CARA MENULIS BASMALAH NASKHI STANDAR

Cara menulis basmalah (bismillahirrahmanirrahim) yg baik serta benar, sebenarnya sudah diisyaratkan sang Rasulullah pada beberapa hadisnya. Hadis hadis tersebut, meskipun tidak berderajat sohih, namun tidak mengapa buat dipegangi. Memuliakan nama Allah dengan menuliskannya sebagus bagusnya tentu merupakan sebuah pekerjaan baik.
Rasulullah bersabda pada Muáwiyah  :
 يَا مُعَاوِيَةُ أَلِقِ الدَّوَاةَ وَحَرِّفِ القَلَمَ وَانْصِبِ البَاءَ وَفَرِّقِ السِّيْنَ وَلا تُقَوِّرِ المِيْمَ وَحَسِّنِ اللهَ وَمُدَّ الرَّحمَنَ وَجَوِّدِ الرَّحِيمَ
Yang dimaksud menggunakan sabda beliau  ألق الدواة  merupakan hendaklah wadah tinta diberi isi kain atau kapas sebelum dituangi tinta. Tujuannya agar pena nir menyentuh dasar wadah, dan pengambilan tinta dapat dikontrol.
Yang dimaksud حرف القلم  adalah miringkanlah potongan pena, sebagaimana yang kita lihat dalam pulpen pulpen kaligrafi Arab.
Yang dimaksud وانصب الباء pada hadis itu merupakan hendaklah kepala ba' didirikan lebih tinggi dari gigi siin, supaya bisa dibedakan mana baa' dan mana siin.
Yang dimaksud ولا تقور الميم merupakan, jangan kau lubangi ketua mim, melainkan penuhkanlah ketua mim itu.
Yang dimaksud وحسن الله baguskan penulisan lafadz Allah.
Yang dimaksud ومد الرحمن  adalah, Panjangkanlah kata Ar-Rahman. Tidak pasti bagian mana yg harus dipanjangkan. Tetapi, norma para kaligrafer adalah memanjangkan huruf nun-nya.
Yang dimaksud وجود الرحيم  merupakan, Baguskan penulisan Ar-Rahim.
Maka lalu penulisan basmalah secara perlahan menemukan bentuknya yang seperti kini , yg dianggap sebagai Basmalah (bismilah) naskhi baku.
Penulisan Basmalah (bismillahirrahmanirrahim) untuk jenis tulisan naskhi standard adalah sebagai berikut :
Bentuk pertama adalah memanjangkan alfabet yg akan disambung dengan mim sebagaimana gambar berikut :








Tulisan basmalah naskhi standar yg kedua adalah versi yg lebih pendek, dimana huruf sin tidak dipanjangkan. :


Dari seluruh goresan pena basmalah ini, para kaligrafer lebih senang memberikan lubang pada alfabet mimnya (yuqawwir), kecuali buat mim yang berekor ke bawah.
(catatan kami : untuk mempelajari kaligrafi jenis apapun baik naskh, tsuluts, farisi, diwani, dll, usahakanlah memeriksa terlebih dahulu penulisan basmalahnya).
Berikut ini beberapa video model penulisan basmalah naskhi dalam banyak sekali versinya :





Kalau anda suka , anda dapat mendownload video penulisan kaligrafi basmalah standard ini, buat kemudian ditiru berulang ulang. Insya Allah menggunakan latihan yang serius tidak lama goresan pena anda akan mengagumkan serta jika sudah terbiasa, akan sebagai mahir dan mensugesti keindahan semua tulisan anda dalam kaligrafi naskhi. Karena menulis kaligrafi bismillahirrahmanirrahim merupakan pintu gerbang memasuki dunia kaligrafi.
Demikian, artikel kami tentang cara menulis bismillah mudah mudahan bermanfaat. Bila anda tidak hendak bergerak berdasarkan blog ini, silahkan membaca artikel artikel kami yg lain, atau anda bisa membaca artikel kami sebelumnya mengenai Contoh model kaligrafi Kufi Ishom Abdul Fattah 
Terima kasih


