SEJARAH VALENTINES DAY LEGENDA ST VALENTINE

Ketika kita memikirkan Hari Valentine kita cenderung memikirkan cokelat, cinta, dan hibah, namun kebanyakan kita tidak memahami bahwa Hari Valentine berakar pada sebuah festival kesuburan Romawi kuno yg diklaim Lupercalia. Itu adalah festival yg merayakan awal isu terkini semi, kesuburan, nenek moyang, serta cinta.
Dari tanggal 13 sampai 15 Februari, orang-orang Romawi merayakan pesta Lupercalia. Orang-orang itu mengorbankan seekor kambing serta seekor anjing, kemudian mencambuk wanita menggunakan kulit binatang yg baru saja mereka bunuh.
lihat jua: menjadi selebgram di instagram
Para imam kuno akan mengorbankan seekor kambing serta kemudian berjalan mengelilingi wilayah kota Roma, menggunakan ringan mengetuk wanita pada jalan menggunakan rabat kulit kambing yg direndam darah. Tidak ada yang menerka ini aneh, lantaran ini merupakan undangan buat semangat nenek moyang buat menjelma balik melalui daur kelahiran balik dan memastikan kesuburan. Pada akhir hari gadis-gadis lajang akan menuliskan nama mereka serta memasukkannya ke dalam sebuah guci. Setiap bujangan akan menentukan nama dari guci serta akan menghabiskan tahun bersamanya - sebagai akibatnya memastikan kesuburan bagi rakyat.
Perayaan Valentine's Day mempunyai akar sejarah berupa beberapa kisah yg turun-temurun pada bangsa Romawi serta kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur mengenai dari-muasalnya merupakan bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui sang seekor serigala betina, sebagai akibatnya serigala itu memberinya kekuatan fisik serta kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati insiden ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yg megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing serta kambing betina, kemudian dilumurkan darahnya pada dua pemuda yg kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi pada depan rombongan. Keduanya membawa 2 pangkas kulit yg mereka pakai buat melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap pada lumuran itu menggunakan senang hati, karena meyakini menggunakan itu mereka akan dikaruniai kesuburan serta melahirkan menggunakan gampang.
Kisah Kasih St. Valentine
Valentine merupakan seseorang rahib yang hidup pada Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yg waktu itu dipimpin sang Kaisar Claudius yg terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tadi. Claudius berambisi mempunyai pasukan militer yg akbar, dia ingin seluruh laki-laki di kerajaannya bergabung pada dalamya.
Namun sayangnya impian ini bertepuk sebelah tangan. Para laki-laki enggan terlibat dalam perang. Karena mereka tidak ingin meninggalkan famili dan kekasihnya. Hal ini membuat Claudius sangat murka , ia pun segera memerintahkan pejabatnya buat melakukan sebuah pandangan baru gila.
Pada abad ke-3, Kaisar Romawi Claudius II menduga pernikahan tidak baik buat perang lantaran pria ingin tinggal pada rumah beserta istri mereka, jadi dia melarang pernikahan. Pada waktu itu ada seorang pastor Kristen bernama Valentine yang merasa kasihan dalam pasangan dan orang yang sudah menikah secara rahasia. Ketika Claudius menemukan, beliau melemparkan Valentine ke penjara dan mengeksekusi beliau dalam 14 Februari. Sebelum kematiannya, Valentine menulis sepucuk surat pada putri sipir penjara, yg sudah sebagai temannya dan menandatanganinya menurut Valentinemu.
Selama minggu-minggu terakhir kehidupan Valentinus, hal yg luar biasa terjadi. Melihat bahwa beliau merupakan orang yg belajar, sipir bertanya apakah putrinya, Julia, mungkin dibawa ke Valentinus buat mendapat pelajaran. Dia sudah buta semenjak lahir. Julia merupakan seorang gadis muda yg cantik menggunakan pikiran yang cepat. Valentinus membaca cerita tentang sejarah Roma kepadanya. Dia mendeskripsikan dunia alam padanya. Dia mengajarinya aritmatika dan menceritakan kepadanya tentang Tuhan. Dia melihat global melalui matanya, mempercayai kebijaksanaannya, serta menemukan ketenangan pada kekuatannya yang hening.
"Valentinus, apakah Tuhan sahih-benar mendengar doa kita?" Tanya Julia suatu hari.
"Ya, anakku, Dia mendengar masing-masing."
"Apakah Anda memahami apa yg aku doakan setiap pagi serta setiap malam? Saya berdoa semoga saya bisa melihat, saya sangat ingin melihat seluruh yang sudah Anda ceritakan pada saya!"
"Tuhan melakukan apa yang terbaik bagi kita apabila kita hanya akan percaya kepadaNya," kata Valentinus.
"Oh, Valentinus, saya percaya, aku tahu!" Dia berlutut serta menggenggam tangannya.
Mereka duduk membisu bersama, masing-masing berdoa. Tiba-tiba terdapat cahaya brilian pada sel penjara. Radiant, Julia menjerit, "Valentinus, aku sanggup melihat! Aku sanggup melihat!"
"Alhamdulillah!" Seru Valentinus, dan beliau berlutut pada doa.
Pada malam kematiannya, Valentinus menulis sebuah catatan terakhir pada Julia, mendesaknya buat permanen dekat dengan Tuhan. Dia menandatanganinya, "Dari Valentinemu." Kalimatnya dilakukan keesokan harinya, 14 Februari 270, pada sebuah gerbang yg lalu dinamai Porta Valentini dalam ingatannya. Dia dimakamkan pada tempat yg sekarang menjadi Gereja Praxedes pada Roma. Dikatakan bahwa Julia menanam pohon almond merah muda pada dekat kuburnya. Saat ini, pohon almond permanen menjadi simbol cinta tak pernah mati serta persahabatan. Pada lepas 14 Februari, Hari Santo Valentine, pesan afeksi, cinta, serta darma dipertukarkan pada semua dunia."
Pesan itulah yg lalu mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang menjadi seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Fakta Menarik serta Unik Valentine’s Day
  • Orang Romawi antik mungkin pula bertanggung jawab atas nama hari kasih terkini kita. Kaisar Claudius II mengeksekusi dua orang - keduanya bernama Valentine - pada 14 Februari tahun yg berbeda pada abad ke-tiga M. Kematian syahid mereka mendapat kehormatan sang Gereja Katolik menggunakan perayaan Hari St. Valentine.
  • Perayaan hari Valentine termasuk galat satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), pada mana penyembahan berhala adalah kepercayaan mereka sejak lebih menurut 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam kepercayaan paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.
  • Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari menggunakan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan pada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
  • Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada 3 martir atau santo (orang kudus) yang berbeda yaitu pastur pada Roma, uskup Interamna (terbaru Terni), martir di provinsi Romawi Afrika.
  • Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak kentara. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya nir terdapat yang diketahui tentang martir-martir ini tetapi hari 14 Februari ditetapkan menjadi hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yg menyampaikan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini buat mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan dalam lepas 15 Februari.
  • Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus menggunakan cinta romantis adalah dalam abad ke-14 di Inggris serta Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari merupakan hari saat burung mencari pasangan buat kawin. 
  • Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi dalam tahun 1969 menjadi bagian menurut sebuah bisnis yg lebih luas buat menghapus santo-santa yang berasal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan dalam paroki-paroki tertentu.

