MEMBUAT PENA TSULUTS JALI ALA PAIGHAM


Salah satu jenis pena kaligrafi yang sangat diharapkan para kaligrafer merupakan pena pena berpelatuk besar atau lazim dianggap Tumar. Pena pena Tumar digunakan buat menulis khat tsuluts, tsulutsain dan tsuluts jali. Ciri spesial pena ini merupakan ujungnya (pelatuknya atau minqar) lebih besar dari pegangannya. Biasanya mempunyai lebih berdasarkan satu parit (belahan atau syaqq) buat aliran tinta. Bisa 2 sampai lima parit. Pena pena ini banyak diproduksi orisinil pabrik serta dijual bebas. Anda mampu mencarinya secara online.


Atau kamu mampu pesan yang handmade (buatan tangan) berdasarkan para pengrajin, seperti pena Rajawali yg dibuat sang Muhammad Luthfi galat satu siswa LEMKA yg pernah menerima penghargaan menjadi santripreneur. Atau bahkan engkau juga bisa memperoduksinya sendiri. Coba cobalah buat membuatnya. Siapa memahami engkau menjadi ahlinya, dan lalu mempunyai merek dagang sendiri seperti Qalam Rajawali. Atau paling nir, keahlian ini mampu membantumu mengatasi kebutuhan indera indera tulis, disaat nir ada dana buat membelinya.  

Video berikut ini dibagikan sang kaligrafer Muhammad Paigham dari Kabul Afghanistan, tentang cara membuat pena tsuluts sendiri dengan bahan kayu. Yang dibutuhkan merupakan kayu atau bambu, cutter, dan amplas. 

Berikut ini videonya :



Mengenai Muhammad Paigham sendiri, beliau adalah kaligrafer berdasarkan kabul Afghanistan. Keahlian utamanya adalah dalam khat Farisi. 


Ini salah satu karyanya :



Artikel ini ditulis menggunakan memperhatikan asal sember tertera dibawah ini. 


 All artworks are properties of their respective owners If you own the hak cipta to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.

MENGENAL ALAT ALAT KALIGRAFI 2 PENA


Pena kaligrafi sangat memilih karya apa serta bagaimana yg akan engkau hasilkan. Sejak dulu, urusan rancang merancang dan pangkas memotong pena sudah menjadi perhatian para kaligrafer. Setiap kaligrafer mempunyai karakteristik potongan sendiri sendiri (likulli khattat, qatt). Kata mereka :

 َإِنْ أَتْقَنْتَ قَلَمَكَ أَتْقَنْتَ خَطَّكَ وَإنْ أَهْمَلْتَ قَلَمَكَ أَهْمَلْتَ خَطَّك

Jika kamu rapikan penamu, maka kau merapikan tulisanmu. Apabila kau lalaikan penamu, maka kau lalaikan tulisanmu.

Para kaligrafer masa lalu, merancang pena dengan sangat teliti. Mereka mengukurnya menggunakan bulu birdzaun (homogen keledai).  Mereka memiliki dua jenis pena, yg satu Tumar , pena ukuran besar buat menciptakan karya karya akbar Biasanya ukurannya 24 helai rambut birdzaun.  Biasanya digunakan buat menulis alfabet huruf super besar di pintu pintu masjid, tembok tembok dan mimbar. Sang penulis menggunakannya sembari berdiri. 

Yang ke 2 merupakan Gubar, pena kecil buat memuat detail, serta buat surat menyurat. 

Kemudian menurut keduanya itu diturunkan beberapa pena, yang diberinama dari ukuran. Qalam tsuluts adalah pena dengan 1/3 ukuran Tumar, kira kira 8 helai rambut. Qalam nisfi ukurannya 12 rambut, serta seterusnya. 

Adapun dalam masa kini , jenis jenis qalam lebih banyak dilihat menurut seberapa miring potongannya. Pena Naskhi dan Tsuluts mempunyai kemiringan sama. Sedangkan riqáh, dikurangi kemiringannya. Sedangkan Farisi, bisa jadi sangat miring potongannya. 

Setiap kebudayaan mempunyai karakteristik pena masing masing.  Orang orang Ibrani memotong penanya sangat miring. Orang orang Suryani memotongnya miring kekiri. Orang orang Eropa memotongnya datar lantaran mereka menulis berdasarkan kiri. Orang orang China meletakkan bulu diujung pena bambu. Menyerupai kuas akan tetapi lancip. 

