DEFINISI ECONOMIC VALUE ADDED

Definisi Economic Value Added
Menurut James C. Van Horne (2007:141) EVA adalah laba operasional bersih setelah pajak (Net Operating Profit After Tax-NOPAT) dikurangi beban nilai porto modal buat modal yang dipakai. EVA merupakan pendekatan spesifik yang menghitung keuntungan ekonomi yg dikembangkan sang perusahaan konsultan Stern Stewart & Co.

Sedangkan menurut Hanif dan Darsono (2009:88) EVA dapat diperoleh menggunakan mengurangkan beban kapital (capital charge) dari laba operasi higienis (net operating profit). Beban kapital diperoleh menurut perkalian antara jumlah aktiva yg digunakan dengan suatu taraf tarif (rate). Selain itu menurut Tunggal (2008:340) EVA merupakan suatu sistem manajemen keuangan buat mengukur keuntungan ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan bisa tercipta bila perusahaan sanggup memenuhi porto operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital). 

Adapun menurut Brigham & Houston (2006:68) EVA adalah suatu perkiraan dari keuntungan irit yang sebenarnya dari usaha buat tahun yg bersangkutan dan sangat jauh berbeda menurut laba akuntansi. Dengan kata lain EVA adalah pengukuran pendapatan sisa (residual income) yg mengurangkan porto-biaya kapital terhadap keuntungan operasi. 

Konsep Economic Value Added (EVA)
Menurut Tunggal (2008:343) Economic Value Added adalah pengukuran kinerja yang didasari nilai pemegang saham yang didapatkan, baik itu bertambah juga berkurang. EVA menyajikan suatuh berukuran yang baik tentang sampai sejauh mana perusahaan sudah menaruh tambah pada nilai pemegang saham. Oleh karenanya, bila manajer serius dalam EVA, hal ini akan dapat membantu memastikan bahwa mereka sudah menjalankan operasi dengan cara yang konsisten menggunakan tujuan buat memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Perhatikan pula bahwa EVA bisa dihitung buat divisi-divisi sekaligus jua buat perusahaan secara keseluruhan, sebagai akibatnya bisa sebagai dasar yg berguna untuk menentukan kompensasi manajerial dalam semua tingkatan.

Menurut Tunggal (2008:350) perhitungan EVA bisa dilakukan menggunakan rumus-rumus menjadi berikut:

1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
Nopat merupakan laba yang diperoleh menurut operasi perusahaan selesainya dikurangi pajak penghasilan, namun termasuk biaya keuangan (financial cost) dan “non cash bookkeping entries” misalnya porto penyusutan. NOPAT bisa dihitung menggunakan rumus:


2. Mengidentifikasi Invested Capital
Invested Capital merupakan jumlah seluruh pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilities), misalnya utang dagang, porto yg masih wajib dibayar, utang pajak, serta uang muka pelanggan. 

3. Menetukan Weight Average Cost of Capital (WACC)
Cost of Capital adalah taraf pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan Reqquiredrate of Return (taraf pengembalian yg diharapakan oleh investor atau kreditur dan pemegang saham), biaya modal pada suatu perusahaan tidak hanya bergantung dalam porto utang dan pembiayaan ekuitas, tetapi pula seberapa poly berdasarkan masing-masing itu dimiliki pada struktur kapital. Hubungan ini dihubungkan menggunakan Weight Average Cost of Capital dari perusahaan tadi. 

Kelebihan dan Kelemahan Konsep EVA
Menurut Hanif dan Darsono (2009:88) penilaian kinerja dengan metode Analisis EVA memiliki kebaikan sebagai berikut:
1. Manajer pusat investasi cenderung mendapat investasi yg dari ROI tidak menguntungkan ROI sehingga nir mendapat walaupun secara perusahaan keseluruhannya menguntungkan.

2. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yg berbeda-beda dalam jenis aktiva.
Akan namun EVA mempunyai kelemahan lantaran kurang informatif karena nir dinyatakan pada rasio sebagai akibatnya sulit dipakai sebagai indera pembanding. Jadi, apabila suatu perusahaan di mana pendapatan pada suatu periode hanya mampu menutupi beban operasional serta beban bunga serta membayar dividen pemegang saham, maka periode itu perusahaan gagal menciptakan nilai tambah. 

