CONTOH SOAL HOTS BAHASA INDONESIA MATERI TEKS SASTRA YANG TEPAT

Soal HOTS dikeluhkan sang murid sesaat setelah pelaksanaan UNBK tingkat SMA/Sederajat. Bahkan keluhan tentang soal HOTS ini meramaikan hiruk pikuk dunia maya. Menteri Pendidikan Muhadjir Efendy sampai memberikan penjelasan terkait hal ini.
Soal HOTS dirasa sangat menyulitkan anak didik karena dianggap nir sesuai menggunakan terali. Tidak hanya timbul di tingkat Sekolah Menengah Atas/Sederejat, soal HOTS juga ada buat ujian nasional taraf SMP/MTs.
Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memasukkan soal jenis HOTS ke UN dan UNBK merupakan upaya buat menaikkan kualitas pendidikan dan penilaian pendidikan yg menurut survei dunia, terdapat di taraf 64 berdasarkan 65 negara. Ini spesifik untuk literasi, nah literasi sangat dekat kaitannya menggunakan pelajaran Bahasa Indonesia.
Sebenarnya, apa itu HOTS?
Berikut penjelasan singkat serta beberapa model yang mampu mendeskripsikan kerumitan soal jenis HOTS.
HOTS adalah singkatan menurut Higher Order Thinking Skill. Secara sederhana, sanggup diartikan menggunakan Kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi ini melatih murid agar sanggup:
- menetapkan apa yang wajib dipercayai
- mentapkan apa yg harus dilakukan
- mencipta ide baru
- membuat prediksi
- memecahkan masalah kasuistik (bukan kasus rutin)
Untuk lebih memudahkan memahami jenis dan konsep soal HOTS, pada jenis soal ini siswa diminta buat 'berpikir'. Bukan sekadar menghafal serta mengingat-jangan lupa. Menghafal ini tingkat lebih rendah, dibanding berpikir dan menalar (HOTS).
Jadi, jikalau telah berpikir nir cukup hanya soal yang menanyakan:
Sebutkan karakteristik-ciri puisi lama !

Contoh soal di atas bukanlah contoh soal HOTS. Lantaran untuk mampu menjawab itu, anak didik hanya perlu menghafal ciri-karakteristik puisi usang.
Nah, supaya menjadi soal dangan tingkat logika tinggi, atau soal HOTS, soal pada atas bisa dikembangkan. Misalnya, menggunakan menyajikan sebuah puisi atau beberapa puisi.
Contoh soal menggunakan tuntutan berpikir logika yang lebih tinggi adalah menjadi berikut!
Bacalah kutipan puisi 'Bukan Beta Bijak Berperi' karya Rustam Efendi berikut ini!


Bukan beta bijak berperi,
Pandai menggubah madahan syair,
Bukan beta budak Negeri,
Musti menurut undangan mair.


Sarat saraf aku mungkiri,
Untaian rangkaian seloka usang,
Beta buang beta singkiri,
Sebab laguku berdasarkan sukma.
Mengapa puisi di atas diklaim puisi baru, bukan puisi usang?
Dengan soal misalnya pada atas, pelajar dituntut buat mengetahui 2 konsep sekaligus, yaitu konsep (pegetahuan) tentang puisi usang, dan puisi baru. Maka, dibutuhkan menggunakan analisis yg dalam dan akal yang luas.
Untuk mampu menjawab Soal HOTS pada atas, siswa harus mengetahui ciri-ciri puisi lama . Yang salah satu bentuk yang jamak diajarkan serta digunakan merupakan Syair serta Pantun. Syair sajaknya a-a-a-a. Pantun sajaknya a-b-a-b. Sama-sama terdiri berdasarkan empat baris pada satu baitnya. Bedanya lagi, syair semuanya adalah isi. Sementara pantun, terdiri dari sampiran (dua baris pertama) dan teridiri menurut isi (dua baris terakhir).
Nah, pada soal di atas, puisi Rustam Efendi, menggunakan pola sajak a-b-a-b. berperi-syair-negeri-mair. Akan namun, masing-masing baris adalah isi, jadi semacam syair.
Jadi, yg mampu menjawab merupakan siswa yang paham logika serta penalaran seperti ini:
Puisi Rustam Efendi pada atas dianggap menjadi puisi baru karena sudah tidak sinkron menggunakan puisi usang (syair serta pantun). Puisi lama wajib mengikuti anggaran syair atau pantun. Sementara puisi tersebut telah tidak sama, dianggap pantun bukan karena semuanya merupakan isi. Disebut syair jua bukan lantaran pola sajaknya adalah a-b-a-b.

