CONTOH PENUMBUHAN AKHLAQ LINGKUNGAN

Contoh Penumbuhan Akhlaq Lingkungan 
A. Akhlaq Lingkungan Di Keluarga
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam kehidupan rakyat. Secara sosiologis, keluarga meliputi seluruh pihak yg memiliki hubungan darah serta atau keturunan. Keluarga merupakan loka berlindung, bertanya, serta mengarahkan diri bagi anggotanya (family of orientation) yg sifat hubungannya mampu berubah berdasarkan saat ke ketika. Sebagai institusi sosial, famili dapat berkembang menjadi lembaga sosial ekonomi serta social budaya, sebagai akibatnya keluarga bisa dijadikan forum penumbuhan serta ketahanan akhlaq manusia, termasuk di dalamnya akhlaq lingkungan.

Dalam perspektif kepercayaan Islam keluarga terutama orang tua sangat berpengaruh dalam pembentukan pilihan keyakinan dan perilaku hayati yg akan dipilih oleh seseorang anak/anggota keluarga. Karenanya setiap orang tua diperintahkan untuk berupaya semaksimal mungkin memelihara diri dan anggotanya berdasarkan perilaku yg dapat menjerumuskan diri pada kehinaan diri serta dampak jelek baik di dunia maupun akherat (Q.S. At-Tahrim:6).

Keluarga dengan demikian bertanggung jawab pada membuatkan budaya positif yg mendorong seluruh anggotanya keluarganya buat memiliki semangat beribadah dan berbagi akhlaq mulia, termasuk akhlaq lingkungan.

Secara sosial, famili mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan. Fungsi ini sangat erat menggunakan tanggung jawab orang tua menjadi pendidik pertama anak-anaknya. Keluarga bertanggungjawab buat menyebarkan anak-anak untuk berkembang sebagai langsung yg matang, yg dapatAkhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan bertanggung jawab serta dapat dipertanggungjawabkan sang masyarakatnya. Usaha pendidikan ini berkaitan erat menggunakan fungsi famili sebagai tempat proteksi. Dalam kaitannya dengan alam dan lingkungan, famili memiliki peran strategis dalam menumbuhkan pencerahan dan membuatkan langsung yang bertanggungjawab buat mengelola lingkungan sehingga dapat terjaga kelestarian dan ketersediaanya bagi kehidupan, sekaligus menjadi wujud proteksi kesejahteraan keluarga pada masa depan.

Dalam upaya penumbuhan akhlaq lingkungan, keluarga dapat mengajarkan tentang nilai-nilai utama terkait pengelolaan lingkungan, memberikan teladan dan mendorong pembiasaan perilaku serta konduite ramah lingkungan, serta secara penuh kekeluargaan bisa membuatkan diskusi pada rangka melakukan refleksi terhadap aneka macam fenomena kerusakan alam sebagai akibatnya bisa membentuk cara pandang, sikap serta perilaku anggota famili yg ramah terhadap lingkungan. Beberapa perilaku yang bisa dikembangkan sang setiap keluarga merupakan menjadi berikut:
1. Memanfaatkan pekarangan rumah buat mengelola serta melestarikan lingkungan. Hal ini dapat dilakukan menggunakan beberapa cara, sebagai berikut:

a. Mengelola sampah rumah secara berdikari.
Upaya ini dapat dilakukan dengan memisahkan sampah organik (sayuran, residu makanan, daun, dan lain-lain) serta anorganik (plastik, kertas, kaleng, kaca, dll). Sampah anorganik bisa diberikan/dijual dalam pemulung, sedangkan sampah organik bisa dibuat kompos. Wadah membuat kompos mampu menggunakan menggali lubang pada halaman, atau dalam rumah yg berpekarangan mini dapat memakai keranjang/gentong. Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan

b. Membuat sumur resapan
Sumur resapan bertujuan buat menaikkan resapan air hujan menurut atap rumah ke pada tanah dalam areal terbuka, lapangan, loka parkir, serta pekarangan. Hal ini akan sangat membantu untuk mengembalikan persediaan air tanah, mengurangi jumlah air hujan yang mengalir ke parit/sungai serta mengurangi terjadinya banjir. Dengan menyediakan sumur resapan berarti telah menyediakan air cadangan buat keperluan dalam isu terkini kering dan mencegah sumur kita dari kekeringan

