PERBEDAAN ANTARA LISTRIK AC DENGAN LISTRIK DC

Beberapa disparitas mendasar yang perlu kita ketahui antara Listrik AC menggunakan listrik DC.
Tak dapat dipungkiri, pada masa sekarang ini kebutuhan kita akan tenaga listrik sangat akbar. Dan hampir setiap ketika kita membutuhkan yg namanya listrik.
Energi listrik memang mempunyai manfaat yang sangat besar baik pada kehidupan sehari – hari maupun pada global bisnis dan industri.
Mengenal definisi atau arti listrik
Sebelum kita membahas disparitas antara listrik AC menggunakan listrik DC, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi dari Listrik tersebut.
Menurut Kamus akbar bahasa Indonesia (KBBI), Definisi Listrik merupakan :
Suatu daya atau energi yg dihasilkan menurut proses terjadinya suatu gesekan, atau berdasarkan proses kimia serta lainnya.
Menurut Ilmu fisika Definisi listrik terbagi dua, yaitu :
Listrik Statis
Definisi Listrik Statis adalah :
Suatu tenaga yang dimiliki sang suatu benda, yang terbentuk menurut beberapa atom yang bermuatan positif dan negatif, yg lalu dapat membentuk listrik. Atom yg bermuatan positif dianggap dengan Proton serta Atom bermuatan negatif diklaim menggunakan Elektron.
Listrik dinamis
Definisi Listrik Dinamis adalah :
Suatu tenaga listrik yang dapat bergerak dengan memakai media seperti batere serta dihubungkan pada suatu rangkaian elektro baik secara paralel maupun secara seri.
Listrik yang biasa kita gunakan baik itu buat kebutuhan sehari – hari , atau bahkan buat keperluan yg lebih besar misalnya buat industri dan usaha lainnya, terbagi dalam 2 jenis listrik.
Dua jenis listrik yg dimaksud tersebut merupakan:
Listrik AC dan Listrik DC
Lalu apa disparitas antara listrik AC menggunakan listrik DC?
Mungkin sebagian menurut kita pernah bertanya, apa sebenarnya perbedaan antara listrik AC menggunakan Listrik DC, serta masing – masing jenis listrik ini , baik itu listrik AC juga listrik DC memang memiliki beberapa perbedaan satu menggunakan yg lainnya.

Beberapa disparitas antara listrik AC menggunakan Listrik DC


Listrik AC

  • Listrik AC adalah singkatan berdasarkan Alternating Current atau pada bahasa indonesia bisa diartikan Arus bolak-pulang atau berubah-ubah.
  • Listrik AC mempunyai besaran tegangan yg berubah-ubah atau naik turun, proses perubahan naik turun tegangan listrik pada listrik AC digambarkan menggunakan gelombang sinusoida. Banyaknya proses perubahan tegangan pada listrik AC tergantung pada besar frekwensi.
  • Listrik AC memiliki nilai Frekwensi. Frekwensi dalam listrik AC merupakan seberapa poly gelombang sinusoida yg terjadi pada satuan dtk. Pada umumnya Listrik AC yg kita pakai baik itu listrik AC 1 Phase dan listrik AC tiga Phase menggunakan frekwensi 50 Hertz.
  • Proses terjadinya naik turun tegangan pada listrik AC tidak tampak atau tidak dapat kita lihat karena Frekwensinya yg sangat cepat, yaitu 50 gelombang dalam satu dtk. Sehingga pada sebuah lampu listrik yang memakai listrik AC, selalu kelihatan menyala karena cepatnya proses naik turun tegangan tadi.
  • Tegangan yang biasa kita pakai untuk listrik AC adalah 220 Volt AC (220 VAC) buat 1 phase dan 380 Volt AC (380 VAC) buat 3 Phase.
Namun pada beberapa perangkat listrik tertentu masih ada jua berbagai variasi tegangan listrik AC lainnya misalnya 110 VAC, 42 VAC, 24 VAC serta lainnya.
  • Simbol buat nilai tegangan listrik AC adalah VAC (Volt AC)
  • Listrik AC Tidak mempunyai Polaritas, menggunakan istilah lain listrik AC nir mempunyai kutub baik kutub positif maupun kutub negatif.
Pada Listrik AC terdapat dua kabel, yaitu Kabel yang mempunyai tegangan diklaim kabel Fasa, dan kabel yg tidak memiliki tegangan disebut kabel Netral.
  • Arah arus pada listrik AC adalah menurut kabel Fasa menuju Netral. Atau menurut kabel yang bertegangan menuju kabel netral
  • Kurang baik digunakan menjadi supplai tegangan buat komponen elektronika, oleh karenanya supplai listrik AC dalam perangkat elektronik umumnya terlebih dahulu diubah sebagai listrik DC.
  • Listrik AC baik buat dipakai menjadi listrik jaringan transmisi atau distribusi jeda jauh, lantaran akbar tegangan dapat dipertahankan dengan kerugian tegangan yang kecil.
  • Listrik AC umumnya didapatkan berdasarkan suatu pembangkit listrik AC misalnya Generator set (Genset) AC.
  • Menurut sejarah Listrik AC ditemukan oleh Michael Faraday, kemudian dikembangkan menjadi pembangkit listrik AC yg digunakan secara luas sang Nikola Tesla.

