betina begitu kurus dan lemah lantaran lapar dan haus. Merekabertiga membicarakan tentang keadaan harimau tadi dan membayangkanbagaimana mampu harimau betina yang malang tersebut beserta anak-anaknya dapatbertahan hayati.

Mahasattvavan lalu meminta agar ke 2 saudaranya berangkat dulu denganmengatakan nanti dia akan menyusul ke lembah lantaran hendak melakukan sesuatu.setelah ditinggal sendirian, maka Mahasattvavan berucap pada harimautersebut, "Saya terharu dan dengan rela menaruh tubuh aku untukkebaikan dunia serta untuk pencapaian bodhi." Kemudian beliau melemparkan dirinyadi hadapan harimau betina tadi, namun harimau yg lemah tersebut tidakdapat berbuat apa-apa terhadap dirinya. Mahasattvavan akhirnya mengambilsebilah bambu tua yang ditemukannya pada sekitar lokasi tadi dan memotongkerongkongannya sehingga meninggal terbaring dekat harimau tadi.

Uraian lebih lebih jelasnya mengenai Dana ini akan dibahas pada bab tersendiri .
2. Sila Paramita

SilaParamita adalah perbuatanluhur tentang hayati bersusila, nir melakukan perbuatan-perbuatan yg tidakbaik sang badan [kaya], ucapan [vak], dan pikiran [citta].
Pelaksanaan Sila Paramita merupakan pelengkap dariseorang Bodhisattva yang telah melaksanakan Dana Paramitha. Pelaksanaan SilaParamita ini bisa diumpamakan kaki ataupun mata dimana tanpa kaki makaseseorang akan terjatuh ke dalam bentuk kehidupan yang penuh kejahatan, ataupuntanpa mata maka seorang tidak akan bisa melihat Dharma.
Terdapat 3 pengertian pada menguraikan Sila Paramita,yaitu
Kebajikanmoral secara generik dimana kepribadian yg menganggumkan adalah ciriutamanya;
Kebajikanmoral yg dikaitkan menggunakan suatu asa penyucian yang direalisasikanmelalui pikiran, ucapan, dan perbuatan;
Kebajikanmoral yg dikaitkan menggunakan 5 ajaran moral [Pancasila Buddhis) dan sepuluhjalan tindakan yg baik serta berguna dimana merupakan latihan moralkebajikan bagi umat umum .
Pelaksanaan Sila merupakan suatu bisnis seorangBodhisattva untuk memusnahkan semua 3 akar kesengsaraan atau 3 racundunia, yaitu:
raga yangdapat dianggap menjadi persamaan kata lobhayaitu hawa nafsu, gairah, kesenangan perasaan.

dvesa [dosa] yaitu kebencian, harapan jelek

moha yaitukebodohan batin, khayalan, kebingungan tentang pikiran
Dalam melatih Sila Paramita, maka terdapat sepuluhpantangan yg harus dijalankan seorang Bodhisattva, yaitu :
Pantangmembunuh makhluk hayati
Pantangmencuri
Pantangdari ketidak-sucian
Pantangberbicara dusta
Pantangmemfinah
Pantangberbicara kasar
Pantangterhadap kesembronoan dan berbicara yang tidak berarti
Pantangterhadap sifat iri hati
Pantangterhadap sifat dengki
Pantangdari pandangan keliru
Urain lebih lebih jelasnya tentang Sila ini akan dibahas pada bab tersendiri.
3. Ksanti Paramita

Ksanti merupakan suatu perbuatan luhur tentang kesabaran. KsantiParamita mencakup tiga pengertian, yaitu, kesabaran, ketabahan, serta ketulusanhati. Seorang Bodhisattva haruslah melatih kesabaran lantaran ketidaksabaran akanmudah mengakibatkan kemarahan dimana dapat menghancurkan semua pemupukankebajikan yang telah terhimpun.
Ketidaksabaran pada bertindak tak jarang menenggelamkan kitadalam lautan penderitaan yang mengakibatkan penyesalan yang berkepanjangan.
Penyesalan dari Ketidaksabaran

Hsiau-fei adalah seseorang mahasiswa yang sebentar lagi akan di wisuda. Diasangat mendambakan akan menerima hibah wisuda menurut ayahnya, seorangpengusaha kaya yg sangat menyayanginya sebagai anak satu-satunya. Hsiau-feiselama berhari-hari sudah membayangkan akan mengendarai mobil BMW idamannyasambil bersenang-senang dengan temannya.

