HIASAN MUSHAF



Ajang Kaligrafi pada MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) umumnya melombakan tiga cabang yaitu : golongan Naskah, golongan hiasan mushaf, dan golongan dekorasi. Untuk cabang kaligrafi Naskah, hanya diberi kertas karton kemudian peserta disuruh menulis goresan pena harus yaitu naskhi, lalu goresan pena lain terserah. Cabang ini yg dinilai merupakan keindahan kaligrafi murni tanpa sentuhan warna warni. 

Sedangkan golongan dekorasi, umumnya peserta diberi triplek lalu mereka melukis menggunakan cat yg telah dipersiapkan. Berbagai trik berlaku disini. Ada peserta yang ngipasin catnya supaya cepat kemarau, terdapat yg membawa cat no. 1 yg cepat kering, serta lain lain. Sangat seru menikmati proses penyelesaian karya dalam cabang ini.


Selanjutnya adalah cabang hiasan mushaf. Peserta diwajibkan menulis ayat ayat Al-Qur'an dengan goresan pena wajib naskhi, kemudian menghias tulisan itu menggunakan ornamen ornamen. Biasanya peserta telah membawa jiplakan (mal) buat dipakai diajang lomba. 

Berikut ini contoh model ornamen hiasan mushaf milik kaligrafer "luar" (www.ward2u)  














MENOLAK 2 JUTA DOLLAR AMERIKA UNTUK KARYANYA


Kaligrafer Suriah bernama Muhammad Mahir Hadiri menolak uang tunai sebesar dua juta dollar Amerika, buat sebuah mushaf Al Quran yang ia tulis diatas kain. Mahir menolak untuk menyebutkan nama orang kaya yg berminat dalam karyanya itu. Namun terdapat dugaan bahwa orang itu adalah Presiden Suriah Basyar Al-Assad. 


Mahir Hadiri, seseorang kaligrafer serta pakar bordir, telah meghabiskan ketika selama 8 tahun buat menyulam sebuah mushaf Al Quran dengan secara manual memakai alat bordir biasa yg digerakkan sang jari jarinya sendiri tanpa bantuan indera alat terbaru dan personal komputer . Ayat al Quran itu beliau sulam menggunakan benang emas diatas kain ukuran panjang 80 centimeter dan lebar 60 centimeter.

Kemudian bagian pinggirnya ia hiasi menggunakan hiasan hiasan bordir dengan benang emas. . Pekerjaan itu menghabiskan saat selama 4 tahun. Jadi, total waktu buat mengerjakan mushaf ini adalah 12 tahun, termasuk proses pemeriksaan serta tashihnya. Ide menulis mushaf bordir ini dimulai tahun 2000.


Model mushaf yang ditulisnya adalah mushaf tahfidz contoh pojok, yg diawali dengan sebuah ayat dan diakhiri dengan sebuah ayat. Jenis khat yang ditiru adalah khat naskhi gaya Usman Toha. Mushaf itu dia bagi sebagai 12 jilid. Masing masing jilid berisi dua juz 1/2, dan memiliki berat hingga 15 kg perjilid. Total seluruh jilidnya mencapai berat 200 kg.

Mushaf ini ditulis diatas kain  yg telah dilapisi karton khusus anti jamur yang bisa menyerap kelembaban serta membunuh bakteri. 

Mushaf inipun telah dilakukan tashih buat memastikan keakuratan penulisannya. Diantara para ulama yg telah mentashihnya adalah Syekh Musthofa Al Jailani dan Syekh Ahmad Unais.

Muhammad Mahir Hadiri menjamin bahwa mushaf karyanya ini merupakan yang pertama serta satu satunya didunia. Ia menolak untuk menjual mushafnya. Karena tujuannya berkarya bukan buat mencari keuntungan dunia. 



Ia siap memberikannya secara cuma cuma pada siapa saja yg dapat menghargai karyanya serta sanggup memeliharanya. Ia berkata : Saya berharap ada orang yg percaya dalam karyaku dan menghargai seniku buat bergegas mengambilnya dan meletakkannya di musium buat dijaga dan dibuka kepada siapa saja yg ingin melihatnya. 



Mushafnya ini telah dipamerkan disebuah eksibisi internasional untuk kaligrafi di Istambul Turki.

Saat ini Mahir Hadiri mengungsi dan tinggal pada Turki, akibat gejolak politik yang menimpa negaranya. Di Turki beliau berprofesi menjadi penjahit serta tukang sulam. Ia telah poly menciptakan hiasan buat beberapa mushaf serta kitab buku kepercayaan .

Sumber keterangan dan gambar :