Perbedaan Laba Akuntansi (Accounting Profit) menggunakan Laba Ekonomi (Economic Profit)
Menurut James C. Van Horne (2007:142) perhitungan laba akuntansi secara eksplisit mempertimbangkan beban pendanaan ekuitas. Laba akuntansi adalah disparitas antara revenue yg direalisasi yang muncul dari transaksi pada periode eksklusif dihadapkan dengan porto-porto yg dimuntahkan dalam periode tadi. ROI, RI dan financial ratio merupakan cara-cara menilai kinerja keuangan menurut laba akuntansi. 

Laba ekonomi adalah sumber penciptaan nilai perusahaan. Perbedaan yang mencolok antara pengukuran laba akuntansi menggunakan laba ekonomi yg dikenal dengan EVA adalah keuntungan higienis versi akuntansi hanya memperhitungkan biaya modal berdasarkan hutang dan tidak memperhitungkan biaya modal dari ekuitas. Sedangkan keuntungan ekonomi memperhitungkan porto kapital menurut hutang serta biaya kapital berdasarkan ekuitas. Dengan istilah lain EVA mampu mengidentifikasi seberapa jauh kemampuan perusahaan buat menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

Tolak Ukur Economic Value Added (EVA)
Menurut Gatot Wijayanto dalam Fatimah (2011:14) penilaian EVA dapat dinyatakan menjadi berikut:
a. Apabila EVA > 0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkkan sudah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan.
b. Jika EVA = 0, menunjukkan posisi impas atau Break Even Point
c. Apabila EVA < 0, yg berarti EVA negatif memberitahuakn tidak terjadi proses nilai tambah.

DEFINISI ECONOMIC VALUE ADDED

Definisi Economic Value Added
Menurut James C. Van Horne (2007:141) EVA merupakan keuntungan operasional bersih sehabis pajak (Net Operating Profit After Tax-NOPAT) dikurangi beban nilai porto kapital buat modal yg dipakai. EVA adalah pendekatan khusus yg menghitung laba ekonomi yang dikembangkan oleh perusahaan konsultan Stern Stewart & Co.

Sedangkan menurut Hanif dan Darsono (2009:88) EVA bisa diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge) berdasarkan laba operasi higienis (net operating profit). Beban kapital diperoleh berdasarkan perkalian antara jumlah aktiva yang digunakan menggunakan suatu taraf tarif (rate). Selain itu dari Tunggal (2008:340) EVA merupakan suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur keuntungan ekonomi dalam suatu perusahaan, yg menyatakan bahwa kesejahteraan dapat tercipta bila perusahaan mampu memenuhi biaya operasi (operating cost) serta biaya modal (cost of capital). 

Adapun dari Brigham & Houston (2006:68) EVA merupakan suatu estimasi menurut laba irit yg sebenarnya dari bisnis buat tahun yang bersangkutan serta sangat jauh tidak selaras berdasarkan keuntungan akuntansi. Dengan kata lain EVA merupakan pengukuran pendapatan sisa (residual income) yang mengurangkan biaya -biaya kapital terhadap laba operasi. 

Konsep Economic Value Added (EVA)
Menurut Tunggal (2008:343) Economic Value Added merupakan pengukuran kinerja yg didasari nilai pemegang saham yang didapatkan, baik itu bertambah maupun berkurang. EVA menyajikan suatuh berukuran yg baik mengenai hingga sejauh mana perusahaan sudah menaruh tambah dalam nilai pemegang saham. Oleh karenanya, jika manajer berfokus pada EVA, hal ini akan bisa membantu memastikan bahwa mereka telah menjalankan operasi menggunakan cara yg konsisten menggunakan tujuan buat memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Perhatikan juga bahwa EVA dapat dihitung buat divisi-divisi sekaligus juga buat perusahaan secara keseluruhan, sehingga dapat menjadi dasar yg berguna buat memilih kompensasi manajerial pada semua tingkatan.