ADAKAH METODE MEDITASI YANG TERBAIK


Dalam Surangama Sutra[Leng-Yeng-Cing], Sang Buddha menanyakan kepada para Bodhisattva Mahasattvadan para Arahat Utama yg nir perlu belajar lebih lanjut lagi, mengenaipelatihan pikiran untuk mencapai kesadaran menurut setiap metode yangdikembangkan dimana adalah metode terbaik buat mencapai kesempurnaansehingga memasuki keadaan samadhi. 
Lihat jua:
Dari 25 metode yang diuraikan secara terperinci oleh masing-masingBodhisattva serta Arahat yg hadir dalam persamuan tadi, termasuk Bodhisattva Avalokitesvara menguraikanmengenai meditasi dalam organ telinga, menggunakan mengatakan dihadapan Sang Buddha, "Aku masihingat di pada kalpa yg lamanya bagaikan butir pasir sungai Gangga pada masalalu, ada seorang Buddha bernama Avalokitesvara muncul pada dunia. Di bawahbimbinganNya, Aku mengembangkan pikiran Bodhi. Buddha tadi mengajari Akuuntuk memasuki samadhi melalui organ telinga." Selanjutnya,Bodhisattva Avalokistevara jua menguraikan secara terang proses meditasipengamatan suara [Quan-Yin] yangtelah dilatihnya sebagai akibatnya mencapai Penerangan Sempurna dan diberikan namaAvalokitesvara [Quan-Yin]. 

