SEJARAH VALENTINES DAY LEGENDA ST VALENTINE

Ketika kita memikirkan Hari Valentine kita cenderung memikirkan cokelat, cinta, dan hibah, namun kebanyakan kita tidak memahami bahwa Hari Valentine berakar pada sebuah festival kesuburan Romawi kuno yg diklaim Lupercalia. Itu adalah festival yg merayakan awal isu terkini semi, kesuburan, nenek moyang, serta cinta.
Dari tanggal 13 sampai 15 Februari, orang-orang Romawi merayakan pesta Lupercalia. Orang-orang itu mengorbankan seekor kambing serta seekor anjing, kemudian mencambuk wanita menggunakan kulit binatang yg baru saja mereka bunuh.
lihat jua: menjadi selebgram di instagram
Para imam kuno akan mengorbankan seekor kambing serta kemudian berjalan mengelilingi wilayah kota Roma, menggunakan ringan mengetuk wanita pada jalan menggunakan rabat kulit kambing yg direndam darah. Tidak ada yang menerka ini aneh, lantaran ini merupakan undangan buat semangat nenek moyang buat menjelma balik melalui daur kelahiran balik dan memastikan kesuburan. Pada akhir hari gadis-gadis lajang akan menuliskan nama mereka serta memasukkannya ke dalam sebuah guci. Setiap bujangan akan menentukan nama dari guci serta akan menghabiskan tahun bersamanya - sebagai akibatnya memastikan kesuburan bagi rakyat.
Perayaan Valentine's Day mempunyai akar sejarah berupa beberapa kisah yg turun-temurun pada bangsa Romawi serta kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur mengenai dari-muasalnya merupakan bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui sang seekor serigala betina, sebagai akibatnya serigala itu memberinya kekuatan fisik serta kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati insiden ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yg megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing serta kambing betina, kemudian dilumurkan darahnya pada dua pemuda yg kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi pada depan rombongan. Keduanya membawa 2 pangkas kulit yg mereka pakai buat melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap pada lumuran itu menggunakan senang hati, karena meyakini menggunakan itu mereka akan dikaruniai kesuburan serta melahirkan menggunakan gampang.
Kisah Kasih St. Valentine
Valentine merupakan seseorang rahib yang hidup pada Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yg waktu itu dipimpin sang Kaisar Claudius yg terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tadi. Claudius berambisi mempunyai pasukan militer yg akbar, dia ingin seluruh laki-laki di kerajaannya bergabung pada dalamya.
Namun sayangnya impian ini bertepuk sebelah tangan. Para laki-laki enggan terlibat dalam perang. Karena mereka tidak ingin meninggalkan famili dan kekasihnya. Hal ini membuat Claudius sangat murka , ia pun segera memerintahkan pejabatnya buat melakukan sebuah pandangan baru gila.
Pada abad ke-3, Kaisar Romawi Claudius II menduga pernikahan tidak baik buat perang lantaran pria ingin tinggal pada rumah beserta istri mereka, jadi dia melarang pernikahan. Pada waktu itu ada seorang pastor Kristen bernama Valentine yang merasa kasihan dalam pasangan dan orang yang sudah menikah secara rahasia. Ketika Claudius menemukan, beliau melemparkan Valentine ke penjara dan mengeksekusi beliau dalam 14 Februari. Sebelum kematiannya, Valentine menulis sepucuk surat pada putri sipir penjara, yg sudah sebagai temannya dan menandatanganinya menurut Valentinemu.
Selama minggu-minggu terakhir kehidupan Valentinus, hal yg luar biasa terjadi. Melihat bahwa beliau merupakan orang yg belajar, sipir bertanya apakah putrinya, Julia, mungkin dibawa ke Valentinus buat mendapat pelajaran. Dia sudah buta semenjak lahir. Julia merupakan seorang gadis muda yg cantik menggunakan pikiran yang cepat. Valentinus membaca cerita tentang sejarah Roma kepadanya. Dia mendeskripsikan dunia alam padanya. Dia mengajarinya aritmatika dan menceritakan kepadanya tentang Tuhan. Dia melihat global melalui matanya, mempercayai kebijaksanaannya, serta menemukan ketenangan pada kekuatannya yang hening.
"Valentinus, apakah Tuhan sahih-benar mendengar doa kita?" Tanya Julia suatu hari.
"Ya, anakku, Dia mendengar masing-masing."
"Apakah Anda memahami apa yg aku doakan setiap pagi serta setiap malam? Saya berdoa semoga saya bisa melihat, saya sangat ingin melihat seluruh yang sudah Anda ceritakan pada saya!"
"Tuhan melakukan apa yang terbaik bagi kita apabila kita hanya akan percaya kepadaNya," kata Valentinus.
"Oh, Valentinus, saya percaya, aku tahu!" Dia berlutut serta menggenggam tangannya.
Mereka duduk membisu bersama, masing-masing berdoa. Tiba-tiba terdapat cahaya brilian pada sel penjara. Radiant, Julia menjerit, "Valentinus, aku sanggup melihat! Aku sanggup melihat!"
"Alhamdulillah!" Seru Valentinus, dan beliau berlutut pada doa.
Pada malam kematiannya, Valentinus menulis sebuah catatan terakhir pada Julia, mendesaknya buat permanen dekat dengan Tuhan. Dia menandatanganinya, "Dari Valentinemu." Kalimatnya dilakukan keesokan harinya, 14 Februari 270, pada sebuah gerbang yg lalu dinamai Porta Valentini dalam ingatannya. Dia dimakamkan pada tempat yg sekarang menjadi Gereja Praxedes pada Roma. Dikatakan bahwa Julia menanam pohon almond merah muda pada dekat kuburnya. Saat ini, pohon almond permanen menjadi simbol cinta tak pernah mati serta persahabatan. Pada lepas 14 Februari, Hari Santo Valentine, pesan afeksi, cinta, serta darma dipertukarkan pada semua dunia."
Pesan itulah yg lalu mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang menjadi seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Fakta Menarik serta Unik Valentine’s Day
  • Orang Romawi antik mungkin pula bertanggung jawab atas nama hari kasih terkini kita. Kaisar Claudius II mengeksekusi dua orang - keduanya bernama Valentine - pada 14 Februari tahun yg berbeda pada abad ke-tiga M. Kematian syahid mereka mendapat kehormatan sang Gereja Katolik menggunakan perayaan Hari St. Valentine.
  • Perayaan hari Valentine termasuk galat satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), pada mana penyembahan berhala adalah kepercayaan mereka sejak lebih menurut 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam kepercayaan paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.
  • Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari menggunakan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan pada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
  • Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada 3 martir atau santo (orang kudus) yang berbeda yaitu pastur pada Roma, uskup Interamna (terbaru Terni), martir di provinsi Romawi Afrika.
  • Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak kentara. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya nir terdapat yang diketahui tentang martir-martir ini tetapi hari 14 Februari ditetapkan menjadi hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yg menyampaikan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini buat mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan dalam lepas 15 Februari.
  • Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus menggunakan cinta romantis adalah dalam abad ke-14 di Inggris serta Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari merupakan hari saat burung mencari pasangan buat kawin. 
  • Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi dalam tahun 1969 menjadi bagian menurut sebuah bisnis yg lebih luas buat menghapus santo-santa yang berasal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan dalam paroki-paroki tertentu.

Comments