BELAJAR MENGERTI DAN MEMBUAT USE CASE DIAGRAM


Aritkel kali ini aku akan menjelaskan pengertian berdasarkan Use Case Diagram hingga tahap pembuatannya, seperti yg anda memahami Use Case adalah bagian menurut UML (Unified Modelling Language) yg berarti adalah mode yang menggambar sebuah sistem.
Baca Juga : Pengertian dan Macam-Macam UML

Apa itu Use Case Diagram?

Diagram  use case adalah pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibentuk. Diagram use case menggambarkan sebuah hubungan antara satu atau lebih aktor menggunakan sistem yg akan dibentuk.
Jadi diagram use case merupakan mempresentasikan hubungan antara aktor (user atau sistem) dengan sebuah sistem.
Seperti contoh aktornya merupakan dokter dan dokter tersebut melakukan beberapa interaksi menggunakan indera-alatnya. Interaksi inilah yang akan dicatat dalam diagram use case.

Bagian-Bagian menurut Diagram Use Case 

Use case mengungkapkan secara sederhana fungsi sistem dari sudut pandang user (hubungan). Berikut ini akan saya jelaskan bagian menurut Use Case Diagram.

1. System

Menyatakan batasan sistem dalam relasi menggunakan actor-actor yg menggunakannya (di luar sistem) dan fitur-fitur yg harus disediakan (dalam sistem). Digambarkan dengan segi empat yang membatasi semua use case dalam sistem terhadap pihak mana sistem akan berinteraksi.
Sistem disertai label yang menjelaskan nama berdasarkan sistem, akan tetapi umumnya tidak digambarkan lantaran nir terlalu memberi arti tambahan dalam diagram.

2. Actor

Aktor adalah segala hal diluar sistem yg akan memakai sistem tersebut
untuk melakukan sesuatu. Bisa adalah insan, sistem, atau device yang mempunyai peranan dalam keberhasilan operasi berdasarkan sistem.
Cara mudah untuk menemukan aktor adalah dengan bertanya hal-hal berikut:  SIAPA yg akan menggunakan sistem?  APAKAH sistem tersebut akan memberikan NILAI bagi aktor?

3. Use case

Mengidentifikasi fitur kunci dari sistem. Tanpa fitur ini, sistem nir akan memenuhi permintaan user/actor. Setiap use case mengekspresikan goal berdasarkan sistem yg wajib dicapai. Diberi nama sinkron menggunakan goal-nya serta digambarkan menggunakan elips menggunakan nama di dalamnya. Fokus tetap dalam goal bukan bagaimana mengimplementasikannya walaupun use case berimplikasi pada prosesnya nanti.
Setiap use case umumnya mempunyai trigger/pemicu yg menyebabkan use case memulai (misalnya, Pasien mendaftar serta membuat janji baru atau meminta buat membatalkan atau mengubah janji yg sudah terdapat ) ada 2 triger pertama triger eksternal, seperti pelanggan memesan atau alarm kebakaran berbunyi, ke 2 triger temporal, seperti lepas pengembalian buku terlewati pada perpustakaan atau keterlambatan bayar sewa.

4. Assosiation

Mengidentifikasikan interaksi antara setiap actor eksklusif dengan setiap use case eksklusif. Digambarkan menjadi garis antara actor terhadap use case yg bersangkutan. Asosiasi mampu berarah (garis menggunakan anak panah) bila komunikasi satu arah, tetapi umumnya terjadi ke 2 arah (tanpa anak panah) karena selalu dibutuhkan demikian.

5. Dependence

Dependensi <>
  • Mengidentifikasi interaksi antar dua use case pada mana yang satu memanggil yang lain.
  • Jika dalam beberapa use case terdapat bagian yg mempunyai kegiatan yang sama maka bagian aktivitas tersebut umumnya dijadikan use case tersendiri dengan rekanan dependensi setiap use case semula ke use case yang baru ini sebagai akibatnya memudahkan pemeliharaan.
  • Digambarkan menggunakan garis putus-putus bermata panah dengan notasi <> dalam garis.
  • Arah mata panah sinkron dengan arah pemanggilan.
Dependensi <>
  • Jika pemanggilan memerlukan adanya syarat eksklusif maka berlaku dependensi <>.
  • Note: konsep “extend” ini tidak sinkron dengan “extend” pada Java!
  • Digambarkan serupa dengan dependensi <> kecuali arah panah berlawanan.

6. Generalization

Mendefinisikan relasi antara 2 actor atau 2 use case yang mana galat satunya meng-inherit dan menambahkan atau override sifat dari yg lainnya. Penggambaran menggunakan garis bermata panah kosong dari yg meng-inherit menunjuk ke yang pada-inherit.

Cara Membuat Use Case Diagram

Dalam membuat use case anda harus benar-benar mengerti pelaku (aktor) kiprah dalam sebuah sistem anda. Didalam use case mencatat konduite atau kiprah yang berhubungan dengan sistem komputer pada arti hal-hal yg nir terkomputerisasi tidak perlu anda tuliskan.
Contoh Aktornya adalah seorang dokter, kemudian aktor tadi dapat memasukkan data penyakit dalam laporan pasien dan dapat membarui syarat kesehatan pasien, selain itu dokter pula bisa makan pada kantin (hal ini nir perlu anda tuliskan) lantaran tidak herbi komputerisasi.
Dalam membuat use case bisa anda contoh misalnya kasus diatas, contohnya merupakan customer atau pasien bisa membeli obat secara online serta admin dapat melihat daftar berdasarkan customer.
Baca Juga : Mengenal serta Memahami Kinerja Activity Diagram
Semoga artikel tentang diagram use case bisa anda mengerti dengan baik, jika ada pertanyaan silakan kirim komentar anda dibawah ini. Terima Kasih !

Comments