7 TEKNIK DASAR BELAJAR CINEMATOGRAPHY

Mengenal global perfilman niscaya kebanyakan jua mengenal cinematografi, tidak sama sedikit menggunakan fotografi yang hanya memotret dan menghasilkan sebuah gambar atau foto. Sedangkan sinematografi merupakan merekam sebuah momen / insiden yang membentuk sebuah video. Biasanya orang menyukai sinematografi dikarenakan menyukai film film terkenal secara teknis misalnya editing film marvel, transformer, avanger dan lain-lain.

Beberapa film Indonesia yang terkenal hingga kepelosok global seperti The Raid, Jalanan, Modus Anomali, Merantau, Sang Pemimpi, Laskar Pelangi, 3 Doa 3 Cinta, Berbagi Suami, Pasar Berbisik serta beberapa lainnya.
Tentunya jaman kini pada era terkini ini sudah semakin sophisticated ada teknologi-teknologi kamera bukan hanya buat memotret namun juga bisa merekam, umumnya kamera bertipe Canon DSLR.

Apa itu Cinematography ?

Sebelum membahas secara teknik mengenai cinematography, aku akan menyebutkan pengertian menurut cinematography. Cinematography dalam Bahasa Indonesia Sinematografi merupakan ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar serta sekaligus menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yg memililki kemampuan mengungkapkan pandangan baru dan cerita berupa video.


Sedangkan orang yg mengambil video atau merekam merupakan seorang sinematografer, dalam industri perfilmnya sinematografer merupakan orang yang bertanggung jawab dari semua aspek visual yang meliputi film tersebut.

Sinematografer merupakan pula ketua bagian departemen kamera, departemen pencahayaan serta Grip Departement buat itulah Sinematogrefer acapkali pula diklaim menjadi Director of Photography atau disingkat sebagai DoP. DoP akan dibantu beberapa kru atau anggota menurut pembuatan film tersebut, diantaranya :
  1. 1st Camera Assistant yg bertugas mendampingi dan membantu seluruh kebutuhan shooting mulai dari pengecekan indera-indera hingga mempersiapkan sebuah shot.
  2. Focus Puller yg bertugas membantu sinematografer pada memutar focus ring pada lensa sebagai akibatnya subjek yg diikuti kamera bisa terus dalam area penekanan.
  3. Camera boy kata ini sering digunakan dalam industri film pada Hollywood, adalah seseorang asisten kamera yg bertugas membawa kamera atau mempersiapkan kamera mulai dari tripods hingga memasang kamera dalam tripods tersebut.
  4. Grip adalah bertugas untuk memastikan letak kamera misalnya yg diinginkan DoP baik secara level atau tinggi rendahnya. Grip juga bertanggung jawab dalam perpindahan kamera adalah Grip departemen yg memasang dolly track dsb.
  5. Gaffer merupakan istilah buat seorang yang bertanggung jawab atau kepala departemen pencahayaan. Bersama DoP, Gaffer akan berdiskusi mengenai warna, jenis cahaya dan gaya rapikan cahaya DoP tersebut.
  6. Lightingman adalah orang-orang pada departemen pencahayaan yg bekerja menata lampu sinkron menggunakan perintah Gaffer serta kemauan DoP.
Karena film adalah sebuah kerja tim (Team Work) maka sangatlah krusial buat seseorang sinematografer atau DoP untuk mempunyai tim yg mampu bekerja sama secara tim dengannya. Artinya tidak bekerja secara individu.

7 Teknik Dasar Mengenal Sinematografi

Seperti yang telah saya jelaskan mengenai pengertian sinematografi, kini aku akan jelaskan teknis bagaimana pengambilan video (capture) buat menciptakan video anda misalnya film dilayar lebar.
Baca Juga : Cara Terbaik Mendapatkan Like alami pada Instagram

Menentukan Ukuran Pengambilan Video (Shot Size)


Terlebih dahulu anda menentukan seberapa besar berukuran take shot anda buat membantu sebuah cerita di film anda. Pastinya pada setiap shot besar atau kecilnya dapat mensugesti sebuah cerita.
  1. Extreme Long Shot - Objek tampak jauh menurut scene sebagai akibatnya objek tampak mengecil, umumnya digunakan untuk menampilkan objek yang lebih akbar atau cerita yg mempunyai pemandangan (environtment) yang rupawan atau syarat lingkungan di sekitarnya.
  2. Long Shot & Mid Shot - Objek tampak lebih dekat, sekitar masuk dalam main frame kamera tentunya ini menciptakan objek tampak kentara dengan melakukan beberapa interaksi tertentu.
  3. Closeup & Extreme Closeup - Biasanya dipakai buat memberitahuakn ekspresi muka seorang dan pengambilan detail-lebih jelasnya objek yg krusial.
Sebenarnya masih terdapat penjelasan yg lebih detail mengenai pengambilan ukuran shot kamera, karena diatas hanyalah point-point yg seringkali digunakan.

