ORNAMEN HIASAN MUSHAF

Seni pembuatan ornamen/zakhorif merupakan seni pembuatan hiasan yang tidak sanggup dipisahkan dari seni kaligrafi. Meskipun nir semua jenis kaligrafi membutuhkan ornamen, tetapi beberapa jenisnya sangat membutuhkan ornament. Seni Ornamen sangat menghipnotis perhatian orang terhadap sebuah karya kaligrafi, jadi dia terkait pribadi dalam mendukung estetika kaligrafi. 

Diantara jenis karya tulis kaligrafi yg sangat membutuhkan ornamen adalah penulisan mushaf. Dalam penulisan mushaf AlQuran, sudah usang dipakai hiasan hiasan yg diletakkan dipinggir, mengelilingi tulisan Al-Qurán. Kreasi hiasan mushaf semenjak usang telah diperlombakan pada MTQ Kaligrafi.

Berikut ini beberapa contoh ornamen hiasan mushaf :

















Baca Juga : Ketidak mengertian tentang Kaligrafi serta ornamennya, mengakibatkan beberapa orang terjatuh menistakan lafadz lafadz suci misalnya ditemukannya Sandal Bergambar Lafadz Jalalah (Allah).

HIASAN MUSHAF



Ajang Kaligrafi pada MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) umumnya melombakan tiga cabang yaitu : golongan Naskah, golongan hiasan mushaf, dan golongan dekorasi. Untuk cabang kaligrafi Naskah, hanya diberi kertas karton kemudian peserta disuruh menulis goresan pena harus yaitu naskhi, lalu goresan pena lain terserah. Cabang ini yg dinilai merupakan keindahan kaligrafi murni tanpa sentuhan warna warni. 

Sedangkan golongan dekorasi, umumnya peserta diberi triplek lalu mereka melukis menggunakan cat yg telah dipersiapkan. Berbagai trik berlaku disini. Ada peserta yang ngipasin catnya supaya cepat kemarau, terdapat yg membawa cat no. 1 yg cepat kering, serta lain lain. Sangat seru menikmati proses penyelesaian karya dalam cabang ini.


Selanjutnya adalah cabang hiasan mushaf. Peserta diwajibkan menulis ayat ayat Al-Qur'an dengan goresan pena wajib naskhi, kemudian menghias tulisan itu menggunakan ornamen ornamen. Biasanya peserta telah membawa jiplakan (mal) buat dipakai diajang lomba. 

Berikut ini contoh model ornamen hiasan mushaf milik kaligrafer "luar" (www.ward2u)  














25 CONTOH KALIGRAFI TSULUTS TERBAIK

Berikut ini adalah 25 contoh kaligrafi tsuluts terbaik pilihan Blog Kaligrafi Islam, merupakan karya beberapa kaligrafer global :
1.  Ahlu Makkah Adraa Bisyi'abiha 

Kaligrafi Tsuluts karya kaligrafer Makkah Ibrahim al-Arrafi berisi pepatah Arab : أهل مكة أدرى بشعابها  yg ialah : "penduduk Makkah lebih tahu liku liku jalanannya (gang-gangnya)".


-- oo0oo --

2.  Al-Hubbu Min Syiyamil Kirom 

Kaligrafi Tsuluts karya kaligrafer Turki Usman Ozcay berisi ungkapan : الحب من شيم الكرام  yang artinya : "Cinta merupakan tanda orang orang mulia".


-- oo0oo --


2.  Huwa Al-Jami' Bainal Bayn 

Kaligrafi Tsuluts karya kaligrafer Darwisy Ali berisi ungkapan : هو الجامع بين البين  yang artinya : "Dialah yang mempersatukan keluarga".


-- oo0oo --


4.  Huwa Syahrun Awwaluhu Rahmah

Kaligrafi Tsuluts karya kaligrafer Habib Abdurrazzaq As-Sa'dawi berisi petikan hadis fadhilah Ramadhan : قال النبي الاعظم صلى الله عليه وسلم : هو شهر أوله رحمة وأوسطه مغفرة وآخره عتق من النار  yang artinya : "ٌNabi yg agung SAW sudah bersabda : "Ia merupakan bulan yang awalnya rahmah, tengahnya ampunan, dan akhirnya pembebasan menurut neraka".


-- oo0oo --


5.  Komposisi Daal

Tulisan huruf daal yang diulang ulang pada gaya Tsuluts karya kaligrafer Turki Savas Cevic dalam "komposisi huruf Daal".