RAGAM BENTUK BASMALAH 2


Belajar kaligrafi, umumnya dimulai dengan melatih goresan pena basmalahnya. Menguasai basmalah dalam aneka macam jenis cabang kaligrafi, akan membantu membuka pintu dominasi terhadap seni itu. Tentu saja mula mula anda harus bisa menulis basmalah dalam gaya naskhi, lalu dilanjutkan dengan gaya gaya yang lain. Jadi mulailah berlatih menulis basmalah...
Baca Juga : Kaligrafi Tsuluts Muhammad Dirany








































KARYA KARYA FARISI USMAN TOHA


Kaligrafer Usman Toha dikenal menjadi penulis Mushaf Al-Qur'an Madinah atau yg seringkali disebut Al-Qur'an Ijo. Ia tidak ingat pernah menulis Al-Qurán berapa kali. Yang pasti jumlahnya lebih berdasarkan 10 mushaf, antara lain empat mushaf Al-Qurán atas suruhan Raja Fahd Saudi Arabia. Tulisan naskhi yang ditorehkannya pada Al-Qur'an Ijo itu sangat indah serta jelas. Tidak terlalu dibuat bersusun susun, serta poly memanjangkan alfabet alfabet , sebagai akibatnya mushaf tulisannya gampang dibaca.


Ternyata selain terkenal sebagai penulis mushaf, ia jua mempunyai karya karya pada kaligrafi Farisi yang sangat latif. Berikut ini merupakan karya karya Usman Toha dalam kaligrafi Farisi :





















Sebelumnya : Belajar Menulis Basmalah Muhaqqaq melalui video

KALIGRAFI MAGRIBI

Tulisan kaligrafi gaya Maghribi atau al-khat al-maghribi atau maghribi script memang bukan termasuk keliru satu jenis jenis kaligrafi utama. Bentuknya mungkin kurang familiar bagi kebanyakan orang. Bentuk tulisannya yg unik menyulitkan orang buat membacanya bahkan bagi orang Arab sendiri. 

Namun kaligrafi model Maghribi ini, -ditangan ahlinya- merupakan karya tulis yang sangat latif. Kaligrafi Maghribi termasuk keliru satu tulisan (script) yg digunakan buat penulisan mushaf Al-Quran dinegeri negeri Islam sebelah barat (Maroko, Tunisia, Aljazair dan lain lain). 


Perhatikan tulisan basmalah diatas. Sangat latif. Bentuknya merupakan misalnya adonan goresan pena Kufi serta goresan pena Naskh. 

Sebenarnya beliau tidak punya asal usul kaitan menggunakan naskhi. Kaligrafi Maghribi diambil pribadi berdasarkan Kufi (berdasarkan konklusi dari penelitian O Houdas 1886 M). Maghribi serta Naskhi merupakan dua cabang dari Kufi. Naskhi lalu membentuk jenis jenis kaligrafi "masyriq" (kaligrafi model timur) yaitu : tsuluts, farisi, diwani serta riqáh (yang kita kenal menjadi jenis jenis primer kaligrafi Islam). Sedangkan kaligrafi Maghribi kurang menerima perhatian, lantaran ummat Islam di Maghrib lebih menonjol dalam ilmu ilmu Al-Qurán serta tafsir (terutama yang dari menurut Syinqith) menurut pada tulis menulis.  

Dalam sebuah ulasannya pada //hibastudio.com/, Muhammad As-Shodiq Abdul Latif mendeskripsikan asal mula kaligrafi Maghribi sebagai berikut (intisarinya saja):
Berawal berdasarkan penaklukan penaklukan Islam (futuhat) ke negeri Maghrib pada awal abad ke 2 H, Islam memasuki wilayah Qairawan. Pendduduk disana sudah mengenal tulisan dengan huruf alfabet tifinagh . Adaptasi mereka terhadap alfabet alfabet Arab Kufi, membuat gaya tulisan yg dianggap Kufi Qairawany yang dipakai untuk menulisi mushaf. Nama Qairawani inheren dalam tulisan ini hingga abad ke 5, kemudian secara generik diklaim kaligrafi Maghrib. 

Kontributor wikipedia menulis, yg pada dasarnya :

Tulisan Arab masuk ke negeri negeri Maghrib pada abad 1 H/7 M. Tulisan bergaya Kufi itu lalu diadopsi serta dimodifikasi sang rakyat Qairawan (ibukota maghrib) dan dikembangkan ke semua negeri negeri Maghrib dengan nama "khat Qairawan" atau "khat Maghrib".  