Listrik DC

  • DC (Direct Current) adalah arus searah, yaitu listrik yang memiliki polaritas permanen dalam kutub positif serta kutub negatif. Dan memiliki besaran tegangan yang nir berubah-ubah atau kontinu.
  • Listrik DC memiliki nilai tegangan yg tetap (tidak berubah-ubah).
  • Listrik DC nir memiliki Frekwensi.
  • Tegangan listrik DC yang biasa kita pakai bervariasi, umumnya misalnya 1,5 VDC, 12 VDC, 24 VDC dan lainnya.
Namun untuk beberapa perangkat tertentu, dapat juga kita temukan tegangan listrik 220 VDC, 110 VDC serta lainnya.
  • Simbol buat nilai tegangan listrik DC adalah VDC (Volt DC)
  • Listrik DC memiliki Polaritas, yaitu kutub positif dan kutub negatif yg permanen.
Kutub negatif umumnya mempunyai tegangan 0 VDC, dan kutub Positif memiliki besar tegangan sesuai menggunakan tegangan nominal yg terdapat.
  • Arah arus pada listrik DC, arus DC mengalir berdasarkan kutub negatif menuju kutub positif, atau berdasarkan kutub yang mempunyai nilai potensial yg lebih rendah menuju kutub yang memiliki nilai potensial lebih tinggi.
  • Sangat baik dipakai buat supplai aneka macam peralatan komponen Elektronika, karena lebih stabil serta sedikit gangguan, Listrik DC jua lebih poly dipakai buat membentuk medan magnet protesis.
  • Dahulu listrik DC banyak digunakan menjadi jaringan transmisi serta distribusi listrik jarak jauh, karena beberapa kekurangan dari listrik DC, penggunaannya tergantikan dengan jaringan transmisi listrik AC.
  • Selain bisa didapatkan berdasarkan pembangkit listrik DC (Generator DC), listrik DC juga dapat dihasilkan menurut proses kimia, seperti batere, akki.
  • Menurut sejarah yg pertama kali menemukan serta mempopulerkan penggunaan Generator DC buat jaringan listrik adalah Thomas Alva edison.

