CARA MENANGKAP KEPITING

Cara Menangkap Kepiting 

Kepiting mempunyai harga yang tinggi pada pasaran serta waktu ini.untuk menangkap kepiting di perlukan teknik serta pengetahuan tentang habitat menurut kepiting. 

Saat ini penangkapan kepiting sangatlah marak lantaran kepiting adalah komoditas yang sedang tren sebagai produk perikanan. 

Dengan Harga serta permintaan yg tingggi maka penangkapan kepiting pun sebagai poly. Terkadang Para nelayan masih menggunakan cara tradisional dalam menangkap kepiting.

Tentunya hal ini akan berbeda dengan nelayan yg memakai indera penangkapan Ikan buat menangkap kepiting.


Untuk Menangkap Kepiting Yang paling pas adalah menggunakan indera tangkap BUBU, Lantaran pada penangkapan nya Bubu juga pada sebut sebagai alat perangkap ikan. Lantas Bagaimana Teknik pada memakai bubu buat menangkap kepiting.

Cara menangkap kepiting menggunakan bubu, Teknik penangkapan nya adalah sebagai Berikut :

- Siapkan Bubu
]
Ada beberbagai macam jenis bubu buat di gunakan sebagai indera penangkapan kepiting pada anatra bubu menggunakan bahan bambu dan bumbu menggunakan bahan besi. Gunakan Bubu dengan Bahan Besi agar di siap bubu di angkat menurut lumpur nir mengalami patah atau rusak.

- Pilih Daerah Penangkapan ikan pada hal ini poitensi yang paling banyak di temukan kepiting merupakan sekitar tambak atau pada hutan bakau.

- Gunakan Umpan yang pada sukai kepiting

Kepiting sangat menyukai jenis jenis ikan yg kecil dan memiliki bau yg amis dan busuk, Untuk Itu pakai ikan rucah menjadi Umpan. Masukan umpan kedalam bubu.

- Pasang Bubu menjelang Malam atau di sore hari

Kepiting termasuk fauna yg keluar malam buat mencari makan jadi buat lebih efektif maka pemasangan bubu pada lakukan serta di sore hari

- Ambil kepiting pada Pagi hari

Menangkap Kepiting masih tergolong dengan cara yg sangat tradisional. Karena umumnya kepiting muncul di saat malam hari buat mencari makan.


Cara Menangkap Ikan atau kepiting sangat menggiurkan apabila mampu memasarkan Kepiting ke pasar atau warga .


Itulah sedikit artikel tentang Cara Menangkap Kepiting, Semoga artikel ini Bisa bermanfaat.

