SILA DHARMA KEBAJIKAN MORAL
Pelaksanaan Sila pada Buddhismeadalah merupakan suatu kebajikan moral, etika atau rapikan-tertib dalam menjalanikehidupan dimana akan bisa menuntun seseorang itu bertingkah laris secara baikdan sahih bagi diri sendiri, orang lain termasuk semua alam semesta besertaisinya. Kebajikan moral dapat dianggap menjadi suatu dasar yang menciptakan semuahal-hal yg positif dalam kehidupan kita ketika ini.
"Kebajikan moral adalahsebagai dasar, sebagai pendahulu dan pembentuk dari seluruh yg baik serta indah.oleh karenanya , hendaklah orang menyempurnakan kebajikan moral (Sila)." (Theragatha, 612)
Pemahaman aneka macam kitab suci agama bila jua diwujudkan denganperbuatan atau konduite yg baik dalam kehidupan sehari-hari (Sila) baik secara badan (kaya), ucapan (vak) dan pikiran (citta), maka akan tercipta suatu dasar kebajikan moral yang paripurna berupa tingkahlaku yang terpuji dan bijaksana.
Sang Buddha bersabda, "Pada orang yg memiliki kebajikan moral yang paripurna,memiliki kebijaksanaan serta pikiran yg terarah, senantiasa melihat ke pada(diri/batin) dan selalu penuh perhatian murni; demikianlah beliau menyeberangibanjir akbar." (Sutta Nipata, 174).
Panca-Sila Buddhis
Pelaksanaan Sila tadi dapat berupa perbuatan-perbuatan yang pantangdilakukan dimana sebaiknya kita menunda diri [veramani] , yaitu :
Panca-Sila :
Tidak melakukan pembunuhan makhluk hayati [panatipata-veramani]
Tidak mencuri [adinnadanaveramani]
Tidak berjinah [kamesumicchacaraveramani]
Tidak berbohong [musavadaveramani]
Tidak minum minuman memabukkan[surameraya majjapamadatthanna veramani]
Sebagai umat Buddha, kita seharusnya melaksanakan secara konsistenPanca-Sila Buddhis tadi. Tidak melakukan pembuhuhan makhluk hayati haruslahkita latih mulai berdasarkan tidak membiasakan untuk membunuh makhluk terkecil sepertisemut serta nyamuk. Adakalanya memang kita jengkel sekali bila menemukanadanya nyamuk pada ruangan kamar kita. Masalahnya harus kita lihat secara kentara,bukan dengan membunuh nyamuk tadi, melainkan kenapa nyamuk tersebut masukke kamar kita. Kemungkinan akbar adanya kawat nyamuk yang nir terpasangsecara baik, ataupun pintu kamar yg tidak senantiasa ditutup. Itulah yangharus kita selesaikan, karena kalau tidak maka nyamuk tersebut akan terusberdatangan setiap hari. Dari melihat kebiasaan-kebiasaan kecil inilah, kitaakan sanggup melihat pada ruang lingkup yg lebih luas. Dapat kita bayangkankedamaian pada dunia ini, jika setiap orang selalu menghindari pembunuhan,sehingga tentunya perang yg seringkali melanda berbagai tempat bisa berubahmenjadi pesan-pesan kasih yg lebih berarti. Akibat tidak baik dari perbuatanmembunuh adalah umur pendek, kesehatan yang buruk, selalu berduka karenaberpisah menggunakan mereka yang dicintai, serta hayati selalu dalam bayang-bayangketakutan.
Perbuatan mencuri merupakan perbuatan yang paling hina lantaran mengambil hakmilik orang lain tanpa sepengetahuan ataupun seijin orang bersangkutan. Apabilaterdapat suatu barang yang kita ambil tanpa diberikan sang pemiliknya kepadakita, walaupun dari kita barang tersebut kemungkinan akbar nir dipakailagi, tetap hal ini dipercaya menjadi pencurian. Keinginan buat mencuri jugamerupakan suatu kehendak yg tidak baik, karena impian tadi akanmenyebabkan tindakan yang sesungguhnya. Akibat jelek berdasarkan perbuatan mencuriadalah kemiskinan, penderitaan yang berkepanjangan, kekecewaan, dan kehidupanyang selalu bergantung pada orang lain.