Orang orang Mesir pada zaman dahulu menggunakan pena pena dari bambu (buush atau qashab) buat menulis. Bedanya dengan zaman sekarang, pena pena bambu itu nir dipecah tengahnya. Mereka merautnya sedemikian rupa. Kemudian memotongnya miring. Kemudian ujung rabat mereka gigit gigit sampai lembut misalnya kuas. 

Adapun orang orang Arab pada masa lalu, membuat pena menurut inti dalam pelepah korma. Kemudian mereka beralih ke homogen bambu Persia. Penggunaan bambu sebagai populer sampai sekarang. Mereka menanam sendiri bambunya. Disamping mereka cari pula dinegara Negara tropis. 

Sampai lalu ditemukan pena menurut bulu Merak dan kuas oleh orang orang Eropa. Kemudian berkembang menggunakan ditemukanya pena saku yang didalamnya diisi tinta. Masing masing jenis pena digunakan sinkron budaya masing masing. 

Berikut ini beberapa jenis pena kaligrafi yg banyak digunakan oleh kaligrafer dunia, yg mampu kamu buat sendiri atau kamu beli menurut suppliernya. Pena pena ini ternyata poly yang asal dari Asia Tenggara terutama Indonesia. 


Bambu, dengan potongan yg sangat halus

Bambu Landak



Pakis Handam. Karakteristiknya keras serta licin. Sangat cocok untuk kaligrafi
Pakis Handam poly tumbuh pada semak semak belukar dilereng lereng gunung atau tepi sungai



Pakis Handam, dijual cukup mahal. 
Kami membelinya didaerah Ciputat Tangerang dengan harga 5 ribu per tiga btg. 
Itu masih limayan murah, lantaran diinternet harganya mampu lima ribu perbatang



Kalam Jawi. Dibuat dari ijuk lontar ukuran akbar. 
Karakteristiknya misalnya handam. Keras, licin serta kuat. Bisa tahan berabad abad
Sangat terkenal diluar negeri, buat mengerjakan lebih jelasnya lebih jelasnya kaligrafi






Pena kaligrafi modern yg dianggap Kelani. Dibuat dari semacam kain. 
Digunakan buat karya karya besar


Kelani in Action


Kelani


Qalam Jali (Celi)
Pena ukuran besar , dengan beberapa jalur genre tinta. 



Pena Jali in action



Satu set pena jali. Harganya sanggup sangat mahal


Pena Kaligrafi dari Logam merek pilot



Pena ukuran akbar dibuat dari bambu belah. 

Bisa engkau buat sendiri. Tinggal dicarikan pegangan yang rupawan, jadilah pena berkelas. Masih banyak lagi pena pena yg dipakai oleh para kaligrafer buat berkarya. Demikianlah, sekedar melongok kotak alat-alat para kaligrafer, gampang mudahan bermanfaat.



Mengenal Alat alat kaligrafi (Pena), dirangkum serta ditulis pulang oleh CARA FLEXI menggunakan memperhatikan asal sumber ini dia :


Terima Kasih

MENGOLAH PENA KALIGRAFI KALAM


Blog Kaligrafi Islam telah memposting beberapa artikel terkait dengan pena kaligrafi atau qolam atau kalam. Kali ini blog Kaligrafi Islam akan menuliskan kembali (meski nir utuh) sebuah goresan pena Didin Sirajuddin AR dalam keliru satu bukunya, mengenai cara memasak pena kaligrafi. Tulisan beliau ini sangat menarik, berguna serta memiliki gaya bahasa yg enak dibaca. Beberapa bagian akan kami tulis apa adanya, sebagian lagi akan kami ringkas.

Mengolah Pena Kaligrafi (Kalam)


Enak pula punya goresan pena bagus. Repotnya orang orang selalu bertanya 'pulpennya merek apa ya..? Saya beli lettering set tapi yaa ampuun tulisannya ko ga mampu beres.' Tentu saja. Satu set yg dibelinya ditoko buku tersebut berhulu homogen. Padahal mata pena harus dipotong niring untuk mencapai taraf kesempurnaan goresan pena.
Kaligrafi yg mengagumkan sebenarnya bergantung pada rupa rupa hal. Tidak ditentukan oleh pulpen yang mahal. 

