JADWAL PERAWATAN MOTOR LISTRIK
Perawatan motor listrik dilakukan buat menjaga serta memastikan kondisi motor listrik tadi tetap pada keadaan baik serta handal.
Secara umum, penggunaan motor listrik paling poly digunakan buat keperluan pabrik atau dunia industri, Motor listrik merupakan penggerak utama pada setiap operasional suatu pabrik, oleh karenanya kerusakan yang terjadi pada motor listrik saat proses produksi berjalan tentunya dapat Mengganggu kelancaran produksi.
Berbagai kerugian yg ada apabila suatu motor listrik mengalami kerusakan saat proses produksi berjalan, misalnya kerugian porto buat pemugaran motor listrik tadi, kerugian kehilangan jam produksi, kerusakan hasil produksi, serta kerugian lainnya, Oleh karena itulah perlu dilakukan perawatan motor listrik secara terjadwal.
Jadwal perawatan aneka macam alat-alat listrik biasa jua disebut menggunakan Schedule Preventive Maintenance Electrical.
Salah satu Preventive maintenance yang perlu dilakukan merupakan perawatan Motor listrik.
Tujuan perawatan Motor listrik, antara lain:
Apa saja yg perlu dilakukan buat menjaga kondisi motor listrik supaya permanen terjaga dan terawat menggunakan baik?
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perawatan motor listrik, diantaranya:
Berbagai kegiatan perawatan motor listrik tersebut diatas, harus dilakukan secara rutin serta terjadwal.
Lalu bagaimana menciptakan jadwal periode perawatan motor listrik tersebut?
Penjelasan berikut adalah, bisa menjadi panduan anda buat menciptakan jadwal perawatan motor listrik.
Suhu
Pemeriksaan suhu yang dilakukan mencakup pengukuran suhu pada bearing-bearing serta Stator motor listrik secara holistik, Pemeriksaan ini bisa dilakukan menggunakan menggunakan Temperatur Gun, Temperatur Infrared atau termometer homogen lainnya menggunakan prinsip Termometer Non Contact.
Pemeriksaan harus dilakukan dalam ketika motor listrik tersebut dalam keadaan beroperasi (Running), Suhu normal motor listrik adalah dibawah 75⁰C.
Lakukan inspeksi suhu setiap 1 minggu sekali.
Getaran
Getaran atau Vibrasi yang tinggi atau tidak normal adalah galat satu pemicu kerusakan pada motor listrik, dan buat mengetahui kondisi Motor, maka Pemeriksaan getaran harus dilakukan dalam ketika motor listrik sudah beroperasi (Running).
Pemeriksaan getaran bisa dilakukan dengan memakai alat pengukur getaran atau Vibration Pen.
Nilai Getaran atau Vibrasi semakin mini akan semakin mengagumkan, nilai maksimal getaran yg masih bisa ditoleransi adalah < lima mm/s.
Pemeriksaan Getaran ini bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Suara atau kebisingan
Pemeriksaan bunyi atau kebisingan perlu dilakukan pada waktu motor listrik beroperasi, Pemeriksaan suara atau kebisingan bisa dilakukan secara manual, menggunakan mendengarkan bunyi-suara yang nir normal.
Pemeriksaan yg lebih akurat juga bisa dilakukan dengan memakai stetoskop, buat mengetahui syarat bearing motor tadi.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Tahanan Isolasi
Pemeriksaan tahanan isolasi motor listrik, terbagi sebagai 2, yakni:
Pemeriksaan ini dilakukan dalam saat motor listrik tidak dioperasikan (Stop), serta pastikan asal listrik sudah terputus.
Pemeriksaan dilakukan dengan memakai Insulation tester atau Megger (Mega ohm Meter), serta Nilai tahanan isolasi sebaiknya diatas 5 Megaohm.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Terminasi
Pemeriksaan dilakukan menggunakan menyelidiki kekencangan baut-baut terminal kabel, baik pada terminal motor listrik serta terminal kabel dalam panel kontrol motor (MCC).
Pastikan syarat baut-baut pengikat kabel pada keadaan kencang, dan terpasang menggunakan baik, Pastikan nir terdapat scon cable dan baut yang kendur, kotor, berjamur.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam saat motor listrik tidak beroperasi, dan sumber listrik terputus.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Panel motor listrik
Pemeriksaan panel motor listrik atau biasa dianggap dengan MCC (Motor Control Centre), dilakukan dalam waktu motor listrik nir beroperasi dan asal listrik terputus dengan memutus asal listrik berdasarkan MCCB primer motor listrik tadi.
