PENGERTIAN DAN PERBEDAAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA

Warga belajar--sekalian, Dalam pembahasan Mata pelajaran sosiologi-antropologi kemarin dikelas kita telah memeriksa tentang pengertian masyarakat yang dapat kita simpulkan bahwa warga adalah sekumpulan individu yang menempati suatu wilayah tertentu dengan batas-batas yg jelas serta adanya interaksi yang kuat di antara mereka sesama anggota kelompoknya.

Berikutnya akan kita pahami tentang rakyat menurut jenisnya atau tipenya yg secara umum dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a. Masyarakat tradisional (sederhana) dan masyarakat terkini.
b. Masyarakat pedesaan serta rakyat perkotaan.
Disini kita akan membahas pengertian masyarakat desa serta Masyarakat kota, dan disparitas berdasarkan keduanya. Menjadi berikut :
A. Masyarakat Desa (Rural Society)

Secara awam masyarakat desa tak jarang diartikan sebagai warga tradisional berdasarkan rakyat primitif (sederhana). Tetapi pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa merupakan masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial eksklusif yang dianggap desa. Sedangkan rakyat tradisional adalah masyarakat. Yg menguasaan ipteknya rendah sebagai akibatnya hidupnya masih sederhana serta belum kompleks. Memang nir bisa dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat dalam warga desa yaitu bersifat tradisional serta hidupnya masih sederhana, lantaran desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh berdasarkan dampak budaya asing/luar yg dapat menghipnotis perubahan-perubahan pola hidupnya.

Adapun karakteristik-karakteristik rakyat desa diantaranya :

  1. Anggota komunitas kecil
  2. Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
  3. Sistem kepemimpinan informal
  4. Ketergantungan terhadap alam tinggi
  5. Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan serta menjaga jeda menggunakan penciptanya, cara yg ditempuh antara lain melaksanakan ritus dalam masa-masa yg dipercaya krusial misalnya waktu kelahiran, khitanan, kematian serta syukuran dalam masa panen, bersih desa.
  6. Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
  7. Kontrol sosial antara rakyat kuat
  8. hubungan antara pemimpin menggunakan warganya bersifat informal
  9. Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan
  10. Patuh terhadap nilai-nilai serta kebiasaan yg berlaku pada desanya (tradisi)
  11. Tingkat mobilitas sosialnya rendah
  12. Penghidupan utama adalah petani. 

B. Masyarakat Perkotaan


Warga belajar--sekalian, Membahas rakyat perkotaan sebetulnya nir bisa dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa menggunakan kota ada interaksi konsentrasi penduduk menggunakan tanda-tanda-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk menurut desa kekota. Masyarakat perkotaan adalah warga urban dari banyak sekali asal/desa yg bersifat heterogen serta beragam karen terdiri menurut banyak sekali jenis pekerjaan/keahlian serta datang menurut berbagai ras, etnis, dan kepercayaan .

Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota menjadi loka yg memiliki stimulus (rangsangan) buat mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh bila kehidupan pada kota diwarnai oleh perilaku yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yg majemuk. Lahan pemukiman di kota nisbi sempit dibandingkan pada desa lantaran jumlah penduduknya yg nisbi akbar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan pada sektor non-formal misalnya pedagang, bidang jasa serta sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota lantaran luas huma sebagai masalah bila ada yg bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola konduite yang tidak selaras dengan pada desa, yaitu serba praktis dan realistis.
Ciri-karakteristik masyarakat kota (urban) diantaranya :
  1. Kehidupan keagaam berkurang, lantaran cara berpikir yg rasional dan cenderung sekuler
  2. Sikap berdikari yang kuat  dan nir terlalu tergantung dalam orang lain sehingg cenderung individualistis
  3. Pembagian kerja sangat kentara dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian
  4. Hubungan antar individu bersifat formal dan hubungan antar warga berdasarkan kepentingan.
  5. Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
  6. Masyarakat cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu (slum) 
  7. Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi
  8. Kontrol sosial antar rakyat relatif rendah
  9. Kehidupan bersifat non agraris serta menuju pada spesialisasi keterampilan
  10. Mobilitas sosialnya sangat tinggi lantaran penduduknya bersifat dinamis, memamanfaatkan saat serta kesempatan, kreatif, dan inovatif.
Untuk lebih jelasnya dan memudahkan memahami mengenai disparitas masyarkat desa serta warga kota ini bisa kita lihat dalam tabel dibawah ini :
            -----
TABEL PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
NO
ASPEK
MASYARAKAT PEDESAAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
1.
Lingkungan serta orientasi terhadap alam
Kenyataan alam sangat menunjang kehidupan
Cenderung bebas dari fenomena alam
2.
Pekerjaan/ mata pencaharian
Yang menonjol merupakan bertani, nelayan, beternak
Beraneka ragam dan terspesialisasi
3.
Ukuran komunitas
Lebih kecil menggunakan taraf kepadatan rendah
Lebih besar serta kompleks menggunakan tingkat kepadatan tinggi
4.
Homogenitas/ heterogenitas
Homogenitas dalam ciri-karakteristik sosial, kepercayaan , bahasa, norma istiadat.
Heterogenitas dalam ciri-karakteristik sosial, kebudayaan, pekerjaan, dll.
5.
Pelapisan sosial
Ukuran dalam kepemilikan tanah, agama, bahasa, adat istiadat
Ukuran dalam kekayaan materi, tingkat pendidikan, Kesenjangan sosial nisbi akbar.
6.
Mobilitas Sosial
Relatif kecil lantaran masyarakat homogen
Relatif akbar lantaran masyarakat heterogen
7.
Interaksi Sosial
Bentuk generik merupakan kerjasama pertarungan sedapat mungkin dihindari, cenderung bersifat informal
Bentuk umum adalah persaingan, lantaran motif ekonomi, cenderung bersifat formal.
8.
Pengawasan Sosial
Kualitas langsung tentukan sang kejujuran, kebangsawanan serta pengalaman
Kualitas langsung lebih dipengaruhi sang sistem hirarki dan birokrasi
9.
Pola Kepemimpinan
Kualitas langsung ditentukan sang kejujuran, kebangsawanan, dan pengalaman
Kualitas langsung lebih dipengaruhi sang sistem hirarki dan birokrasi
10.
Solidaritas Sosial
Solidaritas sangat tinggi tampak pada gotong-royong, musyawarah dalam aneka macam macam kegiatan
Solidaritas masih berorientasi pada kepentingan eksklusif.
11.
Nilai dan sistem Nilai
Cenderung memegang teguh nilai kepercayaan , etika, serta moral
Cenderung berorientasi pada ekonomi serta pendidikan.
//caraflexi.blogspot.com/

Demikian pengertian, perbedaan antara warga desa dan rakyat kota. Semoga bermanfaat. Selamat menempuh semester akhir, semoga kalian semua lulus dalam ujian nantinya. Terimakasih. Wassalam....

Comments