-- oo0oo --


6.  Nuurun álaa nuur 

Kaligrafi Tsuluts berpantulan karya kaligrafer Turki Baqqal Arif Afandi (Haji Arif Falbawi) berisi petikan ayat Al-Qur'an Surah AnNuur ayat 35 : نور على نور  yg ialah : "Cahaya diatas cahaya".


-- oo0oo --


7.  Anti Riba  (Alladzina yakulunar riba)

Kaligrafi Tsuluts biasa  karya kaligrafer muda dari Turki Farhad Kurlu berisi petikan ayat menurut Surah Al-Qurán Al- Baqarah : 275 :
لَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَن جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Orang-orang yg makan (merogoh) riba tidak bisa berdiri melainkan seperti berdirinya orang yg kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka mengungkapkan (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama menggunakan riba, padahal Allah sudah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yg sudah sampai kepadanya larangan menurut Tuhannya, kemudian terus berhenti (menurut mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum tiba embargo); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yg mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka abadi di dalamnya."


-- oo0oo --


8.  Fashabrun Jamiil

Kaligrafi Tsuluts Jaly  karya kaligrafer Turki Muhammad Ozcay berisi petikan ayat menurut Al-Qurán Surah Yusuf  ayat 18 : فصبر جميل  ("maka kesabaran yg baik itulah kesabaranku).



-- oo0oo --


9.  Al-Qurán Surah Ali Imron : 190 - 194 

Ini adalah Kaligrafi Tsuluts áady juara I  karya kaligrafer Dawud Bektasy-Turki berisi petikan ayat menurut Surah Al-Qurán Ali Imron : 190 - 194


-- oo0oo --


10.  Al-Qurán Surah Ar-Rahman ayat terakhir 

Kaligrafi Tsuluts Jaly karya kaligrafer Turki Baqqal Arif Afandi (Haji Arif Falbawi) berisi petikan ayat terakhir Surah Ar-Rohman berbunyi : تبارك اسم ربك ذي الجلال والإكرام .
Karya ini semakin indah dengan anugerah ornamen ornamen hiasan diatasnya. Kemampuan menciptakan ornamen adalah galat satu yg harus dipelajari sang para kaligrafer.
Silahkan ikuti link ini buat menerima ilham Pembuatan Ornamen Hiasan Mushaf.

-- oo0oo --

BERSAMBUNG 25 Contoh Kaligrafi Tsuluts Terbaik BAG.dua >>>

JENIS JENIS KALIGRAFI ISLAM


Beberapa Jenis Kaligrafi

Munculnya Ragam Kaligrafi


Kaligrafi Islam terdapat poly jenis serta ragamnya. Masing masing, mempunyai bentuk alfabet serta fungsi yang tidak sinkron beda. Tulisan untuk dokumen dokumen resmi contohnya, menggunakan jenis kaligrafi tertentu yg berbeda menggunakan kaligrafi untuk hiasan serta sampul sampul buku. Begitu pula tulisan buat prasasti serta rambu rambu, serta seterusnya. 

Secara ringkas, sejarah munculnya ragam kaligrafi adalah menjadi berikut :


Tulisan Arab dari berdasarkan goresan pena Nabati. Khat Nabati ini mempunyai karakter kaku, sebagaimana yang sanggup kita lihat menurut goresan pena tulisan Arab pada masa lalu. Pada masa Islam, tulisan Arab yang sederhana itu, sudah dikuasai oleh "segelintir" sahabat Nabi Muhammad. Dengannya, mushaf Al-Qur'an ditulis serta dipelihara. Demikian juga surat menyurat nabi Muhammad SAW. 


Tentu saja, tidak terdapat nama bagi goresan pena Arab ketika itu. Untuk memudahkan penelitian, para ilmuwan memberi nama tulisan warga Makkah waktu itu menggunakan Khat Makki. Sedangkan goresan pena yg berkembang di Madinah disebut khat Madani. Dua duanya sang para ilmuwan disebut khat Jazm. Meskipun keduanya memiliki disparitas, tetapi ada satu persamaan karakter yaitu kaku serta kemarau (yabisah). 

Peninggalan peninggalan masa awal Islam menujukkan bahwa tulisan mereka memiliki ukuran huruf yg tidak seragam. Demikian juga dengan tinggi hurufnya. Hal ini dikarenakan para penulisnya kurang terlatih, karena tulis menulis bukan kegiatan yg rutin dilakukan setiap hari. Mereka nir bisa mempertahankankan karakter goresan pena saat wajib menulis terus menerus. 


