MENAMBAH HEADLAMP MOTOR MENGGUNAKAN LED BEKAS SENTER SWATT POLICE CREATIVE UNIK MODIFIKASI LAMPU MOTOR DENGAN DENGAN SENTER

Ketemu lagi dengan saya cara flexi, kali ini aku akan mengembangkan ulah iseng pada acara creative unik serta konyol modifikasi lampu motor menggunakan LED bekas senter SWATT POLICE. Judulnya ngawur ya hehee... Nggak apa-apa lah namanya juga mloto. Jadi pada sini saya sahih-sahih iseng lantaran mendapatkan senter SWATT POLICE yang telah rusak. Tetapi LED cree masih menyala sebagai akibatnya dalam otak kreatif saya timbul wangsit ginama jikalau LED bekas senter ini pada pasang pada motor menjadi lampu depan?

WARNING!! Jangan mencoba sebelum membaca hingga habis!

Meskipun suka iseng dan usil, dalam me- modifikasi motor aku permanen mempertahankan part standard Om,. Lantaran kali ini kita akan modif lampu depan maka buat urusan pencahayaan tetap mempertahankan headlamp standard. Modif ini hanya menambah headlamp motor menggunakan memanfaatkan barang barang bekas berupa LED senter SWATT POLICE. Ide ini di dukung pencahayaan senter swatt police yg telah terkenal sangat terang serta penekanan sebagai akibatnya menambah daya kreatif saya untuk ber- eksperimen.

Untuk melaksanakan misi *chiee.. Heee.* probelem pertama yg muncul pada otak merupakan kasus tegangan. Tegangan dalam lampu senter SWATT POLICE sekitar 3 volt - lima volt DC (mungkin) *karena aku nggak ngukur detilnya* sedangkan tegangan yg tersedia dalam kelistrikan motor yang terendah merupakan 12 volt. Nah loh?! Dan lagi saya ndak mau membebani aki ( accu / accumulator ) yg nanti akan berpengaruh kepada sistem starter mesin. Putar otak lah yang kenceng....

Dengan pertimbangan hal-hal tadi pada atas maka kerja otak aku untuk modif headlamp motor ini makin kenceng bro, rada mumet pula,. Cuma dalam akhirnya saya menemukan jalan keluar terbaik serta ter- aman buat menambah Headlamp motor menggunakan lampu senter bekas SWATT POLICE. Hal pertama yg terlintas merupakan di mana saya harus menempatkan lampu tambahan menjadi ganti headlamp standard? Saya mau posisi lampu agak tersembunyi serta jikalau mampu tingginya maksimum sejajar karburator. Sambil duduk bersila pada depan roda depan motor yg terparkir manis di pada tempat tinggal mata saya tak henti-hentinya mengamati setiap detail lekuk demi lekuk, baut demi baut yg ada di bodi depan motor sambil tangan menimang-nimang kepala senter SWATT police bergantian kanan serta kiri. Sesekali  coba menempelkan pada beberapa tempat sambil komat kamit baca mantra.

Wal output tempat dudukan lampu depan modif ketua senter pun aku temukan, yaitu terletak dalam baut filter udara sebelah kanan bawah si Supri. Tetapi harus membuat dudukan baru agar sorot lampu nantinya sanggup menembus depan tanpa terhalang spackboard roda depan. Secara batiniah dalam delusi dapat saya gambarkan bahwa cahaya lampu senter nanti mampu fokus menyorot lebih kurang 5 sampai 7 meter pada depan ban. Akhirnya posisi lampu aku memutuskan pada tempat yg aku terangkan pada atas.

