PENYEBAB GENSET SULIT DI PARALEL DAN CARA MENGATASINYA
Beberapa Masalah yg terjadi ketika 2 butir Generator dioperasikan secara Paralel (Sinkron) dan cara mengatasinya
Saat sebuah generator nir mampu lagi menanggung seluruh Beban listrik yang terdapat, solusi yg tak jarang dilakukan adalah dengan menambah unit generator dan mengoperasikan kedua Generator tersebut secara bersamaan atau yang biasa kita sebut menggunakan di Paralel atau di Sinkron.
Namun, perlu diingat bahwa buat dapat mengoperasikan dua butir genset (generator) secara bersamaan atau di Paralel, terdapat beberapa syarat yang wajib dipenuhi ke 2 Genset tadi supaya proses paralel genset (generator) dapat dilakukan.
Penjelasan mengenai kondisi-syarat Paralel Genset
Syarat-kondisi umum Paralel Generator (Genset)
Pertanyaannya, apakah selesainya keempat kondisi tadi tercapai, proses Pengoperasian Generator secara bersamaan (Paralel) akan berjalan terus menerus secara normal serta seimbang?
Beberapa Masalah Saat Genset pada Paralel (Sinkron)
Meski kondisi-kondisi paralel generator (genset) sudah terpenuhi, terdapat beberapa kasus atau kendala yg seringkali dihadapi saat dua buah generator dioperasikan secara Paralel.
Beberapa kasus yang paling acapkali terjadi adalah:
Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan buat mencapai syarat Paralel Genset beroperasi menggunakan normal.
Meski proses menyatukan (Paralel) dua buah Generator sudah berhasil dilakukan, sesudah kedua generator tadi berjalan secara bersamaan untuk menanggung beban listrik, terdapat beberapa hal lagi yang harus diperhatikan agar proses paralel tetap berjalan menggunakan baik.
Ada tiga hal yg harus diperhatikan yaitu:
1. Pengaturan putaran mesin (Droop Speed)
Setelah 2 butir Generator diparalelkan, selanjutnya hal yg wajib diperhatikan adalah seberapa besar Droop Speed pada masing-masing mesin Generator tersebut.
Saat 2 buah Generator diparalelkan serta belum diberi beban, maka syarat paralel akan permanen berjalan normal, tetapi pada saat kedua generator tersebut diberi beban listrik maka akan terjadi penurunan kecepatan putaran dalam mesin atau yang disebut dengan Droop Speed, serta apabila terjadi disparitas Droop Speed antara ke 2 Generator maka proses Paralel akan mengalami kegagalan.
Pengaturan Putaran mesin ini biasa jua disebut dengan Pengaturan Droop Speed (Berkurangnya Kecepatan putaran).
Pengaturan Droop speed ini bertujuan untuk menyesuaikan seberapa besar persentase turunnya kecepatan putaran mesin ketika terjadi perubahan beban juga beban kejut.
Untuk menjaga kondisi Paralel Genset permanen berjalan menggunakan baik, maka pengaturan Droop Speed dalam kedua Mesin Generator yg diparalelkan harus memiliki nilai yang sama.
Pengaturan Droop speed ini berada dalam sistem pengaturan bahan bakar mesin serta alat yg umumnya digunakan pada mesin genset adalah Governor atau EFC (Electronic Fuel Control).
Penjelasan tentang Governor atau EFC pada mesin genset
Pengaturan Droop Speed ini harus diubahsuaikan agar ketika terjadi perubahan beban listrik, maka ke 2 generator permanen mempunyai besar Frekuensi yg sama (Kecepatan putaran mesin herbi nilai Frekuensi).
2. Pengaturan Tegangan Drop (Droop Voltage)
Untuk menjaga supaya Proses berjalannya paralel 2 butir generator, maka hal yang pula wajib diperhatikan merupakan seberapa akbar Drop tegangan (Droop Voltage) saat terjadi perubahan beban daya yang diterima ke 2 generator tadi.
Saat terjadi perubahan beban daya, maka masing-masing generator akan mengalami penurunan tegangan atau disebut dengan Droop Voltage, bila persentase Droop Voltage yang terjadi pada kedua generator terdapat perbedaan, maka proses paralel akan mengalami kegagalan.
(Perbedaan Droop Voltage pada masing-masing Generator akan menyebabkan disparitas Cosphi yang signifikan atau Cosphi nir stabil)
Oleh karenanya pastikan pengaturan Droop Voltage yang dalam masing-masing generator sudah sinkron, dan pengaturan Droop Voltage ini terdapat pada pengaturan di AVR masing-masing Generator.
