PENGERTIAN GAYA GERAK LISTRIK GGL TEGANGAN JEPIT DAN RUMUS PERHITUNGANNYA

Oleh Anonymous pada tanggal
Apa yg dimaksud menggunakan Gaya Gerak Listrik (GGL), Tegangan Jepit dan bagaimana cara menghitungnya?
Pengertian Gaya Gerak Listrik (GGL) serta Tegangan Jepit
Seperti yg kita ketahui bahwa Energi Listrik dihasilkan menurut suatu sumber listrik misalnya Generator, Batere, dan lainnya.
Listrik tadi mempunyai akbar Tegangan yg diukur dalam satuan Volt, serta Tegangan listrik ini asal berdasarkan disparitas nilai potensial antara 2 kutub atau ujung-ujung penghantar yg tidak selaras berdasarkan suatu sumber listrik.
Tegangan adalah beda Potensial.
Seperti halnya sebuah batere yg biasa kita pakai sehari-hari, masih ada dua kutub dalam batere tadi yg biasanya terdiri dari Kutub Positif (+) dan kutub Negatif (-).
Sebagai contoh: apabila sebuah batere memiliki tegangan listrik sebanyak 12Volt, ini berarti bahwa disparitas nilai potensial antara Kutub positif dan kutub negatif dalam batere tadi adalah sebanyak 12Volt, Besar Tegangan inilah yang dianggap menggunakan GGL.

GGL dan Tegangan Jepit

GGL atau Gaya Gerak Listrik (E)
Besar tegangan yg didapat dari disparitas potensial antara kutub negatif serta kutub positif berdasarkan suatu asal listrik baik itu Batere maupun generator diklaim menggunakan Gaya Gerak Listrik, apabila sumber listrik tersebut belum dialirkan ke pada suatu rangkaian listrik serta belum membentuk arus listrik.
GGL adalah: Perbedaan potensial antara kedua Kutub atau ujung-ujung penghantar yg ada dalam suatu asal listrik sebelum dialiri arus listrik atau dalam suatu Rangkaian terbuka. Dan besar Tegangan GGL ini disimbolkan menggunakan E.
Tegangan jepit (V)
Besar tegangan yang didapat berdasarkan disparitas potensial antara kutub yg tidak sinkron berdasarkan suatu asal listrik baik itu Batere juga generator diklaim menggunakan Tegangan Jepit, jika asal listrik tadi telah dialirkan ke pada suatu rangkaian listrik serta membuat Arus listrik.
Tegangan Jepit adalah: Perbedaan potensial antara ke 2 Kutub tidak sinkron atau ujung-ujung penghantar yg terdapat pada suatu sumber listrik setelah dialiri arus listrik atau terhubung pada suatu Rangkaian tertutup.besar Tegangan Jepit ini disimbolkan menggunakan V.
Dari perbedaan antara GGL dan Tegangan Jepit diatas, menyebabkan adanya perbedaan besar tegangan antara GGL dan Tegangan Jepit dan didapat bahwa Tegangan GGL lebih besar menurut Tegangan Jepit.
GGL > Tegangan Jepit

Contoh perhitungan:
Suatu Sumber listrik yang memiliki GGL dengan akbar tegangan (E Volt) dengan nilai hambatannya (r) adalah 0,5 ohm , dialirkan pada suatu rangkaian tertutup mengalir melalui suatu hambatan (R) menggunakan nilai Tahanan 7,5 ohm, serta menghasilkan arus listrik sebesar 3 Ampere.
Pertanyaannya, berapa besar tegangan GGL (E) dan berapa besar Tegangan Jepit (V)?
Rumus menghitung GGL (E):
E = I x (r + R)
  • E: Gaya Gerak Listrik
  • I: Arus Listrik yg mengalir
  • r: Nilai kendala menurut asal tegangan
  • R: Nilai Tahanan dalam suatu rangkaian
  • E = tiga Ampere x (0,lima ohm + 7,lima ohm)
  • E = tiga Ampere x 8 ohm
  • E = 24 Volt.
Besar GGL waktu asal listrik belum dialiri arus listrik merupakan sebesar 24 Volt.
Rumus menghitungTegangan Jepit (V)
V = I x R
  • V = Tegangan jepit
  • I = Arus listrik yg mengalir
  • R: Nilai Tahanan dalam suatu rangkaian
  • V = 3 Ampere x 7,lima ohm
  • V = 22,5 Volt
Besar Tegangan Jepit ketika asal listrik dialiri arus adalah sebesar 22,5 Volt.
Dari perhitungan diatas didapat bahwa terjadi penurunan nilai tegangan listrik sebesar 1,5 Volt, yang semula sumber listrik mempunyai besar tegangan GGL sebanyak 24 Volt, kemudian waktu dialiri arus listrik sebanyak dua Ampere, mengakibatkan terjadinya penurunan nilai tegangan menjadi 22,5 Volt.
Tegangan 22,lima Volt inilah yg dianggap dengan Tegangan Jepit.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

