PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui eksklusif berdasarkan pengalaman, berdasarkan pancaindra, serta diolah sang akal budi secara impulsif. Pada intinya, pengetahuan bersifat impulsif, subjektif serta intuitif. Pengetahuan berkaitan erat menggunakan kebenaran, yaitu kesesuaian antara pengetahuan yg dimiliki insan dengan empiris yang terdapat dalam objek.

Pengetahuan dapat dibedakan sebagai pengetahuan non-ilmiah serta pengetahuan pra-ilmiah. Pengetahuan non-ilmiah adalah hasil serapan indra terhadap pengalaman hidup sehari-hari yg nir perlu serta nir mungkin diuji kebenarannya. Pengetahuan non-ilmiah nir dapat dikembangkan sebagai pengetahuan ilmiah. Misalnya pengetahuan orang tertentu tentang jin atau makhluk halus pada loka eksklusif, keampuhan pusaka, dan lain-lain. Pengetahuan prailmiah merupakan hasil serapan indra serta pemikiran rasional yg terbuka terhadap pengujian lebih lanjut memakai metode-metode ilmiah. Misalnya pengetahuan orang mengenai manfaat rebusan daun jambu biji buat mengurangi tanda-tanda diare.

Ilmu (sains) asal berdasarkan Bahasa Latin scientia yg berarti knowledge. Ilmu dipahami menjadi proses penyelidikan yg berdisiplin. Ilmu bertujuan buat meramalkan serta tahu tanda-tanda-tanda-tanda alam. 

Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang sudah diolah balik dan disusun secara metodis, sistematis, konsisten dan koheren. Agar pengetahuan sebagai ilmu, maka pengetahuan tadi wajib dipilah (menjadi suatu bidang tertentu dari fenomena) dan disusun secara metodis, sistematis dan konsisten. Tujuannya supaya pengalaman tersebut bisa diungkapkan balik secara lebih jelas, rinci serta setepat-tepatnya.

Metodis, berarti pada proses menemukan serta mengolah pengetahuan menggunakan metode eksklusif, nir serampangan. Sistematis, berarti dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yg diperoleh, menggunakan langkah-langkah eksklusif yang teratur dan terarah sebagai akibatnya sebagai suatu holistik yang terpadu. Koheren, berarti setiap bagian dari jabaran ilmu pengetahuan itu adalah rangkaian yang saling terkait serta berkesesuaian (konsisten).

Sedangkan suatu usaha buat menemukan, mengembangkan serta menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research). Usaha-usaha itu dilakukan dengan memakai metode ilmiah.

Ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah bisa dibedakan atas :
  • Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif, acapkali dianggap pengetahuan realitas. Pengetahuan ini diperoleh melalui proses observasi dan analisis atas data serta fenomena empiris. Termasuk pada grup ilmu ini adalah geologi, biologi, antropologi, sosiologi, serta lain-lain. 
  • Ilmu Pengetahuan Formal-Kualitatif, seringkali dianggap pengetahuan matematis. Ilmu ini diperoleh menggunakan cara analisis refleksi menggunakan mencari hubungan antara konsep-konsep. Termasuk dalam kelompok ilmu ini merupakan nalar formal, matematika, fisika, kimia, dan lain-lain. 
  • Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial, acapkali dianggap pengetahuan filsafat. Pengetahuan filsafat diperoleh menggunakan cara analisis refleksi (pemahaman, penafsiran, spekulasi, evaluasi kritis, logis rasional) menggunakan mencari hakikat prinsip yg melandasi eksistensi seluruh kenyataan. 
Pengertian Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan buat memecahkan kasus yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini mencakup enam termin, yaitu :
  • Merumuskan masalah. Masalah merupakan sesuatu yg harus diselesaikan. 
  • Mengumpulkan informasi, yaitu segala keterangan yang mengarah dan dekat dalam pemecahan masalah. Sering disebut juga menelaah teori atau kajian pustaka. 
  • Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun dari data atau fakta yg diperoleh selama observasi atau jajak pustaka. 
  • Menguji hipotesis menggunakan melakukan percobaan atau penelitian. 
  • Mengolah data (output) percobaan menggunakan menggunakan metode statistik buat membentuk kesimpulan. Hasil penelitian menggunakan metode ini adalah data yang objektif, tidak ditentukan subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan menaruh output yg sama). 
  • Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui output percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila output uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (aturan) serta bahkan menjadi teori. 
Metode ilmiah didasari sang perilaku ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun perilaku ilmiah yang dimaksud merupakan :
  • Rasa ingin memahami 
  • Jujur (menerima kenyataan output penelitian dan tidak mengada-terdapat) 
  • Objektif (sinkron kabar yg ada, serta nir dipengaruhi oleh perasaan pribadi) 
  • Tekun (tidak putus asa) 
  • Teliti (nir ceroboh serta tidak melakukan kesalahan) 
  • Terbuka (mau menerima pendapat yg sahih menurut orang lain) 
Penelitian Ilmiah
Salah satu hal yg penting pada dunia ilmu adalah penelitian (research). Research asal menurut kata re yg berarti balik dan search yang berarti mencari, sehingga research atau penelitian bisa didefinisikan sebagai suatu usaha buat mengembangkan serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. 

Suatu penelitian wajib memenuhi beberapa ciri buat dapat dikatakan menjadi penelitian ilmiah. Umumnya terdapat empat ciri penelitian ilmiah, yitu :
  • Sistematik. Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sinkron pola dan kaidah yang benar, berdasarkan yg gampang serta sederhana hingga yang kompleks. 
  • Logis. Suatu penelitian dikatakan benar apabila bisa diterima nalar serta berdasarkan kabar empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya nalar, yaitu akal. Prosedur penalaran yg digunakan mampu prosedur induktif yaitu cara berpikir buat menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (spesifik) atau mekanisme deduktif yaitu cara berpikir buat menarik kesimpulan yg bersifat spesifik berdasarkan pernyataan yang bersifat generik. 
  • Empirik. Artinya suatu penelitian umumnya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (kabar aposteriori, yaitu informasi dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui output coba-coba yang lalu diangkat menjadi output penelitian. Landasan penelitian empirik ada 3 yaitu : 
a. Hal-hal empirik selalu mempunyai persamaan serta disparitas (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sinkron menggunakan waktu
c. Hal-hal empirik tidak sanggup secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan karena dampak)

Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan wajib diuji pulang oleh peneliti lain serta harus memberikan hasil yg sama apabila dilakukan menggunakan metode, kriteria, serta syarat yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

Comments