Nah, itu keliru satu contoh soal HOTS yang selama ini dikeluhkan oleh siswa maupun sang guru yang masih kesulitan pada membuatnya. Semoga, model soal HOTS ini mampu menginspirasi para pengajar dalam menciptakan soal-soal HOTS lebih lanjut. Tidak hanya itu, guru juga wajib berusaha menaruh penjelasan pada dan tajam dengan penalaran yang luas. Bukan sekadar menghafal.

BEGINILAH CARA PRAKTIS MENYUSUNAN SOAL SD/MI

Pedoman Praktis Penyusunan Soal SD/MI

Rekan-rekan pendidik yg berbahagia, berikut ini kami jelaskan materi mengenai cara Praktis menyusun soal di kalangan Sekolag Dasar (SD/MI) yang setiap harinya selalu membuat kita buat; serta berikut ulasannya:

Hasil belajar peserta didik bisa dievaluasi menggunakan tujuan yg tidak sama. Penilaian bisa dilakukan buat mengetahui materi yang belum dikuasai peserta didik, buat melihat kemajuan siswa pada periode ketika tertentu, buat hadiah nilai, buat penempatan peserta didik, dan buat penentuan kelulusan siswa. Penilaian tersebut secara umum dibedakan menjadi evaluasi internal dan evaluasi eksternal. Penilaian internal merupakan penilaian yg dilakukan oleh guru atau sekolah, sedangkan evaluasi eksternal dilakukan sang institusi pada luar sekolah misalnya pemerintah atau lembaga evaluasi yang diberi otoritas sang pemerintah.

Penilaian eksternal dapat berupa ujian penentu kelulusan, tes seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikut, pemantauan ketercapaian kurikulum. Pada umumnya untuk evaluasi eksternal digunakan tes tertulis menjadi prosedur atau instrumen evaluasi yg standar (terstandar). Instrumen baku tadi sebagai krusial karena perlunya membandingkan hasil peserta dengan cara objektif. Sementara evaluasi internal yang dilakukan sang guru dengan tujuan memberikan umpan kembali kepada siswa serta memperbaiki proses pembelajaran memakai instrumen yg kurang standar misalnya penilaian unjuk kerja, portofolio. Hal ini karena penekanan dalam individu masing-masing siswa, bukan buat membandingkan antarpeserta didik. Ketika sekolah atau guru melakukan penilaian buat menentukan kelulusan atau ketercapaian menurut suatu baku maka penggunaan instrumen yg standar sebagai penting.

Pada ketika ini umumnya tes prestasi belajar atau tes prestasi akademik memakai tes bentuk soal pilihan ganda (PG) lantaran ketika ini tes PG dipandang sebagai tes objektif yg efisien dipakai buat jumlah peserta akbar. Untuk masa yang akan datang waktu skoring soal isian atau essay bisa dilakukan sang mesin, bukan tidak mungkin soal buat penilaian eksternal menggunakan soal isian atau essay.

Untuk menjamin kualitas soal tes yg terstandar, pengembangan tes melalui beberapa tahap. Langkah-langkah yg dilakukan buat menyusun tes terstandar adalah (1) memilih tujuan tes; (dua) menentukan acuan yg akan dipakai (kriteria atau kebiasaan); (tiga) membuat terali; (4) memilih soal-soal menurut kumpulan soal yg sudah terdapat sinkron menggunakan kisi-kisinya. Apabila soal yg diambil merupakan soal baru, soal-soal tadi wajib melalui tahap jajak secara kualitatif, revisi, ujicoba, serta analisis output ujicoba sebagai akibatnya diperoleh soal yang baik dari segi kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, pengadministrasian tes (aplikasi tes) jua dibuat standar. Untuk tes prestasi terstandar, soal-soal harus mengacu dalam tujuan pembelajaran yg harus dicapai peserta didik. Dalam hal ini kurikulum atau baku kompetensi lulusan (SKL) yg telah ditetapkan jika tes tersebut akan digunakan buat kelulusan. Proses penskorannya juga wajib dilakukan terstandar terutama apabila terdapat soal berbentuk uraian sehingga output tes tersebut dapat dilihat keterbandingannya.