Ada empat faktor yang memilih jempolnya sebuah karya. Tinta yang jelas, kelihaian oleh kaligrafer, kalam yang terpotong rapi serta kertas yang rupawan. Kertas yg rembes sangat menyulitkan goresan. Tingkat kemiringan pelatuk pena pula harus disesuaikan, karena setiap gaya khat idealnya ditulis menggunakan pena yang memiliki kemiringan tidak sinkron. Bahkan tinta pun harus dipilih yang bermutu. Tapi kaligrafer yang kreatif biasanya pandai meramu tinta.


Memilih Pena Kaligrafi


Pulpen atau dalam bahasa arabnya kalam atau qolam merupakan suatu karakter.  Ada yang menyukai pulpen mahal karena menyangkut gaya serta gengsi. Pulpen wah merek waterman misalnya, atau pulpen pulpen lain misalnya Montblanc Sailor atau yg bertatahkan berlian yang harga satuannya ratusan juta rupiah. 

Pilih yg mana..? Yang mana saja karena kita tidak peduli menggunakan merek apapun. Yang krusial pelatuk atau mata penanya mengagumkan, potongannya rapi. Untuk itu perlu dipilih pulpen cair yg bermata pena lebar. Merek merek Parker serta Hero yang bermata metal sangat gampang ditemukan ditoko toko dan jita biusa memotongnya sendiri. 
Mata pulpen cair ini idealnya dipakai buat goresan pena selebar 2-tiga mm. Untuk ukuran lebih lebar dapat digunakan kalam lain menurut bambu, handam, ranting kayu, serta lain lain. Kapur tulis, atau kuas atau dobel pensil dapat digunakan buat desain atau tulisan yang lebih lebar lagi.
Pada dasarnya, pena kaligrafi mampu dibentuk berdasarkan apa saja yg memungkinkan. Asal poly akal, benda sederhana seperti kayu dapur atau ranting pohon di tempat sampah-pun dapat dijadikan kalam. Ada kaligrafer yang kreatif, mengecat kalamnya dengan rona rona yg cantik atau menyampulnya menggunakan kulit spidol. Kalamnya sebagai sedikit kelihatan lebih mahal meskipun dicari menggunakan porto murah. Cukup gress bukan..?

Mengolah Pena Kaligrafi (Kalam)


Setelah menyiapkan bahan bahan yg diharapkan, pena kaligrafi dapat diolah dengan tahap tahap menjadi berikut :
  1. Ambillah ranting kayu yg lurus, kira kira sepanjang 20 cm kemudian ratakan ujung ujungnya supaya rapi
  2. Rautlah menggunakan pisau tajam (cutter) keliru satu ujungnya berdasarkan sebelah sisi yang sebagai perut kalam
  3. Potonglah ujung pelatuknya menggunakan kemiringan kurang lebih 45 derajat, atau menurut kebutuhan
  4. Agar rapi dan halus, gosoklah ujung pelatuknya dengan ampelas.
  5. Supaya arus tinta lancar, pelatuk dipecahkan buat dibuatkan parit ditengahnya persis seperti pena pulpen cair.
  6. Mata pena metal atau pulpen cair bisa dipotong miring eksklusif lalu ujung pelatuknya dihaluskan dengan amplas besi atau digosok diatas tegel, keramik, atau kaca. Saat penghalusan perut kalam wajib berisi tinta buat menguji tingkat kehalusan tabrakan

PENA KALIGRAFI MENGENAL KALAM JAWI JAVA REED



Mengenal kehebatan Kalam (Qolam) Jawi pada seni kaligrafi. 
CARA FLEXI, memang tidak dari menurut Indonesia. Seniman seniman kaligrafi Islam terhebat-pun, rata rata berasal berdasarkan negeri negeri Arab serta Persia. Turki, Iran, Iraq, Arab Saudi adalah negeri negeri kiblat kaligrafi Islam. 

Hanya saja, negeri Indonesia (serta negara negara tropis disekelilingnya), memiliki 'anugrah' yang nir dimiliki sang negara negara Arab itu. Indonesia mempunyai  kekayaan flora serta fauna, yg beberapa antara lain bersentuhan eksklusif menggunakan seni kaligrafi. Ada banyak macam tumbuhan yang sangat diharapkan sang para kaligrafer dunia, yang tersedia di alam Indonesia. Dua antara lain bahkan sangat terkenal (mereka sangat bergantung pada 2 tanaman ini). 


