JADWAL PERAWATAN MOTOR LISTRIK

Perawatan motor listrik dilakukan buat menjaga serta memastikan kondisi motor listrik tadi tetap pada keadaan baik serta handal.
Secara umum, penggunaan motor listrik paling poly digunakan buat keperluan pabrik atau dunia industri, Motor listrik merupakan penggerak utama pada setiap operasional suatu pabrik, oleh karenanya kerusakan yang terjadi pada motor listrik saat proses produksi berjalan tentunya dapat Mengganggu kelancaran produksi.
Berbagai kerugian yg ada apabila suatu motor listrik mengalami kerusakan saat proses produksi berjalan, misalnya kerugian porto buat pemugaran motor listrik tadi, kerugian kehilangan jam produksi, kerusakan hasil produksi, serta kerugian lainnya, Oleh karena itulah perlu dilakukan perawatan motor listrik secara terjadwal.
Jadwal perawatan aneka macam alat-alat listrik biasa jua disebut menggunakan Schedule Preventive Maintenance Electrical.
Salah satu Preventive maintenance yang perlu dilakukan merupakan perawatan Motor listrik.
Tujuan perawatan Motor listrik, antara lain:
  • Menjaga agar syarat Motor listrik tetap dalam keadaan layak dioperasikan.
  • Menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan-kerusakan yang lebih fatal.
  • Menjamin pengoperasian motor listrik selalu pada keadaan aman.
  • Memperpanjang life time motor listrik tersebut

Apa saja yg perlu dilakukan buat menjaga kondisi motor listrik supaya permanen terjaga dan terawat menggunakan baik?
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perawatan motor listrik, diantaranya:
  • Suhu
  • Getaran
  • Suara atau kebisingan
  • Tahanan Isolasi
  • Terminasi
  • Panel motor listrik (MCC)
  • Ampere
  • Pelumasan bearing
  • Oli
  • Pendingin
  • Baut pengikat
  • Allignment
  • Kebersihan

Berbagai kegiatan perawatan motor listrik tersebut diatas, harus dilakukan secara rutin serta terjadwal.
Lalu bagaimana menciptakan jadwal periode perawatan motor listrik tersebut?
Penjelasan berikut adalah, bisa menjadi panduan anda buat menciptakan jadwal perawatan motor listrik.