c. Membuat lubang resapan biopori/LRB
LRB adalah lubang yg dibuat secara tegak lurus (vertikal) ke dalam tanah, menggunakan diameter 10-30 cm dan kedalaman 100 cm, atau tidak melebih muka air tanah dangkal. Lubang diisi sampah organik sebagai sumber kuliner hewan tanah serta akar tumbuhan yg mampu membuat biopori atau liang (terowonganterowongan mini ) pada pada tanah, sehingga luas bidang permukaannya akan bertambah. LRB berguna buat meresapkan air hujan ke dalam tanah, menjaga ketersediaan air tanah, dan bisa dimanfaatkan buat membuat kompos.

d. Hijaukan pekarangan rumah
Manfaatkan setiap jengkal tanah di halaman rumah menggunakan berbagai flora, karena eksistensi tumbuhan selain sangat penting dan berfungsi menjadi pembuat oksigen, menyerap CO, penyimpan air, peneduh dari panas mentari , penghalang angin, jua bisa menghasilkan butir/bunga buat memenuhi pangan serta menambah ekonomi famili. Maka mulailah menanam pekarangan tempat tinggal dengan pohon pelindung (sepertiAkhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan pohon mangga, jeruk, dan sebagainya), tumbuhan obat maupun tumbuhan hias.

2. Melakukan gerakan hemat air. Hal ini bisa dilakukan di antaranya dengan cara berikut:
a. Mengajarkan, mencontohkan serta membudayakan perilaku hidup hemat air dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
 Menggunakan air secukupnya buat mencuci piring, mencuci baju, mandi, dan sikat gigi. Jika memungkinkan gunakan shower untuk mandi lantaran akan menghemat air hingga sepertiganya;
 Tidak membiarkan air kran terus mengalir selama menyikat gigi (satu gelas air buat gosok gigi);
 Menggunakan jamban/kakus yg membedakan volume air siram buat buang air kecil dan akbar;
 Memakai sabun, pasta gigi, shampo, dan deterjen secukupnya, selain ekonomis air jua mengurangi limbah deterjen dan busa yang dibuang dan mengurangi pencemaran air;
 Menggunakan ember, gayung, serta lap buat mencuci mobil/motor, menghindarkan diri untuk memakai slang yg lebih boros pemakaian airnya karena rata-homogen air kran mengalirkan 9 liter air/mnt;
 Memanfaatkan air secukupnya buat keperluan mencuci baju. Apabila mencuci baju menggunakan mesin cuci, pakai dengan jumlah yg memenuhi kapasitas aporisma dari mesin. Gunakanlah baju secara efisien dan tidak seluruh baju wajib dicuci setiap habis digunakan. Hal ini akan berhemat air, listrik serta sabun cuci yang berpotensi buat mencemarkan air. Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan
 Manfaatkan air bilasan terakhir cucian buat mengepel lantai atau membersihkan kamar mandi;
 Tampunglah air bekas mencuci beras/sayur/daging dan pakai untuk menyiram tumbuhan;
 Tampunglah air yang tetap mengalir ketika berwudhu.

Jika setiap berwudhu air yg dapat ditampung lebih kurang 1 - 1,lima liter/orang, maka berapa poly air higienis yg selama ini telah terbuang sia-sia?;
 Memeliharan kran air agar nir cepat rusak dan segera merubahnya apabila rusak/bocor.

b. Jika memungkinkan, upayakan agar air limbah rumah tangga bisa diolah kembali baik dengan alat pengolah limbah maupun melalui fitoremediasi sebagai akibatnya dapat dipakai balik (paling tidak untuk menyiram tumbuhan) atau bila tidak akan dipakai pulang, permanen aman bila dibuang ke lingkungan

