BUDIDAYA BUNCIS

I.PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Selainenak dinikmati menjadi lalapan, buncis jua berkhasiat mencegah serta mengobatiDiabetes Mellitus. Mungkin belum banyak orang yg memahami tentang manfaat
buncis, akan tetapi bagi mereka yg gemar memakan buncis, tanpa disadari sayuranberukuran mini ini dapat mencegah timbulnya Diabetes Mellitus.
     Setiap 1 liter darah insan sehat mengandung gulasekitar 800-1000 miligram. Hormon yg paling berperan pada dalam mengaturkadar gula merupakan hormone insulin.
Hormon ini dihasilkan secara alamiah oleh tubuh berdasarkan organ tubuh yang bernamapankreas. Pankreas terletak pada dekat hati. Hormon insulin bertugasmengatur supaya kadar gula pada darah tetap seimbang waktu tubuh dalam keadaantegang, lapar, ataupun kenyang.. Kadar gula akan naik apabila gula yg berasaldari makanan atau miniman yg masuk ke pada tubuh sudah masuk melalui dindingusus. Saaat inilah pankreas akan membuat insulin. Seseorang akan
menderita Diabetes Mellitus bila pankreasnya hanya dapat menghasilkan insulindalam jumlah yg sedikit, atau mungkin pankreasnya nir sanggup menghasilkaninsulin sama sekali.    

1.2Tujuan

Adapuntujuan adalah sebagi berikut :
1.untuksebagai petunjuk bagi pelaku utama pada melakukan bisnis budidaya tanamanbuncis.
2.agarpelaku primer dapat lebih tahu budidaya teknis sebagai akibatnya dapat meningkatkanproduksi seoptimal mungkin.

II.BUDIDAYABUNCIS

2.1Pembibitan
üPersyaratanBenih/Bibit
    Apabila akan mengusahakan suatu bisnis pertanaman, maka hal pertama yg perludilakukan merupakan pemilihan benih. Benih yg digunakan wajib sahih-sahih benihyang baik. Benih yg baik berasal berdasarkan pohon induk yg baik. Benih yang baikharus mempunyai persyaratan eksklusif yakni: memiliki daya tumbuh minimal80-85%, bentuknya utuh, bernas, rona mengkilat, nir bernoda coklat terutamapada mata bijinya, bebas dari hama serta penyakit, seragam, tidak tercampurdengan varietas lain, dan bersih berdasarkan kotoran. Benih yang baik memiliki dayatumbuh yg tinggi, dapat disimpan lama , tahan terhadap serangan hama dan penyakit,tumbuhnya cepat serta merata, dan bisa membuat tumbuhan dewasa yang normaldan berproduksi tinggi.
üPenyiapanBenih
    Memilih benih yang baik agak sulit. Karena itu disarankan untuk membeli benihyang bersertifikat. Benih ini sudah diuji coba oleh balai pengujian benih,sebagai akibatnya dijamin kualitasnya. Benih bersertifikat sudah poly dijualditoko-toko wahana pertanian.
    Benih buncis yg diharapkan dalam jumlah eksklusif, tetapi kadang-kadang benihyang dibeli jumlahnya melebihi yg dibutuhkan. Sehingga, masalahnya sekarangadalah bagaimana menyimpan kelebihan benih itu. Cara menympannya menggunakan memberisuhu 18-20 derajat C menggunakan kelembaban relatif 50-60 %. Kandungan air benihjuga sangat menentukan terhadap keawetan simpan benih. Kandungan yg baikuntuk menyimpan benih lebih kurang 14%. Jika persyaratan diatas terpenuhi maka dayasimpan benih buncis bisa mencapai 3 tahun.

