PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMASARAN MENURUT PARA AHLI

Pengertian Dan Tujuan Pemasaran Menurut Para Ahli
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu serta gerombolan menerima kebutuhan dan hasrat mereka menggunakan menciptakan, memberikan serta bertukar sesuatu yg bernilai satu sama lain. Definisi ini dari dalam konsep inti, yaitu : kebutuhan, cita-cita serta permintaan; pasar, pemasaran serta pemasar.

Tujuan Pemasaran merupakan mengenal dan tahu pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai menggunakan cita-cita pelanggan,sebagai akibatnya produk tadi bisa terjual menggunakan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang wajib di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tadi tersedia. Pengertian pemasaran sang beberapa pakar diartikan sebagai :

1. William J Stanton, menyatakan bahwa Pemasaran adalah holistik intern yang berhubungan dengan kegiatan-aktivitas bisnis yg bertujuan buat merencanakan, menentukan harga, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa yg akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yg terdapat juga pembeli yang potensial.

2. Philip dan Duncan. Pemasaran mencakup semua langkah yg dipakai atau diharapkan buat menempatkan barang-barang berwujud pada konsumen.

3. American Marketing Association Pemasaran mencakup aplikasi kegiatan bisnis niaga yg diarahkan dalam arus aliran barang dan jasa berdasarkan penghasil kepada konsumen.

Fungsi primer mengapa aktivitas pemasaran dilakukan :
1. Untuk menaruh keterangan tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumaen.
3. Untuk membangun nilai irit suatu barang. 

Kegiatan Utama pemasaran
Kegiatan primer pemasaran atau pula diklaim marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yg terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, aktivitas kenaikan pangkat dan saluran distribusi menggunakan tujuan buat memilih tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa menaruh kepuasan pada pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang pada harapkan.

Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran merupakan kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan buat mencapai sasaran pemasarannya pada pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy pada Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion serta Place).

1. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan buat mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan serta asa pelanggan. Produk disini mampu berupa apa saja (baik yang berwujud fisik juga tidak) yang bisa ditawarkan pada pelanggan potensial buat.memenuhi kebutuhan serta hasrat eksklusif. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar buat diperhatikan, diperoleh serta dipakai atau dikonsumsi buat dapat memenuhi kebutuhan dan cita-cita yg berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan pandangan baru.

Produk adalah output dari aktivitas produksi perusahaan yang nantinya akan pada jual perusahaan atau barang yg dibeli perusahaan untuk dijual pulang kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai keliru satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi sebagai 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang

a. Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, taktik, promosi, yg akan dilakukan supaya berhasil pada melaksanakan fungsi penjualan menurut bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yg sempurna buat dipasarkan atau sesuai menggunakan konduite pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sebagai akibatnya hasil aktivitas perusahaan yg dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hayati perusahaan. Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi perkara-perkara yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan daur kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana dalam suatu saat jika produk tadi telah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti jua terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam daur kehidupan produk maka tindakan yang wajib dilakukan merupakan strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yg akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah nir laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,menjadi pengganti atau taktik baru.

Tahap-termin siklus kehidupan dibagi menjadi lima tahapan di mana buat masing-masing termin suatu perusahaan wajib memasang taktik atau kebijaksanaan yg berlainan buat menjaga supaya kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima termin tadi merupakan menjadi berikut :
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kedewasaan
4. Tahap kejenuhan
5. Tahap penurunan

1. Tahap Perkenalan
Tahap ta’aruf ini menerangkan bahwa barang yg dipasarkan sahih-benar baru atau rakyat belum memahami atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tadi pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan aktivitas promosi yang gencar serta militan menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan menggunakan produk homogen ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen serta lain-lain. Tahap ta’aruf ini umumnya memerlukan ongkos promosi yg sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit pada menaruh tambahan pendapatan penghasil. Tujuan primer promosi merupakan supaya konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.

2. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertunbuhan ditunjukan menggunakan meningkatnya volume penjualan menggunakan cepat lantaran produk sudah menempatkan pada segmen pasar yg sinkron. Usaha yang dilakukan pada tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti menggunakan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-wilayah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan kenaikan pangkat digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.

Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yg kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yg dengan perlahan serta pasti bisa menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.