Sesudah penguraian menurut Bodhisattva Avalokitesvara, Sang Tathagata berkatakepada Pengeran Dharma, BodhisattvaManjusri, "Engkauharus merenungkan ke 25 Bodhisattva serta Arahat yg tidak perlu belajar lebihlanjut ini, dimana Mereka masing-masing telah menceritakan metode bijaksanayang digunakan dalam ketika permulaan latihan Mereka buat mencapai ke-Bodhi-an.di dalam kenyataan, latihan Mereka nir berbeda serta nir lebih rupawan ataulebih buruk satu sama lainnya. Katakanlah yg mana yg cocok buat Anandasehingga dia mampu memperoleh kesadaran dan yg manakah yg termudah mencapaihasil sinkron kemampuannya, juga buat kebaikan makhluk hidup yang sesudahnirvanaKu, ingin mempraktekkan jalan Bodhisattva di dalam pencarian BodhiSempurna."



Kemudian Bodhisattva Manjusri bangkit menurut loka duduknya dimana sehabis bersujuddi hadapan Sang Buddha, lalu menguraikan secara kentara 25 metode meditasi yangtelah dijalankan sang para Bodhisattva serta Arahat dengan berbagai alasan yangmerupakan kelemahan metode tersebut dimana akan sulit dicapai sang manusiabiasa, hingga terakhir metode pengamatan bunyi [Quan-Yin] dari Bodhisattva Avalokitesvara, maka BodhisattvaManjusri mengatakan, "Aku kini mengungkapkan pada Sang Tathagatha, bahwa semuaBuddha di global ini muncul buat mengajarkan metode yg paling cocok yaitudengan menggunakan bunyi yg meliputi segala-galanya. Keadaan samadhi bisadicapai melalui organ indera pendengaran. Demikianlah Bodhisattva Avalokitesvaramemenangkan pembebasan dan keselamatan dari penderitaan selama kalpa yg takterhitung bagaikan pasir Gangga. Dia memasuki tanah Buddha yg sama banyaknya.memperoleh kekuatan penguasaan diri berdasarkan pembebasannya serta memberikanketidak-gentaran kepada semua makhluk hidup."

Terlepas berdasarkan terdapat tidaknya suatu metode meditasi yang terbaik dan tercepatbuat diri kita sendiri, bagaimanapun harus kita sadari bahwa banyak sekali metodeatau tahapan meditasi yang ada tersebut akan dapat dilakukan secara lebihefektif bila dibimbing sang seorang Pengajar Sejati atau Meditator yang telahberpengalaman.

Belajar meditasi tidaklah sama dengan belajar silat ataupun keahlian beladiri lainnya. Kalau belajar silat kita mampu berguru pada beberapa pengajar silatyang dalam akhirnya kita bisa menjadi pendekar dengan menggabungkan berbagaijurus silat yg diperoleh menurut beberapa pengajar silat tadi. Tetapi dalambelajar meditasi, kita haruslah patuh terhadap satu metode yg diajarkan olehsatu guru saja yg kita yakini menjadi Pengajar Sejati, sehingga tidaklah perlumencampur-adukkan aneka macam metode meditasi yg diketahui, lantaran hal demikiantidaklah akan menjamin kesadaran batin kita, malahan dapat menimbulkankeruwetan pikiran dan gangguan kejiwaan lainnya.

Bagaimana menemukan seorang Pengajar Sejati adalah sangat tergantung karma kitasendiri, dan kesiapan kita buat memulai perjalanan spiritual yang kita yakini.ada pepatah mengungkapkan, bahwa begitu siswa siap, maka pengajar akan datang. Salahseorang Mahaguru pemimpin spiritual abad ini, Supreme Master Ching Hai,berkata, "Cahayadan suara adalah tolak ukur seorang Pengajar Sejati, siapapun yg tidak dapatmemberi Anda pengalaman cahaya dan bunyi seketika, bukanlah seseorang GuruSejati."

Persiapan Meditasi


Melakukan suatu meditasi sebenarnya tidaklah terlalu rumit, akan tetapi adakalanyakita justru memperumit tujuan meditasi tadi menggunakan aneka macam tekad seperti,"Baik, aku akan duduk bermeditasi malam ini mulai jam 10 malam sampai jam6 pagi, serta saya akan duduk tanpa bergeming misalnya Buddha, hingga mencapaipencerahan!" , namun baru duduk belum hingga lima mnt perasaan gelisahsudah mengganggu, seakan-akan loka duduk meditasi terbakar sang bara api. Haltersebut sebenarnya bukanlah suatu tekad yang sahih, lantaran proses meditasitersebut tidaklah dapat diselesaikan secara sekaligus, melainkan harus dimulaisecara bertahap.

