AGAMA HINDU LEGENDA 10 TITISAN DEWA WISNU

Wisnu adalah salah satu ilahi Hindu yg paling penting. Bersama dengan Brahma serta Siwa, Wisnu membentuk trinitas primer berdasarkan praktik agama Hindu.
Kata Wisnu kira-kira diartikan: "Sesuatu yg menempati segalanya". Pengamat Weda, Yaska, dalam buku Nirukta, mendefinisikan Wisnu sebagai vishnu vishateh ("sesuatu yang memasuki segalanya"), serta yad vishito bhavati tad vishnurbhavati (yg mana sesuatu yg tidak terikat dari belenggu itu adalah Wisnu).
Penjelasan tradisional menyatakan bahwa istilah Viṣṇu asal berdasarkan Bahasa Sanskerta, akar pungkasnya viś, (yang berarti "menempati", "memasuki", pula berarti "mengisi"  dari Regweda), serta menerima akhiran nu.
Dalam Trimurti Agama Hindu, Dewa Wisnu merupakan personifikasi berdasarkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa pada kapasitas Beliau menjadi pemelihara alam semesta.
Warna kulit dewa Wisnu merupakan rona awan biru gelap. Ini merupakan rona langit, yang memperlihatkan dimensi kosmisnya serta hubungannya menggunakan ilahi hujan dan guntur Veda dan hubungannya menggunakan bumi.
Dewa Wisnu umumnya digambarkan dengan satu wajah, empat lengan, biasanya pada posisi berdiri atau pada posisi istirahat.
Dewa Wisnu menggunakan kalung yang terbuat berdasarkan permata Kaustubha yang populer yg bertumpu pada dada kirinya dan karangan bunga serta permata lainnya dengan nama Vaijayanti.
Wisnu adalah jiwa tertinggi dan ilahi tertinggi dalam mitologi India. Ia dikatakan menjadi esensi yg mencakup segala kehidupan, pengendali masa lalu, masa sekarang serta masa depan, serta orang yg mendukung, mempertahankan, menopang serta mengatur segala sesuatu pada ciptaan.
Dewa Wisnu adalah Dewa paling tinggi pada dalam tradisi Waisnawa. Pengikut Adi Shankara memposisikan Beliau menjadi keliru satu dari 5 Dewa Utama.
Dewa Wisnu dipercaya sebagai ilahi pemelihara semesta dan segala kreasi Dewa Brahma. Dewa Wisnu akan turun ke global apabila kejahatan merajarela.
Dewa Wisnu adalah tuhan berkulit hitam-kebiruan, memiliki sakti Dewi Sri, beraksara Ung, bersenjatakan Cakra dan berwahanakan Burung Garuda.
Beliau dipuja sebagai Dewa Tertinggi (Tuhan Yang Maha Esa) dalam weda Sruti seperti Taittiriya Shakha dan the Bhagavad Gita.
Shakti Beliau merupakan Dewi Laksmi, yang dikenal menjadi Dewi penguasa kemakmuran serta sarana Beliau merupakan burung Garuda.
Vishnu Sahasranama menyatakan Beliau merupakan Paramatma (Jiwa tertinggi) serta Parameshwara (Dewa tertinggi).
Dalam Purana, Dewa Wisnu berkembang menjadi sebagai Awatara / avatara / titisan yg turun ke global buat menyelamatkan global menurut kejahatan dan kehancuran.
Wujud menurut penjelmaan Wisnu tersebut majemuk, fauna atau manusia. Awatara yang umum dikenal oleh umat Hindu berjumlah sepuluh yg diklaim Dasa Awatara atau Maha Avatār.
Dewa Wisnu menikah dengan Lakshmi (dewi keberuntungan), Sarawati (dewi kebijaksanaan) serta Ganga (dewi yang menjadi personifikasi Sungai Gangga).
Namun ilahi Wisnu tidak dapat hidup menggunakan pertengkaran antara ketiga istrinya, Wisnu akhirnya mengirim Ganga ke dewa siwa serta Sarawati ke ilahi Brahma.