Setelah Islam menyeberang ke tanah Iraq serta kota Kufah dibangun serta dijadikan ibukota pemerintahan Islam, maka tulisan Arab semakin berkembang serta menemukan bentuknya. Kebutuhan akan tulis menulis dalam masa itu telah sangat meluas. 

Tulisan itu seterusnya disebut menggunakan nama Khat Kufi, dikaitkan kepada kota Kufah di Iraq. Penamaan Khat Kufi tidak melulu menunjuk dalam jenis goresan pena yang terdapat dikota Kufah. Tapi penamaan khat Kufi juga meliputi tulisan tulisan sederhana yg telah terdapat pada masa kemudian, yang timbul bersamaan menggunakan berkembangnya Islam. Jadi khat Kufi lebih tua berdasarkan kota Kufah itu sendiri.



Dengan khat Kufi inilah mushaf mushaf ditulis. Tanpa titik serta harokat. Penggunaan khat Kufi buat menulis mushaf berlangsung ratusan tahun.


Kemudian, para kaligrafer secara sedikit demi sedikit menyebarkan bagian bagian yang luwes menurut khat Kufi. َQutbah Al Muharrir (w. 154 H) yg hayati di zaman Bani Umayyah berhasil merancang goresan pena tulisan yang nantinya merupakan berasal semua kaligrafi luwes (layyinah). Ia menemukan Tumar, Jalil, Nisf serta Tsuluts. Tumar sendiri adalah naskah atau shahifah. Hanya saja ukurannya sangat akbar, sebagai akibatnya lebih cocok buat dibentuk hiasan daripada menulis naskah. 


Lalu ditemukan versi yang lebih kecil yang disebut Badi' serta Tsuluts. Ibnu Muqlah (w. 328) yang pertama memantapkan kaidah kaidah khat badi' yang kemudian disebut khat naskhi. 

Maka selesainya itu, makin poly lahir jenis jenis tulisan Arab. 


Para tokoh kaligrafi, semenjak abad ke-3 H / 9 M sudah mengembangkan beragam jenis goresan pena. Mereka memberikan nama nama tertentu buat tulisannya. Saat itu ada banyak sebutan. Tiap tulisan diberi nama sendiri sendiri. 



Ada yang namanya berdasarkan dalam ukuran pena. Misalnya tsuluts berarti berukuran penanya 1/3. Jalil berarti besar . Tsulutsaini berarti dua pertiga, serta sebagainya. Ada juga nama khat yang diambil dari nama tempat. Misalnya khat Farisi berasal dari Persia, khat Magribi berasal dari Maghrib (meliputi negeri negeri Maroko, Tunisia, serta lain lain).

Sebutan sebutan itu relatif membingungkan. Karena satu contoh tulisan, banyak yang seperti menggunakan model goresan pena lain. Ibnu Nadim menyebutkan terdapat 40 jenis kaligrafi dengan sebutan sendiri sendiri. Sementara Muhammad Bin Sulaiman al-Rawandi menyebutnya ada 70 jenis. Para peneliti lain mengungkapkan terdapat 150 jenis kaligrafi. Bahkan terdapat yg menyebutkan 120 jenis buat kaligrafi contoh Kufi saja.!!


Sebagai misal, nama nama jenis kaligrafi waktu itu antara lain : jalil, tsulus, tsulutsain, tsulus tsaqil, gubar, tumar, lu'lu'iy, musalsal, mudabbaj, masyaq, tajawid, muhaqqaq, munamnam, musahham, mabsuth, rayhani, maraqqa', mudawwar, serta seterusnya.


Maka para ulama kemudian mencoba membuat gerombolan gerombolan kaligrafi. Ada kaligrafi yg dianggap sebagai "arus utama" yang mereka sebut "khat asasi". Ada juga yg hanya adalah cabang cabang saja. Yang ini diklaim "khat furu' ".  Masing masing dipelajari dengan sungguh sungguh serta dibuatkan kaidah serta aturan masing masing. 

Jenis Jenis Kaligrafi Asasi


Ada enam jenis genre kaligrafi yg ditetapkan sebagai kaligrafi asasi. Apa saja enam kaligrafi asasi tersebut? 