Cara Menangkap Kepiting 

BUDIDAYA KEPITING

Penangkapan Kepiting pada alam yg selama inidilakukan sang petani tidak dilakukan pada skala akbar, tetapi hanya dilakukanuntuk memenuhi kebutuhan benih saja. Hingga ketika ini belum terdapat alat yangdirancang khusus buat menangkap Kepiting di alam. Meskipun demikian, petani dibeberapa daerah sudah melakukan penangkapan Kepiting dengan menggunakanperalatan yang diperoleh dari leluhurnya.
Petani ikan di Sulawesi Selatan telah biasamenangkap Kepiting di alam menggunakan menggunakan alat tangkap yang diberi nama“Dak ang-dakkang”. Alat ini terdiri berdasarkan sebuah tongkat mini yang dalam bagianagak bawah dipasang jaring. Jaring tadi terbuat menurut tali yang dipilinkecil dan dibuat menjadi bundar (lihat gambar). Sedangkan dalam bagian tongkatdi atas jaring dipasang umpan buat menarik perhatian Kepiting. Umpan yangdigunakan buat menarik perhatian Kepiting biasanya terdiri menurut ikan yangmurah harganya, misalnya buntal atau belut. Umpan diikat dengan kuat agar tidakmudah dijatuhkan oleh Kepiting.        
Tongkat kecil ini dipancangkan pada pantai yang airnyadangkal, di sela-sela tumbuhan bakau atau di lokasi yg diperkirakan banyakKepiting. Jika Kepiting telah memakan umpan, maka bagian tongkat yg timbul dipermukaan air akan terlihat sedikit bergoyang-goy ang. Apabila telah demikian,petani secara hati-hati akan mencabut tongkat tersebut serta mengangkatnya kepermukaan air. Pada saat yg sama, jaring penadah yang telah disiapkan segeradiletakan pada bawah dakkang-dakkang. Penggunaan jaring penadah ini buat menadahKepiting yg akan melepaskan serta menjatuhkan diri ke dalam air. Kepiting yangtelah masuk ke jaring penadah nir akan bisa melarikan diri lagi, sehinggadengan mudah bisa ditangkap.
Seorang petani bisa mempergunakan 20 buah dakkang-dakkang pada melakukanoperasi penangkapan Kepiting. Alat ini dipasang berjejer denganjarak 10 –15  meter satu menggunakan lainnya. Untukmelakukan penangkapan Kepiting yg hayati pada bahari, petani umumnya menggunakansampan (perahu kecil) buat memasang dan mencabut tongkat kecil.   
Kepiting yg sudah tertangk.ap pada jaring penadahsegera diikat dengan tali yaflg sudah disediàkan sebelumnya. Tali yang biasanyadigunakan menjadi pengikat berasal berdasarkan bahan pelepah pisang atau pucuk nipah.kini banyãk dipakai tali rafia menjadi indera pengikat, karena lebih gampang danpraktis. Bagian yg diikat merupakan kaki dan Capitnya, sebagai akibatnya Kepiting tidakbisa berjalan dan tidak mampu mengangkat capitnya. Beberapa petani ada yangmengikat Kepiting dengan cara mengolah ujung capitnya sebagai akibatnya capit nir dapatlagi digunakan buat menjepit tangan insan. Meskipun simpel dan cepat, caraini kurang dianjurkan, karena daging Kepiting tertusuk sang pasak sehinggaKepiting cepat mangkat . Kepiting yang telah tewas harganya akan turun dan tubuhnyacepat menjadi cair.
Para nelayan di Kalimantan Timur juga sudah dikenalmempunyai keahlian menangkap Kepiting. Alat yg mereka pakai buat menangkapKepiting adalah “ambau”. Alat ini terdiri menurut 2 buah rotan sepanjang .0 –60  cm yg disilangkan satu denganlainnya dan diikat bagian tengahnya. Keempat ujung rotan dihubungkan denganseutas tali hingga membentuk segi empat yang memiliki panjang sisinya 30 –40cm. Tali tadi akan menyebabkan potongan rotan tersebut menjadi melengkungmembentuk bangun setengah bundar. Di antara keempat ujung rotan tersebutdirentangkan jaring, sedangkan pada. .masing-masing.ujung rotan dipasangipemberat dari besi atau baru yang masing-masing memiliki berat 100 – 200 gram.
Pemberat ini dipasang untuk membantu menenggelamkanambau ke dasar perairan dalam ketika digunakan buat menangkap Kepiting. Padatitik tengah ambau diikatkan seutas tali yg ujungnya diberi pelampung kayuatau bahan lainnya yg sanggup mengapung. Tali ini berfungsi buat menarik ambaupada ketika Kepiting sedang memakan umpan. Penggunaan pelampung akan menyebabkantali gampang dicapai sang nelayan.        
Jika ambau akan dipakai buat menangkap Kepiting,maka wajib dipasangi umpan dahulu. Umpan dipasang pada bagian bawah serta titiktengah persilangan rotan dengan cara mengikatnya kuatk uat. Umpan yg biasadigunakan merupakan rabat daging ikan hiu. Untuk mendapatkan output yang lebihbaik, pemasangan ambau seb aiknya dilakukan dalam saat menjelang terjadinya airpasang naik atau menjelang air pasang surut. Ambau dipasang di pantai yangmempunyai kedalaman air sekitar 30 – 40 cm serta baru diangkat sehabis tinggi permukaan air mencapai 80— 120cm.jika air menjelang surut, ambau dapat dipasang pada pantai yang mempunyaikedalaman air kurang lebih 100—200cm dan baru diangkatjika permukaan air tinggal50—100cm.    
