PENGERTIAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF
Pengertian Alat Permainan Edukatif
1. Alat Permainan Edukatif
Alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yg bisa dipergunakan menjadi wahana atau alat-alat buat bermain yg mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat menyebarkan semua kemampuan anak.
APE bisa berupa apa saja yang ada pada sekeliling kita, contohnya: sapu, piring, gelas, sendok plastik, tutup panci, bangku mini , dan lain-lain. Namun yang dimaksud pada modul ini adalah APE yg dibuat sendiri dari bahan-bahan yg telah nir terpakai lagi atau bahan-bahan yg gampang didapat disekitar kita.
2. Pengertian Alat Permainan Edukatif (APE)
APE adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan menjadi wahana atau alat-alat untuk bermain yg mengandung nilai pendidikan (edukatif) serta bisa merangsang pertumbuhan otak pengembangan seluruh aspek kemampuan (potensi) anak. APE dapat berupa apa saja yg ada pada sekeliling kita, misalnya: sapu, piling, gelas, sendok plastik, tutup panci, bangku mini , serta lain-lain.
Persyaratan Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan :
1. Mengandung nilai pendidikan
2. Aman atau nir berbahaya bagi anak
3. Menarik dilihat menurut warna dan bentuknya
4. Sesuai menggunakan minat dan tingkat perkembangan anak
5. Sederhana, murah, serta gampang diperoleh.
6. Awet tidak gampang rusak dan gampang pemeliharaannya
7. Ukuran serta bentuknya sesuai dengan usia anak
8. Berfungsi membuatkan kreatifitas serta kecerdasan anak
3. Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai Sarana Bermain
Paradigma proses pembelajaran yg terjadi pada waktu ini yaitu belajar sembari bermain. Para pakar putusan bulat bahwa pendidikan anak usia dini berlangsung sejalan dengan bermain, karena bermain adalah realisasi dari perkembangan diri menurut kehidupan anak. Anak bisa tumbuh serta berkembang melalui banyak sekali aktivitas yg dilakukan anak dalam saat bermain serta melalui pengalaman menurut panca alat anak. Anak dapat berbagi potensi-potensi yang dimilikinya melalui bermain. Secara nir sadar bayi telah bisa mengabsorsi stimulus lingkungannya. Selanjutnya dengan bertambahnya usia anak bisa menggunakan sadar menyerap stimulus lingkungan dan mulai bisa mengorganisasikan serta melakukan generalisasi terhadap pengalaman yang diperoleh.
Manfaat Bermain Bagi Anak
1. Bermain merupakan:
a. Sesuatu yg menyenangkan serta memiliki nilai positif bagi anak.
b. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, namun motivasinya lebih bersifat intrinsik.
c. Bersifat spontan serta sukarela
d. Melibatkan peran serta aktif anak
e. Memiliki interaksi sistematik yang khusus dengan kreati fitas, kemampuan memecahkan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial, disiplin, mengendalikan emosi serta sebagainya.
2. Bermain adalah kegiatan primer yang dilakukan anak dalam melakukan hubungan dengan lingkungannya.
3. Bermain buat anak merupakan dasar buat belajar. Dalam bermain anak bisa mencicipi/merasakan rasa, menyentuh segala macam obyek yg ditemukan.
4. Anak bermain menggunakan menggunakan semua panca inderanya
5. Disaat bermain semua aspek fisik, sosial, emosional, kognitif, dan bahasa anak digunakan secara aktif.
6. Disaat bermain anak membangun konsep dirinya.
7. Disaat bermain anak membentuk ketrampilan hidupnya (Life Skill).
8. Bermain yg baik jika dilakukan atas inisiatif dan kepu-tusan anak sendiri yg didukung sang Pendidik atau orang dewasa.
9. Bermain akan bermakna bagi anak jika terjadwal, tertata lingkungannya dan diberikan pijakan sang Pendidik atau orang dewasa sebagai akibatnya bisa menyebarkan seluruh kemampuan anak.
10. Perkembangan sosial anak pada bermain meliputi perilaku nir peduli, konduite menonton, bermain sendiri, bermain berdampingan, bermain bersama serta berhubungan (Vygotsky).
11. Fungsi bermain bagi tumbuh kembang anak adalah :
a. Mempertahankan keseimbangan fisik, intelegensia, sosial-emosional, bahasa serta komunikasi.
b. Menghayati berbagai pengalaman yg diperoleh melalui kehidupan sehari-hari.
c. Mengantisipasi peran yang akan dijalankan anak dimasa yang akan datang.
d. Menyempurnakan aneka macam kemampuan melalui aneka macam ketrampilan fisik, intelegensia, sosial-emosional, bahasa dan komunikasi secara keseluruhan, dan
e. Pembentukan perilaku positif dalam hal pembiasaan.
KEMAMPUAN ATAU POTENSI ANAK
Ada 8 macam kemampuan atau potensi yang masih ada dalam diri anak ketika anak sedang belajar tentang dunianya. Setiap kemampuan bisa distimulasi menggunakan cara yang tidak selaras. Kedelapan kemampuan tadi merupakan:
- Kemampuan Verbal (linguistic intelligence): bisa berkembang bila distimulasi melalui membaca, menulis, berdiskusi, bercerita. Mereka bermain dengan istilah-kata.
- Kemampuan Logika-matematik (togico-mathematical intelligence): dapat distimulasi melalui menghitung, membedakan bentuk, analisa data. Mereka bermain dengan benda-benda.
- Kemampuan Visual-spasial (visual-spatial intelligence): dapat distimulasi melalui kertas warna-warni, balok-balok, puzzle, menggambar, melukis, menonton film. Mereka bermain dengan imajinasi.
- Kemampuan Musikal (musical/rhythmic intelligence): dapat distimulasi melalui bunyi-bunyian, nada, memainkan instrumen musik, tepuk tangan. Mereka bermain dengan musikdanbunyi.
- Kemampuan kinestetik (bodily/kinesthetic intelligence): bisa distimulasi melalui menari, atletik, bergerak, pantomim. Mereka bermain dengan gerakan tubuh.
- Kemampuan Mencintai estetika alam (naturalist intelligence), dapat distimulasi melalui observasi lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang. Mereka bermain menggunakan tanaman , hewan, dan fenomena alam.
- Kemampuan Berkawan (interpersonal intelligence): bisa disti mulasi melalui teman-teman, kerjasama kiprah, stimulasi perseteruan. Mereka bermain menggunakan insan lain.
- Kemampuan Berpikir (intrapersonal intelligence): dapat pada stimu lasi melalui bekerja sendiri, membaca dalam hati. Mereka bermain menggunakan pikiran dan perasaan sendiri.
Comments
Post a Comment