Catatan:
Mengubah Listrik AC sebagai listrik DC
Listrik AC dapat kita ubah menjadi listrik DC dengan menggunakan konverter, atau dengan rangkaian elektronika sederhana yg biasa disebut Adaptor.
Adaptor ini terdiri berdasarkan 4 butir diode penyearah yang bisa mengubah listrik Arus bolak-balik sebagai listrik arus searah.
Mengubah listrik DC menjadi listrik AC
Listrik DC juga dapat kita ubah menjadi listrik AC dengan menggunakan rangkaian elektronika yg lebih rumit yg biasa disebut dengan Inverter.
Demikianlah artikel tentang beberapa perbedaan antara listrik AC serta listrik DC, semoga bisa menaruh tambahan berita serta pengetahuan yg bermanfaat buat kita semua.
CARA FLEXI

PERBEDAAN ANTARA LISTRIK AC DENGAN LISTRIK DC

Beberapa disparitas mendasar yg perlu kita ketahui antara Listrik AC dengan listrik DC.
Tak bisa dipungkiri, pada masa sekarang ini kebutuhan kita akan energi listrik sangat besar . Dan hampir setiap ketika kita membutuhkan yang namanya listrik.
Energi listrik memang mempunyai manfaat yang sangat akbar baik dalam kehidupan sehari – hari juga pada global usaha dan industri.
Mengenal definisi atau arti listrik
Sebelum kita membahas disparitas antara listrik AC dengan listrik DC, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi berdasarkan Listrik tadi.
Menurut Kamus akbar bahasa Indonesia (KBBI), Definisi Listrik adalah :
Suatu daya atau tenaga yg didapatkan berdasarkan proses terjadinya suatu gesekan, atau menurut proses kimia serta lainnya.
Menurut Ilmu ekamatra Definisi listrik terbagi 2, yaitu :
Listrik Statis
Definisi Listrik Statis merupakan :
Suatu energi yang dimiliki sang suatu benda, yang terbentuk berdasarkan beberapa atom yg bermuatan positif serta negatif, yang kemudian bisa menghasilkan listrik. Atom yg bermuatan positif diklaim menggunakan Proton dan Atom bermuatan negatif diklaim menggunakan Elektron.
Listrik dinamis
Definisi Listrik Dinamis adalah :
Suatu tenaga listrik yang dapat berkecimpung dengan menggunakan media seperti batere dan dihubungkan pada suatu rangkaian elektronika baik secara paralel juga secara seri.
Listrik yang biasa kita gunakan baik itu buat kebutuhan sehari – hari , atau bahkan buat keperluan yang lebih akbar seperti untuk industri dan usaha lainnya, terbagi pada dua jenis listrik.
Dua jenis listrik yang dimaksud tersebut merupakan:
Listrik AC serta Listrik DC
Lalu apa disparitas antara listrik AC menggunakan listrik DC?
Mungkin sebagian menurut kita pernah bertanya, apa sebenarnya disparitas antara listrik AC dengan Listrik DC, serta masing – masing jenis listrik ini , baik itu listrik AC maupun listrik DC memang mempunyai beberapa disparitas satu menggunakan yang lainnya.

