BUDIDAYA BUNCIS

I.PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Selainenak dinikmati menjadi lalapan, buncis jua berkhasiat mencegah serta mengobatiDiabetes Mellitus. Mungkin belum banyak orang yg memahami tentang manfaat
buncis, akan tetapi bagi mereka yg gemar memakan buncis, tanpa disadari sayuranberukuran mini ini dapat mencegah timbulnya Diabetes Mellitus.
     Setiap 1 liter darah insan sehat mengandung gulasekitar 800-1000 miligram. Hormon yg paling berperan pada dalam mengaturkadar gula merupakan hormone insulin.
Hormon ini dihasilkan secara alamiah oleh tubuh berdasarkan organ tubuh yang bernamapankreas. Pankreas terletak pada dekat hati. Hormon insulin bertugasmengatur supaya kadar gula pada darah tetap seimbang waktu tubuh dalam keadaantegang, lapar, ataupun kenyang.. Kadar gula akan naik apabila gula yg berasaldari makanan atau miniman yg masuk ke pada tubuh sudah masuk melalui dindingusus. Saaat inilah pankreas akan membuat insulin. Seseorang akan
menderita Diabetes Mellitus bila pankreasnya hanya dapat menghasilkan insulindalam jumlah yg sedikit, atau mungkin pankreasnya nir sanggup menghasilkaninsulin sama sekali.    

1.2Tujuan

Adapuntujuan adalah sebagi berikut :
1.untuksebagai petunjuk bagi pelaku utama pada melakukan bisnis budidaya tanamanbuncis.
2.agarpelaku primer dapat lebih tahu budidaya teknis sebagai akibatnya dapat meningkatkanproduksi seoptimal mungkin.

II.BUDIDAYABUNCIS

2.1Pembibitan
üPersyaratanBenih/Bibit
    Apabila akan mengusahakan suatu bisnis pertanaman, maka hal pertama yg perludilakukan merupakan pemilihan benih. Benih yg digunakan wajib sahih-sahih benihyang baik. Benih yg baik berasal berdasarkan pohon induk yg baik. Benih yang baikharus mempunyai persyaratan eksklusif yakni: memiliki daya tumbuh minimal80-85%, bentuknya utuh, bernas, rona mengkilat, nir bernoda coklat terutamapada mata bijinya, bebas dari hama serta penyakit, seragam, tidak tercampurdengan varietas lain, dan bersih berdasarkan kotoran. Benih yang baik memiliki dayatumbuh yg tinggi, dapat disimpan lama , tahan terhadap serangan hama dan penyakit,tumbuhnya cepat serta merata, dan bisa membuat tumbuhan dewasa yang normaldan berproduksi tinggi.
üPenyiapanBenih
    Memilih benih yang baik agak sulit. Karena itu disarankan untuk membeli benihyang bersertifikat. Benih ini sudah diuji coba oleh balai pengujian benih,sebagai akibatnya dijamin kualitasnya. Benih bersertifikat sudah poly dijualditoko-toko wahana pertanian.
    Benih buncis yg diharapkan dalam jumlah eksklusif, tetapi kadang-kadang benihyang dibeli jumlahnya melebihi yg dibutuhkan. Sehingga, masalahnya sekarangadalah bagaimana menyimpan kelebihan benih itu. Cara menympannya menggunakan memberisuhu 18-20 derajat C menggunakan kelembaban relatif 50-60 %. Kandungan air benihjuga sangat menentukan terhadap keawetan simpan benih. Kandungan yg baikuntuk menyimpan benih lebih kurang 14%. Jika persyaratan diatas terpenuhi maka dayasimpan benih buncis bisa mencapai 3 tahun.