Perawatan Motor listrik



Suhu
Pemeriksaan suhu yang dilakukan mencakup pengukuran suhu pada bearing-bearing serta Stator motor listrik secara holistik, Pemeriksaan ini bisa dilakukan menggunakan menggunakan Temperatur Gun, Temperatur Infrared atau termometer homogen lainnya menggunakan prinsip Termometer Non Contact.
Pemeriksaan harus dilakukan dalam ketika motor listrik tersebut dalam keadaan beroperasi (Running), Suhu normal motor listrik adalah dibawah 75⁰C.
Lakukan inspeksi suhu setiap 1 minggu sekali.
Getaran
Getaran atau Vibrasi yang tinggi atau tidak normal adalah galat satu pemicu kerusakan pada motor listrik, dan buat mengetahui kondisi Motor, maka Pemeriksaan getaran harus dilakukan dalam ketika motor listrik sudah beroperasi (Running).
Pemeriksaan getaran bisa dilakukan dengan memakai alat pengukur getaran atau Vibration Pen.
Nilai Getaran atau Vibrasi semakin mini akan semakin mengagumkan, nilai maksimal getaran yg masih bisa ditoleransi adalah < lima mm/s.
Pemeriksaan Getaran ini bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Suara atau kebisingan
Pemeriksaan bunyi atau kebisingan perlu dilakukan pada waktu motor listrik beroperasi, Pemeriksaan suara atau kebisingan bisa dilakukan secara manual, menggunakan mendengarkan bunyi-suara yang nir normal.
Pemeriksaan yg lebih akurat juga bisa dilakukan dengan memakai stetoskop, buat mengetahui syarat bearing motor tadi.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Tahanan Isolasi
Pemeriksaan tahanan isolasi motor listrik, terbagi sebagai 2, yakni:
  • Tahanan isolasi Kabel power menuju motor listrik
  • Tahanan isolasi gulungan (Winding)
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur nilai tahanan isolasi buat mengetahui kualitas isolasi dan kebocoran arus.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam saat motor listrik tidak dioperasikan (Stop), serta pastikan asal listrik sudah terputus.
Pemeriksaan dilakukan dengan memakai Insulation tester atau Megger (Mega ohm Meter), serta Nilai tahanan isolasi sebaiknya diatas 5 Megaohm.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Terminasi
Pemeriksaan dilakukan menggunakan menyelidiki kekencangan baut-baut terminal kabel, baik pada terminal motor listrik serta terminal kabel dalam panel kontrol motor (MCC).
Pastikan syarat baut-baut pengikat kabel pada keadaan kencang, dan terpasang menggunakan baik, Pastikan nir terdapat scon cable dan baut yang kendur, kotor, berjamur.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam saat motor listrik tidak beroperasi, dan sumber listrik terputus.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Panel motor listrik
Pemeriksaan panel motor listrik atau biasa dianggap dengan MCC (Motor Control Centre), dilakukan dalam waktu motor listrik nir beroperasi dan asal listrik terputus dengan memutus asal listrik berdasarkan MCCB primer motor listrik tadi.
Periksa syarat setiap sambungan terminasi, baut-baut pengikat kabel, MCCB, Magnetic contactor, pengaman arus lebih seperti Thermal overload relay, dan berbagai instrumen yg terdapat pada panel motor listrik tadi.
Pastikan setiap sambungan, baut pengikat terpasang menggunakan baik, tidak terdapat baut-baut yg berkarat, berjamur, longgar serta keadaan nir normal lainnya.
Pastikan jua syarat MCC dalam keadaan higienis baik bagian luar dan pada.
Pemeriksaan MCC ini dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali.
Ampere
Pemeriksaan ampere atau arus motor listrik waktu beroperasi, Pemeriksaan dilakukan menggunakan membaca hasil pengukuran pada ampere meter panel, serta dibandingkan juga menggunakan hasil pengukuran dengan Clamp meter (Tang Ampere), serta Pastikan hasil pengukuran akurat dan sesuai.
Pastikan besar ampere motor listrik nir melebihi 80% berdasarkan arus nominal motor tersebut.
Lakukan pembuktian indera ukur, dan besar arus motor listrik setiap 1 minggu sekali.
Pelumasan bearing
Pelumasan bearing motor listrik harus dilakukan secara terjadwal serta berkala, dan pastikan Jumlah pelumasan diadaptasi menggunakan besar bearing motor listrik.
Periode pelumasan dilakukan sinkron dengan spesifikasi bearing serta motor listrik tersebut, Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam artikel tentang Jadwal pelumasan bearing motor listrik
Oli
Untuk motor listrik yg terpasang dengan suatu Gearbox (Gearmotor) tentunya memakai Oli sebagai pelumas gearmotor.
Periksa ketinggian level oli, normalnya merupakan level oli dalam posisi tengah, bisa dilihat pada sight glass, atau penunjuk level oli lainnya, serta Periksa syarat gearmotor, pastikan nir terdapat kebocoran oli.
Lakukan penggantian oli secara terjadwal, bisa dilakukan dengan periode setiap 5000 jam operasi.
Pemeriksaan serta penggantian oli dilakukan pada keadaan gearmotor tidak beroperasi.
Pemeriksaan syarat Oli dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Pendingin
Setiap motor listrik umumnya dilengkapi dengan pendingin, dan Biasanya terdapat sebuah kipas yg berputar dibagian motor listrik yang berfungsi menjadi pendingin.
Periksa kondisi kipas pada keadaan baik dan utuh, nir terdapat kerusakan atau kisi-kisi kipas yg patah, Periksa jua kondisi lubang-lubang dalam epilog kipas jangan tersumbat, supaya angin dapat berhembus dengan aporisma saat motor listrik tadi dioperasikan.
Pemeriksaan syarat kipas serta epilog dilakukan saat motor listrik tidak beroperasi.
Selanjutnya buat memastikan apakah hembusan angin berdasarkan kipas berfungsi dengan baik, dilakukan pemeriksaan waktu motor listrik beroperasi (Running).
Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Baut pengikat.
Periksa semua bagian pengikat motor listrik., kencangkan jika masih ada baut pengikat yg longgar, Pemeriksaan ini dilakukan waktu motor listrik tidak beroperasi.
Pastikan baut-baut pengikat dilengkapi dengan washer serta spring, buat menjaga baut pengikat nir mudah longgar.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Alignment
Pemeriksaan Alignment ini dilakukan untuk memastikan kondisi Coupling atau shaft motor listrik dengan Coupling atau shaft pada mesin yg diputarnya, apakah kondisinya sejajar (alignmnet) atau tidak sejajar.
Pemeriksaan ini dilakukan pada ketika motor listrik tidak beroperasi.
Pemeriksaan dilakukan 6 bulan sekali.
Kebersihan
Pemeriksaan ini dilakukan buat memastikan kondisi motor listrik secara holistik pada keadaan higienis, Kondisi motor listrik yg kotor dapat menyebabkan peningkatan suhu dan sistem pendingin nir berfungsi aporisma.
Untuk inspeksi kebersihan bagian luar motor listrik, bisa dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Sedangkan buat pembersihan bagian pada gulungan, bisa dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Demikianlah sedikit panduan pada membuat jadwal perawatan motor listrik.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