Pengaturan yg ada dalam AVR
Pengaturan Droop Voltage pada AVR umumnya sebesar 5% Droop ketika beban puncak .
Droop Kit (Droop CT)
Untuk Generator yg akan dioperasikan secara paralel, maka harus dilengkapi dengan perangkat buat sensor perubahan beban arus listrik pada generator yang diklaim dengan Droop Kit.
Droop Kit adalah sebuah CT (Current Transformer) yg dipasang pada Gulungan primer generator sebagai sensor buat mengetahui nilai arus yg melewati Gulungan tersebut sinkron menggunakan beban daya yg ditanggungnya, dan Droop Kit ini terhubung ke terminal AVR serta bisa disesuaikan dengan melakukan pengaturan pada potensio DROOP di AVR.
Mengenal fungsi AVR pada Generator
Besaran Tegangan Drop (Droop Voltage) akan disesuaikan menggunakan seberapa besar arus listrik yg dibebankan pada Generator, serta persentase Droop dalam masing-masing Generator ketika diparalel harus mempunyai nilai yg sama, supaya Cosphi permanen stabil serta Paralel bisa berjalan menggunakan baik.
3. Pengaturan Stabilitas Tegangan (Stability)
Untuk menjaga supaya proses Paralel Generator bisa berjalan dengan baik, maka stabilitas tegangan pada masing-masing Generator jua wajib diatur serta diadaptasi agar tercapai kondisi besar tegangan yg selalu seimbang pada masing-masing generator.
Pengaturan Stability berada dalam settingan pada AVR masing-masing Generator, dan pengaturan Stability ini wajib dilakukan dengan benar sampai tercapai syarat yang diinginkan.
Cara melakukan Pengaturan Stability dalam AVR
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
Saat sebuah generator nir mampu lagi menanggung seluruh Beban listrik yang terdapat, solusi yg tak jarang dilakukan adalah dengan menambah unit generator dan mengoperasikan kedua Generator tersebut secara bersamaan atau yang biasa kita sebut menggunakan di Paralel atau di Sinkron.
Namun, perlu diingat bahwa buat dapat mengoperasikan dua butir genset (generator) secara bersamaan atau di Paralel, terdapat beberapa syarat yang wajib dipenuhi ke 2 Genset tadi supaya proses paralel genset (generator) dapat dilakukan.
Penjelasan mengenai kondisi-syarat Paralel Genset
Syarat-kondisi umum Paralel Generator (Genset)
- Memiliki nilai tegangan yang sama
- Memiliki Nilai Frekuensi Yang sama
- Mempunyai Urutan Phase Yang Sama
- Mempunyai Sudut Gelombang Sinusoida Yang Sefase
Pertanyaannya, apakah selesainya keempat kondisi tadi tercapai, proses Pengoperasian Generator secara bersamaan (Paralel) akan berjalan terus menerus secara normal serta seimbang?
Beberapa Masalah Saat Genset pada Paralel (Sinkron)
Meski kondisi-kondisi paralel generator (genset) sudah terpenuhi, terdapat beberapa kasus atau kendala yg seringkali dihadapi saat dua buah generator dioperasikan secara Paralel.
Beberapa kasus yang paling acapkali terjadi adalah:
- Beban tidak sanggup dipindahkan, atau beban listrik lebih mayoritas menuju ke salah satu Generator.
- Cosphi nir stabil dan ketika beban ditambah, selisih cosphi antara kedua Generator semakin jauh serta akhirnya beban hanya ditanggung oleh keliru satu generator.
- Saat terjadi Beban kejut, salah satu Generator Trip serta beban berpindah ke satu generator, dan akhirnya kedua generator trip.
- Reverse Power atau Salah satu generator menjadi beban (Motor) pada Generator lainnya
Penyebab Generator (Genset) sulit di Paralel, serta cara mengatasinya
Lalu, apa yang menyebabkan proses Paralel generator (Genset) tersebut Gagal atau nir dapat berjalan beserta dengan normal?Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan buat mencapai syarat Paralel Genset beroperasi menggunakan normal.
Meski proses menyatukan (Paralel) dua buah Generator sudah berhasil dilakukan, sesudah kedua generator tadi berjalan secara bersamaan untuk menanggung beban listrik, terdapat beberapa hal lagi yang harus diperhatikan agar proses paralel tetap berjalan menggunakan baik.