Jawabannya, para ilmuwan ternyata tidak sepakat. Para peneliti tidak satu suara. Ada yang memasukkan Diwani Jaly sebagai kaligrafi asasi. Ada yang membuang khat kufi. Ada yang memasukkan tugra' sebagai khat asasi, Ada yang menganggap khat Rayhani atau Ijazah yang paling pantas disebut asasi..... serta seterusnya. 



Namun paling nir, ada pendapat secara umum dikuasai yang sanggup kita ikuti. Mayoritas artis kaligrafi beropini yg termasuk kaligrafi asasi ada enam yaitu : Kufi, Tsuluts, Naskh, Riq'ah, Humayuni (Diwani), serta Farisi.


Berikut ini rincian penerangan masing masing : 

1.  Khat Kufi


Nama Kufi diambil dari nama kota Kufah di Irak. Khat ini menjadi sangat indah pada masa Daulah Abbasiyah, kemudian mencapai puncaknya pada masa daulah Fathimiyah di Mesir, dengan memasukkan unsur unsur hiasan serta ornamen kedalamnya. Bahkan khat kufi hiasan sering disebut Kufi Fathimi.

Kufi asli memiliki ciri ciri tidak bersyakal serta dibiarkan asli tanpa hiasan. Sedangkan Kufi yang sudah berkembang, banyak mengambil bentuk bentuk yang lebih beragam, serta banyak digunakan dalam karya karya arsitektur, untuk menghiasi masjid, makam, serta istana raja raja.
Secara garis akbar, ada tiga jenis Kufi :
  1. Kufi mushaf adalah kufi sederhana (kufi basith) yg digunakan untuk menulis mushaf Al Qur'an.
  2. Kufi Fatimi adalah Kufi yang sudah mengambil hiasan hiasan serta ornamen. Meliputi motif dedaunan (kufi muwarraq), motif bunga bunga (kufi muzahhar atau mukhommal), motif berjalin atau berpilin (kufi madfur, atau mu'aqqad atau mutarabith)
  3. Kufi Murabba' merupakan kufi berbentuk kotak kotak. 
Berikut ini contoh contohnya :



Kufi Murobba' (kotak kotak)

tertulis kata ''adil " diulang ulang sebanyak empat kali



Kufi Fathimi (dengan motif dedaunan atau muwarroq )


Untuk model model kaligrafi Kuufi lebih banyak, silahkan baca : 25 Contoh Kaligrafi Kufi

dua.   Naskhi


Jenis Tulisan ini muncul pada awal abad ke 4 Hijriyah. Ia muncul mengiringi maraknya penulisan buku serta Al-Quran. Karena itu ia disebut "naskh" yang berarti naskah. Karena secara luas digunakan untuk "naskh al-Quran". Pada awal kemunculannya, jenis kaligrafi ini disebut "badi' " . Kaidah kaidah kaligrafi ini di sempurnakan oleh al- Wazir Ibnu Muqlah.

Kaligrafi Naskhi ini memiliki karakteristik luwes, serta jelas dibaca. Apalagi bila kemudian diberi syakal serta titik. Naskhi tidak digunakan dalam bentuk "tarkib" (bertumpuk tumpuk seperti halnya Tsuluts), melainkan datar mengikuti garis. Pada masa belakangan, gaya naskhi menjadi tulisan baku untuk buku buku serta karya karya ilmiyah (termasuk untuk penulisan menggunakan mesin cetak serta komputer).

Kaligrafi jenis Naskhi ini biasanya diajarkan pertama kali sebelum mempelajari yang lain. Perlu latihan tekun serta banyak pengulangan untuk benar benar menguasainya.


Surah Al Fatihah ditulis menggunakan khat Naskhi

Untuk model model kaligrafi Naskhi lebih poly, silahkan baca : 25 Contoh Terbaik Kaligrafi Naskhi

tiga.   Farisi / Nastaliq


Disebut FARISI karena ia muncul serta populer dinegeri negeri Persia (Farsi). Disebut TA'LIQ, karena cara penulisannya seperti gaya penulisan catatan kaki yang lazimnya miring kebawah dari kanan kekiri. Disebut NASTALIQ karena fungsinya mirip dengan Naskhi yaitu sebagai tulisan standar bagi buku buku pengetahuan (sampai hari ini buku buku pengetahuan berbahasa Persia serta website website mereka masih menggunakan Farisi disamping Sikasteh). Jadi Nasta'liq adalah gabungan dari kata Naskh serta Ta'liq.