Untuk mengklaim ketersediaan soal yg terstandar, perlu dikembangkan bank soal. Bank soal adalah kumpulan soal yg sudah teridentifikasi karakteristiknya, misalnya taraf kesukaran, daya beda, dan penyebaran pilihan jawaban (option). Pengembangan bank soal perlu dilakukan secara monoton buat memenuhi aneka macam keperluan penggunaan.
Tahapan pengembangan bank soal mencakup:

1. Penyusunan kisi-kisi

Kisi-kisi digunakan sebagai panduan bagi penulis soal agar diperoleh soal yg sesuai menggunakan tujuan.

2. Penulisan soal

Soal ditulis oleh beberapa penulis soal berdasarkan terali. Soal-soal yang dihasilkan merupakan soal-soal mentah.

3. Review dan Revisi (Telaah serta Perbaikan)

Review adalah menelaah soal mentah secara kualitatif dari kaidah penulisan soal oleh penelaah soal. Hasil review soal diklasifikasikan sebagai soal baik, soal kurang baik, serta soal ditolak. Soal baik eksklusif diterima, soal kurang baik perlu diperbaiki sehingga diperoleh soal yg baik, dan soal yg ditolak dikembalikan ke penulis.

4. Perakitan soal

Soal-soal baik selanjutnya dirakit sebagai beberapa paket soal buat diujicobakan. Pada waktu perakitan, dimasukkan beberapa soal yg berfungsi menjadi soal linking antarpaket. Soal-soal linking tersebut diambil dari bank soal yang telah mempunyai karakteristik soal.

5. Ujicoba soal

Paket-paket soal diujicobakan pada siswa yang sedang menempuh jenjang pendidikan yang sesuai menggunakan jenjang pendidikan dalam tes tersebut. Misalnya, soal-soal Bahasa Indonesia kelas IV diujikan pada siswa kelas V pada akhir tahun pelajaran atau kepada siswa kelas VI pada awal tahun pelajaran. Peserta didik pada menjawab soal-soal tes tersebut harus serius seolah-olah ujian yang sebenarnya walaupun dalam ujicoba ini yg akan dilihat adalah kualitas soalnya bukan kompetensi peserta didik. Ujicoba soal digunakan buat mengumpulkan data empirik mengenai soal berupa jawabanjawaban siswa terhadap soal.

6. Analisis kuantitatif

Data empirik dari output ujicoba dianalisis secara kuantitatif dengan memakai acara analisis, baik klasik maupun terbaru. Program analisis secara klasik menggunakan iteman. Hasil iteman meliputi daya beda, taraf kesukaran, penyebaran option, serta cek kunci. Selanjutnya, soal-soal tersebut dianalisis memakai teori tes terkini (Item Response Theory). Program yg dapat dipakai antara lain Bigsteps, Winsteps, Quest, Conquestuest, RUMM. Dengan memakai analisis teori tes terkini bisa diperoleh kabar kesesuaian soal menggunakan contoh (fit terhadap model), disamping tingkat kesukaran soal.

7. Seleksi soal

Berdasarkan output analisis soal, soal-soal dikelompokkan sebagai soal baik, soal perlu revisi, dan soal ditolak. Berdasarkan teori tes klasik soal-soal baik merupakan soal yg mempunyai daya beda tinggi, ditunjukkan menggunakan korelasi point biserial pada atas 0,2 serta seluruh distraktor berfungsi. Berdasarkan teori tes terkini, soal yang baik merupakan soal yg sesuai (fit) dengan contoh, ditunjukan oleh statistik fit, misalnya infit atau outfit. Soal-soal baik dimasukkan ke pada bank soal. Soal dengan daya beda rendah serta terdapat distraktor yang nir berfungsi perlu direvisi. Soal yg tidak mempunyai daya beda serta sebagian distraktor nir berfungsi ditolak.

