PERSAMAAN KATA ATAU SINONIM CONTOH DAN PENJELASANNYA YANG TIDAK SELALU SAMA
Persamaan kata atau sinonim adalah galat satu hubungan makna. Hubungan makna yang saling berkait dan mampu saling menggantikan. Istilah lain berdasarkan persamaan istilah merupakan sinonim atau sinonimi.
Kata yg mempunyai sinonim posisinya mampu digantikan sang sinoniminya tadi. Akan namun masing-masing istilah yang saling bersinonim belum tentu mampu mengantikan secara utuh lantaran memiliki kaidah, strata, kebiasaan penggunaan yang tidak sinkron.
Persamaan arti istilah permanen mempunyai batasan persamaan dan batasan disparitas.
Contoh istilah kamu, kamu, dirimu, dikau, Anda merupakan sinonim. Sama-sama bermakna orang ke 2, atau menjadi versus bicara dalam sebuah percakapan.
Akan namun masing-masing istilah tersebut memiliki disparitas pada kaidah penggunaan. Baik berkaitan dengan ragam percakapan, juga dari segi kesopanan.
Contoh antara istilah kamu serta Anda merupakan sinonim. Tetapi memiliki perbedaan berkaitan menggunakan kesopanan. Kata kamu digunakan buat orang yang sebaya, atau dipakai sang orang yg lebih tinggi (lebih tua) kepada orang yang lebih rendah jabatannya (lebih belia usianya). Sementara istilah Anda digunakan untuk lebih menghormati versus bicara.
Kata engkau dan dikau adalah kata yg biasa digunakan dalam ragam sastra. Biasanya dipakai pada baris atau larik pada puisi atau lagu. Kata engkau atau dikau tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Contoh persamaan istilah yang lain merupakan melihat, menonton, menjenguk, membesuk, dan menengok.
Kata melihat adalah istilah yg paling umum. Artinya menyaksikan menggunakan memakai alat indra pengelihatan (mata).
Kata menonton biasanya digunakan buat melihat sebuah pertunjukan atau program pada televisi.
Contoh: Dia tidak boleh menonton konser musik rock lantaran cenderung kisruh.
Kata menonton identik dengan pertunjukan serta orang yang melihat terlibat aktif dalam mengikuti pertunjukan tadi. Artinya, menonton adalah melihat berdasarkan dekat. Sementara bila melihat hanya bisa melihat sekilas saja.
Contoh: tadi saya melihat Doni sedang menonton konser.
Kata menjenguk digunakan untuk melihat orang yg sedang sakit.
Kata membesuk adalah sinonim yg paling dekat. Akan tetapi kata membesuk dipakai buat melihat yang tidak hanya sakit, tetapi jua orang yg sedang kesusahan. Misalnya, untuk melihat orang yg sedang ada pada tahanan, istilah yang paling pas adalah kata besuk (membesuk).
Kata menengok digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan melihat yang hanya sekilas saja.
Sinonim atau persamaan yg selanjutkan akan dibahas merupakan persamaan istilah mati. Ada beberapa persamaan atau sinonim kata mati yaitu: wafat, mangkat , tewas, gugur.
Masing-masing kata tadi mempunyai nilai makna yg berbeda-beda. Contoh penggunaan masing-masing kata tadi yg baik merupakan sebagai berikut. Dalam goresan pena ini disebutkan model yang baik, bukan contoh yang benar. Karena benar belum tentu baik. Baca lebih pada mengenai konsep Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar.
Mati dan mati merupakan istilah yg paling netral, tidak bertendensi negatif (bermuatan makna negatif) nir jua bertendsi positif. Akan tetapi kata meninggal terkesan lebih halus.
Contoh: Dia tewas lantaran tertabrak truk, sebelumnya beliau naik motor menggunakan ugal-ugalan.
Kata mati tesebut lebih netral, istilah meninggal digunakan lantaran masing menghormati orang yg sedang dianggap.
