FUNGSI KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM KOMUNIKASI BISNIS

Fungsi Komunikasi Internal Dan Eksternal Dalam Komunikasi Bisnis
A. Komunikasi internal dan eksternal dalam komunikasi bisnis
Ruang lingkup komunikasi bisnis akan diawali dengan :
  • Ruang lingkup komunikasi internal yaitu mencakup : Komunikasi menggunakan (1) pemilik, (2) manajemen, (tiga) karyawan. Tugas seseorang pelaku bisnis adalah membina hubungan baik dengan pihak-pihak tersebut melalui aktivitas komunikasi. Ketiga pihak tadi, adalah target komunikasi atau disebut stakeholders. Stakeholders adalah perilaku setiap kelompok yg berada di dalm maupun pada luar organisasi/lembaga bisnis yang memiliki kiprah dalam keberhasilan organisasi/forum usaha. Cara komunikasi yg dilakukan pada komunikasi internal dapat berupa komunikasi mulut, tulisan, audio-visual atau adonan ketiganya. Sedangkan arus yg terbaik merupakan arus komunikasi 2 arah, sehingga pelaku komunikasi bisnis harus berani buat membuka saluran komunikasi baik formal maupun informal, hyal tadi mengingat adanya kelemahan komunikasi internal dalam komunikasi usaha, yaitu pesan biasanya didominasi sang pihak manajemen, atau bahkan komunikasi berjenjang, sebagai akibatnya akibatnya pesan komunikasi sering terjadi pengurangan/defleksi.
  • Ruang lingkup komunikasi eksternal yaitu meliputi : Komunikasi dengan (1) pelanggan, (2) penyalur, (tiga) pemasok serta (4) agen regulator. Keempat gerombolan yang berada di luar organisasi/forum bisnis memiliki kepentingan buat kelangsungan bisnis. Kelompok tadi selain menghidupi pula dihidupi oleh organisasi/lembaga bisnis. Kelompok tersebut menentukan kemajuan usaha, sehingga interaksi baik menggunakan kelompok ini harus dijaga dan dipertahankan dan ditingkatkan, melalui kualitas dan kuantitas komunikasi. Kelompok ini mempunyai kepentingan yang tidak sama, misalnya pelanggan yg mempunyai hak buat memilih dan menetukan produk yang akan dipakai. Sedangkan penyalur merupakan gerombolan yg memiliki jaringan distribusi mereka hanya mau menyalurkan produk yang dikehendaki pelanggan. Pemasok menginginkan adanya transaksi menggunakan organisasi lembaga usaha yg memuaskan, sedangkan agen regulator, menginginkan adanya kepatuhan terhadap peraturan.
B. Fungsi-fungsi komunikasi pada komunikasi bisnis
Dalam kegiatan komunikasi usaha, kita nir hanya sekedar menyampaikan pesan pada khalayak usaha internal juga eksternal. Aktivitas ini bisa digunakan untuk fungsi informatif. Suatu fungsi yg dipakai tidak hanya buat merubah domain kognitif khalayak sebatas perubahan pengetahuan, akan tetapi juga menaruh pilihan-pilihan, mengurangi ketidakpastian serta merubah keadaan usaha yang sedang kita lakukan begitu jua pada membuat keputusan. Fungsi ke 2 adalah fungsi persuasif atau motivatif, dimana komunikasi dapat dipakai buat mensugesti orang lain melalui treatment tertentu agar orang lain bertindak misalnya apa yg kita inginkan. Fungsi ketiga merupakan fungsi kontrol, mengendalikan dan mengawasi, buat menjalankan secara efektif fungsi ini adalah menggunakan membuka feed back loop atau saluran umpan balik pada kegiatan komunikasi bisnis baik secara individual juga secara organisasional bagi setiap individu yg terdiri menurut tiga jenis yaitu, umpan kembali informatif, umpan kembali korektif serta umpan kembali peneguhan. Fungsi keempat merupakan fungsi emotif, pada mana komunikasi digunakan sebagai alat aktualisasi diri emosi yg berorientasi kepada penerimaan isi pesan yg disampiakna.

C. Analisis khalayak Komunikasi Bisnis
Salah satu aktivitas komunikasi, termasuk komunikasi bisnis, yang terpenting merupakan mengetahui siapa khalayak komunikasi itu. Karena jika kita telah mengetahui siapa khlayak kita maka cara dan isi pesan komunikasi kita akan tidak sinkron. Misalnya, cara Anda berkomunikasi dengan bawahan akan berbeda menggunakan cara berkomunikasi menggunakan atasan. Hal tersebut terjadi karena kita mengetahui siapa khalayak kita. Hanya saja, memang mustahil mengenal sepenuhnya khalayak, apabila pada komunikasi usaha level komunikasi massa. Tetapi kita jua nir sanggup mengingkari, bahwa mengenal lebih banyak siapa khalayak kita akan menciptakan pesan kita jadi bisa lebih dimengerti khalayak.

Perbedaan level komunikasi menggunakan sendirinya membedakan cara mengidentifikasi khalayak. Pada level komunikasi interpersonal identifikasi khalayak relatif lebih mudah dilakukan, bitu pula pada level komunikasi grup. Tetapi pada level komunikasi massa, identifikasi khalayak hanya bisa kita lakukan berdasarkan kategorisasi-kategorisasi eksklusif. Namun kategorisasi tadi dapat pula digunakan buat mengidentifikasi khalayak pada komunikasi gerombolan .

Identifikasi khalayak bisa dilakukan dari aspek-aspek :
  • Demografis
  • Lokasi geografis
  • Psikodemografis. 
Dapat pula dilakukan melalui pendekatan postur mental khalayak yang umumnya membagi khalay sebagai 2 gerombolan : (1) insan abstrak dan (dua) insan robot.

Untuk mengidentifikasi khalay mampu pula dilakukan melaui motif serta kebutuhan khalayak yg melihat insan menjadi khalayak dengan 3 komponen yakni komponen afektif, komponen kognitif dan komponen konatif. Berdasarkan hal tadi, kemudian kita bisa mengetahui kebutuhan insan yg bersifat biologis dan sosiogenis. Salah satu teori motif serta kebutuhan yang populer merupakan hierarki kebutuhan Abraham Maslow yg mencakup :
  • Kebutuhan biologis
  • Kebutuhan akan rasa aman
  • Kebutuhan akan keterkaitan dan cinta kasih
  • Kebutuhan akan penghargaan
  • Kebutuhan akan aktualisasi diri

Sedangkan David McLeland melihat terdapat tiga kebutuhan insan yaitu :

Comments