1. Pengertian kisi-kisi

Kisi-kisi merupakan suatu format berbentuk matriks berisi berita yang bisa dijadikan pedoman buat menulis atau merakit soal. Kisi-kisi disusun menurut tujuan penggunaan tes. Penyusunan terali adalah langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Jika beberapa penulis soal memakai satu terali, akan dihasilkan soal-soal yang nisbi sama (paralel) dari tingkat kedalaman serta cakupan materi yang ditanyakan.

2. Syarat kisi-kisi

Kisi-kisi tes prestasi akademik harus memenuhi persyaratan berikut:


  1. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan.
  2. Komponen-komponennya rinci, kentara, serta mudah dipahami.
  3. Indikator soal harus jelas serta bisa dibentuk soalnya sesuai dengan bentuk soal yang sudah ditetapkan.
3. Komponen kisi-kisi

Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam sebuah kisi-kisi diubahsuaikan dengan tujuan tes. Komponen terali terdiri atas komponen identitas serta komponen matriks. Komponen bukti diri diletakkan di atas komponen matriks. Komponen bukti diri meliputi jenis/jenjang sekolah, acara studi/jurusan, mata pelajaran, tahun ajaran, kurikulum yg diacu, alokasi ketika, jumlah soal, dan bentuk soal. Komponen-komponen matriks berisi kompetensi dasar yang diambil dari kurikulum, kelas serta semester, materi, indikator, level kognitif, dan nomor  soal.

Langkah-langkah menyusun kisi-kisi:
  1. menentukan KD yg akan diukur;
  2. memilih materi yang esensial;
  3. merumuskan indikator yg mengacu dalam KD dengan memperhatikan materi dan level kognitif.
Kriteria pemilihan materi yang esensial:
o lanjutan/pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
o penting harus dikuasai peserta didik.
o tak jarang diharapkan untuk menyelidiki mata pelajaran lain.
o berkesinambungan pada seluruh jenjang kelas.
o mempunyai nilai terapan tinggi pada kehidupan sehari-hari.

4. Indikator

Indikator dijadikan acuan pada membuat soal. Di pada indikator tergambar level kognitif yg harus dicapai dalam KD. Kriteria perumusan indikator:
  1. Memuat karakteristik-ciri KD yang akan diukur.
  2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu istilah kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih menurut satu istilah kerja operasional buat soal uraian).
  3. Berkaitan menggunakan materi/konsep yg dipilih.
  4. Dapat dibuat soalnya sinkron menggunakan bentuk soal yg telah ditetapkan.
  5. Komponen-komponen indikator soal yang perlu diperhatikan adalah subjek, perilaku yang akan diukur, dan kondisi/konteks/stimulus.
Dapatkan Kumpulan Soal K13 Kelas 1-dua-4-5 SD DI SINI
Cara Penyusunan Kisi-Kisi:
Teknik Penulisan Soal terdiri menurut:
A. Teknik Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda
B. Teknik Penulisan Soal Uraian
C. Penulisan Soal Berpikir Tingkat Tinggi (higher order thinking skill atau HOTS)
Selengkapnya Download: Buku Pedoman Penulisan Soal SD.pdf
Demikian semoga materi yang kami bagikan berguna, kurang serta lebihnya, insan tidak terdapat kesempurnaan, kecuali Tuhan yang Maha Esa. Amien YRA.

MATERI KHUSUS ADMINISTRASI KURIKULUM 2018 SD/MI TERBARU

Materi Khusus Administrasi Kurikulum 2013 SD/MI Terbaru

1. LATAR BELAKANG KURIKULUM 2013

Pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal menjadi sarana pada pembangunan bangsa dan karakter. Penyelenggaraan pendidikan diperlukan bisa mewujudkan proses berkembangnya kualitas eksklusif siswa menjadi generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa serta negara Indonesia sepanjang jaman. Oleh lantaran kurikulum dipandang menjadi keliru satu unsur yang sanggup menaruh donasi yg signifikan buat mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik, maka kurikulum  2013 perlu dikembangkan, dengan berbasis dalam kompetensi sangat diharapkan sebagai instrumen buat mengarahkan siswa menjadi:
  1. Manusia berkualitas yg sanggup dan agresif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
  2. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari;
  3. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

2. LANDASAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM 2013

Landasan Yuridis;
  • Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
  • UU no. 20 tahun 2003 mengenai Sisdiknas,PP nomor 19 tahun 2005,
  • Permendiknas no. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan,
  • Permendiknas no. 22 tahun 2006 mengenai Standar Isi.
Landasan Filosofis;

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum haruslah berakar dalam budaya bangsa. Oleh karenanya, melalui pendidikan, banyak sekali nilai serta keunggulan budaya pada masa lampau diperkenalkan, dikaji, serta dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat, serta bangsa yg sesuai menggunakan zaman dimana peserta didik tadi hidup serta mengembangkan diri.
Landasan Teoritis;

Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan menurut baku dan teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan baku adalah pendidikan yang menetapkan baku nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan menjadi Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan yg mencakup sikap, pengetahuan, danketerampilan (PP angka 19 tahun 2005).

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kurikulum yang didesain baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian berdasarkan pada pencapaian tujuan, konten serta bahan pelajaran dan penyelenggaraan pembelajaran yang berdasarkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.

Landasan Empiris;

Sebagai bangsa yg akbar menurut segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, serta beragamnya kemajuan pembangunan menurut satu daerah ke wilayah lain,sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa masih tetap terdapat. Kurikulum harusmampu membentuk insan Indonesia yg dapat menyeimbangkan kebutuhan individu serta rakyat buat memajukan jatidiri sebagai bagian berdasarkan bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia.

3. PRINSIP PENGEMBANGAN DALAM KURIKULUM 2013
  • Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran lantaran mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran buat mencapai kompetensi,
  • Kurikulum berdasarkan dalam baku kompetensi lulusan yg ditetapkan buat satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, serta acara pendidikan,
  • Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.

4. CIRI KHAS KURIKULUM 2013
  • Belajar Tuntas
Belajar tuntas, yaitu peserta didik  tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu merampungkan pekerjaan dengan mekanisme yg sahih.
  • Penilaian Autentik
Penilaian autentik bisa dikelompokkan menjadi:
  1. Memandang evaluasi serta pembelajaran merupakan hal yang saling berkaitan,
  2. Mencerminkan perkara dunia nyata, bukan global sekolah,
  3. Menggunakan aneka macam cara serta kriteria penilain,
  4. Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, serta perilaku),
  5. Penilaian autentik nir hanya mengukur hal yg diketahui sang siswa, tetapi lebih menekankan mengukur hal yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
  •  Penilaian Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus-menerus serta berkesinambungan selama pembelajaran berlangsung. Untuk menerima gambaran utuh mengenai perkembangan output belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan pemugaran output monoton dalam bentuk evaluasi proses dan banyak sekali jenis ulangan secara berkelanjutan.
  • Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, verbal, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan evaluasi diri.
  • Berdasarkan Acuan Kriteria
Penilaian dari acuan kriteria maksudnya penilaian wajib berdasarkan pada berukuran pencapaian kompetensi yg ditetapkan. Kemampuan siswa tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, namun dibandingkan terhadap kriteria yg ditetapkan, misalya ketuntasan belajar minimal (KKM).

5. KELEBIHAN serta KEKURANGAN KURIKULUM 2013

A. Secara Umum

Kelebihan 

dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran siswa aktif, guru menjadi fasilitator maupun motivator, semua aspek kehidupan bisa sebagai asal pembelajaran, serta melahirkan manusia pembelajar

Kekurangan
  1. kurikulum 2013 penuh pertentangan,
  2. penggunaan Ujian Nasional (UN) sebagai evaluasi standar proses pembelajaran siswa aktif,
  3. kurikulum 2013 cocok untuk sekolah yg telah maju dan gurunya punya semangat belajar tinggi.
B. Menurut Para Guru
Kelebihan
  1. kurikulum 2013 melatih anak buat lebih berdikari, kreatif, serta inovatif,
  2. kurikulum ini jua balik mengajak anak-anak buat membudayakan membaca, keliru satu norma yg mulai menurun pada generasi waktu ini,
  3. penerapan kurikulum 2013 jua mempunyai tujuan yang baik yaitu mendorong anak buat mempunyai perilaku yg lebih baik pada sekolah, dalam teman sejawat, dan terhadap lingkungannya.
Kekurangan
  1. sistem evaluasi yang dievaluasi pengajar terlalu rumit,
  2. kurangnya sarana serta prasarana yg belum memadai serta merata buat menjalankan kurikulum 2013.