2.2Pengolahan Media Tanam
    Selanjutnya buat memudahkan pekerjaan pemeliharaan dibentuk bedengan-bedengandengan berukuran panjang 5 meter, lebar 1 meter serta tinggi 20 cm. Jarak antarbedengan 40-50 cm, selain menjadi jalan juga buat saluran pembuangan air(drainase). Untuk areal yg nir begitu luas, mislnya tanah pekarangan, tidakdibuat bedengan tetapi menggunakan guludan tanah selebar 20 cm, panjang 5meter, tinggi 10-15 cm dan jeda antar guludan 70 cm.umumnya tanah pada Indonesiabersifat asam (pH <7). Untuk menaikkan pH tadi dibutuhkan pengapuran,memakai batu kapur kalsit, gips, kadolomite, atau batu kapur talk. Dosisuntuk menaikan pH sebanyak 0,1 sebanyak 480 kg/ha. Pemberian kapur sebaiknyadilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman, dengan cara sebagai berikut: Tanah digemburkan menggunakan mencakulnya, Kapur disebar merata.tanah dicangkulkembali supaya kapur dapat bercampur dengan tanah secara merata
    Untuk menaikkan kesuburan tanah bisa dilakukan menggunakan pemberian pupukkandang atau kompos sebesar 15-20 kg/10 m2 atau kira-kira 3 kaleng penuh bekasminyak tanah. Pemberian pupuk kandang dimaksudkan buat memperbaiki strukturtanah agar lebih gembur, airasi dan drainase lebih baik. Cara menempatkan pupukkandang juga pupuk organik artinya menggunakan menaburkan disepanjang larikan.
   Saatpemberian pupuk dasar, dapat pula dilakukan hadiah pestisida organik untuknematoda. Nematoda Meloidogyne sp. Acapkali menyerang buncis.
2.3Penanaman
    Air yang diperlukan buncis hanya secukupnya, sebagai akibatnya ketika menanam yg palingbaik yaitu waktu peralihan. Hal ini sangat cocok buat fase pertumbuhan buncis,serta fase pengisian dan pemasakkan polong. Pada fase ini pada khawatirkan akanterjadi serangan penyakit bercak apabila curah hujannya terlalu tinggi. Untukmengatasi curah hujan yang terlalu tinggi dapat dibentuk saluran-salurandrainase, ini bila penanamannya dilakukan dalam isu terkini hujan. Sebaliknya, padamusim kemarau perlu dilakukan penyiraman sesering mungkin terutama dalam saatawal perkecambahan.
üPenentuanPola Tanam
    Tanaman buncis ditanam menggunakan pola pagar atau barisan lantaran penanamannyadilakukan pada bedengan atau guludan. Pada pola ini, jeda antar tanaman lebihsempit daripada jeda antar barisan tanamannya. Dengan pola tanam barisan akanmempermudah pekerjaan selanjutnya, misalnya pemeliharaan, pengairan, pemupukan,pembumbunan serta panen.
    Jarak tumbuhan yang digunakan merupakan 20 x 50 cm, baik buat tanah datar atautanah miring. Dan bila kesuburan tanahnya tinggi, maka sebaiknya menggunakanjarak tanam yg lebih sempit lagi, yaitu 20 x 40 centimeter. Hal ini dimaksudkan untukmenghindari tumbuhnya gulma, lantaran gulma akan lebih cepat tumbuh dalam tanahyang fertile. Penentuan jeda tanam ini harus sahih-benar diperhatikan karenaberhubungan menggunakan tersedianya air, hara dan cahaya matahari.
üPembuatan Lubang Tanam
    Setelah menentukan jeda tanam, lalu membuat lubang tanam menggunakan caraditugal. Agar lubang tanam itu lurus, sebelumnya dapat diberi pertanda denganajir, bambu, penggaris atau tali. Tempat yg diberi indikasi tadi jugaditugal. Kedalaman tugal 4-6 centimeter buat tanah-tanah yang remah serta gembur,sedangkan buat tanah liat bisa dipakai berukuran 2-4 centimeter. Hal ini disebabkanpada tanah liat kandungan airnya cukup banyak, sehingga dikhawatirkan benihakan busuk sebelum bisa berkecambah.


üCara Penanaman
    Tanaman buncis tidak memerlukan persemaian karena termasuk tanaman yang sukardipindahkan, sebagai akibatnya benih buncis dapat eksklusif ditanam di huma/kebun. Tiaplubang tanam dapat diisi 2-tiga butir benih. Setelah itu lubang tanam ditutupdengan tanah.
2.4Pemeliharaan Tanaman
üPenyulaman
    Berikutnya Biji buncis bisa tumbuh selesainya 5 hari semenjak tanam, benih yangtidak tumbuh wajib segera diganti (disulam) dengan benih yang baru. Penyulamansebaiknya dilakukan dibawah umur 10 hari sehabis tanam, supaya pertumbuhanbibit-bibit tidak tidak sinkron jauh dan memudahkan pemeliharaan.
üPengguludan
    Peninggian guludan atau bedengan dilakukan dalam saat tumbuhan berumur lebih 20dan 40 hari. Lebih baik dilakukan pada ketika musim hujan. Tujuan berdasarkan peninggianguludan merupakan buat memperbanyak akar, menguatkan tumbuhnya flora dan memeliharastruktur tanah.
üPemangkasan
    Untuk memperbanyak ranting-ranting supaya diperoleh butir yg poly, tanamanbuncis perlu dipangkas. Pemangkasan sebatas pembentukan sulurnya. Pelaksanaanpemangkasan dilakukan bila flora telah berumur dua dan lima minggu. Pemang-kasanjuga dimaksudkan buat mengurangi kelembapan di pada tanaman sebagai akibatnya dapatmenghambat perkembangan hama penyakit. Pucuk-pucuk tanaman hasil pangkasandapat digunakan sebagai sayuran.