Sudah banyak kita dengar serta baca menurut banyak sekali media mengenai pelanggaranseksual yang sangat kental dengan dunia kejahatan. Pelanggaran seksual inisemakin sulit untuk dihindari apalagi ditunjang sang kebebasan media dalammengeksploitasikan berbagai cerita pemuasan, kejahatan hubungan seksualitasataupun mengeksploitasikan keindahan tubuh wanita. Pikiran yg tidakterkendali untuk menikmati kepuasan interaksi seksualitas menggunakan pasangan hidupsuami atau istri, dapat mengakibatkan interaksi intim di luar pasangan hidupnyamasing-masing. Dalam penjabarannya tentang sila pelanggaran seksual initermasuk hubungan seksual yang bukan dilakukan sang pasangan hayati yg telahmenikah, ataupun interaksi seksual yang menyimpang. Akibat pelanggaranseksualitas maka seseorang itu akan menjalani kehidupan dimana memiliki banyakmusuh, menerima pasangan hidup yang tidak diinginkan, serta lahir sebagailelaki atau perempuan yang bertingkah laku tidak menjadi lelaki ataupun sebagaiperempuan (banci).
Berbicara yang nir sahih yaitu: berbohong, memfitnah, menipu, berbicarakasar, serta bergunjing merupakan merupakan perbuatan yg sangat tidak terpuji.sekali kita berbicara tidak benar maka akan dicap sebagai suka berbohong, pemfitnahdan penipu untuk suatu jangka saat yg sulit dilupakan orang begitu saja. Demikianjuga kebiasan kita mencaci maki seorang dengan kata-kata yg kasar akanmenciptakan kebencian orang lain terhadap diri kita sendiri. Akibat daripembicaraan yg tidak sahih tadi akan menyebabkan kita tak jarang dicaci maki,difitnah, tidak dianggap, verbal yg bau, pecahnya persahatan tanpa ada sebabyang memadai, dibenci, memiliki bunyi yang parau, stigma alat tubuh, danpembicaraan yang tidak masuk diakal.
Kebanyakan kepercayaan pada global ini selalu mengajarkan buat menghindari darimeminum minuman memabukkan atau minuman keras mengandung alkohol, karenaminuman keras demikian akan mengakibatkan seorang kehilangan kesadarannyadimana bisa menyebabkannya berbuat kriminal sebagaimana telah seringkali dilansirdi aneka macam kabar harian surat informasi. Akibat menurut ketagihan akan minuman kerasdimana sering kehilangan kesadaran dirinya, maka akan menyebabkan seseorang ituterlahir pada alam yg menyedihkan ataupun jika terlahir pada alam manusia akanmemiliki ingatan atau kesadaran jiwa yg lemah.
Selain itu dalamBuddhisme Mahayana juga menjabarkan lebih lanjut pada Sad Paramita yaitu SilaParamita dengan hal-hal yang pantang dilakukan sebagai 10 perbuatan tidak baik(kusala hukuman alam) yg diistilahkan virati (pantangan) sebagaimana tercatat dalamDasabhumika Sutra, Satasaharrika Prajnaparamita dan Maha-Vyutpatti yaitu :
Perbuatan yang pantang buat dilakukan olehTubuh/Badan[kaya]
Yaitu suatuperbuatan yang pantang dilakukan sang anggota tubuh (badan) kita. Terdapat 3(tiga) pantangan yg wajib diperhatikan yaitu pantangan membunuh, pantanganmencuri serta pantangan berjinah.
1. Pantangan membunuh [Pranatipatad-virati]
Pantangan membunuhtersebut bisa dijabarkan dengan tidak membunuh ataupun menyiksa tubuh ataubadan yang mengandung kehidupan [pranin], yg akbar atau yg mini , yangberdosa atau nir berdosa, selama makhluk itu masih hayati [pranin]. Sila inimengajarkan supaya kita selalu mempunyai sifat Cinta Kasih serta Kasih Sayangterhadap seluruh makhluk hidup.