Menurut Tunggal (2008:350) perhitungan EVA bisa dilakukan dengan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
Nopat adalah keuntungan yang diperoleh berdasarkan operasi perusahaan selesainya dikurangi pajak penghasilan, namun termasuk biaya keuangan (financial cost) serta “non cash bookkeping entries” seperti porto penyusutan. NOPAT dapat dihitung menggunakan rumus:


2. Mengidentifikasi Invested Capital
Invested Capital adalah jumlah seluruh pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilities), seperti utang dagang, porto yg masih harus dibayar, utang pajak, dan uang muka pelanggan. 

3. Menetukan Weight Average Cost of Capital (WACC)
Cost of Capital merupakan taraf pengembalian investasi minimum buat menerima Reqquiredrate of Return (tingkat pengembalian yg diharapakan oleh investor atau kreditur dan pemegang saham), biaya modal dalam suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada biaya utang dan pembiayaan ekuitas, tetapi juga seberapa poly dari masing-masing itu dimiliki pada struktur modal. Hubungan ini dihubungkan dengan Weight Average Cost of Capital menurut perusahaan tersebut. 

Kelebihan dan Kelemahan Konsep EVA
Menurut Hanif serta Darsono (2009:88) evaluasi kinerja menggunakan metode Analisis EVA mempunyai kebaikan menjadi berikut:
1. Manajer pusat investasi cenderung mendapat investasi yang menurut ROI nir menguntungkan ROI sebagai akibatnya nir menerima walaupun secara perusahaan keseluruhannya menguntungkan.

2. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yang berbeda-beda dalam jenis aktiva.
Akan tetapi EVA mempunyai kelemahan karena kurang informatif lantaran nir dinyatakan dalam rasio sebagai akibatnya sulit dipakai sebagai alat pembanding. Jadi, apabila suatu perusahaan di mana pendapatan dalam suatu periode hanya sanggup menutupi beban operasional serta beban bunga serta membayar dividen pemegang saham, maka periode itu perusahaan gagal menciptakan nilai tambah. 

Perbedaan Laba Akuntansi (Accounting Profit) dengan Laba Ekonomi (Economic Profit)
Menurut James C. Van Horne (2007:142) perhitungan keuntungan akuntansi secara eksplisit mempertimbangkan beban pendanaan ekuitas. Laba akuntansi adalah disparitas antara revenue yang direalisasi yg timbul berdasarkan transaksi dalam periode tertentu dihadapkan dengan biaya -biaya yang dikeluarkan pada periode tadi. ROI, RI dan financial ratio merupakan cara-cara menilai kinerja keuangan berdasarkan laba akuntansi. 

Laba ekonomi adalah asal penciptaan nilai perusahaan. Perbedaan yg mencolok antara pengukuran laba akuntansi menggunakan keuntungan ekonomi yang dikenal dengan EVA adalah keuntungan higienis versi akuntansi hanya memperhitungkan porto kapital dari hutang serta tidak memperhitungkan porto kapital berdasarkan ekuitas. Sedangkan laba ekonomi memperhitungkan porto kapital berdasarkan hutang dan porto modal menurut ekuitas. Dengan kata lain EVA mampu mengidentifikasi seberapa jauh kemampuan perusahaan buat menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

Tolak Ukur Economic Value Added (EVA)
Menurut Gatot Wijayanto dalam Fatimah (2011:14) penilaian EVA dapat dinyatakan menjadi berikut:
a. Apabila EVA > 0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkkan sudah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan.
b. Jika EVA = 0, memberitahuakn posisi impas atau Break Even Point
c. Apabila EVA < 0, yang berarti EVA negatif menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah.

PENGERTIAN DEFINISI ECONOMIC VALUE ADDED

Pengertian, Definisi Economic Value Added
Menurut James C. Van Horne (2007:141) EVA merupakan keuntungan operasional bersih sesudah pajak (Net Operating Profit After Tax-NOPAT) dikurangi beban nilai porto kapital buat kapital yg digunakan. EVA adalah pendekatan spesifik yang menghitung laba ekonomi yang dikembangkan oleh perusahaan konsultan Stern Stewart & Co.

