FAKTOR PEMICU IKAN SAKIT

Faktor pemicu ikan sakit - Penyakit ikan adalah keliru satu faktor pembatas terpenting pada budidaya ikan, yg jua bisa mengancam kelestarian sumberdaya perikanan. Kejadian penyakit ditentukan oleh kesehatan ikan, adanya patogen dan lingkungan.

Dalam budidaya ikan kita pasti banyak menemui kendala penyakit yang menyerang ikan budidaya yang tentunya banyak sekali macam penyebabnya, hal tadi perlu pada perhatikan dan di amati darimana penyebab penyakit itu terjadi serta menyebar serta cara penangan yang sempurna seperti apa. 


FAKTOR PEMICU IKAN SAKIT


Penyakit ikan merupakan suatu keadaan fisik, morfologi, serta atau fungsi yg mengalami perubahan dari syarat normal lantaran banyak sekali penyebab, baik internal ataupun eksternal.


Diagaram Hubungan Antara Inang , Patogen serta Lingkungan 
Keterangan :
  • Inang : Ikan yg dibudidayakan
  • Lingkungan : Tanah, air, serta udara
  • Pathogen : Organisme penyebab penyakit



Mekanisme Terjadinya Penyakit
  • Timbulnya agresi penyakit itu merupakan output berdasarkan interaksi yang nir harmonis antara lingkungan, ikan, serta jasad/ organisme penyakit.
  • Interaksi yang nir harmonis ini menyebabkan stress dalam ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yg dimilikinya menjadi lemah serta akhirnya mudah diserang penyakit.


Faktor yang memicu terjadinya penyakit ikan diantaranya menjadi berikut :
  • Stress
  • Pemberian pakan yang berlebihan
  • Keracunan (Kualitas air tidak baik)
  • Lukan, memaratau iritasi pada tubuh ikan


Penularan Penyakit
  • Penularan secara Vertikal : Ditransfer oleh  induk ke anak melalui sperma atau telur.
  • Penularan secara Horizontal : Melalui air, pakan alami/pakan segar/pakan buatan, organisme lain yg terdapat dalam media pemeliharaan.


Penularan penyakit jua dibedakan menjadi penularan penyakit secara Infeksi dan Non Infeksi:
Bagaimana Cara Mendeteksi Ikan Yang Sakit ??
  • Ikan cenderung naik ke permukaan
  • Operculum (tutup insang) bergerak cepat
  • Berenang lamban
  • Cenderung memisahkan diri
  • Nafsu makan berkurang
  • Menggosok-gosokkan tubuh ke dinding kolam
  • Gerakan memutar: hilang keseimbangan


Gejala Klinis Ikan sakit
  • Warna tubuh abnormal
  • Mata menonjol, sisik terkuak
  • Tubuh kasap
  • Luka/borok di bagian atas tubuh
  • Insang rusak
  • Sirip geripis
  • Organ pada abnormal
  • Tubuh kurus, kepala besar
  • Perut kembung

TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BERKUALITAS

TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BERKUALITAS - Benur merupakan keliru satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya udang. 


Jіkа terdapat 100% уаng mendorong keberhasilan pada budidaya, maka benur memegang peranan sebanyak 50%. 


Sehingga dі sini sangatlah penting јіkа kita bіѕа mengetahui karakteristik-ciri benur уаng kualitasnya baik. Kualitas benur уаng baik аkаn menaruh pertumbuhan уаng lebih baik dan panen lebih cepat, 


ѕеlаіn іtu јugа pemilihan benur уаng baik dараt mengurangi resiko penyakit serta kegagalan. Kualitas benur уаng baik dараt diamati dan diuji baik secara visual, mikroskopis, mikrobiologis hіnggа PCR.



TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BERKUALITAS

Sejarah Pemilihan Benur

  • Sebelum tahun 1990 : Pengamatan visual saja
  • Tahun 1990 - 2000 : Pengamatan mikroskopis (Skoring), Tes MBV, Tes Vibrio
  • Tahun 2000 - sekarang : Tes PCR, Benur SPF
Pemeriksaan Kualitas Benur


Tingkat 1 : Pengamatan visual, Stress test, Formaline test


Pengamatan Visual Kualitas benur Udang

  • Benur windu PL-13 : 10 mm
  • Benur vaname PL-10 : 8 mm
  • Keseragaman: Coeff. Variation < 25% (ideal < 15%)
  • Warna : pigmen bening atau gelap (tidak merah, putih keruh atau kebiru-biruan).
  • Aktivitas : gerakan aktif serta tidak terdapat kematian.
  • Antena lurus (nir menciptakan huruf V), ekor membuka.
  • Tingkah laku : melompat waktu wadah diketuk, berenang melawan arus, melekat di dasar/dinding.
  • Hepatopancreas penuh berwarna gelap (agak coklat / kehitaman tergantung kuliner)
  • Usus penuh menciptakan garis lurus.


CV (Coeffisien Variation)













  1. Air menurut bak benur dicampur menggunakan air tawar dengan perbandingan 1 : 1.
  2. Masukkan benur 300 ekor tunggu 3 jam.
  3. Setelah 3 jam hitung benur yang masih aktif (beranjak ketika disentuh).


Penghitungan :
SR = (benur yg aktif/total sampel benur) x 100%
Dinyatakan lolos bila SR > 75persen
Jelek apabila SR < 75persen

Formaline test
  1. Air dari bak benur diberi formaline dengan takaran 100 ppm (0,1 mililiter / liter).
  2. Masukkan benur 300 ekor tunggu 1 jam.
  3. Setelah 1 jam hitung benur yg masih aktif (beranjak ketika disentuh).


Penghitungan :

- SR = (benur yg aktif/total sampel benur) x 100%

- Dinyatakan lolos bila SR > 75persen (>90% excelent)

Jelek apabila SR < 75persen
Tingkat dua : Pengamatan mikroskopis

Fungsinya buat mendapatkan informasi yg lebih detail tentang syarat benur. Peralatan yang dibutuhkan :
  1. Mikroskop, beaker, slide / coverslip
  2. Malachyte green (pewarnaan MBV)
  3. Drop pipet, disecting set
  4. Random sampling: 100 ekor / bak; 15 – 25 buat diperiksa
  5. Hasil secara kuantitatif - metode skoring.


Kriteria Pemeriksaan

1. Kondisi hepatopancreas : Menunjukkan kemampuan cerna, penyakit
















2. Kondisi otot : Harus mulus/bersih. Kelainan otot menandakan stress
















3. Muscle-gut ratio (MGR) : Perkembangan otot baik.













4. Fouling : Tidak ada penempelan





















5. Necrosis (deformity) : Perkembangan abnormal





















5. MBV Occlusion bodies : Indikasi stress













Tingkat 3 : Pengamatan mikrobiologi, Tes penyakit menggunakan PCR

Meliputi inspeksi mikrobiologis dan tes PCR.

1. Uji Mikrobiologis
  • Hancurkan sampel udang yang telah diambil secara secara acak, kultur 1 loop sampel pada media TCBS.
  • Kriteria lolos tes: Vibrio kuning < 80 koloni; Vibrio hijau    < 60 koloni; Vibrio nyala (nir terdapat)
  • Vibrio hijau lebih bersifat pathogen.










2. Uji PCR (Polymerase Change Reaction)
Uji PCR dalam benur meliputi:
  • WSSV (white spot)
  • IHHNV
  • TSV
  • IMNV
Baca Juga; Azolla Pakan altrernatif Budidaya Ikan

Hasil uji keempat virus wajib memberitahuakn negative test

Bila salah satu positif, maka benur dinyatakan tidak lolos tes.


















Baca Juga ; Obat Herbal Untuk Penyakit Ikan

KESIMPULAN

Kriteria benur yang baik :
  1. Uji PCR seluruh harus negatif
  2. Uji mikroskopis nilai tertinggi 60, apabila total nilai 50 atau lebih berarti lolos serta jika kurang berdasarkan 50 berarti nir lolos (buruk), bila ada tiga yang nilainya 0 berarti tidak lolos
  3. Pengamatan visual, tertekan test, tes vibrio wajib baik. (lihat output tes)


sumber : Suprapto. Shrimp Club Indonesia.

Semoga Bermanfaat...
Baca Juga ; Faktor Pemicu Ikan Sakit