6. PERUBAHAN YANG TERJADI ANTARA KURIKULUM 2013 menggunakan KURIKULUM SEBELUMNYA
  • Pertama
Terkait menggunakan penataan sistem perbukuan. Lazim berlaku selama ini, kitab ditentukan sang penerbit, baik menyangkut isi maupun harga, sehingga beban berat dipikul peserta didik dan orang tua. Sedangkan penataan sistem perbukuan dalam implementasi Kurikulum 2013 dikelola sang Pusat Kurikulum dan Perbukuan dan substansinya diarahkan sang tim pengarah serta pengembang kurikulum. Tujuannya supaya isi dapat dikendalikan serta kualitas lebih baik. Selain itu, harga mampu ditekan lebih masuk akal.
  • Kedua

Penataan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) di pada penyiapan serta pengadaan pengajar.
  • Ketiga
Penataan terhadap pola pelatihan pengajar. Pengalaman dalam pelaksanaan pembinaan instruktur nasional, pengajar inti, dan guru target buat implementasi Kurikulum 2013, misalnya, poly pendekatan pembinaan yg wajib disesuaikan, baik menyangkut materi pelatihan juga contoh serta pola pelatihan.
  • Keempat
Memperkuat budaya sekolah melalui pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler, serta penguatan kiprah guru bimbingan serta konseling (BK).
  • Kelima
Terkait menggunakan memperkuat NKRI. Melalui aktivitas ekstrakurikuler kepramukaanlah, siswa diperlukan mendapat porsi tambahan pendidikan karakter, baik menyangkut nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, toleransi serta lainnya.
  • Keenam
Memperkuat integrasi pengetahuan bahasa budaya.  Pada Kurikulum 2013, peran bahasa Indonesia sebagai mayoritas, yaitu menjadi saluran mengantarkan kandungan materi dari seluruh sumber kompetensi pada peserta didik, sehingga bahasa berkedudukan sebagai penghela mata pelajaran-mata pelajaran lain. Melalui cara ini, maka pembelajaran bahasa Indonesia termasuk kebudayaan, dapat dibuat menjadi kontekstual.

Materi Khusus Administrasi Kurikulum SD/MI 2013 Terbaru
01. Video_Pembelajaran Kurikulum 2013.rar
02. Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013.rar
03. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).rar
04. Penerapan Literasi dalam Pembelajaran.rar
05. Penyelenggaraan Bimtek serta Pendampingan K. 13.rar
06. Kurikulu 2013 Matematika.rar
07. Kurikulu 2013 PJOK.rar
08. Kurikulum 2013 Tematik Terpadu.rar
09. Bimbingan Psiko Edukatif.rar
10. Praktik Penyusunan RPP.rar
11. Inspirasi Pembelajaran Melalui Tayangan Vidio.rar
12. Penulisan Soal HOTS.rar
13. Penilaian Tingkat Kelas (Assesment Classroom).rar
14. Praktik Pembelajaran dan Penilaian.rar
15. Pengolahan serta Pelaporan Penilaian HB.rar
16. Format Kartu Soal.rar
17. Panduan Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi Sekolah Dasar.rar
18. Panduan Pemanfaatan Sudut Baca di SD.rar
19. Panduan Pembelajaran Matematika dan PJOK Sekolah Dasar.rar
20. Panduan Pembelajaran Tematik Terpadu SD.rar
21. Panduan Pengembangan KTSP pada SD.rar
22. Panduan Supervisi Pembelajaran pada Sekolah Dasar.rar
23. Panduan Teknis Kegiatan Ekstrakurikuler pada SD.rar
24. Panduan Umum Bimtek K13 SD 2017.rar
25. Panduan Penilaian Kurikulum 2013.rar
Demikian ulasan singkat tentang Materi Khusus Administrasi Kurikulum 2013 Terbaru semoga bermanfaat
Sumber Utama: //blog.unnes.ac.id/nurrohmat

