KARYA KARYA INDAH KALIGRAFI DIWANY

Karya karya indah Kaligrafi Diwany dan Diwany Jali dalam Galeri Kaligrafi Islam

 لوحات رائعة بالخط الديواني والديواني الجلي لمجموعة من الخطاطين

Diwani is marked by beauty and harmony. It was used in the Ottoman diwan and was one of the secrets of the sultan's palace. It was used in the writing of all royal decreesendowments, and resolutions.it is still used in the correspondence of kings,princes,presidents, and in ceremonies and greeting cards. And has a high artistic value.


Baca Juga : Kaligrafi Riq'ah

















KALIGRAFI DIWANI ASAL USUL DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA


Kaligari Diwani adalah kaligrafi yang datang belakangan pada masa kekuasaan Turki Usmani. Disebut diwani lantaran mulanya tulisan ini dipakai buat urusan perkantoran (diwan diwan). Juga disebut Kaligrafi Hamayuni (mencakup diwani, diwani jaly serta tughra) yg secara literal merupakan dokumen yg ditulis tangan pribadi sang Sultan. Tulisan diwani digunakan buat menulis dokumen dokumen diplomtik kesultanan, anugerah biar , serta lain lain. 


Gambar : Hatt-i Humayun tulian Sultan Abdul Majid berisi perintah perbaikan masjid (klik buat memperbesar). Sumber : wikipedia  


Beberapa sejarawan menyebutkan bahwa kaligrafi diwani adalah merupakan turunan (modifikasi) berdasarkan kaligrafi ta'liq (farisi). Dokumen humayun dibawah ini menerangkan adanya gaya Farisi tersebut. 

Gambar : Naskah Humayun milik Sultan Ahmad III

Penggunaan Diwani menjadi goresan pena resmi kerajaan, dimulai sehabis Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel dalam tahun 857. Kaligrafer Ibrahim Munif merupakan orang pertama yang menyusun kaidah kaidahnya. Kaligrafi diwani sempat menjadi "misteri kerajaan", yang hanya diketahui sang Sultan serta juru tulisnya. 

Selanjutnya tulisan Diwani disempurnakan oleh Menteri Ahmad Syahlan Basya, dan dia adalah orang yang berjasa mempopulerkannya. Selanjutnya, kaligrafi diwani mulai menciptakan genre tersendiri, melalui tangan Muhammad Izzat At-Turki seorang guru kaligrafi di kantor kesultanan. Melalui tangan beliau inilah, kemudian diwani menemukan gaya dan cara penulisannya yg unik. 

Selanjutnya, kaligrafi diwani berkembang keberbagai wilayah Turki Usmani. Di Mesir, dia dikembangkan oleh Mahmud Syukri Basya Al-Mishri, ketua dewan kerajaan Usmani pada Mesir. Mahmud Syukri mempunyai seseorang siswa yang kelak akan membawa kaligrafi diwani ke zenit keindahannya. Dia merupakan Musthafa Gazlan Bik, yg berhasil membangun cara baru dalam goresan pena diwany, yang tidak selaras dengan cara yang dikembangkan Musthafa Izzat.  

Cara baru yang dikembangkan Gazlan Bik, bahkan hampir hampir menciptakan kaligrafi ini diklaim "kaligrafi Ghazlany". Dengan demikian, ada dua aliran yg tidak sama dalam kaligrafi diwany :  
  1. Aliran Muhammad Izzat, yg kemudian dikenal menggunakan aliran Usmany, dengan karakteristik karakteristik tulisan lebih rapat, ukuran huruf mini kecil seperti goresan pena riqáh, serta sangat patuh pada garis.
  2. Aliran Ghazlan Bik, yg kemudian dikenal menggunakan aliran Mesir, dengan karakteristik karakteristik tulisan lebih renggang serta bebas, serta nir selalu mengikuti garis.
  3. Selanjutnya ada Hasyim Muhammad Al-Baghdadi yang mencoba menggabungkan ke 2 gaya tersebut, yang selanjutnya dikenal menggunakan aliran Irak.
Lebih lanjut tentang disparitas aliran ini akan kami lanjutkan pada artikel yg akan tiba. 