Kemudian beralih ke bracket dudukan lampu LED bekas ketua senter. Masing dengan semangat juang tinggi bangkit menurut duduk menuju ke dapur bongkar muatan kaleng-kaleng bekas menggunakan harapan aku akan menemukan sesuatu yang tipis, kaku tetapi masih mampu pada tekuk-tekut. Ada plat bekas cover UPS;- ah motong dulu;- nggak jadi. Ada besi siku 2cm;- ah kegedean;- nggak jadi. Ada plat tebal 2cm x 10cm x 1mm;- busyett.. Nekuknya setengah modar;- nggak jadi. Ada plat bekas PSU computer;- waduh?! Lentur amat, kena gajrutan bengkok peyok kemana-mana donk;- nggak jadi. Ada siku 5mm x 30cm;- ngebentuk huruf Z -nya gimana? Sulit;- nggak jadi. Nemu pipa tembaga tiga/8" x 14cm bekas pipa AC;- Emm.. Kalo di gepengin gimana ya? Bisa di tekuk-tekuk kah? Kuat kah? ;- Nhaaa.. Ini beliau ni. Balik kanan ambil palu 3kg sama besi potongan rel kereta tanpa pikir panjang gebug berkali-kali ntu pipa AC hingga gepeng jadi plat.
Wikhikhixixixii... Jadi pula akhirnya bracket duduykan headlamp motor bekas senter SWATT made in deweg. Tekuk kanan tekuk kiri bor atas bawah sesuai baut dan jadilah misalnya yg anda lihat di beberapa gambar ini. Kepala seneter LED cree pun telah nongkrong cantik di bawah filter udara Ni mas Supri. Posisi lampu tambahan buat headlamp creative unik pun telah selesai.

Ganti bab,...

Seperti yang telah saya singgung pada atas tentang supply listrik. Kebutuhan listrik lampu LED headlamp bekas lampu senter ini relatif kecil lebih kurang tiga - 6 volt ad interim yang tersedia adalah 12 volt DC (dari Accu), 13 volt DC (hasil kiprok untuk charger), 12 volt AC (untuk lampu primer), serta tegangan liar AC output spool sebelum kiprok. Nah loh, pilih mana? Dengan pertimbangan ndak mau mengganggu kinerja kelistrikan standard maka saya pilih tegangan liar keluaran langsung menurut spool, menggunakan konsekwensi saya harus menciptakan rangkaian penyearah berdikari. Artinya rangkaian ini berdiri sendiri buat men- supply headlamp LED tambahan.

Untuk 'menjinakkan' tegangan liar alternating current (AC) keluaran spool maka saya wajib kreatif bikin rangkaian elektro. Di sini saya membutuhkan beberapa komponen yaitu Diode 6 Ampere. Saya pilih 6 ampere berpatokan dalam fuse dan arus penyimpanan accu yang maksimumnya lima ampere. Bener atau keliru embuh ga ngerti,. Yang krusial pada coba dulu, paling-paling jikalau nggak kuat, dioda nya meledak. Bongkar kardus komponen ternayata diode 6 ampere tak ada stok, malas ke toko akhirnya saya gunakan diode tiga amper dua biji pada pasang paralel. Mledug ya udah ganti lagi, berarti nggak kuat *pikir saya*.
Kemudian saya perlu komponen penyetabil tegangan, merupakan saya wajib cari elco (Electrolit Capasitor), buat kapasitas elco setau saya makin akbar nilai Farad maka tagangan semakin stabil. Elco yang aku gunakan bernilai 1000uF/50volt. Setelah elco tentunya tegangan masih terlalu tinggi buat di supply ke headlamp LED cree menurut senter SWATT yg hanya butuh 3 - 6volt saja (embuh bener opo salah ;- males ngecek) yg kentara di kasih 9volt mangkat .  Untuk menurunkan tegangan aku butuh 'se- ekor' IC 7805 agar hasil maksimum lima volt. Agar tegangan makin hening serta tenteram saya tambah 1 elco 1500uF/25volt lagi di belakan IC 7805. Sehingga tegangan hasil landai di 5volt meskipun gas di putar mentok. Rincian komponen yg di butuhkan buat menciptakan penurun tegangan supply LED cree headlamp ini menjadi berikut mitra:
  • Diode 6 ampere 1 pcs (atau tiga Ampere 2 pcs di pasang paralel/jajar)
  • Elco 1000uF/50volt 1 pcs
  • IC regulator 7805 1 pcs
  • Elco 1500uf/25volt 1 pcs
  • Papan PCB bolong 3cm x 7cm (se-adanya saja)
  • Kabel secukupnya

Skema rangkaian regulator buat supra x standard -nya misalnya di bawah ini bro..