Untuk menguasai tulisan ini pun sangat sulit serta perlu latihan yang banyak. Kadang kadang diperlukan dua mata pena untuk menuliskannya karena satu huruf memiliki ketebalan yang berbeda. Para Ustadz kaligrafi berkata :
"Siapa yang belum menguasai kaligrafi Farisi serta Tsulutsy, maka ia belum disebut khattat".
Berikut ini contoh Farisi :



Kaligrafi Farisi berbunyi :

kullu ilmin laisa fil qirthasi dhoo' -- kullu syarrin jaawazal isnaini syaa'
"semua ilmu, yang tidak ditulis dikertas akan hilang -- Semua kejahatan yg terulang dua kali akan tersiar "
Untuk contoh contoh lebih banyak silahkan baca : 25 Contoh Kaligrafi Farisi Terbaik

4.   Tsuluts 


Ini adalah jenis kaligrafi yang paling gagah, mewah serta elegan. Sebagaimana dikatakan, tsuluts menjadi syarat bagi seseorang untuk digelari "khattaat", karena memang sangat sulit mempelajarinya. Kaligrafi tsuluts dibagi 2 :

Tsuluts 'aady atau tsuluts biasa. Ditulis memakai pena ukuran minimal 4 mm, ditulis dengan gaya biasa, jarang dibentuk menjadi bentuk bentuk yang rumit.

Tsuluts jaliy ditulis dengan pena berukuran dua kali lipat tsuluts biasa, serta sering dikreasikan dalam bentuk bentuk yang rumit. Misalnya bentuk murokkab (bersusun susun), model ma'kus atau mutanadzir (berpantulan), serta bentuk bentuk binatang.

Tsuluts biasa serta tsuluts jaly, tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya ukuran pena saja yang membedakan keduanya. Karena itu tsuluts jali masih dianggap bagian dari tsuluts.


Tsuluts áady karya Usman Ozcay berisi maqolah mengenai mencintai Allah


Tsuluts Jaliy (Jaliy Tsuluts) karya Dawud Bektasy dibuat murokkab
(bertumpuk tumpuk) berbunyi : maa kaana Muhammadun abaa ahadin min rijalikum...)




Tsuluts jaliy ma'kus (berpantulan) karya Hasyim Muhammad berbunyi :

"wamaa utitum minal ilmi illa qalilan".
Lihat model lebih banyak di 25 Contoh Kaligrafi Tsuluts Terbaik

5.   Diwany


Jenis Kaligrafi ini sempat menjadi tulisan yg dirahasiakan sang Daulah Usmaniyah karena keindahannya. Selanjutnya, sesudah Sultan Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel tahun 857 H, penggunaan Diwany mulai dipublikasikan meski terbatas dalam penulisan diwan diwan resmi (pembukuan dokumen) Kerajaan Usmaniyah. Dan dari situlah jenis kaligrafi ini memperoleh namanya.

Sering disebutkan, bahwa yang pertama kali meletakkan kaidah kaidah Diwany adalah Ibrahim Munif At Turki. Selanjutnya Diwany memiliki tiga aliran gaya yaitu : gaya Turki, gaya Mesir, serta gaya Baghdad. Keindahan Diwany terletak pada keluwesannya serta banyak menggunakan huruf huruf memutar.



Diwany karya  Sayyid Ahmad.

Isinya hadis nabi : ayyuhan-sial inna lakum maálima fantahuu ilaa málimikum...dst

Diwany memiliki kreasi selanjutnya yang diklaim diwany jaliy. Sebagian besar bentuk hurufnya mirip dengan diwany biasa, hanya saja hiasannya lebih "ramai". Juga dibedakan dengan adanya mahkota mahkota di kepala kepala hurufnya. Penulisannya juga menggunakan pena berukuran lebih besar serta biasanya menggunakan 2 mata pena : pena besar untuk tulisan serta pena kecil untuk hiasan.

Diwani Jaly meskipun mengambil nama "diwani", ia harus dianggap sebagai jenis kaligrafi tersendiri karena bentuknya berbeda dengan diwani biasa. Hanya saja kebanyakan kaligrafer serta para peneliti, tidak menjadikan diwani jali sebagai jenis tersendiri karena dikembangkan oleh orang yang sama yang mengembangkan diwani biasa, antara lain Gazlan Bik. 

