MENGENAL BIOGEOGRAFI DALAM ILMU BIOLOGI

Cara flexi----Para murid serta masyarakat belajar sekalian, pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang Biogeografi dalam materi pelajaran Biologi. Apa itu Biogeografi?. Biogeografi merupakan salah satu cabang ilmu hayati yang khusus menilik mengenai distribusi makhluk hidup dalam bagian-bagian bumi, termasuk didalamnya bagian berasal serta pesebaran. Biogeografi pula merupakan ilmu pengetahuan yang memeriksa sebaran organisme, baik masa kini maupun masa kemudian.


Biogeografi adalah cabang menurut hayati yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang serta ketika. Cabang keilmuan ini bertujuan buat menyampaikan tentang kehidupan suatu organisme serta apa yg mempengaruhinya. Pola penyebaran spesies dalam tingkatan ini dapat dijelaskan melalui adonan faktor-faktor keturunan seperti spesifikasi, kepunahan, pergeseran benua, glasiasi (yang berhubungan jua dengan tinggi dari bagian atas laut, jalur sungai serta hal-hal terkait), serta penangkapan sungai (river capture) serta ketersediaan sumber daya alam. (Sumber:Wikipedia.org)

Secara generik biogeografi meneliti interaksi antara pola dan proses. Kaidah sains biogeografi dimulai berdasarkan pengamatan/penemuan terhadap pola sebaran, dilanjutkan menggunakan menciptakan pemikiran terhadap prosedur penyebaran, serta akhirnya tes ulang terhadap teori yg ada. Biogeography juga dianggap sebagai ilmu synthetic, hal ini dikarenakan biogeografi berdiri dari dua ilmu yang berbeda, biologi dan geografi.


Biogeografi penting buat dipelajari lantaran biogeogeografi mendeskripsikan serta membahas terhadap banyaknya pola sebaran menurut banyak sekali kategori taksa, serta juga bagaimana penyebaran dapat terjadi.

Dalam suatu contoh, pada Indonesia sendiri anda tentu mengenal nyamuk, bahkan acapkali terdengar suara nyamuk itu ditelinga Anda, akan namun jika kita “berjalan” semakin ke utara missal cina maka anda tidak akan mendengar lagi suara nyamuk pada telinga anda dan semakin jauh lagi ke utara atau jepang niscaya nir ada apa itu cicak. Lantaran apa? Salah dua menurut itu berkaitan dengan geografi dan asal makanan menurut kedua binatang tadi.

Perlu aku singgung sedikit disini mengenai pendekatan pada filososi sains ada dua yaitu Induktif dan Deduktif. Induktif adalah pemikiran menurut menurut observasi spesifik kea rah prinsip generik (general), sedangakan apabila pemikiran menurut menurut konstruksi umum menuju hal-hal yg lebih khusus diklaim deduktif.

Sains sendiri adalah suatu ilmu yang diperoleh melalui obsevasi yg kemudian dikonstruksikan secara logis dan dapat diulangi. Jadi jika berbicara mengenai bagaimana kebenaran menurut suatu teori-teori yg terdapat kini ini? Sekarang saya akan bertanya pada anda “Apakah teori yg kini ada ini benar?”

“Apakah teori dari Darwin yang menyampaikan evolusi itu sahih?”

“Apakah teori menurut Einstein yang mengungkapkan E=mc*dua itu benar?”

“Dan apakah teori yg menyampaikan kaidah tangan kanan itu sahih?”

Jika jawab anda menurut satu pertanyaan diatas merupakan BENAR, maka saya sanggup menggunakan gampang menyalahkan jawaban anda.

Karena sejatinya sebuah teori apapun itu belum tentu benar, iya mungkin dipercaya “BENAR” untuk waktu ini akan namun apakah 100 tahun kedepan terdapat yg mengklaim bahwa teori tadi masih relevan atau masih benar?

Seperti waktu masa teori abiogenesis itu ada maka teori tadi dipercaya benar , yaitu apabila terdapat pakaian kotor lalu dibubuhi dengan padi atau terigu yg ditaruh didalam suatu ruangan selama 21 hari maka akan tercipta tikus-tikus. Hal itu sahih, akan tetapi benar dalam waktu dulu, hal ini dikarenakan pada saat itu nir terdapat suatu teori lain dapat membantahnya.

Untuk itu suatu teori hanya bisa dites kesalahannya bukan buat pada”benar”kan. Karena setiap ada teori yang menyanggahnya maka teori yang tadinya dianggap sahih secara langsung gugur menjadi teori yg benar.