üPemupukan
    Tindakan pemupukan dalam tumbuhan buncis perlu dilakukan dengan alasan haratanaman yg disediakan sang tumbuhan dalam jumlah yg terbatas. Sewaktu-waktuzat hara akan berkurang karena tercuci kadalm lapisan tanah, terbawa erosibersama larutan tanah, hilang melalui proses evaporasi (penguapan), dan diserapoleh tumbuhan. Apabila keadaan tersebut dibiarkan terus menerus tanpa adanyaperbaikan, maka makin lama persediaan hara dalam tanah makin berkurang sehinggatanaman tumbuhnya merana. Untuk mencukupi kebutuhan hara tersebut, perlutambahan dari luar melalui pemupukan. Diharapkan dengan pemupukan akanmengembalikan dan menaikkan kandungan hara pada tanah, sebagai akibatnya tanamanakan tumbuh fertile dan produksinya akan melimpah.
    Pemupukan ini bisa dilakukan dalam umur 14-21 hari setelah tanam, caranya cukupditunggal sekitar 10 cm dari flora. Setelah itu ditutup balik dengantunggal atau diinjak menggunakan kaki.
üPengairan
    Air yang diberikan alam sangat bervariasi serta seringkali nir sesuai dengankebutuhan tumbuhan. Untuk itu, diharapkan pengaturan pengairan. Biasanyapengairan dilakukan apabila penanamannya dilakukan dalam animo kering, yaitu padaumur 1-15 hari. Pelaksanaannya dilakukan 2 kali sehari, setiap pagi serta sore.bila penanamannya dilakukan pada isu terkini hujan, yang perlu diperhatikan adalahmasalah pembuangan airnya. Kelebihan air bisa disalurkan melalui parit-parityang telah dibentuk di antara bedengan atau guludan.



2.5Pengendalian hama dan Penyakit

üKumbang daun

Penyebab:kumbangHenose-pilachna signatipennis atau Epilachna signatipennis, seringkali disebutkumbang daun epilachna yg termasuk keluarga Curculionadae. Bentuk tubuhnyaoval, rona merah atau coklat kekuningan, panjang antara 6-8 mm. Pengendalian:(1)jika sudah terlihat adanya telur, larva, maupun kumbangnya, maka bisa langsungdibunuh dengan tangan; (dua) dengan pestisida organik (menggunakan campuran (3)rotasi tumbuhan dengan flora yang bukan inang.