Berikut ini beberapa tokoh kaligrafer yang memiliki poly karya latif kaligrafi diwany :

Diwani Jaly

Dari segi bentuknya, diwani dibagi sebagai dua :
  1. Diwani biasa atau diwani riq'ah yg ditulis tanpa syakal serta tanpa hiasan
  2. Diwani Jaly yang ditulis "penuh" dengan hiasan 
Diwani jaly adalah hasil inovasi tidk sengaja sebagaimana yang telah kami jelaskan pada artikel kami :


Berikut ini beberapa dokumen kaligrafi diwany dan diwani jaly :




Karya karya diatas adalah tulisan Muhammad Izzat (aliran Usmani)






Dua karya ini milik Gazlan Bik yg adalah kaligrafi diwany genre Mesir. Bandingkan perbedaannya menggunakan Muhammad Izzat. 


Karya Muhammad Ahmad Abdul 'Aal  (penerus Gazlan Bik)

Karya Hasyim Muhammad Al-Baghdadi (genre Irak)

Manakah yg paling indah ? Silahkan dinilai masing masing. Namun secara langsung aku lebih menyukai karya gaya goresan pena Muhammad Izzat.


Dua karya Diwani Jaly. Yang atas adalah karya Yusuf Zunun, yg bawah adalah karya Hasyim Muhammad


Terima Kasih, Praktis mudahan bermanfaat. Kaligrafi Diwani @2015

JENIS JENIS KALIGRAFI ISLAM


Beberapa Jenis Kaligrafi

Munculnya Ragam Kaligrafi


Kaligrafi Islam terdapat poly jenis serta ragamnya. Masing masing, mempunyai bentuk alfabet serta fungsi yang tidak sinkron beda. Tulisan untuk dokumen dokumen resmi contohnya, menggunakan jenis kaligrafi tertentu yg berbeda menggunakan kaligrafi untuk hiasan serta sampul sampul buku. Begitu pula tulisan buat prasasti serta rambu rambu, serta seterusnya. 

Secara ringkas, sejarah munculnya ragam kaligrafi adalah menjadi berikut :


Tulisan Arab dari berdasarkan goresan pena Nabati. Khat Nabati ini mempunyai karakter kaku, sebagaimana yang sanggup kita lihat menurut goresan pena tulisan Arab pada masa lalu. Pada masa Islam, tulisan Arab yang sederhana itu, sudah dikuasai oleh "segelintir" sahabat Nabi Muhammad. Dengannya, mushaf Al-Qur'an ditulis serta dipelihara. Demikian juga surat menyurat nabi Muhammad SAW. 


Tentu saja, tidak terdapat nama bagi goresan pena Arab ketika itu. Untuk memudahkan penelitian, para ilmuwan memberi nama tulisan warga Makkah waktu itu menggunakan Khat Makki. Sedangkan goresan pena yg berkembang di Madinah disebut khat Madani. Dua duanya sang para ilmuwan disebut khat Jazm. Meskipun keduanya memiliki disparitas, tetapi ada satu persamaan karakter yaitu kaku serta kemarau (yabisah). 

Peninggalan peninggalan masa awal Islam menujukkan bahwa tulisan mereka memiliki ukuran huruf yg tidak seragam. Demikian juga dengan tinggi hurufnya. Hal ini dikarenakan para penulisnya kurang terlatih, karena tulis menulis bukan kegiatan yg rutin dilakukan setiap hari. Mereka nir bisa mempertahankankan karakter goresan pena saat wajib menulis terus menerus. 


Setelah Islam menyeberang ke tanah Iraq serta kota Kufah dibangun serta dijadikan ibukota pemerintahan Islam, maka tulisan Arab semakin berkembang serta menemukan bentuknya. Kebutuhan akan tulis menulis dalam masa itu telah sangat meluas. 

Tulisan itu seterusnya disebut menggunakan nama Khat Kufi, dikaitkan kepada kota Kufah di Iraq. Penamaan Khat Kufi tidak melulu menunjuk dalam jenis goresan pena yang terdapat dikota Kufah. Tapi penamaan khat Kufi juga meliputi tulisan tulisan sederhana yg telah terdapat pada masa kemudian, yang timbul bersamaan menggunakan berkembangnya Islam. Jadi khat Kufi lebih tua berdasarkan kota Kufah itu sendiri.



Dengan khat Kufi inilah mushaf mushaf ditulis. Tanpa titik serta harokat. Penggunaan khat Kufi buat menulis mushaf berlangsung ratusan tahun.


