MENAMBAH HEADLAMP MOTOR MENGGUNAKAN LED BEKAS SENTER SWATT POLICE CREATIVE UNIK MODIFIKASI LAMPU MOTOR DENGAN DENGAN SENTER
Ketemu lagi dengan saya cara flexi, kali ini aku akan mengembangkan ulah iseng pada acara creative unik serta konyol modifikasi lampu motor menggunakan LED bekas senter SWATT POLICE. Judulnya ngawur ya hehee... Nggak apa-apa lah namanya juga mloto. Jadi pada sini saya sahih-sahih iseng lantaran mendapatkan senter SWATT POLICE yang telah rusak. Tetapi LED cree masih menyala sebagai akibatnya dalam otak kreatif saya timbul wangsit ginama jikalau LED bekas senter ini pada pasang pada motor menjadi lampu depan?
WARNING!! Jangan mencoba sebelum membaca hingga habis!
Meskipun suka iseng dan usil, dalam me- modifikasi motor aku permanen mempertahankan part standard Om,. Lantaran kali ini kita akan modif lampu depan maka buat urusan pencahayaan tetap mempertahankan headlamp standard. Modif ini hanya menambah headlamp motor menggunakan memanfaatkan barang barang bekas berupa LED senter SWATT POLICE. Ide ini di dukung pencahayaan senter swatt police yg telah terkenal sangat terang serta penekanan sebagai akibatnya menambah daya kreatif saya untuk ber- eksperimen.
Untuk melaksanakan misi *chiee.. Heee.* probelem pertama yg muncul pada otak merupakan kasus tegangan. Tegangan dalam lampu senter SWATT POLICE sekitar 3 volt - lima volt DC (mungkin) *karena aku nggak ngukur detilnya* sedangkan tegangan yg tersedia dalam kelistrikan motor yang terendah merupakan 12 volt. Nah loh?! Dan lagi saya ndak mau membebani aki ( accu / accumulator ) yg nanti akan berpengaruh kepada sistem starter mesin. Putar otak lah yang kenceng....
Dengan pertimbangan hal-hal tadi pada atas maka kerja otak aku untuk modif headlamp motor ini makin kenceng bro, rada mumet pula,. Cuma dalam akhirnya saya menemukan jalan keluar terbaik serta ter- aman buat menambah Headlamp motor menggunakan lampu senter bekas SWATT POLICE. Hal pertama yg terlintas merupakan di mana saya harus menempatkan lampu tambahan menjadi ganti headlamp standard? Saya mau posisi lampu agak tersembunyi serta jikalau mampu tingginya maksimum sejajar karburator. Sambil duduk bersila pada depan roda depan motor yg terparkir manis di pada tempat tinggal mata saya tak henti-hentinya mengamati setiap detail lekuk demi lekuk, baut demi baut yg ada di bodi depan motor sambil tangan menimang-nimang kepala senter SWATT police bergantian kanan serta kiri. Sesekali coba menempelkan pada beberapa tempat sambil komat kamit baca mantra.
Wal output tempat dudukan lampu depan modif ketua senter pun aku temukan, yaitu terletak dalam baut filter udara sebelah kanan bawah si Supri. Tetapi harus membuat dudukan baru agar sorot lampu nantinya sanggup menembus depan tanpa terhalang spackboard roda depan. Secara batiniah dalam delusi dapat saya gambarkan bahwa cahaya lampu senter nanti mampu fokus menyorot lebih kurang 5 sampai 7 meter pada depan ban. Akhirnya posisi lampu aku memutuskan pada tempat yg aku terangkan pada atas.
Kemudian beralih ke bracket dudukan lampu LED bekas ketua senter. Masing dengan semangat juang tinggi bangkit menurut duduk menuju ke dapur bongkar muatan kaleng-kaleng bekas menggunakan harapan aku akan menemukan sesuatu yang tipis, kaku tetapi masih mampu pada tekuk-tekut. Ada plat bekas cover UPS;- ah motong dulu;- nggak jadi. Ada besi siku 2cm;- ah kegedean;- nggak jadi. Ada plat tebal 2cm x 10cm x 1mm;- busyett.. Nekuknya setengah modar;- nggak jadi. Ada plat bekas PSU computer;- waduh?! Lentur amat, kena gajrutan bengkok peyok kemana-mana donk;- nggak jadi. Ada siku 5mm x 30cm;- ngebentuk huruf Z -nya gimana? Sulit;- nggak jadi. Nemu pipa tembaga tiga/8" x 14cm bekas pipa AC;- Emm.. Kalo di gepengin gimana ya? Bisa di tekuk-tekuk kah? Kuat kah? ;- Nhaaa.. Ini beliau ni. Balik kanan ambil palu 3kg sama besi potongan rel kereta tanpa pikir panjang gebug berkali-kali ntu pipa AC hingga gepeng jadi plat.
