PENGERTIAN DEFINISI ANTROPOLOGI MENURUT PARA AHLI

Pengertian, Definisi Antropologi Menurut Para Ahli
Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yg mempelajari mengenai budaya rakyat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal menurut ketertarikan orang-orang Eropa yg melihat karakteristik-ciri fisik, tata cara adat, budaya yang tidak selaras menurut apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan dalam penduduk yang adalah rakyat tunggal, tunggal pada arti kesatuan warga yang tinggal wilayah yang sama, antropologi seperti misalnya sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada rakyat serta kehidupan sosialnya.

Koentjaraninggrat menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase menjadi berikut: Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an), sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi global. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, sampai ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka poly menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka lalu mereka catat di kitab harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang herbi suku-suku asing tersebut. Mulai berdasarkan karakteristik-ciri fisik, kebudayaan, susunan warga , atau bahasa dari suku tadi. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tadi kemudian dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi mengenai bangsa-bangsa. Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar pada Eropa. Kemudian, dalam permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, sebagai sangat besar . Lantaran itu, ada usaha-usaha buat mengintegrasikan semua himpunan bahan etnografi.

Fase Kedua (tahun 1800-an), Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tadi sudah disusun sebagai karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat dalam saat itu. Rakyat serta kebudayaan berevolusi secara perlahan-huma dan pada jangka waktu yg lama . Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, serta menganggap Eropa menjadi bangsa yg tinggi kebudayaannya. Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka memeriksa warga dan kebudayaan primitif dengan maksud buat memperoleh pemahaman mengenai taraf-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan insan.

Definisi Sosiologi
Sosiologi merupakan pengetahuan atau ilmu mengenai sifat masyarakat, perilaku masyarakat, serta perkembangan masyarakat. Sosiologi adalah cabang Ilmu Sosial yg mengusut warga serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai cabang Ilmu, Sosiologi dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, August Comte. Comte lalu dikenal menjadi Bapak Sosiologi. Tetapi demikian, sejarah mencatat bahwa Émile Durkheim ilmuwan sosial Perancis yang lalu berhasil melembagakan Sosiologi menjadi disiplin akademis. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi adalah pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari output-hasil pemikiran ilmiah dan bisa di kontrol secara kritis sang orang lain atau generik.

Sosiologi merupakan sebuah istilah yg berasal menurut istilah latin socius yg ialah sahabat, serta logos dari kata Yunani yang berarti cerita, diungkapkan pertama kalinya pada kitab yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857). Sosiologi ada sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Namun sosiologi sebagai ilmu yg memeriksa masyarakat baru lahir lalu di Eropa.

Antropologi bukanlah satu satunya ilmu yang menyelidiki manusia. Ilmu-ilmu lain misalnya ilmu Politik yang menyelidiki kehidupan politik insan, ilmu Ekonomi yang menilik ekonomi insan atau ilmu Fisiologi yg memeriksa tubuh insan dan masih poly lagi ilmuilmu lain, pula menyelidiki manusia. Tetapi ilmu-ilmu ini tidak memeriksa atau melihat manusia secara menyeluruh atau pada ilmu Antropologi dianggap menggunakan Holistik, misalnya yg dilakukan oleh Antropologi. Antropologi berusaha buat melihat segala aspek dari diri mahluk insan pada semua saat dan pada seluruh tempat, misalnya: Apa yg secara umum dimiliki sang seluruh manusia? Dalam hal apa saja mereka itu tidak selaras? Mengapa mereka bertingkah-laku misalnya itu? Ini seluruh adalah beberapa model pertanyaan fundamental dalam studi-studi Antropologi.

Hubungan Antropologi Dengan Ilmu Lain
Seperti ilmu-ilmu lain, Antropologi jua mempunyai spesialisasi atau pengkhususan. Secara generik ada tiga bidang spesialisasi dari Antropologi, yaitu Antropologi Fisik atau sering dianggap juga dengan kata Antropologi Ragawi. Arkeologi serta Antropologi Sosial-Budaya. 

1. Antropologi Fisik
Antropologi Fisik tertarik dalam sisi fisik menurut insan. Termasuk didalamnya menilik gen-gen yang menentukan struktur menurut tubuh insan. Mereka melihat perkembangan mahluk manusia semenjak insan itu mulai ada pada bumi sampai insan yang terdapat kini ini. Beberapa pakar Antropologi Fisik menjadi populer dengan penemuan-penemuan fosil yang membantu memberikan berita tentang perkembangan manusia. Ahli Antropologi Fisik yg lain sebagai populer lantaran keahlian forensiknya; mereka membantu dengan mengungkapkan pendapat mereka pada sidang-sidang pengadilan serta membantu pihak berwenang pada penyelidikan masalah-kasus pembunuhan.