Pengangkatan ambau harus dilakukan secara hati-hatiagar Kepiting yang telah berkumpul tidak bubar melarikan diii. Jika pengambilan ambau dilakukan menggunakan menggunakan bahtera kecil, maka sebaiknya supaya arahkapal yg datang menuju ke ambau memiliki arah yg antagonis menggunakan araharus air. Apabila nir memungkinkan, arah kapal yang menuju ke ambau dapat diaturhingga menciptakan sudut menggunakan arah arus air.   
Cara penarikan ambau diawali dengan mengangkat pelampung dan menarik talinyasecara perlahan-huma. Setelah tali teregang dengan baik, segeralah sentakkantali tadi menggunakan cepat dan segera sebagai akibatnya Kepiting yg sedang menyantapumpan akan segera jatuh ke dalam jaring penadah.        
B. PRODUKSI BENIH        
Benih Kepiting bisa diperoleh pada alam atau dapatdiperoleh melalui pemijahan di akuarium. Benih yang diperoleh dan hasilpemijahan di akuarium mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan benih yangdiperoleh dan output penangkapan di alam. Selain ukurannya yang sama, benih hasilpemijahan di akuarium juga sangat murni, sebab nir tercampur menggunakan benihlainnya. Tidak jarang benih yg diperoleh serta hasil penangkapan di alamtercemar sang benih org anisme lain yang mungkin kelak akan menjadi hama bagiKepiting.
Pemijahan Kepiting bisa dilakukan secara terkontrol pada sebuah akuanumberukuran 40 x 45 x 50 centimeter. Setelah disterilkan dengan larutan chiorin,isilah akuarium menggunakan air bahari yg berkadar 31 permil hingga bagian atas airmencapai ketinggian 20—30cm. Air laut yg dipakai untuk pemijahan hamsbersih serta mempunyai salinitas yang stabil, agar energi yang diperoleh Kepitingdan makana nnya nir habis digunakan hanya buat menyesuaikan din dengankondisi salinitas air yg selalu berubah. Cara yg bisa dilakukan untukmempertahankan kestabilan salinitas air laut pada akuarium sangat mudah. Padasaat pertama kali dilakukan pengisian air ke dal am akuarium, berilah tandaatau batas tepat pada permukaan air (20-30cm). Apabila tinggi bagian atas air berkurang karena proses pengu apan yg terjadi,segeralah ditambahkan air tawar hingga tinggi bagian atas air pulang ke tandaatau batas semula.
Untuk menjamin tersedianya oksigen selama pemijahanmaupun pemeliharaan larva, akuarium dilengkapi menggunakan aerator (air pump). Selainberfungsi sebagai sumber oksigen, aerator juga buat mencipt akan peredaran airyang sangat berguna dalam ketika hadiah pak an. Ujung pipa aerator sebaiknyadilengkapi dengan batu aerasi (air stone) agar ukuran gelembung udarayang keluar relatif kecil serta seragam. Pipa aerator yang nir dilengkapidengan batu aerasi akan mengakibatkan larva Kepiting teraduk, sebab gelembungudara yang dihasilkannya tenlalu besar
Selama pada akuarium, induk Kepiting diberi pakanberupa potonga n daging kerang, cumi-cumi atau udang. Dosis kuliner yg diberikan berkisar 3 % serta berat total Kepiting yang hendak dip ijahkan. Sisapakan yang masih ada pada dasar akuarium usahakan segera dibersihkan supaya tidakmenyebabkan timbulnya proses pemb usukan yang dapat menurunkan kualitas air didalam akuanium. Pembersihan residu pakan bisa dilakukan dengan cara penyifonan,yaitu menyedot residu pakan dengan menggunakan slang plastik. Sebelum pemijahanberlangsung, induk Kepiting betina biasan ya akan mengalami pergantian kulitterlebih dahulu sebagaimana terjadi pada udang windu. Bersamaan menggunakan saatproses pergantian kulit, tubuh induk betina akan mengeluarkan sejenis hormon (pheromone). Menurut dugaan ahli perikanan, pheromone adalah per angsang yangkuat bagi jantan agar segera mendekati induk betina. Jika ada induk jantan yangterangsang, maka ia akan mendekati induk betina yang sedang ganti kulit dansegera menaiki tubuhnya. Pada waktu terangsang sang pheromone, induk jantan biasanyaakan segera matang gonad.