Saat yang ditunggupun tibalah, dimana selesainya wisuda dengan langkah penuhkeyakinan Hsiau-fei melangkah menemui ayahnya yg tersenyum sambil berlinangair mata menyampaikan betapa dia sangat kagum akan anak satu-satunya dansungguh dia mencintainya. Ayahnya kemudian mengeluarkan sebuah kado yangdibungkus rapi, serta sungguh hal ini membuat Hsiau-fei terpaku lantaran bukanlahkunci kendaraan beroda empat BMW sebagaimana yg diharapkannya. Dengan perasaan galau,dibukanya juga kado tadi dimana berisi kitab Buddha Vacana yg terjilidrapi berlapiskan goresan pena emas nama Hsiau-fei pada sampul depannya. Hancur sekalihati Hsiau-fei mendapat hibah kitab tadi, serta menggunakan murka tanpa dapatterkendalikan, beliau membanting kitab tersebut sembari berteriak nyaring,"Apakah ini cara ayah mengasihi aku , padahal dengan uang ayah yg banyaktidaklah sulit buat membelikan hadiah yg memang telah ayah ketahui sudahlama aku idamkan!!" Kemudian Hsiau-fei tanpa melihat reaksi ayahnya lagi,berlari kencang meninggalkannya dan bersumpah nir akan menemuinya lagi.

Hari , bulan dan tahunpun berganti. Hsiau-fei yg sudah pindah tinggal dikota lain akhirnya berhasil menjadi seorang pengusaha yg sukses karenabermodalkan otaknya yg brilian. Selain memiliki tempat tinggal serta mobil yg glamor,dia pula sudah berkeluarga dan mempunyai 3 anak. Sementara ayahnya sudahpensiun dan semakin tua dan tinggal sendirian. Ayahnya selalu menantikedatangan Hsiau-fei sejak hari wisuda tersebut menggunakan satu asa hanya untukmenyampaikan betapa kasihnya beliau kepada Hsiau-fei. Hsiau-fei adakalanya jugarindu pada ayahnya, tetapi setiap kali mengingat peristiwa hari wisudatersebut, diapun menjadi marah kembali serta merasa sakit hati atas hibah kitabdari ayahnya.

Sampai suatu hari, datanglah telegram berdasarkan tetangga ayahnya yangmemberitahukan bahwa ayahnya telah tewas dunia, dan sebelum meninggal diatelah meninggalkan surat wasiat kepada Hsiau-fei dimana seluruh hartanya akandiwariskan kepadanya. Akhirnya Hsiau-fei memutuskan buat pergi mengurus hartapeninggalan ayahnya.

Memasuki laman rumahnya, timbullah rasa penyesalan yg menyebabkannyasedih sekali memikirkan sikap ketidaksabarannya khususnya dalam ketika wisuda.hsiau-fei merasa sangat menyesal telah menolak ayahnya. Dengan langkah beratdia memasuki rumah serta satu per satu perabot diperhatikannya yangmengingatkannya akan semua kenangan indah tinggal beserta ayahnya. Dengan kunciwasiat yg diterimanya, dia membuka brankas besi ayahnya, dan menemukan kitabBuddha Vacana menggunakan tabrakan emas namanya, hadiah hari wisuda. Dia mulai membukahalaman kitab tersebut, serta menemukan tulisan tangan ayahnya di laman depan,"Dengan segala kejahatan yang telah engkau lakukan selama hidupmu, tetapikamu memahami menaruh yg terbaik pada anakmu, benar-benar para Buddha danBodhisattva akan terguncang dengan perbuatanmu." Tanpa disengaja,tiba-tiba berdasarkan sampul buku tadi terjatuh sebuah kunci kendaraan beroda empat BMW dankwitansi pembelian kendaraan beroda empat yg tanggalnya persis satu bulan sebelum hari wisudaHsiau-fei.