Setelah komponen terkumpul, action pertama yang aku lakukan adalah membuka cover samping kanan kiri depan serta tengah, dan samping kiri belakang. Di bagian kiri belakang terdapat regulator kiprok supra x standard. Setelah si Supri telanjang separo, selanjutnya kita fokus dalam kiprok. Kita cari kabel yg berasal dari spool magnet.

Kita ulas sedikit tentang regulator kiprok supra X standard ya bro, izin nggak galat babat kabel. Terdapat 4 pin/kaki dalam kiprok honda supra x standar, kita asumsikan posisi kiprok tengkurep, terali berada pada atas. Dengan penjelasan sebagai berikut:
  • Pin kiri atas dengan kabel merah adalah hasil kiprok buat charger accu, tegangan maksimum kurang lebih 13 volt DC.
  • Pin kanan atas dengan kabel warna kuning merupakan hasil kiprok untuk supply menuju lampu primer, tegangan maksimum 12volt AC, ( Si Supri 15volt AC karena telah pernah di modif )
  • Pin kiri bawah dengan kabel rona putih adalah input kiprok yang dari dari spool magnet, tegangan liar mengikuti RPM mesin (AC) ---> Ini yg kita pakai.
  • Pin kanan bawah menggunakan kabel warna hijau merupakan massa/body/grounding/min

Setelah kita mengetahui jalur serta fungsi masing-masing pin pada kiprok honda supra X standard, maka sudah dapat di tebak jalur kabel mana yg akan kita oprek kupas tuntas buat men- supply headlamp LED cree tambahan proyek kita bro,.

Next.. Penekanan dalam kabel rona putih input kiprok. Kabel ini sebagai penghantar listrik berdasarkan coil spool magnet menuju kiprok buat di olah serta pada bagi-bagi berdasarkan kebutuhan oleh motor. Kita kupas sedikit isolator kabel memakai tang pangkas ( atau pisau cuutter pula bisa ). Setelah terkupas, ambil kabel baru menggunakan panjang sekitar 50cm, sambung dengan cara melilitkan kabel baru tersebut dengan kabel warna putih. Usahakan lilitan kencang lantaran arus yg mengalir relatif tinggi. Isolasi dengan baik, pastikan nir terdapat serabut tembaga yang keluar serta tata pulang.
 

Kita asumsikan rangkaian elektronik sudah di rakit sinkron dengan skema pada atas. Sebelum pada rakit (pada sambung ) ke jalur kelistrikan sepeda motor, terdapat baiknya di lakukan tes rangkaian terlebih dahulu menggunakan menggunakan trafo stepdown buat memastikan nir terdapat konsleting pada rangkaian yang telah pada rakit. Berapapun tegangan output trafo stepdown, keluaran setrum dari rangkaian eletronik ini harus maksimum 5volt DC, tidak boleh lebih. Kalau lebih berarti IC rusak.


Setelah rangkaian lolos QC, cari wadah isolator buat melindungi rangkaian dari shortbody maupun air hujan. Cara flexi menggunakan botol bekas air mineral sekali minum misalnya terlihat pada gambar.


Kemudian kita ukur berapa tegangan yg keluar dari spool magnet sebelum diode serta berapa tegangan yang keluar menurut rangkaian elektronika yang kita buat. Ctt: Tegangan sebelum diode adalah tegangan AC (Alternating Current) ad interim tegangan yang keluar menurut rangkaian adalah tegangan DC (Direct Current), Jadi jangan keliru mengatur knob AVO meter.

Dengan melihat skema di atas maka titik "menurut spool AC" pada sambung menggunakan kabel baru (yg 50cm tersebut) lalu titik "massa/body/min" pada sambung ke body motor, baut mana saja yg krusial nempel dalam chasis motor. Saya cari kondusif menggunakan mencari kabel warna hijau/massa pada batok lampu bawah speedometer. Setelah tersambung dan ter- isolasi dengan baik, nyalakan mesin motor dan ukur dengan AVO meter berapa output (dalam titik + 5volt) rangkaian elektronika yang sudah di buat tadi? Apabila yang terbaca adalah 5volt DC maka rangkaian ini sukses. Lalu titik (+) 5volt pada sambung menggunakan kutub positif LED cree senter yang sudah terpasang pada bracket dudukan. Min /Massa bisa pada gabung menggunakan kabel hijau atau pada sambung ke baut body motor.