üPenggerek daun
Penyebab:ulat Etiellazinckenella yg termasuk pada keluarga Pyralidae. Penyebarannya mencakup daerahtropis serta subtropis. Gejala: polong yang masih muda mengalami kerusakan,bijinya poly yang keropos. Kerusakkan ini tidak sampai mematikan tanamanbuncis.Pengendalian: penyemprotandengan pestisida organik (yg dicampur menggunakan bw.putih, cabai rawit, daun/nijinimba, daun tomat, merica, sambiloto) . Waktu penyemprotan dilakukan segerasetelah diketahui adanya agresi dan dapat diulangi beberapa kali menurutkeperluan. 
üLalat kacang
 Penyebab:lalat Agromyza phaseoli yang termasukdalam famili Agromyzidae. Lalat betina dan jantan mempunyai berukuran yangberbeda. Lalat betina memiliki panjang tubuh sekitar 2,dua mm, sedang yangjantan hanya 1,9 mm. Gejala: daun berlubang-lubang menggunakan arah eksklusif, yaitudari tepi daun menuju tangkai atau tulang daun. Gejala lebih lanjut berupapangkal batang yang membengkok atau pecah. Kemudian tanaman sebagai layu,berubah kuning, serta akhirnya mangkat pada umur yg masih muda. Jika tidakmengalami kematian, maka tumbuhnya kerdil, sehingga produksinya sedikit.
Pengendalian:hendaknya dilakukansedini mungkin, yaitu dalam waktu pengolahan tanah. Setelah biji-biji buncisditanam sebaiknya lahan eksklusif diberi epilog berdasarkan jerami daun pisang.penanaman dilakukan secara serentak. Jika flora sudah terserang secara berat,maka segeralah dicabut dan dibakar atau dipendam dalam tanah. Namun, apabilaserangan masih kecil, disarankan agar memakai pestisida organik (dengancampuran bw.putih, cabai rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica, sambiloto).penyemprotan dilakukan sebesar 2-3 kali hingga umur 20 hari, tergantung beratringan agresi 
üPenyakit antraknosa
Penyebab:cendawan Colletotrichum lindemuthianum, termasuk dalam familiMelanconiaccae.. Gejala: (1) terdapat bercak-bercak kecilberwarna coklat karat dalam polong buncis muda;(dua) bercak hitam atau coklat tuadi bagian batang tumbuhan tua.
Pengendalian:(1) memakai benihyang sahih-sahih bebas berdasarkan penyakit;(dua)  pergiliran tumbuhan, maksudnyauntuk memotong siklus hidup cendawan tadi. Pergiliran tadi bisa dengantanaman lobak, wortel atau Kolonel bunga;(3) penyemprotan pestisida organik.
üPenyakit embun tepung
Penyebab: cendawan Erysiphe polygoni, yg termasuk pada familiErysiphaceae.
Gejala: daun, batang,bunga serta buah berwarna putih keabuan (misalnya beludru). Apabila serangan padabunga ringan, maka polong masih bisa terbentuk. Namun apabila gagal serangannyaberat akan dapat menggagalkan proses pembuahan, bunga menjadi kemarau danakhirnya mangkat . Jika polong yg diserang maka polong nir gugur, namun akanmeninggalkan bekas berwarna cokelat surat sehingga kualitasnya menurun.
Pengendalian: (1)bagian-bagian yg telah terjangkit sebaiknya dipotong atau dibakar;(dua) dapatjuga disemprot menggunakan pstisida organik. Atau dapat pula dilakukan penghembusasndengan tepung belerang.
üPenyakit layu
Penyebab: bakteriPseudomonas sollanacearum. Bakteri ini termasuk pada famili p
tanaman akan terlihatlayu, menguning dan kerdil. Jika batang tumbuhan yg terserang dipotongmelintang, maka akan terlihat rona cokelat dan jikalau dipijit keluar lendirberwarna putih. Kadang-kadang rona cokelat ini mampu sampai ke daun. Akar yangsakit pula berwarna cokelat.Pengendalian: (1) penyiramantanaman dengan air yg bebas menurut penyakit;(dua) dengan rotasi flora selama 2tahun;(tiga) penyemprotan menggunakan fungsida Agrept 20 WP dengan konsentrasi 0,lima-1gram/liter air.
2.6Panen serta Pasca Panen
üCiri dan Umur Panen
Pemanenan dapatdilakukan saat flora berumur 60 hari dan polong menampakan ciri-ciri sebagaiberikut:a) Warna polong agak belia dan suram.B) Permukaan kulitnya relatif kasar.C)Biji dalam polong belum menonjol.D) Bila polong dipatahkan akan menimbulkanbunyi letup.
üCara Panen
    Dalam menentukan waktu panen wajib setepat mungkin sebab bila hingga terlambatmemetiknya beberapa hari saja maka polong bincis bisa terjangkit penyakitbercak Cercospora. Penyakit tersebut sebenarnya hanya menyerang daun dan bagiantanaman lainnya, tetapi karena ketika pemetikan yang terlambat maka penyakittersebut berkembang sampai ke polong-polongnya.cara panen yg dilakukanbiasanya dengan cara dipetik menggunakan tangan. Penggunaan indera misalnya pisau ataubenda tajam yg lain sebaiknya dihindari lantaran bisa mengakibatkan luka padapolongnya. Kalau hal ini terjadi maka cendawan atau bakteri dapat masuk kedalamjaringan, sehingga kualitas polong menurun.
üPeriode Panen
    Pelaksanaan panennya dapat dilakukan secara bertahap, yaitu setiap dua-3 harisekali. Hal ini dimaksudkan supaya diperoleh polonh yang seragam pada tingkatkemasakkannya. Pemetikan tidak boleh dalam saat flora berumur lebih berdasarkan 80hari, atau kira0kira sejumlah 7 kali panen.
üSortasi
    Sortasi mencakup kegiatan-kegiatan membuang atau memisahkan hasil berdasarkankualitas serta mengadakan klarifikasinya. Polong buncis yang stigma akibatserangan hama serta penyakit, polong yang tua maupun polong yg patah akibatpanen yg kurang baik, semuanya kita pisahkan. Polong-polong yang demikianhanya akan mengurangi nilai pasar serta nilai beli dari komoditi tersebut.
    Proses sortasi ini umumnya dilakukan ditempat-loka pengumpulan yangdiletakkan tidak jauh berdasarkan huma pertanian. Tempat dilakukannya sortasi iniharus cukup terlindung, agar hasil yang baru dipanen tidak lekas menjadilayu.




III.KESIMPULAN
Adapukesimpilan merupakan sebagi berikut :
1.tanamanbuncis adalah tanaman yg mudah dilakukan dalam perawatannya sebagai akibatnya tidakmemerlukan porto yang poly buat melakukan budidayanya.

2.tanamanbuncis nir memerlukan perlakuan khusus baik segi kondisi tumbuh dan kegiatanteknis.