Yang pertama adalah pohon pakis handam, flora yg dipercaya lebih baik daripada bambu bila dijadikan pena kaligrafi karena karakternya yang keras serta halus.

Yang kedua adalah yg mereka sebut menjadi 'qalam jawi' atau kalam jawi yg sangat dicari oleh para kaligrafer global untuk merampungkan bagian bagian lebih jelasnya (misalnya harokat dan hiasan) menurut karya mereka. 

Dari Pohon Aren


Qalam Jawi (قلم جاوي ) merupakan pena yg dibentuk menurut bagian pohon aren atau enau. Bagian pohon aren yg digunakan untuk menulis kaligrafi adalah ijuk akbar misalnya lidi hitam yg biasa masih ada pada bagian ijuk pohon aren. 






Ijuk adalah 
serabut berwarna hitam yg menyelimuti bagian atas pohon aren. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi btg. Lidi hitam dari ijuk ini memang serba guna. Ia telah digunakan buat menulis dan membatik sejak zaman dahulu, disamping pula digunakan buat anak panah serta mata pancing.   


 Dikalangan santri pada Jawa, batang ijuk atau harupat secara tradisional biasa digunakan menjadi alat tulis pada merangkum terjemah atau fakta kitab kuning. Batang ijuk biasa digunakan dengan cara diraut menciptakan mata pena, kemudian lalu mencelupkannya dengan tinta waktu akan dipakai buat menulis.


Kehebatan Kalam Jawi


Kalam Jawi atau Qolam Jawi atau the Java Reed atau harupat kawung merupakan pena kaligrafi yang sangat luar biasa. Ia bertenaga serta awet. Ia jua licin dan lentur. Bukti nyata mengenai kehebatannya merupakan kaligrafer besar Hasan Ridha Efendi (1849-1920), mampu menulis satu mushaf Al-Qurán komplit memakai satu potongan kalam jawi. Ia relatif meraut sekali saja, kemudian menulis mushaf Al-Qurán lengkap, tanpa perlu meraut lagi atau berganti pena. Kini, mushaf Al-Qurán tersebut beserta kalam jawinya masih tersimpan dan di pamerkan di Museum Kesenian Turki Dan Islam pada Istambul. 


Kini ribuan btg harupat mentah serta ratusan unit qalam jawi siap gunakan perbulan, tersebar memenuhi permintaan para khattat dunia.  Sebutlah Turki,  Syria, Mesir,  India,  Jordan, Irak,  Saudi Arabia, Malaysia, Brunei Darussalam,  Inggris, dll.

Kalam Jawi Untuk Kaligrafi

Qolam Jawi berdasarkan aren ini sangat disukai lantaran keras serta licin. Ukuran Qolam Jawi lidi hitam ini tidak sebesar bambu atau handam. Lantaran itu kegunaannya hanya menjadi 'mata pena' . Sedangkan pegangan penanya umumnya dibuatkan tersendiri menurut kayu.   




Untuk kebutuhan penulisan khat,  batang harupat dipotong serta dibentuk pipih dengan kemiringan yang diadaptasi misalnya mata pena kaligrafi. Tradisi ini pun telah turun temurun serta terus dilestarikan, bahkan menyebar keseluruh global seiring menggunakan menyebarnya para santri untuk belajar kepercayaan islam secara lebih mendalam sampai manca negara.
Kalam Jawi lebih banyak dipakai buat menulis hiasan hiasan pada karya kaligrafi Tsuluts, serta diwani jali. Lihat lebih lanjut contoh contoh kaligrafi tsuluts.

CARA MEMOTONG PENA BESI UNTUK KALIGRAFI


Yang aku maksud dengan pena besi adalah pena misalnya gambar diatas. Ni saran saya saja...usahakan kamu punya satu. Syukur syukur engkau punya koleksi lengkap pulpen misalnya ini. Gambar diatas merupakan gambar yang belum dipotong. Untuk kaligrafi, tentu harus dipotong dulu.

Baca jua mengenai Kaligrafi Islam
  1. Saya tidak menyarankan engkau membeli pulpen yang telah dipotong. Alasannya adalah, belum tentu cocok dengan tanganmu. Kalau memotong sendiri, nanti hasilnya sangat baik Insya Allah.
  2. Saya pula tidak menyarankan engkau memotongnya dengan tang atau dengan gunting seng. Alasannya adalah, sering kemiringannya tidak pas, serta tingkat kegagalannya tinggi. Biasanya bila tidak hati hati memotongnya, justru menyebabkan dua sisi penanya merenggang sebagai akibatnya tinta tumpah kekertas setiap kali digunakan.