Wikhikhixixixii... Jadi pula akhirnya bracket duduykan headlamp motor bekas senter SWATT made in deweg. Tekuk kanan tekuk kiri bor atas bawah sesuai baut dan jadilah misalnya yg anda lihat di beberapa gambar ini. Kepala seneter LED cree pun telah nongkrong cantik di bawah filter udara Ni mas Supri. Posisi lampu tambahan buat headlamp creative unik pun telah selesai.
Ganti bab,...
Seperti yang telah saya singgung pada atas tentang supply listrik. Kebutuhan listrik lampu LED headlamp bekas lampu senter ini relatif kecil lebih kurang tiga - 6 volt ad interim yang tersedia adalah 12 volt DC (dari Accu), 13 volt DC (hasil kiprok untuk charger), 12 volt AC (untuk lampu primer), serta tegangan liar AC output spool sebelum kiprok. Nah loh, pilih mana? Dengan pertimbangan ndak mau mengganggu kinerja kelistrikan standard maka saya pilih tegangan liar keluaran langsung menurut spool, menggunakan konsekwensi saya harus menciptakan rangkaian penyearah berdikari. Artinya rangkaian ini berdiri sendiri buat men- supply headlamp LED tambahan.
Untuk 'menjinakkan' tegangan liar alternating current (AC) keluaran spool maka saya wajib kreatif bikin rangkaian elektro. Di sini saya membutuhkan beberapa komponen yaitu Diode 6 Ampere. Saya pilih 6 ampere berpatokan dalam fuse dan arus penyimpanan accu yang maksimumnya lima ampere. Bener atau keliru embuh ga ngerti,. Yang krusial pada coba dulu, paling-paling jikalau nggak kuat, dioda nya meledak. Bongkar kardus komponen ternayata diode 6 ampere tak ada stok, malas ke toko akhirnya saya gunakan diode tiga amper dua biji pada pasang paralel. Mledug ya udah ganti lagi, berarti nggak kuat *pikir saya*.
Kemudian saya perlu komponen penyetabil tegangan, merupakan saya wajib cari elco (Electrolit Capasitor), buat kapasitas elco setau saya makin akbar nilai Farad maka tagangan semakin stabil. Elco yang aku gunakan bernilai 1000uF/50volt. Setelah elco tentunya tegangan masih terlalu tinggi buat di supply ke headlamp LED cree menurut senter SWATT yg hanya butuh 3 - 6volt saja (embuh bener opo salah ;- males ngecek) yg kentara di kasih 9volt mangkat . Untuk menurunkan tegangan aku butuh 'se- ekor' IC 7805 agar hasil maksimum lima volt. Agar tegangan makin hening serta tenteram saya tambah 1 elco 1500uF/25volt lagi di belakan IC 7805. Sehingga tegangan hasil landai di 5volt meskipun gas di putar mentok. Rincian komponen yg di butuhkan buat menciptakan penurun tegangan supply LED cree headlamp ini menjadi berikut mitra:
Kemudian saya perlu komponen penyetabil tegangan, merupakan saya wajib cari elco (Electrolit Capasitor), buat kapasitas elco setau saya makin akbar nilai Farad maka tagangan semakin stabil. Elco yang aku gunakan bernilai 1000uF/50volt. Setelah elco tentunya tegangan masih terlalu tinggi buat di supply ke headlamp LED cree menurut senter SWATT yg hanya butuh 3 - 6volt saja (embuh bener opo salah ;- males ngecek) yg kentara di kasih 9volt mangkat . Untuk menurunkan tegangan aku butuh 'se- ekor' IC 7805 agar hasil maksimum lima volt. Agar tegangan makin hening serta tenteram saya tambah 1 elco 1500uF/25volt lagi di belakan IC 7805. Sehingga tegangan hasil landai di 5volt meskipun gas di putar mentok. Rincian komponen yg di butuhkan buat menciptakan penurun tegangan supply LED cree headlamp ini menjadi berikut mitra:
- Diode 6 ampere 1 pcs (atau tiga Ampere 2 pcs di pasang paralel/jajar)
- Elco 1000uF/50volt 1 pcs
- IC regulator 7805 1 pcs
- Elco 1500uf/25volt 1 pcs
- Papan PCB bolong 3cm x 7cm (se-adanya saja)
- Kabel secukupnya
Skema rangkaian regulator buat supra x standard -nya misalnya di bawah ini bro..
Setelah komponen terkumpul, action pertama yang aku lakukan adalah membuka cover samping kanan kiri depan serta tengah, dan samping kiri belakang. Di bagian kiri belakang terdapat regulator kiprok supra x standard. Setelah si Supri telanjang separo, selanjutnya kita fokus dalam kiprok. Kita cari kabel yg berasal dari spool magnet.
Kita ulas sedikit tentang regulator kiprok supra X standard ya bro, izin nggak galat babat kabel. Terdapat 4 pin/kaki dalam kiprok honda supra x standar, kita asumsikan posisi kiprok tengkurep, terali berada pada atas. Dengan penjelasan sebagai berikut:
Kita ulas sedikit tentang regulator kiprok supra X standard ya bro, izin nggak galat babat kabel. Terdapat 4 pin/kaki dalam kiprok honda supra x standar, kita asumsikan posisi kiprok tengkurep, terali berada pada atas. Dengan penjelasan sebagai berikut:
- Pin kiri atas dengan kabel merah adalah hasil kiprok buat charger accu, tegangan maksimum kurang lebih 13 volt DC.