Hsiau-fei terpaku tanpa sanggup bersuara, banyak sekali perasaan menghinggapinya.dengan residu tenaga yg ada, Hsiau-fei segera berlari ke garasi serta menemukansebuah kendaraan beroda empat BMW yang sudah berlapiskan debu namun masih jelas bahwa mobiltersebut belum pernah disentuh sama sekali lantaran jok mobilnya masih terbungkusplastik. Di depan kemudi terpampang foto ayahnya yang tersenyum bangga.tiba-datang lemaslah seluruh tubuhnya, dan airmatanya tanpa terasa mengalir terustanpa dapat ditahannya,......... Suatu penyesalan yg mendalam atasketidaksabarannya sendiri........, suatu penyesalan yang tak mungkinberakhir........

4. Virya Paramita
ViryaParamita adalah perbuatanluhur tentang keuletan, ketabahan serta semangat. Terdapat 2 macam Virya, yaitu :
Sannaha-virya, yang bisa diartikan memakai perisai dalam arti mempersiapkan diri ataumemperkuat iman terhadap aneka macam godaan.

Prayoga-virya, yang bisa diartikan menggunakan ketekunan serta kesungguhan dalam pelaksanaanAjaran Sang Buddha .
5. Dhyana Paramita
DhyanaParamita adalah perbuatanluhur tentang samadhi. Terdapat 4 jenis Dhyanasebagaimana dinyatakan dalam ajaran Yogacara,Lankavatara Sutra, yaitu :
Balopacarika Dhyana, dhyana yangdilakukan sang Sravaka dan Pratyekabuddha dengan merenungkantentang ketidak-kekalan menurut sifat ke-saya-an.

Artapravicaya Dhyana, dyana yangdilaksanakan oleh para Bodhisattvayang telah mengerti hakekat Keberadaan menurut alam semesta.

Tathatalambana Dhyana; dhyana yangterdiri menurut pengkajian atas Keberadaan menurut Kebenaran serta merenungkannya.

Tathagata Dhyana; dhyana yangdilaksanakan oleh para Tathagata yangtelah mengetahui Pengetahuan yang Tertinggi serta selalu bersedia untuk mengabdikepada semua makhluk.
6. Prajna Paramita

PrajnaParamita adalah Paramita yangterpenting; yaitu perbuatan luhur mengenai Kebijaksanaan. Terdapat 2 maknadalam Prajna, yaitu :
(1) Prajna yangkekal.
(2) Prajna yangberfungsi sejalan menggunakan ke 5 Paramita lainnya.
Usaha pengembangan prajnaini terdapat 3 jalur yang mengarah pada suatu pendalaman (intuisi) dan pengetahuan, yaitu :
berdasarkanajaran orang lain atau kitab kudus tertulis ataupun mulut [sutamaya panna],
berdasarkanpemikiran yg mendalam [cintamaya panna],dan
berdasarkanmeditasi pengolahan serta realisasi [bhavanamayapanna]
Selain Enam Paramita tadi pada atas, terdapat jugaEmpat Paramita tambahan, yaitu :
1.upaya-Kausalya Paramita ;merupakan kemahiran dalam perbuatan atau adaptasi dari bisnis usaha untukperubahan guna
memberikan pertolongan secara luhur
2. PranidhanaParamita; aspirasi atau resolusi luhur
3. Bala Paramita;kekuatan atau kemampuan luhur
4.jnana Paramita; pengetahuan luhur
Sedangkan pada Buddhisme Theravada dikembangkan tindakanBodhisattva pada Sepuluh Kebajikan Luhur atau Sepuluh Parami, dengan urutan sebagai berikut :
1. Kemurahan hati [Dana]
2. Kesusilaan [Sila]
3. Penglepasan Keduniawian [Nekkhamma]
4. Kebijaksanaan [Panna]
5. Kegiatan [Viriya]
6. Kesabaran [Khanti]
7. Kejujuran [Sacca]
8. Keputusan [Adhitthana]
9. Cinta-Kasih [Metta]
10.keseimbangan [Upekkha]
SangBuddha bersabda :" Hendaklah iamenjaga ucapan dan mengendalikan pikiran menggunakan baik dan tidak melakukanperbuatan dursila melalui jasmani. Hendaklah ia memurnikan tiga saluran perbuatanini, memenangkan ` Jalan ' yang sudah dibabarkan sang Para Suci. "(Dhammapada, 281).


