INTISARI MATERI BIOLOGI SISTEM EKSKRESI

Cara flexi-----Pengertian SISTEM EKSKRESI adalah sistem pembuangan zat-zat residu pada makhluk hayati(manusia) seperti karbon dioksida, urea, racun serta lainnya.

A. Sistem Pengeluaran dalam Manusia

Sistem pengeluaran pada manusia, menurut indera dan zatnya dibedakan menjadi:
a. Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat residu metobolisme yang telah tidak digunakan lago sang tubuh, khususnya sang darah. Alatnya terdiri atas paru-paru, kulit, hati, ginjal, sedangkan zatnya berupa CO₂, H₂, Urea, amoniak serta sebagainya.
b. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat sisa yg masih dipakai oleh tubuh. Alatnya berupa kelenjar, zat berupa enzim  atau hormon.
c. Defekasi adalah proses pengeluaran zat sisa pencernaan kuliner. Alatnya berupa anus, zat berupa tinja/kotoran.

Alat-indera ekskresi dalam insan:

1. Paru-paru

Sebagai alat ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan zat residu metabolisme (oksidasi biologis) yg berupa CO₂, H₂O, serta materi-materi organik mikro yg mudah menguap

2. Kulit

Proses ekskresi yang terjadi pada kulit dilakukan sang kelenjar keringat, yang akan mengeluarkan keringat yg mengandung 99% air dan 1% lagi berupa garam, CO₂, serta nitrogen.

2.1 Struktur kulit
      Kulit terdiri atas:
2.1.1  Lapisan luar (epidermis) terdiri atas:
         1. Edermae (lapisan tanduk), tersusun menurut:
             a. Stratum koeneum, lapisan mati yg suka mengelupas
             b. Stratum lasidium, selnya tidak berinti.
             c. Stratum granulosum, selnya berinti dan bergranula

2.1.dua  Lapisan dalam (dermis), tersusun menurut:
          1. Stratum Spongoisum, mengandung jaringan ikat yg renggang.
          dua. Stratum Compactum, mengandung serat fibrous yang rapat

Di pada dermis kelenjar karingat, kelenjar minyak pembuluh kapiler darah, saraf sensoris serta rambut.

2.dua Fungsi kulit
Fungsi kulit diantaranya menjadi pelindung tubuh, pengatur suhu badan, alat ekskresi dan sebagai indera peraba.

3. Hati

Hati mengeluarkan sampah atau zat sisa yg berupa urea serta zat yang sejenis, menjadi zat residu metabolisme senyawa protein.

Fungsi hati diantaranya: menghasilkan empedu, menyimpan gula pada bentuk glikogen, loka pembentukan dan perombakan protein eksklusif, memberikan racun serta tempat penghancuran eritrosit yang telah tua.


4. Ginjal

4.1 Struktur Ginjal
Pada syatan membujur atau melintang akan tampak bahwa ginjal terdiri atas :
a. Korteks, terletak dalam bagian paling luar
b. Medula, disebelah tengah dari korteks, disebut jua sumsum ginjal.
c. Pelvis, merupakan ruang yg kosong serta berafiliasi eksklusif dengan ureter.


4.dua Fungsi Ginjal
a. Filtrasi, yakni penyaringan zat-zat residu metabolisme yg mengandung racun
b. Reabsorpsi, yakni penyerapan pulang zat-zat yang masing diperlukan
c. Augmentasi, yakni pengeluaran zat yang masih digunakan yg dalam saat itu tidak dibutuhkan dan tidak dapat disimpan pada pada tubuh.

4.3 Proses Terbentuknya Urine
Di pada badan malpighi, plasma darah dengan zat-zat yang terlarut di dalamnya disaring dengan glomerulus, fitratnya masuk ke dalam kapsul ginjal menjadi urine primer. Urine Primer masuk ke tubuh ginjal, disini terjadi reabsorpsi zat yang masih dibutuhkan seperti ari, garam, gula, serta sebagainya. Sehingga terbentuk urine sekunder yang kadar ueranya tinggi, sesudah mengalami penambahan zat-zat tak bermanfaat lainnya urine skunder masuk ketubulus pengumpul kemudian ke pelvis ginjal, berdasarkan pelvis ginjal masuk ke kantung kemih melalui ureter, buat dibuang secara priodik melalui uretra.

Pada korteks ginjal masih ada banyak sekali nefron yg merupakan unit-unit penyaring darah. Sebuah nefron terdiri atas bagian-bagian menjadi berikut :





Ginjal
A. Anatomis
B. Morfologis


B. Sistem Ekskresi pada Hewan

1. Alat Ekskresi dalam Cacing
Alat ekskresi pada cacing pipih, contohnya planaria, dianggap sela barah; sedangkan alat ekskresi dalam cacing tanah diklaim nefrida.
2. Alat Ekskresi pada Serangga

Serangga mempunyai alat ekskresi yang dinamakan tubula (pembuluh) malfighi yg melekat dalam ke 2 ujung akar akhir ususnya. Zat sias metabolisme yg berupa nitrogen digunakan lagu buat menyusun rangka luar (kittin) sesudah dengan zat kapur.


3. Alat Ekskresi pada Ikan


Alat ekskresi pada ikan terdiri atas sepasang ginjal yg berbentuk memanjang dengan warna kemerah-merahan. Saluran ginjal dan saluran kelamin bersatu disebut saluran urogenital.


4. Alat Ekskresi dalam Amphibi


Pada amphibi, contohnya katak, alat ekskresinya berupa sepasang ginjal. Pada katak jantan saluran urine dan saluran seperma bersatu disebut urospermatika.


5. Alat Ekskresi pada Reptil


Pada reptil indera ekskresinya berupa ginjal. Zat sisa yang diekskresikan oleh ginjal bermuara pada kloaka. Kelenjar kulit membentuk asam zat yg berbau serta berguna untuk mengusir musuhnya.


6. Alat Ekskresi dalam Burung


Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat, saluran akhir menurut ginjal dan saluran kelamin bermuara pada bagian akhir usus (kloaka). Kelenjar minyak bagian tungging membentuk minyak buat melumasi bulu-bulunya.  


C. Kelainan serta gangguan dalam Sistem Ekskresi

  1. Urolithiasis, (baru saluran kemih) sebagai akibat dari terlalu poly mengkonsumsi mineral terutama calcium fosfat, terlalu sedikit minum serta sebagainya
  2. Pyleonephiritis, peradangan dalam nefron ginjal yg tak jarang disebabkan bakteri Eschrichia Coli.
  3. Glomerulonephritis, peradangan menurut glomerulus terutama terjadi dalam anak-anak.


Referensi:
//id.wikipedia.org/wiki/Sistem_ekskresi
//zheazuka.wordpress.com/ipa-3/pengertian-sistem-ekskresi-dalam-insan/
//www.pelajaranku.net/2015/11/pengertian-sistem-ekskresi/

Comments