2. Arkeologi
Ahli Arkeologi bekerja mencari benda-benda peninggalan manusia menurut masa lampau. Mereka akhirnya banyak melakukan penggalian buat menemukan residu-sisa alat-alat hidup atau senjata. Benda –benda ini merupakan barang tambang mereka. Tujuannya merupakan memakai bukti-bukti yg mereka dapatkan untuk merekonstruksi atau membentuk balik model-contoh kehidupan pada masa lampau. Dengan melihat dalam bentuk kehidupan yang direnkonstruksi tadi dapat dibentuk dugaan-dugaan bagaimana warga yang residu-sisanya diteliti itu hidup atau bagaimana mereka datang ketempat itu atau bahkan menggunakan siapa saja mereka itu dulu berinteraksi.

3. Antropologi Sosial-Budaya
Antropologi Sosial-Budaya atau lebih acapkali dianggap Antropologi Budaya herbi apa yang seringkali disebut dengan Etnologi. Ilmu ini memeriksa tingkah-laris insan, baik itu tingkah-laris individu atau tingkah laris grup. Tingkah-laku yg dipelajari disini bukan hanya aktivitas yg bisa diamati menggunakan mata saja, tetapi pula apa yang ada dalam pikiran mereka. Pada manusia, tingkah-laris ini tergantung dalam proses pembelajaran. Apa yg mereka lakukan adalah output menurut proses belajar yg dilakukan sang insan sepanjang hidupnya disadari atau tidak. Mereka mempelajari bagaimana bertingkah-laku ini dengan cara mencontoh atau belajar dari generasi diatasnya serta juga menurut lingkungan alam dan sosial yang terdapat disekelilingnya. Inilah yang sang para ahli Antropologi dianggap menggunakan kebudayaan. 

Kebudayaan menurut grup-kelompok manusia, baik itu grup kecil maupun kelompok yang sangat akbar inilah yg menjadi objek khas dari penelitian-penelitian Antropologi Sosial Budaya. Dalam perkembangannya Antropologi Sosial-Budaya ini memecah lagi kedalam bentuk-bentuk spesialisasi atau pengkhususan disesuaikan menggunakan bidang kajian yang dipelajari atau diteliti. Antroplogi Hukum yg memeriksa bentuk-bentuk aturan pada grup-gerombolan rakyat atau Antropologi Ekonomi yang menilik gejala-gejala serta bentuk-bentuk perekonomian pada kelompok-gerombolan masyarakat merupakan dua contoh berdasarkan sekian banyak bentuk spesialasi dalam Antropologi Sosial-Budaya.

Perkembangan antropologi dan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, sebagian tergantung pada data yang diperoleh dari serta tentang informan atau responden, serta sebagian lainnya berdasarkan metode ilmiah serta imajinasi ilmiah yg telah dikembangkannya. Data yang diperoleh dipakai untuk pengembangan teori-teori dan pendekatan-pendekatan serta metodologi; dan juga buat bisa digunakan buat kepentingan-kepentingan mudah bagi kebijaksanaan buat merubah cara-cara hidup eksklusif menurut para informan atau responden agar sinkron menggunakan serta mendukung program-program pembangunan yang sudah digariskan oleh pemerintah atau buat kepentingan simpel lainnya yang dikelola sang badan-badan atau yayasan-yayasan partikelir domestik juga luar negeri. 

Hubungan Antropologi dan Sosiologi
Seorang manusia akan mempunyai konduite yg berbeda dengan insan lainnya walaupun orang tersebut kembar siam. Ada yg baik hati suka menolong serta rajin menabung dan terdapat pula yang prilakunya dursila yg suka berbuat kriminal menyakitkan hati. Manusia pula saling berhubungan satu sama lainnya menggunakan melakukan hubungan serta membuat gerombolan dalam rakyat. Hal-hal tersebut dapat dikaji menggunakan pendekatan antropologi serta sosiologi.

Sosiologi asal dari bahasa yunani yaitu istilah socius serta logos, pada mana socius memiliki arti mitra / teman serta logos berarti istilah atau berbicara. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang memeriksa struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

Menurut pakar sosiologi lain yakni Emile Durkheim, sosiologi merupakan suatu ilmu yg memeriksa warta-fakta sosial, yakni liputan yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada pada luar individu di mana kabar-informasi tersebut mempunyai kekuatan buat mengendalikan individu.

Objek berdasarkan sosiologi adalah masyarakat pada berhubungan dan juga proses yang dihasilkan berdasarkan hubungan tadi. Tujuan menurut ilmu sosiologi adalah untuk menaikkan kemampuan seseorang buat mengikuti keadaan atau mengikuti keadaan dengan lingkungan sosialnya. Pokok bahasan dari ilmu sosiologi merupakan misalnya kenyataan atau warta sosial, tindakan sosial, imajinasi sosiologis serta pengungkapan empiris sosial.

Antropologi dari berdasarkan kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yg berarti "insan" atau "orang", serta logos yang berarti ilmu. Antropologi memeriksa manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Antropologi mempunyai 2 sisi keseluruhan dimana meneliti insan pada tiap ketika serta tiap dimensi kemanusiannya. Arus primer inilah yg secara tradisional memisahkan antropologi dari disiplin ilmu humanisme lainnya yg menekankan dalam perbandingan/ disparitas budaya antar insan. Walaupun begitu sisi ini poly diperdebatkan serta sebagai kontroversi sehingga metode antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan penelitan pada pendudukyang merupakan rakyat tunggal.

Comments