Kemudian, para kaligrafer secara sedikit demi sedikit menyebarkan bagian bagian yang luwes menurut khat Kufi. َQutbah Al Muharrir (w. 154 H) yg hayati di zaman Bani Umayyah berhasil merancang goresan pena tulisan yang nantinya merupakan berasal semua kaligrafi luwes (layyinah). Ia menemukan Tumar, Jalil, Nisf serta Tsuluts. Tumar sendiri adalah naskah atau shahifah. Hanya saja ukurannya sangat akbar, sebagai akibatnya lebih cocok buat dibentuk hiasan daripada menulis naskah. 


Lalu ditemukan versi yang lebih kecil yang disebut Badi' serta Tsuluts. Ibnu Muqlah (w. 328) yang pertama memantapkan kaidah kaidah khat badi' yang kemudian disebut khat naskhi. 

Maka selesainya itu, makin poly lahir jenis jenis tulisan Arab. 


Para tokoh kaligrafi, semenjak abad ke-3 H / 9 M sudah mengembangkan beragam jenis goresan pena. Mereka memberikan nama nama tertentu buat tulisannya. Saat itu ada banyak sebutan. Tiap tulisan diberi nama sendiri sendiri. 



Ada yang namanya berdasarkan dalam ukuran pena. Misalnya tsuluts berarti berukuran penanya 1/3. Jalil berarti besar . Tsulutsaini berarti dua pertiga, serta sebagainya. Ada juga nama khat yang diambil dari nama tempat. Misalnya khat Farisi berasal dari Persia, khat Magribi berasal dari Maghrib (meliputi negeri negeri Maroko, Tunisia, serta lain lain).

Sebutan sebutan itu relatif membingungkan. Karena satu contoh tulisan, banyak yang seperti menggunakan model goresan pena lain. Ibnu Nadim menyebutkan terdapat 40 jenis kaligrafi dengan sebutan sendiri sendiri. Sementara Muhammad Bin Sulaiman al-Rawandi menyebutnya ada 70 jenis. Para peneliti lain mengungkapkan terdapat 150 jenis kaligrafi. Bahkan terdapat yg menyebutkan 120 jenis buat kaligrafi contoh Kufi saja.!!


Sebagai misal, nama nama jenis kaligrafi waktu itu antara lain : jalil, tsulus, tsulutsain, tsulus tsaqil, gubar, tumar, lu'lu'iy, musalsal, mudabbaj, masyaq, tajawid, muhaqqaq, munamnam, musahham, mabsuth, rayhani, maraqqa', mudawwar, serta seterusnya.


Maka para ulama kemudian mencoba membuat gerombolan gerombolan kaligrafi. Ada kaligrafi yg dianggap sebagai "arus utama" yang mereka sebut "khat asasi". Ada juga yg hanya adalah cabang cabang saja. Yang ini diklaim "khat furu' ".  Masing masing dipelajari dengan sungguh sungguh serta dibuatkan kaidah serta aturan masing masing. 

Jenis Jenis Kaligrafi Asasi


Ada enam jenis genre kaligrafi yg ditetapkan sebagai kaligrafi asasi. Apa saja enam kaligrafi asasi tersebut? 


Jawabannya, para ilmuwan ternyata tidak sepakat. Para peneliti tidak satu suara. Ada yang memasukkan Diwani Jaly sebagai kaligrafi asasi. Ada yang membuang khat kufi. Ada yang memasukkan tugra' sebagai khat asasi, Ada yang menganggap khat Rayhani atau Ijazah yang paling pantas disebut asasi..... serta seterusnya. 



Namun paling nir, ada pendapat secara umum dikuasai yang sanggup kita ikuti. Mayoritas artis kaligrafi beropini yg termasuk kaligrafi asasi ada enam yaitu : Kufi, Tsuluts, Naskh, Riq'ah, Humayuni (Diwani), serta Farisi.


Berikut ini rincian penerangan masing masing : 

1.  Khat Kufi


Nama Kufi diambil dari nama kota Kufah di Irak. Khat ini menjadi sangat indah pada masa Daulah Abbasiyah, kemudian mencapai puncaknya pada masa daulah Fathimiyah di Mesir, dengan memasukkan unsur unsur hiasan serta ornamen kedalamnya. Bahkan khat kufi hiasan sering disebut Kufi Fathimi.

