KELAHIRAN KEMBALI TUMIMBAL LAHIR

Suatu pertanyaan yang tak jarang kita lontarkan adalah, "Apa yang terjadi selesainya kematian ?".Menurut pemikiran Buddhis, kelahiran balik (tumimbal-lahir) akan terjadi padaakhir kehidupan ketika ini. Buddhis mengakui kelahiran balik menjadi suatufakta. Banyak sekali bukti yang memberitahuakn bahwa seseorang yang telahmengalami hidup berkali-kali pada masa lalu dan akan terus hidup pada masa yangakan tiba.
Kasus Kelahiran Kembali
Kelahiran kembali (tumimbal-lahir) merupakan suatu kenyataan dalampengertian Buddhisme walaupun kebanyakan orang mungkin tidak menyadari haltersebut. Keberadaan mengenai adanya kehidupan masa sebelumnya dapatdikonfirmasikan pada orang yg sudah melatih pikirannya melalui meditasi.seorang ahli meditasi yang sudah memiliki kekuatan konsentrasi akan sanggup untukmengingat balik kehidupan sebelumnya dengan mendetail. Sang Buddha danmurid-muridNya di aneka macam negara dan dalam banyak sekali kesempatan mampumembuktikan keberadaan mengenai adanya kehidupan masa sebelumnya. Sang Buddhapada malam pencapaian PencerahanNya, memperoleh kemampuan melihat beberapakehidupan Beliau sebelumnya. Beliau juga melihat makhluk hidup mangkat dalam suatutahapan eksistensi serta makhluk hayati lahir pada tahapan eksistensi lainnya,sesuai dengan karma yang dilakukannya. Sehingga hal ini adalah pengalamanpribadi Beliau yg diajarkan kepada para muridNya, yaitu kebenaran tentangkelahiran pulang.
Sang Buddha bersabda, "Aku mengingat berjuta kali kelahiranKu dari kehidupan yanglampau sebagai berikut: mula-mula 1 kehidupan, lalu 2 kehidupan, kemudian3, 4, lima, 10, 20 sampai 50 kehidupan, kemudian seratus, seribu, seratus ribudstnya" (Majjhima Nikaya, Mahasaccaka Sutta No. 36, I.248)
Beberapa tahun yang lalu, telah terdapat bukti yang dikumpulkan dandidokumentasikan dimana mengkonfirmasikan bahwa kelahiran kembali itu adalahbenar adanya. Terdapat beberapa perkara bahwa seseorang mampu mengingat kembalipengalamannya yang diperoleh dari kehidupan sebelumnya. Perincian detailmengenai loka tinggal, orang-orang yg disebutkan hayati dalam masa sebelumnyadapat dikonfirmasikan selesainya dilakukan suatu penyelidikan.
Contoh yang sangat populer merupakan kasusnya Bridey Murphy, dimana Ny.ruthSimmons dari Amerika Serikat teringat akan kehidupan masa sebelumnya di Ireland100 tahun kemudian. Ny. Ruth Simmons menyampaikan bahwa dia pernah hayati sebagaiBridey Murphy dalam tahun 1789 serta bisa memberikan perincian sepenuhnyamengenai kehidupan Bridey Murphy. Perincian yg diberikan tadi sempatdiperiksa serta ternyata memang sahih adanya. Walaupun pada kehidupan ketika iniNy. Ruth Simmons tidak pernah keluar menurut Amerika Serikat.
Suatu model lainnya pada Inggris, seorang perempuan bernama Ny. Naomi Henryteringat kembali akan dua kehidupan sebelumnya. Pada kehidupan satunya, diateringat hidup menjadi perempuan Irlandia pada suatu desa bernama Greehalg, padaabad ke-17. Penelitian masalah tersebut sempat dilakukan dan ditemukan bahwa desadengan nama tersebut memang ada sebelumnya. Pada kehidupan berikutnya, dialahir menjadi seseorang wanita Inggris yang bertugas menjadi perawat beberapaanak pada kota Inggris yang bernama Downham dalam tahun 1902. Penelitian yangdilakukan terhadap catatan resmi yang terdapat di kota Downham menerangkan bahwawanita tersebut memang pernah terdapat.

Profesor Ian Stevenson dari University of Virginia, U.S.A. Sudah melakukanriset serta mempublikasikan hasil penemuannya terhadap dua puluh masalah kelahirankembali. Kasus-perkara tersebut yg telah diverifikasi dan didokumentasikansecara baik tersebut, ditemukan pada berbagai negara termasuk Perancis, Itali,India, Sri Lanka dan Birma. 