TABEL JADWAL REGREASING ATAU PELUMASAN BEARING PADA MOTOR LISTRIK

Melakukan Perawatan Bearing secara bersiklus dan terencana merupakan salah satu bagian krusial dalam melakukan Perawatan Motor listrik.
Motor listrik merupakan suatu indera yang berputar dengan memakai tenaga listrik, atau menggunakan kata lain Motor listrik merupakan suatu alat yg mengubah tenaga listrik sebagai tenaga mobilitas menggunakan prinsip induksi magnetik.
Motor listrik terdiri dari dua (2) bagian utama, yaitu:
Stator
Stator merupakan bagian dari motor listrik yang tidak berputar atau Statik. Stator sebagai loka untuk gulungan utama (Main Field)
Rotor
Rotor merupakan bagian dari motor listrik yg berputar. Sebagian motor listrik mempunyai gulungan pada rotor.
Setiap Motor listrik, baik itu Motor listrik DC, Motor listrik AC 1 phase serta Motor listrik AC tiga phase, berguna buat memutar benda lain sesuai menggunakan yg diharapkan.
Motor listrik poly kita pakai baik itu dalam kehidupan sehari-hari dan pada industri, serta beberapa model penggunaan Motor listrik pada kehidupan sehari - hari, diantaranya: Pompa air, Blender, Kipas angin, Mixer , Parutan Kelapa,serta lainnya.
Beberapa contoh penggunaan Motor listrik pada industri: Blower atau Fan, Pompa, Gearmotor, Conveyor, Elevator, dan lainnya.
Baca juga: Jadwal perawatan Motor Listrik
Bagian Motor listrik yg berputar atau yg dianggap menggunakan Rotor (Shaft) memerlukan suatu bantalan agar bisa berputar menggunakan baik.
Apa itu bearing?
Bearing
Bantalan rotor yg biasa dipakai pada motor listrik diklaim dengan Bearing.
Bearing atau bantalan. Memiliki definisi yaitu suatu bagian yang berfungsi buat membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin supaya selalu berkecimpung dalam arah yg diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) Rotor agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau jua menjaga suatu komponen yang bergerak linier supaya selalu berada pada jalurnya.
Bearing adalah hal yang sangat krusial buat menjamin kinerja motor listrik tadi dapat berfungsi menggunakan baik, dan untuk mengklaim agar setiap bearing tetap dalam kondisi baik dan prima, dipakai pelumas atau Grease dalam bearing tadi.
Pelumasan atau Regreasing pada Bearing motor listrik wajib dilakukan secara berkala serta diubahsuaikan dengan jenis bearing yg digunakan dan jenis motor listrik dan RPM (Rotation Per Minute) motor yang menggunakan bearing tersebut.
Beberapa jenis RPM motor, diantaranya:
  • Motor listrik dengan Rpm 3000 (3000 putaran per mnt)
  • Motor Listrik menggunakan Rpm 1500 (1500 putaran permenit)
  • Motor listrik menggunakan Rpm 1000 (1000 putaran per mnt)
  • dan lainnya

Contoh jenis serta nomor Bearing yang biasa digunakan dalam Motor Listrik, diantaranya:
A. Bearing dengan jenis Ball Bearing
Nomor bearing menggunakan jenis Ball bearing, diantaranya:
  • 62xx (6210, 6212, 6213, 6214, 6215, serta seterusnya)
  • 63xx (6310, 6312, 6313, 6314, 6315, serta seterusnya)
  • 72xx (7210, 7212, 7213, 7214, 7215, dan seterusnya)
  • 73xx (7310, 7312, 7313, 7314, 7315, serta seterusnya)

B. Bearing dengan tipe NU (Cylindrical Roller Bearing, Single Row, Removable Inner Ring, Straight Bore)
  • NU2xx (NU214, NU215, NU216, NU217, serta seterusnya)
  • NU3xx (NU314, NU315, NU316, NU317, serta seterusnya)

C. Bearing menggunakan tipe Spherical Roller Bearings
  • 222xx (22220, 22222, 22224, 22226, dan seterusnya)
  • 223xx (22320, 22322, 22324, 22326, serta seterusnya)

Perawatan bearing dalam motor listrik termasuk satu hal yg sangat krusial, agar Motor listrik tetap berfungsi dengan baik dan menaruh lifetime (Umur) Bearing pada motor listrik yg lebih lama .
Oleh karena itu, dalam melakukan perawatan dan pelumasan bearing pada motor listrik kita memerlukan panduan perawatan yg sahih.
Kita dapat menggunakan data atau tabel berikut menjadi panduan pada pelumasan dan perawatan bearing motor listrik.

Tabel pelumasan bearing dalam Motor listrik


Contoh aplikasi Pelumasan atau Regreasing dengan menggunakan Tabel jadwal pelumasan diatas :
1. Jika suatu Motor listrik yang memiliki Rpm 3000 (3000 putaran per mnt), dan motor listrik tersebut menggunakan Bearing sebagai bantalan rotor menggunakan angka bearing 6210, maka jadwal pelumasan bearing buat motor tersebut dilakukan secara terencana setiap 2000 jam beroperasi.
2. Sebuah motor listrik menggunakan rpm 1000, serta memakai bearing NU214. Maka pelumasan dilakukan setiap 3000 jam motor listrik tadi dioperasikan.
Jumlah pelumasan atau Regreasing
Untuk jumlah pelumasan bearing yang baik adalah diubahsuaikan menggunakan akbar kecilnya bearing yg digunakan, tetapi buat pedoman yg baik kita bisa melakukan pelumasan bearing sebanyak 2/3 berdasarkan ruang kosong bearing tadi.
Jenis Pelumas atau Grease
Dan buat jenis pelumasan atau grease yang baik buat Motor listrik, pula dapat diadaptasi menggunakan kecepatan putaran motor listrik, suhu kerja motor listrik, kondisi, debu, kelembaban dan lainnya. Tetapi bisa kita gunakan Grease /pelumas dengan jenis Shell Alvania – R3 dan yang equivalent.
Kesimpulan:
Pelumasan atau Regreasing dilakukan buat menjaga kinerja bearing tetap pada keadaan baik, dan memaksimalkan life time (Usia) Bearing tadi.
Semakin akbar ukuran bearing yang dipakai serta meningkat kecepatan putaran (Rpm) motor listrik, jadwal pelumasan yg diperlukan bearing akan semakin cepat atau tak jarang.
Demikianlah Artikel mengenai jadwal pelumasan atau Regreasing Bearing Motor listrik ,semoga bisa memberikan tambahan pengetahuan yg berguna bagi kita semua !
CARA FLEXI
Dikutip menurut banyak sekali sumber