BUDIDAYA BUAH NAGA

I.PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen,butir naga sekarang marak dikebunkan. Penanaman buah naga beredar pada Jawa Timur,Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga ke Kalimantan. Kebun-kebun butir naga jugabanyak ditemui. Memang, budidaya butir naga tergolong mudah serta minim perawatan.selain pada lahan luas, butir naga pula mampu diusahakan pada huma sempit seperti dikebun juga halaman rumah menggunakan memakai pot. Itulah sebabnya parapembudidaya buah naga sanggup
Penanaman buah naga sekarang diarahkanke sistem budidaya organik. Dengan membudidayakan butir naga secara organik,bisa dihasilkan buah dengan kualitas yang lebih baik. Keuntungan berdasarkan teknikbudidaya buah naga secara organik adalah butir yg dihasilkan sehat tanpaadanya sisa bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia serta lingkungansekitar. Dengan demikian pencemaran lingkungan baik air, udara, juga tanaholeh paparan pestisida bisa dikurangi. Disamping itu, penggunaan bahan organikjuga dapat mengembalikan kesuburan tanah, sebagai akibatnya tanah mampu dipakai untukproses budidaya pertanian berkelanjutan.
1.2Tujuan

Adapun konklusi merupakan sebagaiberikut :
1.untukmenjadi petunjuk teknis bagi pelaku utama serta keluarga dalam melakukan budidayaBuah Naga.
2.untukmerubah produksi Buah Naga menjadi optmal dan merubah pendapatan pelaku utamdan keluarganya sebagai lebih baik.

II.BUDIDAYABUAH NAGA

2.1 Syarat Tumbuh

Buah naga sepesies Hylocereus undatus, yaitubuah naga dengan daging putih akan tumbuh baik pada ketinggian kurang dari 300mdpl, sedangkan butir naga spesies Hylocereus costaricensis, yaitu buahnaga menggunakan daging super merah (super red) tumbuh baik pada ketinggian0-100mdpl. Sementara itu butir daga spesies Selenicereus megalanthus,yaitu buah naga dengan kulit kuning, daging putih tanpa sisik, akan tumbuh baikpada wilayah dingin dengan ketinggian lebih berdasarkan 800 mdpl..
Tanaman butir naga lebih menyukai syarat keringdibandingkan dengan kondisi basah dengan curah hujan rendah yaitu 720 mm/tahun.buah naga masih dapat tumbuh pada curah hujan tinggi yaitu antara 1.000-1.300mm/tahun, akan namun rentang terjangkit penyakit busuk akar serta busuk batang.hal ini disebabkan flora buah naga nir tahan genangan air.
2.2Persiapan Lahan

Pemilihan lokasi budidaya butir naga perludiperhatikan, hal ini bertujuan buat memenuhi kondisi tumbuh yg optimal bagipertumbuhan butir naga. Pemilihan lokasi yg sempurna akan menjadi faktor pertamayang menentukan keberhasilan budidaya buah naga. Setelah memilih lokasibudidaya maka langkah selanjutnya merupakan melakukan pengukuran pH tanah untukmenentukan jumlah hadiah kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (dibawah 6,5). Pengukuran sanggup dilakukan menggunakan kertas lakmus, PH meter, ataucairan PH tester. Pengambilan titik sampel mampu dilakukan menggunakan cara zigzag.
Buah naga merupakan tanaman merambat sehingga dibuthkan tiang panjatan untukmenopang pertumbuhan btg dan cabangnya. Bentuk atau contoh tiang panjatandalam budidaya butir naga ada macam, yaitu bentuk tunggal serta bentuk kelompokatau pagar. Tiang panjatan wajib kuat dan bisa bertahan selama beberapa tahunkarena umur tanaman buah naga yg panjang.
ØTiang panjatan bentuktunggal
Tiang panjatan bentuk tunggal mampu memakai betonatau tiang panjatan hayati dari batang tanaman . Tiang panjatan ini digunakanuntuk menopang empat tanaman yg berproduksi menggunakan produktifitas homogen-rata 3kg per-tumbuhan. Para pembudidaya butir naga umumnya memakai tiang panjatanyang terbuat berdasarkan beton atau pipa PVC. Bentuk tiang panjatan sanggup persegi,bulat, segitiga atau bentuk yg lain sesuai dengan kesukaan pembudidaya. Untuktiang panjatan yg berbentuk persegi dibuat menggunakan ukuran 10 centimeter x 10 cm,bentuk bulat dibuat menggunakan diameter 10 centimeter, dan bentuk segitiga dibuat denganpanjang sisi 15 cm. Tinggi tiang panjatan antara 1,5-2 meter. Jika jarak tanambuah naga 2,5 m x dua m dan setiap tiang panjatan ditanami 4 tumbuhan maka untuklahan selua 1 ha dibutuhkan kurang lebih 2.000 tiang panjatan dan 8.000 bibit buahnaga.
Tiang panjatan ditancapkan ke pada tanah dengankedalaman kurang lebih 50 cm agar tiang berdiri kokoh dan kuat menyangga tanaman .pada ujung tiang bagian atas diberi besi melingkar dengan diameter 30-60 cmberbentuk seperti stir mobil. Besi melingkar ini berfungsi sebagai tempatmenopang cabang serta anak cabang tanaman butir naga.
ØTiang panjatan bentukkelompok (double rowing)
Berbeda menggunakan tiang panjatan tunggal, model tiangpanjatan double rowing mirip dengan tiang buat menjemur sandang. Artinya, bisamerambatkan lebih berdasarkan satu tumbuhan butir naga. Tiang panjatan gerombolan lebihhemat dalam porto pembuatannya serta lebih efisien karena sanggup merambatkan banyaktanaman buah naga. Namun, kelemahan bentuk tiang panjatan misalnya ini adalahperawatan yang sulit lantaran cabang tanaman sanggup saling terkait satu sama laindan kurang tahan terhadap beban tumbuhan yang terlalu berat.
Dua butir tiang dihubungkan dengan dawai tebal sebagaipenyangga batang tumbuhan buah naga menggunakan jarak antar tiang 4 meter. Tiangterbuat dari semen cor berukuran minimal 15 centimeter x 15 cm dan tinggi dua-2,5 meter,termasuk bagian yang terpendam di dalam tanah 50 centimeter. Tiang usahakan diberipenguat menurut besi supaya nir miring waktu menopang beratnya sulur flora buahnaga. Pada ujung tiang dipasang palang berdasarkan besi, melintang sepanjang 50-60 cmyang menyatu dengan tiang beton.