SILA DHARMA KEBAJIKAN MORAL


Pelaksanaan Sila pada Buddhismeadalah merupakan suatu kebajikan moral, etika atau rapikan-tertib dalam menjalanikehidupan dimana akan bisa menuntun seseorang itu bertingkah laris secara baikdan sahih bagi diri sendiri, orang lain termasuk semua alam semesta besertaisinya. Kebajikan moral dapat dianggap menjadi suatu dasar yang menciptakan semuahal-hal yg positif dalam kehidupan kita ketika ini.
"Kebajikan moral adalahsebagai dasar, sebagai pendahulu dan pembentuk dari seluruh yg baik serta indah.oleh karenanya , hendaklah orang menyempurnakan kebajikan moral (Sila)." (Theragatha, 612)
Pemahaman aneka macam kitab suci agama bila jua diwujudkan denganperbuatan atau konduite yg baik dalam kehidupan sehari-hari (Sila) baik secara badan (kaya), ucapan (vak) dan pikiran (citta), maka akan tercipta suatu dasar kebajikan moral yang paripurna berupa tingkahlaku yang terpuji dan bijaksana.
Sang Buddha bersabda, "Pada orang yg memiliki kebajikan moral yang paripurna,memiliki kebijaksanaan serta pikiran yg terarah, senantiasa melihat ke pada(diri/batin) dan selalu penuh perhatian murni; demikianlah beliau menyeberangibanjir akbar." (Sutta Nipata, 174).

Panca-Sila Buddhis

Pelaksanaan Sila tadi dapat berupa perbuatan-perbuatan yang pantangdilakukan dimana sebaiknya kita menunda diri [veramani] , yaitu :
Panca-Sila :