TABEL JADWAL REGREASING ATAU PELUMASAN BEARING PADA MOTOR LISTRIK

Melakukan Perawatan Bearing secara terencana dan terpola adalah keliru satu bagian krusial dalam melakukan Perawatan Motor listrik.
Motor listrik merupakan suatu indera yang berputar menggunakan memakai tenaga listrik, atau dengan kata lain Motor listrik merupakan suatu indera yang mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mobilitas menggunakan prinsip induksi magnetik.
Motor listrik terdiri berdasarkan dua (2) bagian utama, yaitu:
Stator
Stator adalah bagian berdasarkan motor listrik yang nir berputar atau Statik. Stator sebagai loka untuk gulungan utama (Main Field)
Rotor
Rotor merupakan bagian dari motor listrik yang berputar. Sebagian motor listrik mempunyai gulungan dalam rotor.
Setiap Motor listrik, baik itu Motor listrik DC, Motor listrik AC 1 phase dan Motor listrik AC 3 phase, berguna untuk memutar benda lain sinkron dengan yg dibutuhkan.
Motor listrik banyak kita gunakan baik itu dalam kehidupan sehari-hari dan pada industri, serta beberapa contoh penggunaan Motor listrik pada kehidupan sehari - hari, diantaranya: Pompa air, Blender, Kipas angin, Mixer , Parutan Kelapa,dan lainnya.
Beberapa model penggunaan Motor listrik dalam industri: Blower atau Fan, Pompa, Gearmotor, Conveyor, Elevator, serta lainnya.
Baca juga: Jadwal perawatan Motor Listrik
Bagian Motor listrik yg berputar atau yg dianggap dengan Rotor (Shaft) memerlukan suatu bantalan supaya dapat berputar dengan baik.
Apa itu bearing?
Bearing
Bantalan rotor yg biasa dipakai dalam motor listrik diklaim dengan Bearing.
Bearing atau bantalan. Memiliki definisi yaitu suatu bagian yg berfungsi untuk membatasi mobilitas nisbi antara 2 atau lebih komponen mesin agar selalu beranjak dalam arah yg diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) Rotor supaya selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang berkiprah linier agar selalu berada pada jalurnya.
Bearing adalah hal yang sangat krusial buat menjamin kinerja motor listrik tersebut dapat berfungsi dengan baik, serta buat menjamin supaya setiap bearing tetap dalam kondisi baik dan prima, digunakan pelumas atau Grease dalam bearing tersebut.
Pelumasan atau Regreasing pada Bearing motor listrik wajib dilakukan secara terjadwal dan disesuaikan menggunakan jenis bearing yang digunakan dan jenis motor listrik serta RPM (Rotation Per Minute) motor yang menggunakan bearing tadi.
Beberapa jenis RPM motor, diantaranya:
  • Motor listrik dengan Rpm 3000 (3000 putaran per mnt)
  • Motor Listrik menggunakan Rpm 1500 (1500 putaran permenit)
  • Motor listrik menggunakan Rpm 1000 (1000 putaran per mnt)
  • dan lainnya

Contoh jenis dan nomor Bearing yg biasa dipakai dalam Motor Listrik, antara lain:
A. Bearing dengan jenis Ball Bearing
Nomor bearing dengan jenis Ball bearing, antara lain:
  • 62xx (6210, 6212, 6213, 6214, 6215, dan seterusnya)
  • 63xx (6310, 6312, 6313, 6314, 6315, serta seterusnya)
  • 72xx (7210, 7212, 7213, 7214, 7215, serta seterusnya)
  • 73xx (7310, 7312, 7313, 7314, 7315, serta seterusnya)

B. Bearing dengan tipe NU (Cylindrical Roller Bearing, Single Row, Removable Inner Ring, Straight Bore)
  • NU2xx (NU214, NU215, NU216, NU217, serta seterusnya)
  • NU3xx (NU314, NU315, NU316, NU317, serta seterusnya)

C. Bearing dengan tipe Spherical Roller Bearings
  • 222xx (22220, 22222, 22224, 22226, dan seterusnya)
  • 223xx (22320, 22322, 22324, 22326, serta seterusnya)

Perawatan bearing dalam motor listrik termasuk satu hal yg sangat krusial, supaya Motor listrik tetap berfungsi dengan baik serta menaruh lifetime (Umur) Bearing dalam motor listrik yg lebih lama .
Oleh karena itu, pada melakukan perawatan dan pelumasan bearing dalam motor listrik kita memerlukan pedoman perawatan yg sahih.
Kita bisa menggunakan data atau tabel berikut sebagai panduan dalam pelumasan dan perawatan bearing motor listrik.