ØPengolahan Lahan DanPemupukan Dasar
Pada sistem panjatan tunggal, pengolahan tanah hanyadilakukan disekitar tiang panjatan saja. Buat lubang tanam dengan berukuran 40 cmx 40 centimeter dengan kedalaman 30 centimeter di sekitar tiang panjatan. Masukkan media tanamke pada lubang tanam yg terdiri menurut campuran tanah, pupuk sangkar, danpasir/sekam bakar menggunakan perbandingan 1:1:1 Pada sistem panjatan gerombolan (double rowing) pengolahan tanah dilakukan pada semua alur penanaman diantaradua tiang betong yang telah dipersiapkan. Alur dibuat sepanjang 4 m denganlebar galian 40-60 centimeter. Arah alur sinkron menggunakan arah kawat pengikat btg,yaitu diantara 2 tiang betong. Kemudian media tanam ditebar merata ke dalamalur yang telah dibuat. Komposisi media tanama yang dipakai pada satu aluradalah 20 kg tanah top soil, 20 kg pupuk sangkar, dan 20 kg sekam bakar. Adukbahan tersebut sampai merata lalu dimasukkan ke dalam lubang alur. Setelahsemua media dimasukkan ke pada alur kemudian dilakukan penyiraman dalam mediahingga basah.
2.4Pembibitan

Sebelummelakukan penyetekan harus dipiliha btg atau cabang tumbuhan yg baik,sehat, tua, dan telah pernah berbuah paling tidak tiga-4 kali. Keberhasilan stekditentukan sang calon btg yang digunakan. Batang yang pernah berbuahpertumbuhannya akan cepat, kokoh, serta mudah membangun tunas. Sedangkan batangatau cabang yg masih muda mengandung banyak air sehingga lebih rentanterserang penyakit. Pilihlah btg atau cabang yg tua, sehat, berwarna hijaugelap dengan ukuran panjang ideal minimal 30 centimeter. Batang atau cabang yangmemenuhi kriteria tersebut akan lebih cepat tumbuh dan mengeluarkan tunas baru.
Stek ditanampada polibag yg sudah diisi media dengan komposisi 1 tanah, 1 pupuk sangkar,serta 1 sekam bakar. Polybag diletakkan pada atas bedengan yg sudah disiapkandengan jarak 20 cm x 20 cm. Bedengan dibentuk dengan lebar 100 centimeter. Langkahselanjutnya tempat persemaian ditutup dengan plastik sungkup transparan denganditopang menggunakan bambu yang dipasang melengkung. Selama pembibitan kondisimedia harus dijaga agar nir kekeringan. Tunas baru
2.5Penanaman

Setelahtanah serta tiang panjatan dibuat, bibit yang telah siap harus segera ditanam dilahan. Penanaman harus dilakukan menggunakan hati-hati. Penanaman yang tidak benarakan menyebabkan bibit stress serta pertumbuhannya terhambat. Perhatikan padasaat penanaman media dalam polybag jangan hingga pecah karena akan membuatbibit kesuliatan beradaptasi dampak mengalami kerusakan akar. Selain itu,kedalaman penanaman idealnya 20% dari panjang bibit. Penanaman yg terlaludalam akan menciptakan bibit mudah terserang penyakit busuk batang.
Teknispenanaman sistem tiang panjat tunggal tidak sinkron dengan penanaman dalam sistemtiang panjat berkelompok. Pada penanaman sistem tiang panjatan tunggaldilakukan dengan jarak tanam 10 cm dari tiang panjatan. Keempat stek ditanammengelilingi tiang panjatan. Ikat keempat bibit tadi pada tiang panjatanmenggunakan tali yang lunak supaya bibit nir mudah jatuh. Lakukan pengikatandengan hati-hati, jangan terlalu bertenaga sehingga menyebabkan batang tanamanterluka. Batang tumbuhan yg terluka akan gampang terserang penyakit, terutamabusuk batang. Lakukan penyiraman setelah penanaman terselesaikan.
2.6 Pemeliharaan Tanaman BuahNaga