Tidak melakukan pembunuhan makhluk hayati [panatipata-veramani]
Tidak mencuri [adinnadanaveramani]
Tidak berjinah [kamesumicchacaraveramani]
Tidak berbohong [musavadaveramani]
Tidak minum minuman memabukkan[surameraya majjapamadatthanna veramani]
Sebagai umat Buddha, kita seharusnya melaksanakan secara konsistenPanca-Sila Buddhis tadi. Tidak melakukan pembuhuhan makhluk hayati haruslahkita latih mulai berdasarkan tidak membiasakan untuk membunuh makhluk terkecil sepertisemut serta nyamuk. Adakalanya memang kita jengkel sekali bila menemukanadanya nyamuk pada ruangan kamar kita. Masalahnya harus kita lihat secara kentara,bukan dengan membunuh nyamuk tadi, melainkan kenapa nyamuk tersebut masukke kamar kita. Kemungkinan akbar adanya kawat nyamuk yang nir terpasangsecara baik, ataupun pintu kamar yg tidak senantiasa ditutup. Itulah yangharus kita selesaikan, karena kalau tidak maka nyamuk tersebut akan terusberdatangan setiap hari. Dari melihat kebiasaan-kebiasaan kecil inilah, kitaakan sanggup melihat pada ruang lingkup yg lebih luas. Dapat kita bayangkankedamaian pada dunia ini, jika setiap orang selalu menghindari pembunuhan,sehingga tentunya perang yg seringkali melanda berbagai tempat bisa berubahmenjadi pesan-pesan kasih yg lebih berarti. Akibat tidak baik dari perbuatanmembunuh adalah umur pendek, kesehatan yang buruk, selalu berduka karenaberpisah menggunakan mereka yang dicintai, serta hayati selalu dalam bayang-bayangketakutan.
Perbuatan mencuri merupakan perbuatan yang paling hina lantaran mengambil hakmilik orang lain tanpa sepengetahuan ataupun seijin orang bersangkutan. Apabilaterdapat suatu barang yang kita ambil tanpa diberikan sang pemiliknya kepadakita, walaupun dari kita barang tersebut kemungkinan akbar nir dipakailagi, tetap hal ini dipercaya menjadi pencurian. Keinginan buat mencuri jugamerupakan suatu kehendak yg tidak baik, karena impian tadi akanmenyebabkan tindakan yang sesungguhnya. Akibat jelek berdasarkan perbuatan mencuriadalah kemiskinan, penderitaan yang berkepanjangan, kekecewaan, dan kehidupanyang selalu bergantung pada orang lain.
Sudah banyak kita dengar serta baca menurut banyak sekali media mengenai pelanggaranseksual yang sangat kental dengan dunia kejahatan. Pelanggaran seksual inisemakin sulit untuk dihindari apalagi ditunjang sang kebebasan media dalammengeksploitasikan berbagai cerita pemuasan, kejahatan hubungan seksualitasataupun mengeksploitasikan keindahan tubuh wanita. Pikiran yg tidakterkendali untuk menikmati kepuasan interaksi seksualitas menggunakan pasangan hidupsuami atau istri, dapat mengakibatkan interaksi intim di luar pasangan hidupnyamasing-masing. Dalam penjabarannya tentang sila pelanggaran seksual initermasuk hubungan seksual yang bukan dilakukan sang pasangan hayati yg telahmenikah, ataupun interaksi seksual yang menyimpang. Akibat pelanggaranseksualitas maka seseorang itu akan menjalani kehidupan dimana memiliki banyakmusuh, menerima pasangan hidup yang tidak diinginkan, serta lahir sebagailelaki atau perempuan yang bertingkah laku tidak menjadi lelaki ataupun sebagaiperempuan (banci).
Berbicara yang nir sahih yaitu: berbohong, memfitnah, menipu, berbicarakasar, serta bergunjing merupakan merupakan perbuatan yg sangat tidak terpuji.sekali kita berbicara tidak benar maka akan dicap sebagai suka berbohong, pemfitnahdan penipu untuk suatu jangka saat yg sulit dilupakan orang begitu saja. Demikianjuga kebiasan kita mencaci maki seorang dengan kata-kata yg kasar akanmenciptakan kebencian orang lain terhadap diri kita sendiri. Akibat daripembicaraan yg tidak sahih tadi akan menyebabkan kita tak jarang dicaci maki,difitnah, tidak dianggap, verbal yg bau, pecahnya persahatan tanpa ada sebabyang memadai, dibenci, memiliki bunyi yang parau, stigma alat tubuh, danpembicaraan yang tidak masuk diakal.
Kebanyakan kepercayaan pada global ini selalu mengajarkan buat menghindari darimeminum minuman memabukkan atau minuman keras mengandung alkohol, karenaminuman keras demikian akan mengakibatkan seorang kehilangan kesadarannyadimana bisa menyebabkannya berbuat kriminal sebagaimana telah seringkali dilansirdi aneka macam kabar harian surat informasi. Akibat menurut ketagihan akan minuman kerasdimana sering kehilangan kesadaran dirinya, maka akan menyebabkan seseorang ituterlahir pada alam yg menyedihkan ataupun jika terlahir pada alam manusia akanmemiliki ingatan atau kesadaran jiwa yg lemah.
Selain itu dalamBuddhisme Mahayana juga menjabarkan lebih lanjut pada Sad Paramita yaitu SilaParamita dengan hal-hal yang pantang dilakukan sebagai 10 perbuatan tidak baik(kusala hukuman alam) yg diistilahkan virati (pantangan) sebagaimana tercatat dalamDasabhumika Sutra, Satasaharrika Prajnaparamita dan Maha-Vyutpatti yaitu :
Perbuatan yang pantang buat dilakukan olehTubuh/Badan[kaya]
Yaitu suatuperbuatan yang pantang dilakukan sang anggota tubuh (badan) kita. Terdapat 3(tiga) pantangan yg wajib diperhatikan yaitu pantangan membunuh, pantanganmencuri serta pantangan berjinah.
1. Pantangan membunuh [Pranatipatad-virati]
Pantangan membunuhtersebut bisa dijabarkan dengan tidak membunuh ataupun menyiksa tubuh ataubadan yang mengandung kehidupan [pranin], yg akbar atau yg mini , yangberdosa atau nir berdosa, selama makhluk itu masih hayati [pranin]. Sila inimengajarkan supaya kita selalu mempunyai sifat Cinta Kasih serta Kasih Sayangterhadap seluruh makhluk hidup.
2. Pantangan mencuri [Adattadanad-virati]
Pantangan mencuridapat diartikan bahwa kita tidak boleh mengambil atau memiliki sesuatu apakahberharga ataupun tidak berharga apabila tidak diijinkan oleh pemiliknya.Pelaksanaan Sila ini akan mengakibatkan kita selalu merasa puas terhadap apayang telah kita miliki.
3. Pantangan melakukan perbuatan berjinah[Kamamithayacara-virati]
Pantanganmelakukan perbuatan berjinah bisa diartikan nir melakukan persetubuhandengan pasangan yang bukan adalah suami atau istri sendiri. Sila inimengajarkan supaya kita nir terjerumus dalam hawa nafsu birahi yg rendah.