Tabel pelumasan bearing pada Motor listrik


Contoh aplikasi Pelumasan atau Regreasing menggunakan menggunakan Tabel jadwal pelumasan diatas :
1. Jika suatu Motor listrik yg mempunyai Rpm 3000 (3000 putaran per menit), dan motor listrik tadi menggunakan Bearing menjadi bantalan rotor dengan angka bearing 6210, maka jadwal pelumasan bearing buat motor tersebut dilakukan secara bersiklus setiap 2000 jam beroperasi.
2. Sebuah motor listrik dengan rpm 1000, serta memakai bearing NU214. Maka pelumasan dilakukan setiap 3000 jam motor listrik tersebut dioperasikan.
Jumlah pelumasan atau Regreasing
Untuk jumlah pelumasan bearing yg baik merupakan diubahsuaikan menggunakan akbar kecilnya bearing yg digunakan, tetapi untuk panduan yg baik kita dapat melakukan pelumasan bearing sebanyak 2/3 menurut ruang kosong bearing tersebut.
Jenis Pelumas atau Grease
Dan buat jenis pelumasan atau grease yang baik untuk Motor listrik, pula bisa disesuaikan menggunakan kecepatan putaran motor listrik, suhu kerja motor listrik, kondisi, debu, kelembaban serta lainnya. Tetapi bisa kita gunakan Grease /pelumas dengan jenis Shell Alvania – R3 serta yang equivalent.
Kesimpulan:
Pelumasan atau Regreasing dilakukan buat menjaga kinerja bearing tetap dalam keadaan baik, serta memaksimalkan life time (Usia) Bearing tersebut.
Semakin besar ukuran bearing yang digunakan dan semakin tinggi kecepatan putaran (Rpm) motor listrik, jadwal pelumasan yang dibutuhkan bearing akan semakin cepat atau seringkali.
Demikianlah Artikel mengenai jadwal pelumasan atau Regreasing Bearing Motor listrik ,semoga dapat menaruh tambahan pengetahuan yg bermanfaat bagi kita semua !
CARA FLEXI
Dikutip dari banyak sekali sumber

JADWAL PERAWATAN INVERTER VFD ATAU VSD VARIABLE SPEED DRIVES

Membuat Jadwal perawatan dan Pentingnya melakukan perawatan Inverter, VFD, VSD secara berkala
Inverter
Inverter adalah keliru satu pilihan terbaik buat digunakan sebagai sistem starting motor listrik AC 3 Phase.
Tak hanya berfungsi buat starting motor listrik, Inverter juga mempunyai fungsi menjadi pengatur kecepatan (Rpm) selama motor listrik tersebut beroperasi.
Berbagai keunggulan penggunaan Inverter, diantaranya:
  • Meminimalkan Lonjakan Arus starting yang tinggi, sebagai akibatnya bisa meminimalkan besarnya daya yang terpakai waktu starting motor listrik tadi.
  • Inverter secara terus menerus mengatur kecepatan putaran motor listrik yg diadaptasi menggunakan kebutuhan suatu mesin atau suatu proses
  • Inverter dapat dipakai menjadi sistem proses otomatis, lantaran bisa menerima sensor atau Input, baik itu Analog Input juga Digital Input. Dan jua Inverter memiliki sistem Output keluaran baik itu Analog Output juga Digital Output yang dapat digunakan sebagai pengirim frekuwensi atau perintah terhadap suatu peralatan control atau kendali lainnya, yang juga bisa diubahsuaikan sesuai menggunakan kebutuhan sistem otomatis.
  • Dengan memakai Inverter sebagai sistem starting dan kontrol terhadap suatu motor listrik, bisa menaruh aneka macam laba seperti penghematan porto, irit energy, serta meminimalkan porto kerusakan atau perawatan.
  • Inverter juga dilengkapi dengan sistem pengaman yg cukup lengkap, misalnya pengamanan terhadap kebocoran arus listrik, pengaman terhadap gangguan tegangan listrik baik itu under voltage atau over voltage, pengaman terhadap kelebihan kecepatan (Over speed), pengaman beban lebih (Over current / Over load) dan lainnya.
  • Dan berbagai laba lainnya.

Untuk menerima kinerja serta fungsi Inverter Atau VFD (Variable Frequency Drives) yang selalu teruji dan memiliki life time yang maksimal , maka diharapkan perawatan yg rutin dan terpola terhadap perangkat inverter atau VFD / VSD tersebut.

Tujuan melakukan Perawatan inverter secara terjadwal
Melakukan perawatan Inverter dengan baik serta berkala, dapat memberikan berbagai laba, seperti:
  • Mencegah kerusakan yg tidak diinginkan, terutama kerusakan yg terjadi ketika Inverter tersebut beroperasi.
  • Memastikan Inverter tersebut dapat berfungsi dengan baik
  • Meningkatkan usia atau lifetime berdasarkan inverter tersebut
  • Meminimalkan biaya perbaikan