2.2Pengolahan Media Tanam
    Selanjutnya buat memudahkan pekerjaan pemeliharaan dibentuk bedengan-bedengandengan berukuran panjang 5 meter, lebar 1 meter serta tinggi 20 cm. Jarak antarbedengan 40-50 cm, selain menjadi jalan juga buat saluran pembuangan air(drainase). Untuk areal yg nir begitu luas, mislnya tanah pekarangan, tidakdibuat bedengan tetapi menggunakan guludan tanah selebar 20 cm, panjang 5meter, tinggi 10-15 cm dan jeda antar guludan 70 cm.umumnya tanah pada Indonesiabersifat asam (pH <7). Untuk menaikkan pH tadi dibutuhkan pengapuran,memakai batu kapur kalsit, gips, kadolomite, atau batu kapur talk. Dosisuntuk menaikan pH sebanyak 0,1 sebanyak 480 kg/ha. Pemberian kapur sebaiknyadilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman, dengan cara sebagai berikut: Tanah digemburkan menggunakan mencakulnya, Kapur disebar merata.tanah dicangkulkembali supaya kapur dapat bercampur dengan tanah secara merata
    Untuk menaikkan kesuburan tanah bisa dilakukan menggunakan pemberian pupukkandang atau kompos sebesar 15-20 kg/10 m2 atau kira-kira 3 kaleng penuh bekasminyak tanah. Pemberian pupuk kandang dimaksudkan buat memperbaiki strukturtanah agar lebih gembur, airasi dan drainase lebih baik. Cara menempatkan pupukkandang juga pupuk organik artinya menggunakan menaburkan disepanjang larikan.
   Saatpemberian pupuk dasar, dapat pula dilakukan hadiah pestisida organik untuknematoda. Nematoda Meloidogyne sp. Acapkali menyerang buncis.
2.3Penanaman
    Air yang diperlukan buncis hanya secukupnya, sebagai akibatnya ketika menanam yg palingbaik yaitu waktu peralihan. Hal ini sangat cocok buat fase pertumbuhan buncis,serta fase pengisian dan pemasakkan polong. Pada fase ini pada khawatirkan akanterjadi serangan penyakit bercak apabila curah hujannya terlalu tinggi. Untukmengatasi curah hujan yang terlalu tinggi dapat dibentuk saluran-salurandrainase, ini bila penanamannya dilakukan dalam isu terkini hujan. Sebaliknya, padamusim kemarau perlu dilakukan penyiraman sesering mungkin terutama dalam saatawal perkecambahan.
üPenentuanPola Tanam
    Tanaman buncis ditanam menggunakan pola pagar atau barisan lantaran penanamannyadilakukan pada bedengan atau guludan. Pada pola ini, jeda antar tanaman lebihsempit daripada jeda antar barisan tanamannya. Dengan pola tanam barisan akanmempermudah pekerjaan selanjutnya, misalnya pemeliharaan, pengairan, pemupukan,pembumbunan serta panen.
    Jarak tumbuhan yang digunakan merupakan 20 x 50 cm, baik buat tanah datar atautanah miring. Dan bila kesuburan tanahnya tinggi, maka sebaiknya menggunakanjarak tanam yg lebih sempit lagi, yaitu 20 x 40 centimeter. Hal ini dimaksudkan untukmenghindari tumbuhnya gulma, lantaran gulma akan lebih cepat tumbuh dalam tanahyang fertile. Penentuan jeda tanam ini harus sahih-benar diperhatikan karenaberhubungan menggunakan tersedianya air, hara dan cahaya matahari.
üPembuatan Lubang Tanam
    Setelah menentukan jeda tanam, lalu membuat lubang tanam menggunakan caraditugal. Agar lubang tanam itu lurus, sebelumnya dapat diberi pertanda denganajir, bambu, penggaris atau tali. Tempat yg diberi indikasi tadi jugaditugal. Kedalaman tugal 4-6 centimeter buat tanah-tanah yang remah serta gembur,sedangkan buat tanah liat bisa dipakai berukuran 2-4 centimeter. Hal ini disebabkanpada tanah liat kandungan airnya cukup banyak, sehingga dikhawatirkan benihakan busuk sebelum bisa berkecambah.


üCara Penanaman
    Tanaman buncis tidak memerlukan persemaian karena termasuk tanaman yang sukardipindahkan, sebagai akibatnya benih buncis dapat eksklusif ditanam di huma/kebun. Tiaplubang tanam dapat diisi 2-tiga butir benih. Setelah itu lubang tanam ditutupdengan tanah.
2.4Pemeliharaan Tanaman
üPenyulaman
    Berikutnya Biji buncis bisa tumbuh selesainya 5 hari semenjak tanam, benih yangtidak tumbuh wajib segera diganti (disulam) dengan benih yang baru. Penyulamansebaiknya dilakukan dibawah umur 10 hari sehabis tanam, supaya pertumbuhanbibit-bibit tidak tidak sinkron jauh dan memudahkan pemeliharaan.
üPengguludan
    Peninggian guludan atau bedengan dilakukan dalam saat tumbuhan berumur lebih 20dan 40 hari. Lebih baik dilakukan pada ketika musim hujan. Tujuan berdasarkan peninggianguludan merupakan buat memperbanyak akar, menguatkan tumbuhnya flora dan memeliharastruktur tanah.
üPemangkasan
    Untuk memperbanyak ranting-ranting supaya diperoleh butir yg poly, tanamanbuncis perlu dipangkas. Pemangkasan sebatas pembentukan sulurnya. Pelaksanaanpemangkasan dilakukan bila flora telah berumur dua dan lima minggu. Pemang-kasanjuga dimaksudkan buat mengurangi kelembapan di pada tanaman sebagai akibatnya dapatmenghambat perkembangan hama penyakit. Pucuk-pucuk tanaman hasil pangkasandapat digunakan sebagai sayuran.