3. Melakukan gerakan ekonomis listrik. Hal ini bisa dilakukan menggunakan cara:
a. Padamkan lampu pada setiap ruangan yang nir digunakan
b. Tidak membiarkan indera elektro tetap menyala waktu nir ditonton.
c. Memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara untuk meminimalisir penggunaan lampu serta pendingin udara di siang hari.
d. Tidak membiarkan kulkas kosong atau nir terisi secara proporsinal.
e. Hindari penggunaan setrika hanya buat satu atau dua sandang. Usahakan menyertikan dalam jumlah poly dan untuk keperluan beberapa hari.akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan 
4. Memaksimalkan ruangan tempat tinggal untuk memperoleh aliran udara serta pencahayaan secara baik
5. Membudayakan berjalan kaki atau menggunakan sepeda buat memenuhi keperluan keluarga pada jarak dekat, dan menggunakan satu kendaraan buat seluruh keluarga bila memungkinkan.

B. Akhlaq Lingkungan Di Tempat Ibadah
Islam menegaskan bahwa tujuan penciptaan manusia merupakan buat beribadah (Q.S. Adz-Dzariyat: 56). Dalam istilah fiqh (hukum Islam), ibadah adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya, meninggalkan segala embargo-Nya, serta mengamalkan segala yg diijinkan-Nya. Ibadah ini terbagi sebagai 2, yaitu ibadah yang bersifat generik berupa segala perbuatan yang diijinkan Allah, serta yang bersifat spesifik berupa segala aktivitas yang telah ditetapkan Allah terkait rincian tata cara pelaksanaannya, seperti sholat, puasa, zakat, dan haji.

Proses pelaksanaan ibadah tersebut, terutama yang bersifat spesifik dianjurkan untuk dilakukan pada tempat-tempat eksklusif, seperti ibadah sholat di masjid/mushola. Dalam sejarah peradaban serta kebudayaan Islam, masjid tidak hanya berfungsi menjadi loka ibadah semata, namun pula mempunyai fungsi lain yg memberikan kontribusi positif bagi pembentukan serta pengembangan kehidupan umat Islam yang lebih baik dalam aspek sosial, ekonomi, politik dan sebagainya.

Melihat kedudukannya yg sangat sentral pada kehidupan umat Islam, masjid atau mushola dapat dijadikan tempat buat menumbuhkan akhlaq lingkungan. Melalui asal daya yg dimilikinya, masjid atau mushola dapat melakukan proses pengajaran, anugerah tauladan, pembiasaan, serta refleksi kepada36 Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan umat tentang pengelolaan dan pelestarian lingkungan.

Beberapa bisnis yang bisa dilakukan merupakan menjadi berikut:
1. Menjadikan tema lingkungan menjadi keliru satu berita yg harus disampikan dalam kegiatan kutbah Jum’at, kultum, pengajian, buletin dakwah, atau media lainnya.
2. Mendesain masjid/mushola yg mempunyai aliran udara serta pencahayaan yg aporisma sehingga bisa mengurangi pengunaan lampu dan kipas angin.
3. Mengelola sampah serta pekarangan masjid yg ramah lingkungan.
4. Memanfaatkan air bekas wudhu yang merupakan air musta’mal (suci akan tetapi nir mensucikan) buat disalurkan ke peresapan atau kolam sebagai akibatnya dapat dimanfaatkan buat aktivitas lain.
5. Menjaga kebersihan serta kesucian masjid menjadi temapt ibadah
6. Menyelenggarakan lomba, kampanye atau lainnya terkait dengan pengelolaan serta pelestarian lingkungan.

C. Akhlaq Lingkungan Di Kantor/Tempat Bekerja
Islam adalah kepercayaan yg menganjurkan umatnya buat bekerja buat kebaikan hayati dan kehidupan pada global, tanpa melupakan tugas manfaatnya buat beribadah menjadi bekal kehidupan akhirat (Q.S. Al-Qashash: 71). Saat ini pada kehidupan warga sudah berkembang banyak sekali macam pekerjaan, baik yang bersifat formal juga informal. Islam nir membatasi umatnya buat bekerja pada aspek tertentu saja, tetapi memberikan kebebasan untuk memilih serta mengembangkan banyak sekali pekerjaan selama jenis pekerjaan itu sinkron dengan nilai-nilai yg sudah ditentukan oleh Islam itu sendiri.akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan Etos kerja yg baik dalam pandangan Islam berdasarkan dalam semangat keikhlasan serta profesionalisme yg didukung sang kejujuran dan kesadaran bahwa yang dikerjakannya menjadi bagian ibadah dan akan dimintai pertanggungjawaban di akherat kelak.