Eksperimen creative unik cara flexi menjadikan output sukses, Lampu LED cree tambahan buat headlamp supra X baku telah menyala,. Namun.... SAYANG SEKALI ketika pada lakukan tes drive keliling kampung, ternyata taraf pencahayaan berdasarkan output modifikasi headlamp LED cree senter SWATT POLICE ini masih kalah dengan pencahayaan lampu PJU. 

Pada gambar memang tampak terang sekali, pada tambah dengan suasana ruang tamu agak gelap menjadikan hati berbinar-binar atas output yang pada capai, akan tetapi ternyata oh ternyata... Bagaikan katak pada tempurung,. Begitu tempurung pada buka nyali pun sebagai cuit ciut mengkeret kayak siput di sentil.

Hadeuhhh kampret!

Masih kalah deh sama lampu rongga di bawah rumah yang sudah modif duluan.. Malah telah lebih menurut dua tahun menemani kegelapan jalanan ibukota (pantura sempet 2 kali). Duh biyungggg.... Pilu Sodara pemirsa sekalian,.. Tunggu output oprek kreatif unik cara flexi selanjutnya saja ya,.. (pending dulu, belum dapet inspirasi dari langit)


*Mohon di sori rambang kadut, ngantuk banget broo...

MEMPERBAIKI KABEL ECU MIO SOUL GT DI MAKAN TIKUS KABEL ECU PENYEBAB MIO SOUL MATI

Selamat berganti hari kawan *lantaran pas jam 00:00 hee* salam jumpa lagi dengan cara flexi yang tetep selalu mloto. Lama saya tidak membuat tulisan di blog ini, maklumlah sok belajar sibuk biar di kira rajin ngidupin anak orang dengan dua buntut. Kawan kali ini aku nir sharing yang seolah-olah saya itu pinter dan menggurui mitra-mitra yang sudah pandai . Dalam goresan pena aku kali ini aku hanya sekedar curhat mengenai pengalaman yg betul-benar baru untuk aku pada dunia otomotif khususnya sepeda motor keluaran baru yang mengusung teknologi terbaru. Pengalaman aku kali ini dengan produk sepeda motor Yamaha Mio Soul GT khususnya dalam system ECU.
Berawal dari persoalan yang pada hadapi teman dengan mio Soul GT nya yang nggak mau hidup. Menurut cerita si empunya, mio Soul GT tadi awalnya hanya susah di start. Keesokan harinya baru si Soul GT matot sampai lampu-lampu dashboard pun mangkat . Berhubung si empunya pula mengerti tentang obeng meng-obeng beserta kunci-kunci, pada bongkarlah cover demi cover Soul GT sampai 1/2 telanjang.

Alhasil.. Di temukanlah sesuatu yang janggal di belakang tangki bensin sempurna didepan pertemuan rangka chasis belakang. Sesuatu yg berkiprah-mobilitas pada antara serpihan kain, styrofoam, potongan kabel berbagai rona. Ketika barang-barang itu di bersihkan barulah terlihat anak-anak tikus yg lagi asik menunggu induknya buat makan siang berjumlah 6 biji. Si empunya yg pada kawal anaknya pribadi tertawa bercampur geli dan jijik, sebab itu motor sebenarnya nggak pernah berhenti alias selalu jalan. Tapi kenapa celah pada belakang tangki bensin bisa pada jadikan sarang 'Siti' hingga beranak pinak pada sana.

Dan dari situ di ketahui bahwa kabel bodi mio Soul GT sudah habis di hancurkan oleh 'Siti' dan anak-anaknya. Sungguh mengenaskan!,. Dan misalnya pada ketahui beserta *chiee hiks* bahwa celah di belakang tangki dalam Yamaha Mio Soul GT pada tempatkan ECU sebagai otak inti dari motor injeksi. Nah loh?! Pasti sodara sekalian telah bisa mengira kabel apakah yg sudah di hancurkan oleh 'Siti' serta para kroninya. Iya itulah kabel-kabel ECU. Kabel ECU yang pada makan tikus penyebab Mio Soul GT tewas total.