- Pin kanan atas dengan kabel warna kuning merupakan hasil kiprok untuk supply menuju lampu primer, tegangan maksimum 12volt AC, ( Si Supri 15volt AC karena telah pernah di modif )
- Pin kiri bawah dengan kabel rona putih adalah input kiprok yang dari dari spool magnet, tegangan liar mengikuti RPM mesin (AC) ---> Ini yg kita pakai.
- Pin kanan bawah menggunakan kabel warna hijau merupakan massa/body/grounding/min
Setelah kita mengetahui jalur serta fungsi masing-masing pin pada kiprok honda supra X standard, maka sudah dapat di tebak jalur kabel mana yg akan kita oprek kupas tuntas buat men- supply headlamp LED cree tambahan proyek kita bro,.
Next.. Penekanan dalam kabel rona putih input kiprok. Kabel ini sebagai penghantar listrik berdasarkan coil spool magnet menuju kiprok buat di olah serta pada bagi-bagi berdasarkan kebutuhan oleh motor. Kita kupas sedikit isolator kabel memakai tang pangkas ( atau pisau cuutter pula bisa ). Setelah terkupas, ambil kabel baru menggunakan panjang sekitar 50cm, sambung dengan cara melilitkan kabel baru tersebut dengan kabel warna putih. Usahakan lilitan kencang lantaran arus yg mengalir relatif tinggi. Isolasi dengan baik, pastikan nir terdapat serabut tembaga yang keluar serta tata pulang.
Kita asumsikan rangkaian elektronik sudah di rakit sinkron dengan skema pada atas. Sebelum pada rakit (pada sambung ) ke jalur kelistrikan sepeda motor, terdapat baiknya di lakukan tes rangkaian terlebih dahulu menggunakan menggunakan trafo stepdown buat memastikan nir terdapat konsleting pada rangkaian yang telah pada rakit. Berapapun tegangan output trafo stepdown, keluaran setrum dari rangkaian eletronik ini harus maksimum 5volt DC, tidak boleh lebih. Kalau lebih berarti IC rusak.
Setelah rangkaian lolos QC, cari wadah isolator buat melindungi rangkaian dari shortbody maupun air hujan. Cara flexi menggunakan botol bekas air mineral sekali minum misalnya terlihat pada gambar.
Kemudian kita ukur berapa tegangan yg keluar dari spool magnet sebelum diode serta berapa tegangan yang keluar menurut rangkaian elektronika yang kita buat. Ctt: Tegangan sebelum diode adalah tegangan AC (Alternating Current) ad interim tegangan yang keluar menurut rangkaian adalah tegangan DC (Direct Current), Jadi jangan keliru mengatur knob AVO meter.
Dengan melihat skema di atas maka titik "menurut spool AC" pada sambung menggunakan kabel baru (yg 50cm tersebut) lalu titik "massa/body/min" pada sambung ke body motor, baut mana saja yg krusial nempel dalam chasis motor. Saya cari kondusif menggunakan mencari kabel warna hijau/massa pada batok lampu bawah speedometer. Setelah tersambung dan ter- isolasi dengan baik, nyalakan mesin motor dan ukur dengan AVO meter berapa output (dalam titik + 5volt) rangkaian elektronika yang sudah di buat tadi? Apabila yang terbaca adalah 5volt DC maka rangkaian ini sukses. Lalu titik (+) 5volt pada sambung menggunakan kutub positif LED cree senter yang sudah terpasang pada bracket dudukan. Min /Massa bisa pada gabung menggunakan kabel hijau atau pada sambung ke baut body motor.
Eksperimen creative unik cara flexi menjadikan output sukses, Lampu LED cree tambahan buat headlamp supra X baku telah menyala,. Namun.... SAYANG SEKALI ketika pada lakukan tes drive keliling kampung, ternyata taraf pencahayaan berdasarkan output modifikasi headlamp LED cree senter SWATT POLICE ini masih kalah dengan pencahayaan lampu PJU.
Pada gambar memang tampak terang sekali, pada tambah dengan suasana ruang tamu agak gelap menjadikan hati berbinar-binar atas output yang pada capai, akan tetapi ternyata oh ternyata... Bagaikan katak pada tempurung,. Begitu tempurung pada buka nyali pun sebagai cuit ciut mengkeret kayak siput di sentil.
Hadeuhhh kampret!
Masih kalah deh sama lampu rongga di bawah rumah yang sudah modif duluan.. Malah telah lebih menurut dua tahun menemani kegelapan jalanan ibukota (pantura sempet 2 kali). Duh biyungggg.... Pilu Sodara pemirsa sekalian,.. Tunggu output oprek kreatif unik cara flexi selanjutnya saja ya,.. (pending dulu, belum dapet inspirasi dari langit)
*Mohon di sori rambang kadut, ngantuk banget broo...
Comments
Post a Comment