Di antara wujud berdasarkan pemahaman ini merupakan keluarnya kesadaran serta perilaku ramah lingkungan pada menjalankan tugas pekerjaannya, baik dalam aspek formal juga informal. Ada beberapa contoh perilaku yg bisa diajarkan, dicontohkan, serta dibiasakan, serta dinilai dalam menumbuhkan Akhlaq lingkungan pada loka kerja, pada antaranya sebagai berikut:

1. Mencetak pada Dua Sisi Kertas
Dokumen, makalah atau surat-surat yg tidak mengharuskan dicetak satu sisi sebaiknya dicetak dalam dua sisi kertas (cetak bolak-kembali). Cara mencetak bolak balik ini sebenarnya mudah terutama buat komputer dan printer yg mempunyai fasilitas duplexer. Apabila tujuan menurut pencetakan dokumen merupakan buat memberikan berita atau menambah warta lisan pada lembaga diskusi atau seminar, maka liputan tersebut sanggup dicetak dalam bentuk hand-out, 4-6 slide menjadi 1 laman dengan font rona hitam. Atau sanggup juga mencetak dua halaman atau lebih sebagai 1 halaman saja menggunakan memanfaatkan perangkat lunak Fine Print (www.fineprint.com), apabila personal komputer serta printer kita didukung sang fasilitas ini.

Dengan cara ini dapat menghemat pemakaian kertas separuhnya atau bahkan lebih, serta mampu menghemat pemakaian klip kertas atau staples buat menyatukan dokumen. Menurut forum lingkungan “Teman Bumi”, apabila setiap orang dari penduduk global ini hanya menggunakan 1 (satu) staples saja perhari, maka akan dapat menghemat penggunaan baja sebanyak 120 ton pertahun! Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan

2. Cetak Dokumen dengan Kertas bekas
Draft atau konsep dokumen buat kepentingan koreksi atau editing atau reviewing sanggup dicetak terlebih dahulu dalam kertas bekas (kertas yang satu sisinya sudah dipakai). Kertas bekas ini jua bisa dipakai contohnya untuk mengirim fax atau mencetak dokumen yg tak resmi. Bisa pula memanfaatkan amplop yang telah digunakan buat mengirim surat-surat yang tidak formal, atau buat memasukkan uang honorarium kegiatan dan sebagainya. Alamat yang sudah tertulis pada amplop yang diterima mampu ditutup menggunakan guntingan kertas sesuai dengan luas tulisan, atau mampu dipakai kertas label yang tersedia di toko kertas, lalu ditulisi alamat yang baru. Cara demikian mampu menghemat pemakaian kertas dan amplop yg relatif banyak di tempat kerja.

3. Periksa Dokumen sebelum dicetak.
Mencetak dokumen tanpa menyelidiki terlebih dahulu merupakan norma poly orang. Bahkan acapkali mencetak halaman yg sama lebih menurut satu kali karena perintah cetak pada printer belum pada setting kembali buat mencetak hanya satu kali. Dokumen yg dibentuk kadang belum diberi nomor laman, masih ada salah ketik, keliru format, atau terdapat gambar yg belum dimasukkan dan sebagainya. Apabila page ini langsung dicetak, maka terpaksa mencetak ulang laman yang nir sinkron tersebut. Cara demikian sangat memboroskan kertas. Oleh karenanya periksalah terlebih dahulu dokumen sebelum dicetak. Bagi yg menggunakan software Microsoft, fasilitas print preview sanggup kita manfaatkan. Dengan fasilitas ini dokumen bisa diperiksa secara holistik. Gambar, atau teks yang tidak dibutuhkan mampu dibuang, yg diharapkan akan namun belum ada mampu ditambahkan. Dengan cara demikian bisa menghematAkhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan kertas lantaran tidak wajib berkali-kali mencetak laman yang sama karena keliru cetak.