Contoh: Meskipun bapaknya sudah tewas dunia, mereka masih melanjutkan tradisi untuk saling memberi dan saling membantu.
Lain lagi dengan kata tewas. Kata ini digunakan karena tidak menghormati orang yang disebut. Contoh: Penjahat itu mati sesudah diamuk massa lantaran ketahuan hendak merampok.
Sementara ada banyak pula contoh yang kurang sopan digunakan oleh stasiun televisi. Untuk menyebut korban bala alam, biasanya stasiun televisi menggunakan kata mati.
Contoh: Kapal Tenggelam 17 Tewas.
Seharusnya, stasiun televisi jua media lain, menggunakan kata yg lebih sopan berdasarkan istilah tewas yaitu gata meninggal atau mati. Jadi, lebih sopan kalau ditulis: Kapal Tenggelam, 17 Meninggal.
Kata wafat digunakan oleh orang yg sangat dihormati. Biasanya digunakan buat menyebut orang yg pakar agama atau digunakan oleh lingkungan yg beragama Islam. Kata wafat diserap berdasarkan bahasa Arab. Sama menggunakan kata mati yang sebenarnya pula diserap berdasarkan bahasa Arab.
Contoh: Meski sudah wafat, jasa KH. Hasyim Asyari serta KH. Ahmad Dahlan permanen lestari, dilanjutkan sang para penerusnya.
Penggunaan kata gugur pada mulanya hanya dipakai oleh buat para pejuang, tentara, atau orang yg sedang berperang yg mangkat dalam peperangan. Lambat laun, istilah gugur juga dipakai untuk menyebut orang yang sedang tewas ketika sedang bertugas.
Contoh: Lima prajurit gugur dalam operasi militer itu.
Contoh lain: Bapak 5 anak itu gugur dalam perjalanannya menuju ke tempat kerja.
Jadi, persamaan istilah merupakan 2 atau lebih kata yang tidak selaras namun mempunyai kesamaan makna. Jadi, kata persamaan istilah kurang sempurna buat menggambarkan konsep sinonim. Yang sama merupakan maknanya, sementara kata tetaplah berbeda.
Kata yg mempunyai sinonim posisinya mampu digantikan sang sinoniminya tadi. Akan namun masing-masing istilah yang saling bersinonim belum tentu mampu mengantikan secara utuh lantaran memiliki kaidah, strata, kebiasaan penggunaan yang tidak sinkron.
Persamaan arti istilah permanen mempunyai batasan persamaan dan batasan disparitas.
Contoh istilah kamu, kamu, dirimu, dikau, Anda merupakan sinonim. Sama-sama bermakna orang ke 2, atau menjadi versus bicara dalam sebuah percakapan.
Akan namun masing-masing istilah tersebut memiliki disparitas pada kaidah penggunaan. Baik berkaitan dengan ragam percakapan, juga dari segi kesopanan.
Contoh antara istilah kamu serta Anda merupakan sinonim. Tetapi memiliki perbedaan berkaitan menggunakan kesopanan. Kata kamu digunakan buat orang yang sebaya, atau dipakai sang orang yg lebih tinggi (lebih tua) kepada orang yang lebih rendah jabatannya (lebih belia usianya). Sementara istilah Anda digunakan untuk lebih menghormati versus bicara.
Kata engkau dan dikau adalah kata yg biasa digunakan dalam ragam sastra. Biasanya dipakai pada baris atau larik pada puisi atau lagu. Kata engkau atau dikau tidak biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Contoh persamaan istilah yang lain merupakan melihat, menonton, menjenguk, membesuk, dan menengok.
Kata melihat adalah istilah yg paling umum. Artinya menyaksikan menggunakan memakai alat indra pengelihatan (mata).
Kata menonton biasanya digunakan buat melihat sebuah pertunjukan atau program pada televisi.
Contoh: Dia tidak boleh menonton konser musik rock lantaran cenderung kisruh.