Beberapa perbedaan antara listrik AC menggunakan Listrik DC


Listrik AC

  • Listrik AC adalah singkatan berdasarkan Alternating Current atau dalam bahasa indonesia dapat diartikan Arus bolak-kembali atau berubah-ubah.
  • Listrik AC memiliki besaran tegangan yang berubah-ubah atau naik turun, proses perubahan naik turun tegangan listrik dalam listrik AC digambarkan menggunakan gelombang sinusoida. Banyaknya proses perubahan tegangan dalam listrik AC tergantung dalam akbar frekwensi.
  • Listrik AC mempunyai nilai Frekwensi. Frekwensi pada listrik AC merupakan seberapa banyak gelombang sinusoida yg terjadi dalam satuan detik. Pada umumnya Listrik AC yang kita gunakan baik itu listrik AC 1 Phase serta listrik AC tiga Phase menggunakan frekwensi 50 Hertz.
  • Proses terjadinya naik turun tegangan pada listrik AC tidak tampak atau nir dapat kita lihat karena Frekwensinya yang sangat cepat, yaitu 50 gelombang pada satu dtk. Sehingga pada sebuah lampu listrik yg memakai listrik AC, selalu kelihatan menyala karena cepatnya proses naik turun tegangan tadi.
  • Tegangan yang biasa kita gunakan untuk listrik AC adalah 220 Volt AC (220 VAC) buat 1 phase serta 380 Volt AC (380 VAC) buat 3 Phase.
Namun pada beberapa perangkat listrik eksklusif masih ada juga aneka macam variasi tegangan listrik AC lainnya seperti 110 VAC, 42 VAC, 24 VAC serta lainnya.
  • Simbol buat nilai tegangan listrik AC adalah VAC (Volt AC)
  • Listrik AC Tidak memiliki Polaritas, dengan kata lain listrik AC tidak memiliki kutub baik kutub positif juga kutub negatif.
Pada Listrik AC masih ada 2 kabel, yaitu Kabel yg mempunyai tegangan dianggap kabel Fasa, dan kabel yg nir mempunyai tegangan disebut kabel Netral.
  • Arah arus pada listrik AC merupakan berdasarkan kabel Fasa menuju Netral. Atau menurut kabel yg bertegangan menuju kabel netral
  • Kurang baik dipakai sebagai supplai tegangan buat komponen elektro, sang karena itu supplai listrik AC pada perangkat elektronik umumnya terlebih dahulu diubah sebagai listrik DC.
  • Listrik AC baik buat dipakai menjadi listrik jaringan transmisi atau distribusi jarak jauh, karena besar tegangan bisa dipertahankan menggunakan kerugian tegangan yg mini .
  • Listrik AC umumnya didapatkan menurut suatu pembangkit listrik AC misalnya Generator set (Genset) AC.
  • Menurut sejarah Listrik AC ditemukan oleh Michael Faraday, lalu dikembangkan sebagai pembangkit listrik AC yang digunakan secara luas oleh Nikola Tesla.

Listrik DC

  • DC (Direct Current) adalah arus searah, yaitu listrik yg mempunyai polaritas permanen dalam kutub positif serta kutub negatif. Dan memiliki besaran tegangan yang tidak berubah-ubah atau konstan.
  • Listrik DC memiliki nilai tegangan yang tetap (nir berubah-ubah).
  • Listrik DC tidak memiliki Frekwensi.
  • Tegangan listrik DC yang biasa kita gunakan bervariasi, umumnya seperti 1,lima VDC, 12 VDC, 24 VDC serta lainnya.
Namun buat beberapa perangkat eksklusif, dapat juga kita temukan tegangan listrik 220 VDC, 110 VDC dan lainnya.
  • Simbol buat nilai tegangan listrik DC merupakan VDC (Volt DC)
  • Listrik DC memiliki Polaritas, yaitu kutub positif dan kutub negatif yang tetap.
Kutub negatif umumnya memiliki tegangan 0 VDC, dan kutub Positif mempunyai besar tegangan sinkron menggunakan tegangan nominal yang ada.
  • Arah arus dalam listrik DC, arus DC mengalir berdasarkan kutub negatif menuju kutub positif, atau berdasarkan kutub yang mempunyai nilai potensial yg lebih rendah menuju kutub yang mempunyai nilai potensial lebih tinggi.
  • Sangat baik dipakai buat supplai aneka macam alat-alat komponen Elektronika, karena lebih stabil serta sedikit gangguan, Listrik DC juga lebih poly dipakai buat menghasilkan medan magnet buatan.
  • Dahulu listrik DC banyak dipakai menjadi jaringan transmisi serta distribusi listrik jarak jauh, lantaran beberapa kekurangan berdasarkan listrik DC, penggunaannya tergantikan menggunakan jaringan transmisi listrik AC.
  • Selain bisa didapatkan berdasarkan pembangkit listrik DC (Generator DC), listrik DC juga dapat dihasilkan menurut proses kimia, seperti batere, akki.
  • Menurut sejarah yg pertama kali menemukan serta mempopulerkan penggunaan Generator DC buat jaringan listrik merupakan Thomas Alva edison.