Lalu dipotong dengan apa ? Ikuti cara caranya berikut adalah :

Beli dulu pulpennya pada toko kitab yang lengkap. Karena pena jenis ini sporadis dijual di sembarang toko. Di Depok, aku mendapatkannya pada toko Sederhana seharga Rp. 10.000/buahSetelah itu mampirlah ke toko material, beli amplas besi paling halus. Saya tidak tahu berapa nomornya, pokoknya ngomong aja begitu mereka niscaya faham. Harganya Rp. 3.000 perlembar. Cukup selembar saja. Untuk memotong sepuluh pulpen jua masih mampu..setelah itu itu cari loka memotong yg lezat , yg terdapat meja kursinya di tempat tinggal atau dikelas.boleh memakai tatakan yg tidak terlalu keras. Sebaiknya buku atau bekas bekas proposal. Letakkan amplas diatasnya. Jangan pakai tatakan yang empuk ...! Tidak pakai tatakan juga nir apa apa.pegang pena dalam posisi nyaman engkau ketika menulis. Kemudian gosokkan ujung pena ke amplas menggunakan gerakan searah menurut atas ke bawah. Kemiringan harus dipertahankan.terus gosok dengan tempo sedang. Jangan terlalu cepat, karena pena sanggup rusak. Ingat ya...gerakan wajib searah...!! Dan sebaiknya posisi pena jangan berubah berubah. Sekali miring 45 derajat, pertahankan seperti itu.kira kira 100 x gosokan akan terlihat pena mulai terpotong. Jika engkau telah menerima ukuran yg sinkron ya telah relatif. Jika belum, gosok lagi...!!!Selanjutnya adalah penghalusan. Gosokkan pelan pelan diatas amplas, namun jangan ditekan. Mengambang saja. Gerakkan sesukamu, keatas, kebawah, ke samping kanan-kiri, memutar mutar sehingga seluruh sisi penanya halus.cobakan kekertas, menggunakan gerakan menulis pelan pelan. Jika masih tersendat sendat, gosok pada amplas lagi bagian yang tersendat itu. Jika sudah mulia menapak dengan lancar, maka mampu dicoba di keramik atau kaca pelan pelan dan agak mengambang. O ya...jangan diisi tinta dulu.kemudian isi tinta, dan cobalah menulis alfabet shad . Bila lancar, berarti sudah jadi. Tinggal menghaluskan bagian bagian yang masih tajam diatas amplas atau keramik. Ada tintanya tidak apa apa.bila kamu telah menerima pena yang lezat , usahakan jangan pada gosok lagi. Nanti bisa rusak lagi. Menghaluskan pena bagi saya merupakan pekerjaan yg melelahkan dan bikin tertekan.jangan pernah meminjamkan pena kamu pada orang lain. Bisa rusak nanti. Lebih baik memberi pena baru dari dalam meminjamkannya.
 Demikianlah Cara Memotong Pena Besi Untuk Kaligrafi. Mudah mudahan bisa pada fahami dan dipraktekkan.

MEMILIH DAN MEMOTONG PENA KALIGRAFI


Gambar : Majalah Mukhtar


Pena kaligrafi atau qolam merupakan bagian paling penting dalam membentuk kaligrafi yg rupawan serta bermutu. CARA FLEXI yg bermutu tinggi sering di hargai sangat mahal. Namun demikian tidak berarti bahan bahan yang dipakai jua harus yg mahal dan antik.

Pena buat kaligrafi, bisa diperoleh di sekeliling anda. Bila anda memiliki budget poly, anda dapat langsung membelinya pada toko kitab . Tetapi jika seperti saya, cukuplah kita gunakan apa saja yang ada. Bambu, handam, bekas kuas, bekas pagar, ranting jambu biji, ranting pohon belimbing dan lain lain yg banyak tersedia disekeliling kita. Masing masing mempunyai kelebihan serta kekurangan, tapi dalam dasarnya mampu dipakai kok. 