10 Titisan Dewa Wisnu

Dashavatara (Sansekerta: दशावतार, daśāvatāra) mengacu dalam sepuluh avatar Wisnu, ilahi pelestarian Hindu. Wisnu dikatakan turun pada bentuk avatar buat memulihkan tatanan kosmik. Avatar ini memainkan kiprah primer dalam membangun evolusi insan selama berabad-abad. Berikut dibawah ini merupakan 10 titisan Dewa Wisnu yang turun pada bentuk avatar:

1. Matsya

Dalam ajaran agama Hindu, Matsya (Dewanagari: मत्‍स्‍य; ,IAST: matsya, मत्‍स्‍य) merupakan awatara Wisnu yang berwujud ikan super besar.

Dalam bahasa Sanskerta, kata matsya sendiri berarti ikan. Menurut mitologi Hindu, Matsya muncul dalam masa Satyayuga, pada masa pemerintahan Raja Satyabrata (lebih dikenal menjadi Maharaja Waiwaswata Manu), putra Wiwaswan, yang kuasa matahari.

Matsya Awatara yaitu Hyang Widhi turun kedunia menjadi Ikan yg besar yg menyelamatkan insan pertama menurut karam waktu dunia dilanda banjir yg maha akbar.

Matsya turun ke global buat memberitahu Maharaja Manu mengenai bala air bah yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu buat segera membuat bahtera akbar.

2. Kurma

Dalam kepercayaan Hindu, Kurma (Sanskerta: कुर्म; Kurma) adalah awatara (penjelmaan) ke 2 ilahi Wisnu yg berwujud kura-kura super besar.

Awatara ini ada dalam masa Satyayuga. Menurut buku Adiparwa, kura-kura tersebut bernama Akupa.

Kurma Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai kura-kura besar yang menumpu global supaya selamat dari bahaya terbenam saat pemutaran Gunung Mandara pada Lautan Susu (Kesire Arnawa) sang para Dewa buat mencari Tirta Amertha (Air suci kehidupan)

3. Waraha

Waraha (Sanskerta: वाराह; Varāha) adalah awatara (penjelmaan) ketiga menurut Dewa Wisnu yg berwujud babi hutan.

Awatara ini muncul dalam masa Satyayuga (zaman kebenaran). Kisah mengenai Waraha Awatara selengkapnya masih ada di pada kitab Warahapurana dan Purana-Purana lainnya.

Waraha Awatara yaitu Hyang Widhi turun menjadi Badak Agung yg mengait global pulang agar selamat dari bahaya tenggelam. 

4. Narasinga

Narasinga (Devanagari: नरसिंह ; diklaim pula Narasingh, Nārasiṃha) adalah awatara (inkarnasi/penjelmaan) Wisnu yang turun ke dunia, berwujud insan dengan ketua singa, berkuku tajam seperti pedang, dan memiliki banyak tangan yg memegang senjata.

Narasinga adalah simbol dewa pelindung yg melindungi setiap pemuja Wisnu bila terancam bahaya.

Narasinga Awatara yaitu Hyang Widhi turun menjadi manusia berkepala singa (Simbha/Sima) yg membasmi kekejaman Raja Hyrania Kasipu yg sangat lalim dan menindas Adharma.

5. Wamana

Dalam agama Hindu, Wamana (Devanagari: वामन ; Vāmana) adalah awatara Wisnu yg kelima, turun pada masa Tretayuga, menjadi putra Aditi serta Kasyapa, seorang Brahmana.

Wamana Awatara yaitu Hyang Widhi turun kedunia sebagai orang kerdil berpengetahuan tinggi dan mulia pada mengalahkan Maha Raja Bali yang arogan serta ingin menguasai dunia dan menginjak-injak Dharma.

6. Parasurama

Parashurama adalah putra Jamadagni dan Renuka. Parashu berarti kapak. Dia menerima kapak sehabis melakukan penebusan dosa yg mengerikan buat menyenangkan tuhan Shiva, yg darinya dia belajar metode peperangan serta keterampilan lain.
Paracu Rama Awatara yaitu Hyang Widhi turun kedunia sebagai Rama Parasu yaitu Rama bersenjatakan Kapak yg membasmi para ksatrya yang menyeleweng menurut ajaran Dharma.