ØPengairan
Pada dasarnya flora butir naga nir membutuhkanirigasi spesifik. Umunya pengairan dilakukan menggunakan sistem tadah hujan. Olehkarena akarnya yang sangat lebat, sehingga buah naga tahan terhadap kekeringan.tetapi butir naga tetap memerlukan air yg relatif selama pertumbuhannya.kekurangan air selama fase vegetatif bisa menciptakan tanaman layu serta sulitbertunas.
ØPenyulaman tanaman
Penyulaman adalah aktivitas mengganti tumbuhan yangmati ditimbulkan lantaran agresi hama, penyakit, atau sebab lain. Tujuan berdasarkan penyulamanyaitu agar tanaman sanggup berproduksi optimal serta efisiensi huma tetap tinggi.penyulaman dilakukan dalam umur 7 hari sehabis tanam hingga flora berumur 2bulan.
ØPengikatan batang ataucabang
Pengikatan dilakukan setiap 20-25 cm ke tiangpanjatan. Tali pengikat bisa memakai tali rafia atau tali lunak lainnyadengan membangun angaka 8. Pengikatan jangan terlalu kencang supaya btg ataucabang nir terjepit yang dapat mengakibatkan luka atau bahkan patah. Selainitu tujuan pengikatan juga buat mempermudah akar udara menempel pada tiangpanjatan sehingga memperkokoh posisi tanaman .
ØPemupukan susulan
Oleh karena itu, perlu diberi pupuk susulan atau pupuktambahan. Pada budidaya butir naga menggunakan sistem organik pemberian pupuktambahan dilakukan memakai pupuk kandang atau bahan organik lain yg sudahdifermentasi. Dosis anugerah pupuk organik sebesar 2-5 gram/tanaman dalam fasevegetatif serta 5-10 gr/tumbuhan dalam fase generatif. Frekuensi pemberian pupukdilakukan dua bulan sekali. Pupuk diberikan menggunakan cara menggali lubangdisekitar tanaman , jangan terlalu dekat menggunakan batang lantaran bisa melukai akartanaman, lalu ditaburkan serta segera ditutup dengan tanah. Setelah semuapupuk ditutup dengan tanah, lakukan penyiraman agar pupuk mudah bereaksi danterserap oleh akar tanaman .
ØPemangkasan
Pemangkasan tumbuhan bertujuan buat memperoleh bentukyang baik sehingga menunjang pertumbuhan yg baik. Selain itu, pemangkasanjuga bertujuan buat membuang bagian flora yg nir produktif misalnya cabangyang kerdil atau kurus. Batang atau cabang yang tidak produktif akan menghambatpembentukan tunas baru dan butir lantaran berkompetisi dengan batang produktifdalam memperoleh hara.
ØSeleksibunga serta buah
Tanaman yang sudah mulai berbungan ditandai denganmunculnya bunga dalam cabang produktif. Biasanya akan muncul lebih berdasarkan satubunga. Oleh karena itu, seleksi bunga dilakukan saat bunga masih mini ,sehingga nutrisi nir digunakan buat perkembangan bunga yang dibuang. Pilih2-3 bunga yang paling besar , sehat, berwarna cerah, serta segar dalam setiapcabang produktif dengan jarak antar bunga kurang lebih 30 centimeter.
2.6Pengendalian Hama serta Penyakit