Kufi asli memiliki ciri ciri tidak bersyakal serta dibiarkan asli tanpa hiasan. Sedangkan Kufi yang sudah berkembang, banyak mengambil bentuk bentuk yang lebih beragam, serta banyak digunakan dalam karya karya arsitektur, untuk menghiasi masjid, makam, serta istana raja raja.
Secara garis akbar, ada tiga jenis Kufi :
  1. Kufi mushaf adalah kufi sederhana (kufi basith) yg digunakan untuk menulis mushaf Al Qur'an.
  2. Kufi Fatimi adalah Kufi yang sudah mengambil hiasan hiasan serta ornamen. Meliputi motif dedaunan (kufi muwarraq), motif bunga bunga (kufi muzahhar atau mukhommal), motif berjalin atau berpilin (kufi madfur, atau mu'aqqad atau mutarabith)
  3. Kufi Murabba' merupakan kufi berbentuk kotak kotak. 
Berikut ini contoh contohnya :



Kufi Murobba' (kotak kotak)

tertulis kata ''adil " diulang ulang sebanyak empat kali



Kufi Fathimi (dengan motif dedaunan atau muwarroq )


Untuk model model kaligrafi Kuufi lebih banyak, silahkan baca : 25 Contoh Kaligrafi Kufi

dua.   Naskhi


Jenis Tulisan ini muncul pada awal abad ke 4 Hijriyah. Ia muncul mengiringi maraknya penulisan buku serta Al-Quran. Karena itu ia disebut "naskh" yang berarti naskah. Karena secara luas digunakan untuk "naskh al-Quran". Pada awal kemunculannya, jenis kaligrafi ini disebut "badi' " . Kaidah kaidah kaligrafi ini di sempurnakan oleh al- Wazir Ibnu Muqlah.

Kaligrafi Naskhi ini memiliki karakteristik luwes, serta jelas dibaca. Apalagi bila kemudian diberi syakal serta titik. Naskhi tidak digunakan dalam bentuk "tarkib" (bertumpuk tumpuk seperti halnya Tsuluts), melainkan datar mengikuti garis. Pada masa belakangan, gaya naskhi menjadi tulisan baku untuk buku buku serta karya karya ilmiyah (termasuk untuk penulisan menggunakan mesin cetak serta komputer).

Kaligrafi jenis Naskhi ini biasanya diajarkan pertama kali sebelum mempelajari yang lain. Perlu latihan tekun serta banyak pengulangan untuk benar benar menguasainya.


Surah Al Fatihah ditulis menggunakan khat Naskhi

Untuk model model kaligrafi Naskhi lebih poly, silahkan baca : 25 Contoh Terbaik Kaligrafi Naskhi

tiga.   Farisi / Nastaliq


Disebut FARISI karena ia muncul serta populer dinegeri negeri Persia (Farsi). Disebut TA'LIQ, karena cara penulisannya seperti gaya penulisan catatan kaki yang lazimnya miring kebawah dari kanan kekiri. Disebut NASTALIQ karena fungsinya mirip dengan Naskhi yaitu sebagai tulisan standar bagi buku buku pengetahuan (sampai hari ini buku buku pengetahuan berbahasa Persia serta website website mereka masih menggunakan Farisi disamping Sikasteh). Jadi Nasta'liq adalah gabungan dari kata Naskh serta Ta'liq.

Untuk menguasai tulisan ini pun sangat sulit serta perlu latihan yang banyak. Kadang kadang diperlukan dua mata pena untuk menuliskannya karena satu huruf memiliki ketebalan yang berbeda. Para Ustadz kaligrafi berkata :
"Siapa yang belum menguasai kaligrafi Farisi serta Tsulutsy, maka ia belum disebut khattat".
Berikut ini contoh Farisi :



Kaligrafi Farisi berbunyi :

kullu ilmin laisa fil qirthasi dhoo' -- kullu syarrin jaawazal isnaini syaa'
"semua ilmu, yang tidak ditulis dikertas akan hilang -- Semua kejahatan yg terulang dua kali akan tersiar "
Untuk contoh contoh lebih banyak silahkan baca : 25 Contoh Kaligrafi Farisi Terbaik

4.   Tsuluts 


Ini adalah jenis kaligrafi yang paling gagah, mewah serta elegan. Sebagaimana dikatakan, tsuluts menjadi syarat bagi seseorang untuk digelari "khattaat", karena memang sangat sulit mempelajarinya. Kaligrafi tsuluts dibagi 2 :

Tsuluts 'aady atau tsuluts biasa. Ditulis memakai pena ukuran minimal 4 mm, ditulis dengan gaya biasa, jarang dibentuk menjadi bentuk bentuk yang rumit.