Catatan:
Mengubah Listrik AC sebagai listrik DC
Listrik AC bisa kita ubah sebagai listrik DC dengan memakai konverter, atau dengan rangkaian elektronika sederhana yg biasa disebut Adaptor.
Adaptor ini terdiri dari 4 buah diode penyearah yang bisa mengganti listrik Arus bolak-kembali menjadi listrik arus searah.
Mengubah listrik DC menjadi listrik AC
Listrik DC jua bisa kita ubah sebagai listrik AC menggunakan memakai rangkaian elektro yang lebih rumit yg biasa dianggap menggunakan Inverter.
Demikianlah artikel mengenai beberapa disparitas antara listrik AC serta listrik DC, semoga dapat menaruh tambahan liputan dan pengetahuan yg bermanfaat buat kita seluruh.
CARA FLEXI

APA BEDANYA ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH

Apa sebenarnya perbedaan antara Listrik Arus Kuat menggunakan Arus Lemah?
Mungkin anda jua pernah mendengar kata Arus Kuat dan Arus Lemah, tetapi apakah anda memahami apa yg membedakan antara Arus Kuat dan Arus lemah tersebut?
Jika ditanya, Tahukah engkau apa perbedaan antara Arus Kuat serta Arus lemah?, mungkin secara umum kita mampu membayang-bayangkan mengenai disparitas antara kedua istilah tersebut, namun jika diminta buat dijabarkan dengan istilah-kata, rasanya relatif sulit buat dijelaskan.
Orang umum , termasuk saya menduga bahwa perbedaan antara arus kuat dan arus lemah, adalah menjadi berikut:

Perbedaan Listrik Arus Kuat dan Arus Lemah


Arus Kuat
Arus Kuat merupakan Suatu sistem atau instalasi Kelistrikan yang mempunyai Nilai Arus cukup besar (Kuat), Seperti misalnya Pembangkit listrik (Generator), Transformator (Trafo), Motor Listrik, Panel-panel listrik, Instalasi listrik di tempat tinggal -rumah, Kabel-kabel listrik berukuran besar , Gardu-gardu listrik serta aneka macam alat-alat Listrik lainnya.
Arus Kuat tak jarang dianggap menjadi Suatu sistem kelistrikan yg menggunakan Listrik dengan Tegangan menengah hingga Tegangan Tinggi, dan Arus Kuat biasa disebut jua menggunakan kata Elektro.
Arus Lemah
Arus Lemah adalah Suatu sistem atau rangkaian yang berhubungan dengan sistem kelistrikan yang memiliki nilai Arus yg mini (Lemah), serta yg herbi Elektronika, Alat-indera elektro, Komputer, Televisi, Ponsel, Remote.
Arus Lemah pula dapat dikategorikan kedalam Sistem kendali (Control), Automatisasi, misalnya PLC, HMI, Instrumen, Sensor-sensor, Mikrokontroller, dan lainnya.
Dan Arus Lemah dipercaya menjadi segala sesuatu yang herbi listrik tegangan rendah.
Arus Lemah biasa disebut pula menggunakan kata Elektronika.