Baca Juga

Read more
Post a Comment

PENGERTIAN GAYA GERAK LISTRIK GGL TEGANGAN JEPIT DAN RUMUS PERHITUNGANNYA

Oleh pada tanggal
Apa yg dimaksud dengan Gaya Gerak Listrik (GGL), Tegangan Jepit dan bagaimana cara menghitungnya?
Pengertian Gaya Gerak Listrik (GGL) serta Tegangan Jepit
Seperti yg kita ketahui bahwa Energi Listrik dihasilkan berdasarkan suatu sumber listrik seperti Generator, Batere, dan lainnya.
Listrik tersebut memiliki besar Tegangan yg diukur pada satuan Volt, serta Tegangan listrik ini berasal dari perbedaan nilai potensial antara dua kutub atau ujung-ujung penghantar yg berbeda menurut suatu sumber listrik.
Tegangan adalah beda Potensial.
Seperti halnya sebuah batere yang biasa kita gunakan sehari-hari, terdapat 2 kutub pada batere tersebut yg umumnya terdiri berdasarkan Kutub Positif (+) dan kutub Negatif (-).
Sebagai model: apabila sebuah batere mempunyai tegangan listrik sebesar 12Volt, ini berarti bahwa perbedaan nilai potensial antara Kutub positif serta kutub negatif pada batere tersebut adalah sebanyak 12Volt, Besar Tegangan inilah yang diklaim menggunakan GGL.

GGL dan Tegangan Jepit

GGL atau Gaya Gerak Listrik (E)
Besar tegangan yang didapat berdasarkan disparitas potensial antara kutub negatif serta kutub positif berdasarkan suatu asal listrik baik itu Batere maupun generator dianggap menggunakan Gaya Gerak Listrik, jika sumber listrik tersebut belum dialirkan ke pada suatu rangkaian listrik serta belum membuat arus listrik.
GGL adalah: Perbedaan potensial antara kedua Kutub atau ujung-ujung penghantar yg ada dalam suatu sumber listrik sebelum dialiri arus listrik atau pada suatu Rangkaian terbuka. Serta besar Tegangan GGL ini disimbolkan menggunakan E.
Tegangan jepit (V)
Besar tegangan yg didapat berdasarkan perbedaan potensial antara kutub yg tidak sinkron menurut suatu asal listrik baik itu Batere maupun generator dianggap menggunakan Tegangan Jepit, bila asal listrik tadi sudah dialirkan ke dalam suatu rangkaian listrik serta menghasilkan Arus listrik.
Tegangan Jepit merupakan: Perbedaan potensial antara kedua Kutub tidak sama atau ujung-ujung penghantar yang terdapat pada suatu asal listrik selesainya dialiri arus listrik atau terhubung dalam suatu Rangkaian tertutup.besar Tegangan Jepit ini disimbolkan menggunakan V.
Dari perbedaan antara GGL dan Tegangan Jepit diatas, menyebabkan adanya disparitas besar tegangan antara GGL dan Tegangan Jepit serta didapat bahwa Tegangan GGL lebih besar dari Tegangan Jepit.
GGL > Tegangan Jepit

Contoh perhitungan:
Suatu Sumber listrik yg mempunyai GGL menggunakan besar tegangan (E Volt) menggunakan nilai hambatannya (r) adalah 0,5 ohm , dialirkan pada suatu rangkaian tertutup mengalir melalui suatu resistor (R) dengan nilai Tahanan 7,lima ohm, serta membuat arus listrik sebanyak tiga Ampere.
Pertanyaannya, berapa besar tegangan GGL (E) dan berapa akbar Tegangan Jepit (V)?
Rumus menghitung GGL (E):
E = I x (r + R)
  • E: Gaya Gerak Listrik
  • I: Arus Listrik yang mengalir
  • r: Nilai kendala berdasarkan asal tegangan
  • R: Nilai Tahanan pada suatu rangkaian
  • E = 3 Ampere x (0,lima ohm + 7,5 ohm)
  • E = 3 Ampere x 8 ohm
  • E = 24 Volt.
Besar GGL saat sumber listrik belum dialiri arus listrik adalah sebesar 24 Volt.
Rumus menghitungTegangan Jepit (V)
V = I x R
  • V = Tegangan jepit
  • I = Arus listrik yg mengalir
  • R: Nilai Tahanan pada suatu rangkaian
  • V = tiga Ampere x 7,lima ohm
  • V = 22,lima Volt
Besar Tegangan Jepit waktu asal listrik dialiri arus adalah sebanyak 22,lima Volt.
Dari perhitungan diatas didapat bahwa terjadi penurunan nilai tegangan listrik sebanyak 1,lima Volt, yang semula sumber listrik memiliki besar tegangan GGL sebesar 24 Volt, kemudian saat dialiri arus listrik sebesar 2 Ampere, menyebabkan terjadinya penurunan nilai tegangan menjadi 22,lima Volt.
Tegangan 22,lima Volt inilah yg disebut dengan Tegangan Jepit.
Semoga berguna!
CARA FLEXI

Baca Juga

Read more
Post a Comment
Subscribe to: Posts (Atom)