Berikut contoh serta diwani jaliy :


Diwani Jali latif sekali karya Jalal Amin Solih berisi kutipan hadis :
"kalimatani khofifatani alal-lisan tsaqilatani fil mizan...dst".
Lihat model contoh lebih banyak di 25 model kaligrafi diwani jali

6.   Riq'ah


Riq'ah atau ruq'ah adalah tulisan yang sangat indah, tetapi sangat sederhana serta mudah dipelajari. Rata rata khattaat menguasai tulisan gaya ini. Hanya saja, karena watak tulisannya yang bisa ditorehkan dengan cepat, kaligrafi ini jarang benar benar diberikan roh sebagai sebuah karya seni.

Yang pertama meletakkan kaidah kaidahnya adalah Musytasyar Mumtaz Bik seorang pengajar kaligrafi Sultan Abdul Majid Khan seorang raja Dinasty Usmani pada tahun 1280 H. Kemudian kaidah kaidahnya disempurnakan oleh Muhammad Izzat At-Turky. Ciri khas riq'ah adalah tidak menggunakan harokat serta hiasan. Berikut ini misalnya :


Riqáh Karya Abdurrahman Yusuf Hamid.
Berisi petikan hadis nabi tentang sayyidul istighfar.

Kaligrafi Cabang (Khat Furu')


Selanjutnya, adalah jenis jenis kaligrafi yg dianggap furu' (cabang). Disebut furu' karena :
  1. dianggap menjadi turunan atau ciptaan lanjutan dari kaligrafi asasi. Misalnya, Sikasteh dianggap sebagai turunan dari Farisi, Diwani Jali dipercaya turunan berdasarkan Diwani.
  2. tidak banyak dikembangkan, atau nir sepopuler kaligrafi utama dalam pembuatan karyanya. Bahkan sebagian sudah dipercaya mati. Karya karya kaligrafi furu' ini hanya menjadi pelengkap berdasarkan kaligrafi utama
  3. Tidak memerlukan latihan spesifik, lantaran latihannya mengikuti latihan khat primer. Bila khat utama bisa dikuasai, maka khat cabang ini gampang dikuasai.  
Yang termasuk kaligrafi furu' berdasarkan pendapat secara umum dikuasai khattat diantaranya : 

7.   Kaligrafi Ijazah (khat raihany)


Disebut pula khat tauqi' (pertanda tangan) karena khat ini manfaatnya untuk menandai sebuah karya, atau menulis pengakuan terhadap keahlian seorang anak didik menurut gurunya. Khat ijazah termasuk kaligrafi tua. Usianya balik kepada goresan pena Yusuf As Sinjari tahun 200 H. 

 Khat ini sering digunakan oleh Fadl bin Sahl seorang menteri Khalifah Al Makmun yg digelari dzu riyasatain. Maka dalam ketika itu, khat ijazah pernah disebut khat riyasi. Ia juga disebut khat Raihany.


Berikut ini model khat ijazah atau tauqi' :



Khat Ijazah 


Khat Ijazah yang dipakai menjadi tauqi'
(tanda tangan atau penanda sebuah karya) ditulis dipinggir sebuah karya (lihat panah merah)

8.    Kaligrafi Sikasteh

Shikastah merupakan kaligrafi asli Persia yang merupakan pengembangan kreasi (turunan) dari khat nasta'liq atau ta'liq. Karena itu bentuknya sangat dekat dengan kaligrafi Ta'liq serta sering disebut Shikasteh Ta'liq.

Shikastah diciptakan di Iran pada masa dinasty Safawiyah pada Abad 16 H. Tampaknya banyak kaligrafer yang berkontribusi mengembangkan khat ini, termasuk pencipta ta'liq, Mir Ali Al-Harawi, Mir Imad Al-Hasani, serta lain lain. 

Mengutip kitab Sirajuddin. AR, penciptaan Shikasteh dihubung hubungkan kepada Shafi berdasarkan Herat. Puncak kedudukan paling masyhur berdasarkan tulisan ini ditempati sang Darwisy Abdul Majid Taliqani (wafat 1185 H).

Berikut ini misalnya :


Surat Al Fatihah ditulis pada khat Shikastah


9.   Kaligrafi Maghribi

Kaligrafi Maghribi termasuk salah satu tulisan (script) yang digunakan untuk penulisan mushaf Al-Quran dinegeri negeri Islam sebelah barat (Maroko, Tunisia, Aljazair serta lain lain). Kaligrafi Maghribi diambil langsung dari Kufi (menurut kesimpulan dari penelitian O Houdas 1886 M). Maghribi serta Naskhi adalah dua cabang dari Kufi. 