Pada saat memulai meditasi kita janganlah terpaku pada suatu target yangharus dicapai dengan memaksakan diri, segala keinginan duniawi haruslah dilepasdan tidak ada yg perlu dicapai. Apakah mau duduk 15 mnt, 1 jam atau lima jam,tidaklah perlu dijadikan masalah. Yang jelas bagaimana mempersiapkan diri untukduduk itulah yang terpenting.

Sebelum duduk buat meditasi, usahakanlah segala pekerjaan yg memangperlu diselesaikan sudah dilakukan dengan baik. Kalaupun tidak bisadiselesaikan, katakanlah pada diri kita sendiri bahwa pekerjaan tersebut akandiselesaikan selesainya meditasi. Perlu diawasi jua asa buat menyelesaikanpekerjaan tadi lalu ada kembali pada saat kita duduk meditasi, padasaat tersebut kita bisa menegur pikiran kita dengan mengungkapkan, "Lupakanlah,nanti akan saya selesaikan sehabis meditasi ini terselesaikan." Hal tersebutdapat kita ulangi sampai asa buat menuntaskan pekerjaan tersebut tidakmuncul balik . Bagaimanapun terdapat baiknya sebelum kita duduk, biasakanlah segalapekerjaan mini yg memang dapat dilakukan dalam saat itu kita selesaikandahulu, misalnya mematikan lampu, memastikan pintu sudah terkunci, kran airsudah dimatikan, serta lain sebagainya, sebagai akibatnya hal-hal misalnya itu tidakmengganggu pikiran kita pada waktu mulai bermeditasi. Mengabaikan masa lalu dantidak memperdulikan masa yg akan datang menggunakan melihat secara konkret masasekarang (masa duduk meditasi) adalah hal yang paling krusial ditanamkan dalampikiran kita selama melakukan persiapan meditasi ataupun dalam waktu sudahmemasuki konsentrasi meditasi. Selalulah bertindak seperti bahtera yangberangkat beserta penumpangnya dan barang-barang yang dibawa bahtera tersebuttanpa meninggalkan jejak masa lalu serta pula nir peduli akan masa yang akandatang. Perahu tersebut akan melaju bersama arus air (perahu jaman dulu selalumengandalkan air yg mengalir tanpa mempunyai motor mesin perahu yg dapatmenantang arus misalnya yg sekarang kita jumpai). 

Usahakan loka meditasi sanggup terkunci berdasarkan pada serta nir mendapatkanbanyak gangguan atau suara berisik. Suara berisik yang terdengar lambat launakan lenyap berganti menggunakan kesunyian bila kita nir memasak asal suaratersebut lebih lanjut. Setiap suara yang terdengar bisa kita biarkan, namunperlu juga kita menyadari adakalanya dalam ketika memasuki samadhi (konsentrasi meditasi yang mendalam), dapat muncul berbagairagam suara surgawi yang biasanya berbunyi seperti suara musik, suara lonceng,suara ombak, suara angin dan lain-lain, dimana justru perlu kita konsentrasikankarena suara-suara seperti itu akan mengangkat konsentrasi pikiran kita ke alamyang lebih tinggi. Dalam metode meditasi tertentu, terdapat juga konsentrasipada suara yang dilakukan dengan suatu teknik khusus dimana hanya dapatdiajarkan oleh seorang Guru Sejati kepada seorang murid.

