DIPATUK KOPI PESISIR DISTRIK TIMUR SIAPA TAKUT
Kota Makassar adalah mak kota Sulawesi Selatan. Menurut sejarah, pada kota tadi, lahir seseorang pahlawan yang bernama Hasanuddin. Ia adalah seseorang Sultan dari sebuah kerajaan islam. Kerajaan itu diklaim Kerajaan Gowa.
Lantaran sangat gigih menentang kolonialisme Belanja, Sultan Hasanuddin diberi julukan "Ayam Jantan berdasarkan Timur". Penjajahan Belanda ditentang serta dilawan hingga titik darah penghabisan.
Di samping itu, Makasar juga populer akan daerah pesisirnya. Pantai Losari memperlihatkan keindahan serta eksotisme alam tropis.
Si "Ayam Jantan dari Timur" serta Pantai Losari. Dua hal itu pastinya sudah banyak yang tahu. Tapi, tahukah Anda jika pada distrik pesisir daerah timur Indonesia itu menyimpan sebuah kenikmatan kopi yg bercita rasa bertenaga misalnya ganasnya ayam jantan di gelanggang aduan? Siap-siap dipatuk!
Biji kopi robusta, spesial dataran tinggi Indonesia dihaluskan hingga sebagai bubuk. Barulah serbuk kopi dimasak beserta air secukupnya menggunakan dry filter. Setelah beberapa lama , air berwarna hitam pekat mulai menetes niscaya.
Tetes demi tetes cairan kopi relatif kental memenuhi cangkir. Dengan cara pemasakan seperti itu, cita rasa robusta tidak banyak menguap. Tak ayal rasa serta aroma robusta begitu bertenaga. Ganas! Siap mematuk siapa saja yang berani coba-coba menyerutupnya.
Tapi, siapa takut? Di pulang itu seluruh, tersimpan kenikmatan harum dan cita rasa kopi. Kopi yang diracik sedemikian detail begitu menggiurkan. Pastilah cairan itu menyimpan cita rasa yg begitu bertenaga serta nimat.
Harumnya robusta tetap tidak mau berkompromi meski sudah dicampur menggunakan susu serta gula, begitu sampai di meja hidang. Di kedai Kopi Oey Cabang Trisula, Makassar, Sulawesi Selatan, racikan kopi misalnya itu disebut Coffie Soesoe Indotjina.
Cita rasa kopi yg seperti itu sepertinya pas diseruput di pagi hari. Membakar semangat, menjawab alasan kenapa masih layak diberi kemerdekaan menghirup napas pada bumi Indonesia.