Hanya saja, bahan bahan itu mesti diolah serta dipotong menggunakan baik serta benar. Bila anda ingin menghasilkan karya yg indah, atau cuman sekedar ingin melepas penat dengan torehan torehan kaligrafi, dibutuhkan juga pena yang potongannya indah, yg bisa meluncur mulus diatas kertas. 

Pena yg jelek, macet, nir rata, hanya akan menambah tertekan saja. 

Pena Disekeliling Kita


Ada poly benda benda serta tanaman flora yg dapat kita pakai menjadi pena kaligrafi. Berikut ini merupakan beberapa hal yg mampu dan telah lazim digunakan menjadi pena kaligrafi. 

Bambu (Qashabah atau Bush). 
Anda bisa menggunakan bambu utuh atau bambu yang telah dibelah bekas pagar. Bambu yg baik adalah yg sudah tua (kalo yg belia disimpan akan kisut), keras, dan nir terlalu tebal. Bambu yang sangat tebal sulit diraut. Juga tidak boleh terlalu tipis. Supaya terdapat cukup penampang buat berjalan diatas kertas. Sebagaimana yg dikemukakan oleh Ibnu Hayyan : hendaknya bambumu cukup keras, antara tipis serta tebal (tidak terlalu tebal tidak terlalu tipis).

Carilah bambu yg diameternya sebesar mak jari. Bila sudah ketemu, ambillah kira kira sejengkal atau sepanjang 12-16 jari. Sebagaimana yg dikatakan Ibnu Muqlah : pena terbaik merupakan yang panjangnya 12-16 jari, yaitu sepenuh jempol sampai kelingking (maksudnya sejengkal penuh)

Kelebihan bambu merupakan, mudah dijumpai, serta tersedia dalam banyak sekali ukuran sebagai akibatnya bisa buat menulis kaligrafi kecil juga akbar.

Kekurangan menurut bambu merupakan, penampang pelatuknya kurang halus, mengeluarkan serat apabila tak jarang digunakan serta acapkali terjangkit "sesek" jika disimpan agak lama . Bagaimanapun, bambu merupakan pena kaligrafi paling terkenal dan paling banyak dipakai.

Pakis Handam
Pohon pakis handam poly dijumpai didaerah tebing seperti di puncak (sporadis yg tumbuh besar ) atau dipinggir pinggir kali dekat air (nah..yang ini umumnya besar dan tinggi). Pilih batang yg sudah tua, yg cukup besar buat bisa dibentuk menulis (jangan berusaha mencari yg sebesar ibu jari, karena setahu saya handam nir tumbuh sebesar itu).
Kelebihannya adalah : handam secara alami memiliki btg yg keras serta halus. Sangat lancar dan licin ketika dibuat menulis. Sehingga handam merupakan termasuk alat tulis internasional. Mushaf Al-Qurán Istiqlal juga ditulis memakai handam. Handam sanggup bertahan usang disimpan. Saya masih memiliki handam yang saya petik sendiri semenjak 1996. 
Kekurangannya merupakan, sangat sulit ditemukan terutama didaerah daerah kota di pulau Jawa. Seandainya ada, umumnya batangnya mini kecil. Di daerah Bogor, masih banyak flora handam. Di Cianjur malah dibentuk kayu bakat. Kalau diluar Jawa seperti di Sumatra dan Kalimantan mestinya masih berlimpah tanaman handam. 
Membeli mungkin jalan terbaik bagi yg tidak mau repot. Di Internet, umumnya handam dijual Rp. 4000 sebatang..(Ini sangat mahal dari aku .) 


Pohon Handam. Masih gampang dijumpai pada Bogor dan Cianjur 





Ranting ranting bekas
Kayu rambutan, kayu jambu, kayu belimbing, kayu bekas pegangan kuas, kayu bekas stik marching band, kayu flora hias semuanya mampu dipakai. Tergantung keterampilan memotongnya. Saya senang ranting pohon belimbing karena diraut mudah serta permukaannya halus. Kelemahan ranting adalah, seringkali masih ada semacam spons ditengahnya. Karena ranting ranting sebanyak mak jari umumnya masih muda.  
Bekas kuas jangan dibuang dulu karena batangnya masih sanggup kita raut untuk pena kaligrafi. Silahkan mencoba coba sendiri, lantaran mencoba itu mengasyikkan.