4. Undangan Rapat/rendezvous lewat SMS atau E-mail
Undangan rapat, pertemuan, diskusi, seminar, resepsi sampai undangan arisan saat ini masih poly yang dicetak dikertas, bahkan undangan resepsi perkawinan atau ulang tahun sering dicetak dalam kertas lux dan berlembar-lembar. Cara ini sangat memboroskan kertas serta juga tenaga buat menciptakan kertas serta mencetak teks dan gambar yang diinginkan. Pada jaman teknologi fakta serta komunikasi waktu ini, undangan-undangan yang tidak terlalu formal, atau pertemuan yang tidak formal atau rendezvous formal (dinas) tetapi lokal sanggup melalui e-mail atau bahkan SMS. Undangan atau pemberitahuan sampai pendaftaran pada suatu even nasional dan internasional saat ini sebagian besar juga telah menggunakan e-mail atau di up-load di website. Cara ini, disamping mampu berhemat pemakaian kertas yang relatif akbar, jua lebih efektif serta berdaya jangkau luas bahkan dunia.

5. Gunakan Laptop serta Proyektor (on focused)
Penyampaian liputan, bahan diskusi atau notulen hasil kedap kepada audien pada forum rapat, diskusi, workshop atau seminar bisa dilakukan menggunakan memanfaatkan layar dan proyektor LCD serta laptop daripada memakai hasil cetak (print-out). Cara demikian di samping bisa berhemat pemakaian kertas, jua menghemat pemakaian energi, karena konsumsi energi laptop jauh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan menggunakan desktop. Keuntungan lain, apabila terdapat koreksi atau tambahan terhadap bahan yang disampaikan sanggup eksklusif dilakukan waktu itu. Jika audiens memerlukan file berita yg bersangkutan bisa langsung dicopykan. Apabila fasilitas telah tersedia, pertemuan Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan virtual dengan sahabat kerja atau kolega pada luar tempat kerja atau pada luar negeri bisa dilakukan menggunakan memakai fasilitas video conference. Dengan cara demikian di samping mampu berhemat kertas, pula tenaga, porto transportasi serta akomodasi.

6. Gunakan Kertas Daur Ulang
Menggunakan kertas daur ulang untuk mencetak dokumen, tembusan atau arsip yang akan disimpan lebih bijaksana dan ekonomis daripada memakai kertas biasa buat fine-print. Proses pembuatan kertas daur ulang jauh lebih berhemat porto serta menghemat tenaga sekitar 70 % daripada energy yg digunakan umtuk pembuatan kertas biasa (www.foe.org). Perhatikan logo yg terdapat dalam pembungkus kertas buat memastikan kertas yg kita pakai adalah kertas daur ulang.

7. Pilih Hidangan Tradisional/lokal
Memilih hidangan makanan mini atau makan siang dalam pertemuan atau seminar yg berupa makanan lokal/tradisional. Makanan tradisional/lokal disamping lebih murah, lebih hemat tenaga dalam prosesnya, lebih kondusif, pilihannya majemuk serta membantu ketahanan pangan nasional. Makanan yg tidak dimasak (buah-buahan atau lalapan) atau hanya dimasak dalam ketika singkat (steam atau kukus) lebih baik daripada kuliner olahan yang dimasak berkali-kali dan telah ditambah bahan tambahan (pengawet, pewarna dsb). Hindari kuliner yg memakai pembungkus plastik dan zat tambahan yg berlebihan.

Tempatkan kuliner pada wadah yang terbuat dari bahan alami dan sanggup pada siklus ulang (daun, kayu atau keramik). Proses pembuatan kuliner olahan membutuhkan tenaga dan air yang cukup poly, mengandung bahan tambahan yangAkhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan sering tidak diketahui serta sudah disimpan dalam waktu lama sehingga mengandung bahan pengawet kuliner. Sebagai model, buat membuat 1 (satu) kilogram produk kuliner olahan daging (sosis, nugget, dan lain - lain) diharapkan kurang lebih 13.000 liter air pada prosesnya. Pembungkus plastik dan stereofoam di samping proses pembuatannya memerlukan energi dan air yg sangat banyak, juga tidak sanggup didegradasi sehingga tidak ramah lingkungan lantaran akan menjadi bahan polusi lingkungan.