Naskhi kemudian menghasilkan jenis jenis kaligrafi "masyriq" (kaligrafi model timur) yaitu : tsuluts, farisi, diwani serta riqáh (yang kita kenal sebagai jenis jenis utama kaligrafi Islam).

Berikut ini misalnya :




10.   Kaligrafi Sumbuli

Merupakan turunan menurut Khat diwani. Tidak banyak yg diketahui dari khat ini, selain yang disebutkan sang Tahir Al Kurdi bahwa peletaknya merupakan Arif Hikmat.


11.   Huruf Taaj

Huruf Taaj ialah alfabet alfabet mahkota. Disebut begitu karena adanya hiasan berbentuk mahkota diatas hurufnya. Adalah keinginan dari Raja Mesir terdahulu -Yang Mulia Raja Ahmad Fuad I - untuk meningkatkan keterbacaan tulisan Naskhi serta Riqáh, dengan membuat semacam huruf kapital pada huruf huruf di awal kalimat, serta pada penulisan nama nama. Beliau memang terpengaruh oleh model huruf huruf latin yang memiliki bentuk kapital. 

Berikut ini misalnya :

Kata istilah mutiara Ali bin Abi Thalib
ditulis pada huruf Taaj sang Jawad Sibti



12.   Khat Tumar

Tumar artinya adalah shahifah. Sesuai namanya, khat ini digunakan buat menulis shahifah shahifah (lembaran lembaran naskah). Hanya saja ukurannya sangat besar . Mereka membuatnya menggunakan ukuran 24 bulu birdzaun. Lebih pantas digunakan buat menulisi tembok. Khat ini dipakai sang para khalifah pada catatan catatan insya. Melihat contoh tumar ini dia, bisa dipastikan beliau merupakan asal berdasarkan khat tsuluts.



Artikel berjudul Jenis Jenis Kaligrafi Islam merupakan original milik Blog CARA FLEXI, ditulis menggunakan memperhatikan asal asal yg tertera dibawah ini.  
Mudah mudahan berguna. Silahkan dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Tunjukkan penghargaan anda kepada penulis blog CARA FLEXI dengan tidak melakukan perbuatan copas (copy paste) 


All artworks are properties of their respective owners
If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.

Sumber :


KALIGRAFER ABBAS ALBAHGDADI DIPAKSA MENULIS DENGAN DARAH



Kaligrafer Iraq Abbas Al-Baghdadi masih teringat insiden paling buruk pada hidupnya saat dia dipaksa menulis mushaf Al-Qur'an sang Presiden Negara Iraq Saddam Husein menggunakan darahnya.

Abbas Baghdadi merupakan keliru seseorang penulis kaligrafi (khattat) pada Negara Iraq, bahkan diseluruh dunia secara mutlaq. Ia adalah guru  bagi banyak kaligrafer akbar global seperti Musanna al-Ubaidi serta Nabil Syarifi. Karya karyanya dikenal memiliki karakteristik ciri bersih, memiliki komposisi alfabet yang pas, dengan susunan yg latif, dan ornamen ornamen yg mengagumkan. Lantaran Abbas al-Baghdadi selain seseorang kaligrafer, beliau pula mempunyai kemampuan membuat hiasan dekorasi.

Ia menulis tiga buah kitab . Yang pertama merupakan : Mizanul Khattil Arabi,  yg kedua adalah spesifik belajar kaligrafi naskh mushaf. Yang ketiga adalah tuhfatul mizan li majmuu' khutut al arabiyyah, berisi gugusan karya karya kaligrafi. 

Situasi politik, menyebabkan dia beberapa kali hijrah. Antara lain ke Oman, kemudian ke Amerika. Ia dipuji puji oleh Presiden Iraq Saddam Husein menjadi harta karun Negara Iraq, serta berkali kali menjabat menjadi kepala perhimpunan kaligrafer pada Iraq. Diantara beberapa prestasinya diantaranya pernah diberi penghargaan sebagai kaligrafer belia terbaik Baghdad (1969), lalu selama lima tahun (1975-1980) bekerja sebagai kaligrafer di dua penerbit kitab Daarul Arobiyyah serta Daarul Hurriyah. Kemudian di era Saddam Husein, dia menjabat sebagai Kepala Kaligrafer Negara Iraq selama 15 tahun (1988 - 2003). Diluar negerinya, dia juga terlibat pada penulisan kiswah Ka'bah, serta menciptakan karya karya khas pesanan raja raja diantaranya famili kerajaan Yordania (Urdun) dan Abu Dhabi. Setelah ia hijrah ke Amerika, beliau jua berjasa memperkenalkan kaligrafi Islam dan mengembangkannya pada Amerika, antara lain menggunakan mengajar kaligrafi di Virginia serta mengadakan beberapa workshop di sana. Ia jua berperan dalam pembangunan musium khusus kaligrafi Arab serta Islam di Kennedy Center Washinton DC. 










