KERJA CERDAS VS KERJA KERAS

Kerja Cerdas vs Kerja Keras - Banyak pro serta kontra mengenai pembahasan teknik bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras. Masalah menggunakan bekerja keras vs kerja cerdas sering membingkai pikiran kita menjadi keliru satu pilihan di mana kita hanya sanggup memilih "keras" atau "pintar." Pertanyaan kita harus bertanya, mengapa kita tidak melakukan keduanya? Apapun ide bisnis bisnis apa yang akan anda kembangkan kenapa kita tidak menerapkan keduanya pada usaha kita.
Bekerja cerdas mungkin penting, akan tetapi bila anda hanya menerapkan kerja "cerdas" tanpa kerja "keras" maka output yg anda bisa pun tidak akan maksimal . Tidak terdapat pengusaha sukses yang menerima kesuksesannya hanya dengan kerja cerdas saja, mereka pula membutuhkan kerja keras, membutuhkan banyak ketika perharinya bahkan saat pesaing mereka telah tidur pun para bisnisman sukses ini masih melakukan pekerjaannya.

Untuk mencapai zenit suskses pada bidang usaha Anda, Anda perlu buat nir hanya mengambil keuntungan dari teknologi dan bekerja secara efisien, tetapi pula sebagai faktor yang primer penentu keberhasilan anda menjadi conttoh saja seorang pebisnis yg sukses merupakan mereka yang awal tiba di tempat kerja dan yg terakhir masih berada dikantor berusaha keras pada kesunyian ketika pesaing mereka tertidur. Pekerjaan Smarter memberi kita lebih poly waktu, akan tetapi ketika yang kita miliki nir berarti apa-apa kecuali kita memanfaatkannya secara optimal.
Jika kita ingin sukses, kita nir boleh puas hanya bekerja lebih cerdas. Orang-orang yg paling sukses membangun dan mengembangkan bisnis mereka harus bekerja cerdas, tetapi mereka juga bekerja sangat keras. Mereka mempertahankan rasio 1:1 antara kerja "cerdas" kerja "keras" ketekunan dan drive sembari belajar cara buat melakukan hal-hal lebih efisien.
Kerja keras dan kerja cerdas saja tidak relatif bagi keberhasilan usaha - kecerdikan, visi, perhitungan resiko, dan keberuntungan, diantaranya, semua kiprah bermain - tetapi keduanya sangat krusial, serta telah waktunya untuk berhenti memperlakukan kerja "cerdas serta "keras" seolah-olah mereka saling eksklusif . Profesional belia dan pengusaha pemula harus bekerja lebih cerdas, lebih keras, lebih lama serta lebih baik - lantaran setiap kita memulai terjun di global bisnis itu berarti kompetisi baru saja dimulai.
Jadi seluruh hal serta faktor penentu keberhasilan menyebarkan suatu bisnis dipengaruhi oleh banyak hal. Tidak semata mata kerja cerdas dan kerja keras. Faktor lain tersebut adalah, ketekunan, visi misi yang jelas, memperhitungkan segala resiko termasuk resiko paling tidak baik yg kemungkinan terjadi, faktor keberuntungan, pemanfaatan ketika serta lain sebagainya.