Tsuluts jaliy ditulis dengan pena berukuran dua kali lipat tsuluts biasa, serta sering dikreasikan dalam bentuk bentuk yang rumit. Misalnya bentuk murokkab (bersusun susun), model ma'kus atau mutanadzir (berpantulan), serta bentuk bentuk binatang.

Tsuluts biasa serta tsuluts jaly, tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya ukuran pena saja yang membedakan keduanya. Karena itu tsuluts jali masih dianggap bagian dari tsuluts.


Tsuluts áady karya Usman Ozcay berisi maqolah mengenai mencintai Allah


Tsuluts Jaliy (Jaliy Tsuluts) karya Dawud Bektasy dibuat murokkab
(bertumpuk tumpuk) berbunyi : maa kaana Muhammadun abaa ahadin min rijalikum...)




Tsuluts jaliy ma'kus (berpantulan) karya Hasyim Muhammad berbunyi :

"wamaa utitum minal ilmi illa qalilan".
Lihat model lebih banyak di 25 Contoh Kaligrafi Tsuluts Terbaik

5.   Diwany


Jenis Kaligrafi ini sempat menjadi tulisan yg dirahasiakan sang Daulah Usmaniyah karena keindahannya. Selanjutnya, sesudah Sultan Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel tahun 857 H, penggunaan Diwany mulai dipublikasikan meski terbatas dalam penulisan diwan diwan resmi (pembukuan dokumen) Kerajaan Usmaniyah. Dan dari situlah jenis kaligrafi ini memperoleh namanya.

Sering disebutkan, bahwa yang pertama kali meletakkan kaidah kaidah Diwany adalah Ibrahim Munif At Turki. Selanjutnya Diwany memiliki tiga aliran gaya yaitu : gaya Turki, gaya Mesir, serta gaya Baghdad. Keindahan Diwany terletak pada keluwesannya serta banyak menggunakan huruf huruf memutar.



Diwany karya  Sayyid Ahmad.

Isinya hadis nabi : ayyuhan-sial inna lakum maálima fantahuu ilaa málimikum...dst

Diwany memiliki kreasi selanjutnya yang diklaim diwany jaliy. Sebagian besar bentuk hurufnya mirip dengan diwany biasa, hanya saja hiasannya lebih "ramai". Juga dibedakan dengan adanya mahkota mahkota di kepala kepala hurufnya. Penulisannya juga menggunakan pena berukuran lebih besar serta biasanya menggunakan 2 mata pena : pena besar untuk tulisan serta pena kecil untuk hiasan.

Diwani Jaly meskipun mengambil nama "diwani", ia harus dianggap sebagai jenis kaligrafi tersendiri karena bentuknya berbeda dengan diwani biasa. Hanya saja kebanyakan kaligrafer serta para peneliti, tidak menjadikan diwani jali sebagai jenis tersendiri karena dikembangkan oleh orang yang sama yang mengembangkan diwani biasa, antara lain Gazlan Bik. 

Berikut contoh serta diwani jaliy :


Diwani Jali latif sekali karya Jalal Amin Solih berisi kutipan hadis :
"kalimatani khofifatani alal-lisan tsaqilatani fil mizan...dst".
Lihat model contoh lebih banyak di 25 model kaligrafi diwani jali

6.   Riq'ah


Riq'ah atau ruq'ah adalah tulisan yang sangat indah, tetapi sangat sederhana serta mudah dipelajari. Rata rata khattaat menguasai tulisan gaya ini. Hanya saja, karena watak tulisannya yang bisa ditorehkan dengan cepat, kaligrafi ini jarang benar benar diberikan roh sebagai sebuah karya seni.

Yang pertama meletakkan kaidah kaidahnya adalah Musytasyar Mumtaz Bik seorang pengajar kaligrafi Sultan Abdul Majid Khan seorang raja Dinasty Usmani pada tahun 1280 H. Kemudian kaidah kaidahnya disempurnakan oleh Muhammad Izzat At-Turky. Ciri khas riq'ah adalah tidak menggunakan harokat serta hiasan. Berikut ini misalnya :


Riqáh Karya Abdurrahman Yusuf Hamid.
Berisi petikan hadis nabi tentang sayyidul istighfar.