Perbuatan yg pantang buat dilakukan olehucapan [Vak]
Yaitu suatupantangan perbuatan yang dilakukan melalui ucapan . Terdapat 4 (empat)perbuatan yg pantang dilakukan yaitu pantangan berdusta, pantangan menyebarkanisu yang nir benar, pantangan mengucapkan istilah-istilah kotor, serta pantanganmelakukan pembicaraan yg sia-sia.
4. Pantangan berdusta [Mrsavadad-virati]
Pantangan berdustaberarti kita harus berbicara secara amanah dimana dengan kekuatan kejujurantersebut akan dapat dimanfaatkan buat menghadapi segala rintangan. Sila inimengajarkan supaya kita senantiasa berterus terperinci serta bersikap konsekwenterhadap segala sesuatu yang sudah diucapkan .
5. Pantangan mengembangkan isu yang tidak benar [Paisunyad-virati]
Hal ini berartikita tidak boleh menyebarkan berita-berita yang tidak benar (palsu) dengantujuan merugikan orang lain, menimbulkan pertentangan dan perpecahankelompok/masyarakat. Pelaksanaan Sila ini akan menyebabkan kita senatiasamemiliki sifat toleransi dan kesabaran yang tinggi serta hidup dengan penuhkedamaian.
6. Pantangan mengucapkan istilah-istilah kotor[Parusyad-virati]
Larangan ini dapatdiartikan supaya kita tidak mencaci-maki dengan kata-istilah kasar, kotor, tajam,penuh penghinaan ataupun yg dapat menyinggung perasaan seseorang. Sila inimengajarkan supaya kita dapat bersikap sopan santun, sabar dan penuh kewibawaanserta bijaksana.
7. Pantangan melakukan pembicaraan sia-sia[Sambhinnapralapad-virati]
Artinya segalapembicaraan yang kita lakukan haruslah dipikirkan terlebih dahulu serta tidakmelakukan suatu pembicaraan yg nir bermanfaat. Sila ini mengajarkan agar kitadapat bersikap dewasa serta penuh pengertian.

