CEK BAGUSNYA PENJELASAN BAHASA JEMBER SEBAGAI SEBUAH DIALEK
Caraflexi.blogspot.com - Bahasa Jember nir terdapat.tetapi kecenderungannya orang tahu Jember mempunyai bahasa yg khas yangkemudian diklaim menggunakan bahasa Jemberan. Sebenarnya yang dimaksud menggunakan bahasaJember ini adalah dialek.
Dialek adalah variasi bahasa yg tidak selaras-bedamenurut pemakai, baik lantaran wilayah ataupun grup sosial eksklusif, maupunwaktu tertentu. Dialek yang menurut daerah pemakaian dianggap dialekregional. Dialek yg menurut (ngetren) di saat tertentu diklaim dialektemporal.
Nah, di Jember dialeknya merupakan dialekregional. Dialek yg diucapkan sang penutur bahasa Indonesia yg khas diKabupaten Jember, tepatnya di daerah sentra kabupaten Jember. Dialek ini munculkarena rakyat Jember yg multilingual.
Tulisan ini membahas ‘Bahasa Jemberan’ atau‘Dialek Jember’ dari segi morfologi dan leksikologi. Tulisan ini nir sedangmembahas persebaran pemakaian bahasa di Jember. Maka dari itu, buat mengetahuipersebaran penutur bahasa di Jember mampu dipandang pada postingan DIALEK BAHASADI KABUPATEN JEMBER DAN PERSEBARANNYA.
Langsung saja ke contoh frasa yg seringdigunakan sang penutur bahasa di Jember, yaitu: Cek Bagusnya. Kata tersebutmerupakan peng-Indonesia-an dari bahasa Jawa: Cek apike. Dalamkata cek apike kata utamanya adalah apik atau bagus dalam bahasaIndonesia. Susunan cek apike tidak dikenal pada Bahasa Indonesia.meskipun sudah diterjemahkan menjadi cek bagusnya.
Imbuhan -e dalam bahasa Jawa nir selalu menjadikata ganti -nya dalam bahasa Indonesia. Meskipun dalam beberapa peggunaannyabisa diterjemahkan menjadi -nya. Contoh: tambahane wis ditamnbahno. Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:Tambahannya sudah sudah ditambahkan. Tetapi, pada kalimat Iku topine Ahok, dalambahasa Indonesia yg standar bukan sebagai Itu topinya Ahok melainkanmenjadi Itu topi Ahok.
Kembali ke cek bagusnya, susunan ini memangsudah spesial Jember. Cek bukan berarti cek pada bahasa Indonesia yangmerujuk dalam kertas catatan yang bisa diuangkan pada bank. Cek dalamkalimat ini adalah Jawa di Jawa Timur yang terpengaruh bahasa Madura yangberarti sangat.
Jadi, cek bagusnya jika diterjemahkan dalambahasa Indonesia seharusnya menjadi Sangat Bagus atau Bagus Sekali ataudalam ragam kalem menjadi Bagus Banget.Rumus cek .... Nya inijuga berlaku dengan kata yang lain. Misalnya cek merahnya, cek senangnya, danseterusnya.
Selain bentuk cek .... Nya juga terdapat bentuk katanyasaya. Hampir mirip dengan bentuk cek .... Nya. Jika diterjemahkandalam bahasa Indonesia bentuk ini bersinonim menggunakan menurut saya atau sayapikir. Bentuk ini pula sama menggunakan katanya engkau , dan katanya beliau.
Imbuhan -nya dalam susunan tersebut merupakan imbuhan,bukan kata ganti. Dalam bahasa Indonesia, bentuk -nya merupakan istilah gantiuntuk orang ketiga yg melekat. Misalnya Ahok menggunakan topinya. Bentuk -nyadalam topinya merupakan kata ganti yang merujuk kepada Ahok, jadimaksudnya adalah topi Ahok.
Dalam frasa katanya saya, -nya merupakanimbuhan yang pada-Indonesia-kan berdasarkan jarene aku. Bentuk ini pun bukanmerupakan susunan bahasa Jawa yg baku (merujuk pada bahasa Jawa Mataraman),yang seharusnya jareku. Jare dalam bahasa Indonesia memang seartidengan katanya. Maka jika diterjemahkan ‘seharusnya’ sebagai menurutku,bukan katanya aku .
Ada jua susunan frasa yang terkotori bahasaMadura, yaitu penggunaan istilah mak. Mak yang ini bermakna kok, bukanyang berarti ibu. Kata ini terdapat pada kalimat kamu bunda gitu. Jadiyang dimaksud merupakan kamu kok gitu.
Kegiatan peng-Indonesia-an yang berasal-asalandari bahasa Madura serta Jawa mengakibatkan perbedaan makna Bahasa Indonesiadalam kamus serta bahasa Indonesia yangdipakai orang Jember, dalam hal ini bahasa Jemberan. Contoh dalam percakapan:
Guru :Bapakmu terdapat pada mana?
Arek Jember :Habis, Pak.
Guru : Kemana?
Arek Jember :Kerja.
Kata habis adalah peng-Indonesia-an daribahasa Madura: adhek, (e dibaca seperti dalam elang.) Dalam bahasaMadura, adhek ini selain sama adalah dengan gak ono (bahasa Jawaartinya: nir terdapat), pula sanggup sama artinya dengan entek (bahasa Jawaartinya: habis).
Sebenarnya yang dimaksud pada dialog antarapercakapan Arek Jember dan Pak Pengajar di atas merupakan tidak terdapat. Kesalahanpemilihan terjemahan dalam bahasa Indonesia disebabkan lantaran keterabatasanpenguasaan kosakata. Dengan gejala keterbatasan penguasaan kosakata bahasaIndonesia yg dimiliki, orang Jember mampu memunculkan kekhasannya.
Jadi, bila ada orang berbicara Indonesia tetapikadang terdapat kode-kode (susunan bahasa) Jawa dan Madura mampu jadi itu adalahorang Jember. Salam pustamun!
Comments
Post a Comment