Membeli Pena ditoko


Pena Siap Pakai
Saat ini pena kaligrafi siap pakai sudah banyak dijual ditoko toko kitab . Jika anda bermaksud mencari pena kaligrafi yang telah siap gunakan ditoko buku, maka  : pastikan bahwa pena tadi memiliki rabat miring. Potongan ini adalah rabat Yaqut al Musta'shimi. Banyak orang salah pada membeli. Bila penanya nir terpotong miring, maka ia hanya cocok untuk kaligrafi latin. Yang kita inginkan adalah pena buat kaligrafi arab.

Pena Besi Untuk Dipotong Sendiri
Yang aku maksud adalah pena menurut logam, yg kepalanya mempunyai "pecahan" buat aliran tinta, serta memiliki kantong buat menyimpan tinta. Biasanya bermerek HERO atau PARKER. Pena ini bila habis dapat diisi kembali dangan cara menyedot tinta spesifik.   


Pena besi misalnya gambar diatas mampu dipotong menjadi pena kaligrafi serta hasilnya sangat baik dan awet. Bila anda hendak membeli pulpen besi buat dipotong sendiri, maka pastikan :
  1. Pulpen tersebut mempunyai punggung terbuka misalnya gambar. Bila punggungnya tertutup, akan sulit dipotong karena penutupnya harus dikupas terlebih dahulu.
  2. Pastikan pulpen dalam keadaan baik serta tidak bocor. Caranya dengan mencopot bagian bagiannya satu persatu serta memeriksanya (tentu saja dengan seizin pemilik tokonya, dan anda nir sedang belanja borongan). Cacat yg tak jarang ditemukan diantaranya : selangnya hilang, kantong tintanya robek atau bocor serta seterusnya. Seandainya ternyata anda terlanjur membeli pulpen yg tidak berfungsi (kantongnya bocor..) jangan dibuang dulu karena masih bisa dipakai menggunakan cara ditutulkan kedalam bak tinta. 

Cara Memotong Pena


Memotong Bambu serta Handam :

  1. Siapkan pisau yang sangat tajam dan kuat. Jika menggunakan cutter, jangan membukanya terlalu panjang agar cutter tidak patah serta melukai anda 
  2. Siapkan tatakan yang keras. Jangan menggunakan meja atau perabot tempat tinggal apalagi meja kelas. Ada tatakan khusus untuk memotong pena yg diklaim maqat
  3. Siapkan batu asahan halus (usahakan yg terbuat berdasarkan batu kapur yg dijual oleh tukang pisau pikulan) atau amplas (pilih yang halus) buat merapikan dan menghaluskan 
Bagaimana cara memotongnya. Anda bisa meniru kaligrafer Thair Syakir Al Atraqji pada cara memotong pena kaligrafi dari bambu.  Tutorial beliau ini lengkap serta gampang diikuti.

Jenis kaligrafi eksklusif memiliki kemiringan tertentu pula. Demikian jua lebar pelatuk. Untuk lomba resmi misalnya MTQ umumnya disyaratkan lebar pelatuk minimal setengah centi. Perhatikan gambar berikut : 



Memotong pulpen besi : 

  1. Siapkan amplas besi paling halus. Belilah ditoko material. Gosok mata pena dengan kemiringan eksklusif sampai mencapai ukuran yg diinginkan. 
  2. Jangan menggunakan tang atau gunting seng buat memotongnya, lantaran hasilnya nir indah, dan sering bocor. 
  3. Keramik atau kaca buat merapikan dan menghaluskan 
Ikuti cara cara memotongnya dalam artikel kami Cara Memotong Pena Besi.


Memotong Spidol:

  1. Siapkan silet yg tajam (jangan pakai cutter atau pisau, nanti rusak) 
  2. Gunakan penjelasan yang relatif untuk memotongnya 
  3. Raut pelan pelan ujung spidolnya sebagai akibatnya tampak pipih (jaga ketebalannya jangan hingga terlalu tipis
  4. Potong miring ujungnya.

Gunakan silet seperti ini buat memotong spidol


🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

Memilih Dan Memotong Pena Kaligrafi adalah artikel original milik Blog CARA FLEXI, ditulis menggunakan memperhatikan sumber sumber yang tertera dibawah ini. 
Silahkan dimanfaatkan sebagaimana mestinya. 
Seluruh isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Blog CARA FLEXI. Dilarang melakukan perbuatan copas (copy paste), tanpa melampirkan link aktif blog ini.
Terima Kasih

🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸

All artworks are properties of their respective owners
If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.