Tingkat kematangan Kepiting jantan yg dianggapterbaik adal ah tiga han sehabis induk jantan menerima rangsangan pheromon yangdikeluarkan oleh induk betina yg sedang moulting. Induk jantan akan tetapmenaiki tubuh induk betina kurang lebih selama tiga—4 han, hingga proses ganti kulitpada induk betina terselesaikan. Sebelum turun serta tubuh induk betina, indukjantanakan mengeluarkan spermanya. Proses pengeluaran spenna oleh induk Kepitingjantan umumnya akan terjadi kurang lebih 7 — 12 jam sehabis proses ganti kulitselesai. Sperma yang asal dan induk jantan tidak akan langsung memb uahi seltelur melainkan disimpan dahulu sang induk betina dalam organ (wadah) khusus.proses pembuahan sel telur oleh sperma biasan ya akan terjadi setelah beberapaminggu atau bulan kemudian. Sek ali melakukan pemijahan, sperma yang disimpandalam tubuh induk betina bisa digunakan buat membuahi telur sebesar duaperiode atau lebih.
Bila proses pemijahan sudah berlangsung, maka indukKepiting betina segera dipindahkan ke wadah tempat pemeliharaan larva, Sehingga akuarium dapat digunakan balik buat memijahkan induk Kepiting lainnya.apabila kondisimemungkinkan, induk betina akan segera memb uahi telur-telumya dan menyimpannyapada pleopod. Telur-telur Kepiting yg sudah dibuahi umumnya akan menetas 12— 15 han kem udian, tergantung kondisi lingkungan setempat. Dan telur yangmenetas akan keluar larva Kepiting yg masih berada pada fase zoea danbersifat planktonik. Dalam beberapa perkara, sebagian telur Kepiting terdapat yangmenetas prematur, sehingga larva yg dihasilkan berada dalam fase prezoea.prezoea mi akan mengadakan pergantian kulit dan dalam ketika 30 mnt akanberubah menjadi zoea. Setelah mengalami beberapa kali pergantian kulit, zoeaakan berubah menj adi megalops dan selesainya berumur sebulan akan sebagai juvenilKepiting. Pada fase mi Kepiting sudah mulai bersifat bentik, yaitu organismeyang memiliki norma hidup pada dasar perairan.
Untuk mencegah kematian yang terlalu tinggi, sebaiknya larva Kepiting dibiarkanhidup pada akuarium sampai berumur 5 han. Pemindahan yang dilakukan kurangdan 5 han dikhawatirkan akan menyeb abkan stres dalam larva Kepiting yangbaru menyesuaikan din dengan kehidupan barunya. Agar tidak terjadi perubahankondisi lingkungan yg mendadak, pemindahan larva Kepiting ke wadahw adahkecil (waskom) yg sudah diisi air laut usahakan dilakukan beserta air aslinya.
Tujuan pemindahan larvami merupakan buat men gurangipadat penebaran larva Kepiting, sehingga akan mengurangi kemungkinan terjadinyakematian dalam larva Kepiting.
Untuk menjamin tersedianya oksigen, masing-masing waskom dilengkapi denganaerator yang ujungnya dilengkapi menggunakan batu aerasi. Selama dalam waskom, larvaKepiting harus selalu diamati perkembangannya. Apabila banyak yg mati, pindahkansegera larva yg masih hidup ke waskom lain atau waskom baru. Kematian tertinggi yang dialami sang larva Kepiting terjadi pada fase zoea, lantaran fase mimerupakan masa kritis bagi Kepiting. Kematian pada fase mi dapat disebabkanoleh kegagalan pada saat ganti kulit, pengotoran air oleh larva yang tewas,pembenan pakan buatan yang hiperbola atau masuknya ciliata ke dalam tubuh zoeapada saat berganti kulit. Penga matan usahakan dilakukan sampai larva mencapaifase megalops, yaitu selama 10— 15 han.
 Pada fasemegalops masa kritisnya sudah lewat serta penyebab utama kematian larva dalam fasemiadalah lantaran sifat kanibal. Selama fase zoea, pakanutama yang diberikan berupa pakan alami, misalnya Moina (termasukkelompok kutu air). Pembenan pakan buatan tak jarang menyebabkan kualitas airmenurun, sebagai akibatnya perlu selalu dibersihkan menggunakan cara penyifonan. Penyifonanyang terlalu seringkali dikhawatirkan dapat menimbulkan stres terhadap larva zoeayang dipelihara. Dengan demikian pembenian pakan alami dalam fase zoea merupakanlangkah yg paling sempurna, lantaran bisa memp ertahankan kualitas air tetapbaik. Jika larva telah mencapai fase megalops, dapat dilakukan pemberian pakanberupa Daphnia (term asuk kutu air yang mempunyai ukuran nisbi lebihbesar daripada Moina). Pemberian Daphnia bisa dikombinasikan menggunakan udang/daging yang sudah dicincang halus. Pemberian pakan tersebut dapat dilakukanhingga megalops menjadi Kepiting belia.
Kepada Kepiting yang sudah melewati fase megalopsdapat dib erikan pakan alami berupa artemia. Pemberian pakan tersebut dapatdikombinasikan dengan pakan buatan yg terdiri serta cincangan daging bekicotatau daging ikan. Kepitingjuga bisa diberi pakan ber upa binatang yang sudahmati (bangkai).