Perbuatan yang pantang buat dilakukan olehpikiran [Citta]
Yaitu suatu pikiran-pikiranyang buruk dimana tidak kelihatan oleh orang lain, hanya diri kita sendiriyang bisa mengetahuinya. Terdapat tiga (tiga) perbuatan yang pantang dilakukanoleh pikiran yaitu pantang memikirkan nafsu serakah, pantang berniat jahat danpantang berpandangan sesat.
8. Pantangan memikirkan nafsu serakah [Abhidhyaya-virati]
Pantangan inidapat diartikan bahwa kita janganlah memikirkan sesuatu untuk memenuhikeinginan dalam memiliki sesuatu yang tidak baik atau sesuatu yang bukanmerupakan milik/hak kita. Pelaksanaan Sila ini akan mengajarkan kita menghadapirealita hidup ini dengan penuh keyakinan dan kebijaksanaan.
9. Pantangan berniat jahat [Vyapadad-virati]
Pantang berniatjahat bisa diartikan bahwa kita janganlah mempunyai pikiran untuk berbuatjahat sehingga tidak terperangkap dalam niat jahat tersebut yang dapatmendorong kita buat melakukan perbuatan jahat tanpa kita sadari. Sila inimengajarkan agar kita selalu mensucikan pikiran kita menurut segala niat jahatsehingga kita dapat bertindak secara bijaksana.
10. Pantangan berpandangan sesat [Mithyadrster-virati]
Hal ini dapatdiartikan bahwa kita janganlah mempunyai pandangan yang keliru terhadap segalasesuatu. Pelaksanaan Sila ini akan membuat kita tidak terperangkap dalamkesesatan pikiran yang dapat mengakibatkan perbuatan-perbuatan yang tidak baikoleh tubuh dan ucapan .
Selain perbuatan-perbuatan yg seharusnya nir dilakukan atau dimana kitaharus menunda diri dari melakukan perbuatan-perbuatan tadi, maka terdapatjuga beberapa sifat dimana seharusnya kita pancarkan buat kebahagiaan semuamakhluk lantaran akan memperkokoh pelaksanaan Sila-sila tadi di atas, antaralain :
Panca-Dharma atau dikenal juga menjadi Panca Kalyana-Dharma, terdiri menurut:
Sifat Cinta Kasih serta Kasih Sayang [Metta Karuna/Maitri Karuna].
Pencaharian Benar [Samma-Ajiva/SamyakAjiva]. Dalam melakukan pencaharian yang benar ini, haruslah kita ingatbahwa masih ada lima macam perdagangan yang tidak boleh [micchavanija/mithyavanijya], yaitu (a) memperdagangkan senjata [sattha-vanijja/sastra-vanijya]; (b)memperdagangkan makhluk hidup (menjadi germo ataupun memperjual-belikan budak)[satta-vanijja/sattva-vanijya]; (c)memperdagangkan daging [mamsa-vanijja/mamsa-vanijya];(d) memperdagangkan minuman yang memabukkan [majja-vanijja/madya-vanijya]; serta (e) memperdagangkan racun [visa-vanijja/visa vanijya].
Menunjukkan sifat yg tidak mencerminkan nafsu inderarendah [Kamasamvara/Kamasamvara].
Menjunjung tinggi kebenaran baik dalam perbuatan, ucapanataupun pikiran [Sacca/Satya].
Memiliki taraf pencerahan yang sahih [Sati-Sampajanna/Smrti-Samprajnya].
Selain itu, terdapat pula enam sifat baik [Ajjhasaya/Adhiasaya] yang semestinya dikembangkan buat mendukungpelaksanaan Sila, yaitu:
Sifat tidak tamak atau sifat bahagia berdana [Alobha]
Sifat tidak membenci atau senang mendoakan kebahagiaansemua makhluk [Adosa]
Sifat nir ndeso atau bahagia belajar Dharma dimana dapatmembedakan mana yang baik dan mana yang jelek [Amoha]
Sifat nir melekat pada nafsu seksualitas atau senangdalam ketentraman [Naiskramya/Nekkhamma]
Sifat suka akan ketenangan atau bahagia dalam ketentraman[Praviveka/Paviveka]
Sifat yg tertarik dalam Nirvana atau senang berusahaterbebas menurut kelahiran di 31 Alam Kehidupan [Nihsarana/Nissarana].
Bukanlah kelahiran yang berakibat kita itu kudus atau hina, melainkanperbuatanlah yg akan menilai kita itu sebagai kudus atau hina. Ajaran SangBuddha tidak mempermasalahkan kehidupan sebelumnya, tetapi lebih mementingkankehidupan saat ini sebagai cerminan kehidupan sebelumnya serta derap langkah awalkehidupan yang akan tiba. Sehingga dalam kehidupan saat ini, kita haruslahsenantiasa berjuang demi kesucian karena kesalahan seujung rambutpun akankelihatan sebesar mendung hitam.

Sang Buddha bersabda, "Seseorang tidaklah hina karena kelahiran, nir jugakelahiran mengakibatkan seseorang suci. Hanya perbuatan (Sila) yang membuatseseorang menjadi hina, hanya perbuatan yang membuat seorang menjadi kudus." (Sutta Pitaka, 136).
"Bagi orang yg tanpakejahatan, selalu berjuang demi kesucian, kesalahan seujung rambutpun tampaksebesar mendung hitam."(Theragatha, 1001)