Sering terjadi juga dalam saat meditasi, kita merasakan gatal, kesemutan,ngilu, pegal, ngantuk serta aneka macam perasaan fisik serta batin yang terasamenganggu sekali . Untuk mengatasi hal tadi, maka perlulah kita mendapatkantempat duduk meditasi yang diadaptasi dengan postur tubuh kita yg palingbaik. Janganlah terlalu terpaku pada suatu pola duduk, tetapi pilihlah poladuduk yang paling sinkron buat diri kita sendiri. Tidak perlu harus mencontohpola eksklusif. Memang pola duduk teratai (saling menyilangkan kaki sehinggakedua telapak kaki menghadap ke atas) merupakan yg paling baik, karena akanmembuat punggung kita lurus supaya tidak mudah terserang rasa mengantuk. Namuntidak seluruh orang dapat melakukan pola duduk demikian, sehingga tidaklah perludipaksakan. Kalau memang duduk pada kursi atau bantal meditasi yang tinggi lebihmenyenangkan, lebih baik kita menentukan itu, dari jangan membiarkan punggung kitabersandar pada sandaran kursi tadi. Biasakanlah mencuci muka dengan airdingin dan lakukan sedikit senam seperti jongkok serta pelemasan otot sebelummemulai meditasi. Hal tersebut akan sangat membantu buat menghilangkan rasangantuk dan kesemutan yg memang sering menganggu pada saat meditasi. Usahakanberkonsentrasi pada bagian tubuh menurut alis mata ke atas, sebagai akibatnya dengandemikian gangguan ngilu, pegal, kesemutan, gatal dan sebagainya yg seringmuncul pada aneka macam tempat pada tubuh kita, lambat laun tidak akan menganggu padaakhirnya. Pada waktu tadi kitapun sudah lupa bahwa kita memiliki tubuh, danmemang kita nir perlu risau akan tubuh ini yang nir abadi.

Gangguan kerohanian seperti perasaan takut, gelisah, ataupun munculnyagambaran makhuk tertentu ataupun fenomena lainnya seperti cahaya dan sebagainyadapat juga singgah pada waktu meditasi. Adakalanya perasaan atau gambarantersebut hanyalah bentuk pikiran kita sendiri. Untuk membedakannya maka kitaperlu amati apakah perasaaan ataupun gambaran tersebut muncul lebih dari satukali dan dalam bentuk yang sama. Kalau memang demikian berarti merupakanfenomena dari alam tertentu dan perlu kita atasi. Seandainya muncul perasaantakut dan gelisah, cobalah berkonsentrasi pada mantra, doa ataupun sutratertentu. Demikian juga apabila muncul gambaran makhluk tertentu, maka cobalahundang makhluk tersebut untuk duduk di depan Anda. Dalam hal ini kita haruslahmemiliki keyakinan akan para Buddha dan Bodhisattva ataupun Guru Sejati kita,dan dengan nama Beliau, persilahkan makhluk tersebut untuk tidak menganggumeditasi Anda. Mendapatkan bimbingan meditasi dari seorang guru spiritual yangkita yakini akan sangat membantu dalam hal ini. Guru demikian haruslah mampumelindungi setiap permasalahan yang muncul khususnya dalam perjalanan spiritualmuridnya. Walaupun kita yakin kepada para Buddha dan Bodhisattva, tetapi Merekatidaklah mungkin berkomunikasi secara langsung dalam bentuk fisik manusiaseperti kita. Sehingga penting adanya untuk mendapatkan bimbingan meditasi dariseorang guru ahli meditasi (meditator) apakah dari seorang bhikshu/bhikkhu,bhikshuni/bhikkhuni ataupun guru spiritual yang masih hidup dimana kita yakinisebagai seorang Guru Sejati. Demikian juga meditasi secara berkelompok biasanyaakan sangat membantu karena kekuatan konsentrasi meditator yang telah seniorakan mampu menciptakan atmosfir positif dalam ruangan meditasi tersebutsehingga dapat mengangkat konsentrasi peserta meditasi yunior lainnya yangmasih sebagai pemula.

Makanan adakalanya jua mensugesti kita selama melakukan meditasi.janganlah makan terlalu kenyang, serta sebisa mungkin diusahakan adanya jarakwaktu 1 sampai 2 jam antara makan dan meditasi. Makanan yg sehat sepertimenghindari banyak sekali daging atau hanya memakan makanan non-hewani (vegetarian)dirasakan sang sebagian praktisi meditasi sebagai suatu hal yang sangatmembantu khususnya pada konsentrasi pikiran selama meditasi. Kebanyakan dagingyang diperoleh dari output penghilangan nyawa makhluk hidup masih mengandung hawatertentu yg dapat mensugesti upaya konsentrasi dalam meditasi kita. Minumanseperti kopi pula terdapat baiknya dihindari, karena pada meditasi itu kita bukanbertujuan buat bergadang.