Tujuan melakukan perawatan Inverter merupakan buat menaikkan kinerja Inverter, memaksimalkan atau memperpanjang lifetime atau usia Inverter, Menjaga kondisi Inverter selalu berfungsi dengan baik, dan menghilangkan kemungkinan terjadinya kerusakan yang tak terduga.
Mengapa Inverter perlu dilakukan perawatan yang berkala?
Alasan kenapa Inverter memerlukan perawatan yang bersiklus merupakan:
A. Alasan Teknis
Anggapan bahwa Inverter nir memerlukan perawatan (Maintenance Free) merupakan keliru, faktanya adalah setiap produk yang memiliki komponen elektronik mempunyai kemungkinan terjadinya kerusakan.
Seperti halnya Inverter, seiring menggunakan lamanya ketika menurut inverter tersebut dioperasikan (Run Hour), merupakan perawatan diperlukan dengan alasan bahwa masih ada beberapa komponen dari inverter yang memiliki batas ketika pemakaian (ageing of components).
B. Kondisi pengoperasian inverter atau VFD /VSD (Variable Speed Drives)
Kondisi pengoperasian serta pula lokasi pemasangan suatu inverter pula mempunyai dampak yang penting , dalam hal penyebab terjadinya kerusakan terhadap inverter tersebut.
Terutama bila inverter tersebut terpasang dalam kondisi suhu yg panas, berdebu, lembab dan getaran.
Perawatan sistem pendingin dalam Inverter
Kenapa sistem pendingin pada inverter perlu dilakukan perawatan ?
  • Meningkatnya suhu bisa menyebabkan kipas pendingin berhenti
  • Pendinginan yang kurang dapat menyebabkan kerusakan yang lebih cepat pada komponen elektronik yang terdapat didalam inverter tadi.
  • Debu atau kotoran yg melekat pada kipas pendingin, akan mengakibatkan getaran lantaran ketidak-seimbangan kipas. Dan getaran ini dapat mengakibatkan kerusakan terhadap komponen lainnya.

Inverter dilengkapi menggunakan pendingin berupa blower atau kipas di dalamnya.

Sebagian besar gangguan yg sering terjadi serta bisa mengakibatkan kerusakan dalam Inverter merupakan Meningkatnya suhu dalam inverter tersebut.
Jika suhu didalam inverter tadi semakin tinggi, mengakibatkan pengaman sensor panas pada inverter akan bekerja, serta inverter akan gagal dioperasikn (Trip).
Oleh karena itu, Inverter dilengkapi menggunakan sistem pendingin yg baik didalamnya, namun seiring dengan waktu atau lamanya pemakaian, ditambah lagi kondisi inverter yg berdebu, kinerja sistem pendingin ini akan menurun, yang ditimbulkan lantaran terjadinya penumpukan debu di saluran udara pendingin.
C. Umur berdasarkan komponen
Beberapa bagian papan sirkuit elektro di dalam inverter masih ada electrolite kapasitor, dan hal ini sebagai posisi yang cukup kritis.
Rata – homogen usia menurut pemakaian kapasitor tadi kurang lebih 90.000 jam.
Menurunnya usia berdasarkan kapasitor pula diakibatkan menurut meningkatnya suhu dari inverter tadi.
Melakukan penggantian papan sirkuit electronik (Gate driver boards) secara terencana, dapat mencegah resiko rusaknya IGBT.
Untuk Cooling Fan (kipas pendingin) disarankan buat melakukan penggantian setiap 3 tahun sekali. Atau dapat diubahsuaikan dengan syarat atau lokasi pemasangan Inverter tersebut.
Jika Inverter dipasang dalam lokasi yg memiliki suhu cukup panas, lembab atau syarat ekstrim lainnya, dapat melakukan penggantian Cooling fan kurang berdasarkan tiga tahun.
Untuk itu disarankan pemasangan setiap Inverter atau VFD, berada didalam suatu ruangan yang bebas debu, kering, dilengkapi dengan pendingin ruangan (Air Conditioner) dan memiliki aliran udara yang baik buat menghindari terjadinya kelembaban (Kondensasi).
"Suhu yang disarankan antara 28 derajat celcius sampai dengan 30 derajat Celcius"

D. Melonggarnya koneksi terminal, serta terjadinya korosif.
  • Di pada Inverter mempunyai poly terminal koneksi kabel, dan melonggarnya koneksi terminal kabel tersebut bisa menyebabkan kegagalan koneksi (tidak terhubung).
  • Dengan membarui NXPP dan NINT menggunakan kabel flat dapat mencegah kerusakan akibat koneksi yang longgar, serta mencegah terjadinya kesalahan dalan koneksi kabel.

E. Kondisi operasional serta suhu ambient
Debu yang mempunyai sifat penghantar bisa menyebabkan kegagalan koneksi atau interaksi singkat (Short Circuit) pada dalam Inverter tersebut.
Temperature, kelembaban, kondensasi, korosif dapat mempengaruhi life time dari komponen serta alat-alat elektro.
Kondisi lingkungan yg kurang baik bisa menurunkan life-time inverter secara signifikan / drastis
F. Alasan Ekonomis
Seiring menggunakan lamanya pemakaian berdasarkan Inverter tersebut, Kondisi Inverter akan semakin menurun, sehingga dibutuhkan perawatan yg sahih agar kinerja dan fungsi berdasarkan inverter bisa dipertahankan serta bahkan dapat meningkat.