HUKUM SEBAB AKIBAT YANG SALING BERGANTUNGAN DAN KELAHIRAN KEMBALI



Segala sesuatu asal dari sebab serta syarat. Suatu kecambah, contohnya,berasal menurut biji atau benih serta pertumbuhannya tergantung pada tanah,kelembaban, suhu serta mentari . Jika terdapat suatu kondisi yg kurang, makakecambah tadi tidak akan dapat tumbuh. Nyala lampu minyak tergantung darisumbu serta minyak, sehingga apabila sumbunya telah terbakar semua atau minyaknyatelah habis, maka nyala lampu tersebut akan padam. Demikian juga dengankehidupan ini dari dari sebab serta kondisi, bukan karena suatu kesempatansaja.
Sebab - Akibat yang SalingBergantungan dan Kelahiran Kembali.
Sebagaimana nyala lampu minyak yang tergantung dalam sumbu serta minyak untukkeberadaannya, demikian pula dengan kelahiran kembali (tumimbal lahir) danpenderitaan terjadi tergantung dalam kesesatan pikiran serta karma.
Pikiran adalah sesat adanya sejauh masih belum bebas berdasarkan ketidak-pedulianatau ketidak-tahuan, cita-cita, kemelekatan. Kebodohan batin merupakankegagalan melihat sesuatu sebagaimana adanya. Selain ketidak-tahuan, kitaselalu berkeinginan buat menerima hal-hal yang menyenangkan, sehinggamenimbulkan kemelekatan. Kita gagal buat tahu bahwa hal-hal yangmenyenangkan seperti kekayaan, persahabatan, usia muda serta bahkan kehidupan adalahtidak abadi adanya. Semua ini misalnya memenggam pasir pada tangan, dimana akanlolos semua melalui jari tangan.
Pikiran sesat akan menyebabkan perbuatan tercela pada usaha mendapatkanapa yg diinginkan, dimana akhirnya akan sebagai terbiasa. Jika seseorangsudah mendapatkan apa yang dia mau secara tercela, maka dia selalu berusahamelakukannya lagi dalam kesempatan lain. Akhirnya ketidak-jujuran sebagai suatukebiasaan. Bagaimanapun terdapat juga orang yg mendapatkan sesuatu menggunakan bekerjakeras, sebagai akibatnya mendorong orang tersebut buat bekerja keras pada setiappekerjaan, dimana akhirnya kerja keras menjadi suatu kebiasaan.
Dengan istilah lain, kebiasaan yg ada ikut membentuk dan adalah bagiandari suatu kepribadian. Jika kita menghadapi suatu situasi baru, kita akanmemberikan reaksi sinkron menggunakan cara norma kita. Sesudah meninggal, makapikiran sesat menggunakan kebiasaan tindakan tadi menjadi sebab seseorangdilahirkan pulang misalnya biji atau benih yg disemai menggunakan tanah,kelembaban, suhu, dan matahari akan menumbuhkan kecambah. Sejauh pikiran orangbelum bebas menurut ketidak-tahuan, asa dan kemelekatan, maka dia akanmelakukan tindakan sesuai dengan kebiasaannya, sebagai akibatnya orang tadi akanmengalami kelahiran pulang.
Kelahiran balik adalah menderita, lantaran syarat ketidak-tahuan,impian dan kemelekatan yg nir pernah terpuaskan. Bahkan hal-hal yangmenyenangkan dimana diinginkan dan dimiliki orang adalah tidak abadi adanya.sebagai akibatnya, orang akan menderita lantaran kehilangan, usia tua, kematian,sedih dan sedih.
Untuk mengakhiri kelahiran balik serta penderitaan, kita perlu mensucikanpikiran berdasarkan ketidak-tahuan, hasrat dan kemelekatan. Jika kita telahdapat membebaskan pikiran kita dari kesesatan, maka hukuman alam tidak akanberlangsung. Sehingga kelahiran pulang serta penderitaan akan hancur danterbebas menurut bulat hayati dan meninggal.
bacaan segar: Sebab dampak nidanas
Sang Buddha bersabda : " Dengan melalui poly kelahiran, aku telah mengembaradalam samsara (siklus kehidupan). Terus mencari, tetapi tidak kutemukan pembuatrumah ini. Sungguh menyakitkan kelahiran yg berulang-ulang ini. O,penghasil rumah, kamu sudah kulihat, kamu tidak dapat membentuk rumah lagi.seluruh atapmu telah runtuh dan tiangmu berandarmu sudah patah. Sekarangbatinku telah mencapai Keadaan Tak Berkondisi (Nibbana). Pencapaian inimerupakan akhir daripada nafsu keinginan."(Dhammapada , 153 - 154).