Benarkah demikian?
Mungkin pernyataan diatas dapat memberikan sedikit kesadaran kepada kita tentang Perbedaan Arus Kuat serta Arus Lemah, meski belum dengan kentara diuraikan secara lebih terang.
Beberapa pertanyaan pun timbul, tentang perbedaan antara Arus Kuat dan Arus Lemah, yaitu:
Berapa Batasan Nilai Arus yang termasuk kedalam Arus Lemah dan Arus Kuat tersebut?
Ada yang beropini bahwa Nilai Arus dibawah 1Ampere, dapat mengkategorikan kedalam Arus Lemah, tetapi pernyataan ini belum sepenuhnya benar, lantaran masih ada beberapa peralatan Listrik (Elektro), seperti misalnya Motor Listrik dengan Arus dibawah 1Ampere, atau sebaliknya terdapat juga Alat elektronika yg membentuk Arus diatas 1A.
Berapa batasan Tegangan listrik yang termasuk pada kategori Arus Kuat dan Arus Lemah?
Jika sebagian berpendapat bahwa Arus Kuat menggunakan Tegangan Menengah hingga tegangan tinggi, sedangkan Arus lemah memakai Tegangan rendah, ini juga nir sepenuhnya benar.
Listrik yg kita gunakan di tempat tinggal -tempat tinggal menggunakan Tegangan Rendah (220Volt), dan ini dianggap termasuk dalam kategori Arus Kuat, kebalikannya beberapa perangkat Elektronika terdapat yg memakai Tegangan Listrik sampai 750V, apakah ini masuk kategori Arus lemah atau Arus Kuat?
Beberapa pendapat lainnya, ada juga yang menduga bahwa Arus bertenaga menggunakan Listrik AC (Arus Bolak Balik), sedangkan Arus Lemah biasanya menggunakan Tegangan listrik DC (Arus Searah), Apakah pernyataan ini dapat diterima?
Istilah Arus Kuat dan Arus Lemah, masih menjadi suatu hal yang belum bisa dipastikan, Kapan istilah ini mulai dipakai, siapa pertama kali yg menemukannya, dan tentunya berapa batasan Arus pada Arus Kuat juga Arus Lemah, masih belum ditemukan jawaban yang niscaya.
Gambaran lainnya mengenai perbedaan Arus Kuat dan Arus Lemah, Banyak orang akan beranggapan bahwa: Pekerjaan di bidang Arus Kuat umumnya lebih berat, atau lebih capek menguras tenaga, karena kabel-kabel serta alat-alat yg digunakan pada listrik Arus Kuat biasanya ukuran besar , sedangkan pekerjaan di bidang Arus Lemah tidak terlalu poly memakai tenaga, karena umumnya memakai Peralatan dan kabel yg ukuran mini , pendapat ini sepertinya dapat diterima.
Mungkin, galat satu dari anda mengetahui perbedaan yg niscaya antara Arus Kuat serta Arus Lemah, dan berapa sebenarnya batasan nilai Tegangan dan niali Arus yang termasuk kategori Arus Kuat serta Arus Lemah tersebut, Silahkan mengembangkan buat kita seluruh.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI

APA BEDANYA ARUS KUAT DAN ARUS LEMAH

Apa sebenarnya disparitas antara Listrik Arus Kuat menggunakan Arus Lemah?
Mungkin anda jua pernah mendengar kata Arus Kuat serta Arus Lemah, namun apakah anda memahami apa yg membedakan antara Arus Kuat serta Arus lemah tadi?
Jika ditanya, Tahukah kamu apa perbedaan antara Arus Kuat serta Arus lemah?, mungkin secara generik kita sanggup membayang-bayangkan tentang perbedaan antara ke 2 kata tersebut, namun bila diminta buat dijabarkan menggunakan kata-kata, cita rasanya agak sulit buat dijelaskan.
Orang umum , termasuk aku menduga bahwa perbedaan antara arus bertenaga dan arus lemah, adalah menjadi berikut:

Perbedaan Listrik Arus Kuat serta Arus Lemah


Arus Kuat
Arus Kuat merupakan Suatu sistem atau instalasi Kelistrikan yang mempunyai Nilai Arus relatif akbar (Kuat), Seperti contohnya Pembangkit listrik (Generator), Transformator (Trafo), Motor Listrik, Panel-panel listrik, Instalasi listrik pada tempat tinggal -tempat tinggal , Kabel-kabel listrik ukuran akbar, Gardu-gardu listrik serta aneka macam alat-alat Listrik lainnya.
Arus Kuat seringkali dianggap menjadi Suatu sistem kelistrikan yg menggunakan Listrik menggunakan Tegangan menengah hingga Tegangan Tinggi, serta Arus Kuat biasa disebut juga menggunakan kata Elektro.
Arus Lemah
Arus Lemah merupakan Suatu sistem atau rangkaian yg herbi sistem kelistrikan yang memiliki nilai Arus yang mini (Lemah), serta yg herbi Elektronika, Alat-indera elektronik, Komputer, Televisi, Ponsel, Remote.
Arus Lemah jua bisa mengkategorikan kedalam Sistem kendali (Control), Automatisasi, seperti PLC, HMI, Instrumen, Sensor-sensor, Mikrokontroller, serta lainnya.
Dan Arus Lemah dipercaya menjadi segala sesuatu yg herbi listrik tegangan rendah.
Arus Lemah biasa dianggap juga menggunakan istilah Elektronika.

Benarkah demikian?
Mungkin pernyataan diatas bisa memberikan sedikit pencerahan kepada kita tentang Perbedaan Arus Kuat serta Arus Lemah, meski belum dengan jelas diuraikan secara lebih terang.
Beberapa pertanyaan pun timbul, mengenai disparitas antara Arus Kuat dan Arus Lemah, yaitu:
Berapa Batasan Nilai Arus yang termasuk kedalam Arus Lemah dan Arus Kuat tersebut?
Ada yg beropini bahwa Nilai Arus dibawah 1Ampere, bisa mengkategorikan kedalam Arus Lemah, namun pernyataan ini belum sepenuhnya sahih, lantaran masih ada beberapa alat-alat Listrik (Elektro), misalnya misalnya Motor Listrik dengan Arus dibawah 1Ampere, atau kebalikannya terdapat jua Alat elektronika yg menghasilkan Arus diatas 1A.
Berapa batasan Tegangan listrik yang termasuk pada kategori Arus Kuat serta Arus Lemah?
Jika sebagian berpendapat bahwa Arus Kuat memakai Tegangan Menengah sampai tegangan tinggi, sedangkan Arus lemah memakai Tegangan rendah, ini juga nir sepenuhnya sahih.
Listrik yg kita gunakan di rumah-rumah memakai Tegangan Rendah (220Volt), dan ini dipercaya termasuk pada kategori Arus Kuat, kebalikannya beberapa perangkat Elektronika terdapat yg menggunakan Tegangan Listrik hingga 750V, apakah ini masuk kategori Arus lemah atau Arus Kuat?
Beberapa pendapat lainnya, terdapat pula yg menganggap bahwa Arus kuat memakai Listrik AC (Arus Bolak Balik), sedangkan Arus Lemah biasanya memakai Tegangan listrik DC (Arus Searah), Apakah pernyataan ini bisa diterima?
Istilah Arus Kuat serta Arus Lemah, masih sebagai suatu hal yang belum bisa dipastikan, Kapan kata ini mulai dipakai, siapa pertama kali yg menemukannya, dan tentunya berapa batasan Arus pada Arus Kuat juga Arus Lemah, masih belum ditemukan jawaban yg niscaya.
Gambaran lainnya tentang disparitas Arus Kuat serta Arus Lemah, Banyak orang akan beranggapan bahwa: Pekerjaan pada bidang Arus Kuat umumnya lebih berat, atau lebih capek menguras energi, lantaran kabel-kabel dan peralatan yang digunakan pada listrik Arus Kuat umumnya ukuran besar , sedangkan pekerjaan pada bidang Arus Lemah nir terlalu poly memakai energi, lantaran umumnya menggunakan Peralatan dan kabel yg ukuran kecil, pendapat ini sepertinya dapat diterima.
Mungkin, salah satu menurut anda mengetahui perbedaan yg pasti antara Arus Kuat dan Arus Lemah, dan berapa sebenarnya batasan nilai Tegangan dan niali Arus yang termasuk kategori Arus Kuat dan Arus Lemah tadi, Silahkan menyebarkan buat kita seluruh.
Semoga bermanfaat!
CARA FLEXI