3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yg sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan telah dikenal menggunakan baik sang konsumen, sehingga bisnis promosi amat sedikit peranannya dalam menaikkan atau menambah volume penjualan.

Tambahan volume penjualan telah dilakukan sedangkan bagian pasar yg kita kuasai sudah poly yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit-sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi menggunakan konsumen sudah mulai melirik produk homogen lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih poly atau menggunakan kata lain konsumen telah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.

4. Tahap kemunduran/penurunan
Akibat jelek konduite konsumen tadi menurunkan volume penjualan perusahaan sebagai akibatnya perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan supaya perusahaan nir bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan pada ambil oleh perusahaan dalam umumnya terdiri dari 2, yaitu :
1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing menggunakan digantikan sang barang yang benar-sahih baru dan lain dibandingkan dengan produk lama . Kebijaksanaan ini bisa berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai energi yg punya kemampuan pada membuat motivasi baru, kreasi, atau membentuk barang yang akan menggantikannya.

2. Tetap mempertahankan barang usang namun memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari segi bungkus atau bisa juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini nir bisa dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yg memerlukan penelitian dari awal baik berdasarkan segi mutu, brand dagang, pembungkus, cara mendistribusikan serta lain-lain.

b. Pembungkus barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke 2 sehabis produk yg sejenis ternyata mempunyai kualitas yg sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang relative tidak selaras. Maka bagi pembeli yang merasa galau menggunakan aneka macam brand tadi akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yg akan dipilih. Oleh karena itu kemasan pula memegang peranan penting dalam penjualan produk.

Untuk membuat bungkus supaya menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan menurut aneka macam aspek baik aspek hemat, keindahan maupun praktisnya.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan antara lain:

Bungkus yang membangkitkan asa buat membeli.Ø Bungkus yg gampang diingat.Ø

Bungkus yang tidak menambah harga jual sebagai akibatnya nir dapat besaing dengan produk sejenis yang lain.Ø Bungkus pada design supaya dapat menjaga mutu barang, memudahkanØ pengangkutan, penyimpanan, penyusunan pada rak took, atau memmpunyai aktivitas sehabis digunakan habis (ada aktivitas ganda).

c. Merk Barang
Merk barang yg dinyatakan menggunakan kata-kata saja atau disertai menggunakan gambar eksklusif buat mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan yg lain. Dengan melihat merk seseorang yang telah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya nir akan nemilih lagi dalam menentukan lagi pada membeli barang cukup hanya menggunakan melihat gambar tertentu atau istilah-kata eksklusif pada suatu prroduk menganggap telah cukup tetapkan buat membeli.

Dengan brand yg telah menjadi langganan pemakai bisa menghemat saat dalam membeli lantaran bisa menyuruh orang lain buat membelinya (praktis) serta membuat anggaran eksklusif pada memakainya. Banyaknya manfaat yg bisa diperoleh konsumen ini ternyata terlihat jua oleh pembuat sehingga acapkali sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai galat satu taktik pemasarannya menggunakan jalan perusahaan memproduksi barang yg nir terlalu berbeda setiap menggunakan berbagai brand, hal ini dilakukan buat menguasai pasar.

2. Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon , syarat pembayaran dan taraf diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yg harus dimuntahkan seseorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk serta hendaknya harga akan bisa terjangkau oleh konsumen.

Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan buat sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga merupakan keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen buat menerima laba berdasarkan kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian pada atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang serta atau barang yang dibutuhkan buat menerima kombinasi menurut barang yang lain yg disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen menurut bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu waktu harga akan stabil pada saat eksklusif namun pada seketika harga bisa jua semakin tinggi atau menurun serta juga merupakan satu-satunya elemen yg membentuk pendapatan berdasarkan penjualan.