DOWNLOAD MATERI DIKLAT PENDAMPINGAN K13 SD TAHUN 2018

Download Materi Diklat Pendampingan K13 Sekolah Dasar Tahun 2018

Dalam rangka implemetasi kurikulum 2013 pada seluruh sekolah mulai menurut jenjang SD, Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan yang diagendakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan sudah diimplementasikan di semua di Indonesia dalam tahun ajaran 2018/2019 telah dilaksanakan penyegaran Instruktur Propinsi  (IP) Kurikulum 2013 serentak  pada empat region yaitu region Jakarta, Medan, Surabaya serta Makasar pada bulan Pebruari 2018.
Setelah diadakan penyegaran Instruktur Propinsi akan dilanjutkan dengan penyegaran Instruktur Kabupaten  (IKA) yang akan dilaksanakan sang P4TK, menindaklanjuti penyegaran IP Kurikulum 2013 LPMP Jawa Tengah telah melaksanakan Capasity Building bagi instruktur Propinsi (IP) sebelum melaksanakan penyegaran Instruktur Kabupaten (IKA) yg akan segera dilaksanakan dalam awal bulan Maret 2018.tujuan Capacity Buliding ini merupakan untuk menyamakan konsep, materi, bahan ajar dan bahan tayang  menjadi persiapan buat penyegaran Instruktur Kabupaten (IKA)  di Propinsi Jawa Tengah.

Pelaksanaan penyegaran Instruktur Kabupaten (IKA)  Kurikulum 2013 akan dimulai  dalam awal bulan Maret 2018 untuk semua mata pelajaran dalam 6 gelombang masing masing gelombang terdiri dari 3 rombel. Pelaksanaan penyegaran Instruktur Kabupaten (IKA) ini akan berlangsung selama 3 hari atau sebanyak 16 Jam. Adapun materi yang akan disampaikan terbagi pada 2 yaitu materi umum dan materi pokok, materi umum memuat kebijakan serta perkembangan Kurikulum, PPK ( Pendidikan Penguatan Karakter ) Literasi, penyelenggaraan pembinaan serta  Pendampingan Implementasi kurikulum 2013, dan Penyususnan soal USBN, sedangkan materi pokok memuat intergrasi PPK serta Literasi serta pembelajaran serta Penilaian dan  penyegaran materi utama ( overview).

Setelah mengikuti penyegaran Instruktur Kabupaten ( IKA ) Kurikulum 2013  nantinya akan melaksanakan Bintek untuk Guru Sasaran yang akan melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2018/2019. Pelaksanaan Bimtek akan dimulai pada bulan April serta berakhir dalam bulan Juni, selama 5 hari atau selama 52 jam. Materi yang wajib disampaikan mencakup materi generik serta materi utama. Setelah  mengikuti Bimtek para Guru Sasaran akan melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum 2013 para pengajar sasaran akan menerima pendampingan dalam awal pelaksanaan tahun ajaran baru  untuk mengawal serta memastikan bahwa kurikulum 2013 banar – sahih telah diimplementasikan di setiap sekolah.

Setelah dilaksanakan penyegaran Instruktur, aktivitas berikutnya merupakan pada pengajar sasaran kurikulum 2013 baik dijajaran SD (Sekolah Dasar), Sekolah Menengah pertama, Sekolah Menengah Atas, serta SMK. Untuk mempersiapkan hal-hal yg berhubungan dengan materi penyegaran serta bagi pendampingan kurikulum 2013 ini dia kami persiapkan materi yang bisa dipelajari sebelum aplikasi.

Menu download Materi Diklat Pendapingan Kurikulum 2013 SD Tahun 2018 sebagai berikut:


Demikian ulasan yang sesingkat ini buat memperjelas materi Download Materi Diklat Pendampingan K13 Sekolah Dasar Tahun 2018

Link lainnya:
Terima kasih atas kunjungan semoga materi yg kami bagikan ini bisa bermanfaat