Kembali lagi ke topic pembahasan kita yaitu mengenai biogeografi, umumnya keberadaan dari suatu organisme dipengaruhi sang aliran surya.

Dari gambar diatas dapat dipandang adanya aliran / track berdasarkan mentari , yang mana dalam 23,5 LU derajad sampai 23,lima derajad LS . Sehingga apa yang dimaksud menggunakan daerah tropis atau Region of Tropic adalah daerah yg berada di daerah Tropic of cancer serta Tropic of Capricorn.

Dari sirkulasi mentari jua akan mensugesti Iklim pada bumi, misalnya pandangan berdasarkan Alexander V.B. Yaitu iklim memiliki peranan penting pada penyebaran suatu vegetasi. Dari iklim tadi akan diketahui jua temperature serta curah hujan suatu wilayah.

Temperature sendiri memiliki dua disparitas yaitu temperatur panas atau temperatur dingin. Sedangkan dalam curah hujan yaitu waktu basah atau kering. Dari temperatur serta curah hujan kita dapat mengenal empat iklim yaitu : panas kemarau, panas basah, dingin kemarau serta dingin basah.

Distribusi organisme dipengaruhi sang sejarah, iklim masa lalu dan susunan atau bentuk benua-benua serta hubungan ekologis masa kemudian serta masa kini , dan semua hubungan satu sama lainnya. Karena kompleksitas hubungan ini, maka para ahli biogeografi sudah cenderung memusatkan pada keliru satu menurut dua pendekatan primer terhadap bidang ilmu ini.

1. Biogeografi Sejarah
Menekankan terutama pada sejarah evolusi (perkembangan) berdasarkan gerombolan -grup organisme. Dari mana mereka asal ? Bagaimana mereka menyebar ? Bagaimanakah distribusinya dalam masa sekarang bisa menjelaskan pada kita tentang sejarahnya masa kemudian.

2. Biogeografi Ekologi
Memusatkan pada interaksi organisme dalam ketika ini menggunakan lingkungan fisik dan interaksi satu sama lainnya serta buat memahami bagaimana hubungan-hubungan ini menghipnotis dimana spesies serta takson yang lebih luar ditemukan pada masa kini .


A. Biogeografi Hewan

Wilayah pesebaran fauna ditentukan oleh kondisi zaman dahulu dan hubungannya dengan masa kini antara benua yang satu menggunakan benua yg lainnya.

1. Wilayah Neartik
Meliputi seluruh wilayah Amerika Utara dan seluruh daerah Greensland.
Jenis hewan yg ada diwilayah neartik; misalnya kalkun, bison, salamander, muskox dan baribou.

2. Wilayah Neotropik
Meliputi Meksiko bagian selatan sampai Amerika bagian tengah dan Amerika bagian selatan.
Jenis hewan wilayah neotropik; kuda, menjangan, tapir, trenggiling, siamang, orang utan, serta sejenis babi.

3. Wilayah Australian
Meliputi Australia, Slandia Baru, Irian serta Maluku.
Jenis hewan; buaya, kura-kura, kiwi, Cendrawasih, kenari serta jenis mamalia misalnya kangguru, trenggiling, serta koala.

4. Wilayah Oriental
Meliputi daerah benua Asia dan kepulauan-kepulauan yang terdekat.
Jenis Hewannya; Harimua, gajah, gibon, orang utan, serta badak bercula satu.

5. Wilayah Paleartik
Meliputi hampir seluruh Eurasia serta beberapa daerah eksklusif misalnya Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika, Inggris, serta Jepang.
Jenis Hewannya; Panda, Beruang putih, Sejenis Burung bangau.

6. Wilayah Ethiophia
Meliputi Afrika sebelah selatan Sahara, Madagskar, dan Arabia bagian selatan
Jenis Hewannya: Jerapah, zebra, antelop, unta, badak, kuling, anjing, lemur, baboon, gorila, dan simpanse.


B. Pesebaran Tumbuhan

Pesebaran tanaman jua terjadi karena ditentukan karakteristik-karakteristik serta faktor-faktor seperi Bioma, Ciri lingkungan, Tumbuhan dan hewan diwilayah tersebut. Ini dapat kita lihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel Pesebaran Tumbuhan

Bioma

Ciri -ciri

Tumbuhan

Hewan

1.gurun
-Curah hujan ± 25 centimeter pertahun
-Tumbuhan menahun yg Xerophyt
-Umumnya arthoropoda, rodentilia,

-Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat tinggi.
-Tumbuhan memiliki cadangan air
-Hewan mamalia memiliki kantung air seperti unta

-Penguapan tinggi dan kelembaban rendah
-Tumbuhan berdaun mini , daun berlapiskan lilin yang tebal, akar panjang, & mempunyai jaringan defleksi air

2.padang rumput
-Curah hujan  25 s/d 50 centimeter pertahun tetap nir teratur
-Daerah curah hujan tinggi adalah rumput bluestem indiano grasses
-Hewan herbivora bison, zebra, kangguru, antelop jerapah, kijang

-Porositas & drainase kurang baik
-Daerah curah hujan tinggi merupakan grana, buffalo grasses
-Hewan hewan pemakan daging singa, harimau serigala, anjing liar.