Kaligrafi Cabang (Khat Furu')


Selanjutnya, adalah jenis jenis kaligrafi yg dianggap furu' (cabang). Disebut furu' karena :
  1. dianggap menjadi turunan atau ciptaan lanjutan dari kaligrafi asasi. Misalnya, Sikasteh dianggap sebagai turunan dari Farisi, Diwani Jali dipercaya turunan berdasarkan Diwani.
  2. tidak banyak dikembangkan, atau nir sepopuler kaligrafi utama dalam pembuatan karyanya. Bahkan sebagian sudah dipercaya mati. Karya karya kaligrafi furu' ini hanya menjadi pelengkap berdasarkan kaligrafi utama
  3. Tidak memerlukan latihan spesifik, lantaran latihannya mengikuti latihan khat primer. Bila khat utama bisa dikuasai, maka khat cabang ini gampang dikuasai.  
Yang termasuk kaligrafi furu' berdasarkan pendapat secara umum dikuasai khattat diantaranya : 

7.   Kaligrafi Ijazah (khat raihany)


Disebut pula khat tauqi' (pertanda tangan) karena khat ini manfaatnya untuk menandai sebuah karya, atau menulis pengakuan terhadap keahlian seorang anak didik menurut gurunya. Khat ijazah termasuk kaligrafi tua. Usianya balik kepada goresan pena Yusuf As Sinjari tahun 200 H. 

 Khat ini sering digunakan oleh Fadl bin Sahl seorang menteri Khalifah Al Makmun yg digelari dzu riyasatain. Maka dalam ketika itu, khat ijazah pernah disebut khat riyasi. Ia juga disebut khat Raihany.


Berikut ini model khat ijazah atau tauqi' :



Khat Ijazah 


Khat Ijazah yang dipakai menjadi tauqi'
(tanda tangan atau penanda sebuah karya) ditulis dipinggir sebuah karya (lihat panah merah)

8.    Kaligrafi Sikasteh

Shikastah merupakan kaligrafi asli Persia yang merupakan pengembangan kreasi (turunan) dari khat nasta'liq atau ta'liq. Karena itu bentuknya sangat dekat dengan kaligrafi Ta'liq serta sering disebut Shikasteh Ta'liq.

Shikastah diciptakan di Iran pada masa dinasty Safawiyah pada Abad 16 H. Tampaknya banyak kaligrafer yang berkontribusi mengembangkan khat ini, termasuk pencipta ta'liq, Mir Ali Al-Harawi, Mir Imad Al-Hasani, serta lain lain. 

Mengutip kitab Sirajuddin. AR, penciptaan Shikasteh dihubung hubungkan kepada Shafi berdasarkan Herat. Puncak kedudukan paling masyhur berdasarkan tulisan ini ditempati sang Darwisy Abdul Majid Taliqani (wafat 1185 H).

Berikut ini misalnya :


Surat Al Fatihah ditulis pada khat Shikastah


9.   Kaligrafi Maghribi

Kaligrafi Maghribi termasuk salah satu tulisan (script) yang digunakan untuk penulisan mushaf Al-Quran dinegeri negeri Islam sebelah barat (Maroko, Tunisia, Aljazair serta lain lain). Kaligrafi Maghribi diambil langsung dari Kufi (menurut kesimpulan dari penelitian O Houdas 1886 M). Maghribi serta Naskhi adalah dua cabang dari Kufi. 

Naskhi kemudian menghasilkan jenis jenis kaligrafi "masyriq" (kaligrafi model timur) yaitu : tsuluts, farisi, diwani serta riqáh (yang kita kenal sebagai jenis jenis utama kaligrafi Islam).

Berikut ini misalnya :




10.   Kaligrafi Sumbuli

Merupakan turunan menurut Khat diwani. Tidak banyak yg diketahui dari khat ini, selain yang disebutkan sang Tahir Al Kurdi bahwa peletaknya merupakan Arif Hikmat.


11.   Huruf Taaj

Huruf Taaj ialah alfabet alfabet mahkota. Disebut begitu karena adanya hiasan berbentuk mahkota diatas hurufnya. Adalah keinginan dari Raja Mesir terdahulu -Yang Mulia Raja Ahmad Fuad I - untuk meningkatkan keterbacaan tulisan Naskhi serta Riqáh, dengan membuat semacam huruf kapital pada huruf huruf di awal kalimat, serta pada penulisan nama nama. Beliau memang terpengaruh oleh model huruf huruf latin yang memiliki bentuk kapital. 

