PERANGKAT DAN MODEL ANALISIS INVESTASI DI PASAR

Perangkat Dan Model Analisis Investasi Di Pasar
Investasi adalah bentuk penundaan konsumsi kini buat konsumsi mendatang. Secara umum investasi dikenal menjadi aktivitas buat menanamkan harta ataupun kapital baik dalam aktiva riil maupun aktiva finansial dalam suatu unit usaha atau pendanaan dengan maksud memperoleh keuntungan dalam masa yg akan tiba. 

Salah satu bentuk investasi yg mulai diminati individu menjadi pemodal merupakan investasi saham melalui bursa. Biasanya investor lebih senang membeli saham perusahaan yg go publik, sebab saham perusahaan go publik sebagai komoditi investasi tergolong menjanjikan return yg tinggi tapi pula mempunyai risiko tinggi karena sifat komoditinya yg sangat peka terhadap perubahan pada bidang politik, ekonomi, moneter, kebijakan pemerintah, baik perubahan itu di luar negeri juga di pada negeri. 

Semakin banyaknya perusahaan yang sebagai emiten pada pasar modal akan menyebabkan banyak sekali kombinasi saham yang mampu di pilih sang investor dalam berinvestasi pada pasar modal portofolio. Berdasarkan kenyataan bahwa dalam biasanya investor nir menginvestasikan seluruh dananya dalam satu jenis saham tapi mereka melakukan diversifikasi saham yang bertujuan buat mengurangi risiko yg ditanggung akibat dana yg diinvestasikan. 

Untuk mendapatkan keuntungan yg semaksimal mungkin maka analisis portofolio adalah keliru satu indera yg sempurna buat memperkecil resiko yg diterima menggunakan tujuan memaksimalkan profit dengan taraf risiko yang sama diantara saham yang terdapat. Hasil menurut analisis ini akan menentukan ketepatan pada pengambilan keputusan investasi yang akan diambil sang investor.

Return merupakan tujuan para investor dalam berinvestasi. Untuk memaksimalkan return yang diperlukan menggunakan tingkat risiko tertentu, umumnya para investor menyiasati menggunakan portofolio saham serta keliru satu cara buat mengurangi risiko investasi saham mampu dilakukan dengan melakukan diversifikasi kepemilikan saham, yaitu menggunakan mengkombinasikan banyak sekali saham dalam investasinya atau dengan membangun portofolio. Lantaran pada dasarnya investor sangat menyukai investasi yang membuat pengembalian yang tinggi, akan tetapi tidak begitu menyukai adanya risiko.

Adanya ketidak pastian pada masa yg akan datang dapat mennyebabkan risiko dalam berinvestasi khususnya pada asset finansial yang selalu dipasarkan di bursa, hal tadi diakibatkan aset finansial sangat peka terhadap perubahan baik perubahan dari pada perusahaan yg mengeluarkan aset tersebut ataupun perubahan yg diakibatkan oleh keadaan pasar. Sehingga akan menyebabkan 2 jenis risiko yaitu risiko sistemati dan risiko tidak sistematis, risiko sistematis umumnya ditentukan sang keadaan pasar atau risiko ini akan dihadapi oleh seluruh asset yang listing di bursa sedangkan risiko tidak sistematis biasanya diakibatkan sang kebijakan-kebijakan perusahaan dan hanya menimpa dalam perusahaan yang besanggkutan.

Dalam berinvestasi ada 2 faktor yg paling dipertimbangkan oleh investor, yaitu taraf pengembalian (return) serta risiko (risk). Dua faktor ini adalah hal yang berlawanan, dalam arti invertor menyukai return yg tinggi serta nir begitu menyukai risiko yg tinggi. Pada fenomena masih ada interaksi yg alami antara besarnya pengembalian serta besarnya risiko, karena semakin besar pengembalian yang dibutuhkan maka akan semakin besar jua risiko yang akan dihadapi atau Tingkat pengembalian yg tinggi akan selalu diikuti menggunakan tingkat risiko yang tinggi pula.

Saham-saham yg masuk dalam kategori indeks LQ-45 merupakan kumpulan saham pilihan yg memenuhi kriteria-kriteria eksklusif, yang termasuk ke pada kriteria saham Indeks LQ-45 yaitu saham yg memenuhi kriteria ranking tinggi dalam total transaksi, nilai transaksi, serta frekuensi transaksi. Kelompok saham yang termasuk pada indek LQ-45 nir bersifat tetap, setiap enam bulan sekali ada penetapan kembali saham yg memenuhi kriteria serta mengeliminasi saham yg tidak lagi memenuhi kriteria yg sudah ditetapkan. Posisi saham yang tereliminasi akan diisi oleh saham dalam ranking berikutnya, serta setiap tiga bulan sekali terdapat penilaian.

Agar investor mendapatkan pengembalian yg sesuai dengan asa menggunakan risiko yg minimal. Investor wajib dapat menentukan jenis saham yg memiliki karakteristik searah dengan perubahan IHSG misalnya indeks saham LQ-45. Karakteristik saham yg termasuk dalam kategori indek LQ-45, adalah saham-saham yg cenderung stabil karena saham-saham tersebut termasuk saham-saham yg mudah diperjual-belikan baik pada syarat pasar lemah juga kuat, menggunakan mudahnya saham-saham LQ-45 diperjual-belikan maka akan bisa memberitahuakn suatu portofolio yg optimal.