Tanpa pikir panjang si empunya pribadi mengusung mio Soul GT nya ke bengkel resmi terdekat buat di lakukan perbaikan. Singkat cerita bengkel resmi nir bisa melakukan perbaikan kecuali menggunakan mengganti kabel body mio Soul GT beserta ECU menggunakan yg baru. Ini pun nir bisa pribadi pada kerjakan lantaran kabel body Soul GT harus inden paling cepat 1 minggu. Dan harganya pun setengah juta lebih. Mikir-mikirlah si empunya.

Sebelum mengambil keputusan buat membarui kabel bodi Soul GT nya, di loka kerja si empunya cerita dengan mitra-kawan lain. Berhubung kita sama-sama pada bawah naungan engineering, *permesinan apa kek, mesin jahit ato apa utama judulnya engineering* menyarankan untuk di perbaiki sendiri saja buat menekan biaya *sama-sama kuli gitu lohh...* toh juga terdapat orang otomotif, orang listrik, orang elektronik, orang programing yang bisa bantu. Saya ndak termasuk lantaran saya orang civil. Hahahh...

Ceritanya aku persingkat lagi,. *wis ngantuk soale* Cover Sang mio Soul GT pun di telanjangi hingga kabel-kabel body terlihat semua. Dan... Yah, memang kabel ECU cukup ancur. Dan si empunya menyerahkan urusan sambung menyambung pada aku . Sekali lagi bukan lantaran aku pinter eletronika, akan tetapi karena pada antara partner kerja yg senang usil dengan solder dan kabel itu cuma aku . Dan hari itu pula kebetulan saya ndak mampu pulang lantaran motor juga masuk bengkel. Turun mesin mau ndak mau si Supri nginep pada hotel mekanik otomotif. *Lhah? Katanya enginering, kenapa ndak di bongkar sendiri?* Males broo.. Aku nya yang males, temen sih oke-oke saja di mintai bantuan. Sayanya ndak mau pusing.

Balik ke proses memperbaiki kabel ECU Mio Soul GT yang hancur di makan tikus. Jujur saja, untuk urusan motor matik saya emmang takut bongkar-bongkar. Apalagi istilah sahabat otomotif, motor matik injeksi sudah gunakan sistem komputerisasi. Banyak sensor yang di hubungkan dengan ECU. Kalau ECU nya error, motor ndak malah ndak sanggup jalan. Bheuhh... Makin takut aja pegang motor matik. Dan itu merupakan saya juga ndak tau nama benda kotak yg ada pada belakang tangki bensin yang kabelnya pada habisin tikus. Si empunya menyebut part tersebut menggunakan CDI,. Saya pun percaya serta ngikuti dia, asumsi saya apabila pada bandingkan menggunakan CDI 'Supri' kabelnya lebih poly mio Soul GT.

Berhubung kabel yang di makan tikus sampai pangkal soket ECU, hal pertama yang saya lakukan adalah menambah kabel menggunakan cara menyolder sisa-residu kabel yg masih ada pada pangkal soket. Proses sambung ulang memakan ketika 3 jam, *usang bingitss...* mau bigimane lagi, harus ngupas plastik soket satu-satu menurut 20 helai kabel yg terdapat. Lumayan menikmati pekerjaan iseng lah.

Nah selesainya kabel tambahan tersambung semua pada soket 'CDI' saya pun berkiprah pindah tempat pada samping kanan Soul GT di mana kabel bodi membujur berdasarkan kolong menuju pantat melalui sisi kanan body Soul GT. Saya ndak langsung memegang kabel-kabel body yang masih tersisa. 20 mnt aku hanya membisu saja kayak orang bego. Padahal sebenarnya ya memang saya bego, ndak ngerti, ndak pernah bongkar-bongkar motor matik. Bingung bro, mana yg harus pada kerjain dulu.