Periksa syarat setiap sambungan terminasi, baut-baut pengikat kabel, MCCB, Magnetic contactor, pengaman arus lebih seperti Thermal overload relay, dan berbagai instrumen yg terdapat pada panel motor listrik tadi.
Pastikan setiap sambungan, baut pengikat terpasang menggunakan baik, tidak terdapat baut-baut yg berkarat, berjamur, longgar serta keadaan nir normal lainnya.
Pastikan jua syarat MCC dalam keadaan higienis baik bagian luar dan pada.
Pemeriksaan MCC ini dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali.
Ampere
Pemeriksaan ampere atau arus motor listrik waktu beroperasi, Pemeriksaan dilakukan menggunakan membaca hasil pengukuran pada ampere meter panel, serta dibandingkan juga menggunakan hasil pengukuran dengan Clamp meter (Tang Ampere), serta Pastikan hasil pengukuran akurat dan sesuai.
Pastikan besar ampere motor listrik nir melebihi 80% berdasarkan arus nominal motor tersebut.
Lakukan pembuktian indera ukur, dan besar arus motor listrik setiap 1 minggu sekali.
Pelumasan bearing
Pelumasan bearing motor listrik harus dilakukan secara terjadwal serta berkala, dan pastikan Jumlah pelumasan diadaptasi menggunakan besar bearing motor listrik.
Periode pelumasan dilakukan sinkron dengan spesifikasi bearing serta motor listrik tersebut, Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam artikel tentang Jadwal pelumasan bearing motor listrik
Oli
Untuk motor listrik yg terpasang dengan suatu Gearbox (Gearmotor) tentunya memakai Oli sebagai pelumas gearmotor.
Periksa ketinggian level oli, normalnya merupakan level oli dalam posisi tengah, bisa dilihat pada sight glass, atau penunjuk level oli lainnya, serta Periksa syarat gearmotor, pastikan nir terdapat kebocoran oli.
Lakukan penggantian oli secara terjadwal, bisa dilakukan dengan periode setiap 5000 jam operasi.
Pemeriksaan serta penggantian oli dilakukan pada keadaan gearmotor tidak beroperasi.
Pemeriksaan syarat Oli dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Pendingin
Setiap motor listrik umumnya dilengkapi dengan pendingin, dan Biasanya terdapat sebuah kipas yg berputar dibagian motor listrik yang berfungsi menjadi pendingin.
Periksa kondisi kipas pada keadaan baik dan utuh, nir terdapat kerusakan atau kisi-kisi kipas yg patah, Periksa jua kondisi lubang-lubang dalam epilog kipas jangan tersumbat, supaya angin dapat berhembus dengan aporisma saat motor listrik tadi dioperasikan.
Pemeriksaan syarat kipas serta epilog dilakukan saat motor listrik tidak beroperasi.
Selanjutnya buat memastikan apakah hembusan angin berdasarkan kipas berfungsi dengan baik, dilakukan pemeriksaan waktu motor listrik beroperasi (Running).
Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Baut pengikat.
Periksa semua bagian pengikat motor listrik., kencangkan jika masih ada baut pengikat yg longgar, Pemeriksaan ini dilakukan waktu motor listrik tidak beroperasi.
Pastikan baut-baut pengikat dilengkapi dengan washer serta spring, buat menjaga baut pengikat nir mudah longgar.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Alignment
Pemeriksaan Alignment ini dilakukan untuk memastikan kondisi Coupling atau shaft motor listrik dengan Coupling atau shaft pada mesin yg diputarnya, apakah kondisinya sejajar (alignmnet) atau tidak sejajar.
Pemeriksaan ini dilakukan pada ketika motor listrik tidak beroperasi.
Pemeriksaan dilakukan 6 bulan sekali.
Kebersihan
Pemeriksaan ini dilakukan buat memastikan kondisi motor listrik secara holistik pada keadaan higienis, Kondisi motor listrik yg kotor dapat menyebabkan peningkatan suhu dan sistem pendingin nir berfungsi aporisma.
Untuk inspeksi kebersihan bagian luar motor listrik, bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Sedangkan buat pembersihan bagian pada gulungan, bisa dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Demikianlah sedikit panduan pada membuat jadwal perawatan motor listrik.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI
Secara umum, penggunaan motor listrik paling poly digunakan buat keperluan pabrik atau dunia industri, Motor listrik merupakan penggerak utama pada setiap operasional suatu pabrik, oleh karenanya kerusakan yang terjadi pada motor listrik saat proses produksi berjalan tentunya dapat Mengganggu kelancaran produksi.