KELAHIRAN KEMBALI PADA ENAM ALAM KEHIDUPAN

Buddhisme mengajarkan bahwa kelahiran, kematian serta kelahiran kembaliadalah merupakan suatu proses perubahan yang berkelanjutan. Hal tadi samadengan proses berkelanjutan menurut pertumbuhan, kerusakan serta penggantian seldalam tubuh seorang. Menurut ahli kedokteran, setiap tujuh tahun semua sel didalam tubuh seseorang akan diganti menggunakan yg baru.
Proses Kematian

Pada ketika kematian, dimana hidupnya telah tiada dan tubuhnya sudah tidakbernyawa, maka pikirannya akan terpisah menurut tubuh. Kematian adalah suatukejadian yang nir dapat dihindari sang seluruh makhluk hayati, dan nir adatempat persembunyian buat menghindarinya.
Sang Buddha bersabda : " Tidak di langit, pada tengah lautan, di celah-celahgunung atau di manapun jua dapat ditemukan suatu loka bagi seorang untukmenyembunyikan diri menurut kematian. " (Dhammapada, 128).


Pada ketika kematian maka impian buat hayati yg adalah sumberketidaktahuan [avidya/avijja] menyebabkannyauntuk mencari eksistensi yg baru dan hukuman alam yang dilakukannya dalam kehidupansebelumnya itu akan menentukan tempat kelahiran kembali baginya.
Bagian tubuh insan dalam pengertian Buddhisme dapat dibagi atas empatunsur yaitu: padat [pathavi], cair[apo], panas [tejo], gerak [vayo] .ke-empat unsur tadi diikuti sang rona [vanna],bau [gandha], rasa [rasa], pokok yg primer [oja] energi hayati [jivitindria] serta tubuh [kaya].kematian menurut pengertian Buddhisme merupakan berhentinya kehidupan batin danjasmani [jivitindriya] menurut setiapkeberadaan individu, yaitu lenyapnya kekuatan [ayu], panas [usma] dankesadaran [vinnana]. Sehinggakematian dapat dilihat menjadi suatu proses penghancuran yang menyeluruh atassuatu makhluk hidup, walaupun suatu masa kehidupan eksklusif berakhir tetapikekuatan yg sampai sekarang ini berkecimpung tidak dihancurkan. Hal ini dapatdiumpamakan seperti sebuah bola lampu listrik yang walaupun bola lampu itutelah meninggal karena lama , aus, ataupun pecah, namun listriknya permanen mengalir.demikian jua genre karma tetap berkiprah dimana nir terganggu olehkehancuran badan-jasmani, dan hilangnya pencerahan yang sekarang membawa padakemunculan berdasarkan suatu kesadaran yg baru pada bentuk kelahiran yg lain.

Menurut Buddhisme Theravada,tidak dikenal adanya keadaan perantara [antara-bhava]yg berarti tumimbal lahir itu berlangsung segera sebagaimana bola lampu yangdapat diganti segera. Sedangkan pada pengertian Buddhisme Mahayana, seseorang yg tewas akan tinggal dalam keadaan alamperantara dalam satu, 2, tiga, 5, enam atau tujuh minggu, sampai harike-49. Sehingga pada Buddhisme Mahayana seringkali dikenal adanya aneka macam praktekritual upacara kematian yang berlangsung setiap minggu hingga hari ke-49.pengertian ini jua ditemukan dalam Buddhisme Tantrayana pada arti yg lebih luas dengan kata `bardo'. Bardo atau alam perantara ini dalam pengertian Tantrayana mengandung Enam Keadaan, yaitu dalam ketika berada dikandungan[kye-nay bardo] ; saatbermimpi [mi-lam bardo]; saat samadhiyang mendalam [tin-ge-zin sam-tam bardo]; waktu dalam keadaan sekarat menjelang kematian [chi-kai bardo]; waktu mengalami kenyataan mangkat [cho-nyid bardo]; saat pencariankelahiran kembali [sid-pa bardo].tiga keadaan bardo yg terakhirberkaitan dengan pengalaman sekarat, mangkat serta kelahiran pulang. Sedangkan bardo pada keadaan ke 2 serta ketigadapat dialami semasa masih hayati. 
lihat jua: vegetarian ala buddha