Sambil Es eM Es-an sama istri, aku jangan lupa jikalau ndak keliru ada setrum standby menurut accu pada antra sekian poly kabel. Nah saya harus memutus aliran setrum tadi,. Ada 2 cara: melepas zekring atau sekalian melepas accu. Masalahnya jadi rumit karena saya ndak tau pada mana letak accu mio Soul GT. Waduuu... Senterinn.. Sampe rongga di bawah rumah-rongga di bawah rumah ndak ketemu. 5 mnt browsing dulu tanya mbah google posisi aki Mio Soul hahahaa.. Ternyata posisi aki soul GT pada depan tepat di belakang head lamp hihiks,. Konyol. Tanpa pikir panjang bongkar cover plat angka dan di sana pribadi terlihat dua buah zekring 10 Ampere dan 15 Ampere. Dua-dua nya aku tanggal supaya lebih safety selama saya beraktifitas menggunakan kabel - kabel ECU.

Setelah kondusif, saya pulang ke kabel-kabel bodi soul GT,. Sebelum masing - masing kabel aku eksekusi nir lupa aku perhatikan baik-baik soket demi soket yg berdasarkan saya asing. Bagaimana tidak? Sampai cylinder head pun terdapat beberapa soket kabel. Terus di karburator, tangki bensin pula terdapat. Saya jadi mikir, menurut berita yang saya dengar motor yang telah suntik apalagi matik poly sensornya serta semua pada atur ECU. Artinya seluruh kabel-kabel tersebut akan bermuara dalam 1 titik atau 1 soket di ECU. Yang jadi pertanyaan berikutnya buat aku merupakan pada mana letak ECU dan bentuk ECU itu misalnya apa. Jujur lagi bro, saya ndak tau serta belum pernah tau bentuk part ECU misalnya apa. 

Akhirnya aku ambil senter dan mulai berburu di mana letak serta bentuk ECU Mio Soul GT. Dari bodi kanan merambat ke depan, kemudian ke kembali dek injekan lurus ke depan di sana terdapat kiprok (mungkin) lanjut ke depan pada sana hanya terdapat accu, flasher sein, sekring dan relay yg terlihat. Sampai di situ mulai putus harapan lantaran yg saya cari ndak ketemu. Duduk manis di kursi empuk ambil hape nanya lagi ke mbah google penampakan ECU itu seperti apa. Begitu pada tampilkan di layar hape, rasa geli pada perut saya tidak tertahankan lagi yang menyebabkan saya tertawa terbahak-bahak sendirian.

Bagaimana nir? Barang yang saya cari hingga ke kolong-kolong ternyata menurut tadi telah saya pegang pada tangan kiri, yg saya solder-solder berdasarkan sore. Ya pantesan ndak terdapat lah, orang selama nyari, ECU nya juga tetep aku pegang. Baru ngeuh jikalau ECU itu bentuknya misalnya itu,. Goblog bener aku mah.

Setelah gelinya habis barulah aku nepok jidat,. Baru sadar yg saya hadapi merupakan sesuatu yg paling di takuti serta di benci para mekanik otomotif, jaringan ECU. Otak dari motor suntik. Mau nggak mau kepalang tanggung alat telah siap masa harus mundur lagi. Kembali mbah google aku unyeng-unyeng suruh ngasih gosip selengkap-lengkapnya mengenai ECU, Isi ECU, Program ECU, cara kerja ECU, wiring diagram ECU, susunan kabel ECU, voltage masing-masing kabel, mana sensor mana aktuator berikut fungsi masing-masing part.

Jadi pada memperbaiki kabel ECU Mio Soul GT yang di makan tikus ini watu lebih poly terbuang untuk mencari liputan. Terus terang setelah tau yang aku kerjakan adalah ECU, otak menurut motor matik suntik, buat mengerjakan penyambungan kabel aku mengalami nerveus. Sebab, yg aku tau, misalnya hanya flasdisk, tentunya ECU menyimpan algoritma atau program micro controller yang bisa saja terhapus apabila salah memberi tegangan atau arus. Dan berdasarkan 20 macam kabel yang masuk ke soket ECU, aku tidak punya data otentik berapa voltage serta arusnya. Pusing makkkk!!!! Jalan keluarnya baca lagi, lagi dan lagi.