Sedangkan dari Hanif dan Darsono (2009:88) EVA dapat diperoleh menggunakan mengurangkan beban kapital (capital charge) menurut keuntungan operasi bersih (net operating profit). Beban modal diperoleh berdasarkan perkalian antara jumlah aktiva yg dipakai menggunakan suatu taraf tarif (rate). Selain itu berdasarkan Tunggal (2008:340) EVA merupakan suatu sistem manajemen keuangan buat mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan dapat tercipta apabila perusahaan mampu memenuhi biaya operasi (operating cost) dan biaya kapital (cost of capital). 

Adapun dari Brigham & Houston (2006:68) EVA merupakan suatu estimasi menurut keuntungan ekonomis yang sebenarnya berdasarkan bisnis untuk tahun yg bersangkutan dan sangat jauh tidak selaras berdasarkan laba akuntansi. Dengan istilah lain EVA adalah pengukuran pendapatan residu (residual income) yang mengurangkan biaya -porto kapital terhadap keuntungan operasi. 

Konsep Economic Value Added (EVA)
Menurut Tunggal (2008:343) Economic Value Added merupakan pengukuran kinerja yang didasari nilai pemegang saham yg didapatkan, baik itu bertambah maupun berkurang. EVA menyajikan suatuh ukuran yg baik mengenai sampai sejauh mana perusahaan sudah memberikan tambah dalam nilai pemegang saham. Oleh karena itu, jika manajer berfokus dalam EVA, hal ini akan dapat membantu memastikan bahwa mereka sudah menjalankan operasi dengan cara yg konsisten dengan tujuan buat memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Perhatikan juga bahwa EVA dapat dihitung untuk divisi-divisi sekaligus jua buat perusahaan secara holistik, sehingga bisa menjadi dasar yg berguna untuk menentukan kompensasi manajerial dalam semua strata.

Menurut Tunggal (2008:350) perhitungan EVA bisa dilakukan dengan rumus-rumus menjadi berikut:

1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
Nopat merupakan laba yg diperoleh berdasarkan operasi perusahaan selesainya dikurangi pajak penghasilan, tetapi termasuk porto keuangan (financial cost) dan “non cash bookkeping entries” misalnya porto penyusutan. NOPAT dapat dihitung menggunakan rumus:


2. Mengidentifikasi Invested Capital
Invested Capital adalah jumlah semua pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilities), seperti utang dagang, porto yang masih harus dibayar, utang pajak, serta uang muka pelanggan. Invested Capital bisa dihitung menggunakan rumus:
Invested Capital   = Kas + Working Capital Requirement + Aktiva Tetap

Working Capital Requirement  = (Pesediaan + Piutang Dagang + Aktiva  Lancar       Lainnya) – (Utang Dagang + Biaya-biaya yang Masih Harus Dibayar + Uang muka pelanggan)
3. Menetukan Weight Average Cost of Capital (WACC) 
Cost of Capital merupakan tingkat pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan Reqquiredrate of Return (taraf pengembalian yang diharapakan oleh investor atau kreditur dan pemegang saham), biaya modal pada suatu perusahaan nir hanya bergantung pada porto utang serta pembiayaan ekuitas, tetapi jua seberapa banyak berdasarkan masing-masing itu dimiliki pada struktur kapital. Hubungan ini dihubungkan dengan Weight Average Cost of Capital berdasarkan perusahaan tadi. Weight Average Cost of Capital (WACC) dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut:

Keterangan:
WACC = Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
T = Pajak Atas Pendapatan

Biaya hutang dihitung menggunakan rumus:

Kdt = Kd (1-T)

Kd = Tingkat Bunga Pinjaman

Kdt = Biaya Utang Setelah Pajak (Cost of Debt)

T = Pajak Atas Pendapatan

Biaya Ekuitas Dihitung dengan Rumus:

                    EAT
ROE  =   -------------------------
              Modal Sendiri

Keterangan:
ROE = Return on Equity
EAT = Earning After Tax

4. Menghitung EVA Perusahaan

Setelah menghitung WACC, output tadi dikalikan dengan interest capital buat memperoleh nilai capital charge, selanjutnya EVA dapat dihitung menggunakan menggunakan rumus:

Keterangan:
NOPAT = Pendapatan Bersih Operasi Setelah Pajak
Capital Charge = Biaya Modal 
WACC = Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang

Kelebihan dan Kelemahan Konsep EVA
Menurut Hanif serta Darsono (2009:88) evaluasi kinerja menggunakan metode Analisis EVA memiliki kebaikan sebagai berikut:
1. Manajer pusat investasi cenderung mendapat investasi yg menurut ROI tidak menguntungkan ROI sehingga tidak menerima walaupun secara perusahaan keseluruhannya menguntungkan.
2. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yang bhineka pada jenis aktiva.

