APA ITU PMG DAN FUNGSINYA PADA GENERATOR

Apa itu PMG pada Generator?
PMG adalah singkatan dari Permanent Magnet Generator, atau pembangkit dengan Magnet permanen.
Fungsi PMG
PMG mempunyai fungsi sebagai pembangkit listrik untuk sistem eksitasi dalam sebuah Generator listrik AC tiga fase.
Bagian-bagian PMG
  • PMG Rotor
PMG Rotor merupakan bagian yang berputar serta merupakan Magnet tetap, yg berfungsi buat membuat medan magnet.
  • PMG Stator
PMG Stator berupa Gulungan yang nir berputar (permanen).
Gulungan PMG Stator akan mendapat medan magnet yg berputar yang didapatkan PMG Rotor.
Melalui proses berputarnya medan magnet (PMG Rotor) yg diterima Gulungan PMG Stator, maka pada ujung-ujung gulungan PMG Stator akan membentuk listrik.
Sebenarnya tidak semua Generator listrik AC 3 fase menggunakan PMG menjadi sistem eksitasi.
Sistem eksitasi dalam generator terdapat 2, yaitu:

  • PMG-Excited Generators
Generator yang dilengkapi dengan PMG menjadi sistem eksitasi.

  • Self-Excited Generators
Generator yg menggunakan tegangan output dari gulungan primer sebagai sistem eksitasi (Self-Excited).
Apa perbedaan PMG-Excited Generators serta Self-Excited Generators?
Perbedaan antara ke 2 generator ini adalah prinsip kerja sistem eksitasinya, buat detail ini dia kita uraikan prinsip kerja masing-masing generator tadi pada menghasilkan listrik.

Prinsip kerja PMG-Excited Generators

  • PMG Rotor ikut berputar saat mesin penggerak generator dioperasikan.
  • Medan magnet menurut PMG Rotor yang berputar lalu diterima sang Gulungan pada PMG Stator.
  • Karena Medan magnet yg dihasilkan PMG Rotor memotong penghantar dalam Gulungan PMG Stator, maka akan menghasilkan tegangan listrik pada ujung gulungan PMG stator.
  • Listrik yang didapatkan PMG Stator merupakan Listrik arus bolak-kembali (AC) 3 fase menggunakan akbar tegangan berkisar antara 150VAC – 180VAC.
  • Lalu tegangan yang dihasilkan PMG Stator dialirkan ke AVR (Automatic Voltage Regulator).
  • Terminal kabel Gulungan PMG Stator dalam AVR umumnya disimbolkan menggunakan huruf P2, P3, P4.
  • Besar tegangan dari PMG Stator yg awalnya 150VAC – 180VAC, lalu disearahkan serta akbar tegangannya jua diturunkan sang AVR, Tegangannya sebagai berkisar antara 13VDC – 60VDC.
  • Kemudian tegangan listrik 13VDC-60VDC tersebut berdasarkan AVR dialirkan ke Gulungan Stator Eksiter (Exciter Field Stator).
  • Terminal kabel buat Tegangan keluaran dari AVR menuju Gulungan stator eksiter ini, pada AVR umumnya disimbolkan menggunakan huruf X serta XX.
  • Karena Gulungan Eksiter stator diberi tegangan, maka akan membuat medan magnet.
  • Medan magnet ini akan ditangkap sang gulungan Eksiter rotor (Exciter Rotor), sehingga gulungan Eksiter rotor akan menghasilkan listrik.
  • Listrik yg didapatkan menurut gulungan eksiter rotor berupa tegangan arus bolak-balik atau AC tiga fase, lalu disearahkan menggunakan menggunakan diode yang ada dalam rotating rectifier.
  • Tegangan DC yang dihasilkan Rotating Rectifier kemudian dialirkan menuju Gulungan utama terdapat Rotor (Main Field Rotor), sebagai akibatnya Rotor utama dalam generator tersebut menghasilkan medan magnet.
  • Medan magnet berdasarkan Rotor primer inilah yg ditangkap oleh Gulungan Utama Stator (Main Field Stator), sebagai akibatnya Gulungan utama pada Stator membentuk listrik.
  • Listrik yang dihasilkan dari Gulungan Utama pada Stator inilah yang menjadi Tegangan listrik keluaran utama sebuah Generator (Output Voltage) serta dialirkan menuju jaringan instalasi listrik.

Prinsip kerja Self-Excited Generators
Untuk uraian Prinsip kerja Generator dengan Self-Excited Generators, bisa anda baca pada artikel saya sebelumnya, tentang Prinsip kerja Generator AC 3 fase
Keuntungan Generator menggunakan PMG
  • Tegangan Eksitasi lebih stabil
  • Pada saat gulungan Exciter baru digulung (Rewinding), Tidak perlu diberi Tegangan DC eksternal.

Demikianlah sedikit penjelasan mengenai apa itu PMG, serta fungsi PMG pada Generator listrik AC 3 fase.
Semoga berguna!
CARA FLEXI
dikutip berdasarkan berbagai asal

Comments