Rincian perawatan Inverter yang harus dilakukan

1. Jadwal perawatan
Untuk menerima kinerja Inverter yg aporisma, disarankan buat melakukan pemeriksaan serta pembersihan sistem pendingin serta bagian-bagian komponen lainnya pada pada Inverter setiap satu tahun sekali.
2. Perawatan ketika pengoperasian pada lapangan
Selain melakukan perawatan setiap satu tahun sekali, perlu dilakukan perawatan serta pemeriksaan secara eksternal terhadap syarat Inverter seperti suhu, suara, getaran, kelembaban dan lainnya setiap Inverter beroperasi.
3. Perawatan peralatan atau suku cadang
Menyediakan suku cadang buat bagian - bagian komponen yg telah mendekati masa penggantian.
Penggantian sparepart atau bagian komponen secara terpisah, diperlukan lebih berhemat biaya perbaikan.
4. Data atau catatan perawatan
Selalu melakukan pendataan setiap melakukan perawatan serta penggantian komponen, buat dapat memonitor kondisi Inverter melalui data aktual.
Demikianlah Artikel mengenai pentingnya Perawatan Inverter yg berkala dengan baik, dan Semoga dapat menaruh Informasi yang berguna buat kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip menurut asal LV AC Drives ABB

JADWAL PERAWATAN INVERTER VFD ATAU VSD VARIABLE SPEED DRIVES

Membuat Jadwal perawatan serta Pentingnya melakukan perawatan Inverter, VFD, VSD secara berkala
Inverter
Inverter adalah galat satu pilihan terbaik untuk dipakai menjadi sistem starting motor listrik AC tiga Phase.
Tak hanya berfungsi buat starting motor listrik, Inverter pula memiliki fungsi sebagai pengatur kecepatan (Rpm) selama motor listrik tersebut beroperasi.
Berbagai keunggulan penggunaan Inverter, antara lain:
  • Meminimalkan Lonjakan Arus starting yg tinggi, sehingga bisa meminimalkan besarnya daya yang terpakai ketika starting motor listrik tadi.
  • Inverter secara terus menerus mengatur kecepatan putaran motor listrik yg diubahsuaikan menggunakan kebutuhan suatu mesin atau suatu proses
  • Inverter bisa dipakai menjadi sistem proses otomatis, karena dapat menerima sensor atau Input, baik itu Analog Input juga Digital Input. Dan pula Inverter mempunyai sistem Output keluaran baik itu Analog Output maupun Digital Output yang bisa digunakan sebagai pengirim frekuwensi atau perintah terhadap suatu alat-alat control atau kendali lainnya, yg juga bisa disesuaikan sesuai menggunakan kebutuhan sistem otomatis.
  • Dengan menggunakan Inverter sebagai sistem starting serta kontrol terhadap suatu motor listrik, dapat menaruh aneka macam laba seperti penghematan porto, hemat energy, dan meminimalkan porto kerusakan atau perawatan.
  • Inverter pula dilengkapi menggunakan sistem pengaman yg cukup lengkap, seperti pengamanan terhadap kebocoran arus listrik, pengaman terhadap gangguan tegangan listrik baik itu under voltage atau over voltage, pengaman terhadap kelebihan kecepatan (Over speed), pengaman beban lebih (Over current / Over load) dan lainnya.
  • Dan banyak sekali laba lainnya.

Untuk menerima kinerja dan fungsi Inverter Atau VFD (Variable Frequency Drives) yang selalu teruji serta memiliki life time yang aporisma, maka diperlukan perawatan yg rutin dan bersiklus terhadap perangkat inverter atau VFD / VSD tadi.

Tujuan melakukan Perawatan inverter secara terjadwal
Melakukan perawatan Inverter menggunakan baik serta terpola, dapat memberikan banyak sekali keuntungan, misalnya:
  • Mencegah kerusakan yang nir diinginkan, terutama kerusakan yg terjadi saat Inverter tersebut beroperasi.
  • Memastikan Inverter tersebut bisa berfungsi dengan baik
  • Meningkatkan usia atau lifetime berdasarkan inverter tersebut
  • Meminimalkan biaya perbaikan

Tujuan melakukan perawatan Inverter adalah buat menaikkan kinerja Inverter, memaksimalkan atau memperpanjang lifetime atau usia Inverter, Menjaga syarat Inverter selalu berfungsi dengan baik, serta menghilangkan kemungkinan terjadinya kerusakan yg tidak terduga.
Mengapa Inverter perlu dilakukan perawatan yg terjadwal?
Alasan kenapa Inverter memerlukan perawatan yang terpola merupakan:
A. Alasan Teknis
Anggapan bahwa Inverter tidak memerlukan perawatan (Maintenance Free) merupakan salah , faktanya adalah setiap produk yg memiliki komponen elektronika memiliki kemungkinan terjadinya kerusakan.
Seperti halnya Inverter, seiring menggunakan lamanya ketika menurut inverter tersebut dioperasikan (Run Hour), merupakan perawatan diharapkan dengan alasan bahwa masih ada beberapa komponen menurut inverter yg memiliki batas saat pemakaian (ageing of components).
B. Kondisi pengoperasian inverter atau VFD /VSD (Variable Speed Drives)
Kondisi pengoperasian dan juga lokasi pemasangan suatu inverter jua mempunyai pengaruh yg penting , pada hal penyebab terjadinya kerusakan terhadap inverter tadi.
Terutama apabila inverter tersebut terpasang pada kondisi suhu yg panas, berdebu, lembab serta getaran.
Perawatan sistem pendingin dalam Inverter
Kenapa sistem pendingin dalam inverter perlu dilakukan perawatan ?
  • Meningkatnya suhu bisa menyebabkan kipas pendingin berhenti
  • Pendinginan yg kurang bisa mengakibatkan kerusakan yg lebih cepat pada komponen elektro yang masih ada didalam inverter tadi.
  • Debu atau kotoran yg menempel dalam kipas pendingin, akan mengakibatkan getaran lantaran ketidak-seimbangan kipas. Dan getaran ini dapat menyebabkan kerusakan terhadap komponen lainnya.