Ada tiga hal yg harus diperhatikan yaitu:
- Pengaturan putaran mesin (Droop Speed)
- Pengaturan Tegangan Drop (Droop Voltage)
- Pengaturan Tegangan yang Stabil (Stability)
1. Pengaturan putaran mesin (Droop Speed)
Setelah 2 butir Generator diparalelkan, selanjutnya hal yg wajib diperhatikan adalah seberapa besar Droop Speed pada masing-masing mesin Generator tersebut.
Saat 2 buah Generator diparalelkan serta belum diberi beban, maka syarat paralel akan permanen berjalan normal, tetapi pada saat kedua generator tersebut diberi beban listrik maka akan terjadi penurunan kecepatan putaran dalam mesin atau yang disebut dengan Droop Speed, serta apabila terjadi disparitas Droop Speed antara ke 2 Generator maka proses Paralel akan mengalami kegagalan.
Pengaturan Putaran mesin ini biasa jua disebut dengan Pengaturan Droop Speed (Berkurangnya Kecepatan putaran).
Pengaturan Droop speed ini bertujuan untuk menyesuaikan seberapa besar persentase turunnya kecepatan putaran mesin ketika terjadi perubahan beban juga beban kejut.
Untuk menjaga kondisi Paralel Genset permanen berjalan menggunakan baik, maka pengaturan Droop Speed dalam kedua Mesin Generator yg diparalelkan harus memiliki nilai yang sama.
Pengaturan Droop speed ini berada dalam sistem pengaturan bahan bakar mesin serta alat yg umumnya digunakan pada mesin genset adalah Governor atau EFC (Electronic Fuel Control).
Penjelasan tentang Governor atau EFC pada mesin genset
Pengaturan Droop Speed ini harus diubahsuaikan agar ketika terjadi perubahan beban listrik, maka ke 2 generator permanen mempunyai besar Frekuensi yg sama (Kecepatan putaran mesin herbi nilai Frekuensi).
2. Pengaturan Tegangan Drop (Droop Voltage)
Untuk menjaga supaya Proses berjalannya paralel 2 butir generator, maka hal yang pula wajib diperhatikan merupakan seberapa akbar Drop tegangan (Droop Voltage) saat terjadi perubahan beban daya yang diterima ke 2 generator tadi.
Saat terjadi perubahan beban daya, maka masing-masing generator akan mengalami penurunan tegangan atau disebut dengan Droop Voltage, bila persentase Droop Voltage yang terjadi pada kedua generator terdapat perbedaan, maka proses paralel akan mengalami kegagalan.
(Perbedaan Droop Voltage pada masing-masing Generator akan menyebabkan disparitas Cosphi yang signifikan atau Cosphi nir stabil)
Oleh karenanya pastikan pengaturan Droop Voltage yang dalam masing-masing generator sudah sinkron, dan pengaturan Droop Voltage ini terdapat pada pengaturan di AVR masing-masing Generator.
Pengaturan yg ada dalam AVR
Pengaturan Droop Voltage pada AVR umumnya sebesar 5% Droop ketika beban puncak .
Droop Kit (Droop CT)
Untuk Generator yg akan dioperasikan secara paralel, maka harus dilengkapi dengan perangkat buat sensor perubahan beban arus listrik pada generator yang diklaim dengan Droop Kit.
Droop Kit adalah sebuah CT (Current Transformer) yg dipasang pada Gulungan primer generator sebagai sensor buat mengetahui nilai arus yg melewati Gulungan tersebut sinkron menggunakan beban daya yg ditanggungnya, dan Droop Kit ini terhubung ke terminal AVR serta bisa disesuaikan dengan melakukan pengaturan pada potensio DROOP di AVR.
Mengenal fungsi AVR pada Generator
Besaran Tegangan Drop (Droop Voltage) akan disesuaikan menggunakan seberapa besar arus listrik yg dibebankan pada Generator, serta persentase Droop dalam masing-masing Generator ketika diparalel harus mempunyai nilai yg sama, supaya Cosphi permanen stabil serta Paralel bisa berjalan menggunakan baik.
3. Pengaturan Stabilitas Tegangan (Stability)
Untuk menjaga supaya proses Paralel Generator bisa berjalan dengan baik, maka stabilitas tegangan pada masing-masing Generator jua wajib diatur serta diadaptasi agar tercapai kondisi besar tegangan yg selalu seimbang pada masing-masing generator.
Pengaturan Stability berada dalam settingan pada AVR masing-masing Generator, dan pengaturan Stability ini wajib dilakukan dengan benar sampai tercapai syarat yang diinginkan.
Cara melakukan Pengaturan Stability dalam AVR
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
Comments
Post a Comment