Komposisi


Mengatur komposisi sebuah kamera dapat mensugesti suasana cerita film, pada pengambilan komposisi perlu ada hal-hal yg harus diperhatikan. Jika ingin membuat suasana menjadi natural atau alami gunakan komposisi (1/3 menurut main frame).

Untuk mengatur komposisi tampak formal atur komposisi kamera di tengah atau simetri sedangkan untuk menciptakan suasana sebagai angker serta menegangkan letakkan kamera dalam sudut-sudut eksklusif dan atur komposisi sebagai nir seimbang.

Posisi serta Sudut kamera (Angle Camera)


Mengambil posisi shot kamera jangan hanya menurut taraf mata saja, tetapi untuk angle atau sudut pandang tertentu misalnya dari bawah menunjuk ke atas (low angle) membuat objek tampak lebih akbar atau gagak sedangkan mengambil sudut pandang (high angle) menurut atas kebawah menciptakan objek tampak lebih kecil. Anda bahkan bisa mengambil dari sudut pandang birdseye dan overhead secara eksklusif.

Letakkan kamera di loka yg tidak sama di lebih kurang subjek pula. Pengambilan sudut pandang atau shot menurut depan tampak misalnya orang berinteraksi atau berdasarkan samping buat menampakan sudut pandang pengamat. Ubah posisi kamera menggunakan setiap shot.

Mengatur Gerakan Kamera (Camera Movement)


Camera Movement atau gerakan kamera itu sangat krusial sekali, kamera yang acapkali berguncang serta nir stabil akan menciptakan semuanya menjadi rancu pada hal-hal tertentu, makanya itu terdapat indera-indera yg cukup mahal untuk menciptakan kamera sebagai stabil jadi video nikmat ditinjau oleh penonton.
Dalam mengatur gerakan kamera pasti membutuhkan indera-alat, umumnya aku memakai tripod atau monopod, buat lebih stabil lagi anda bisa memakai stabilizer misalnya gimbal, dolly dan lain-lain. Tentunya masih ada track sendiri apabila anda menggunakan dolly, kurang lebih seperti jalur kereta yang pada dorong kru-kru film.
Tetapi nir hanya berbicara tentang indera untuk versi murahnya menciptakan video tampak halus anda bisa menggunakan impak warp stabilizer pada adobe premiere atau after effect serta bisa juga memakai teknik slow motion buat membuat tampak halus.

Menggunakan Lensa yg Cocok


Anda bisa mengatur kamera fokus pada objek tertentu sebagai akibatnya orang bisa melihat apa yang terjadi pada latar depan dan latar belakang atau anda ingin mengaburkan latar belakang sehingga subjek anda terlihat menonjol.
Terutama pada merogoh pemandangan anda bisa menampilkan secara keseluruhan menurut kemegahan pemandangan anda menggunakan posisi yg dekat lalu tampak di perluas pandangan kameranya. Gunakan lensa wide atau mengatur zoom buat membuat perspektif kamera tampak dramatis. Gunakan lensa tele serta wide lebih baik untuk merogoh closeups paras dan buat detailnya.

Mengatur Cahaya serta Warna


Cahaya dan rona ini sangat menghipnotis suasana cerita, dalam pencahayaan yg tinggi memiliki kesan yg suci sedangkan cahaya yg rendah mempunyai kesan yang menakutkan atau malam. Anda jua dapat mengatur pada pengeditan video yg terdapat beberapa filter atau pengaruh yg dapat anda gunakan buat mengatur cahaya, paradoksal rona dan lain-lain.
Baca Juga : Cara Membuat Foto Menjadi Keren di Instagram
Untuk mengatur cahaya dan rona umumnya menyesuaikan dengan konsep film anda, jika film horror maka terdapat pengurangan rona yang paradoksal sebagai sedikit kelabu serta cahaya tampak gelap apabila anda membuat film action maka kontas rona lebih tajam dan sedikit penyesuaian cahaya vintage.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai sinematografi atau videgrafi anda bisa eksklusif memberikan pertanyaan di kolom komentar yg tersedia, semoga apa yang aku sampaikan dapat anda mengerti pembelajaran dasar sinematografi. Sekian dan terima kasih.
Refrensi : learnaboutfilm.com