2. Pantangan mencuri [Adattadanad-virati]
Pantangan mencuridapat diartikan bahwa kita tidak boleh mengambil atau memiliki sesuatu apakahberharga ataupun tidak berharga apabila tidak diijinkan oleh pemiliknya.Pelaksanaan Sila ini akan mengakibatkan kita selalu merasa puas terhadap apayang telah kita miliki.
3. Pantangan melakukan perbuatan berjinah[Kamamithayacara-virati]
Pantanganmelakukan perbuatan berjinah bisa diartikan nir melakukan persetubuhandengan pasangan yang bukan adalah suami atau istri sendiri. Sila inimengajarkan supaya kita nir terjerumus dalam hawa nafsu birahi yg rendah.
Perbuatan yg pantang buat dilakukan olehucapan [Vak]
Yaitu suatupantangan perbuatan yang dilakukan melalui ucapan . Terdapat 4 (empat)perbuatan yg pantang dilakukan yaitu pantangan berdusta, pantangan menyebarkanisu yang nir benar, pantangan mengucapkan istilah-istilah kotor, serta pantanganmelakukan pembicaraan yg sia-sia.
4. Pantangan berdusta [Mrsavadad-virati]
Pantangan berdustaberarti kita harus berbicara secara amanah dimana dengan kekuatan kejujurantersebut akan dapat dimanfaatkan buat menghadapi segala rintangan. Sila inimengajarkan supaya kita senantiasa berterus terperinci serta bersikap konsekwenterhadap segala sesuatu yang sudah diucapkan .
5. Pantangan mengembangkan isu yang tidak benar [Paisunyad-virati]
Hal ini berartikita tidak boleh menyebarkan berita-berita yang tidak benar (palsu) dengantujuan merugikan orang lain, menimbulkan pertentangan dan perpecahankelompok/masyarakat. Pelaksanaan Sila ini akan menyebabkan kita senatiasamemiliki sifat toleransi dan kesabaran yang tinggi serta hidup dengan penuhkedamaian.
6. Pantangan mengucapkan istilah-istilah kotor[Parusyad-virati]
Larangan ini dapatdiartikan supaya kita tidak mencaci-maki dengan kata-istilah kasar, kotor, tajam,penuh penghinaan ataupun yg dapat menyinggung perasaan seseorang. Sila inimengajarkan supaya kita dapat bersikap sopan santun, sabar dan penuh kewibawaanserta bijaksana.
7. Pantangan melakukan pembicaraan sia-sia[Sambhinnapralapad-virati]
Artinya segalapembicaraan yang kita lakukan haruslah dipikirkan terlebih dahulu serta tidakmelakukan suatu pembicaraan yg nir bermanfaat. Sila ini mengajarkan agar kitadapat bersikap dewasa serta penuh pengertian.
Perbuatan yang pantang buat dilakukan olehpikiran [Citta]
Yaitu suatu pikiran-pikiranyang buruk dimana tidak kelihatan oleh orang lain, hanya diri kita sendiriyang bisa mengetahuinya. Terdapat tiga (tiga) perbuatan yang pantang dilakukanoleh pikiran yaitu pantang memikirkan nafsu serakah, pantang berniat jahat danpantang berpandangan sesat.
8. Pantangan memikirkan nafsu serakah [Abhidhyaya-virati]
Pantangan inidapat diartikan bahwa kita janganlah memikirkan sesuatu untuk memenuhikeinginan dalam memiliki sesuatu yang tidak baik atau sesuatu yang bukanmerupakan milik/hak kita. Pelaksanaan Sila ini akan mengajarkan kita menghadapirealita hidup ini dengan penuh keyakinan dan kebijaksanaan.
9. Pantangan berniat jahat [Vyapadad-virati]
Pantang berniatjahat bisa diartikan bahwa kita janganlah mempunyai pikiran untuk berbuatjahat sehingga tidak terperangkap dalam niat jahat tersebut yang dapatmendorong kita buat melakukan perbuatan jahat tanpa kita sadari. Sila inimengajarkan agar kita selalu mensucikan pikiran kita menurut segala niat jahatsehingga kita dapat bertindak secara bijaksana.