-Hewan lain misalnya ular, rodentia, burung, dan serangga.
3.hutan hujan tropis
-Curah hujan tinggi antara 200-225 cm
-Pohon-pohon tinggi menggunakan aneka macam macam jenis
-Hewan aboreal (hidup pada atas pohon) & hewan teresterial (hidup ditanah) yg sangat poly jenisnya.

-Matahari bersinar sepanjang tahun
-Terdapat banyak flora spesial yaitu: liana seperti rotan, epifit anggrek, dan flora paku

4.hutan gugur
-Curah hujan antara 75-100 centimeter pertahun serta merata sepanjang tahun
-Tumbuhan yg dapat menyesuaikan dengan keadaan basah/kering
-Macamnya sedikit misalnya beruang, serigala, burung.
5.biomataiga
-Suhu pada ekspresi dominan dingin sangat rendah dengan genangan air mejadi beku & terjadi hujan salju



-Hanya terdiri atas satu jenis pohon
-Konifer seperti pohon spuce (picea), aldel (alnus), birch (bertla), dan juniper (juniperus)
-Macamnya seperti moose (rusa akbar), beruang hitam, ajak, serta beberapa jenis burung.

-Masa pertumbuhan-pertumbuhan dalam isu terkini panas berlangsung 3-6 bulan





1. Habitat Air Laut

Kurang lebih 70% menurut bagian atas bumi terdiri atas bahari.

Ciri-ciri ekosistem bahari :
a. Salinitas tinggi terutama di daerah tropis
b. Faktor iklim nir begitu penting
c. Suhu air bervariasi, di wilayah tropik kurang lebih 25⁰C Derajat Celcius
d. Makin kearah kutub, suhu semakin menurun sampai 0⁰C Derajat Celcius
e. Pada bagian yg lebih pada, disparitas suhu sangat kecil.
f. Aliran air bahari ditentukan sang pola angin serta perputaran bumi

2. Habitat Air Tawar

Ciri-ciri tempat asli air tawar antara lain:
a. Salinitasnya rendah bahkan lebih rendah daripada kadar garam pada tubuh suatu organisme
b. Adanya genre air
c. Dipengaruhi sang iklim serta cuaca
e. Sebagai perantara antara tempat asli bahari dan darat.


Dalam pemahaman Biogeografi, distribusi tanaman serta hewan pada permukaan bumi dipengaruhi sang unsur-unsur; Suhu, Curah hujan, serta Topografi;

1. Suhu

Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara serta angin sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk pada global. Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan serta tumbuhan, lantaran aneka macam jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hayati ideal atau optimal, serta taraf toleransi yang bhineka di antara satu serta lainnya. Misalnya, flora serta hewan yg hayati pada kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan serta toleransi yg lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang serta malam apabila dibandingkan menggunakan flora serta fauna tropis. Pada daerah-daerah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas adalah tempat asli yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik insan, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yg terlalu panas atau dingin merupakan galat satu kendala bagi makhluk hayati. Khusus dalam dunia tanaman , syarat suhu udara merupakan keliru satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sinkron dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karenanya, sistem penamaan tempat asal flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, serta vegetasi pegunungan tinggi. Sumber panas bagi semua bagian atas bumi dari berdasarkan radiasi matahari secara pribadi maupun tidak eksklusif. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan  secara merata, akan namun karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian dan albedo maka suhunya akan bhineka disetiap loka. Sehubungan menggunakan itu umumnya tumbuhan dan fauna menyesuaikan diri  terhadap suhu lingkungan fisiknya, sebagai akibatnya hanya daerah dengan suhu yg sangat tinggi dan sangat rendah saja yg tidak bisa didiami oleh makluk hidup secara permanen. Faktor suhu sangat memilih bagaimana persebaran tumbuhan serta hewan pada suatu daerah. Flora dan fauna tersebut dalam akhirnya akan belajar buat beradaptasi dengan lingkungannya buat terus dapat bertahan hayati. Akibat perbedaan-disparitas ini beberapa jenis flora dan fauna sudah berhasil mengikuti keadaan menggunakan lingkungan tropis yg lembab dan lainnya beradaptasi menggunakan lingkungan dingin dan kemarau atau lingkungan panas dan kemarau. Bagi tumbuhan yg berkembang di wilayah tropis, dibutuhkan variasi suhu buat proses perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula tanaman didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi buat melangsungkan serangkaian proses regenerasinya. Lantaran disparitas suhu tadi membuat perbedaan dua vegetasi, yaitu : grup vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya  berkembang pada ketika-waktu tertentu saja terutama dalam musim panas. Sedangkan dimusim dingin, flora jenis ini tidur lantaran berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual merupakan tumbuhan kecil atau bunga-bungaan pada daerah beriklim dingin dan grup vegetasi perennial, yaitu gerombolan flora yg mempunyai prosedur melindungi diri berdasarkan suhu yang sangat rendah di isu terkini dingin secara bergantian, sebagai akibatnya dapat berkembang monoton. Kemampuan inilah mengakibatkan grup vegetasi perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.