Akan tetapi EVA mempunyai kelemahan karena kurang informatif karena nir dinyatakan dalam rasio sebagai akibatnya sulit dipakai menjadi indera pembanding. Jadi, bila suatu perusahaan di mana pendapatan dalam suatu periode hanya bisa menutupi beban operasional serta beban bunga serta membayar dividen pemegang saham, maka periode itu perusahaan gagal menciptakan nilai tambah. 

Perbedaan Laba Akuntansi (Accounting Profit) menggunakan Laba Ekonomi (Economic Profit)
Menurut James C. Van Horne (2007:142) perhitungan laba akuntansi secara eksplisit mempertimbangkan beban pendanaan ekuitas. Laba akuntansi merupakan perbedaan antara revenue yg direalisasi yang ada dari transaksi dalam periode tertentu dihadapkan menggunakan porto-biaya yg dikeluarkan dalam periode tadi. ROI, RI dan financial ratio adalah cara-cara menilai kinerja keuangan dari keuntungan akuntansi. 

Laba ekonomi adalah asal penciptaan nilai perusahaan. Perbedaan yg mencolok antara pengukuran keuntungan akuntansi dengan laba ekonomi yang dikenal dengan EVA adalah keuntungan bersih versi akuntansi hanya memperhitungkan porto modal berdasarkan hutang dan nir memperhitungkan porto kapital menurut ekuitas. Sedangkan keuntungan ekonomi memperhitungkan porto modal dari hutang dan porto modal menurut ekuitas. Dengan istilah lain EVA sanggup mengidentifikasi seberapa jauh kemampuan perusahaan buat menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.

Tolak Ukur Economic Value Added (EVA)
Menurut Gatot Wijayanto dalam Fatimah (2011:14) penilaian EVA bisa dinyatakan sebagai berikut:
a. Jika EVA > 0, berarti nilai EVA positif yg menunjukkkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan.
b. Jika EVA = 0, menampakan posisi impas atau Break Even Point
c. Jika EVA < 0, yg berarti EVA negatif memperlihatkan tidak terjadi proses nilai tambah.

Dari penjelasan diatas dapat digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel Tolak Ukur EVA
Nilai EVA
Kesimpulan
Laba Perusahaan

EVA>0
Ada nilai irit lebih, selesainya perusahaan membayarkan seluruh kewajiban dalam para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektainya.
Positif

EVA = 0
Tidak terdapat nilai irit lebih, namun perusahaan bisa membayarkan semua kewajibannya dalam para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektasinya.
Positif


EVA<0 o:p="">0>
Perusahaan nir sanggup membayarkan kewajuban pada para penyandang dana atau kreditur sebagai mana yang dibutuhkan ekspektasi Return saham nir dapat dicapai.
Tidak bisa ditemukan, namun jika pun ada laba, tidak sesuai dengan yg dibutuhkan.

Dari uraian diatas bisa ditarik kesimpulan, bahwa dalam dasarnya EVA berfungsi menjadi: Sumber: Skripsi Fatimah 
1. Indikator tentang adanya penciptaan nilai menurut sebuah investasi
2. Indikator kinerja sebuah perusahaan pada setiap kegiatan operasional ekonomisnya.
3. Pendekatan baru dalam pengukuran kinerja perusahaan menggunakan memperhatikan secara adil pera penyandang dana atau pemegang saham.

PENGERTIAN DEFINISI ECONOMIC VALUE ADDED

Pengertian, Definisi Economic Value Added
Menurut James C. Van Horne (2007:141) EVA merupakan keuntungan operasional higienis setelah pajak (Net Operating Profit After Tax-NOPAT) dikurangi beban nilai porto modal untuk modal yg dipakai. EVA adalah pendekatan spesifik yg menghitung keuntungan ekonomi yang dikembangkan sang perusahaan konsultan Stern Stewart & Co.