Eh makin tau makin takut. Padahal cuma tinggal kupas lilit serta kabel pun telah tersambung. Gitu aja kok repot ya,. Masalahnya terdapat dalam embel-embel Rp 600 sekian ribu rupiah buat 'sebongkah' ECU. Salah sambung tau-tau keluar jin lak mampus gue. Putar otak akhirnya kabel yang rona dan diameternya sama persis saya sambung lebih dulu. Setelah 80% kabel tersambung muncul perkara, ada 3 kabel berwarna sama akan tetapi menurut sensor berbeda dan 2 kabel lagi rona serta diameter sama, ujung pangkalnya ndak ketahuan. Weleh welehhh... Dari dalam salah sambung yg akan mengakibatkan hal yang tidak aku inginkan, akhirnya lebih baik saya cari gosip lebih poly serta saya tunda menyambung lima kabel yang tersisa.
Keesokan harinya selesainya si empunya tiba saya diskusikan persoalan yang aku hadapi. Di bantu beberapa teman berdasarkan divisi genset, divisi AC eletronik dan divisi lift akhirnya kita setuju buat mencoba menyambung satu persatu 5 kabel sisa tadi. Si empunya Soul GT pun telah siap kehilangan gopek bila terjadi kesalahan teknis. Soale sama-sama awam dengan Engine Control Unit (ECU). Kita hanya 'mencoba' memperbaiki, bila berhasil berarti ekonomis 500rb lebih, jika pun gagal setidaknya kita sudah mencoba.
Cukup seru pula memecahkan persoalan, dari 4 orang berlainan divisi saling mengisi. Divisi genset yang basicnya otomotif meneliti bagian-bagian mesin yg pada hubungkan dengan kabel, Divisi lift yg basicnya electronik arus lemah meneliti kemungkinan tegangan serta arus yang mungkin keluar masuk ECU, Divisi AC electronik yang basicnya  eltro industri dg saya yang basicnya ndak kentara menganalisa input output tegangan, frekuwensi sensor aktuator dan hubungannya dengan menggunakan micro controller ECU sebatas mengamankan data supaya tidak hilang. Berbagai kemungkinan di keluarkan, di analisa, pada sepakati kemudian di tes.
Satu per satu kabel di sambung, pada tes dengan cara menyalakan ignition key, beberapa ketika semua instrument indikator dashboard tampak normal. Tetapi kemudian indikator bergambar radiator berkedip dan pendengaran aku mendengar bunyi nginggg... Dr arah mesin ndak berhenti. Setau aku , kebetulan aku punya matic Vario Techno 125, ketika ignition key di ON akan terdengar suara Nginggg... Lebih kurang tiga detik lalu tewas, suara tadi berbarengan dengan  jarum speedometer berkiprah ke kanan serta pulang lagi. Saya memahami dalam saat ini mesin siap di hidupkan. Namun dalam kasus Mio Soul GT bunyi Nging ndak mau mati dan indikator berkedip.
Ignition akhirnya di OFF, 5 kabel ECU kita bongkar lagi, pada analisa, pada tentukan langkah selanjutnya serta lalu ignition coba di ON lagi. Sekarang suara Nging 3 dtk telah mati artinya normal. Mesin pun pada start, greng... Stasioner oh yes. Lagi-lagi indikator dashboard masih berkedip. Nggak lama lalu mesin tewas sendiri, dashboard mangkat total. Nah loh?! Kepala saya pribadi terasa berat, dalam ati 'wadouhhh.. Gagal ni.' Pertanyaannya apa yg menyebabkan mesin meninggal sendiri dan dashboard pun mangkat total?