Rama pun populer menggunakan julukan Parasurama lantaran selalu membawa kapak menjadi senjatanya. Selain itu, Parasurama juga mempunyai senjata lain berupa busur panah yang akbar luar biasa.

7. Rama

Dalam kepercayaan Hindu, Rama (Sanskerta: राम; Rāma) atau Ramacandra (Sanskerta: रामचन्द्र; Rāmacandra) merupakan seorang raja legendaris yg terkenal berdasarkan India yg syahdan hayati dalam zaman Tretayuga, keturunan Dinasti Surya atau Suryawangsa.

Ia berasal berdasarkan Kerajaan Kosala yg beribukota Ayodhya. Menurut pandangan Hindu, ia merupakan awatara Dewa Wisnu yang ketujuh yang turun ke bumi pada zaman Tretayuga.

Rama Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai Sang Rama putra raja Dasa Rata dari Ayodya buat menghanncurkan kejahatan serta kelaliman yg disebabkan oleh Raksasa Rahwana menurut negara Alengka.

8. Kresna

Kresna (Dewanagari: कृष्ण; ,IAST: kṛṣṇa,; dibaca [ˈkr̩ʂɳə]) adalah salah satu yang kuasa yang dipuja sang umat Hindu, berwujud laki-laki berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak.

Krisna Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai Sri Krisna raja Dwarawati buat membasmi raja Kangsa, Jarasanda serta membantu Pandawa buat menegakkan keadilan menggunakan membasmi Kurawa yang menginjak-injak Dharma.

9. Buddha

Dalam agama Hindu, Gautama Buddha timbul dalam kitab Purana (Susastra Hindu) sebagai awatara (inkarnasi) kesembilan di antara sepuluh awatara (Dasawatara) Dewa Wisnu.

Dalam Bhagawatapurana, Beliau disebut sebagai awatara kedua puluh empat pada antara dua puluh 5 awatara Wisnu.

Kata buddha berarti "Dia yg mendapat kesadaran" dan bisa mengacu kepada Buddha lainnya selain Gautama Buddha, pendiri Buddhisme yang dikenal dalam masa kini .

Buddha Awatara yaitu Hyang Widhi turun menjadi putra raja Sododana pada Kapilawastu India dengan nama Sidharta Gautama yg berarti sudah mencapai kesadaran yg sempurna.

Buddha Gautama berbagi ajaran Budha dengan tujuan buat menuntun umat insan mencapai kesadaran, penerangan yang sempurna atau Nirwana.

10. Kalki

Dalam ajaran agama Hindu, Kalki (Dewanagari: कल्कि; ,IAST: Kalki; pula ditulis menjadi Kalkin dan Kalaki) adalah awatara Wisnu kesepuluh sekaligus yg terakhir, yg akan datang dalam akhir zaman Kaliyuga (zaman kegelapan dan kehancuran) ketika ini.

Nama kalki seringkali dipakai sebagai metafora untuk kekekalan serta saat. Kalki Awatara yaitu penjelmaan Hyang Widhi yang terakhir yg akan turun buat membasmi penghinaan-penghinaan, pertentangan-pertentangan agama akibat penyelewengan umat manusia dari ajaran Hyang Widhi (Dharma).

Menurut keyakinan umat Hindu, awatara terakhir akan turun apabila memuncaknya kontradiksi-pertentangan agama di dunia ini.
"Mantra yg indah buat menghormati Dewa Wisnu merupakan, Om Namo Narayanaya. Mantra ini dikatakan membuka satu hingga ke gerbang moksha.
Di antara sepuluh awatara tersebut, sembilan di antaranya diyakini sudah bermetamorfosis serta pernah turun ke dunia sang umat Hindu, sedangkan awatara terakhir (Kalki) masih menunggu hari lahirnya dan diyakini berkembang menjadi dalam penghujung zaman Kali Yuga.

Comments