2. Curah Hujan

Curah hujan berpengaruh terhadap distribusi fauna dan tumbuhan, karena umumnya makhluk hidup mencari tempat tinggal yg umumnya dekat menggunakan sumber air yang artinya wilayah yg mempunyai curah hujan yang cukup buat bahan persediaan air. Daerah yang mempunyai curah hujan sedikit, biasanya sporadis pada tempati baik tanaman dan hewan. Hanya tanaman serta fauna tersentu saja yang mampu tinggal pada wilayah tadi kemudian mampu bertahan pada daerah yg curah hujannya sedikit. Air adalah kebutuhan krusial bagi keberlangsungan flora dan hewan. Bagi lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama asal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap daerah bagian atas bumi membentuk ciri vegetasi dan pula mengakibatkan disparitas jenis fauna yg mendiaminya. Hal ini ditimbulkan tumbuh-tumbuhan merupakan penghasil yg menyediakan sumber kuliner bagi fauna. Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antar daerah dalam biasanya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya adalah tempat yang dihuni oleh aneka spesies menggunakan jumlah serta jenis jauh lebih poly dibandingkan dengan daerah yang nisbi lebih kering. Sebagai model wilayah tropis ekuatorial menggunakan curah hujan tinggi adalah daerah yang secara alamiah tertutup sang tempat hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis flora serta hewan dan tingkat kerapatan yg tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membangun ciri yg khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) pada muka bumi. Karakter vegetasi yg menutupi hutan hujan tropis sangat jauh tidak selaras menggunakan vegetasi yg menutupi daerah muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di daerah muson didominasi sang tanaman gugur daun buat menjaga kelembapan ketika musim kering. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yg sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola serta ciri vegetasi ini tentunya menyebabkan adanya fauna-fauna yg spesial dalam lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya flora merupakan salah satu sumber bahan kuliner (produsen) bagi fauna.

3. Topografi

Faktor topografi meliputi ketinggian serta kemiringan huma. Ketinggian suatu loka erat kaitannya menggunakan perbedaan suhu yg akhirnya menyebabkan jua disparitas kelengasan udara. Diantara wilayah yg memiliki ketinggian yang tidak sinkron, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya tidak selaras juga karena vegetasi flora maupun hewan mempunyai taraf adaptasi yang berlainan. Daerah yang mempunyai ketinggian yg ekstrim umumnya hanya sedikit saja di jadikan tempat tinggal baik tumbuhan dan fauna. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan fauna yg spesial buat wilayah-wilayah menggunakan ketinggian tertentu. Biasanya flora serta fauna banyak hidup di daerah yg memiliki ketinggian yg normal, hal itu ditimbulkan karena mempermuadah tanaman dan hewan buat beradaptasi menggunakan lingkungannya.  Faktor topografi yg lain merupakan kemiringan bagian atas tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang fertile, sebagai akibatnya ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yg miring setiap unitnya mempunyai jumlah tumbuhan dan hewan lebih sedikit menurut pada tanah yg nisbi rata. Hal ini ditimbulkan oleh cadangan air cepat hilang lantaran beranjak kebawah secara cepat. Padahal air itu sendiri merupakan hal yang sangat di butuhkan tumbuhan serta fauna untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Contoh Soal-soal Latihan 
Materi BIOGEOGRAFI DALAM ILMU BIOLOGI;
Baca selengkapnya serta kerjakan contoh soal-soal Latihan Materi Biogeografi di sini >>>

Comments