üPemupukan
    Tindakan pemupukan dalam tumbuhan buncis perlu dilakukan dengan alasan haratanaman yg disediakan sang tumbuhan dalam jumlah yg terbatas. Sewaktu-waktuzat hara akan berkurang karena tercuci kadalm lapisan tanah, terbawa erosibersama larutan tanah, hilang melalui proses evaporasi (penguapan), dan diserapoleh tumbuhan. Apabila keadaan tersebut dibiarkan terus menerus tanpa adanyaperbaikan, maka makin lama persediaan hara dalam tanah makin berkurang sehinggatanaman tumbuhnya merana. Untuk mencukupi kebutuhan hara tersebut, perlutambahan dari luar melalui pemupukan. Diharapkan dengan pemupukan akanmengembalikan dan menaikkan kandungan hara pada tanah, sebagai akibatnya tanamanakan tumbuh fertile dan produksinya akan melimpah.
    Pemupukan ini bisa dilakukan dalam umur 14-21 hari setelah tanam, caranya cukupditunggal sekitar 10 cm dari flora. Setelah itu ditutup balik dengantunggal atau diinjak menggunakan kaki.
üPengairan
    Air yang diberikan alam sangat bervariasi serta seringkali nir sesuai dengankebutuhan tumbuhan. Untuk itu, diharapkan pengaturan pengairan. Biasanyapengairan dilakukan apabila penanamannya dilakukan dalam animo kering, yaitu padaumur 1-15 hari. Pelaksanaannya dilakukan 2 kali sehari, setiap pagi serta sore.bila penanamannya dilakukan pada isu terkini hujan, yang perlu diperhatikan adalahmasalah pembuangan airnya. Kelebihan air bisa disalurkan melalui parit-parityang telah dibentuk di antara bedengan atau guludan.



2.5Pengendalian hama dan Penyakit

üKumbang daun

Penyebab:kumbangHenose-pilachna signatipennis atau Epilachna signatipennis, seringkali disebutkumbang daun epilachna yg termasuk keluarga Curculionadae. Bentuk tubuhnyaoval, rona merah atau coklat kekuningan, panjang antara 6-8 mm. Pengendalian:(1)jika sudah terlihat adanya telur, larva, maupun kumbangnya, maka bisa langsungdibunuh dengan tangan; (dua) dengan pestisida organik (menggunakan campuran (3)rotasi tumbuhan dengan flora yang bukan inang.