Berbagai kerugian yg ada apabila suatu motor listrik mengalami kerusakan saat proses produksi berjalan, misalnya kerugian porto buat pemugaran motor listrik tadi, kerugian kehilangan jam produksi, kerusakan hasil produksi, serta kerugian lainnya, Oleh karena itulah perlu dilakukan perawatan motor listrik secara terjadwal.
Jadwal perawatan aneka macam alat-alat listrik biasa jua disebut menggunakan Schedule Preventive Maintenance Electrical.
Salah satu Preventive maintenance yang perlu dilakukan merupakan perawatan Motor listrik.
Tujuan perawatan Motor listrik, antara lain:
- Menjaga agar syarat Motor listrik tetap dalam keadaan layak dioperasikan.
- Menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan-kerusakan yang lebih fatal.
- Menjamin pengoperasian motor listrik selalu pada keadaan aman.
- Memperpanjang life time motor listrik tersebut
Apa saja yg perlu dilakukan buat menjaga kondisi motor listrik supaya permanen terjaga dan terawat menggunakan baik?
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perawatan motor listrik, diantaranya:
- Suhu
- Getaran
- Suara atau kebisingan
- Tahanan Isolasi
- Terminasi
- Panel motor listrik (MCC)
- Ampere
- Pelumasan bearing
- Oli
- Pendingin
- Baut pengikat
- Allignment
- Kebersihan
Berbagai kegiatan perawatan motor listrik tersebut diatas, harus dilakukan secara rutin serta terjadwal.
Lalu bagaimana menciptakan jadwal periode perawatan motor listrik tersebut?
Penjelasan berikut adalah, bisa menjadi panduan anda buat menciptakan jadwal perawatan motor listrik.
Perawatan Motor listrik
Suhu
Pemeriksaan suhu yang dilakukan mencakup pengukuran suhu pada bearing-bearing serta Stator motor listrik secara holistik, Pemeriksaan ini bisa dilakukan menggunakan menggunakan Temperatur Gun, Temperatur Infrared atau termometer homogen lainnya menggunakan prinsip Termometer Non Contact.
Pemeriksaan harus dilakukan dalam ketika motor listrik tersebut dalam keadaan beroperasi (Running), Suhu normal motor listrik adalah dibawah 75⁰C.
Lakukan inspeksi suhu setiap 1 minggu sekali.
Getaran
Getaran atau Vibrasi yang tinggi atau tidak normal adalah galat satu pemicu kerusakan pada motor listrik, dan buat mengetahui kondisi Motor, maka Pemeriksaan getaran harus dilakukan dalam ketika motor listrik sudah beroperasi (Running).
Pemeriksaan getaran bisa dilakukan dengan memakai alat pengukur getaran atau Vibration Pen.
Nilai Getaran atau Vibrasi semakin mini akan semakin mengagumkan, nilai maksimal getaran yg masih bisa ditoleransi adalah < lima mm/s.
Pemeriksaan Getaran ini bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Suara atau kebisingan
Pemeriksaan bunyi atau kebisingan perlu dilakukan pada waktu motor listrik beroperasi, Pemeriksaan suara atau kebisingan bisa dilakukan secara manual, menggunakan mendengarkan bunyi-suara yang nir normal.
Pemeriksaan yg lebih akurat juga bisa dilakukan dengan memakai stetoskop, buat mengetahui syarat bearing motor tadi.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Tahanan Isolasi
Pemeriksaan tahanan isolasi motor listrik, terbagi sebagai 2, yakni:
- Tahanan isolasi Kabel power menuju motor listrik
- Tahanan isolasi gulungan (Winding)
Pemeriksaan ini dilakukan dalam saat motor listrik tidak dioperasikan (Stop), serta pastikan asal listrik sudah terputus.
Pemeriksaan dilakukan dengan memakai Insulation tester atau Megger (Mega ohm Meter), serta Nilai tahanan isolasi sebaiknya diatas 5 Megaohm.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Terminasi
Pemeriksaan dilakukan menggunakan menyelidiki kekencangan baut-baut terminal kabel, baik pada terminal motor listrik serta terminal kabel dalam panel kontrol motor (MCC).
