PERBEDAAN MIKROKONTROLER DENGAN MIKROPROSESOR
Perbedaan Mikrokontroler Dengan Mikroprosesor
Terdapat perbedaan yang signifikan antara mikrokontroler serta mikroprosessor. Perbedaan yang primer antara keduanya bisa dipandang berdasarkan 2 faktor utama yaitu arsitektur perangkat keras (hardware architecture) serta pelaksanaan masing-masing.
Ditinjau berdasarkan segi arsitekturnya, mikroprosesor hanya merupakan single chip CPU, sedangkan mikrokontroler pada IC-nya selain CPU jua terdapat device lain yg memungkinkan mikrokontroler berfungsi menjadi suatu single chip computer. Dalam sebuah IC mikrokontroler sudah masih ada ROM, RAM, EPROM, serial interface dan paralel interface, timer, interrupt controller, konverter Anlog ke Digital, dan lainnya (tergantung feature yg melengkapi mikrokontroler tersebut).
Sedangkan dari segi aplikasinya, mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central Processing Unit yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroller, pada bentuknya yg kecil, dalam biasanya ditujukan buat melakukan tugas–tugas yg berorientasi kontrol dalam rangkaian yg membutuhkan jumlah komponen minimum serta porto rendah (low cost).
APLIKASI MIKROKONTROLER
Karena kemampuannya yg tinggi, bentuknya yang mini , konsumsi dayanya yg rendah, dan harga yang murah maka mikrokontroler begitu banyak dipakai di global. Mikrokontroler digunakan mulai berdasarkan mainan anak-anak, perangkat elektro tempat tinggal tangga, perangkat pendukung otomotif, alat-alat industri, peralatan telekomunikasi, peralatan medis dan kedokteran, hingga menggunakan pengendali robot dan persenjataan militer.
Terdapat beberapa keunggulan yg diperlukan menurut indera-indera yg berbasis mikrokontroler (microcontroller-based solutions) :
- Kehandalan tinggi (high reliability) serta kemudahan integrasi dengan komponen lain (high degree of integration)
- Ukuran yg semakin bisa diperkecil (reduced in size)
- Penggunaan komponen dipersedikit (reduced component count) yang jua akan mengakibatkan biaya produksi dapat semakin ditekan (lower manufacturing cost)
- Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih cepat juga dijual ke pasar sinkron kebutuhan (shorter time to market)
- Konsumsi daya yg rendah (lower power consumption)