8. Pendingin Ruangan
Lubang angin buat penghawaan ruangan serta jendela untuk penjelasan alami jauh lebih baik (menurut sisi konsumsi energy serta kesehatan) daripada menggunakan pendingin ruangan (AC) dan menggunakan penjelasan lampu. Jika konstruksi ruangan tempat kerja telah terlanjur didesain untuk memakai AC, kita sanggup mengatur penggunaannya secara lebih bijaksana buat menghemat tenaga. Pada siang hari buka semua kordyn ventilasi ruang sehingga tak perlu lampu buat penerangan.

Hidupkan AC hanya jika ruangan akan digunakan, serta jangan dihidupkan bila ruangan hanya akan dipakai tidak lebih berdasarkan 20 menit. Kebiasaan menghidupkan AC waktu kita masuk ruang hanya buat mengambil sesuatu dan kemudian meninggalkan ruang untuk melakukan kegiatan di ruang atau tempat lain ad interim AC masih pada keadaan hidup adalah konduite boros energi. Akan tetapi terlalu sering menghidupkan serta mematikan AC jua boros, lantaran waktu AC dihidupkan (start), konsumsi listriknya melonjak drastis, serta baru turun menjadi stabil beberapa saat lalu.
Aturlah suhu ruang lebih kurang 24-25 C, karena pada suhu ini merupakan suhu yg paling efisien dalam penggunaan listrik, dan kesegaran ruangan yg paling sinkron buat Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan wilayah tropis. Tutuplah pintu-pintu ruang dalam waktu AC hidup, agar AC nir perlu bekerja terlalu keras, buat penghematan pemakaian tenaga listrik. Rawatlah AC secara bersiklus agar efisiensinya (perbandingan antara energi yang diharapkan menggunakan suhu yang didapatkan) tetap terjaga.

9. Gunakan Produk Hemat Energi
Jika kita memilih barang buat keperluan kantor/instansi kita, maka pilihlah barang atau produk yg ekonomis tenaga. Untuk barang-barang elektronik (monitor, TV, AC serta sebagainya) yg sudah direkomendasi hemat tenaga, umumnya diberi label Energi Star (*energy) oleh Environmental Protection Agency (EPA). Produk-produk yg telah mendapatkan sertifikat ekonomis energi ini bisa menghemat energi sampai 30%. Penghematan tenaga juga sanggup dilakukan menggunakan cara membarui peralatan/perabotan tempat kerja yang terbuat menurut plastik menggunakan perabotan/peralatan yang berbahan standar dari kayu, rotan atau bahan-bahan lain yg alami. Plastik pada proses pembuatannya memerlukan energi dan air yang sangat poly, sementara itu plastik juga nir sanggup didegradasi sebagai akibatnya menambah polusi lingkungan.

10. Pengisian Baterai Laptop dan Ponsel
Di tempat tinggal atau pada tempat kerja, kita acapkali mengisi baterai laptop atau ponsel kita pada ketika yg terlalu lama , bahkan bisa seharian lantaran lupa mencopot atau mematikan charger karena kesibukan. Cara atau kebiasaan ini termasuk kebiasaan boros energi, karena baterai telah penuh akan tetapi arus listrik tetap mengalir terus serta terbuang. Arus listrik yang terbuang apabila hanya untuk 1-dua ponsel dan laptop, memang kecil, akan tetapi bila norma demikian dilakukan sang jutaan orang, maka berapa juta watt energi listrik yg terbuang pada sehari?Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan 11. Memilih menggunakan Tangga

Banyak kantor-tempat kerja pemerintah maupun swasta pada Negara kita, yang terdiri atas beberapa lantai, tersedia fasilitas lift buat naik turun antar lantai. Memilih menggunakan tangga apabila kita hanya akan naik atau turun dua-3 lantai adalah pilihan bijak. Naik turun menggunakan tangga lebih sehat karena paru-paru, jantung dan otot-otot kaki kita mendapatkan latihan setiap hari. Menggunakan tangga juga berhemat konsumsi energi listrik pada kantor. Lift menggunakan kapasitas 7-10 orang, buat sekali naik atau turun memerlukan energi listrik yg setara menggunakan Rp 1.500,-. Apabila pada kantor kita masih ada 2 lift yg selalu beroperasi setiap hari dengan homogen-rata 50 kali naik serta turun, maka kantor kita wajib membayar energi listrik sebanyak Rp. 150.000,-perhari, atau Rp 3.750.000,- per-bulan menggunakan 25 hari kerja.