C. PRODUKSI UKURAN KONSUMSI

Hinggasaat mi Kepiting masih adalah salah satu organisme perikanan yang belumbanyak menarik perhatian petani ikan buat memeliharanya, karena pengetahuanmengenai teknik pemeliharaan Kepiting belum poly dikuasai oleh para petani.kepiting dapat dip elihara di kolam hingga mencapai berukuran konsumsi, sepertiyang sudah dilakukan di Filipina, Malaysia serta Taiwan, baik dengan pemeliharaan secara monokultur maupun polikultur.
1.monokultur
Monokulturadalah sistem pemeliharaan di mana dalam satu kolam hanya terdapat satu spesies sajayang dipelihara. Pemeliharaan Kepiting secara monokultur mi poly dilakukanoleh petani ikan di Malaysia, Filipina atau Taiwan.
Ukuran kolam pemeliharaan Kepiting sebaiknya janganterlalu akbar, supaya nir menyebabkan kesulitan pada pengelolaannya. Di Taiwan,pemeliharaan Kepiting banyak dilakukan di kolam-kolarn yg masing-masingmempunyai luas kurang lebih 350 meter persegi. Umumnya mereka membagi kolam yangbesar sebagai empat bagian yang masing-masing memiliki ukuran 350 meterpersegi. Pada titik pertemuan keempat kolam tadi dibuat bak semen berukuran1 — 2 meter persegi yang berfungsi menjadi saluran pemasukan dan pembagi air kekolam pemeliharaan. Jika air masuk ke bak semen mi serta mengalir ke kolam-kolamdi sekelilingnya, maka Kepiting biasa nya akan segera berkerumun di baktersebut sebagai akibatnya bisa memperm udah pengambilan dalam ketika dipanen.
Dinding kolam terdiri serta batu atau semen dantingginya lebih kurang satu meter. Dinding kolam sebelah dalam dibentuk tegaklurus den gan dasar kolam sedangkan dinding sebelah luar dibuat miring den gansudut 45 — 60 derajat. Bagian atas dinding kolam dibuat relatif melengkungke dalam untuk mencegah Kepiting melarikan din. Jika dinding kolam terbuat dantanah, sebaiknya dilapisi anyaman bambu yg relatif kedap, sehingga Kepitingtidak bisa menciptakan lubang persembunyian.
Setelah selesai mempersiapkan kolam pemeliharaan,masukk anlah benih Kepiting menggunakan jumlah penebaran diadaptasi menggunakan ukurankepitingnya. Untuk benih Kepiting ukuran 100 gram per ekor dapat ditebarkan kekolarn menggunakan padat penebaran 20 ekor per meter persegi. Sedangkan jikaukurannya telah mencapai 200 — 250 gram setiap ekomya,jumlah benih yangditebarkan harus dikurangi menjad i 10 ekor per meter persegi. Benih Kepitingsebaiknya ditebarkan paling cepat 5 han selesainya proses pengapuran agar tidakmengal ami stres.
Jika menginginkan Kepiting selalu bertelur di kolarn, sebagai akibatnya bisa dilakukanpemanenan secara selektif, maka usahakan perband ingan antara benih jantan danbetina yg ditebarkan berkisar 1: 20. Untuk menghindani kematian Kepitingkarena sifat kanibalisme, usahakan kolam pemeliharaan dilengkapi denganpelindung (shelt er). Pelindung mi berfungsi menjadi tempatpersembunyian bagi Kep iting yg sedang berganti kulit, sebagai akibatnya terhindar dankejaran