ØTungau (Tetranycus sp.)
Tungau ukuran sangat mini dengan bentuk menyerupailaba-laba dan bersifat polyfag, yaitu menyerang hampir segala jenis tumbuhan.serangga dewasa berukuran sekitar 1 mm serta aktif pada siang hari. Siklushidup tungau berkisar antara 14-15 hari. Tungau menyerang tumbuhan buah nagadengan cara menghisap cairan batang serta cabang. Akibatnya dipermukaan kulitbatang atau cabang flora yg terserang timbul bintik-bintik kuning ataucokelat. Serangan yang berat akan mengakibatkan flora butir naga tumbuh nir normal.
Pengendalian tungau sanggup dilakukan menggunakan penyemprotanpestisida nabati tiga-4 hari sekali, misalnya nimba, tagetes, eceng gondok, ataurumput bahari. Untuk memulihkan flora yg terserang tungau diberikan nutrisitanaman organik, baik melalui akar, dengan cara dikocor, maupun melalui tubuhtanaman, dengan cara disemprot.
ØKutu Kebul (Bemisia tabaci)
Salah satu hama primer dalam budidayabuah naga adalah kutu kebul. Imago serangga dewasa berukuran 1-1,5 mm, berwarnaputih, dan sayapnya ditutupi lapisan lilin yg bertepung. Serangga dewasabiasanya berkelompok pada permukaan bagian bawah cabang. Jika flora disentuhbiasanya serangga akan beterbangan seperti kabut atau kebul putih. Gejalaserangan kutu kebul dalam tumbuhan butir naga ditandai menggunakan adanya bercaknekrotik akibat rusaknya sel-sel serta jaringan flora pada btg atau cabangyang terserang. Ekskresi kutu kebul berupa madu yang adalah media tempattumbuhnya embun jelaga yang berwarna hitam. Hal ini menyebabkan prosesfotosintesis berlangsung tidak normal. Selain kerusakan eksklusif dalam flora,kutu kebul merupakan serangga yang sangat berbahaya karena berperan sebagaivektor penular virus tumbuhan. Kerugian akibat agresi kutu kebul dapatmencapai 20-100%. Hingga waktu ini, tercatat sebesar 60 jenis virus yangberpotensi ditularkan oleh kutu kebul.
Pengendalian hama kutu kebul dapatdilakukan secara kultur teknis, yaitu menggunakan menerapkan metode strip-plantingyaitu penerapan tumbuhan perangkap. Tanaman perangkap sanggup ditanam mengelilingiareal budidaya buah naga sehingga membentuk pagar yg kedap. Beberapa tanamanyang efektif digunakan menjadi perangkap kutu kebul antara lain, jagung, bungamatahai, kacang panjang, dan buncis. Selain penerapan strip planting,pengendalian gulma juga wajib dilakukan secara rutin. Gulma sangat berpotensisebagai inang kutu kebul.
ØBusuk Pangkal Batang
Penyakit busung pangkal btg biasanya menyerang padasaat awal penanaman. Gejala serangan ditandai dengan adanya pembusukan padapangkal btg sebagai akibatnya mengakibatkan batang berair serta berwarna kecokelatan.pada wilayah terjangkit masih ada bulu-bulu putih halus yang adalah miseliumcendawan. Penyakit ini disebabkan oleh agresi cendawan Sclerotium rolfsiiSacc. Serta lebih sering menyerang tanaman dalam waktu cuaca lembab.
Upaya pengendalian bisa dilakukan dengan pengaturandrainase serta kelembaban dalam ketika musim hujan. Penyemprotan flora menggunakanpestisida botani, seperti daun serai, bawang putih, kunyit, serta bawang merah.bahan-bahan tadi direbus dan disemprotkan pada tanaman . Upaya lain yangbisa dilakukan adalah menggunakan pemanfaatan agensia hayati, misalnya Trichoderma sp. Serta Gliocldium sp.
ØBusuk Bakteri
Serangan penyakit ini desebabkan sang infeksi bakteriPseudomonas sp. Gejala flora yg terjangkit penyakit busuk bakteri ditandaidengan adanya pembusukan pada pangkal batang, masih ada lendir putih kekuninganpada wilayah serangan, dan tanaman tanpak kusan serta layu.
Pengendalian terhadap agresi bakteri ini dilakukandengan melakukan sanitasi kebun secara rutin, pemugaran drainase buat mencegahadanya genangan air, pencabutan flora terjangkit dan tanah disekitar titiktanam dibuang jauh menurut areal budidaya. Usahakan pembuangan tanah tersebutjangan hingga tercecer. Lubang bekas titik tanam ditaburi dengan kapur agar pHtanah lokal semakin tinggi. Penyemprotan tumbuhan memakai pestisida botani,seperti daun serai, bawang putih, kunyit, dan bawang merah. Bahan-bahantersebut direbus serta disemprotkan pada tanaman . Upaya lain yg mampu dilakukanadalah menggunakan pemanfaatan agensia biologi, misalnya Trichoderma sp. Serta Gliocldium sp.
2.7Panen

Ciri-Ciribuah naga siap panen :

Umur butir semenjak telah mencapai 50-55 hari setelahmuncul bunga; Warna kulit butir mengkilat dengan sisik berubah menurut hijaumenjadi kemerahan; Mahkota buah telah mengecil;Kedua pangkal buah keriput dankering; Bentuk buah bundar paripurna serta akbar dengan bobot diperkirakan 400-600g.

III.KESIMPULAN
Adapun kesimpilan adlah sebagi berikut ;
1.tanaman butir naga merupakan tanamnobat0obatan yg sangat baik dikonsusi tubuh, ketersediaanya masih terbatas danharganyanmasih tinggi.

2.budidaya flora buah naga tidak rumitdan dapt memberikan pendapatan yg lebih serta dapat menaikkan pendapatanpelaku utama.