Hampir berbarengan kami berempat mengajukan pertanyaan yg sama, kenapa tewas? Saya bilang apakah terdapat bau gosong? Jiahahahaha... Teknik anjing pelacak kita gunakan bersama-sama. Tak terdapat bau apapun kecuali fuse accu 10 Ampere putus. Kita ganti menggunakan fuse baru, tes. Dan mio Soul GT stasioner normal. Kurang lebih 1 mnt tewas lagi, fuse putus lagi. Nah ini niscaya terdapat yang ndak beres, kita oprek lagi kabel-kabel ECU tapi seluruh tampak normal dan sehat. Menurut si Empunya Soul GT sebelum kabel di babat dan di makan tikus semua instrument nyala, lampu depan serta belakang pribadi On lantaran tidak ada saklar ON-OFF. Nah menurut sini aku ingat bagian depan motor nir ada cahaya sama sekali, sebab dari awal aku berkutat di bagian ECU kanan belakang motor, jadi ndak memperhatikan headlamp.
Saya pun usul buat melakukan tes sekali lagi buat memastikan kecurigaan aku . Usul pada setujui serta fuse pulang di ganti baru. Begitu mesin ON, head lamp permanen mati. Sebelum fuse putus ignition di Off. Penyakit pun di temukan. Penyebab motor tewas serta fuse putus adalah jalur pengkabelan headlamp. Akhirnya si Mio Soul GT di telanjangi total buat pada telusuri jalur2 pengkabelan yang mungkin terdapat indikasi short bin konslet. Nggak lama di temukan keanehan dalam sambungan kabel soket yg berada pada kolong body kiri tepat di belakang ban depan. Min Plus nya tersambung. Usut punya usut ternyata kabel bagian depan jua di makan tikus. Berhubung si empunya (mungkin) buru-buru serta warna kabel sama (abu-abu) maka di sambunglah 2 kabel berlainan kutub tersebut.
Setelah dua kabel tersebut pada pisah, kita coba lagi buat menghidupkan motor. Dan Jrenkkk... Mesin ON, dashboard nir lagi berkedip serta lampu pun menyala. Fuse pun tidak lagi panas. Alhamdulillahh.. Aku bilang sembari mengusap rambut ketua. Senangnya itu karena duduk perkara bukan berasal berdasarkan kesalahan sambung kabel ECU. Sementara mesin permanen di biarkan menyala sekitar 5 mnt. Selama itu tidak ada pertanda-pertanda muncul masalah. Kita rapikan lagi kabel-kabel yang berantakan kemudian aku lakukan test drive menggunakan jarak lebih kurang 3 km. Indiktor dashboard normal serta lampu ECO bekerja normal dalam ketika RPM tinggi.
Dan.... Aku sudahi pekerjaan, Mio Soul GT pulang pada dandani seperti sedia kala.
Dari kejadian ini saya pengen bilang, aku sanggup bukan karena saya pinter, tetapi lantaran kepepet tak sporadis pula terpaksa buat sanggup. Secara eksklusif saya bangga mampu memperbaiki peng-kabelan ECU mio Soul GT. Sebab, misalnya yang aku bilang di atas bahwa dari awal saya sama sekali tidak mengerti apa itu ECU, system kerja serta fungsinya. Namun berujung sukses meskipun mumet demi mumet melanda mencari sumber perkara. Bukan menyombongkan diri tetapi hanya sharing selama kita ada kemauan niscaya terdapat jalan buat menuntaskan kasus. Meskipun kita sama sekali nir memiliki basic pendidikan pada bidang tadi. Kok mau-maunya repot kayak gitu?! Iya karena aku merasa pada tantang oleh kabel ECU, instrument itu bikinan insan, aku juga insan. Orang jepang bisa kenapa kita enggak? Hanya itu sih motivasi yg menyemangati saya mengerjakan ECU mio Soul GT.
Dan... Saya beruntung di mintai tolong sahabat,. Tanpa persoalan itu, ndak mungkin saya mau belajar ECU, Fungsi ECU, bentuk ECU, cara kerja ECU serta memahami cara kerja  kelistrikan dan mekanik skutik matic. Ya setidaknya mungkin aku mampu membantu orang lain yg mengalami skutik matic mogok pada jalan pada mana sebelumnya aku hanya mampu memandang waktu melihat orang menuntun skutik maticnya yg mogok. Bukan pengen di wah namun saya tau cita rasanya menuntun motor mogok di tengah teriknya surya.
Sekian dan terimakasih sudah bermenit-menit membaca goresan pena acak-acakan ini,.
Salam,
CARA FLEXI