10. Pantangan berpandangan sesat [Mithyadrster-virati]
Hal ini dapatdiartikan bahwa kita janganlah mempunyai pandangan yang keliru terhadap segalasesuatu. Pelaksanaan Sila ini akan membuat kita tidak terperangkap dalamkesesatan pikiran yang dapat mengakibatkan perbuatan-perbuatan yang tidak baikoleh tubuh dan ucapan .
Selain perbuatan-perbuatan yg seharusnya nir dilakukan atau dimana kitaharus menunda diri dari melakukan perbuatan-perbuatan tadi, maka terdapatjuga beberapa sifat dimana seharusnya kita pancarkan buat kebahagiaan semuamakhluk lantaran akan memperkokoh pelaksanaan Sila-sila tadi di atas, antaralain :
Panca-Dharma atau dikenal juga menjadi Panca Kalyana-Dharma, terdiri menurut:
Sifat Cinta Kasih serta Kasih Sayang [Metta Karuna/Maitri Karuna].
Pencaharian Benar [Samma-Ajiva/SamyakAjiva]. Dalam melakukan pencaharian yang benar ini, haruslah kita ingatbahwa masih ada lima macam perdagangan yang tidak boleh [micchavanija/mithyavanijya], yaitu (a) memperdagangkan senjata [sattha-vanijja/sastra-vanijya]; (b)memperdagangkan makhluk hidup (menjadi germo ataupun memperjual-belikan budak)[satta-vanijja/sattva-vanijya]; (c)memperdagangkan daging [mamsa-vanijja/mamsa-vanijya];(d) memperdagangkan minuman yang memabukkan [majja-vanijja/madya-vanijya]; serta (e) memperdagangkan racun [visa-vanijja/visa vanijya].
Menunjukkan sifat yg tidak mencerminkan nafsu inderarendah [Kamasamvara/Kamasamvara].
Menjunjung tinggi kebenaran baik dalam perbuatan, ucapanataupun pikiran [Sacca/Satya].
Memiliki taraf pencerahan yang sahih [Sati-Sampajanna/Smrti-Samprajnya].
Selain itu, terdapat pula enam sifat baik [Ajjhasaya/Adhiasaya] yang semestinya dikembangkan buat mendukungpelaksanaan Sila, yaitu:
Sifat tidak tamak atau sifat bahagia berdana [Alobha]
Sifat tidak membenci atau senang mendoakan kebahagiaansemua makhluk [Adosa]
Sifat nir ndeso atau bahagia belajar Dharma dimana dapatmembedakan mana yang baik dan mana yang jelek [Amoha]
Sifat nir melekat pada nafsu seksualitas atau senangdalam ketentraman [Naiskramya/Nekkhamma]
Sifat suka akan ketenangan atau bahagia dalam ketentraman[Praviveka/Paviveka]
Sifat yg tertarik dalam Nirvana atau senang berusahaterbebas menurut kelahiran di 31 Alam Kehidupan [Nihsarana/Nissarana].
Bukanlah kelahiran yang berakibat kita itu kudus atau hina, melainkanperbuatanlah yg akan menilai kita itu sebagai kudus atau hina. Ajaran SangBuddha tidak mempermasalahkan kehidupan sebelumnya, tetapi lebih mementingkankehidupan saat ini sebagai cerminan kehidupan sebelumnya serta derap langkah awalkehidupan yang akan tiba. Sehingga dalam kehidupan saat ini, kita haruslahsenantiasa berjuang demi kesucian karena kesalahan seujung rambutpun akankelihatan sebesar mendung hitam.
Sang Buddha bersabda, "Seseorang tidaklah hina karena kelahiran, nir jugakelahiran mengakibatkan seseorang suci. Hanya perbuatan (Sila) yang membuatseseorang menjadi hina, hanya perbuatan yang membuat seorang menjadi kudus." (Sutta Pitaka, 136).
"Bagi orang yg tanpakejahatan, selalu berjuang demi kesucian, kesalahan seujung rambutpun tampaksebesar mendung hitam."(Theragatha, 1001)
Comments
Post a Comment