Teori portofolio memeriksa dan memilih kombinasi saham yg paling efisien terhadap sekumpulan saham untuk mengoptimalkan laba yg dibutuhkan berkaitan dengan pencapaian tujuan investasi. Portofolio saham selain buat menghindari risiko juga untuk memaksimalkan return. Hakikat dari pembentukan portofolio yang efisien dan optimal merupakan buat mengurangi risiko menggunakan cara diversifikasi saham, yaitu menempatkan sejumlah dana pada banyak sekali alternatif investasi yg berkorelasi negatif supaya dana dapat membentuk pengembalian yamg optimal.

Untuk membentuk portofolio optimal bisa memakai beberapa contoh yaitu; contoh markowitzs, berdasarkan preferensi investor, adanya simpanan serta pinjaman bebas risiko, model indek ganda, serta contoh indek tunggal. Model markowitz berasumsikan mahwa saat yang dipakai hanya satu priode, nir terdapat porto transaksi, preferensi infestor hanya berdasarkan dalam retun ekspektasi dan risiko. Berdasarkan preferensi infestor berasumsikan haya dalam return ekspektasi dan risiko menurut risiko secara implisit memiliki fungsi utility yg sama. Berdasakan adanya pinjaman serta simpanan bebas risiko berasumsikan return yang telah pasti karena varian returnnya sama menggunakan nol. Berdasarkan model indek tunggal contoh ini adalah penyederhanaan model markowis. Model indek ganda mengasumsikan terdapat faktor selain IHSG yg dapat mensugesti terjadinya hubungan antar dampak.

Model indeks tunggal (Single Index Model). Model indeks tunggal berdasarkan dalam pengamatan bahwa harga menurut suatu sekuritas berfluktuasi searah menggunakan indeks pasar. Secara spesifik bisa diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga bila indeks harga saham naik, dan pula sebaliknya, yaitu apabila indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return-return berdasarkan sekuritas mungkin berkolerasi karena adanya reaksi generik (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.

Asumsi contoh indeks tunggal memiliki akibat bahwa sekuritas-sekuritas berkecimpung beserta-sama bukan lantaran dampak di luar pasar, melainkan karena mempunyai hubungan yg umum terhadap indeks pasar yang searah dengan perubahan IHSG. Model indeks tunggal ini dapat diterima serta mewakili kenyataan sesungguhnya bergantung berdasarkan seberapa besar perkiraan-asumsi ini realistis.

Untuk mempermudah dan memperjelas ruang lingkup pembahasan maka penelitian ini akan dikhususkan dalam saham-saham yg termasuk pada kategori indeks LQ – 45, sebab saham-saham ini cenderung stabil dan aktif serta memiliki likuiditas yg tinggi, sebagai akibatnya lebih gampang diperjual belikan baik dalam syarat pasar lemah juga kuat.

Terdapat banyak faktor yg perlu diperhatikan serta dipertimbangkan dalam berinvestasi dalam saham, terutama pada pengambilan sebuah keputusan memilih saham yg baik. Keakuratan analisis terhadap evaluasi resiko investasi sangat dipertaruhkan. Atas dasar pertarungan tadi maka dalam penelitian ini diberikan judul : “Pembentukan Portofolio Optimal Pada saham Yang Tercatat Dalam Indeks LQ – 45”.

Mustain (2007) menggunakan judul analisis pembentukan portofolio saham optimal (studi dalam saham yang tercatat di Indeks LQ-45) penelitian tadi bertujuan buat Untuk mengetahui saham apa saja yang dapat dibentuk menjadi portofolio optimal dalam saham yg tercatat pada Indeks LQ-45. Metode yg digunakan adalah Metode Indeks Tunggal. Teknik dokumentasi yaitu mencari data tentang hal-hal atau variabel, yakni berdasarkan situs Bank Indonesia www.bi.go.id buat memperoleh data SBI harian dan www.yahoo.finance.com buat mendapatkan data harga saham harian. Output perhitungan pada teknik analisa data, saham-saham yg termasuk Indeks LQ-45 dalam periode Februari 2006-Juli 2006 serta periode Agustus 2006- Januari 2007 maka bisa ditarik konklusi menjadi berikut:
1. Portofolio optimal menurut saham-saham Indeks LQ-45 pada periode Februari 2006-Juli 2006 terdiri menurut 7 yaitu: UNSP, AALI, BLTA, LSIP, INCO, PTBA, UNTR menggunakan kombinasi taraf pengembalian portofolio E(Rp) sebanyak 0,579296 dan risiko portofolio
sebesar 0,111349.
2. Portofolio optimal dari saham-saham Indeks LQ-45 dalam periode Agustus 2006-Januari 2007 terdiri 26 yaitu: GGRM. SMRA, CMNP, INDF, BRPT, UNVR, INCO, CTRS, BTEL, ADHI, AALI, BNII, ANTM, BNGA, KLBF, ASII, BUMI, SMCB, BMRI, KIJA, PNLF, LPKR, PNBN, LSIP, ISAT, INTP menggunakan kombinasi tingkat pengembalian portofolio E(Rp).

Comments