Harga adalah sejumlah uang yg harus dibayar oleh pengguna buat menerima produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita apabila pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan ketika) sinkron menggunakan manfaat yg diperoleh menurut prouksi tadi (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan menggunakan produk layanan, maka seseorang akan tiba ke tempat kita apabila saat atau dana yg dikorbankan buat menerima produk layanan kita sesuai menggunakan produk layanan yang ditawarkan. Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yg paling banyak diperdebatkan pada pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yg berkaitan menggunakan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan kasus tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan porto (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya wajib diubahsuaikan dengan kemampuan pengguna.”Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling poly diperlukan pada perkara penetapan harga. Ciri-ciri yg dimiliki jasa mengakibatkan pengaruh yang krusial pada penetapan harga. Ciri-karakteristik yang dimiliki jasa mengakibatkan imbas yg penting pada penetapan harga. Hal yang menarik sekali merupakan bahwa para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-kenyal. Oleh karenanya mereka tetapkan harga yang paling tinggi. Akan namun mereka lalai bertindak yg sebaliknya, jika menghadpi permintaan yg kenyal, walaupun harga lebih rendah akan mempertinggi penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin pula naiknya keuntungan higienis. Prinsip penetapan harga barang dapat jua diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga berdasarkan Zeithaml serta Bitner (1996) merupakan menjadi berikut:
1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor pada menetapkan harganya, yang meliputi: pemilihan tujuan penetapan harga, memilih taraf permintaan, prakiraan biaya , menganalisis harga yg ditetapkan dan produk yg ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, serta menentukan harga akhir.

2. Perusahaan nir selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga. Sasaran lain yang mampu mereka capai merupakan meliputi survival, memakasimumkan penerimaan kini , memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar serta kepemimpinan produk atau kualitas.

3. Para pemasar hendaknya tahu seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar sanggup menghitung elastisitas permintaan, yg dapat dirumuskan sebagai berikut:

Elastisitas = Persen (%) perubahan pada kuantitas yang dibeli

Persentase perubahan pada harga 

4. Berbagai jenis porto harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk pada dalamnya adalah porto eksklusif serta nir langsung, porto permanen serta porto variabel, biaya tidak eksklusif yg sanggup dilacak, dan biaya -porto yg teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan laba bagi perusahaan, harga harus bisa menutup seluruh biaya mencakup mark-upnya.

5. Harga-harga para pesaing akan menghipnotis tingkat permintaan barang serta jasa yg ditawarkan peruasahaan serta karenanya harus dipertimbangkan pada proses penetapan harga.

6. Berbagai cara penetapan yg terdapat mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang sanggup diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.

7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan memakai harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, dan harga bauran produk.

Dalam situasi eksklusif, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung mengenai apa yang akan mereka peroleh menjadi balasan berdasarkan apa yang mereka berikan. Dengan demikian, harga adalah pembatas (trade-of) buat sejumlah benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) menggunakan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah porto yg dikaitkan menggunakan penggunaan produk tersebut (Yazid), 1999). Pusat keterangan yang menghendaki profit wajib sanggup menutup semua biaya yg berkaitan dengan proses menghasilkan dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya tetapkan marjin secukupnya sebagai akibatnya bisa memberikan laba yang memuaskan.

Yazid (1999) yg menyampaikan bahwa, “Harga atau porto sebuah jasa akan mencakup harga yg bersifat moneter serta harga yg bersifat non-moneter. Harga yg bersifat moneter mempuyai peranan krusial bagi bagian pemasaran buat mengukur taraf atau porsi penerimaan berdasarkan konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa porto non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen saat memakai suatu jasa meliputi:

1. Waktu. Waktu adalah komoditas primer bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang yang menunjukkan jasa menggunakan pelayanan yang tidak sama pada setiap individu, tetapi memiliki keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan porto terhadap saat yang dipakai pada mencari/memburu suatu jasa, lantaran barangkali ketika yg terbuang itu sebenarnya dapat digunakan buat keperluan lain.

2. Upaya-upaya yang bersifat fisik. Biaya buat melakukan upaya-upaya fisik yang diharapkan unruk memperoleh sejumlah jasa sanggup saja dimasukkan, khususnya apabila penyajian jasa dilakukan secara swalayan.

3. Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini sanggup saja dikenakan sehubungan dengan adanya kebisingan, bau nir sedap, aliran udara yg nir lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, loka duduk yg nir nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yg nir mengenakkan.

4. Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu jasa eksklusif, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut. (Yazid, 1999)

3. Promotion (Promosi)Bauran promosi mencakup banyak sekali metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka serta Hubungan Masyarakat. Menggambarkan aneka macam macam cara yang ditempuh perusahaan pada rangka menjual produk ke konsumen.

Comments