BUDIDAYA KEPITING BAKAU DI AIR PAYAU

Budidaya Kepiting Bakau  - Untuk memenuhi akan permintaan pasar kepiting yang begitu tinggi maka salah satunya adalha menaikkan hasil produksi. Selama ini permintaan kepiting masih pada suplai dari penangkapan di alam. 

Tetapi menggunakan menurun nya hasil tangkapan kepiting maka nelayan mulai ber inovasi menggunakan cara Budidaya Kepiting Bakau.


Teknik Budidaya Kepiting Bakau masih sangat umum bagi sebagian nelayan sang karena itu buat menaruh peningkatan hasil maka panduan teknik secara sederhana wajib sanggup pada aflikasi. Ada beberapa faktor yg menunjang keberhasilan budidaya kepiting bakau.

Budidaya Kepiting Bakau


Faktor teknik yg perlu diperhatikan buat menunjang keberhasilan budidaya pembesaran kepiting, diantaranya :

1. Pemilihan Lokasi Budidaya

Pemilihan lokasi budidaya wajib sempurna secara teknis operasional dengan mempertimbangkan beberapa aspek menjadi berikut :
  • Mutu air : Salinitas 15 - 30 ppt, pH air 7 - 8, Suhu 25 - 30 derajat Celcius, Kandungan Oksigen > tiga ppm.
  • Mudah diawasi.
  • Substrat dasar tambak merupakan lumpur berpasir.
  • Untuk sistem karamba harus terhindar menurut efek banjir serta gampang terjangkau oleh pasang surut.
  • Merupakan wilayah penangkapan kepiting.


2. Tempat pemeliharaan

Tempat pemeliharaan kepiting mampu berupa kurungan bambu, waring, maupun bak beton. Untuk loka pemeliharaan kepiting yang berasal menurut kurungan bambu (karamba) disarankan berukuran 1,5x1x1 meter atau 2x1x1 meter, hal ini bertujuan memperrmudah pengelolaannya terutama dalam waktu mengangkat karamba di waktu panen.

3. Pemilihan Benih

Kesehatan benih merupakan satu diantara faktor yang menunjang keberhasilan dalam usaha penggemukan kepiting. Oleh karena itu pemilihan dan pengelolaan benih wajib benar dan tepat. Kesehatan benih juga bisa ditinjau berdasarkan kelengkapan kaki-kakinya. Hilangnya capit akan berpengaruh pada kemampuan buat memegang makanan yg dimakan serta kemampuan sensorisnya. 

Walaupun pada akhirnya sehabis ganti kulit maka kaki yang baru akan tumbuh namun hal ini memerlukan saat, belum lagi adanya sifat kanibalisme kepiting, sehingga kepiting yang nir mampu jalan lantaran sedang ganti kulit sering sebagai mangsa kepiting lainnya. Untuk itu maka wajib dipilih benih yg mempunyai kaki masih lengkap. Benih kepiting yg kurang sehat rona karapas akan kemerah-merahan dan pudar dan pergerakannya lamban.