Kebiasaan buat duduk bermeditasi haruslah kita tanamkan pada diri kitasetiap hari serta dijadikan suatu program rutin. Kebiasaan duduk tadi akhirnyaakan membuahkan kita lebih terkonsentrasi pada meditasi serta menjalanikehidupan sehari-hari. Sering kita mengeluh tidak memiliki waktu untukmeditasi, serta memang hal itu dapat dimaklumi apalagi bagi orang-orang yangmasih terikat dengan kehidupan duniawi dalam jaman kini yang serba instantini. Tetapi jikalau kita mau menyadari, sebenarnya poly sekali waktu kita yangterbuang secara percuma. Coba kita amati berapa poly waktu kita yang terbuanghanya buat mengobrol atau menyampaikan rumor yang tidak perlu, menontontelevisi, membaca koran, terlibat kehidupan malam yg buruk, tidurmenjelang subuh dan bangun siang, dan sebagainya. Seandainya waktu-waktuseperti itu bisa kita kurangi, maka tentunya pada sehari kita dapatmenyisahkan ketika paling tidak 3 sampai 4 jam. Sehingga bila kita dapat dudukmeditasi 1/dua jam saja dalam sehari, maka hal itu seharusnya sudah sangatmenggembirakan. Kebiasaan duduk 1/dua jam ini lalu secara sedikit demi sedikit dapatditambah ataupun dibagi contohnya 1/dua jam dalam saat bangun di pagi hari dan 1/2jam menjelang akan tidur pada malam harinya, demikian seterusnya ditingkatkantanpa harus dipaksakan ataupun ditargetkan, melainkan secara alami danbertahap. Ingatlah bahwa sebongkah batu yg diletakkan cukup usang pada atasrerumputan akan dapat mematikan rumput tersebut buat tumbuh, namun apabilabatu tersebut digeser ataupun diangkat, maka rumput tadi akan tumbuhkembali. Demikian juga dengan asal nafsu impian akan tumbuh lagi setiapkali kita lalai memperhatikan konsentrasi pikiran kita. Konsentrasi pikirandemikian tidak saja terbatas pada saat kita duduk meditasi, melainkan jugadalam kehidupan sehari-hari kita.

Meditasi bukanlah hanya duduk membisu menggunakan mengambil posisi tubuh tertentuataupun menyerupai posisi Buddha eksklusif saja karena Pencerahan tidaklahtergantung dalam posisi tubuh tertentu pada meditasi.

Menggosok Genteng Jadi Cermin

Mazu Daoyi (709-788) adalahseorang sesepuh Zen yang membawa pengaruh paling besar setelah masa sesepuhke-enam, Huineng (638-713). Mazu meninggalkan rumah dalam usia 12 tahun untukmenjadi siswa Nanyue Huairang (677-744).

Pada suatu hari, Nanyuemelihat Mazu sedang duduk bermeditasi. Nanyue bertanya kepada Mazu, "Untukapa engkau duduk bermeditasi?" Mazu menjawab, "Aku ingin menjadiBuddha".

Setelah mendengar istilah-katatersebut, Nanyue keluar merogoh sepotong genteng bata yg kemudiandigosoknya di lantai. Mazu merasa nir mengerti sehingga bertanya, "Andamenggosok genteng bata buat apa?" Nanyue menjawab, "Aku ingin jadikangenteng bata ini menjadi cermin." Mazu menggunakan terheran-heran mengungkapkan,"Genteng bata digosok bagaimana mampu menjadi cermin?" Nanyuemenjawab, "Kalau genteng bata digosok tidak mampu menjadi cermin, bagaimanapula duduk bermeditasi bisa menjadi Buddha?"

Mazu kemudian bertanyabagaimana caranya agar dapat menjadi Buddha. Nanyue berkata, "Pengertianini sama halnya seperti orang menghalau gerobak yang ditarik oleh seekor lembu;bila gerobaknya tidak berjalan, apa yang harus dipecut? Gerobaknya ataulembunya? Dalam melakukan meditasi, engkau ingin belajar Zen yang duduk, atauengkau bermaksud meniru Buddha yang duduk? Untuk yang pertama, Zen tidak ada didalam duduk atau berdiri. Untuk yang kedua, Buddha tidak memiliki posisi tubuhyang tetap. Dharma berjalan terus, dan tidak pernah berhenti di suatu tempat.engkau karenanya jangan melekat ataupun membenci bentuk-bentuknya. Duduk untukmenjadi Buddha adalah membunuh Buddha. Apabila engkau belajar duduk menjadiBuddha, itu sama halnya mengucilkan Buddha; kalau engkau terikat kepada bentukduduk, maka selamanya akan jauh dari Kebenaran."