Tentu menarik buat berbagi kaligrafi ini lebih lanjut, mengingat potensi keindahannya. Berikut ini beberap model penulisan kaligrafi Maghrib : 






KALIGRAFI MUHAQQOQ

Kaligrafi Muhaqqoq merupakan salah satu jenis kaligrafi berumur tua yang muncul sejak zaman Khalifah Al-Makmun (abad ke-9 masehi), dan tersiar dan digunakan menjadi goresan pena mushaf Al-Qur'an selama berabad abad antara abad ke-13 sampai abad ke-16 Masehi. Kemudian dia disempurnakan sang Ibnu Muqlah dan Ibnu Bawwab. Kaligrafi ini adalah kaligrafi mushaf (kaligrafi yang dipakai buat menulis mushaf Al-Qur'an), terutama untuk mushaf mushaf berukuran besar . Yang masuk pada kategori kaligrafi mushaf merupakan, kaligrafi yang mempunyai tingkat keterbacaan relatif kentara, tidak mempunyai bentuk bentuk rumit, dan memungkinkan buat diberi tanda baca. Lantaran itu, kaligarfi yg nir menggunakan pertanda baca misalnya kaligrafi farisi, nir populer sebagai kaligrafi mushaf. Meskipun ada seseorang kaligrafer Iran yg menulis Mushaf Al-Qur'an dengan gaya Farisi.

Kaligrafi Muhaqqoq mempunyai bentuk yg seperti dengan kaligrafi tsuluts, sehingga acapkali antara keduanya tidak dibedakan pada penyebutan. Sehingga, waktu ini, kaligrafi muhaqqoq dipercaya sebagai salah satu bagian variasi pada kaligrafi tsuluts. Keduanya diklaim Tsuluts Muhaqqoq. Ada satu lagi kaligrafi yang mirip dengan muhaqqoq yaitu kaligrafi Rayhani. Hanya saja ukuran alfabet hurufnya lebih mirip kaligrafi naskhi. 
















Seorang kaligrafer menurut Turki, Showash dan beberapa kaligrafer lain mencoba mendevinisikan perbedaan kaligrafi Tsuluts serta kaligrafi muhaqqoq. Beberapa poin perbedaannya bisa kami rangkumkan sebagai berikut  : 

  • Pada kaligrafi Muhaqqoq, huruf alfabet yg mempunyai ekor dibawah garis, ekornya dibentuk misalnya pedang. Sementara pada kaligrafi tsuluts, ekornya dibuat melengkung lentur keatas. Perhatikan contoh Basmalah tsuluts dan basmalah muhaqqoq ini dia :  


  • Lafadz Jalalah dalam kedua kaligrafi ini jua tidak sama. Lafadz Jalalah (Lafadz Allah) Muhaqqaq ditulis tertutup, sedangkan Lafadz Jalalah Allah Tsuluts dibuat terbuka melengkung keatas.
  • Huruf alfabet Muhaqqaq baik yang vertikal juga yg horizontal lebih panjang kira kira dua titik daripada huruf huruf tsuluts. Bila berukuran alif tsuluts tingginya 7 titik, maka alif muhaqqaq tingginya 9 titik.
  • Kepala huruf ha' pada tsuluts berbentuk membulat, sementara pada muhaqqoq tidak.
  • Kaligrafi muhaqqaq memiliki ciri ufuqy (tegak keatas) ad interim karakteristik tsuluts merupakan ma'íly (agak condong atau miring). Ini mampu dipandang berdasarkan karya karya terdahulu. Adapaun kini , disparitas ufuqy serta ma'ily nir terlalu terlihat
  • Kaligrafi muhaqqaq ditulis mengikuti garis serta dibuat sederhana, tidak dikreasikan dalam bentuk bentuk bertumpuk lantaran ia merupakan kaligrafi mushaf. Sedangkan tsuluts, mempunyai versi jaly, yg bisa dikreasikan dalam bentuk bentuk lebih luas dan lebih rumit. Perbedaan ini dalam saat ini juga tidak terlalu dipatuhi. Intinya, kaligrafi tsuluts dan muhaqqaq pada waktu ini eolah olah telah melebur sebagai satu.