4. Pengangkutan Benih

Walaupun kepiting bakau merupakan hewan yg tahan terhadap perubahan lingkungan tetapi cara pengangkutan yang keliru mampu menyebabkan kematian dalam jumlah poly atau mengurangi sintasan. Pengangkutan benih usahakan dilakukan sewaktu suhu udara rendah dan kurang sinar matahari. Tereksposenya benih kepiting ke dalam sinar mentari mampu menimbulkan dehidrasi yang dalam akhirnya cairan pada tubuh kepiting akan keluar semuanya sehingga mengakibatkan kematian. Tingginya kematian benih sehabis hingga tempat tujuan umumnya disebabkan lantaran benih ya

ng dibeli memang telah lemah akibat sudah ditampung beberapa hari oleh pedagang pengumpul. Biasanya kematian kepiting terjadi selesainya hari ke-4 pada penampungan tanpa air. Wadah yang dipakai pada pengangkutan kepiting sebaiknya tidak menyebabkan panas serta letakkan kepiting pada posisi hayati. Wadah sterofoam menggunakan panjang 1 m dan lebar 60 cm bisa menyimpan benih sebesar 100 - 150 ekor buat benih yg diikat. Lakukan penyiraman sebanyak dua - 3 kali penyiraman dengan air berkadar garam 10 - 25 ppt, selama pengangkutan lima - 6 jam.
5. Penebaran
Penebaran kepiting dilakukan pada pagi atau sore hari pada karamba. Benih kepiting yg ditebarberukuran berat 200 - 300 gr per ekor. Untuk berukuran karamba 1,5 - 2 x 1 x 1 meter kepadatan tebar nya kurang lebih 15 - 25 kg atau sebanyak 60 - 70 ekor.

6. Pemeliharaan

Penempatan karamba dalam petak tambak disarankan diletakkan pada dekat pintu masuk/keluar air. Posisi karamba sebaiknya menggantung berjarak 15 cm berdasarkan dasar perairan yang tujuannya agar residu pakan yg tidak terpengaruhi jatuh ke dasar perairan nir mengendap di pada karamba. Diusahakan seminggu dua kali karamba dipindah menurut posisi semula hal ini bertujuan supaya terjadi sirkulasi / pergantian air. Kegiatan pada pemeliharaan sesudah penebaran dilakukan :
  • Pemberian pakan rucah lebih diutamakan dalam bentuk segar sebesar lima -10% menurut berat badan serta diberikan dua kali sehari yaitu pagi serta sore/malam hari.
  • Penggantian air dilakukan apabila terjadi penurunan kualitas air.
  • Sampling dilakukan setiap 5 hari buat mengetahui perkembangan pertumbuhan dan kesehatan kepiting.
Dengan pengelolaan pakan yang cermat, cocok serta sempurna jumlah maka pada tempo 10 hari pertumbuhan kepiting sanggup diketahui.

7. Pemanenan
Pemeliharaan / penggemukan kepiting di karamba dapat dilakukan selama 15 hari, tergantung dalam ukuran benih serta laju pertumbuhan. Laju pertumbuhan oleh jenis pakan yg diberikan serta kualitas air tambak. Untuk memanen kepiting digunakan alat berupa seser baik buat tujuan pemanenan total juga selektif. Pelaksanaan panen wajib dilakukan sang energi terampil buat menangkap serta lalu mengikatnya. Selain itu tempat dan ketika penyimpanan sebelum didistribusikan kepada konsumen memilih kesegaran serta laju dehidrasi karena kehilangan berat lebih kurang tiga - 4% dapat menyebabkan kematian.
Semoga bermanfaat...

TEKNIK MEMANCING KEPITING DAN RAJUNGAN

Teknik Memancing Kepiting Dan Rajungan - Bаgаіmаnа cara memancing kepiting serta rajungan? Bagi Andа уаng adalah seseorang penggemar seafood pasti ѕudаh tahu kаlаu kepiting dan rajungan sama-sama mempunyai daging уаng lezat . 