Inverter dilengkapi menggunakan pendingin berupa blower atau kipas di dalamnya.

Sebagian besar gangguan yg seringkali terjadi dan dapat menyebabkan kerusakan dalam Inverter merupakan Meningkatnya suhu dalam inverter tadi.
Jika suhu didalam inverter tadi semakin tinggi, menyebabkan pengaman sensor panas dalam inverter akan bekerja, dan inverter akan gagal dioperasikn (Trip).
Oleh karenanya, Inverter dilengkapi menggunakan sistem pendingin yang baik didalamnya, namun seiring menggunakan waktu atau lamanya pemakaian, ditambah lagi syarat inverter yg berdebu, kinerja sistem pendingin ini akan menurun, yang disebabkan lantaran terjadinya penumpukan debu pada saluran udara pendingin.
C. Umur dari komponen
Beberapa bagian papan sirkuit elektro pada dalam inverter masih ada electrolite kapasitor, dan hal ini sebagai posisi yang cukup kritis.
Rata – rata usia berdasarkan pemakaian kapasitor tersebut kurang lebih 90.000 jam.
Menurunnya usia dari kapasitor juga diakibatkan dari meningkatnya suhu dari inverter tadi.
Melakukan penggantian papan sirkuit electronik (Gate driver boards) secara bersiklus, dapat mencegah resiko rusaknya IGBT.
Untuk Cooling Fan (kipas pendingin) disarankan buat melakukan penggantian setiap 3 tahun sekali. atau dapat disesuaikan dengan kondisi atau lokasi pemasangan Inverter tadi.
Jika Inverter dipasang dalam lokasi yg memiliki suhu cukup panas, lembab atau kondisi ekstrim lainnya, bisa melakukan penggantian Cooling fan kurang berdasarkan 3 tahun.
Untuk itu disarankan pemasangan setiap Inverter atau VFD, berada didalam suatu ruangan yg bebas debu, kering, dilengkapi menggunakan pendingin ruangan (Air Conditioner) dan memiliki aliran udara yang baik buat menghindari terjadinya kelembaban (Kondensasi).
"Suhu yg disarankan antara 28 derajat celcius hingga menggunakan 30 derajat Celcius"

D. Melonggarnya koneksi terminal, dan terjadinya korosif.
  • Di dalam Inverter memiliki poly terminal koneksi kabel, serta melonggarnya koneksi terminal kabel tersebut bisa menyebabkan kegagalan koneksi (nir terhubung).
  • Dengan membarui NXPP dan NINT menggunakan kabel flat bisa mencegah kerusakan dampak koneksi yang longgar, serta mencegah terjadinya kesalahan dalan koneksi kabel.

E. Kondisi operasional dan suhu ambient
Debu yang memiliki sifat penghantar dapat mengakibatkan kegagalan koneksi atau hubungan singkat (Short Circuit) di dalam Inverter tadi.
Temperature, kelembaban, kondensasi, korosif bisa menghipnotis life time menurut komponen dan alat-alat elektro.
Kondisi lingkungan yang kurang baik dapat menurunkan life-time inverter secara signifikan / drastis
F. Alasan Ekonomis
Seiring dengan lamanya pemakaian dari Inverter tadi, Kondisi Inverter akan semakin menurun, sebagai akibatnya diperlukan perawatan yg benar agar kinerja dan fungsi berdasarkan inverter bisa dipertahankan serta bahkan bisa semakin tinggi.

Rincian perawatan Inverter yg harus dilakukan

1. Jadwal perawatan
Untuk mendapatkan kinerja Inverter yg aporisma, disarankan buat melakukan pemeriksaan serta pencucian sistem pendingin serta bagian-bagian komponen lainnya pada pada Inverter setiap satu tahun sekali.
2. Perawatan saat pengoperasian pada lapangan
Selain melakukan perawatan setiap satu tahun sekali, perlu dilakukan perawatan serta pemeriksaan secara eksternal terhadap syarat Inverter misalnya suhu, bunyi, getaran, kelembaban serta lainnya setiap Inverter beroperasi.
3. Perawatan peralatan atau suku cadang
Menyediakan sparepart untuk bagian - bagian komponen yg telah mendekati masa penggantian.
Penggantian suku cadang atau bagian komponen secara terpisah, diharapkan lebih berhemat porto perbaikan.
4. Data atau catatan perawatan
Selalu melakukan pendataan setiap melakukan perawatan serta penggantian komponen, buat dapat memonitor kondisi Inverter melalui data aktual.
Demikianlah Artikel mengenai pentingnya Perawatan Inverter yang bersiklus menggunakan baik, dan Semoga bisa menaruh Informasi yg bermanfaat buat kita seluruh !
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan asal LV AC Drives ABB