Sedangkan menurut Hanif serta Darsono (2009:88) EVA dapat diperoleh menggunakan mengurangkan beban modal (capital charge) dari laba operasi higienis (net operating profit). Beban kapital diperoleh menurut perkalian antara jumlah aktiva yg dipakai dengan suatu taraf tarif (rate). Selain itu berdasarkan Tunggal (2008:340) EVA merupakan suatu sistem manajemen keuangan buat mengukur keuntungan ekonomi pada suatu perusahaan, yg menyatakan bahwa kesejahteraan dapat tercipta apabila perusahaan bisa memenuhi biaya operasi (operating cost) serta biaya kapital (cost of capital). 

Adapun menurut Brigham & Houston (2006:68) EVA merupakan suatu estimasi dari laba irit yang sebenarnya berdasarkan usaha buat tahun yang bersangkutan serta sangat jauh tidak sinkron menurut laba akuntansi. Dengan istilah lain EVA adalah pengukuran pendapatan residu (residual income) yang mengurangkan biaya -porto kapital terhadap laba operasi. 

Konsep Economic Value Added (EVA)
Menurut Tunggal (2008:343) Economic Value Added merupakan pengukuran kinerja yang didasari nilai pemegang saham yg didapatkan, baik itu bertambah juga berkurang. EVA menyajikan suatuh ukuran yang baik mengenai sampai sejauh mana perusahaan telah menaruh tambah pada nilai pemegang saham. Oleh karena itu, bila manajer serius dalam EVA, hal ini akan dapat membantu memastikan bahwa mereka sudah menjalankan operasi menggunakan cara yang konsisten dengan tujuan buat memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Perhatikan juga bahwa EVA dapat dihitung untuk divisi-divisi sekaligus jua buat perusahaan secara keseluruhan, sehingga dapat menjadi dasar yg berguna buat memilih kompensasi manajerial pada seluruh tingkatan.

Menurut Tunggal (2008:350) perhitungan EVA bisa dilakukan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
Nopat merupakan laba yang diperoleh menurut operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, namun termasuk biaya keuangan (financial cost) dan “non cash bookkeping entries” seperti biaya penyusutan. NOPAT bisa dihitung dengan rumus:


2. Mengidentifikasi Invested Capital
Invested Capital merupakan jumlah semua pinjaman perusahaan diluar pinjaman jangka pendek tanpa bunga (non-interest bearing liabilities), misalnya utang dagang, porto yang masih wajib dibayar, utang pajak, dan uang muka pelanggan. Invested Capital bisa dihitung dengan rumus:
Invested Capital   = Kas + Working Capital Requirement + Aktiva Tetap

Working Capital Requirement  = (Pesediaan + Piutang Dagang + Aktiva  Lancar       Lainnya) – (Utang Dagang + Biaya-biaya yang Masih Harus Dibayar + Uang muka pelanggan)
3. Menetukan Weight Average Cost of Capital (WACC) 
Cost of Capital merupakan taraf pengembalian investasi minimum buat mendapatkan Reqquiredrate of Return (taraf pengembalian yg diharapakan sang investor atau kreditur dan pemegang saham), porto kapital dalam suatu perusahaan tidak hanya bergantung pada porto utang serta pembiayaan ekuitas, tetapi juga seberapa poly menurut masing-masing itu dimiliki pada struktur kapital. Hubungan ini dihubungkan menggunakan Weight Average Cost of Capital menurut perusahaan tersebut. Weight Average Cost of Capital (WACC) dapat dihitung dengan formulasi menjadi berikut:

Keterangan:
WACC = Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang
T = Pajak Atas Pendapatan

Biaya hutang dihitung menggunakan rumus:

Kdt = Kd (1-T)

Kd = Tingkat Bunga Pinjaman

Kdt = Biaya Utang Setelah Pajak (Cost of Debt)

T = Pajak Atas Pendapatan

Biaya Ekuitas Dihitung dengan Rumus:

                    EAT
ROE  =   -------------------------
              Modal Sendiri

Keterangan:
ROE = Return on Equity
EAT = Earning After Tax

4. Menghitung EVA Perusahaan

Setelah menghitung WACC, hasil tersebut dikalikan dengan interest capital buat memperoleh nilai capital charge, selanjutnya EVA dapat dihitung dengan memakai rumus:

Keterangan:
NOPAT = Pendapatan Bersih Operasi Setelah Pajak
Capital Charge = Biaya Modal 
WACC = Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang

Kelebihan dan Kelemahan Konsep EVA
Menurut Hanif serta Darsono (2009:88) evaluasi kinerja dengan metode Analisis EVA mempunyai kebaikan sebagai berikut:
1. Manajer sentra investasi cenderung menerima investasi yg dari ROI nir menguntungkan ROI sebagai akibatnya nir menerima walaupun secara perusahaan keseluruhannya menguntungkan.
2. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yang bhineka dalam jenis aktiva.

Akan tetapi EVA mempunyai kelemahan karena kurang informatif karena nir dinyatakan dalam rasio sehingga sulit digunakan menjadi indera pembanding. Jadi, jika suatu perusahaan pada mana pendapatan dalam suatu periode hanya sanggup menutupi beban operasional dan beban bunga dan membayar dividen pemegang saham, maka periode itu perusahaan gagal membangun nilai tambah. 

Perbedaan Laba Akuntansi (Accounting Profit) dengan Laba Ekonomi (Economic Profit)
Menurut James C. Van Horne (2007:142) perhitungan laba akuntansi secara eksplisit mempertimbangkan beban pendanaan ekuitas. Laba akuntansi adalah disparitas antara revenue yg direalisasi yang muncul berdasarkan transaksi pada periode eksklusif dihadapkan dengan porto-biaya yang dimuntahkan pada periode tersebut. ROI, RI serta financial ratio adalah cara-cara menilai kinerja keuangan menurut laba akuntansi. 

Laba ekonomi merupakan sumber penciptaan nilai perusahaan. Perbedaan yg mencolok antara pengukuran laba akuntansi dengan laba ekonomi yang dikenal menggunakan EVA adalah keuntungan bersih versi akuntansi hanya memperhitungkan biaya kapital dari hutang dan tidak memperhitungkan biaya modal menurut ekuitas. Sedangkan laba ekonomi memperhitungkan biaya kapital berdasarkan hutang dan porto modal berdasarkan ekuitas. Dengan kata lain EVA bisa mengidentifikasi seberapa jauh kemampuan perusahaan buat membentuk nilai bagi pemilik perusahaan.

Tolak Ukur Economic Value Added (EVA)
Menurut Gatot Wijayanto pada Fatimah (2011:14) penilaian EVA bisa dinyatakan sebagai berikut:
a. Apabila EVA > 0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkkan sudah terjadi proses nilai tambah dalam perusahaan.
b. Jika EVA = 0, memberitahuakn posisi impas atau Break Even Point
c. Jika EVA < 0, yg berarti EVA negatif menunjukkan nir terjadi proses nilai tambah.

Dari penerangan diatas bisa digambarkan pada bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel Tolak Ukur EVA
Nilai EVA
Kesimpulan
Laba Perusahaan

EVA>0
Ada nilai ekonomis lebih, setelah perusahaan membayarkan semua kewajiban dalam para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektainya.
Positif

EVA = 0
Tidak ada nilai irit lebih, tetapi perusahaan bisa membayarkan seluruh kewajibannya dalam para penyandang dana atau kreditur sinkron ekspektasinya.
Positif


EVA<0 o:p="">0>
Perusahaan tidak sanggup membayarkan kewajuban pada para penyandang dana atau kreditur sebagai mana yg diharapkan ekspektasi Return saham tidak dapat dicapai.
Tidak bisa ditemukan, namun apabila pun terdapat keuntungan, tidak sinkron menggunakan yang diperlukan.

Dari uraian diatas dapat ditarik konklusi, bahwa pada dasarnya EVA berfungsi menjadi: Sumber: Skripsi Fatimah 
1. Indikator mengenai adanya penciptaan nilai menurut sebuah investasi
2. Indikator kinerja sebuah perusahaan pada setiap kegiatan operasional ekonomisnya.
3. Pendekatan baru dalam pengukuran kinerja perusahaan menggunakan memperhatikan secara adil pera penyandang dana atau pemegang saham.