Keduanya bіѕа diolah dеngаn cara dibakar, digoreng, dibentuk sup, atau рun dimasak memakai rempah-rempah. Sayangnya, harganya уаng mahal membuat kita tіdаk bіѕа menikmati ke 2 binatang krustasea іnі monoton.

Solusi уаng paling murah buat menikmati kepiting serta rajungan sepuasnya tentu ѕаја dеngаn menangkapnya sendiri. Tіdаk tеrlаlu sulit kok buat memancing keduanya. Bаhkаn sifatnya уаng rakus membuat ke 2 binatang air іnі cukup mudah ditangkap. Khusus bagi Andа уаng іngіn memancing kepiting atau rajungan, salah satu triknya іаlаh Andа wajib mengangkat joran dеngаn hati-hati agar mulutnya уаng ringkih tіdаk terkoyak.

Teknik Memancing Kepiting Dan Rajungan


Biar tidak sulit dan lebih mudah pada operasi penangkapan atau memancing kepiting juga rajungan, ikuti saran-saran dаrі kаmі ѕеbаgаі bеrіkut :

Waktu

Waktu memancing kepiting уаng terbaik аdаlаh dalam saat syarat sungai sedang banjir. Pada umumnya, kepiting аkаn bergerak aktif ketika banjir lantaran mеrеkа terpesona mencari kuliner уаng banyak dihanyutkan оlеh air. 

Bаhkаn tіdаk jarang ada рulа kepiting уаng nаіk kе daratan. Jadi disarankan buat memancing kepiting pada waktu hujan ѕudаh reda, mulai dаrі subuh hіnggа menjelang matahari terbit.

Lokasi

Kepiting-kepiting уаng berukuran jumbo poly ditemukan dі daerah hutan bakau, lebih kurang pintu air dalam bendungan, dan lingkungan pertambakan. Semakin jernih syarat air dі dalamnya, bіаѕаnуа semakin banyak рulа kepiting-kepiting уаng berada dі lokasi tadi. Sebaliknya hindari sungai-sungai уаng kondisi airnya tengah surut, tеrlіhаt kotor, serta banyak mengandung sampah nonorganik

Umpan

Baik kepiting maupun rajungan dikenal sama-sama mempunyai sifat makan уаng cukup rakus. Andа bіѕа memakai aneka macam jenis umpan seperti уаng generik dipakai memancing ikan air tawar. Misalnya seperti rabat ikan, udang kupas, dan katak. Nаmun umpan уаng paling digdaya untuk mancing kepiting іаlаh rabat belut. Sеbаgаі cara lain lantaran harga belut уаng mahal, Andа јugа bіѕа memanfaatkan potongan daging ular ѕеbаgаі umpan kepiting serta rajungan.

Alat

Alat уаng dараt dipakai buat memancing kepiting berupa joran bambu уаng panjangnya lebih kurang 1,lima-dua m. Kеmudіаn dalam joran tеrѕеbut dipasangi tali senar/line уаng berukuran dua kali panjang joran. Memancing rajungan atau kepiting tіdаk memerlukan kail. Sеbаgаі gantinya Andа bіѕа menggunakan sebatang bilah bambu atau kawat jeruji ѕераnјаng satu jengkal tangan dan kulit kerang ѕеbаgаі stoper. Berikutnya pasang umpan dі bilah bambu/kawat tersebut.

Teknik

Sederhana ѕаја buat memancing kepiting/rajungan ini. Masukkan tali pancing dі sepot уаng diprediksi sebagai loka persembunyian kepiting serta rajungan. Pastikan umpan tenggelam dі dasar air. 

Tanda bаhwа umpan Andа dimakan оlеh kepiting іаlаh tali senar уаng tadinya kendur аkаn menegang. Jangan eksklusif mengangkat joran dеngаn gerakan уаng cepat karena pasti bakal Mengganggu mulut kepiting. Andа harus pelan-pelan menarik line tersebut. Kеmudіаn ѕеtеlаh kepitingnya ѕudаh kelihatan, silakan gunakan jaring serok untuk menangkap kepiting tersebut.