CARA PENGENDALIAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Warga belajar serta murid--sekalian, Menurut pemahaman Ilmu sosial khususnya ilmu Sosiologi, insan selalu berusaha buat menata dan memperbaiki kehidupannya berkaitan menggunakan kehidupan warga , dimana interaksi nir selalu membentuk sesuatu seperti yang dibutuhkan, misalnya adanya penyimpangan-defleksi yang dilakukan individu-individu atau gerombolan .

Penyimpangan yang ada di dalam warga diupayakan supaya berkurang dan bila sanggup dihilangkan supaya terwujud ekuilibrium sosial (Social equilibrium). Upaya untuk mewujudkan syarat pada dalam warga tersebut diklaim pengendalian sosial (Social control).

Jadi, apa yg dimaksud menggunakan pengendalian sosial? Pengendalian sosial merupakan cara yang digunakan buat menertibkan individu yang melanggar peraturan.

Tujuan pengendalian sosial merupakan mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan pada warga .

Kita akan merasa bahagia dan senang jika dilingkungan kurang lebih kita pada keadaan hening, tentram, dan aman yang berarti individu menjadi anggota masyarakat sadar bahwa anggaran yang berlaku di warga diikuti serta dilaksanakan menggunakan baik akan berdampak positif terhadap masyarakat itu sendiri.

Pengendalian sosial berkaitan erat dengan nilai serta norma sosial. Bagi warga , norma sosial mengandung harapan yang dijadikan menjadi pedoman untuk berperilaku. Agar warga berperilaku sinkron menggunakan pedoman, pengendalian sosial adalah prosedur buat mencegah terjadinya defleksi serta mengarahkan anggota warga untuk bertindak dari kebiasaan dan nilai yang telah melembaga.

Apabila pengendalian sosial tidak diterapkan maka akan mudah terjadi defleksi dan tindak amoral lainnya. Setiap masyarakat warga yang tahu tentang aturan dan pedoman yang wajib dipatuhi, senantiasa dia kana selalu berhati-hati serta menanamkan dalam dirinya suatu tanggung jawab demi kebaikan rakyat serta kehidupan pada rakyat.

Berger mendefinisikan pengendalian sosial sebagai cara yg dipakai warga buat menertibkan individu yg membangkang, sedangkan Roucek mengemukakan bahwa pengendalian sosial adalah suatu kata kolektif yang mengacu pada proses terpola yang pada hal ini individu dianjurkan, dibujuk ataupun dipaksa buat mengikuti keadaan pada norma dan nilai hidup gerombolan .

Para pakar sosiologi menggunakan istilah pengendalian sosial (supervisi sosial) buat mendeskripsikan segenap cara dan proses yang ditempuh sang kelompok orang atau rakyat sebagai akibatnya para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok atau masyarakat yg bersangkutan.

Dari uraian pada atas bisa disimpulkan bahwa banyak cara yg digunakan untuk memaksa individu agat taat dengan sejumlah peraturan, contohnya pada warga adalah menaati istiadat istiadat yg masih tetap dilestarikan.

Kumpul kebo bagi suatu warga pada pedesaan sangat tabu dan dipercaya perbuatan yang melanggar adat berat hukumannya, karena jika si pelaku tertangkap basah wajib siap menghadapi resiko misalnya dibicarakan, didesas-desuskan, dikucilkan, atau mungkin diarak keliling kampung. Mengapa demikian? Karena kumpul kebo merupakan aib di warga yang tidak sanggup ditolerir bahkan sanksinya sanggup lebih berdasarkan itu, misalnya diusir berdasarkan kampung. Sanksi demikian sudah termasuk ke dalam pengendalian sosial yakni berupa hukum.

Cara Pengendalian Sosial

Bagaimana cara suatu grup atau masyarakat membuat anggotanya berperilaku sinkron dengan apa yg dibutuhkan? 

Pengendalian sosial dilakukan dengan 2 cara yaitu:

a. Cara persuasif

Cara pesuasif yaitu cara pengendalian sosial yg ditekankan kepada usaha mengajak atau membimbing, sehingga individu-individu atau kelompok dapat bertindak sesuai dengan aturan yg ada pada warga . 

Cara ini menekankan kepada segi nilai kognitif dan afektif misalnya :
1) Si A pengangguran, suatu saat tertangkap basah mencuri sandal. Kita yakin bahwa mencuri itu perbuatan yang jelek dan kita beri bimbingan serta nasihat agar dia mau sebagai loper koran, tukang semir sepatu dan sebagainya.

2) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) membimbing warga masyarakat yg tinggal dipinggir hutan lindung buat nir merambah hutan agat tidak terjadi kerusakan hutan. Mereka bisa diarahkan serta dibimbing buat belajar banyak sekali macam aktivitas keterampilan home industry yang bisa menghasilkan uang serta bermanfaat bagi rakyat banyak.

Selain itu dapat pula diberikan penyuluhan tentang pentingnya hutan bagi kelangsungan hidup insan.


b. Cara koersif 

Cara koersif yaitu pengendalian sosial dilakukan dengan menekankan pada tindakan atau ancaman yang memakai kekuatan fisik. Berfungsi menjadi hukuman supaya si perlaku jera dan tidak melakukan tindakan itu lagi.

Cara koersif usahakan dilakukan sebagai upaya terakhir sehabis cara pengendalian persuasif dilakukan.

Contohnya:
1) Untuk membuat pencopet kapok dengan perbuatannya, waktu tertangkap basah sang warga si pencopet lalu dikeroyok habis-habisan. Tindakan tersebut tidak diperkenankan secara hukum lantaran main hakim sendiri.

2) Pedagang kaki 5 seperti pedangang buah-buahan, pedagang sayur dan lain sebagainya yang melanggar rapikan tertib ditindak oleh petugas serta mengangkut secara paksa barang dagangan ke atas truk karena telah berkali-kali diperingatkan namun tidak diindahkan.  


Demikian pembahasan kita tentang cara pengendalian sosial dari ilmu sosiologi, selanjutnya silakan rakyat belajar mencari lebih lengkap lagi mengenai teori dan model-model pengendalian sosial tadi. Terimakasih selamat belajar..wassalam.