Berikut ini misalnya :

Kata istilah mutiara Ali bin Abi Thalib
ditulis pada huruf Taaj sang Jawad Sibti



12.   Khat Tumar

Tumar artinya adalah shahifah. Sesuai namanya, khat ini digunakan buat menulis shahifah shahifah (lembaran lembaran naskah). Hanya saja ukurannya sangat besar . Mereka membuatnya menggunakan ukuran 24 bulu birdzaun. Lebih pantas digunakan buat menulisi tembok. Khat ini dipakai sang para khalifah pada catatan catatan insya. Melihat contoh tumar ini dia, bisa dipastikan beliau merupakan asal berdasarkan khat tsuluts.



Artikel berjudul Jenis Jenis Kaligrafi Islam merupakan original milik Blog CARA FLEXI, ditulis menggunakan memperhatikan asal asal yg tertera dibawah ini.  
Mudah mudahan berguna. Silahkan dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Tunjukkan penghargaan anda kepada penulis blog CARA FLEXI dengan tidak melakukan perbuatan copas (copy paste) 


All artworks are properties of their respective owners
If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.

Sumber :


25 CONTOH KALIGRAFI DIWANI TERBAIK BAGIAN 2

Menikmati karya karya master kaligrafi dalam bidang kaligrafi diwani. Berikut ini, merupakan beberapa karya master kaligrafi pada bidang gaya tulis diwany, kami pilihkan beberapa karya terbaik, berdasarkan Kaligrafi Islam.blogspot.com.
14.  Kaligrafer Jabr Mahmud
"man shabara dzofiro"  (َمَنْ صَبَرَ ظَفِر )   siapa yg tabah, dia akan beruntung


***

15.  Kaligrafer Khadir Bur Saídi
Kaligrafi Diwani bertema laut, berbunyi : 
qul law kaanal bahru midaadan likalimaati rabby.......dst. (Al-Qurán Surah ِAl-Kahfi ayat 109)

***

16.  Kaligrafer Dr. Mushoddiq Al-Habib
Kaligrafi Diwani sangat indah berbunyi :wa'tashimuu bihablillahi jami'an walaa tafarroqu  (Al-Qurán Surah ِِAli Imron  ayat 103)


***

17.  Kaligrafer Yasin Osama Hijazi
Diwani latif berisi petikan qasidah munfarijah milik Imam Al-Ghazali :  As-Syiddah Audat bil Muhaji -- Ya Rabbi  fa'ajjil bil faraji(Kesulitan hidup ini telah membinasakan jiwa -- Wahai tuhanku, maka segerakanlah pertolonganmu)


18.  Digital Calligraphy
Diwani ini lebih mirip diwany jaly hanya saja sepi menurut hiasan. Ditulis memakai software Digital Calligraphy. Bunyinya merupakan : Lahnul Huruf . Penjelasan lengkap bisa ditemukan pada Abdofonts.com.
Software ini disebut mampu membentuk karya seindah master kaligrafi. 


***

19.  Digital Calligraphy
Diwani ditulis menggunakan software Digital Calligraphy. Bunyinya merupakan nama orang: 
Nuurullah Badim . 


****

20.  Muhammad Hijab As-Sinawi
Diwani latif petikan ayat Al-Qurán  :Wa Amruhum Syuuro Bainahum ( Al-Qurán Surah Asyuuroo : 38)



 ****

21.  Kaligrafer yang tidak diketahui
Diwani indah berbentuk daun, adalah rangkaian nama Perdana Menteri Malaysia : Dato' SriHaji Mohammad Najib bin Tun Haji Abdul Razak

 ****

22.  Kaligrafer B. Zahroni
Diwani indah bertanda tangan B. Zahroni berbunyi : Waadii Tauhiid (lembah tauhid)


 ****


23.  Kaligrafer Fadhil Samih
Kaligrafi Diwani latif karya Fadhil Samih berbunyi : sami'allahu liman hamidah



 ****

24.  Kaligrafer Sa'ad Haddad
Khat Diwani latif karya Sa'ad Haddad berisi petikan ayat Al-Qur'an Surah An-Nuur ayat 40 : 

بِسْمِ اللهِ الرَحْـمَنِ الرَحِيْم . وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِن نُّورٍ




 ****


25.  Kaligrafer Fadhil Samih
Kaligrafi Diwani indah karya Fadhil Samih berisi petikan ayat Al-Qur'an Surah Al-Hijr  ayat 49 :

نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ


-- oo0oo --