PENYEBAB GENSET SULIT DI PARALEL DAN CARA MENGATASINYA

Beberapa Masalah yg terjadi ketika dua butir Generator dioperasikan secara Paralel (Sinkron) dan cara mengatasinya
Saat sebuah generator tidak bisa lagi menanggung semua Beban listrik yg terdapat, solusi yg acapkali dilakukan merupakan menggunakan menambah unit generator dan mengoperasikan kedua Generator tersebut secara bersamaan atau yg biasa kita sebut dengan pada Paralel atau pada Sinkron.
Namun, perlu diingat bahwa buat dapat mengoperasikan dua buah genset (generator) secara bersamaan atau pada Paralel, ada beberapa syarat yg wajib dipenuhi kedua Genset tersebut supaya proses paralel genset (generator) bisa dilakukan.
Penjelasan mengenai syarat-kondisi Paralel Genset
Syarat-syarat umum Paralel Generator (Genset)
  • Memiliki nilai tegangan yg sama
  • Memiliki Nilai Frekuensi Yang sama
  • Mempunyai Urutan Phase Yang Sama
  • Mempunyai Sudut Gelombang Sinusoida Yang Sefase

Pertanyaannya, apakah setelah keempat kondisi tadi tercapai, proses Pengoperasian Generator secara bersamaan (Paralel) akan berjalan terus menerus secara normal serta seimbang?

Beberapa Masalah Saat Genset di Paralel (Sinkron)
Meski syarat-syarat paralel generator (genset) sudah terpenuhi, masih ada beberapa perkara atau hambatan yg sering dihadapi ketika dua butir generator dioperasikan secara Paralel.
Beberapa kasus yang paling sering terjadi merupakan:
  • Beban tidak sanggup dipindahkan, atau beban listrik lebih lebih banyak didominasi menuju ke salah satu Generator.
  • Cosphi tidak stabil dan ketika beban ditambah, selisih cosphi antara kedua Generator semakin jauh serta akhirnya beban hanya ditanggung oleh keliru satu generator.
  • Saat terjadi Beban kejut, salah satu Generator Trip serta beban berpindah ke satu generator, serta akhirnya kedua generator trip.
  • Reverse Power atau Salah satu generator sebagai beban (Motor) dalam Generator lainnya

Penyebab Generator (Genset) sulit pada Paralel, dan cara mengatasinya

Lalu, apa yang menyebabkan proses Paralel generator (Genset) tersebut Gagal atau nir bisa berjalan bersama menggunakan normal?
Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan buat mencapai kondisi Paralel Genset beroperasi dengan normal.
Meski proses menyatukan (Paralel) 2 butir Generator telah berhasil dilakukan, sehabis kedua generator tersebut berjalan secara bersamaan untuk menanggung beban listrik, ada beberapa hal lagi yg harus diperhatikan supaya proses paralel permanen berjalan dengan baik.
Ada tiga hal yg harus diperhatikan yaitu:
  • Pengaturan putaran mesin (Droop Speed)
  • Pengaturan Tegangan Drop (Droop Voltage)
  • Pengaturan Tegangan yang Stabil (Stability)

1. Pengaturan putaran mesin (Droop Speed)
Setelah 2 butir Generator diparalelkan, selanjutnya hal yg wajib diperhatikan merupakan seberapa besar Droop Speed pada masing-masing mesin Generator tadi.
Saat dua buah Generator diparalelkan serta belum diberi beban, maka kondisi paralel akan tetap berjalan normal, tetapi pada saat ke 2 generator tadi diberi beban listrik maka akan terjadi penurunan kecepatan putaran dalam mesin atau yang diklaim menggunakan Droop Speed, serta bila terjadi perbedaan Droop Speed antara kedua Generator maka proses Paralel akan mengalami kegagalan.
Pengaturan Putaran mesin ini biasa juga diklaim menggunakan Pengaturan Droop Speed (Berkurangnya Kecepatan putaran).
Pengaturan Droop speed ini bertujuan buat menyesuaikan seberapa akbar persentase turunnya kecepatan putaran mesin waktu terjadi perubahan beban maupun beban kejut.
Untuk menjaga kondisi Paralel Genset tetap berjalan dengan baik, maka pengaturan Droop Speed pada ke 2 Mesin Generator yg diparalelkan wajib memiliki nilai yg sama.
Pengaturan Droop speed ini berada pada sistem pengaturan bahan bakar mesin serta alat yg umumnya dipakai pada mesin genset adalah Governor atau EFC (Electronic Fuel Control).
Penjelasan mengenai Governor atau EFC pada mesin genset
Pengaturan Droop Speed ini harus diadaptasi agar waktu terjadi perubahan beban listrik, maka ke 2 generator permanen memiliki besar Frekuensi yg sama (Kecepatan putaran mesin berhubungan dengan nilai Frekuensi).
2. Pengaturan Tegangan Drop (Droop Voltage)
Untuk menjaga agar Proses berjalannya paralel dua buah generator, maka hal yg pula wajib diperhatikan merupakan seberapa akbar Drop tegangan (Droop Voltage) saat terjadi perubahan beban daya yang diterima ke 2 generator tersebut.
Saat terjadi perubahan beban daya, maka masing-masing generator akan mengalami penurunan tegangan atau dianggap menggunakan Droop Voltage, bila persentase Droop Voltage yg terjadi pada ke 2 generator masih ada perbedaan, maka proses paralel akan mengalami kegagalan.
(Perbedaan Droop Voltage pada masing-masing Generator akan mengakibatkan perbedaan Cosphi yang signifikan atau Cosphi tidak stabil)
Oleh karena itu pastikan pengaturan Droop Voltage yg pada masing-masing generator telah sesuai, dan pengaturan Droop Voltage ini masih ada pada pengaturan pada AVR masing-masing Generator.
Pengaturan yang ada dalam AVR
Pengaturan Droop Voltage pada AVR umumnya sebanyak lima% Droop ketika beban zenit.
Droop Kit (Droop CT)
Untuk Generator yg akan dioperasikan secara paralel, maka wajib dilengkapi menggunakan perangkat buat sensor perubahan beban arus listrik dalam generator yg diklaim menggunakan Droop Kit.
Droop Kit merupakan sebuah CT (Current Transformer) yg dipasang pada Gulungan primer generator menjadi sensor buat mengetahui nilai arus yang melewati Gulungan tersebut sinkron menggunakan beban daya yang ditanggungnya, dan Droop Kit ini terhubung ke terminal AVR dan bisa diubahsuaikan menggunakan melakukan pengaturan pada potensio DROOP di AVR.
Mengenal fungsi AVR pada Generator
Besaran Tegangan Drop (Droop Voltage) akan diubahsuaikan dengan seberapa besar arus listrik yg dibebankan dalam Generator, serta persentase Droop pada masing-masing Generator ketika diparalel harus mempunyai nilai yg sama, agar Cosphi tetap stabil dan Paralel bisa berjalan menggunakan baik.
3. Pengaturan Stabilitas Tegangan (Stability)
Untuk menjaga supaya proses Paralel Generator dapat berjalan dengan baik, maka stabilitas tegangan dalam masing-masing Generator jua wajib diatur dan diadaptasi supaya tercapai kondisi akbar tegangan yg selalu seimbang dalam masing-masing generator.
Pengaturan Stability berada pada settingan pada AVR masing-masing Generator, serta pengaturan Stability ini wajib dilakukan dengan sahih hingga tercapai syarat yg diinginkan.
Cara melakukan Pengaturan Stability pada AVR
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

Comments