Pastikan syarat baut-baut pengikat kabel pada keadaan kencang, dan terpasang menggunakan baik, Pastikan nir terdapat scon cable dan baut yang kendur, kotor, berjamur.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam saat motor listrik tidak beroperasi, dan sumber listrik terputus.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Panel motor listrik
Pemeriksaan panel motor listrik atau biasa dianggap dengan MCC (Motor Control Centre), dilakukan dalam waktu motor listrik nir beroperasi dan asal listrik terputus dengan memutus asal listrik berdasarkan MCCB primer motor listrik tadi.
Periksa syarat setiap sambungan terminasi, baut-baut pengikat kabel, MCCB, Magnetic contactor, pengaman arus lebih seperti Thermal overload relay, dan berbagai instrumen yg terdapat pada panel motor listrik tadi.
Pastikan setiap sambungan, baut pengikat terpasang menggunakan baik, tidak terdapat baut-baut yg berkarat, berjamur, longgar serta keadaan nir normal lainnya.
Pastikan jua syarat MCC dalam keadaan higienis baik bagian luar dan pada.
Pemeriksaan MCC ini dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali.
Ampere
Pemeriksaan ampere atau arus motor listrik waktu beroperasi, Pemeriksaan dilakukan menggunakan membaca hasil pengukuran pada ampere meter panel, serta dibandingkan juga menggunakan hasil pengukuran dengan Clamp meter (Tang Ampere), serta Pastikan hasil pengukuran akurat dan sesuai.
Pastikan besar ampere motor listrik nir melebihi 80% berdasarkan arus nominal motor tersebut.
Lakukan pembuktian indera ukur, dan besar arus motor listrik setiap 1 minggu sekali.
Pelumasan bearing
Pelumasan bearing motor listrik harus dilakukan secara terjadwal serta berkala, dan pastikan Jumlah pelumasan diadaptasi menggunakan besar bearing motor listrik.
Periode pelumasan dilakukan sinkron dengan spesifikasi bearing serta motor listrik tersebut, Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam artikel tentang Jadwal pelumasan bearing motor listrik
Oli
Untuk motor listrik yg terpasang dengan suatu Gearbox (Gearmotor) tentunya memakai Oli sebagai pelumas gearmotor.
Periksa ketinggian level oli, normalnya merupakan level oli dalam posisi tengah, bisa dilihat pada sight glass, atau penunjuk level oli lainnya, serta Periksa syarat gearmotor, pastikan nir terdapat kebocoran oli.
Lakukan penggantian oli secara terjadwal, bisa dilakukan dengan periode setiap 5000 jam operasi.
Pemeriksaan serta penggantian oli dilakukan pada keadaan gearmotor tidak beroperasi.
Pemeriksaan syarat Oli dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Pendingin
Setiap motor listrik umumnya dilengkapi dengan pendingin, dan Biasanya terdapat sebuah kipas yg berputar dibagian motor listrik yang berfungsi menjadi pendingin.
Periksa kondisi kipas pada keadaan baik dan utuh, nir terdapat kerusakan atau kisi-kisi kipas yg patah, Periksa jua kondisi lubang-lubang dalam epilog kipas jangan tersumbat, supaya angin dapat berhembus dengan aporisma saat motor listrik tadi dioperasikan.
Pemeriksaan syarat kipas serta epilog dilakukan saat motor listrik tidak beroperasi.
Selanjutnya buat memastikan apakah hembusan angin berdasarkan kipas berfungsi dengan baik, dilakukan pemeriksaan waktu motor listrik beroperasi (Running).
Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Baut pengikat.
Periksa semua bagian pengikat motor listrik., kencangkan jika masih ada baut pengikat yg longgar, Pemeriksaan ini dilakukan waktu motor listrik tidak beroperasi.
Pastikan baut-baut pengikat dilengkapi dengan washer serta spring, buat menjaga baut pengikat nir mudah longgar.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Alignment
Pemeriksaan Alignment ini dilakukan untuk memastikan kondisi Coupling atau shaft motor listrik dengan Coupling atau shaft pada mesin yg diputarnya, apakah kondisinya sejajar (alignmnet) atau tidak sejajar.
Pemeriksaan ini dilakukan pada ketika motor listrik tidak beroperasi.
Pemeriksaan dilakukan 6 bulan sekali.
Kebersihan
Pemeriksaan ini dilakukan buat memastikan kondisi motor listrik secara holistik pada keadaan higienis, Kondisi motor listrik yg kotor dapat menyebabkan peningkatan suhu dan sistem pendingin nir berfungsi aporisma.
Untuk inspeksi kebersihan bagian luar motor listrik, bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Sedangkan buat pembersihan bagian pada gulungan, bisa dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Demikianlah sedikit panduan pada membuat jadwal perawatan motor listrik.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI