DI DAN KE YANG DIPISAH PENJELASAN PENGERTIAN DAN CONTOH DALAM KALIMAT
Pelajaran serta penggunaan preposisi di dan ke acapkali (sering) menyebabkan kebingungan bagi siswa. Kapan harus dipisah, serta kapan harus disambung. Sebenarnya di- dan ke- yang disambung alias digabung sangat tidak selaras dengan di dan ke yang dipisah.
Lihat saja penulisan pada atas, terdapat yg ditulis di- dan ke- yang disertai menggunakan tanda hubung (-), serta di dan ke yang tanpa disertai tanda hubung. Apa beda maksud penulisan tersebut.
Jadi, ketiga ditulis di dan ke tanpa indikasi hubung seperti ini, maka keduanya (di serta ke) pada sebut menggunakan kata. Definisi istilah merupakan kata yg mampu berdiri sendiri serta mempunyai makna. Sementara yang ditulis disertai pertanda hubung, (di- serta ke-) bukan sebuah kata, malaikan sebuah imbuhan. Posisi dan sifatnya sama dengan imbuhan lain, wajib ditulis inheren dengan istilah dasarnya.
Untuk lebih memudahkan penerangan mengenai kata pada dan ke yang digabung ataupun yang dipisah, perlu dijelaskan dalma contoh berikut adalah.
saya dipanggil bunda pada dapur.
Dalam kalimat di atas, masih ada kata dipanggil dan di dapur. Kata dipanggil merupakan kata berimbuhan, yg memiliki kata dasar panggil. Sementara kata di dapur terdiri menurut dua istilah, ditantai menggunakan adanya spasi pada antara keduanya.
Dari contoh di atas, mak adapat diketahui bahwa istilah di dipisah waktu diikuti menggunakan istilah benda atau istilah loka. Sementara di- yg digabung saat inheren dalam kata kerja (panggil), sesuatu yg sanggup dikerjakan oleh orang.
Begitu jua dengan istilah ke dan imbuhan ke-. Kata depan ke penulisannya wajib dipisah saat diikuti menggunakan kata benda. Misalnya: Saya telah pulang ke rumah.
Dalam kalimat pada atas, ada frasa ke rumah. Ada 2 istilah. Bandingkan menggunakan kalimat berikut adalah: kita nir boleh mengungkit-ungkit keburukan orang di masa lalu.
DAlam kalimat pada atas, terdapat istilah keburukan. Hal ini tidak bisa dipisah. Kata dasarnya adaah buruk, mendapat imbuhan ke- -an.
Dalam kalimat pada atas masih ada jua kata di masa kemudian. Kok dipisah? Karena masa kemudian adalah kata benda. Masa lalu tidak bisa diwujudkan. Tapi masa kemudian itu ada, maka tersmasuk kata benda. Karena merupakan kata benda, mka di yang ada di situ merupakan preposisi, bukan imbuhan.
Lihat saja penulisan pada atas, terdapat yg ditulis di- dan ke- yang disertai menggunakan tanda hubung (-), serta di dan ke yang tanpa disertai tanda hubung. Apa beda maksud penulisan tersebut.
Jadi, ketiga ditulis di dan ke tanpa indikasi hubung seperti ini, maka keduanya (di serta ke) pada sebut menggunakan kata. Definisi istilah merupakan kata yg mampu berdiri sendiri serta mempunyai makna. Sementara yang ditulis disertai pertanda hubung, (di- serta ke-) bukan sebuah kata, malaikan sebuah imbuhan. Posisi dan sifatnya sama dengan imbuhan lain, wajib ditulis inheren dengan istilah dasarnya.
Untuk lebih memudahkan penerangan mengenai kata pada dan ke yang digabung ataupun yang dipisah, perlu dijelaskan dalma contoh berikut adalah.
saya dipanggil bunda pada dapur.
Dalam kalimat di atas, masih ada kata dipanggil dan di dapur. Kata dipanggil merupakan kata berimbuhan, yg memiliki kata dasar panggil. Sementara kata di dapur terdiri menurut dua istilah, ditantai menggunakan adanya spasi pada antara keduanya.
Dari contoh di atas, mak adapat diketahui bahwa istilah di dipisah waktu diikuti menggunakan istilah benda atau istilah loka. Sementara di- yg digabung saat inheren dalam kata kerja (panggil), sesuatu yg sanggup dikerjakan oleh orang.
Begitu jua dengan istilah ke dan imbuhan ke-. Kata depan ke penulisannya wajib dipisah saat diikuti menggunakan kata benda. Misalnya: Saya telah pulang ke rumah.
Dalam kalimat pada atas, ada frasa ke rumah. Ada 2 istilah. Bandingkan menggunakan kalimat berikut adalah: kita nir boleh mengungkit-ungkit keburukan orang di masa lalu.
DAlam kalimat pada atas, terdapat istilah keburukan. Hal ini tidak bisa dipisah. Kata dasarnya adaah buruk, mendapat imbuhan ke- -an.
Dalam kalimat pada atas masih ada jua kata di masa kemudian. Kok dipisah? Karena masa kemudian adalah kata benda. Masa lalu tidak bisa diwujudkan. Tapi masa kemudian itu ada, maka tersmasuk kata benda. Karena merupakan kata benda, mka di yang ada di situ merupakan preposisi, bukan imbuhan.
Comments
Post a Comment