üPenggerek daun
Penyebab:ulat Etiellazinckenella yg termasuk pada keluarga Pyralidae. Penyebarannya mencakup daerahtropis serta subtropis. Gejala: polong yang masih muda mengalami kerusakan,bijinya poly yang keropos. Kerusakkan ini tidak sampai mematikan tanamanbuncis.Pengendalian: penyemprotandengan pestisida organik (yg dicampur menggunakan bw.putih, cabai rawit, daun/nijinimba, daun tomat, merica, sambiloto) . Waktu penyemprotan dilakukan segerasetelah diketahui adanya agresi dan dapat diulangi beberapa kali menurutkeperluan. 
üLalat kacang
 Penyebab:lalat Agromyza phaseoli yang termasukdalam famili Agromyzidae. Lalat betina dan jantan mempunyai berukuran yangberbeda. Lalat betina memiliki panjang tubuh sekitar 2,dua mm, sedang yangjantan hanya 1,9 mm. Gejala: daun berlubang-lubang menggunakan arah eksklusif, yaitudari tepi daun menuju tangkai atau tulang daun. Gejala lebih lanjut berupapangkal batang yang membengkok atau pecah. Kemudian tanaman sebagai layu,berubah kuning, serta akhirnya mangkat pada umur yg masih muda. Jika tidakmengalami kematian, maka tumbuhnya kerdil, sehingga produksinya sedikit.
Pengendalian:hendaknya dilakukansedini mungkin, yaitu dalam waktu pengolahan tanah. Setelah biji-biji buncisditanam sebaiknya lahan eksklusif diberi epilog berdasarkan jerami daun pisang.penanaman dilakukan secara serentak. Jika flora sudah terserang secara berat,maka segeralah dicabut dan dibakar atau dipendam dalam tanah. Namun, apabilaserangan masih kecil, disarankan agar memakai pestisida organik (dengancampuran bw.putih, cabai rawit, daun/niji nimba, daun tomat, merica, sambiloto).penyemprotan dilakukan sebesar 2-3 kali hingga umur 20 hari, tergantung beratringan agresi 
üPenyakit antraknosa
Penyebab:cendawan Colletotrichum lindemuthianum, termasuk dalam familiMelanconiaccae.. Gejala: (1) terdapat bercak-bercak kecilberwarna coklat karat dalam polong buncis muda;(dua) bercak hitam atau coklat tuadi bagian batang tumbuhan tua.
Pengendalian:(1) memakai benihyang sahih-sahih bebas berdasarkan penyakit;(dua)  pergiliran tumbuhan, maksudnyauntuk memotong siklus hidup cendawan tadi. Pergiliran tadi bisa dengantanaman lobak, wortel atau Kolonel bunga;(3) penyemprotan pestisida organik.
üPenyakit embun tepung
Penyebab: cendawan Erysiphe polygoni, yg termasuk pada familiErysiphaceae.
Gejala: daun, batang,bunga serta buah berwarna putih keabuan (misalnya beludru). Apabila serangan padabunga ringan, maka polong masih bisa terbentuk. Namun apabila gagal serangannyaberat akan dapat menggagalkan proses pembuahan, bunga menjadi kemarau danakhirnya mangkat . Jika polong yg diserang maka polong nir gugur, namun akanmeninggalkan bekas berwarna cokelat surat sehingga kualitasnya menurun.
Pengendalian: (1)bagian-bagian yg telah terjangkit sebaiknya dipotong atau dibakar;(dua) dapatjuga disemprot menggunakan pstisida organik. Atau dapat pula dilakukan penghembusasndengan tepung belerang.
üPenyakit layu
Penyebab: bakteriPseudomonas sollanacearum. Bakteri ini termasuk pada famili p
tanaman akan terlihatlayu, menguning dan kerdil. Jika batang tumbuhan yg terserang dipotongmelintang, maka akan terlihat rona cokelat dan jikalau dipijit keluar lendirberwarna putih. Kadang-kadang rona cokelat ini mampu sampai ke daun. Akar yangsakit pula berwarna cokelat.Pengendalian: (1) penyiramantanaman dengan air yg bebas menurut penyakit;(dua) dengan rotasi flora selama 2tahun;(tiga) penyemprotan menggunakan fungsida Agrept 20 WP dengan konsentrasi 0,lima-1gram/liter air.
2.6Panen serta Pasca Panen
üCiri dan Umur Panen
Pemanenan dapatdilakukan saat flora berumur 60 hari dan polong menampakan ciri-ciri sebagaiberikut:a) Warna polong agak belia dan suram.B) Permukaan kulitnya relatif kasar.C)Biji dalam polong belum menonjol.D) Bila polong dipatahkan akan menimbulkanbunyi letup.
üCara Panen
    Dalam menentukan waktu panen wajib setepat mungkin sebab bila hingga terlambatmemetiknya beberapa hari saja maka polong bincis bisa terjangkit penyakitbercak Cercospora. Penyakit tersebut sebenarnya hanya menyerang daun dan bagiantanaman lainnya, tetapi karena ketika pemetikan yang terlambat maka penyakittersebut berkembang sampai ke polong-polongnya.cara panen yg dilakukanbiasanya dengan cara dipetik menggunakan tangan. Penggunaan indera misalnya pisau ataubenda tajam yg lain sebaiknya dihindari lantaran bisa mengakibatkan luka padapolongnya. Kalau hal ini terjadi maka cendawan atau bakteri dapat masuk kedalamjaringan, sehingga kualitas polong menurun.
üPeriode Panen
    Pelaksanaan panennya dapat dilakukan secara bertahap, yaitu setiap dua-3 harisekali. Hal ini dimaksudkan supaya diperoleh polonh yang seragam pada tingkatkemasakkannya. Pemetikan tidak boleh dalam saat flora berumur lebih berdasarkan 80hari, atau kira0kira sejumlah 7 kali panen.
üSortasi
    Sortasi mencakup kegiatan-kegiatan membuang atau memisahkan hasil berdasarkankualitas serta mengadakan klarifikasinya. Polong buncis yang stigma akibatserangan hama serta penyakit, polong yang tua maupun polong yg patah akibatpanen yg kurang baik, semuanya kita pisahkan. Polong-polong yang demikianhanya akan mengurangi nilai pasar serta nilai beli dari komoditi tersebut.
    Proses sortasi ini umumnya dilakukan ditempat-loka pengumpulan yangdiletakkan tidak jauh berdasarkan huma pertanian. Tempat dilakukannya sortasi iniharus cukup terlindung, agar hasil yang baru dipanen tidak lekas menjadilayu.




III.KESIMPULAN
Adapukesimpilan merupakan sebagi berikut :
1.tanamanbuncis adalah tanaman yg mudah dilakukan dalam perawatannya sebagai akibatnya tidakmemerlukan porto yang poly buat melakukan budidayanya.

2.tanamanbuncis nir memerlukan perlakuan khusus baik segi kondisi tumbuh dan kegiatanteknis.

Comments