Kata menonton identik dengan pertunjukan serta orang yang melihat terlibat aktif dalam mengikuti pertunjukan tadi. Artinya, menonton adalah melihat berdasarkan dekat. Sementara bila melihat hanya bisa melihat sekilas saja.
Contoh: tadi saya melihat Doni sedang menonton konser.
Kata menjenguk digunakan untuk melihat orang yg sedang sakit.
Kata membesuk adalah sinonim yg paling dekat. Akan tetapi kata membesuk dipakai buat melihat yang tidak hanya sakit, tetapi jua orang yg sedang kesusahan. Misalnya, untuk melihat orang yg sedang ada pada tahanan, istilah yang paling pas adalah kata besuk (membesuk).
Kata menengok digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan melihat yang hanya sekilas saja.
Sinonim atau persamaan yg selanjutkan akan dibahas merupakan persamaan istilah mati. Ada beberapa persamaan atau sinonim kata mati yaitu: wafat, mangkat , tewas, gugur.
Masing-masing kata tadi mempunyai nilai makna yg berbeda-beda. Contoh penggunaan masing-masing kata tadi yg baik merupakan sebagai berikut. Dalam goresan pena ini disebutkan model yang baik, bukan contoh yang benar. Karena benar belum tentu baik. Baca lebih pada mengenai konsep Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar.
Mati dan mati merupakan istilah yg paling netral, tidak bertendensi negatif (bermuatan makna negatif) nir jua bertendsi positif. Akan tetapi kata meninggal terkesan lebih halus.
Contoh: Dia tewas lantaran tertabrak truk, sebelumnya beliau naik motor menggunakan ugal-ugalan.
Kata mati tesebut lebih netral, istilah meninggal digunakan lantaran masing menghormati orang yg sedang dianggap.
Contoh: Meskipun bapaknya sudah tewas dunia, mereka masih melanjutkan tradisi untuk saling memberi dan saling membantu.
Lain lagi dengan kata tewas. Kata ini digunakan karena tidak menghormati orang yang disebut. Contoh: Penjahat itu mati sesudah diamuk massa lantaran ketahuan hendak merampok.
Sementara ada banyak pula contoh yang kurang sopan digunakan oleh stasiun televisi. Untuk menyebut korban bala alam, biasanya stasiun televisi menggunakan kata mati.
Contoh: Kapal Tenggelam 17 Tewas.
Seharusnya, stasiun televisi jua media lain, menggunakan kata yg lebih sopan berdasarkan istilah tewas yaitu gata meninggal atau mati. Jadi, lebih sopan kalau ditulis: Kapal Tenggelam, 17 Meninggal.
Kata wafat digunakan oleh orang yg sangat dihormati. Biasanya digunakan buat menyebut orang yg pakar agama atau digunakan oleh lingkungan yg beragama Islam. Kata wafat diserap berdasarkan bahasa Arab. Sama menggunakan kata mati yang sebenarnya pula diserap berdasarkan bahasa Arab.
Contoh: Meski sudah wafat, jasa KH. Hasyim Asyari serta KH. Ahmad Dahlan permanen lestari, dilanjutkan sang para penerusnya.
Penggunaan kata gugur pada mulanya hanya dipakai oleh buat para pejuang, tentara, atau orang yg sedang berperang yg mangkat dalam peperangan. Lambat laun, istilah gugur juga dipakai untuk menyebut orang yang sedang tewas ketika sedang bertugas.
Contoh: Lima prajurit gugur dalam operasi militer itu.
Contoh lain: Bapak 5 anak itu gugur dalam perjalanannya menuju ke tempat kerja.
Jadi, persamaan istilah merupakan 2 atau lebih kata yang tidak selaras namun mempunyai kesamaan makna. Jadi, kata persamaan istilah kurang sempurna buat menggambarkan konsep sinonim. Yang sama merupakan maknanya, sementara kata tetaplah berbeda.
Comments
Post a Comment