PENGARUH IPTEK TERHADAP MASYARAKAT DAN PERKEMBANGAN BUDAYA
Cara flexi---IPTEK yang berkembang di masyarakat sangat banyak ragamnya, sinkron dengan perkembangan Zaman. Perkembangan IPTEK dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial serta kebudayaan. Teknologi yg merupakan output menurut proses inovasi akan disebarluaskan kepada warga . Dalam memperkenalkan teknologi yg sudah disempurnakan tadi, tidak selalu dapat diterima oleh masyarakat lantaran banyak sekali hal. Sementara itu, suatu pemakaian produk inovasi pada diri seorang atau gerombolan , jua akan menyebabkan timbulnya perubahan. Perubahan tadi bisa terjadi dalam aspek wujud nyata berdasarkan suatu kebudayaan, dapat pula pada sistem sosial serta pada sistem budaya. Jika terdapat ketimpangan perubahan pada ketiga wujud kebudayaan tadi, Sering terjadi cultural lag atau keterlambatan kebudayaan.
Seperti contoh gejala cultural lag berikut ini :
Seperti halnya dengan fenomena cultural lag pada menghadapi pesatnya ilmu pengetahuan dan teknolog, juga akan membuahkan timbulnya goncangan kebudayaan (cultural shock). Alvin Toffler mendeskripsikan berbagai sebab akibat serta perubahan yang terjadi menjadi impak pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan serta teknologi, yang akhirnya menyebabkan perubahan pola-pola organisasi, gaya hayati dan cinta yg sudah melanda Amerika.
Menjelang akhir abad ke-20, umat manusia dihadapkan pada suatu revolusi baru. Revolusi itu adalah berupa ditemukannya mikro prosesor (micro chips) sebagai akibatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan jeda antara suatu tempat menggunakan tempat lainnya, semakin dekat. Berbagai kabar yang terjadi di belahan bumi, contohnya insiden meletusnya Perang Teluk, runtuhnya menara WTC, Perang Irak, serta sebagainya bisa disaksikan sang umat insan secara bersamaan waktunya yg hanya terpaut pada dtk. Demikian pula kemajuan perkembangan internet, menyebabkan semua insan di belahan bumi manapun bisa bersama-sama memperoleh akses serta memanfaatkannya buat berbagai kepentingan yg kompleks.
Sistem sosial dan sistem budaya suatu suku bangsa mamupun suatu bangsa, wajib berpacu sama cepatnya menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di satu pihak, pada belahan dunia pada negara-negara yang sedang berkembang masih dihadapkan pada cultural lag, ad interim itu budaya masyarakat di negara industri maju dituntut selalu berubah yang kecepatannya sama menggunakan perubahan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Ternyata, nir seluruh insan pada negara manju bisa menyesuaikan perubahan sistem sosial serta sistem ilmu pengetahuan serta teknologi. Agar siap dan dapat mengikutinya, dibutuhkan seperangkat sistem nilai budaya tertentu, antara lain tingkat disiplin dan pandangan hidup kerja yg tinggi serta inovatif, serta berjiwa kompetitif. Sementara itu mereka masih ingin mencicipi dirinya itu makhluk insan serta bukan mesin robot. Mereka yg nir berhasil, akan menjadi putus harapan, serta lari kedunia mimpi yang dapat dibangun melalui produk suatu ilmu pengetahuan serta teknologi itu sendiri, seperti obat-obat terlarang, ganja, narkotika dan sebagainya.
Seperti contoh gejala cultural lag berikut ini :
Seperti halnya dengan fenomena cultural lag pada menghadapi pesatnya ilmu pengetahuan dan teknolog, juga akan membuahkan timbulnya goncangan kebudayaan (cultural shock). Alvin Toffler mendeskripsikan berbagai sebab akibat serta perubahan yang terjadi menjadi impak pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan serta teknologi, yang akhirnya menyebabkan perubahan pola-pola organisasi, gaya hayati dan cinta yg sudah melanda Amerika.
Menjelang akhir abad ke-20, umat manusia dihadapkan pada suatu revolusi baru. Revolusi itu adalah berupa ditemukannya mikro prosesor (micro chips) sebagai akibatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan jeda antara suatu tempat menggunakan tempat lainnya, semakin dekat. Berbagai kabar yang terjadi di belahan bumi, contohnya insiden meletusnya Perang Teluk, runtuhnya menara WTC, Perang Irak, serta sebagainya bisa disaksikan sang umat insan secara bersamaan waktunya yg hanya terpaut pada dtk. Demikian pula kemajuan perkembangan internet, menyebabkan semua insan di belahan bumi manapun bisa bersama-sama memperoleh akses serta memanfaatkannya buat berbagai kepentingan yg kompleks.
Sistem sosial dan sistem budaya suatu suku bangsa mamupun suatu bangsa, wajib berpacu sama cepatnya menggunakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di satu pihak, pada belahan dunia pada negara-negara yang sedang berkembang masih dihadapkan pada cultural lag, ad interim itu budaya masyarakat di negara industri maju dituntut selalu berubah yang kecepatannya sama menggunakan perubahan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Ternyata, nir seluruh insan pada negara manju bisa menyesuaikan perubahan sistem sosial serta sistem ilmu pengetahuan serta teknologi. Agar siap dan dapat mengikutinya, dibutuhkan seperangkat sistem nilai budaya tertentu, antara lain tingkat disiplin dan pandangan hidup kerja yg tinggi serta inovatif, serta berjiwa kompetitif. Sementara itu mereka masih ingin mencicipi dirinya itu makhluk insan serta bukan mesin robot. Mereka yg nir berhasil, akan menjadi putus harapan, serta lari kedunia mimpi yang dapat dibangun melalui produk suatu ilmu pengetahuan serta teknologi itu sendiri, seperti obat-obat terlarang, ganja, narkotika dan sebagainya.
Demikian mengenai Pengaruh IPTEK terhadap Masyarakat serta Perkembangan Budaya, Semoga berguna. Terimakasih.
Comments
Post a Comment