Ia juga menulis mushaf Al Quran, merancang desain mata uang, passport dan dokumen dokumen serta sertifikat resmi negaranya.

Saat ini, karya karya Abbas Al- Baghdadi bisa di saksikan di website resmi dia  di //www.abbasbaghdadi.com

Dipaksa Menulis Al-Qurán Dengan Darah Saddam Husein


Abbas Al- Baghdadi bercerita, mengenai peristiwa nir menyenangkan yang dialaminya waktu beliau masih menjabat sebagai kepala kaligrafer Negara Iraq, dimana beliau mendapatkan perintah buat menulis Al-Qurán dari Saddam Husain. . Perintah yg tentu saja ia sanggupi, tanpa tahu apa yang sebenarnya diinginkan Saddam Husain. Ia diperintahkan menuliskan contohnya menggunakan tinta yang dibawa sang pengawal Saddam. Tinta itu kental seperti krim, sehingga sulit sekali buat digunakan menulis. Kemudian beliau dijemput buat dibawa kerumah sakit buat menunjukkan model hasil tulisannya. Disana beliau ditunggu Saddam Husein yang sedang menjenguk Uday, anaknya yang hampir meninggal karena upaya penghilangan nyawa. 

Dirumah sakit itulah Abbas Al-Baghdadi baru menyadari sesungguhnya Saddam Husein sudah bernadzar buat menulis Al-Qur'an lengkap menggunakan darahya sendiri. Dan sesungguhnya tinta merah yang sudah ia gunakan merupakan darah Saddam Husein.  Abbas Al-Baghdadi nir mampu menolak meski pada keyakinannya asa Saddam itu bertentangan dengan ajaran agama Islam. Hatinya stress bahkan sampai ketika ini apabila ia mengingatnya. 

Ia melanjutkan proyek itu dibawah tekanan. Tetapi ia meminta Darah Saddam diberi campuran beberapa bahan kimia sebagai akibatnya gampang digoreskan. Ia bekerja seminggu penuh selama 16 jam sehari. Dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 12 malam. Ia hanya istirahat buat makan dan sholat. Selama menulis ia di tunggui sang aparat keamanan yg selalu meletakkan pistolnya dimeja dihadapannya. Bahkan ketika sholatpun dia dikawal. Pistol akan diacungkan ke ketua Abbas Al-Baghdadi apabila memberitahuakn keengganan menulis. Dua minggu sekali dia meminta stok darah Saddam. 

Akhirnya ia dapat menyelesikan proyek tersebut pada saat dua tahun. Selama itu ia hanya digaji $45 . Setelah terselesaikan dia diupah $3000. Jumlah itu jua diterima sang para pengawalnya yg kerjaannya hanya duduk mengawasi. 

Al-Qur'an berlumuran darah itu kemudian disimpan di istana kerajaan Saddam Husein sampai terjadi pendudukan oelh tentara Alaihi Salam. Al-Qur'an itu turut dijarah saat terjadi penjarahan massal pada Negeri Iraq.

Penemuan Kembali Mushaf Saddam Husein



Rakyat Irak akhirnya menemukan kembali mushaf Al-Qurán yang ditulis menggunakan darah Saddm Husein itu. Mushaf itu kemudian diserahkan pada pemerintah buat disimpan. Para peneliti menyatakan bahwa mushaf tersebut asli serta benar sahih ditulis menggunakan darah. Menurut perhitungan mereka, darah yang diperlukan buat menulis Al-Qurán ini kurang lebih 7 galon (27 liter) yg diambil berdasarkan badan Saddam Husein selama dua tahun. Menurut para pakar, darah yang diambil menurut Saddam telah melewati ambang batas yg diizinkan pada global kesehatan. Artinya Saddam sudah membahayakan nyawanya sendiri demi merampungkan Al-Qur'an ini. 

Penemuan ini memicu perdebatan panjang tentang hukumnya. Para ulama memaksa agar mushaf Al- Qur'an itu dibakar saja. Tetapi pihak berwenang menduga Al-Qur'an ini sebagai warisan berharga serta akan disimpan. 

Sumber :