D. Akhlaq Lingkungan Di Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan sesungguhnya adalah loka yang paling efektif dalam menumbuhkan akhlaq lingkungan. Hal ini dikarenakan keberadaan forum pendidikan adalah untuk merubah konduite peserta didiknya sebagai lebih baik. Sistem serta budayanya pun telah terjadwal buat membentuk anak-anak yang berkualitas, baik secara akademik maupun moralnya.

Terkait penumbuhan akhlaq lingkungan, setiap forum pendidikan bisa mengembangkan 2 metode, yaitu yaitu langsung serta tidak langsung. Metode pribadi merupakan metode yg dilakukan secara sadar, dimana pendidikan akhlaq lingkungan dicantumkan dalam sebagian mata pelajaran, yg memiliki saat eksklusif di antara sekian poly mata pelajaran yg wajib diberikan oleh pembina, guru atau da’i. Metode tidak langsung adalah metode yang bertitik tolak pada pendidikan, Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan dimana pendidikan akhlaq lingkungan adalah bagian dari semua proses pendidikan sehingga pendidikan akhlaq lingkungan bisa menjadi manifestasi menurut keseluruhan aspek-aspek pendidikan yg diorganisir dalam lembaga pendidikan yg melakukannya.

Adapun contoh konduite yang bisa dikembangkan menjadi akhlaq lingkungan di lembaga pendidikan bisa mengacu dalam beberapa contoh yg dikembangkan pada akhlaq lingkungan pada famili, tempat ibadah, dan tempat kerja/loka kerja pada atas. Contoh-model konduite itu selanjutnya disesuasikan dengan kondisi dan asal daya lembaga pendidikan yg bersangkutan sebagai akibatnya mampu dilaksanakan dan dinilai.

E. Akhlaq Lingkungan Di Fasilitas Umum
Setiap orang tidak sanggup dilepaskan menurut kebutuhan akan fasilitas generik. Keberadaan fasilitas generik merupakan hak asasi setiap anggota warga . Fasilitas generik nir hanya berfungsi menjadi media buat mempermudah aplikasi kebutuhan hayati, namun pula menjadi tempat berkomunikasi, bersosialisasi, serta rekreasi. Oleh karena itu, eksistensi fasilitas umum ini harus memenuhi beberapa standar tertentu, misalnya keamanan, kenyamanan, kebersihan dan tentunya standar kelestarian lingkungan.

Mengingat pentingnya eksistensi fasilitas generik ini, maka setiap anggota warga berkewajiban turut dan mengelola serta merawatnya, termasuk pada dalamnya adalah menggunakan menyebarkan akhlaq lingkungan. Beberapa model konduite yg bisa dikembangkan adalah menjadi berikut:Akhlak Lingkungan : Panduan Berperilaku Ramah Lingkungan 
1. Mengembangkan sikap saling menghormati serta menghargai setiap pengguna fasilitas umum
2. Menjaga, memelihara, serta menggunakan fasilitas umum sinkron baku peruntukkan serta berdasar standar opersional yang sudah ditetapkan.
3. Tidak merusak tumbuhan, makhluk lainnya, atau fasilitas yg disediakan, dan nir membuang sampah atau kotoran bukan dalam loka peruntukannya.
4. Ketika hendak memanfaatkan fasiltas generik dihindari menggunakan indera-indera yang habis gunakan, tetapi menggunakan indera-alat yg tahan usang serta multi fungsi.
5. Bersikap tanggungjawab buat turut dan berperilaku ramah lingkungan saat memanfaatkan fasilitas umum serta tergerak buat mengingatkan orang lain saat nir sempurna dalam berperilaku terhadap lingkungan di fasilitas generik.

Comments